Anda di halaman 1dari 11

PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK

Nama : Fathina Djuanisa Risdwianti


Kelas : XII IPA 4
No. Absen : 13

PEMERINTAHAN KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 PENGASIH


JL.Krt.Kertodiningrat No. 41 Pengasih, Tlp 0274-773 123
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sampah plastik merupakan sampah yang paling banyak dibuang oleh manusia karena banyak
orang yang menggunakan plastik untuk keperluannya sehari-hari entah itu perorangan, toko, maupun
perusahaan besar. Misalnya, berbelanja pasti akan membutuhkan plastik untuk membawa barang
belanjaan, jika plastik itu sudah tak terpakai apakah plastik itu akan disimpan? Tidak kan. Apa yang
mereka lakukan? membuang dan membakar itulah yang mereka lakukan.

Pembuangan sampah-sampah plastik kedalam air dan tanah telah menambah tingkat
kesengsaraan alam. Mengapa demikian? Sampah plastik terbuat dari bahan anorganik. Bahan-bahan
anorganiktersebut sangat sulit dan tidak mungkin diuraikan oleh bakteri pengurai. Apabila ditimbun
dalam tanah untuk menguraikannya butuh waktu berjuta-juta tahun. Dan apabila dibakar hanya akan
menjadi gumpalan dan butuh waktu lama untuk mengurainya. Dan apakah kalian tahu akibatnya jika
sampah plastik itu terlalu lama tertimbun dalam tanah dan tertumpuk? Satu, terjadi pemanasan global
yang berdampak pada kehidupan manusia itu sendiri. Dua berdampak pada hewan laut yang menelan
sampah plastik yang terbawa ke laut,dll.

Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih
tetap menjadi “PR” besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah sampah plastik.
Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola.

B. Rumusan Masalah

Dalam hal ini ada beberapa masalah yang perlu di bahas. Antara lain ialah sebagai berikut ini :

1. Apakah yang di maksud dengan sampah?

2. Apakah yang dimaksud dengan sampah plastik dan bagaimana sejarahnya?

3. Jenis-jenis plastik

4. Apakah dampak limbah plastik bagi lingkungan?

5. Bagaimanakah pengolahan limbah plastik?


C. Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian sampah

2. Untuk mengetahui sejarah danp engertian sampah plastic

3. Untuk mengetahui jenis-jenis plastik

4. Untuk mengetahui dampak limbah plastic bagi lingkungan

5. Untuk mengetahui pengolahan limbah plastic


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sampah

Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau
utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur
atau materi berkelebihan. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

Berangkat dari pandangan tersebut sehingga sampah dapat dirumuskan sebagai bahan sisa dari
kehidupan sehari-hari masyarakat. Sampah yang harus dikelola tersebut meliputi sampah yang
dihasilkan dari :

1. Rumah tangga

2. Kegiatan komersial: pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel, restoran, tempat hiburan.

3. Fasilitas sosial : rumah ibadah, asrama, rumah tahanan/penjara, rumah sakit, klinik, puskesmas.

4. Fasilitas umum: terminal, pelabuhan, bandara, halte kendaraan umum, taman, jalan,

5. Industri

6. Hasil pembersihan saluran terbuka umum seperti sungai, danau dan pantai.

B. Sejarah Plastik dan Pengertian Sampah Plastik

1. Sejarah Plastik

Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup manusia. Plastik digunakan sebagai
bahan baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan alat-alat elektronik. Dalam dunia kedokteran,
plastik bahkan digunakan untuk mengganti bagian-bagian tubuh manusia yang sudah tidak berfungsi
lagi. Pada tahun 1976 plastik dikatakan sebagai materi yang paling banyak digunakan dan dipilih sebagai
salah satu dari 100 berita kejadian pada abad ini.

Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 di sebuah ekshibisi
internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes disebut parkesine ini dibuat dari bahan organik
dari selulosa. Parkes mengatakan bahwa temuannya ini mempunyai karakteristik mirip karet, namun
dengan harga yang lebih murah. Ia juga menemukan bahwa parkesine ini bisa dibuat transparan dan
mampu dibuat dalam berbagai bentuk. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan karena
mahalnya bahan baku yang digunakan.
Pada akhir abad ke-19 ketika kebutuhan akan bola biliar meningkat, banyak gajah dibunuh
untuk diambil gadingnya sebagai bahan baku bola biliar. Pada tahun 1866, seorang Amerika bernama
John Wesley Hyatt, menemukan bahwa seluloid bisa dibentuk menjadi bahan yang keras. Ia lalu
membuat bola biliar dari bahan ini untuk menggantikan gading gajah. Tetapi, karena bahannya terlalu
rapuh, bola biliar ini menjadi pecah ketika saling berbenturan.

Bahan sintetis pertama buatan manusia ditemukan pada tahun 1907 ketika seorang ahli kimia
dari New York bernama Leo Baekeland mengembangkan resin cair yang ia beri nama bakelite. Material
baru ini tidak terbakar, tidak meleleh dan tidak mencair di dalam larutan asam cuka. Dengan demikian,
sekali bahan ini terbentuk, tidak akan bisa berubah. Bakelite ini bisa ditambahkan ke berbagai material
lainnya seperti kayu lunak.

Tidak lama kemudian berbagai macam barang dibuat dari bakelite, termasuk senjata dan
mesin-mesin ringan untuk keperluan perang. Bakelite juga digunakan untuk keperluan rumah tangga,
misalnya sebagai bahan untuk membuat isolasi listrik.

Rayon, suatu modifikasi lain dari selulosa, pertama kali dikembangkan oleh Louis Marie Hilaire
Bernigaut pada tahun 1891 di Paris. Ketika itu ia mencari suatu cara untuk membuat sutera buatan
manusia dengan cara mengamati ulat sutera. Namun, ada masalah dengan rayon temuannya ini yaitu
sangat mudah terbakar. Belakangan masalah ini bisa diatasi oleh Charles Topham.

2. Pengertian sampah plastik

Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang2 yang berguna bahkan
menjadi barang yang bernilai bila dikerjakan oleh orang2 yang berkreatifitas, contoh smpah plastik itu
seperti bungkus makanan ringan, bungkus ditergen, botol air mineral dll.

Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara garis besar
plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan
yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi
bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali.

Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk
thermoplastic.Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia
yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan
secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar
dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak
bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan
tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada di Indonesia,
penggunaan bahan plastik bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita. Padahal apabila kita
sadar, kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan menggunakan kembali (reuse) kantung
plastik yang disimpan di rumah. Dengan demikian secara tidak langsung kita telah mengurangi limbah
plastik yang dapat terbuang percuma setelah digunakan (reduce). Atau bahkan lebih bagus lagi jika kita
dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle).
C. Jenis - Jenis Plastik

1. PET atau PETE adalah polyethylene terephtalate. Plastik ini digunakan untuk membuat sebagian
besar botol plastik dan kontainer dari minuman, dan juga digunakan untuk salad dressing kontainer,
botol minyak sayur dan tempat makanan ovenproof. PET dapat didaur ulang menjadi pakaian, tote bags,
furniture, karpet, hiasan jalur, dan kontainer baru.

2. HDPE adalah polyethylene densitas tinggi, plastik serbaguna yang dapat didaur ulang. Digunakan
untuk membuat botol detergen dan pemutih, botol jus, botol oli motor, tempat mentega dan yogurt,
beberapa kantong sampah dan kotak cereal.

dapat didaur ulang lagi menjadi botol dan kontainer, lantai keramik.

3. Vinyl /PVC atau V atau Polyvinyl chloride yang keras dan tahan cuaca. PVC mengandung khlor, yang
berarti bahwa beberapa berbahaya karena dioxins diproduksi selama manufaktur. Digunakan untuk
membuat beberapa kontainer dan botol untuk deterjen dan minyak goreng, serta jendela, pipa saluran,
kawat jacketing, dan bungkus makanan cerah.

4. LDPE adalah low density polyethylene dan memiliki banyak aplikasi. Sering ditemukan dalam botol,
tote bags. umumnya dapat di daur ulang untuk bil pesawat milik maskapai, tong penyimpan pupuk
kompos, bahan untuk lantai dan bahan bangunan.

5. PP adalah Polypropylene umum ditemukan dalam tutup botol, yogurt kontainer, botol saus, dan
straws. memiliki titik lebur yang tinggi dan dapat digunakan untuk tempat cairan panas. Dapat didaur
ulang dan merupakan bagian dari pertumbuhan jumlah program daur ulang kota yang kemudian lebih
berbelok tutup botol dan item lainnya termasuk kabel baterai, wadah, tong dan nampan.

6. PS adalah polystyrene. yang biasa dikenal dengan merek dagang Styrofoam. styrene itu ada di
mana-mana dalam kontainer barang dan daftar pada banyak kelompok environental. Styrene telah
diklaim oleh banyak anti-waste dan kelompok kesehatan bahwa polystyrene dapat melepaskan toksin ke
dalam makanan.

7. Other/Lainnya/Polycarbonate, klasifikasi ini meliputi berbagai plastik bukan Resins yang cocok ke
dalam kategori lainnya. Produk yang sering mengandung sejumlah plastik. "Lainnya" adalah produk yang
digunakan untuk membuat iPod, DVD, kacamata hitam, Anti-peluru dan galon air 5 liter. jenis plastik ini
tidak mudah untuk didaur ulang, namun dapat dilakukan.

8. SM atau Sampah Masyarakat, sampah plastik jenis ini tidak dapat diklasifikasikan dengan jenis
sampah manapun. Tidak dapat didaur ulang namun sangat ramah lingkungan. Semua bagiannya dapat
dibusukkan oleh mikroba. Sampah ini tidak mempunyai nilai apapun. Jenis ini mendapat penolakan
sosial dimana-mana.
D. Dampak Limbah Plastik Bagi Lingkungan

Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya maka
bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah/buangan yang ditimbulkan dari aktivitas dan
konsumsi masyarakat sering disebut limbah domestik atau sampah. Limbah tersebut menjadi
permasalahan lingkungan karena kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kehidupan makhluk
hidup lainnya. Selain itu aktifitas industri yang kian meningkat tidak terlepas dari isu lingkungan. Industri
selain menghasilkan produk juga menghasilkan limbah. Dan bila limbah industri ini dibuang langsung ke
lingkungan akan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Limbah adalah buangan yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal
sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan
karena tidak memiliki nilai ekonomis.Jenis limbah pada dasarnya memiliki dua bentuk yang umum yaitu;
padat dan cair, dengan tiga prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan limbah;

Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang keluar dalam bentuk
scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai. Dalam sebuah hukum ekologi menyatakan
bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada yang gratis. Artinya alam sendiri mengeluarkan limbah
akan tetapi limbah tersebut selalu dan akan dimanfaatkan oleh makhluk yang lain. Prinsip ini dikenal
dengan prinsip Ekosistem (ekologi sistem) dimana makhluk hidup yang ada di dalam sebuah rantai pasok
makanan akan menerima limbah sebagai bahan baku yang baru.

Permasalahan limbah plastik di Indonesia telah memasuki tahap yang sangat mengkhawatirkan.
Diperkirakan lebih dari 100 miliar kantong plastik digunakan oleh masyarakat tiap tahunnya dan
kebanyakan limbah plastik tersebut tidak dikelola atau diolah secara benar. Limbah plastik sangat sulit
sekali terurai secara sempurna oleh tanah karena prosesnya membutuhkan waktu yang lama.

Partikel hasil uraian plastik juga beresiko mencemari lingkungan. Pencemaran lingkungan akibat
limbah plastik akhirnya menjadi sebuah konsekuensi yang harus ditanggapi serius terutama oleh
masyarakat sebagai pihak yang sangat berperan dalam permasalahan ini.

Plastik merupakan benda anorganik dan non-biodegradable yang terbuat dari bahan-bahan
kimia yang dapat mencemari lingkungan. Bahan-bahan kimia inilah yang membuat limbah plastik
berbahaya bagi kelestarian lingkungan. Limbah plastik mengandung Polychlorinated Biphenyl atau PCB
sehingga membuat limbah plastik sulit terurai.

Selain itu jika limbah plastik termakan oleh hewan dan tanaman maka hewan dan tanaman
tersebut beracun sehingga berbahaya bagi keberlangsungan rantai makanan. Limbah plastik yang terurai
di dalam tanah akan menghasilkan partikel-partikel yang bisa mencemari air dan tanah.

Tanah menjadi tidak subur karena banyak hewan pengurai, misal cacing tanah yang terbunuh
akibat partikel-partikel tersebut, air di dalam tanah tidak bisa mengalir lancar, dan menghalangi sirkulasi
udara di dalam tanah.
Limbah plastik juga berperan dalam pemanasan global sehingga terjadi perubahan iklim yang
ekstrem. Sejak dari proses produksi plastik sampai dengan pembuangan, plastik telah menghabiskan
banyak energi dan mengemisi gas rumah kaca ke astmosfer dan penipisan lapisan ozon.

Limbah plastik yang dibuang sembarangan, misalnya di sungai akan membuat banjir karena
sungai dangkal akibat tumpukan limbah plastik. Jika limbah plastik dibakar juga akan menghasilkan gas
karbondioksida sehingga mengakibatkan polusi pada udara dan pemanasan global.

E. Pengolahan Limbah Plastik

Plastik merupakan material yang sangat akrab dalam kehidupan manusia. Kemajuan teknologi
plastik membuat aktivitas produksi plastik terus meningkat. Hampir setiap produk menggunakan plastik
sebagai kemasan atau bahan dasar. Material plastik banyak digunakan karena memiliki kelebihan dalam
sifatnya yang ringan, transparan, tahan air, serta harganya relatif murah dan terjangkau oleh semua
kalangan masyarakat.

Segala keunggulan ini membuat plastik digemari dan banyak digunakan dalam hampir setiap
aspek kehidupan manusia. Akibatnya jumlah produk plastik yang akan menjadi sampah pun terus
bertambah. Limbah plastik yang umum ditemukan di tempat pembuangan sampah antara lain botol
minuman dan deterjen yang termasuk jenis PET, dan kantong plastik. Jumlah kantong plastik di TPA
terus menumpuk karena tidak terlalu diminati karena memiliki nilai jual yang rendah. Kantong-kantong
plastik ini tidak mudah terurai sehingga hanya akan terus menumpuk dan bertambah di TPA sampai
1000 tahun ke depan.

Oleh karena itu diperlukannya suatu solusi tepat yang bukan hanya mengurangi penggunaan
kantong plastik karena selama masih diijinkan untuk digunakan maka kantong plastik itu akan terus ada
dan bertambah. Limbah kantong plastik yang menumpuk di TPA dapat menjadi peluang dan jika diolah
dengan benar dapat menjadi sumber daya. Pengembangan proses pengolahan kantong plastik dilakukan
melaui eksperimentasi untuk membuka peluang pemanfaatan kantong plastik dengan penerapan
teknologi sederhana, murah, dan nyata. Eksperimen juga mencakup eksplorasi sifat dan karakteristik
kantong plastik yang unik untuk diaplikasikan menjadi produk bernilai tinggi sehingga dapat menaikkan
nilai dari limbah kantong plastik.

Berbagai macam dampak limbah plastik tersebut tentunya akan membawa ancaman lebih besar
jika tidak segera diatasi. Terdapat berbagai macam cara untuk mengatasi limbah plastik, diantaranya
yaitu reuse, reduce, dan recycle limbah plastik.

Penggunaan atau pemanfaatan kembali limbah plastik (reuse) dapat menjadi salah satu upaya
pengelolaan limbah plastik secara benar sekaligus hemat biaya, waktu, energi, dan sumber daya.

Limbah plastik tersebut digunakan lagi sesuai dengan fungsi sebelumnya atau dengan fungsi
yang berbeda. Pilih barang plastik yang masih bisa digunakan dan jangan gunakan barang plastik yang
sekali pakai (disposable).
Reduce yaitu upaya pengurangan penggunaan material-material atau bahan-bahan yang dapat
menghasilkan limbah plastik, misalnya hindari penggunaan barang atau benda yang sekali pakai, pilih
barang atau benda yang dapat didaur ulang, dan yang dapat diisi ulangi.

Sedangkan recycle atau daur ulang merupakan upaya mengatasi limbah plastik dengan cara
mengolah kembali limbah plastik sehingga memiliki banyak fungsi dan bernilai ekonomis. Proses daur
ulang pada limbah plastik biasanya dimulai dari pengumpulan sampah, penyortiran sampah,
pembersihan sampah, kemudian proses pengolahan atau produksi untuk menjadi material baru.

Untuk bisa didaur ulang limbah plastik harus memenuhi beberapa persyaratan terlebih dahulu,
misalnya limbah bersifat homogen, sudah berbentuk sesuai dengan kebutuhan, tidak teroksidasi, dan
tidak terkontaminasi.

Biasanya daur ulang pada limbah plastik dilakukan oleh industri. Saat ini 80% lebih jenis limbah
plastik bisa didaur ulang walaupun terdapat penggunaan zat tambahan agar material hasil daur ulang
lebih berkualitas.

Bahaya limbah plastik bisa diminimalisasi jika kita semua ikut berperan aktif dalam mengelola
limbah plastik dengan baik dan benar, misalnya dengan cara menerapkan prinsip 3R (reuse, reduce, dan
recycle) dalam kehidupan sehari-hari.

F. Contoh Pengolahan Limbah Plastik


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada
hanya produk-produk yang tak bergerak.

Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang
cukup berahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara
alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat
terdegradasi secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak
bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan
tertentu.

B. Saran

Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan pengetahuan kita, kita
sadar akan bahaya sampah plastik yang dibuang atau dibakar begitu saja tanpa tahu akibatnya. Lebih
baik gunakan kantung belanja yang berbahan dasar kardus atau kain, karena bias digunakan berkali-kali
dan bersifat ramah lingkugan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.angelfire.com/indie/shefoughtbravely/sejarah.htm

http://genderang-perang.blogspot.com/2011/01/pengertian-sampah-plastik.html

http://kerockan.blogspot.com/2011/07/cara-mengolah-sampah-plastik-menjadi.html

http://herusupanji.blogspot.com/2012/02/daur-ulang.html

http://achmadmarzoeki.blogspot.com/2008/03/daur-ulang-plastik.html

http://yulianalecturechemistry.blogspot.co.id/2013/12/makalah-pengolahan-sampah-plastik.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai