Anda di halaman 1dari 14

MUHAMMAD AQIL MAULANA I ASMAUL ANNISA I AYU AZMI

KELAS MIPA 7 SMAN 10 SAMARINDA

TISSUE CAJA
ELEGANTE
Laporan Penelitian

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh.
Pertama-tama kami ucapkaan terimakasih atas bantuan dari Allah
subhanawatallah dan seluruh pihak yang terkait. Kami selaku penulis
sangat berharap Agar tesis ini dapat bermanfaat dan memberikan
kontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia. Sebagai penulis kami juga
menyadari bahwa tesis ini tidak luput dari kekurangan. Kami berharap
peneliti-peneliti di masa mendatang dapat berinovasi Sn
menyempurnakan produk yang kami kembangkan. Terimaksih
Assalamualaikum

Kamis, 15 Oktober 2015


PENYUSUN

1 | Page

DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN 3
1.LATAR BELAKANG
2.RUMUSAN MASLAH 5
3.MANFAAT
BAB2 KAJIAN PUSTAKA 6
1. TISSUE BOX
2. PLASTIK
A.DEFINISI
B.LIMBAH PLASTIK 8
C.TEKNIK PENGELOLAAN LIMBAH PADAT
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
E.

WAKTU DAN TANGGAL


METODOLOGI PEMBUATAN
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
TEKNIK PEMBUATAN PRODUK
BIAYA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

10
11

A. WAKTU DAN TANGGAL


B. TEKNIK PEMBUATAN
C. PEMBAHASAN
12
BABV PENUTUP 13
A. KESIMPULAN
B. SARAN

BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

2 | Page

Barang bekas selama ini dianggap sebagai sampah oleh masyarakat sehingga
keberadaanya dianggap menganggu. Barang bekas sering kali dibuang begitu saja
karena dianggap tidak berguna atau pemanfaatnya sangat minim sekali dan
terbatas pada barang barang tertentu saja semisal kaleng-kalengan yang hanya
dimanfaatkan untuk tempat biskuit atau penyimpanan minyak goreng ,jerigen
yang hanya digunakan untuk menyimpan air, serta tas kresek yang disimpan untuk
digunakan kembali. Oleh karena sebab- sebab diatas. Penulis menilai bahwa
pemanfaatan barang bekas sebagai produk daur ulang sangatlah minim. Menurut
penulis barang bekas seharusnya dapat di olah sebagai sumber daya produksi
(Production Resource) murah untuk menghasilkan barang-barang baru yang dapat
dijual kepasaran. Meninbang dari asumsi diatas penulis melihat sebuah peluang
untuk membuka bisnis baru dengan menggunakan barang bekas sebagi bahan
utamanya.
Penulis melihat bahwa bisnis yang bergerak pada pemanfaatan barang bekas
memiliki peluang berkembang yang sangat tinggi. Hal tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti melimpahnya sumber daya bahan bekas yang tersedia,
bahan baku yang sangat mudah, pengolahan yang tidak membutuhkan biaya
tinggi.
Dalam proposal berikut penulis memilih gelas plastik sebagai bahan baku
utama. Alasan utama pemilihan bahan utama tersebut disebabkan kareana gelas
plastik merupakan barang bekas yang sangat mudah ditemui. Selain itu gelas
plastik juga memiliki berbagai macam varian yang berbeeda sehingga produk
yang dihasilkan dapat dijual dengan harga yang bervariasi tergantung dari
kualiatas bahan bakunya. Keunggulan lainya adalah proses pengerjaan yang
mudah,tanpa resiko dan dapat diolah menjadi banyak varian produk.
Dalam proposal ini penulis menciptakan sebuah Tissue Box yang dibuat dari
bahan dasar gelas plastik. Selama ini tissue box dibuat dari bahan dasar berupa
kain-kainan. Produk tersebut memiliki kelemahan seperti mudah basah, mudah
kotor, dan sukar untuk di bersihkan sehingga sangat tidak efisien untuk gunakan.

