Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENCEMARAN TANAH

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Pelajaran: Biologi
Guru Pengajar: Syarifah Norsipa, S.Pd

Kelompok 6
1. Ahmad Alif Pratama Putra (02)
2. Azzahra Putri Arrahim (09)
3. Kessy Davina Nanrach (18)
4. Muhammad Rizqi Faidhillah (24)
5. Norseviani (30)
6. Tiara Aulivia Khairunisa (36)
7. Yasmien Azzahra (37)

X MIPA 2
SMA NEGERI 7 BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun tugas biologi ini
dengan baik serta tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas guru pada mata pelajaran ekonomi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Pencemaran Tanah bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Syarifah Norsipa, selaku guru
mata pelajaran ekonomi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 06 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A...LATAR BELAKANG ..................................................................................1
B...RUMUSAN MASALAH ..............................................................................1
C...TUJUAN PEMBAHASAN ..........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A...Pengertian Pencemaran Tanah .....................................................................2
B...Penyebab Pencemaran Tanah ......................................................................2
C...Dampak Pencemaran Tanah ........................................................................4
D...Penanganan dari pencemaran tanah .............................................................6
E...Pencemaran di Lingkungan Sekitar .............................................................8
BAB III PENUTUP
A...Kesimpulan ................................................................................................12
B...Daftar Pustaka ............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pencemaran Tanah berakibat terhadap kesehatan manusia, tata
kehidupan, pertumbuhan flora dan fauna yang berada dalam jangkauan
pencemaran, karena tanah menghasilkan makanan bagi mahluk hidup. Gejala
pencemaran dapat terlihat pada jangka waktu singkat maupun panjang, yaitu
pada tingkah laku dan pertumbuhan. Pencemaran dalam waktu relatif singkat.
terjadi seminggu sampai dengan setahun sedangkan pencemaran dalam jangka
panjang terjadisetelah masa 20 tahun atau lebih.
Gejala pencemaran yang terjadi dalam waktu singkat dapat diatasi
dengan melihat sumber pencemaran lalu mengendalikannya. Tanda-tanda
pencemaran ini gampang terlihat pada komponen lingkungan yang terkena
pencemaran Berbeda halnya dengan pencemaran yang terjadi dalam waktu
yang cukup lama. Bahan pencemar sedikit demi sedikit berakumulasi. Dampak
pencemaran semula tidak begitu kelihatan. Namun setelah menjalani waktu
yang relatif panjang dampak pencemaran kelihatan nyata dengan berbagai
akibat yang ditimbulkan. Unsur-unsur lingkungan,mengalami perubahan
kehidupan habitat. Tanaman yang semula hidup cukup subur menjadi gersang
dan digantikan dengan tanaman lain. Jenis binatang tertentu yang semula
berkembang secara wajar beberapa tahun kemudian menjadi langka, karena
mati atau mencari tempat lain.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip pencemaran tanah bekerja?
2. Bagaimana cara mengatasi dari pencemaran tanah?
3. Apa pentingnya penanggulangan pencemaran tanah untuk alam?

C. Tujuan
1. Memahami pengertian, pencemaran tanah.
2. Mengetahui pengertian, pencemaran tanah.
3. Menjelaskan pengertian, pencemaran tanah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencemaran Tanah


Pencemaran darat atau tanah adalah semua keadaan dimana polutan
masuk kedalam lingkungan tanah sehingga menurunkan kualitas tanah
tersebut. Dimana Polutan bisa berupa zat-zat bahan pencemar baik berupa zat
kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan mikroorganisme. Pencemaran tanah
dapat bisa mengancam keberlangsungan makhluk hidup karena tanah
merupakan tempat tumbuhnya berbagai jenis tanaman yang nantinya menjadi
penyumbang gas oksigen terbesar di planet Bumi. Menurut Peraturan
Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan tanah
untuk produksi bio massa: "Tanah adalah salah am komponen lahan berupa
lapisan teratax kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik
serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan
menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya"
Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi
kerusakan tanah. Di dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa "Kerusakan
tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang
melampau kriteria haku kerusakan tanah"
Ketika suatu zat berbahaya beracun telah mencemari permukaan tanah,
maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung
kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara
di atasnya.
Sebelum adanya kemajuan teknologi dan industri manusia hanya
membuang sampah dan limbah organik. Sampah atau limbah tersebut mudah
diurai oleh mikroorganisme sehingga menjadi bahan yang mudah menyatu
kembali dengan alam. Namun, dewasa ini perkembangan teknologi dan
industri sangat pesat berkembang. Dan sampah serta limbah yang dibuang
bukan hanya sampah organik, melaikan sampah organik juga. Sampah organik
sangat sulit untuk diurai oleh mikroorganisme, sehingga memerlukan waktu
yang lama untuk hancur dan menyatu kembali dengan alam. Contoh sederhana
sampah anorganik yaitu plastik yang dapat terurai dalam waktu 240tahun,
sedangkan sampah kaleng yang terbuat dari alumunium memerlukan waktu
500 tahun untuk dapat diuraikan.

B. Penyebab Pencemaran Tanah


Berikut penyebab pencemaran tanah di karenakan oleh manusia:
1. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida
Penggunaan pupuk kimia dan pestisida secara berlebih dan terus-
menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam, sehingga meracuni
tanaman itu sendiri dan membunuh mikroorganisme yang terkandung di
dalamnya.
2. Limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga seperti deterjen, sabun cuci piring bisa menjadi
kontaminan di dalam tanah. Semakin banyak limbah deterjen di dalam
tanah, semakin kecil kemungkinan organisme pengurai bisa hidup di
dalamnya.
3. Limbah radioaktif
Siapa yang tidak kenal dengan limbah beracun dan berbahaya ini?
Beberapa bulan lalu, masyarakat Tangerang Selatan dihebohkan dengan
penemuan limbah radioaktif dari BATAN. Limbah radioaktif yang
dibuang di tanah bisa menyebabkan racun, baik untuk hewan, tumbuhan,
dan manusia.
4. Limbah logam berat
Keberadaan logam berat seperti arsen, merkuri, krom di dalam tanah
ternyata bisa menyebabkan tanah menjadi tidak fertil. Limbah seperti
inilah yang menyebabkan pencemaran di daerah Lakardowo. Limbah
logam berat biasanya dihasilkan oleh pabrik-pabrik pengolahan bahan
beracun dan berbahaya. Tanpa memikirkan dampaknya, mereka sengaja
membuang limbah ke tempat-tempat yang masih fertil, contohnya lahan
pertanian.
5. Limbah plastik
Plastik merupakan salah satu ancaman besar bagi kesuburan tanah.
Bayangkan saja, satu buah plastik baru bisa terurai sekitar 100 tahun.
Bagaimana dengan jutaan plastik? Untuk itu, coba beralih ke kantong
ramah lingkungan, misalnya kantong yang terbuat dari limbah daur
ulang.

Namun, secara umum. Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik


limbah industri, dan limbah pertanian.
A. Limbah domestik.
Limbah jenis ini berasal dari pemukiman penduduk perdagang-
an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain) domestik merupakan sampah
basah atau organik yang mudah diurai.
1. Limbah padat
Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak
dapat diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable),
misalnya kantong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol
plastik air mineral, dsb.
2. Limbah cair
Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap
kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat
membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
B. Limbah Industri
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk;
perdagang an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan
misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat
berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah industry
Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil
buangan industri berupa. padatan, lumpur, bubur yang berasal dari
proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp,
kertas, rayon, plywood, pengaweran buah, ikan daging dll.
2. Limbah cair
Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu
proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan
logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom,
arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri
pelapisan logam
C. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan
tanah tanaman. seperti pestisida atau DDT (Dildoro Difenil
Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas
hama tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan
organisme lainnya.

C. Dampak Pencemaran Tanah


1. Mengurangi tingkat kesuburan
Tanah pada dasarnya mempunyai keunggulan. Salah satu keunggulan
tanah adalah mempunyai nilai kesuburan sehingga hanyak tanaman bisa
hidup dengan subur. Namun ketika tanah ini sudah tercemar dengan
berbagai macam zat yang merugikan (baik zat kimia maupun non kimia),
hal mi akan menurunkan tingkat kesuburan tanah tersebut. Tanah akan
menjadi tidak subur karena zat- zat polutan sudah merusak jaringan
kesuburan tanah tersebut. Akibatnya, banyak tanaman yang tidak akan bisa
tumbuh dengan baik.
2. Memicu pencemaran lain
Pencemaran tanah bisa mengakibatkan pencemaran air dan udara.
Bagaimana tidak, di tanah bagian bawah tersimpan cadangan air (air bawah
tanah). Hal ini karena zat-zat yang mencemari tanah tersebut (misalnya
sampah) dalam jangka waktu yang lama akan membuat udara yang ada di
sekitarnya menjadi tidak sehat. Akibatnya udara tersebut menjadi tidak
nyaman untuk dihirup. Selain itu, apabila yang membuat pencemaran pada
tanah adalah sampah, maka ketika akan terjadi proses dekomposisi maka
akan menimbulkan bau yang begitu mneyengat. Dan inilah yang disebut
dengan pencemaran udara.
3. Menyebabkan berbagai penyakit
Pencemaran tanah bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan,
misalnya diare, penyakit kronis jangka panjang, malnutrisi, kerusakan
ginjal, hati, dan masih banyak lainnya. Wajar saja jika penduduk Lakardowo
sering terserang penyakit, mengingat tanahnya sudah tercemar sedemikian
parah.
4. Merusak ekosistem_
Ekosistem merupakan wujud interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungan serta komponen-komponen yang ada di dalamnya (baik
komponen biotik maupun komponen abiotik). Tanah termasuk ke dalam
komponen abiotik sehingga tercemamya tanah pastinya akan menyebabkan
menyebabakn keseimbangan ekosistem menjadi terganggu. Akibatnya
lingkungan menjadi tidak nyaman dan banyak fungsi yang seharusnya
didapatkan justru akan berubah menjadi suatu wujud kerugian
5. Merusak keindahan atau estetika
Hal yang pasti terjadi selanjutnya akibat adanya pencemaran tanah
adalah rusaknya nilai keindahan atau estetika lingkungan. Keindahan
lingkungan tidak hanya terdapat pada apa yang kita lihat saja, namun juga
apa yang kita dengar dan apa pula yang kita rasa. Pencemaran tanah akan
banyak sekali merusak nilai-nilai keindahan tersebut.
Tidak hanya itu saja, dan yang paling penting pencemaran tanah ini
akan menyebabkan kondisi lingkungan yang kita tempati menjadi tidak
nyaman sama sekali. Terlebih apabila pencemarah tanah tersebut
disebabkan oleh sampah. Sampah sampah akan membuat berbagai macam
kerugian bagi makhluk hidup. Selain tidak sedap dipandang mata, sampah
juga akan menyebabkan bau yang sangat menyengat. Ini sungguh tidak
nyaman digunakan sebagai tempat bermukim.
Itulah beberapa dampak dari pencemaran tanah yang dapat kita
rasakan. Selain dampak dampat tersebut masih banyak lagi dampak yang
dapat kita rasakan baik kita sadari maupun tidak. Oleh karena itulah kita
sebagai manusia harus menjaga tanah dari berbagai bentuk pencemaran.
Menurunnya tingkat kesuburan tanah akibat buangan sampah plastik,
pecahan kaca, logam, dan karet sulit diuraikan oleh organisme dekomposer
dalam tanah.
6. Tanah bersifat toksik/beracun
Toksisitas tanah sangat berpengaruh pada kehidupan makhluk hidup
di dalamnya. Tidak hanya itu, hasil pertanian dari tanah yang toksik bisa
menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti pada pembahasan
sebelumnya.

Dampak Pencemaran Tanah Lainnya:


1. Matinya organisme pengurai tanah akibat pembuangan limbah deterjen
dan residu pestisida dalam tanah,
2. Menurunnya produktivitas tanah karena terkikisaya lapisan humus dari
permukaan tanah
3. Perubahan pH tanah akibat adanya deposit senyawa asam yang berasal
dari hujan asam. Adapun perubahan keasaman tanah ini akan
berpengaruh buruk terhadap penyerapan hara dari tanah oleh tanaman

D. Penangan Dari Pencemaran Tanah


Tanah yang telah terkontaminasi oleh berbagai jenis palutan dapat
dipulihkan dengan metode pengolahan yang disebut dengan remidiasi.
Remidiasi yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah. Sebelum
melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui diantaranya: Jenis pencemar
(organik atau anorganik), terdegradasi atau tidak, berbahaya atau tidak. Berapa
banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut. Perbandingan
karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P).
1. Remediasi in situ
Remediasi in situ adalah pembersihan atau pengolahan tanah
terkontaminasi di lokasi. Remediasi in situ lebih murah dan lebih mudah
dengan konversi biologi dan kimia, pemisahan daerah terkontaminasi
agar tidak mencemari lingkungan lainnya.
2. Remediasi ex situ
Remediasi ex situ adalah pengolahan tanah terkontaminasi digali dan
diolah di suatu unit pengolahan antara lain, dapat dilakukan dengan cara
memisahkan bahan pencemar dengan tanah. penguraian kontaminan
dengan mikroba, pemanfaatan energi panas yang dapat menguapkan
kontaminan dari tanah, dan ekstraksi kontaminan dari tanah. Remediasi
ex situ ini jauh lebih mahal dan rumit.
3. Bioremediasi
Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah
dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi
bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi
bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air)
Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah, ketersediaan
air, nutrien (N, P. K), perbandingan CN kurang dari 30:1, dan
ketersediaan oksigen.

Pada umumnya pencegahan ini prinsipnya adalah berusaha untuk tidak


menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi
terjadinya bahan pencemar, antara lain:
1. Sampah organik yang dapat membusuk diumikan oleh mikroorganisme
antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam
tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai
kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya bau busuk dari gas-gas
yang timbul pada proses pembusukan, maka penguburan sampah
dilakukan. secara berlapis-lapis dengan tanah.
2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat
dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara
membakar sampah sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat
baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh
dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman.
Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi
partikel partikel kecil, kemudian dikubur.
3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang
akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat
pembuangan agar dilakukan proses pemumian.
4. Sampah zat radioaktif sebelum dibung, disimpan dahulu pada
sumursumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai
tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman,
misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang
sangat dalam
5. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun
sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
6. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik
yang dapat dimusnahkan diuraikan oleh mikroorganisme.

Adapun beberapa contoh gambar dari pencemaran tanah yang ada di


lingkungan sekitar kita:

E. PENCEMARAN DI LINGKUNGAN SEKITAR


Pembuangan sampah yang tidak diurus dengan baik, akan mengakibatkan
masalah besar. Karena penumpukan sampah atau membuangnya sembarangan
ke kawasan terbuka akan mengakibatkan pencemaran tanah yang juga akan
berdampak ke saluran air tanah.

Berikut beberapa contoh Tempat Pembuangan Sampah di Banjarmasin:

Lokasi: TPS Dharma Praja, No. 56 Lokasi: Pasar Kuripan


Lokasi: TPS HKSN

Dari gambar diatas bisa dilihat TPS Jalan Raya HKSN, TPS Jalan
Dharma Praja No 56 dan TPS di pasar Kuripan. Ditempat tersebut banyak
warga membuang sampah di tempat itu. Akibatnya sampah di TPS melubar ke
jalan yang berdampak ketidaknyamanan siapapun yang melintas dikawasan
tersebut. Terkadang sampah di lokasi TPS itu sudah bersih terangkut. Namun,
sebagian Masyarakat ada yang bandel membuang sampah tidak sesuai jadwal
bahkan petugas pun kewalahan. Jika sampah yang melumbar ke jalan di
biarkan, maka penyebabkan aroma yang tidak sedap, pemandangan yang
kurang baik dan bisa menyebabkan kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi
tersebut. Tapi TPS di Pasar Kuripan terpaksa bongkar dikarenakan TPS
tersebut berdekatan dengan sungai lantaran dianggap menutup aliran sungai
dan dapat menyebabkan banjir.
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber
hasil aktifitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Sampah berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah
sakit, pasar, dan sebagainya. Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi:
1. Sampah organik/basah,
Contoh: Sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, rempah-
rempah atau sisa buah dan lain-lain yang dapat mengalami pembusukan
secara alami.
2. Sampah anorganik/kering,
Contoh: logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, dan lain-lain yang
tidak dapat mengalami pembusukan secara alami.
3. Sampah berbahaya,
Contoh: Baterai, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas dan lain-
lain.
Permasalahan sampah di Kalimantan selatan tidak hanya di Kalimantan
selatan tapi bahkan di Indonesia. Sampah bertebaran dimana-mana, mulai di
jalan, sungai, taman, bahkan di dalam rumah pun kita sering mendapati sampah
yang berserakan. Sampah ini biasanya berasal dari pembuangan limbah rumah
tangga dan limbah pabrik. Kebiasaan buruk membuang sampah sembarang
sepertinya memang sulit untuk dihilangkan, apalagi perilaku tersebut
merupakan perilaku yang turun menurun. perilaku tersebut akan menimbulkan
banjir ketika musim hujan tiba. Sebenarnya, ada banyak cara untuk mengurangi
perilaku membuang sampah sembarangan tersebut. Namun, kurangnya
kesadaran diri dari masyarakat Indonesialah yang membuat perilaku buruk
tersebut seakan akan mendarah daging.

berikut beberapa cara untuk menghilangkan perilaku buang sampah


sembarangan, atau setidaknya mengurangi perilaku tersebut:
1. Jika bepergian yang akan membawa makanan atau minuman;
Pakailah tempat yang bisa dipakai lagi kembali. Misalnya, pakai
tempat makan dan botol minum, jangan memakai pelastik untuk
membungkus makanan atau minuman tersebut. Namun, jika terpaksa
memakai pelastik, kumpulkan sampah dan jangan dibuang begitu saja.
2. Sediakan tempat sampah di dalam kendaraan pribadi;
Agar lebih mudah membuang sampah jika kita sedang berada di
perjalanan. Tidak menutup kemungkinan, masih banyak orang-orang
yang membuang sampah sembarangan di jalanan, dan itu akan membuat
jalanan menjadi kotor.
3. Tempat sampah dijadikan sarana untuk berkreasi;
Maksudnya, tempat sampah dijadikan semenarik mungkin agar
sejak dini, anak-anak mulai dibiasakan buang sampah pada tempatnya.
Jika dibiasakan, maka akan hilang perilaku buruk buang sampah
sembarangan.

Produksi Bersih dan Prinsip 4R


Produksi Bersih (Clean Production) merupakan salah satu pendekatan
untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara
pengurangan produkproduk samping yang berbahaya, mengurangi polusi
secara keseluruhan, dan menciptakan produk-produk dan limbah-limbahnya
yang aman dalam kerangka siklus ekologis. Prinsipprinsip Produksi Bersih
adalah prinsip-prinsip yang juga bisa diterapkan dalam keseharian misalnya
dengan menerapkan Prinsip 4R yaitu:
1. Reduce (Mengurangi)
Sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita
pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin
banyak sampah yang dihasilkan.
2. Reuse (Memakai kembali)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali.
Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang).
Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia
menjadi sampah.
3. Recycle (Mendaur ulang)
Sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa
didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini
sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang
memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
4. Replace (Mengganti)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barangbarang yang
hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga
telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah
lingkungan, Misalnya, ganti kantong kresek kita dengan keranjang bila
berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini
tidak bisa didegradasi secara alami.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial; penggunaan pestisida: masuknya air permukaan tanah tercemar ke
dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat
kimia, atau limbah, air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah
industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal
dumping) Penanggulangan pencemaran tanah akibsat tumpahan minyak
industri dapat melalui beberapa cara, seperti:
1. Bioremediasi yaitu penanggulangan tumpahan minyak dengan
memanfaatkan mikroba, tanaman enzim atau enzim mikroba.
2. Fitoremidiasi yaitu penanggulangan tumpahan minyak dengan
menggunaan tanaman tumbuhan untuk menyerap, mendegradasi,
menghilangkan, menstabilkan atau menghancurkan bahan pencemar
khususnya logam berat maupun senyawa organik lainnya.

B. Daftar Pustaka
-

Anda mungkin juga menyukai