Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENDIDIKAN LINGKUNGAN

“PENCEMARAN TANAH”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK II

RIF’AN SETIAWAN (191230010)

MASNA (201230003)

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat serta karunia-Nya, maka penulisan makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa pula kita
haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallahu’alaihi wasallam,
dimana beliaulah sebagai penyempurna agama Islam, penyempurna akhlak
manusia di dunia.

Terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam


menyelesaikan makalah ini. Selain itu, kami berharap makalah ini dapat berguna
bagi saya dan teman-teman pada umumnya, dalam perkuliahan kita nantinya.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari rekan-rekan
sekalian untuk kesempurnaan dari makalah kami selanjutnya. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Sigi, 12 Juni 2023

Penulis

Kelompok II

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................2

C. Tujuan Masalah.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3

A. Pengertian Pencemaran Tanah..................................................................3

B. Struktur Kimia Tanah................................................................................4

C. Sumber Mekanis Dan Studi Kasus Tentang Pencemaran Tanah.............7

D. Dampak Pencemaran Tanah......................................................................

E. Upaya Penanggulangan Pencemaran Tanah..............................................

BAB III PENUTUP .....................................................................................10

A. Kesimpulan................................................................................................10

B. Saran..........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanah adalah bagian paling penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup

karena rantai makananpun bermula dari tanaman yang tumbuh diatas permukaan tanah.

Manusia dan makhluk hidup lainnya hidup diatas tanah serta mendapat makanan yang berasal

dari permukaan tanah walaupun terdapat sebagian tumbuhan dan hewan yang hidup di dalam

laut. Pencemaran tanah berakibat terhadap kesehatan manusia, tata kehidupan, pertumbuhan

flora dan fauna yang berada dalam jangkauan pencemaran, karena tanah

menghasilkan makanan bagi mahluk hidup.

Ketika terdapat pencemaran dalam tanah seperti zat kimia dan bahkan zat radioaktif,

maka zat-zat beracun tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan

langsung atau dapat pula mencemari air tanah dan juga udara disekitarnya.

Pencemaran tanah dengan konsentrasi yang cukup tinggi dapat menimbulkan dampak

negatif tidak hanya bagi lingkungan namun juga manusia itu sendiri. Tanah memiliki

berbagai senyawa yang memang telah ada secara alami, walaupun ia tidak tercemar. Senyawa

seperti fosfat, karbonat, sulfat, nitrat, juga senyawa-senyawa organik seperti asam lemak,

DNA, PAH, dan lain sebagainya.

Gejala pencemaran dapat terlihat pada jangka waktu singkat maupun panjang, yaitu p

ada tingkah laku dan pertumbuhan. Pencemaran dalam waktu relatif singkat,terjadi seminggu

sampai dengan setahun sedangkan pencemaran dalam jangka panjang terjadi setelah masa 20

tahun atau lebih.

Gejala pencemaran yang terjadi dalam waktu singkat dapat diatasi dengan melihat

sumber pencemaran lalu mengendalikannya. Tanda-tanda pencemaran ini gampang terlihat

1
pada komponen lingkungan yang terkena pencemaran. Berbeda halnya dengan pencemaran

yang terjadi dalam waktu yang cukup lama. Bahan pencemar sedikit demi sedikit

berakumulasi.

Dampak pencemaran semula tidak begitu kelihatan. Namun setelah menjalani

waktuyang relatif panjang dampak pencemaran kelihatan nyata dengan berbagai akibat

yangditimbulkan. Unsur-unsur lingkungan,mengalami perubahan kehidupan habitat.

Tanaman yang semula hidup cukup subur menjadi gersang dan digantikan dengan tanaman

lain. Jenis binatangtertentu yang semula berkembang secara wajar beberapa tahun kemudian

menjadi langka, karenamati atau mencari tempat lain.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Pencemaran Tanah?