3 | Page

Oleh sebab permasalahan diatas penulis terisnpirasi untuk membuat produk


serupa dengan kelebihan mudah dibersihkan serta tidak mudah kotor. Bahan baku
gelas plastik dinilai memiliki sifat-sifat diatas sehingga dapat dibuat menjadi
produk serupa.
Penulis menilai bahwa produk tissue box yang dibuat dari bahan baku gelas
bekas merupakan sebuah inovasi yang memiliki keunikan tersendiri sehingga
memiliki potensi untuk menciptakan sebuah trend baru dalam dekorasi ruang
tamu.
Tissue box berbahan dasar gelas plastik bekas ini memiliki keunggulan
dibanding produk serupa yang berbahan dasar kain seperti tidak tahan air,
fleksibel, tidak mudah berdebu dan pembersihanya lebih mudah karena tidak
perlu dicuci.

2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dapat dimanfaatkan dari limbah Teh Gelas untuk membuat tissue box?
2. Bagaimanakah proses pengolahan gelas plastik menjadi produk?
3. Kepada kalangan pasar manakah penjualan produk ini ditargetkan?

3. Manfaat.
a. Mereduksi polusi sampah plastik.
Produk ini berbahan dasar gelas plastik oleh sebab itu produk ini diharapkan dapat
menjadi solusi untuk daur ulang produk
b. Menjaga keasrian bumi dan ramah lingkungan.
Gelas plastik merupakan sampah yang tidak dapat diurai oleh bakteri. Sampah ini
membutuhkan puluhan tahun agar terurai sempurna sehingga menimbulkan polusi
tanah yang sangat menganggu pemandangan. Selain itu plastik juga mengandung
zat-zat yang berbahaya apabila terlalu lama dibiarkan. Produk yang berbhan dasar
gelas plastik ini diharapkan dapat mereduksi jumlah sampah gelas plastik yang
menumpuk.
c. Menciptakan dan menumbuhkan kreativitas

4 | Page

Sebuah produk tentunya harus terus menerus dikembangkan agar tetap populer
dikalangan maasyarakat. Inovasi juga diperlukan untuk proses ekspansi pasar.
Produk ini adalah produk yang mudah untuk dikembangkan dan dikreasikan.
Inovasi produk dapat berupa pengkreasian warna,corak,dan bentuk produk atau
dapat juga berupa penambahan fungsi produk.
d. Membuka peluang ussaha baru.
Walaupun produk ini bersifat sederhana produk ini memiliki keeunikan khas
yaitu bahan bakunya. Produk ini dapat dijadikan sebagai ikon sebuah tempat
wisata atau daerah.
e. Membuka kesempatan berwira usaha bagi siapaun
Untuk mebuat proddukini tidsklah membuthkan tingkatan pendidikan yang tinggi
atau pendidikan tertentu. Produk ini dapat dibuat oleh anak anak skalipun
sehingga kessempatan untuk berwwirw usah dengan produk ini angat luas.
f. Mengubah paradigma buruk masyarakat terhadap barang bekas.
Produk ini telah berhasil mentransformasikan gelas plastik bekas menjadi sebuah
produk berkualitas yang layakdigunakan. Produk yang diasilkan memiliki kesan
baru dan sangat jauh dari kesan barang hasil daun ulang yang biasanya dipandang
sebagai barang murahan. Produk ini diharapkan dapat mengubah
paradigmamasyarakat bahwa semua barang bekas adalah sampah
g. Memberikan kesempatan bagi masyarakat kelas menengah kebawah untuk
mendapatkan barang berkualitas denagn harga murah. Selama ini produk bagus
sering diindentikan dengan harga yang mahaloleh harga masyarakat sehingg
kalngan kelas menengah kebawah tidak memiliki banyak pilihan.dengan hadirnya
produk ini masyarakat kelas menengah kebawah pun dapat memiliki produk
berkualitas dengan harga murah.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Tissue Box
Kotak tisu merupakan sebuah perkakas yang digunakan untuk menyimpan tisu
baik dalam bentuk lembaran maupun gulungan. Walaupun demikian bentuk dari

