DISUSUN OLEH:
(2230067)
(KELAS 10C)
SELAYAR
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan Rahmat Inayah serta Magfirah kepada kita semua, terutama bagi penulis sehingga
dapat menyelesaikan “Malakah Pemanfaatan Limbah Botol Plastik Menjadi Boneka Pinguin”.
Adapun makalah ini bertujuan untuk membuktikan bahwa Dalam kehidupan kita tak terlepas
dengan plastik terutama Botol. Banyak sekali botol dibuang sia - sia, tanpa dikelolah dengan
baik. Misalnya botol jenis plastic yang sulit terurai dan yang tidak mudah hancur dengan air.
Di lingkungan kita botol merupakan alat informasi utama yang habis dipakai dibuang. Kalau
diamati bisa di manfaatkan menjadi kerajinan tangan bermacam - macam bentuk.
Dalam makalah ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata - mata. Namun
karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak - pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal
tersebut, perlu kiranya kelompok dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dan pembantu menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis
masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
dari berbagai pihak agar laporan ini lebih baik dan bermanfaat.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini, limbah plastik bekas botol minuman di sekitar kita semakin
meningkat. Bertambahnya jumlah sampah menyebabkan dampak yang cukup buruk
kepada lingkungan. Sampah dalam bentuk plastik cukup susah diuraikan. Penelitian
menunjukkan bahwa sampah plastik akan terurai dalam jangka waktu 50 juta tahun.
Bayangkan, apabila hal ini tidak ditangani maka bumi akan menjadi tempat tinggal
yang terbentuk dari sampah dan barang tidak berguna.
Berdasarkan hal yang telah terurai sebelumnya, sudah seharusnya ada suatu cara
untuk mengolah atau memanfaatkan limbah plastik bekas ini. Dalam pengolahannya,
kita dapat memikirkan aspek ekonomisnya pula, agar kita terpicu untuk terus merecycle
alias mendaur ulang limbah botol plastik bekas untuk menyelamatkan eksistensi
kebersihan bumi tercinta ini.
Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas
lainnya maka bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah/buangan yang
ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat sering disebut limbah domestik
atau sampah. Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena kuantitas
maupun tingkat bahayanya mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya. Selain itu
aktifitas industri yang kian meningkat tidak terlepas dari isu lingkungan. Industri selain
menghasilkan produk juga menghasilkan limbah. Dan bila limbah industri ini dibuang
langsung ke lingkungan akan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena
tidak memiliki nilai ekonomis. Jenis limbah pada dasarnya memiliki dua bentuk yang
umum yaitu; padat dan cair, dengan tiga prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan
limbah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga
untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak
atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan. Sampah
adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Berangkat dari pandangan tersebut sehingga sampah dapat dirumuskan
sebagai bahan sisa dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Sampah yang harus
dikelola tersebut meliputi sampah yang dihasilkan dari :
1. Rumah tangga
2. Kegiatan komersial: pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel, restoran,
tempat hiburan.
3. Fasilitas sosial : rumah ibadah, asrama, rumah tahanan/penjara, rumah sakit,
klinik, puskesmas.
4. Fasilitas umum: terminal, pelabuhan, bandara, halte kendaraan umum,
taman, jalan,
5. Industri
6. Hasil pembersihan saluran terbuka umum seperti sungai, danau dan pantai.
1. Sejarah Plastik
Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup
manusia. Plastik digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian-
bagian mobil dan alat-alat elektronik. Dalam dunia kedokteran, plastik
bahkan digunakan untuk mengganti bagian-bagian tubuh manusia yang
sudah tidak berfungsi lagi. Pada tahun 1976 plastik dikatakan sebagai materi
yang paling banyak digunakan dan dipilih sebagai salah satu dari 100 berita
kejadian pada abad ini.
Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun
1862 di sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan
Parkes disebut parkesine ini dibuat dari bahan organik dari selulosa. Parkes
mengatakan bahwa temuannya ini mempunyai karakteristik mirip karet,
namun dengan harga yang lebih murah. Ia juga menemukan bahwa
parkesine ini bisa dibuat transparan dan mampu dibuat dalam berbagai
bentuk. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan karena
mahalnya bahan baku yang digunakan.
