Anda di halaman 1dari 7

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

Ahmaddhan Ayyasal Fatah (03)


Bayu Purnama (06)
Fahmi Yassar (10)
Intan Ayu Amelia (13)
Nazibah (21)
Painah (24)
Siska Adinda (28)
Siti Nurdjanah (29)
Tri Cahyani (32)

KEMENTERIAN AGAMA

MADRASAH ALIYAH NEGERI SATU CIREBON

Kantor pos no.36 Weru, 45154 Kab. Cirebon Telepon(0231)321488

Email : man1cirebon@gmail.com
Budidaya Unggas Petelur Burung Puyuh

Burung puyuh merupakan unggas daratan yang berbadan gemuk. Makanan burung puyuh ialah biji
bijian dan serangga atau hewan kecil lainnya. Burung puyuh tergolong unggas daratan. Burung puyuh
tidak pandai terbang dan lebih sering menghabiskan waktu di daratan untuk mencari makan. Burung
puyuh bisa bertelur setiap hari. Ada beberapa jenis burung puyuh, diantaranya :

1. Puyuh Batu
Burung puyuh batu berasal dari Negara Indonesia dengan habitatnya di kawasan
dataran tinggi. Ciri-ciri dari burung puyuh batu ini yaitu memiliki warna bulu yang hitam pekat
dan pada bagian lehernya terdapat bulu berwarna putih.
2. Puyuh Pepekoh
Ukuran tubuh burung puyuh pepekoh juga sangat minimalis yaitu 15 cm, yang awalnya
hidup di hutan kemudian dikembangbiakan oleh masyarakat. Cara hidup puyuh pepekoh adalah
berkoloni dan bisa diambil bagian telurnya.
3. Burung Sengayan atau Mahkota
Burung ini tersebar di wilayah Asia Tenggara dan mudah ditemukan di wilayah dasar
hutan.
4. Puyuh Rimba Sumatera
Burung yang satu ini berasal dari Indonesia tepatnya di wilayah Sumatera. Puyuh rimba
adalah jenis burung puyuh hias yang memiliki suara khasnya saat berkicau. Hidupnya
berkelompok sekitar 2 – 5 ekor burung.
5. Burung Blaster
Keunggulan burung puyuh blaster adalah ukuran telurnya cukup besar yaitu sekitar 12
gr, dari bobot 200 gr. Burung puyuh yang satu ini termasuk jenis puyuh dwiguna yang memiliki
dua fungsi, baik sebagai pedaging maupun petelur.
6. Puyuh Gonggong Jawa
Berikutnya yaitu gonggong jawa, yang banyak ditemukan di wilayah dataran tinggi
antara 1000 hingga 3000 mdpl.
7. Puyuh Jepang
Puyuh jepang adalah salah satu yang mudah untuk dipelihara dan mudah juga untuk
dibudidayakan. Penyebabnya yaitu produktivitas telurnya yang cukup tinggi yaitu antara 250 –
300 telur.
8. Burung Albino
Sebagian orang menganggap bahwa puyuh albino memiliki kelainan genetik, tapi
sebenarnya jenis puyuh ini memang memiliki gen resesif yang terdapat albino. Sayangnya,
puyuh ini memiliki pandangan rabun dan daya tahan tubuhnya lemah sehingga mudah mati.
9. Callipepla Squamata
Burung puyuh yang satu ini berasal dari Amerika Utara, dengan postur tubuhnya yang
jauh lebih besar dibanding burung puyuh lainnya. Panjang tubuhnya pun sekitar 25 – 30 cm.

Pemilihan bibit burung puyuh


Bibit burung puyuh ada dua macam, ada yang berupa DOQ (belum siap tetas), dan ada yang berupa
puyuh petelur fase growen (burung puyuh umur 30 hari, siap tetas). Untuk pemula lebih baik membeli
jenis bibit yang ke dua karena resiko kematiannya lebih kecil. Untuk DOQ harganya kisaran Rp
2.700,-/ekor, sedangkan jenis puyuh petelur fase growen harganya kisaran Rp 9.800,-/ekor.