5 | Page

kotak tisu dapat beraneka ragam. Kotak tisu dibuat dari berbagai macam bahan
seperti kain dan plastik. Kotak tisu merupakan Karya seni aplikatif yakni memiliki
fungsi dekorasi dan nilai guna. Produk ini dapat digunakan sebagai penghias meja
makan dan ruang tamu atau sebagai tempat tisu di toilet.
2. Plastik
A. Definisi
Plastik merupakan salah satu limbah terbesar yang dihasilkan oleh industri.
Limbah dari plastik sangat sulit untuk diuraikan secara alami. Penguraian plastik
membutuhkan waktu kurang lebih 100 tahun agar bisa terdekomposisi. Plastik
mengandung bahan-bahan kimia yang bersifat racun sehingga dapat menyebabkan
keracunan pada tanah. Disisi lain, plastik bisa menjadi bahan bakar minyak yang
lebih ramah lingkungan jika diolah dengan teknologi yang tepat.
Menurut sifat fisikanya plastik dibagi menjadi:
a.
Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaurulang/dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE),
polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC)
b.
Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaurulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekulmolekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida
Menurut Kinerja dan Penggunaanya plastik dibagi menjadi:
a.

Plastik komoditas

sifat mekanik tidak terlalu bagus

tidak tahan panas

Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN


Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan,

botol minuman
b.

Plastik teknik

Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 C

Sifat mekanik bagus


6 | Page

Contohnya: PA, POM, PC, PBT

Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik

c.

Plastik teknik khusus

Temperatur operasi di atas 150 C

Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500


Kgf/cm)

Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR

Aplikasi: komponen pesawat


Menurut jumlah rantai karbonnya plastik dibagi menjadi:

a.

1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)

b.

5 ~ 11 Cair (bensin)

c.

9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah

d.

16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)

e.

25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)

f.

1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)


Menurut sumbernya plastik dibagi menjadi:

a.

Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut

b.

Polimer sintetis:
Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen,

polistiren

Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet

sintetis

Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane


(bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal
sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya)

7 | Page

B. Limbah Plastik
Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap
tahunnya. Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus
permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali lipat. Setiap tahun, sekitar 500 milyar
1 triliyun kantong plastik digunakan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap orang
menghabiskan 170 kantong plastik setiap tahunnya. Lebih dari 17 milyar kantong
plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh dunia setiap tahunnya.
Selain itu sampah plastik dapat menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Sejak
proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas
rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta
barel minyak dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak
hemat energi. Pada tahap pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA),
sampah plastik mengeluarkan gas rumah kaca.
Oleh karena permasalahan yang ditimbulkan dibutuhkan suatu metode
pengolahan limbah plastik.
C.

1.

Teknik penanganan limbah padat.


Reduce
Reduce a mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak
lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja barang-barang
tidak terlalu dibutuhkan seperti baju baru, aksesoris tambahan atau
apa pun yang intinya adalah pengurangan kebutuhan.
Contoh kegiatan reduce sehari-hari:
1. Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
2. Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah
dalam jumlah besar.
3. Menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat
tulis yang bisa diisi ulang kembali).
4. Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai.
5. Menggunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat
B. Reuse
Reuse berarti pemakaian kembali Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
. Memilih wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa
kali atau berulang-ulang. Misalnya, menggunakan sapu tangan dari

8 | Page

pada menggunakan tissu, menggunakan tas belanja dari kain dari pada
menggunakan kantong plastik.
2. Menggunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus
dan ditulis kembali.
3. Menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.