Pada akhir abad ke-19 ketika kebutuhan akan bola biliar meningkat,
banyak gajah dibunuh untuk diambil gadingnya sebagai bahan baku bola
biliar. Pada tahun 1866, seorang Amerika bernama John Wesley Hyatt,
menemukan bahwa seluloid bisa dibentuk menjadi bahan yang keras. Ia lalu
membuat bola biliar dari bahan ini untuk menggantikan gading gajah.
Tetapi, karena bahannya terlalu rapuh, bola biliar ini menjadi pecah ketika
saling berbenturan.
Bahan sintetis pertama buatan manusia ditemukan pada tahun 1907
ketika seorang ahli kimia dari New York bernama Leo Baekeland
mengembangkan resin cair yang ia beri nama bakelite. Material baru ini
tidak terbakar, tidak meleleh dan tidak mencair di dalam larutan asam cuka.
Dengan demikian, sekali bahan ini terbentuk, tidak akan bisa berubah.
Bakelite ini bisa ditambahkan ke berbagai material lainnya seperti kayu
lunak.
Tidak lama kemudian berbagai macam barang dibuat dari bakelite,
termasuk senjata dan mesin-mesin ringan untuk keperluan perang. Bakelite
juga digunakan untuk keperluan rumah tangga, misalnya sebagai bahan
untuk membuat isolasi listrik.
Rayon, suatu modifikasi lain dari selulosa, pertama kali dikembangkan
oleh Louis Marie Hilaire Bernigaut pada tahun 1891 di Paris. Ketika itu ia
mencari suatu cara untuk membuat sutera buatan manusia dengan cara
mengamati ulat sutera. Namun, ada masalah dengan rayon temuannya ini
yaitu sangat mudah terbakar. Belakangan masalah ini bisa diatasi oleh
Charles Topham.
2. Pengertian Sampah Plastik
Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi
barang2 yang berguna bahkan menjadi barang yang bernilai bila dikerjakan
oleh orang2 yang berkreatifitas, contoh smpah plastik itu seperti bungkus
makanan ringan, bungkus ditergen, botol air mineral dll.
Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis,
dan kimia. Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua
golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat
thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan
diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras
tidak dapat dilunakkan kembali.
Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari
adalah dalam bentuk thermoplastic. Plastik juga merupakan bahan
anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup
berbahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit
untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri
membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara
sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak
bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa
menggunakan batasan tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari,
khususnya kita yang berada di Indonesia, penggunaan bahan plastik bisa
kita temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita. Padahal apabila kita
sadar, kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan menggunakan
kembali (reuse) kantung plastik yang disimpan di rumah. Dengan demikian
secara tidak langsung kita telah mengurangi limbah plastik yang dapat
terbuang percuma setelah digunakan (reduce). Atau bahkan lebih bagus lagi
jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna
(recycle).
C. Jenis-Jenis Plastik
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan yang tertulis pada makalah ini, kami dapat menarik
beberapa simpulan, yaitu sebagai berikut:
• Limbah botol plastik adalah barang buangan yang berupa plastik yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah
tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat
dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis
• Sumber limbah botol plstik tergantung pada produksi plastik itu sendiri dan
digolongkan berdasarkan bahan dasar penyusunnya.
• Pemakaian plastik secara terus menerus akan menghabiskan beberapa sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui, selain itu menghasilkan beberapa zat
yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
• Pemanfaatan limbah botol plastik merupakan upaya menekan pembuangan
plastik seminimal mungkin yang dapat dilakukan dengan pemakaian
• Pengolahan limbah botol plastik dapat dilakukan dengan daur ulang (pemakaian
kembali), incinerasi (pembakaran), dan penggunaan plastik biodegradable.
B. Saran
1. http://www.angelfire.com/indie/shefoughtbravely/sejarah.htm
2. http://genderang-perang.blogspot.com/2011/01/pengertian-sampah-plastik.html
3. http://kerockan.blogspot.com/2011/07/cara-mengolah-sampah-plastik-menjadi.html
4. http://herusupanji.blogspot.com/2012/02/daur-ulang.html
5. http://achmadmarzoeki.blogspot.com/2008/03/daur-ulang-plastik.html
6. http://id.arteblog.net/2012/10/22/pinguim-de-garrafa-pet-passo-a-passo/