Menentukan lokasi atau tempat untuk menunjang perkembangan hewan yang akan diternakan
merupakan hal yang paling utama saat akan melakukan budidaya unggas. Lokasi yang tepat dalam
beternak burung puyuh memiliki beberapa kriteria seperti berikut.
1. Lokasi kandang harus jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk, baik keramaian
kendaraan maupun aktivitas manusia. Hal ini berdampak pada psikologis burung puyuh yang
dibudidaya.
2. Udara di sekitar kandang harus bebas dari polusi udara.
3. Lokasi kandang secara harus mudah dijangkau oleh kendaraan untuk mempermudah proses
distribusi.

Kandang yang baik harus mengikuti beberapa syarat, seperti pemilihan bahan yang terbaik untuk
pembuatan kandang, sirkulasi atau aliran udara harus baik, membuat pembuangan kotoran, dan tempat
penempatan pakan sekaligus minum untuk burung puyuh. Adapun kandang yang biasanya.
1. Kandang untuk induk petelur, digunakan untuk pembibitan. Ukuran, luas, tinggi kandang semua
sama dan kepadatannya pun sama.
2. Kandang untuk anak puyuh, dikhususkan untuk anak puyuh pada umur starter, yakni umur
anakan puyuh 1 hari hingga 2-3 minggu. Kandang ini sangat berguna bagi anakan puyuh untuk
menjaga tubuh puyuh tersebut tetap hangat sehingga tidak rentan terhadap penyakit dan
infeksi berbagai virus.
3. Kandang untuk puyuh grower (usia 3-6 mingguan) dan layer (usia lebih dari 6 minggu), memiliki
bentuk dan ukuran yang sama dengan induk petelur. Alas kandang umumnya terbuat dari kawat
ram.

Kandang indukan puyuh memiliki ukuran 2 × 0,5 meter dengan jumlah 5 lantai. Setiap lantai
diberikan penghalang yang terbuat dari tripleks untuk menampung kotoran dari burung puyuh sehingga
mempermudah dalam membuang kotoran. Bagian dinding dapat menggunakan jaring berbahan kawat
agar sirkulasi udara pada kandang lebih baik. Kemudian kaki kandang berfungsi untuk mencegah
kandang puyuh terkena air/lembab. Untuk tempat makan dan minum, diletakkan di bagian samping
untuk setiap satu lantai kandang. Kotoran puyuh juga bisa dikumpulkan untuk dijual.

Pemeliharaan Burung Puyuh


Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat memelihara burung puyuh.
1. Pemberian Pakan
Pakan burung puyuh dapat berupa pelet, remah-remah, dan tepung. Pada puyuh
anakan sebaiknya diberi pakan dua kali dalam sehari, yaitu pagi dan sore. Untuk burung puyuh
remaja/dewasa sebaiknya diberikan satu kali dalam sehari, yaitu pagi hari. Namun untuk
menjaga kesehatan burung, perlu diberikan obat-obatan tertentu. Burung puyuh cukup diberi
makan sekali dalam satu harinya. Begitu juga dengan air minum, juga cukup satu kali dalam
sehari. Kesehatan burung puyuh harus dikontrol setiap hari. Jangan sampai ada yang terlanjur
mati di dalam kandang, karena hal itu bisa menular ke burung-burung yang lainnya
2. Sanitasi dan Pencegahan Penyakit
Untuk menghindarkan burung puyuh dari penyakit, sebaiknya sanitasi lingkungan
kandang harus dijaga dengan baik. Kandang harus dibersihkan secara teratur dan harus segera
diperbaiki jika ada bagian yang rusak.

Pemanenan telur burung puyuh tidak boleh dilakukan secara sembarangan untuk memanen
telur puyuh sebaiknya dilakukan pada pagi hari di sebelum memberi makanan (kurang lebih pukul
06.00). Telur-telur hasil pemanenan hendaknya diletakkan di suatu tempat. Telur yang retak dipisahkan
dari telur yang utuh dan pisahkan telur menurut ukurannya sehingga dapat menentukan harga sesuai
kualitas telur.
Setelah dipanen, telur di sortir dan dibersihkan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kualitas
telur yang dihasilkan. Selain itu, telur yang berkualitas jelek bisa dipisahkan dari telur yang berkualitas
baik. Telur yang telah disortir dan dibersihkan dapat langsung dijual kepada konsumen.

Pemasaran telur puyuh langsung dijual ke konsumen atau dijual ke pedagang telur. Cara ini
hanya efektif untuk peternak skala kecil yang hanya memiliki populasi puyuh kurang dari 5000 ekor. Cara
ini efektif untuk menjaga harga telur tetap stabil. Peternak harus mau sedikit lebih capek demi
kelancaran usahanya tersebut, salah satu caranya yaitu merangkap sebagai SALESMAN telur puyuhnya
sendiri, dimulai dari:
1. Mencari tempat2 atau sasaran yang berpotensi menjadi pembeli/langganan, diantaranya:
 toko grosir/sembako
 warung2 kecil/eceran
 kios2 sayuran dipasar
 pedagang asongan
 pedagang sayur keliling
 rumah makan/warteg
 tukang baso/ mi ayam/ nasgor/ dan sejenisnya
 kantin2 sekolah TK/ SD/ SMP/ SMA
 koperasi perusahaan

2. Promosi, tdk lupa dengan alamat dan kontak yang bisa dihubungi, (bukan di internet saja tapi saya
rasa dengan selebaran/ brosur juga bisa efektif). Kemudian tempel selebaran promosi tersebut di
tempat-tempat yang sering dikunjungi orang banyak, contoh:
 pom bensin
 pangkalan ojek
 terminal (tidak lupa di kendaraan umum pun ikut kita tempel, biasanya di angkot)
 bengkel
 ruang tunggu rumah sakit
 tempat foto copy
 warung2
 warnet

3. Cara pembayaran tentunya dengan sistem pembayaran yang sama sekali tidak boleh memberatkan
pemilik toko atau langganan. Agar mereka mau menjual telur kita, bisa dengan cara kredit seminggu
sekali atau tergantung kesepakatan. Tapi kita ambil saja contohnya kredit seminggu sekali, yang penting
jangka waktu kredit setiap toko harus sama agar kunjungan dan tagihan sebelumnya bisa dilakukan di
hari tersebut.

Keuntungan Usaha Ternak Burung Puyuh


Bagi anda yang memilih untuk membuka usaha ternak puyuh maka sangatlah tepat. Sebab ada
banyak keuntungan menjalankan usaha ternak unggas ini. Berikut ini beberapa keuntungan dari usaha
budidaya burung puyuh, antara lain:

1. Penghasilan besar
Usaha beternak burung puyuh akan mampu menghasilkan pendapatan yang cukup
besar dari hasil penjualan telur puyuh, daging puyuh, bulu sampai kotoran puyuh yang
mempunyai nilai jual yang sangat tinggi di pasaran saat ini. Bulu burung puyuh bisa dijadikan
kerajinan tangan berharga mahal. Kotoran puyuh bisa dijadikan pupuk kandang. Telur puyuh dij
adikan olahan makanan yang lezat dan disukai anak-anak maupun orang dewasa.
2. Permintaan daging puyuh sangat besar
Berbagai restoran, warung nasi sederhana, warteg, hotel, rumah makan dan lain
sebagainya memerlukan pasokan daging puyuh afkir dalam skala besar untuk diolah menjadi
menu makanan lezat yang disukai konsumen. Sehingga anda tidak akan kesulitan dalam
memasarkan daging puyuh afkir.

3. Permintaan telur puyuh sangat besar


Bukan hanya permintaan daging puyuh yang sangat tinggi. Tapi juga permintaan
terhadap telur puyuh sangat besar. Telur puyuh terbukti mengandung banyak vitamin dan
mineral yang baik dikonsumsi oleh manusia. Telur puyuh seringkali dijajakan oleh para pedagang
asongan..

Resiko Usaha Ternak Burung Puyuh


Dalam membuka usaha ternak puyuh tak terlepas dari resiko, kekurangan dan kelemahan dari bisnis ini.
Berikut beberapa resiko usaha ternak burung puyuh bagi pemula, antara lain:

1. Burung puyuh terserang penyakit


Seringkali burung puyuh terserang sebuah penyakit unggas. Hal ini perlu diobati secara
cepat. Sebab jika dibiarkan terus menerus bisa mengakibatkan kematian puyuh dalam jumlah
banyak. Apalagi jika penyakit yang dideritanya bersifat menular. Untuk menghindari burung
puyuh terserang penyakit, ada sejumlah upaya yang bisa dilakukan yaitu membersihkan
kandang secara teratur setiap hari, memberikan vitamin dan vaksin pada burung puyuh dan
upaya lainnnya.