C. Recycle
Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur
ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik
air minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang
kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besarbesaran belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang
membedakan antara organik dan non-organik saja tidak jalan. Malah
akhirnya lebih banyak gerilyawan lingkungan yang melakukan daur ulang
secara kreatif dan menularkannya pada banyak orang dibandingkan
pemerintah.
Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
1.

Memilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah
terurai.

2.

Mengolah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.

3.

Melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos.

4.

Lakukan pengolahan sampah non organik menjadi barang yang


bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
1. Waktu: Proyek ini dimulai tanggal 5 Agustus 2015 sampai tanggal 15 oktober
2015
9 | Page

2. Tempat: Produk dibuat di rumah siswa


B. Metode Penelitian
1. Metode wawancara
Metode wawancara dialakukan dengan mewawancarai narasumber yang memiliki
kompetensi dalam pembuatan produk sejenis. Aspek-aspek yang menjadi
pertanyaan meliputi proses pembuatan produk.
2. Metode analisis produk contoh (observasi).
Obsevasi digunakan untuk mendapatkan gambaran nyata dari sebuah produk.
Aspek-aspek yang diamati berupa: jenis bahan, ukuran produk, dan teknik
pembuatan produk.
3. Metode Eksperimen
Eksperimen dilakukan berdasarkan hasil wawancara dan observasi eksperimen
digunakan dalam rangka menciptakan inovasi pada produk yang telah ada.
C. Teknik Pengumpulan Data
A. Data Kualitatif.
Pengumpulan data secara kualitatif meliputif karakteristik produk, bahan, dan
teknik pembuatan produk dilakukan melalui wawancara dan observasi
B. Data Kuantitatif.
Pengumpulan data yang berhubungan dengan angka-angka seperti biaya yang
dibutuhkan, jumlah bahan dan produk yang mampu dihasilkan dilakukan,
perhitungan, dan observasi langsung
D.
1.
2.
3.
4.
5.

Teknik Pembuatan Produk


Kumpulkan gelas plastik bekas Teh Gelas sebanyak 150 buah.
Lakukan pencucian terhadap limbah gelas plastik tersebut
Potong mulut gelas plastik bekas Teh Gelas dengan menggunakan gunting.
Rapikan potongan mulut gelas tersebut agar terlihat rapi.
Lapisi potongan mulut gelas tersebut dengan melilitkan pita kawat hingga
menutupi seluruh bagian potongan mulut gelas
6. Setelah itu, buatlah simpul dari potongan mulut gelas yang telah dililiti dengan
pita kawat tersebut.
7. Ulangi langkah 2-5 hingga terbentuk 150 buah.
8. Kaitkan simpul yang telah dibuat hingga membentuk rangkaian simpul berbentuk
persegi panjang
E. Biaya
Biaya Modal Produksi Tissue Box
Primer

Sekunder

10 | P a g e

Nama

Alokasi Dana

Satuan

Pengeluara
n
Gelas

Rp.4000,00

/Kg

Bekas
Pita Kawat
Gunting

Rp.5000,00
Rp.10.000

/100 Ikat
/buah

Nama

Alokasi

Pengeluaran

Dana

Karayawan

Rp
20.000,00

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Produk


Tissue Box berbahan dasar gelas plastik ini merupakan inovasi dalam mengurangi
limbah plastik. Produk ini memiliki keunggulan dibanding produk tissue Box
berbahan dasar kain yaitu tidak dapat berjamur, tahan air, dan mudah dibersihkan.
Produk ini juga tidak bau apabila terkena tumpahan minuman dan pembersihanya
pun sangat mudah yakni dengan cara dilap hingga kering
B.
1.
2.
3.
4.
5.