2. Bagaimana Struktur Kimia Tanah ?

3. Apa saja Sumber Mekanis dan Studi Kasus tentang Pencemaran Tanah?

4. Apa saja Dampak Pencemaran Tanah?

5. Bagaimana Upaya Penanggulangan Pencemaran Tanah?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui Pencemaran Tanah

2. Untuk mengetahui Struktur Kimia Tanah

3. Untuk mengetahui Sumber Mekanis dan Studi Kasus tentang Pencemaran Tanah

4. Untuk mengetahui bagaimana Dampak Pencemaran Tanah

5. Untuk mengetahui bagaimana Upaya Penanggulangan Pencemaran Tanah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi

dan atau komponen lain ke dalam tanah oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas tanah turun

sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan tanah tidak dapat berfungsi sesuai dengan

peruntukannya.

Definisi lain pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia

masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:

kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan

pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan;

kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat

penimbunan sampah serta limbah industriyang langsung dibuang ke tanah secara tidak

memenuhi syarat (illegal dumping).

Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian

kerusakan tanah untuk produksi bio massa: “Tanah adalah salah atu komponen lahan berupa

lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta

mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.”

Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah. Di

dalam PP No.150 Tahun 2000 disebutkan bahwa “ Kerusakan tanah untuk di produksi

biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteri baku kerusakan

tanah”.

3
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat

menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke

dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah

tersebutdapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari 

air tanah dan udara di atasnya.

B. Struktur Kimia Tanah

Tanah merupakan tubuh alam yang bebas yang tersusun oleh komponen organik

maupun anorganik. Diseluruh permukaan bumi terdapat beraneka macam tanah mulai dari

yang paling gersang sampai yang paling subur. Mulai dari warna paling gelap hingga yang

warna cerah. Keanekaragaman tanah itu memiliki sifat dan kandungan yang berbeda dalam

komponennya. Antara lain sifat kimia yang merupakan komponen inti dalam tanah satu

dengan yang lain memiliki perbedaan sifat kimia yang tentunya mempengaruhi tingkat

kesuburan dalam tanah tersebut. Kesuburan itu sendiri pada akhirnya erat kaitannya dengan

pertumbuhan suatu tanaman.

1. Sifat Fisik Tanah

Fisika tanah adalah penerapan konsep dan hukum-hukum fisika pada kontinum tanah-

tanaman-atmosfer. Sifat fisik tanah berperan penting dalam mendukung pertumbuhan

tanaman. Sifat fisik tanah, seperti kerapatan isi dan kekuatan tanah sudah lama dikenal

sebagai parameter utama dalam menilai keberhasilan teknik pengolahan tanah.

Sifat fisik tanah juga sangat mempengaruhi sifat-sifat tanah yang lain dalam

hubungannya dengan terhadap kepentingan menjaga dan memperbaiki sifat fisik tanah masih

sangat terbatas. Sifat fisik tanah berhubungan dengan kondisi dan pergerakan benda serta

4
aliran energi dalam tanah. Sifat fisika tanah dibentuk oleh empat komponen utama tanah

yaitu: partikel-partikel mineral, bahan organik, air dan udara.

Perbandingan keempat komponen tersebut sangat bervariasi berdasarkan jenis tanah,

lokasi, dan kedalaman. Sifat fisik tanah terbentuk akibat proses degradasi mineral batuan oleh

asam-asam organik-anorganik. Degradasi mineral batuan merupakan proses perubahan

permukaan bumi karena terjadi penyingkiran mineral batuan oleh proses fisika, kimia, dan

biologi. Proses ini termasuk dalam proses eksogenik yang terdiri dari pelapukan, erosi, dan

pergerakan massa. Pelapukan berperan menyediakan bahan mentah tanah. Erosi berpengaruh

dominan menghilangkan tanah yang telah terbentuk, serta pergerakan massa mampu

menjalankan fungsi pelapukan dan erosi.

Mineral yang paling banyak menyusun batuan di kerak bumi adalah mineral primer

(pembentuk batuan). Mineral-mineral tersebut terdiri dari mineral yang termasuk dalam grup

silikat, yang mempunyai satuan dasar yang sama yaitu silikat tetrahedon, tetapi berbeda pada

pola penyusunan satuan dasar tersebut (struktur). Perbedaan struktur yang menyebabkan

perbedaan rumus dan komposisi kimia, ikatan kimia, dan ketahanan terhadap pelapukan.

Mineral silikat kecuali kuarsa memiliki sifat seperti senyawa basa karena memiliki pH diatas

7,0.

Asam-asam organik yang berperanan dalam pelapukan bagian dari bahan organik,

merupakan hasil kegiatan jasad hidup yang terdapat di dalam maupun permukaan batuan.

Senyawa ini umumnya merupakan hasil transformasi (sekresi, eksudat, dan dekomposisi).

Senyawa ini umumnya merupakan hasil transformasi dapat mengalami disosiasi yang

melepaskan proton (H+ ) sehingga dapat menyerang mineral batuan. Sisa asamnya (anion

organik) dapat membentuk senyawa kompleks dengan kation-kation pada tepi mineral atau

kation yang terlepas dari mineral.

5
Pelapukan kimia di alam hanya dapat berlangsung apabila ada air, tetapi keberadaan

asam-asam mampu mempercepat pelapukan mineral batuan. Pada tanah atau batuan paling

atas yang merupakan lingkungan biologi, peranan asam organik dalam pelapukan daripada

asam-asam anorganiknya.

Pengaruh asam-asam organik dalam pelapukan mineral batuan berupa reaksi

pelarutan. Proses pelarutan ini merupakan reaksi terbaginya zat padat, mineral ke dalam air

atau larutan asam organik. Reaksi kimia yang utama pada pelarutan adalah hidrolisis,

kemudian hidrolisis yang dipacu dengan adanya asam yaitu asidolisis dan kompleksolisis.

Reaksi asidolisis lebih menekankan pada peran ion H+ yang berasal dari pemprotonan asam

dan kompleksolisis menekankan peran sisa asam atau anion organik.

Pelapukan dan genesis tanah menyebabkan batuan lapuk, mineral yang terdapat dalam

batuan hancur. Mineral tersebut hancur membentuk zarah yang ukurannya beragam, mulai

dari pasir (2,00-0,05 mm), debu (0,05-0,002 mm), sampai lempung (< 0,002 mm). Ketiga

partikel tersebut mempengaruhi sifat fisik tanah, seperti: tekstur, struktur, agregat tanah,

permeabilitas, aerasi, dan sifat fisik tanah lainnya.

2. Sifat Kimia Tanah

Komponen kimia tanah berperan besar dalam menentukan sifat dan ciri tanah pada

umumnya dan kesuburan tanah pada khususnya. Bahan aktif dari tanah yang berperan dalam

menjerap dan mempertukarkan ion adalah bahan yang berada dalam bentuk koloidal, yaitu;

liat dan bahan organik. Kedua bahan koloidal ini berperan langsung atau tidak langsung

dalam mengatur dan menyediakan hara bagi tanaman.

a. Koloid Tanah

Koloid tanah adalah bahan mineral dan bahan organik yang sangat halus sehingga

mempunyai luas permukaan yang sangat tinggi per satuan berat (massa). Koloid tanah yang

6
berperan yaitu koloid anorganik (koloid liat atau mineral) dan koloid organik (humus). Kedua

koloid ini mempunyai sifat dan ciri yang jauh berbeda. Koloid berukuran < 1 , sehingga

tidak semua fraksi liat termasuk koloid. Koloid merupakan bagian tanah yang sangat aktif

dalam reaksi reaksi fisik-kimia di dalam tanah. Partikel-partikel koloid yang sangat halus

yang disebut micell (microcell), umumnya bermuatan negatif, karena itu ion-ion bermuatan

positif (kation) tertarik pada koloid tersebut sehingga terbentuk lapisan ganda ion. Bagian

dalam dari lapisan ganda ion ini terdiri dari partikel koloid yang bermuatan negatif (anion)

sedang bagian luar merupakan kerumunan kation yang tertarik oleh partikelpartikel koloid

tersebut.

b. Koloid Liat

Ukuran fraksi liat (mineral liat) adalah kurang dari 2 mikron sedangkan liat yang

bersifat koloid berukuran < 2 , berarti tidak semua fraksi liat dapat dikatakan koloid.

Mineral liat dalam tanah terbentuk karena :

 Rekristalisasi sintesis dari senyawa-senyawa hasil pelapukan mineral primer

 Alterasi (perubahan) langsung dari mineral primer yang telah ada (misal mika

menjadi Ilit).

Sifat dan unsur koloid liat yaitu :

a. Umumnya berbentuk kristal

b. Bermuatan unsur dan sebagian kecil bermuatan positif

c. Menjerap air serta menjerap dan mempertukarkan kation

d. Mempunyai permukaan yang luas.

c. Koloid Organik

Bahan unsur yang bersifat koloid adalah humus, koloid humus seperti halnya koloid

liat juga bermuatan negatif, perbedaan utama dari koloid unsur dengan koloid anorganik

7
adalah bahwa humus tersusun dari C, H dan O, sedangkan liat tersusun dari Al, Si, dan O.

Humus bersifat amorft, mempunyai KTK yang lebih tinggi dari mineral liat, sumber muatan

unsur ini diduga berasal dari gugus karboksil.

Muatan dalam humus adalah muatan bergantung pH, dalam keadaan masam H +

diikat kuat dalam dalam gugusan karboksil atau phenol, tetapi ikatan tersebut menjadi lemah

apabila pH menjadi lebih tinggi, akibatnya disosialisasi H + meningkat dengan naiknya pH

tanah sehingga muatan unsur dalam koloid humus yang dihasilkan meningkat pula.

Humus disusun oleh tiga jenis bagian utama yaitu :

 Asam Fulvik, berat molekul paling rendah, warna terang larut dalam asam maupun

alkali, serta aktif dalam reaksi kimia.

 Asam Humik, berat molekul sedang, warna tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap,

larut dalam alkali tetapi tidak dalam asam, aktif dalam reaksi kimia.

 Humin, berat molekul paling besar, warna paling kelam, tidak larut baik dalam asam

maupun alkali, tidak aktif dalam reaksi kimia.

8
C. Sumber Mekanis dan Studi Kasus tentang Pencemaran Tanah

Sumber pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan mempunyai hubungan

erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, karena sumber pencemar udara dan

sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai

contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan

pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya

hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.

1. Sumber Pencemaran Tanah

Sumber bahan pencemaran tanah dapat dikelompokkan menjadi sumber pencemar

yang berasal dari sebagai berikut

a. Kebakaran hutan

Selain dapat menyebabkan pencemaran udara dan air, kebakaran hutan juga dapat

menyebabkan pencemaran tanah dikarenakan hutan yang sudah terbakar akan sulit ditanami

kembali sebab unsur-unsur penting dalam tanah sudah hilang, rusak, bahkan mati.

b. Limbah domestik

Limbah domestik merupakan segala sisa sampah dan buangan dari kegiatan rumah

tangga, perkantoran, hotel, maupun rumah sakit. Limbah domestik apabila meresap dalam

tanah maka akan merusak kandungan air tanah dan zat kimia yang terkandung di dalamnya

dapat membunuh mikroorganisme di dalam tanah.

c. Limbah industri

Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang merupakan

hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri

9
pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron

adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd

dapat mencemari tanah dan merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme.

Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang

memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.

d. Limbah pertambangan

Kegiatan pertambangan dapat menjadi penyebab tanah tercemar karena menghasilkan

banjir lumpur atau limbah logam. Tanah yang tercemar oleh limbah pertambangan akan

membuat tanaman yang hidup di sekitarnya mati.

e. Limbah pertanian

Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau

tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan

pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan

kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah

semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi

juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung

pada jumlah organisme di dalamnya. 

f. Sampah plastik

Sampah plastik dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah karena kandungan

partikelnya dan sifatnya yang sulit terurai. Sampah plastik (dan jenis plastik lainnya) sulit

terurai di tanah karena rantai karbonnya yang panjang, sehingga sulit diurai oleh

mikroorganisme. 

10
2. Studi Kasus tentang Pencemaran Tanah

Kerusakan tanah di daerah Poboya Sulawesi Tengah akibat pertambangan emas

menggunakan bahan merkuri. Tiga tahun lalu, hasil penelitian seorang peneliti dari Fakultas

Pertanian, Universitas Tadulako, Palu, Isrun Muh Nur, menemukan paparan merkuri pada

tanah di Kelurahan Paboya yang mengakibatkan tanaman susah tumbuh di daerah tersebut.

D. Dampak Pencemaran Tanah

Dampak pencemaran tanah tidak hanya dirasakan oleh manusia, tetapi juga tanaman

dan hewan. Tanaman akan sulit tumbuh dan mengandung racun jika tumbuh pada tanah yang

tercemar, sehingga berdampak pada kesehatan manusia yang mengonsumsinya.Hewan juga

dapat mengalami dampak negatif pada metabolisme dan rantai makanan mereka.

1. Dampak bagi kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur

masuk ke dalam tubuh, dan kerentanan populasi yang terkena. Misalnya, timbal hasil

pembuangan limbah industri dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal

2. Dampak bagi ekosistem

Selain kesehatan manusia yang terganggu, pencemaran tanah juga dapat memberikan

dampak terhadap ekosistem. Seperti, perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari

adanya bahan kimia beracun dan berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun.

Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan

Arthropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.

11
Akibatnya, perubahan ini dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai

makanan, dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai

makanan tersebut.

E. Upaya Penanggulangan Pencemaran Tanah

Ada beberapa cara penanggulangan pencemaran tanah yaitu:

a. Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada

dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan

on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri

dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa

ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat

pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat

pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar

dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini

jauh lebih mahal dan rumit.

b. Bioremediasi

Bioremediasi berasal dari dua kata yaitu bio dan remediasi yang dapat diartikan

sebagai proses dalam menyelesaikan masalah. “Bio” yang dimaksud adalah organisme hidup,

terutama mikroorganisme yang digunakan dalam pemanfaatan pemecahan atau degradasi

bahan pencemar lingkungan menjadi bentuk yang lebih sederhana dan aman bagi lingkungan

tersebut.

12
Bioremediasi merupakan pengembangan dari bidang bioteknologi lingkungan dengan

memanfaatkan proses biologi dalam mengendalikan pencemaran atau polutan. Yang

termasuk dalam polutan antara lain logam-logam berat, petroleum hidrokarbon, dan senyawa-

senyawa organik terhalogenasi seperti pestisida, herbisida, dan lain-lain. Bioremediasi

mempunyai potensi menjadi salah satu teknologi lingkungan yang bersih, alami, dan paling

murah untuk mengantisipasi masalah-masalah lingkungan.

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan

mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi

zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan

air).

Bioremediasi adalah strategi atau proses detoksifikasi (menurunkan tingkat racun)

dalam tanah atau lingkungan lainnya dengan menggunakan mikroorganisme, tanaman, atau

enzim mikroba atau enzim tanaman. Saat bioremediasi terjadi, enzim-enzim yang diproduksi

oleh mikroorganisme memodifikasi polutan beracun dengan mengubah struktur kimia

polutan tersebut, sebuah peristiwa yang disebut biotransformasi. Pada banyak kasus,

biotransformasi berujung pada biodegradasi, dimana polutan beracun terdegradasi,

strukturnya menjadi tidak kompleks, dan akhirnya menjadi bahan yang mempunyai tingkat

toksisitas rendah.

13
c. Fitoremediasi

Fitoremediasi adalah penggunaan tumbuhan untuk menghilangkan, memindahkan,

menstabilkan, atau menghancurkan bahan pencemar baik itu senyawa organik maupun

anorganik. Fitoremediasi didefinisikan sebagai pencucian polutan ke bentuk yang tidak

berbahaya (Chaney, 1995). Fitoremediasi merupakan metode yang murah, efisien, dan ramah

lingkungan. Metode fitoremediasi sangat berkembang pesat karena metode ini mempunyai

beberapa keunggulan diantaranya relatif murah bila dibandingkan dengan metode

konvensional sehingga biaya dapat dihemat sebesar 75-85%.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pencemaran tanah adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan

komponen lain ke dalam tanah oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas tanah turun sampai

ke tingkat tertentu yang menyebabkan tanah tidak dapat berfungsi sesuai dengan

peruntukannya. pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia

masuk dan merubah lingkungan tanah alami.

Diseluruh permukaan bumi terdapat beraneka macam tanah mulai dari yang paling

gersang sampai yang paling subur. Mulai dari warna paling gelap hingga yang warna cerah.

Keanekaragaman tanah itu memiliki sifat dan kandungan yang berbeda dalam komponennya.

Antara lain sifat kimia yang merupakan komponen inti dalam tanah satu dengan yang lain

memiliki perbedaan sifat kimia yang tentunya mempengaruhi tingkat kesuburan dalam tanah

tersebut. Kesuburan itu sendiri pada akhirnya erat kaitannya dengan pertumbuhan suatu

tanaman.

Tanah mempunyai kemampuan untuk mereduksi kadar polutan melalui reaksi tanah

berupa penyerapan, pengenceran dan transformasi, disamping melalui peruraian oleh

mikroorganisme tanah untuk menetralisir efek polutan, melalui berbagai reaksi kimia dan

kimia dan biokimia

Sumber pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan mempunyai hubungan

erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, karena sumber pencemar udara dan

sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai

15
contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan

pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya

hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.

Dampak pencemaran tanah tidak hanya dirasakan oleh manusia, tetapi juga tanaman

dan hewan. Tanaman akan sulit tumbuh dan mengandung racun jika tumbuh pada tanah yang

tercemar, sehingga berdampak pada kesehatan manusia yang mengonsumsinya.Hewan juga

dapat mengalami dampak negatif pada metabolisme dan rantai makanan mereka.

B. Saran

Adapun saran dari penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan karena kami

masih dalam proses pembelajaran. Dan yang kami harapkan dengan adanya makalah ini,

dapat menjadi wacana yang membuat pola pikir pembaca dan memberi saran yang sifatnnya

tersirat maupun tersurat.

16
DAFTAR PUSTAKA

Wardhana, W.A., 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan, Andi Offset Yogyakarta, Jakarta.

Anonym.2017.”pengertian pencemaran tanah”.http://kakakpintar.com/pengertian-


pencemaran-tanah-penyebab-dampak-dan-cara-mengatasi/.  Diakses pada 11
April 2018,08.48 AM.

Setiawan.2017.”cara pencegahan dan penanggulangan tanah”.


http://ilmulingkungan.com/cara- pencegahan-dan-penanggulangan-pencemaran-
tanah/. Diakses pada 11 April2018,08.53 AM.

https://www.academia.edu/17078456/Reaksi-
reaksi_kimia_dan_biokimia_pengurai_pencemaran_dalam_tanah

https://dlh.semarangkota.go.id/ini-dia-penyebab-terjadinya-pencemaran-tanah/

https://dislhk.badungkab.go.id/artikel/17947-pencemaran-pada-
tanah#:~:text=Pencemaran%20ini%20biasanya%20terjadi%20karena,dari
%20tempat%20penimbunan%20sampah%20serta

https://bnp.jambiprov.go.id/pencemaran-tanah-pengertian-penyebab-dan-
dampak/#Dampak_Pencemaran_Tana

17

Anda mungkin juga menyukai