2. Burung puyuh tidak produktif bertelur


Hal lain yang menjadi resiko ternak burung puyuh adalah burung puyuh tidak produktif
lagi bertelur. Sehingga anda harus menggantinya dengan burung puyuh yang lebih muda dan
masih produktif. Burung puyuh yang sudah tak bertelur lagi bisa dijual di pasaran.

3. Burung puyuh kabur atau dimangsa


Resiko lainnya dari usaha ternak burung puyuh adalah burung puyuh kabur disebabkan
ada lubang celah dalam kandang. Selain itu, bisa pula burung puyuh dimangsa kucing, dan lain-
lain. Oleh sebab itu, anda harus memastikan kondisi kandang tertutup rapat dan jauh dari
binatang pemangsa.

4. Usaha ternak burung puyuh rugi


Dalam menjalankan sebuah usaha tidak bisa dilepaskan dari yang namanya untung
maupun rugi. Sebuah usaha bisa untung dan bisa pula rugi. Begitupula dalam membuka usaha
budidaya puyuh, anda bisa mengalami yang namanya untung dan bisa pula rugi. Namun
kerugian usaha bisa dicegah sedini mungkin dengan banyak belajar cara menjalankan budidaya
burung puyuh yang menguntungkan melalui pengalaman ataupun buku.
Pengelolaan kotoran burung puyuh
Kotoran burung puyuh harus dibersihkan secara rutin agar tidak menimbulkan bau tidak sedap
di kandang. Kotoran tersebut juga menjadi tempat bersarangnya lalat yang bisa mengganggu kesehatan
burung dan masyarakat sekitar. Kotoran di bersihkan seminggu sekali dengan cara dikumpulkan di
tempat khusus, disemprot dengan air arang merang, lalu dikeringkan. Setelah kering disimpan dalam
karung kecil. Selain kebersihan kandang dapat selalu terawat, kotoran tersebut bisa digunakan untuk
bahan dasar pupuk yang sangat baik bagi tanaman. Jika diuangkan, satu karung kecil kotoran dapat
dihargai Rp 15.000,-

Jika kita memelihara burung puyuh 1.000 ekor dengan biaya Rp 2.750.000
Maka Rp 2.750.000 dibagi dengan 1.000 ekor akan mendapatkan HPP sebesar Rp 2.750, dengan
keuntungan yang kita ambil Rp 1.200 maka kita harus menjual harga per ekor sebesar 2.950

Contoh perkiraan keuntungan


Keterangan Jumlah Harga (Rp) Total

Modal Awal
Kandang 4 unit 200.000 800.000
Burung Puyuh 1.000 ekor 2.750 2.750.000
Mesin Penetas 1 mesin 500.00 500.000
4.050.000

Modal Kerja
Pakan 450 7.200 3.240.00
Biaya Operasional Bulanan 12 100.000 1.200.000
15.540.000

Penjualan
Telur Puyuh/Hari 600 Butir (7,5 kg) 2.250 20.000 45.000.000
Kotoran Burung puyuh (2karung/3hari) 240 15.000 3.600.000
48.600.000

Keuntungan Bersih Pertahun 33.060.000

Berdasarkan contoh data di atas keuntungan bersih pertahun sebanyak Rp 33.060.000, jika
ditahun pertama akan mendapat keuntungan bersih sekitar Rp 29.010.000 (dikurangi modal awal). Dan
keuntungan perbulan Rp 2.755.000 (33.060.000 : 12 = 2.755.000).
Menurut data Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon, tahun 2020 jumlah populasi unggas
burung puyuh di kabupaten Cirebon sekitar 25.353 ekor, dan kecamatan yang paling banyak populasi
burung puyuh adalah kecamatan Pabedilan, dan hanya 11 kecamatan yang mempunyai peternakan
burung puyuh dari 40 kecamatan.

Anda mungkin juga menyukai