Langkah-langkah Pembuatan Produk


Kumpulkan gelas plastik bekas Teh Gelas sebanyak 150 buah.
Lakukan pencucian terhadap limbah gelas plastik tersebut
Potong mulut gelas plastik bekas Teh Gelas dengan menggunakan gunting.
Rapikan potongan mulut gelas tersebut agar terlihat rapi.
Lapisi potongan mulut gelas tersebut dengan melilitkan pita kawat hingga
menutupi seluruh bagian potongan mulut gelas
6. Setelah itu, buatlah simpul dari potongan mulut gelas yang telah dililiti dengan
pita kawat tersebut.
7. Ulangi langkah 2-5 hingga terbentuk 150 buah.
8. Kaitkan simpul yang telah dibuat hingga membentuk rangkaian simpul berbentuk
persegi panjang

11 | P a g e

Satu

/1 Orang/H

C. Pembahasan
Setelah melakukan serangkaian percobaan kami telah berhasil mengenbangkan
produk kotak tisu berbahan dasar limbah gelas plastik. Produk ini merupakan
produk seni aplikatif. Konsumen dari produk ini dapat menggunakanya sebagai
kotak tisu untuk tisu lembaran. Produk ini sangat cocok diletakan di tempat
dimanapun tisu dibutuhkan seperti diadalam mobil, ruang tamu bahkan toilet.
Setelah membuat hipotesis mengenai karakteristik produk dan melakukan
berbagai analisis kami mendapati bahwa produk memiliki karakteristik yang
diharapkan. Produk ini sangat mudah dibersihkan, aman untuk digunakan, tahan
lama, serta tahan air dan mudah dibersihkan. Kami juga melakukan inovasi pada
produk berupa penambahan gagang sehingga produk mudah dibawabawa(portabel). Saat ini prototipe yang kami ciptakan menggunakan pelapis
(Coat) berupa pita kawat dan untuk kedepannya kami akan mencimpatkan inovasi
dengan menggunakan bahan lain sebagai bahan pelapis sehingga varietas produk
dapat ditingkatkan sesuai keinginan konsumen
Dalam proses pembuatanya kami tidak mengalami hambatan yang berarti. Pada
dasarnya produk ini dibuat dalam dua tahap yaitu pengolahan bahan baku dan
perangkaian. Proses pengolahan bahan baku meliputi proses pencucian gelas
plastik bekas, pemotongan mulut gelas, dan pelapisan dengan pita kawat.
Pencucian dilakukan untuk memastikan produk steril dan bebas dari sisa-sisa
minuman teh. Pemotongan mulut gelas merupakan tahapan awal pembuatan yakni
mengolah gelas menjadi bahan yang dapat dibentuk. Proses pelapisan digunakan
untuk memberikan kesan elegan pada produk.
Langkah selanjutnya adalah proses perangkaian produk. Dalam proses ini
potongan mulut gelas dirangakai hingga menjadi sebuah kotak tisu.

Setelah melakukan observasi pada produk dan memperhitungkan anggaran yang


dikeluarkan, kami mendapati bahwa produk ini cocok untuk didistribusikan
kepada konsumen menengah ke bawah dan didistribusikan melalui pedagang
eceran seperti melalui toko-toko kecil. Alasan tersebut mempertimbangkan
kualitas bahan produk, biaya produksi, serta anggaran untuk promosi. Kami
melihat bahwa produk ini dapat dapat diterima oleh masyarakat ke bawah yang
cenderung praktis dari pada masyarakat atas yang cenderung berhati-hati dalam
memilih kualitas barang. Akan tetapi kami akan terus melakukan serangkaian
inovasi Ata produk ini dapat diterima oleh semua kalanagn.

12 | P a g e

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
1. Gelas plastik bekas teh gelas dapat didaur ulang menjadi produk kotak tisu
2. Pembutan produk dibagi menjaadi dua secara umum yaitu pengolahan Bahan
baku dan penyusunan
3. Produk ditargetkan untuk konsumen menengah ke bawah

B. Saran
Diperlukan sebuah inovasi agar produk dapat menjangkau semua kalangan.
Inovasi yang dilakukan dapat berupa penambahan seperti emas dan berlian
sehingga produk memiliki kesan mewah

13 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai