Anda di halaman 1dari 40

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan
Karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
tugas
modul ini yang berjudul “Limbah Dan Pencemaran Pada Tanah” dengan tepat waktu
tanpa kurang suatu apapun.
Makalah ini dapat penulis selesaikan dengan bantuan banyak pihak yang
terkait. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Murbangun Nuswowati, M. Si. dan Ibu Rifa Atunnisa, S.Hut.,
MSi.,
Ph.D, Selaku dosen pengampu mata kuliah Kimia Lingkungan.
2. Teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dalam makalah ini diuraikan tentang limbah dan pencemaran tanah.
Penulis telah menulis makalah ini dengan maksimal. Namun penulis menyadari
adanya
kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalam penyusunan makalah ini, oleh karena
itu
penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………. i

KATA PENGANTAR ……………………………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………. iii

KEGIATAN BELAJAR 1 …………………………………….. 1

A. TUJUAN KEGIATAN BELAJAR.……………….. 2


B. URAIAN MATERI ……………………………………… 2
1. PENGERTIAN PENCEMARAN TANAH
2. JENIS PENCEMARAN TANAH
3. DAMPAK PENCEMARAN TANAH
4. SUMBER PENCEMARAN TANAH
5. IDENTIFIKASI PENCEMARAN TANAH
6. PENCEGAHAN PENCEMARAN TANAH
C RANGKUMAN ………………………………………. 12
D LATIHAN SOAL………………………………. 16

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………. 32


KEGIATAN BELAJAR 1
LIMBAH DAN PENCEMARAN PADA TANAH

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


1. Mengetahui dan memahami pengertian dari limbah dan
pencemaran pada tanah
2. Mengetahui dan memahami penyebab terjadinya limbah dan
pencemaran pada tanah
3. Mengetahui dan memahami dampak akibat dari limbah dan
pencemaran pada tanah

B Uraian Materi
1. Pengertian Pencemaran Tanah
Para ahli banyak mendefinisikan atau memberikan pengertian
tentang pencemaran. Pencemaran tanah merupakan keadaan dimana
adanya berbagai bahan substansi kimia yang masuk ke dalam lapisan
tanah sehingga mengubah struktur dan lingkungan di dalam tanah
(Harjdjowigeno, 2003). Pencemaran tanah adalah keadaan dimana
bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah
alami. Pencemaran tanah adalah suatu kondisi masuknya satu atau
banyak benda kimia, fisik, atau biologis ke dalam tanah di mana
benda-benda tersebut bisa merusak struktur tanah dan membuat
tanaman menjadi sulit untuk beradaptasi
(Sumber:https://www.jatikom.com/2016/08/pengertian-pencemaran-tan
ah-penyebab.html#ixzz57bkliEyk). Pencemaran ini biasanya terjadi
karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial. Sumber utama dari adanya pencemaran tanah ini adalah
adanya kebocoran limbah kimia yang biasanya ada di pabrik baik itu
bahan kimia organik maupun yang kimia tulen. Biasanya di dalam
pabrik tempat pembuangan limbah kimia ini terdapat di dalam bunker
yang terdapat di dalam tanah
sehingga sangat rawan terjadi kebocoran. Jika bunker tersebut sudah
bocor maka selanjutnya yang terjadi adalah masuknya berbagai zat
kimia tersebut ke dalam tanah dan merusak struktur tanah itu sendiri.
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 Tahun 2000 tentang
Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa: "Tanah
adalah salah atu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi
yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai
sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang
kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya”. Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia,
banyak terjadi kerusakan tanah. Di dalam PP No. 150 Tahun 2000 di
sebutkan bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah
berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan
tanah".
Pencemaran terjadi karena adanya zat pencemar, zat pencemar
dapat didefinisikan sebagi zat kimia (cair, padat maupun gas), baik
yang berasal dari alam yang kehadirannya 44 Penyehatan Tanah dipicu
oleh manusia (tidak langsung) ataupun dari kegiatan manusia yang
telah diidentifikasi mengakibatkan efek yang buruk bagi kehidupan
manusia maupun lingkungan (Notodarmojo,2005). Ketika suatu zat
berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia
dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebai zat
kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak
langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air
tanah dan udara di atasnya.
Terjadinya pencemaran tanah disebabkan oleh masuknya
komponen pencemar yang melebihi daya dukung tanah. Penyebab
terjadinya pencemaran tanah hampir sama dengan penyebab terjadinya
pencemaran air dan pencemaran udara. Diperkirakan banyak sekali
limbah yang dibuang kedalam tanah setiap tahunya diseluruh dunia,
termasuk Indonesia. Sebagai contoh bahan buangan yang berasal dari
pembakaran senyawa anorganik seperti belerang dan nitrogen akan
berakhir di dalam tanah dalam bentuk asam sulfat dan asam nitrat.
Partikel logam seperti timbal (Pb) yang dihasilkan dari kendaraan
bermotor juga akan berakhir pada tanah.

2. Jenis Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah dapat terjadi karena hal-hal di bawah ini.


Pertama ialah pencemaran secara langsung. Misalnya karena
menggunakan pupuk secara berlebihan, pemberian pestisida atau
insektisida, dan pembuangan limbah yang tidak dapat dicernakan
seperti plastik. Pencemaran dapat juga melalui air. Air yang
mengandung bahan pencemaran (polutan) akan mengubah susunan
kimia tanah sehingga mengganggu jasad yang hidup di dalam atau di
permukaan tanah. Pencemaran juga dapat melalui udara. Udara yang
tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar
ini, akibatnya tanah akan tercemar juga.
Sebagian besar pencemaran tanah dikarenakan adanya
kebocoran bahan kimia baik itu yang dilakukan secara sengaja maupun
tidak sengaja baik dalam skala besar ataupun skala kecil. Penggunaan
pestisida pada lahan pertanian, masuknya bahan kimia yang terdapat di
dalam air ke dalam permukaan tanah, adanya kecelakaan kendaraan
pengangkut minyak yang masuk ke dalam tanah juga mampu
menimbulkan pencemaran tanah. ketika bahan kimia sudah ada di
dalam tanah maka bahan kimia tersebut dapat larut ke dalam air,
terbawa air hujan dan juga mampu menguap ke dalam udara sehingga
efeknya akan menjadi efek domino dimana yang berbahaya bukan
hanya pada tanah saja melainkan juga di dalam air dan udara.
Menurut Suprihanto Notoatmojo (2005), Jenis pencemaran tanah
diantaranya :
1.Pencemar Organik
Pencemaran organik pada umumnya senyawa kimia buatan
manusia seperti pestisida atau bahan industri lainnya yang
kemungkinan sulit atau tidak terurai oleh kegiatan mikroorganisme
tanah. Hasil peruraian tersebut samapi batas tertentu juga sebagai
bahan pencemar sehingga tanah mengalami pencemaran. Walaupun
bahan organik tersebut sudah mengalami peruraian lebih lanjut, tetapi
penggunaannya yang berulang-ulang menyebabkan konsentrasi di
dalam tanah meningkat.
Pencemaran organik yang jadi masalah bagi lingkungan dan
manusia adalah pencemar yang berasal dari industri dan
pertanian(pestisida). Masalah yang ditumbulkan oleh kontaminan
organik selain bersifat toksin, sebagian juga bersifat persisten.
Pencemar organik terdapat dalam jumlah yang sangat banyak. Hal ini
disebabkan banyak sekali material baru yang dibuat dan digunakan
oleh peradaban modern. Banyak diantaranya menunjukan sifat yang
berbahaya dan tahan lama (persistent).Bahan-bahan pencemar organik
persistent adalah sejumlah bahan pencemar kimia beracun .
Pencemaran akan terjadi pada tanah jika bahan-bahan organik masuk
kedalam tanah melebihi atau berlebihan yang menyebabkan tanah tidak
dapat berfungsi seperti biasanya. Pengunaan pestisida yang berlebihan
menyebabkan tanah menjadi resisten terhadap bahan pencemar
tersebut.
Tanpa disadari bahan-bahan kimia tersebut kemungkinan
berada disekitar kita. Sifatnya tidak mudah terurai (persisten) melalui
proses kimia, fisika dan biologi dan cenderung berakumulasi pada
jaringan lemak manusia, hewan dan tumbuhan hingga bertahun-tahun.
Bahan-bahan tersebut memang bukan produk alamiah, melainkan
tercipta sebagai produk sam,pingan dan aktivitas industri, pertanian,
perkebunan dan sebagainya. Bahan-bahan ini mudah
menyebarsehingga tanah, air, udara, pangan bahkan tubuh manusia
dapat terkontaminasi. Ada sekitar 12 bahan pencemar organik yang
presistent yang disadari atau tidak akrab dengan kehidupan sehari-hari,
yaitu:

a. Aldrin, berupa pestisida yang dipakai untuk membunuh rayap,


belalang, cacing serta hama serangga lainnya
b. Chlordane yakni pestisida yang dipakai secara luas untuk
mengendalikan rayap dan serangga dengan spektrum luas
terutama dibidang pertanian
c. DDT yakni pestisida yang paling terkenal karna banyak dipakai
untuk melindungi masyarakat dan hewan penyebab penyakit
malaria dan penyakit lainnya.
d. Dieldrin, berupa pestisida yang dipakai untuk mengendalikan
rayap dan hama tekstil. Tapi juga kerap dipakai untuk
mengendalikan serangga penyebab penyakit dan untuk
pertanian.
e. Endrin yakni pestisida untuk serangga yang disemprotkan pada
dawn tanaman werti kapas dan butir padi. Racun ini juga
dipakai untuk membunuh tikus dan hewan pengerat lainnya.
f. Heptachlor yakni pestisida yang dipakai untuk membunuh
serangga tanah, rayap, serangga kapas, belalang, hama tanaman
lainnya, nyamuk penyebab malaria.
g. Mirex, yakni pestisida membunuh serangga terutama jenis
semut, rayap. Tapi juga dipakai untuk bahan pemadam api
h. Toxphene, atau disebut juga “camphechlor” adalah pestisida
yang diapaki untuk melindungi tanaman kapas, padi, buah,
kacang dan sayuran dan serangga hama kutu dan tungau
i. HCB (Hexachlorbenzene), yakni bahan pembasmi jamur yang
mempengaruhi makanan hasil pertanian, bahan ini juga
merupakan hasil samping dari produksi bahan kimia tertentu
dan dari proses yang menghasilkan dioxin dan furans.
j. PCB (Polychlorinated Biphenyl) dalam industri bahan ini
dipakai sebagai penyangga panas seperti pada travo, bahan
tambahan pada cat, kertas karbon, penutup (sealants)dan plastik
k. Dioxin, yakni bahan kimia yang dihasilkan tanpa sengaja pada
pembakaran yang tidak sempurna, dalam proses pembuatan
pestisida atau bahan kimia lain seperti pada industri kertas,
plastik, buibur kayu, bahan pemutuh, senyawa ini juga
dihasilkana pula dari asap, mobil, tembakau, kayu dan
sebagainya
l. Furans, bahan kimia yang dihasilkan tanpa sengaja dan prioses
yang sama dengan mengeluarkan fioksin. Bahan ini
diyemukana dalam campuran PCB yang diperdagangkan.

Kebanyakan pencemar organik hilang dari dalam tanah melalui


proses votalisasi atau terurai melalui proses dekomposisi dan hasil
peruraian tersebut dapat berlaku sebagai bahan pencemar. Apabila kita
menggunakan limbah sebagai pupuk atau menggunakan pestisida, kita
harus yakin bahwa bahan tersebut tidak menimbulkan resiko terhadap
badan air dan makanan. Untuk melindungi tanah dalam waktu panjang,
penggunaan limbah harus diusahakan agar tidak mempengaruhi
kehidupan organisme tanah yang secara tidak lengsung menentukan
kesuburan tanah. Jumlah dan frekuensi pemakaian limbah sebagai
pupuk untuk membangun kesuburan tanah diusahakan tidak
menimbulkan pencemaran tanah.

2.Pencemar Anorganik
Pencemar anorganik terutama logam berat cenderung berada di dalam
tanah dalam waktu yang lama, meskipun status kimianya kemungkinan
berubah menurut waktu. Dibagi menjadi tiga golongan utama yaitu:

a.Garam-garam
Garam-garaman dalam tanah dapat terdisolasi menjadi kation
dan anion. Seacra alamiah, larutan tanah dan air tanah mengandung
garam-garam, sebagai contoh adalah i0n Ca2+ , Na+, K+ , Cl, SO 2-,
HCO - , CO 2- yang merupakan ion-ion utama dalam tanah. Dalam
kondisi tertentu terutama akibat aktivitas manusia, konsentrasi garam
tersebut dalam tanah akan berlebihan dan mengganggu ekosistem.
Untuk anion seperti sulfur dan khlorida mempunyai potensi sebagai
pencemar, sedangkan untuk katioan, sodium dan magnesium juga
mempunyai potensi yang sama.

b.Senyawa nitral dan posfat


Nitrogen dan fosfor merupakan unsur penting bagi tumbuhan
maupun mahluk hidup, karna merupakan komponen selnya, dan sering
disebut sebagai nutrient bagi tumbuhan. Keadaan nitrogen dan
fosfordalam jumlah sedikit, terutama fosfat dalam perairan terbuka
sudah cukup untuk menunjang kehidupan tumbuhan seperti alga.
Dalam hal ini nitrogen dan fosfat dalam air tanah dapat menjadi sumber
pencemar penyebab terjadinya eutrifikasi.
Keberadaan nitrogen dalam tanah tak lepas dari siklus nitrogen secara
keseluruhan. Stevenson (1982) memperkirakan bahwa 90% dari
nitrogen pada lapisan permukaan tanah berbentuk organik. Keberadaan
Nitrogen dalam tanah biasanya karena aktivitas manusia, seperti
penggunaan pupuk, leachet dari TPA dan pembuangan limbah
domestik (seperti tangki septik). Keberadaan nitrogen dalam tanah
dapat berkurang karena pengambilan biomassa tumbuhan dan
kemudian terbawa air. Aktivitas mikroorganisme (denitrifikasi) juga
mengurangi N dalam tanah.
Keberadaan fosfor dalam tanah terdapat dalam bentuk organik
dan anorganik, dan tidak terlepas dari siklus P. Keberadaan fosfor yang
berlebihan dalam tanahdan larutan tanah umumnya, karna aktivitas
manusia seperti penggunaan pupuk yang berlebihan dalam tanah dan
pembuangan limbah domestik.

c.Logam Berat
Konsentrasi alamiah logam berat yang terkandung di dalam
tanah adalah tergantung pada jenis tanah dan reaksi kimia yang terjadi
di dalam tanah. Logam berat seperti timbal, kadmium, timah dan
merkuri termasuk polutan yang paling banyak masuk ke dalam tanah
oleh aktivitas manusia. Terutama logam berat dalam tanah dan air tanah
patut mendapat perhatian yang serius paling tidak karena tiga hal
berikut:
1)Sifat racun logam dan potensi karsinogeniknya
2)Mobilitas logam dalam tanah bisa dengan cepat berubah, dari yang
tadinya immobile atau dalam bentuk logamnya menjadi bentuk terlarut
dalam spesies yang dengan mudah bisa berubah

3)Logam mempunyai sifat konservatif dan cenderung kumulatif dalam


tubuh manusia

Dengan sifat tersebut diatas, maka keberadaan logam, terutama


logam berat dalam tanah dan air tanah mempunyai potensi yang sangat
tinggi sebagai sumber polutan yang berbahaya.
Logam berat, seringkali didefinisikan sebagai logam yang
dalam deret berkala unsur- unsur terletak antara Sc (scandium, nomor
atom 21) dengan Po (polonium, nomor atom 84). Walaupun demikian,
alumunium (nomor atom 13) dan metalloid seperti arsen dan selenium
juga seringkali dimasukkan dalam kategori logam berat (Schnoor,
1996). Sedangkan Watts (1997) mendefinisikan logam berat sebagai
logam yang mempunyai nomor atom lebih besar dari besi (Fe), dan
mempunyai densitas lebih dari 5 g/cm3. Logam berat menjadi
perhatian, karena sifat racun (toksisitas) dan sifat konservatif yang
dimilikinya. Meskipun ada 65 unsur logam dalam tabel perioda
unsur-unsur, tetapi hanya kurang lebih 30 yang digunakan dalam
industri.
Keberadaan logam atau trace element dalam tanah dan larutan tanah
secara alamiah berasal dari pelapukan batuan induk (parents materials)
yang mengandung unsur tersebut. Aktivitas manusia juga merupakan
kontributor yang besar bagi keberadaan trace element dalam tanah.
Unsur-unsur logam tersebut memiliki tingkat toksisitas yang tergantung
dari status (misalnya: valensi dan jenis senyawa) dan konsentrasinya.

d.Air raksa (Merkuri)


Air raksa (Hg) merupakan logam dengan berat atom 200,59. Hg
mempunyai tiga valensi, yaitu valensi 0, I, II. Di alam, Hg ditemukan
dalam mineral cinnabar, yang mengandung HgS yang stabil, atau
garam-garam sulfur lainnya. Hg dapat pula ditemukan dalam bentuk
senyawa kompleks dengan organik. Kegiatan manusia yang mungkin
menyebabkan tersebarnya Hg dalam tanah adalah pertanian, industri,
dan pertambangan. Dalam pertanian, Hg sering digunakan sebagai
komponen dalam pestisida atau biosida. Selain itu, Hg juga dapat
berasal dari udara akibat pembakaran bahan bakar fosil, produk
elektrik, sebagai katalis dalam industri khlorine dan NaOH,
pertambangan Hg dan pengecorannya, serta pertambangan emas. Air
raksa bersifat racun, terutama menyerang susunan saraf pusat,
penurunan daya ingat, penurunan kemampuan gerak, dan menyebabkan
kerusakan pada janin juga telah dideteksi. Contoh keracunan Hg pada
manusia adalah penyakit minamata, yang terjadi di jepang.
Hg dalam tanah relatif tidak stabil. Secara alamiah Hg
ditemukan dalam tanah dengan konsentrasi yang tidak tinggi (sebagai
background concentration) sampai 0,15 mg/kg. Pada permukaan tanah,
Hg teradopsi atau membentuk ikatan dengan lempung dan zat organik.
Banyak senyawa Hg baik organik maupun anorganik akan
terdekomposisi menjadi logam Hg,
yang kemudian akan mengalami volatilisasi ke udara bebas, dikonversi
menjadi HgS, atau membentuk senyawa kompleks dengan lingand
anorganik. Dalam transformasi ini, proses biologis sangat berperan.
Dalam tanah, ikatan chelat dengan organik tanah, seperti misalnya
metilasi dan reaksi dengan humik material yang mengandung belerang
(S) akan membuat Hg dalam bentuk yang terlarut.

e.Kadmium (Cadmium)
Kadmium (Cd) adalah logam yang lunak dengan berat atom 112,40.
Umumnya ditemukan dalam kondisi stabil pada valensi II, koma
seperti misalnya CdS. Dalam tanah Cd ditemukan dalam bentuk dan
spesies misalnya
1)Spesies yang dapat dipertukarkan, seperti misalnya bila ter absorpsi
karena gaya elektostatis pada permukaan lempung atau organic
particulate.
2)Fase yang dapat tereduksi misalnya, bila ter adsorpsi atau
kopresipitasi dengan oksida, hidrogsida dari Fe atau Mn atau Al yang
melapisi mineral lempung.
3)Spesies karbonat, bila mengalami presipitasi bersama karbonat atau
bikarbonat dalam Ph tinggi.
4)Lattice fase, bila terfiksasi dalam struktur kristal mineral.
5)Spesies sulfida, bila bereaksi membentuk senyawa dengan sulfida,
membentuk senyawa insoluble yang sangat stabil. Cd berada pada
larutan tanah dalam bentuk ion ataupun dalam senyawa kompleks
dengan zat organik. Kadmium merupakan logam yang sangat beracun
bagi manusia. Selain diduga karsinogenik, logam ini dapat
menyebabkan gangguan pada pencernaan, ginjal, dan kerusakan tulang.

f. Khromium (Chromium)
Chromium (Cr) adalah logam dengan berat atom 51,996. Cr
mempunyai valensi 0, III dan VI. Cr dengan valensi III merupakan
yang paling stabil, tetapi Cr dengan valensi VI sangat toksin.
Sebagaimana Cd Cr juga berasal dari pelapukan batuan asli, buangan
industri (seperti pabrik kertas, petrokimia, baja dan plating) dan
aktivitas manusia lainnya. Dalam tanah Cd dapat berubah
konsentrasinya karena proses oksidasi atau reduksi, terlarut dalam
larutan tanah, terabsorpsi pada permukaan mineral tanah atau partikel
organik, terkompleksasi oleh organik atau terpresipitasi sebagai
komponen yang tak larut.
Faktor penting yang mempengaruhi keberadaan dan status Cr
dalam tanah adalah:Yang pertama ph, karena mempengaruhi kelarutan
dan laju reduksi oksidasi sehingga mempengaruhi valensi ion dalam
larutan tanah. Kedua, keberadaan elektron donor atau elektron
penerima dimana jumlah asam organik seperti citric dan aseptic acid
dalam tanah yang dapat mengikat Cr dalam proses chelation atau
sebagai elektron donor bagi Cr- exavalen.Selain bersifat karsinogenik
kromium sangat beracun dan korosif serta iritan terhadap kulit dan
selaput lendir. Pada keracunan paparan yang bersifat kronis, kromium
dapat menyebabkan kanker paru, sedangkan pada paparan yang bersifat
akut logam ini menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh
dan bersifat iritan terhadap selaput lendir.

g. Timbal (Lead)
Timbal (Pb) merupakan logam dengan berat atom 207,19.
Logam ini mempunyai valensi II dan IV. Seperti halnya logam yang
lain di alam Pb berasal dari pelapukan batuan asal. Umumnya
peningkatan kadar Pb dalam tanah disebabkan oleh aktivitas manusia
(anthropogenik), seperti misalnya penggunaan bahan bakar mobil
(TEL= Tetra Ethyl Lead), peleburan dan pertambangan timah dan
buangan limbah industri (baterai) maupun domestik (sewage).
Distribusi Pb dalam tanah berkolerasi dengan kedalaman yaitu
menurun sesuai denagn kedalaman. Ha; ini antara lain disebabkan oleh
terbentuknya ikatan Pb dengan organik tanah yang umumnya
ditemukan pada lapisan atas tanah. Dalam tanah, Pb dapat ditemukan
dalam berbagai bentuk dan spesies. Pada daerah kering, Pb ditemukan
dalam bentuk yang dapat dipertukarkan, terabsorpsi pada permukaan
partikel tanah, dalam bentuk karbonat atau pun senyawa dengan
organik. Pada daerah yang lembab, senyawa organik Pb dapat
ditransformasi oleh aktivitas mikroorganisme menjadi timbal tetra
methyl, suatu senyawa volatile.
Secara umum, keberadaan Pb dalam tanah dikontrol oleh
komposisi tanah, mineralogi tanah, kandungan zat organik dan pH.
Timbal mempunyai efek racun pada susunan syaraf pusat, terutama
pada kanak-kanak (balita). Input atau asupan timbal ke dalam tubuh
selain melalui pernafasan dalam bentuk partikulate, dapat juga melalui
absorpsi oleh kulit dan saluran makanan. Pada orang dewasa, efek yang
ditimbulkan oleh timbal antara lain menyebabkan tekanan darah tinggi,
penurunan hemoglobin, pusing, dam pada dosis tinggi dapat
menyebabkan encelopati (sulifan dan krieger, 1992). Pada
Kanak-kanak, selain gejala atau efek yang terjadi pada orang dewasa,
ditambah dengan penurunan intelegensia.

h. Arsenikum (Arsenic)
Arsen (As) merupakan metaloit, dan xseringkalin
diklasifikasikan sebagai buka logam (wet, 1998). Arsen mempunyai
valensi +V, +III dan 0. Sebagai unsur, As mempunyai kerapan atau
densitas 5,727 gram/cm3. Secara alamiah terdapat dalam banyak
mineral, seperti misalnya FeAs2, AsS dan FeAsS. Penggunaan dalam
pertanian sebagai herbisida dan pestisida merupakan sumber utama
kontaminasi as dalam tanah atau air tanah. Dalam lingkungan yang
mengandung oksigen, as umumnya ditemukan dengan valkensi +V,
sedangkan dalam lingkungan dengan kondisi reduksi atau tanpa
oksigen, As dengan valensi +III. Asam arsenat, H3AsO4, adalah asam
lemah yang merupakan bentuk umum dari As dengan valensi +V,
sedangkan arsenit H3As03, merupakan bentuk dari As dengan valensi
+III. Pada umumnya As +5 lebih mudah terabsorpsi oleh
ferrihidroksida dalam tanah, bila dibandingkan dengan As3+, yang
berarti As3+ itu kurang afinitasnya dengan tanah.
Keracunan akut yang ditimbulkan oleh as antara lain kehilangan
darah, luka dalam perut dan gangguan pernafasan (wet, 1997). Dalam
jangan panjang, Arsen bersifat karsinogenik seperti halnya dengan air
raksa (Hg), aktivitas mikrobiologi dapat merubah As menjadi senyawa
methyl arsen. Dibandingkan dengan senyawa organik Hg maka
senyawa organik Hg kurang beracun, Senyawa organik As yang terlarut
dapat diserap oleh Fe (OH)3 yang banyak terdapat dalam tanah.

Gambar Pencemaran Logam Berat Pada Lahan Pertanian di Cina


Foto : Mario Batalli
Sumber Gren JOURNALIST diunduh tgl 9 Maret 2018

3. Pencemar Radioaktif
Material radioaktif merupakan material yang memancarkan
sinar radioaktif, yaitu partikel α, partikel β dan sunar γ. Pencemaran
tanah oleh limbah radioaktif umumnya disebabkan oleh limbah dan
aktivitas pertambangan bahan radioaktif, limbah tumpahan atau
kebocoran tempat penyimpanan limbah radioaktif yang biasanya
dikubur dalam tanah, misalnya berasal dari PLTN, reaktor nuklir dan
Rumah sakit serta Laboratorium yang menggunakan bahan radioaktif.
Pencemaran tanah dan air tanah oleh limbah nuklir atau limbah
radioaktif banyak terjadi di negara maju dan yang menggunakan energi
nuklir.
Paparan (eksposure) radioaktif menyebabkan kerusakan pada
sel yang mengakibatkan kematian atau perubahan genetis. Selain jenis
dan energi radiasi, umur radioaktif akan menurun intensitasnya sesuai
dengan perjalanan waktu. Hampir semua radionuklida mempunyai
waktu paruh yang sangat lama, hal ini berarti pencemar radioaktif akan
mempunyai potensi membahayakan manusia dan lingkungannya dalam
kurun waktu yang sangat lama.

4. Pencemar Mikrobiologis
Tanah secara alamiah terkandung mikroorganisme di dalamnya.
Variasi jenis dan jumlahnya sangat beragam, hal ini dikarenakan tanah
merupakan lingkungan hidup bagi mikroorganisme seperti bakteri,
virus, jamur, protozoa dan nematoda. Keberadaan mikroorganisme
dalam tanah tersebut banyak yang bersifat patogen baik terhadap
manusia maupun makhluk hidup lainnya. Konsentrasi berlebihan dari
mikroorganisme biasanya merupakan akibat kontaminasi. Bakteri
bersama jamur merupakan mikroorganisme yang terpenting dalam
transformasi zat pencemar dalam tanah.
Penyebab pencemaran mikroorganisme pada tanah adalah air
buangan domestik, tangki septik, pipa riol (sewer) atau efluent
pengolahan limbah yang tidak sempurna. Sedangkan mikroorganisme
patogen berasal ekskreta manusia atau makhluk hidup lainnya yang
menderita atau membawa penyakit (carrier). Sumber lainnya adalah
buangan dari tempat pemotongan hewan dan tumbuhan yang tumbuh di
daerah atau tanah yang telah tercemar oleh mikroorganisme tersebut.
Mikroba patogen mempunyai persistensi yang berbeda dalam
lingkungan di luar tubuh manusia (host). Beberapa jenis intestinal
parasit dapat hidup dalam lingkungan di luar tubuh manusia.
Mikroorganisme seperti jamur akn membuat spora yang
memungkinkan perkembangbiakan pada kondisi yang memungkinkan.
Sedangkan jenis nematoda dapat membentuk kista yang juga tahan
terhadap lingkungan yang tidak baik, kemudian akan berkembangbiak
bila lingkungannya memungkinkan.

3 DAMPAK PENCEMARAN TANAH

Setelah mengetahui jenis pencemar tanah kemudian


anda juga perlu untuk mengetahui apa saja dampak dari
pencemaran tanah. Pencemaran Tanah sedapat mungkin
harus dapat dicegah, karena belajar dari beberapa kasus
pencemaran tanah dapat merugikan manusia dan di
lingkungannya. Beberapa contoh kejadian pencemaran
tanah dapat pula yang menyebabkan kecelakaan
lingkungan (environmental disaster) telah pernah terjadi
karena ketidaktahuan akan bahaya pencemar yang
terdapat di dalam tanah. Contoh kasus pencemaran tanah
yang disebabkan oleh limbah kimia yang terkenal adalah
Love Canal. Sejarah Love Canal bermula pada awal
tahun 1800an yang prakarsai oleh William T. Love. Satu
gagasan Love adalah membangun terusan dari hulu
Sungai Niagara di Niagara Falls, New York. Terusan ini
akan digunakan sebagai penggerak turbin listrik dan
kemudian air akan dialirkan lagi ke Sungai Niagara.

Proyek dengan sumber listrik yang ekonomis ini


sangat menarik dan dapat mencukupi kebutuhan begitu
banyak keperluan listrik di kota New York. Banyak
industri yang mendukung proyek ini sehingga diberikan
kuasa kepada Love untuk membuat keputusan dalam
pengelolaan terusan, termasuk diantaranya mengambil
(penggalian) tanah untuk pembangunan terusan ini
sehingga selesai pada tahun 1881. Karena ketersediaan
tenaga listrik yang murah di daerah ini, banyak industri
kimia yang dibangun berdekatan dengan terusan,
sehingga limbah senyawa kimia yang dihasilkan juga
banyak.

Pada sekitar tahun 1940, terdapat perusahaan


Hooker Chemical Company yang memproduksi senyawa
kimia seperti soda api, pestisida, organoklorida, plastisier
dan senyawa kimia lainnya, dan membuang limbahnya
ke tempat penggalian tanah sehingga diperkirakan pada
tahun 1940an ada sekitar 20.000 metrik ton limbah kimia
yang dibuangnya ke dalam bekas galian dan selanjutnya
ditutup dengan tanah. Pada tahun 1953, pemerintah
daerah menyetujui pembangunan sekolah di areal
tersebut (dekat terusan), dan bersamaan dengan itu
banyak juga perumahan yang dibangun di daerah
tersebut dengan alasan dekat ke sekolah. Pada sekitar
tahun 1950an mulailah dilaporkan banyak keluhan yang
dialami siswa yang sedang bermain di atas tanah tempat
pembuangan limbah yang ditimbun, misalnya terjadi
kasus iritasi mata dan iritasi saluran pernapasan bahkan
ada di antara siswa yang kulitnya terbakar setelah
bermain di pekarangan sekolah, namun masyarakat
belum menyadari penyebabnya.

Pada sekitar tahun 1970an endapan yang besar


membuat lokasi pembuangan limbah jenuh dengan air
sehingga pada tahun 1977–1978 sebagian dari daerah
tersebut terkontaminasi dengan senyawa limbah kimia.
Di beberapa terdapat senyawa kimia yang mengapung
dan meliputi seluruh permukaan tanah dan rumah.
Banyak orang yang menderita kulit apabila menyentuh
senyawa kimia tersebut, dan beberapa penyakit lainnya
juga diderita oleh masyarakat seperti prematur. Pada
tahun 1978, Badan Pengawas Lingkungan
(Environmental Protection Agency, EPA) melakukan
penelitian terhadap tanah di sekitar Love Canal dan
menemukan sebanyak 26 jenis senyawa organik sintesis
di pekarangan rumah yang dekat dengan terusan. Pada
tahun yang sama bulan Agustus, dengan penelitian yang
lebih seksama diketahui sebanyak 82 jenis senyawa
kimia pencemar, dan 11 senyawa diantaranya
diindikasikan sebagai penyebab kanker. Pada tahun itu
juga Presiden Carter menyatakan daerah Love Canal
sebagai daerah berbahaya, masyarakat di daerah tersebut
dievakuasi dan dinyatakan sebagai daerah terlarang. Pada
tahap pertama sebanyak 239 keluarga harus diungsikan,
terutama yang terdapat pada lingkaran paling dekat
dengan terusan. Pada tahun 1980 sebanyak 710 keluarga
lagi diungsikan, sehingga pada tahun 1981 dibutuhkan
uang sangat banyak sekali ($80 milliar) untuk mengatasi
permasalahan di Love Canal, termasuk diantaranya upata
untuk membersihkan senyawa kimia pencemar dari
dalam tanah. Pada bulan Juli 1982, EPA mengumumkan
bahwa beberapa daerah telah dinyatakan aman untuk
ditempati.

Contoh kasus yang terjadi pada Love Canal


bukanlah satu –satunya kasus pencemaran tanah yang
terjadi di dunia. Kemungkinan masih ada atau bahkan
masih banyak lagi daerah lain yang terkontaminasi oleh
limbah kimia yang tidak dilaporkan atau bahkan
pengaruhnya belum terlihat saat ini, tidak terkecuali di
Indonesia. Menyadari akan bahaya besar yang
ditimbulkan oleh pencemaran tanah yang disebabkan
oleh zat kimia maka kita harus mempunyai keberanian
untuk menunjukkan kasus pencemaran tanah di
Indonesia. Adanya kasus perselisihan antara masyarakat
dengan industri seperti yang terpublikasi dalam berbagai
media massa adalah sebagai bukti nyata bahwa kasus
pencemaran tanah yang disebabkan oleh aktivitas
manusia masih terjadi sampai saat ini, dan kasus
pencemaran tanah mungkin tidak akan berhenti sebelum
semua umat manusia mempunyai kesadaran terhadap
perlunya pemeliharaan kelestarian lingkungan. Suara dan
tindakan dari kita yang membaca buku ini untuk
memulai dan tetap konsisten untuk peduli terhadap
lingkungan. Kontribusi yang diberikan oleh individu
dalam penyelamatan lingkungan akan berguna untuk
menyelamatkan generasi yang akan datang. Ada
beberapa bentuk dari dampak pencemaran tanah,
diantaranya adalah berikut ini:

1. Dampak pada Kesehatan

Adanya pencemaran tanah sangat berbahaya bagi


kesehatan manusia. Seberapa besar dampak ini pada
kesehatan sebenarnya juga sangat tergantung pada jenis
polutan serta seberapa sering dan banyak polutan yang
terpapar ke dalam tubuh. semakin banyak dan sering
polutan masuk ke dalam tubuh maka dampak penyakit
yang akan dialami juga akan semakin besar dan juga
sebaliknya. adapun berbagai jenis resiko polutan dan
penyakitnya adalah sebagai berikut ini:

a. Kromium, yang merupakan zat kimia yang digunakan dalam


berbagai pestisida dan juga herbisida ini mampu membuat
munculnya dampak karsinogenik pada semua populasi bukan
hanya untuk spesies manusia saja namun juga makhluk hidup
lainnya.

b. Zat timbale, ini sangat berbahaya jika terlalu banyak terpapar


ke dalam tubuh karena dapat mengakibatkan peningkatan resiko
terkena penyakit ginjal dan kerusakan otak.

c. Benzene, jika tubuh terus menerus mengalami paparan benzene


dalam jumlah banyak dan intensitas yang sering maka bisa
meningkatkan terkena penyakit leukemia atau kanker darah.
tentu saja penyakit ini sangat berbahaya bahkan mematikan.

d. Merkuri, tubuh yang terlalu sering mendapatkan paparan dari


zat ini akan sangat mudah mengalami gangguan pada organ
ginjalnya bahkan ada beberapa penyakit juga yang tidak bisa
diobati karena zat ini.

e. Sikoldenia, zat ini memicu timbulnya infeksi dan gangguan


pada fungsi organ hati
f. Karmabat, yang mampu membuat gangguan pada saraf otot
sehingga tubuh akan mengalami kesulitan dalam bergerak,

g. Klorin, zat cair yang mengandung klorin ini sangat berbahaya


bagi tubuh karena mengganggu fungsi kinerja dari organ hati
dan ginjal serta menyebabkan gangguan pada saraf pusat di
dalam otak.

h. Selain dampak pada kesehatan yang telah disebutkan di atas,


dampak pada kesehatan lainnya yang akan dirasakan oleh para
penderitanya antara lain adalah gangguan pada penglihatan,
pendengaran, ruam pada kulit, pusing, letih, lelah, dan gejala
penyakit lainnya. apabila terjadi dosis yang sangat besar pada
paparan pencemaran ke dalam tubuh bahkan bisa berakibat fatal
pada kematian.

2. Dampak pada Ekosistem

Dampak lainnya yang timbul dari adanya


pencemaran tanah ini adalah dampak pada ekosistem
yang telah ada. Tanah merupakan bahan yang sangat
sensitif dan sangat mudah mengalami perubahan
kandungan kimiawi dan struktur di dalamnya meskipun
itu hanya sedikit saja jumlah dari zat kimia yang masuk
ke dalam tanah. Perubahan kandungan kimia di dalam
tanah ini akan mengakibatkan perubahan metabolisme
pada organisme yang hidup di dalam tanah. akibat dari
hal ini tidaklah sepele yaitu bisa memicu adanya
putusnya rantai makanan. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
jadi rantai makanan primer jika sudah terkontaminasi
oleh pencemaran juga akan mempengaruhi rantai
makanan yang ada di atasnya sehingga ini bisa
memusnahkan rantai makanan. Misalnya saja pengaruh
zat DDT pada tanah yang di atasnya ditumbuhi oleh
tanaman yang menjadi makanan burung maka telur dari
burung tersebut akan menjadi rawan pecah.

Selain itu dengan adanya pencemaran tanah ini


juga dapat menimbulkan zat kimia masuk ke dalam air
tanah sehingga membuat berbagai jenis tumbuhan akan
sulit tumbuh di atasnya. Kesuburan tanah pun akan
menghilang dan ini akan sangat berbahaya bagi
kehidupan makhluk hidup di bumi ini.

3. Dampak pada Pertanian

Dampak pencemaran tanah pada pertanian akan


dapat terlihat jelas terutama pada perubahan metabolisme
tanaman dan akhirnya dapat terlihat langsung dari
adanya penurunan hasil pertanian itu sendiri.
Pencemaran tanah ini juga akan mengakibatkan
tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan optimal sehingga
tanah juga menjadi rawan mengalami erosi tanah karena
tidak ada penahannya lagi. Jika tanah mengalami
pencemaran dalam jangka waktu yang lama maka bisa
menyebabkan tanah tercemar secara permanen sehingga
tidak bisa digunakan lagi sebagai lahan pertanian. Untuk
itu sebaiknya para petani untuk tidak menggunakan
bahan kimia seperti pupuk dan pestisida dalam jumlah
yang berlebihan pada tanamannya karena ternyata bukan
hanya membunuh hama namun juga membuat
pencemaran di dalam tanah.
Gambar Penggunaan Pestisida yang
Langsung ke Tanah

4 SUMBER PENCEMARAN TANAH

Pencemaran lingkungan kadang-kadang tampak jelas pada kita


seperti timbunan sampah di pasar-pasar, pendangkalan sungai yang
penuh kotoran, ataupun sesaknya nafas karena asap knalpot ataupun
cerobong asap pabrik. Tetapi ada juga yang kurang nampak misalnya
terlepasnya gas hidrogen sulfida dari sumber minyak tua. Seperti yang
diketahui bahwa pencemaran ialah bila berpengaruh jelek terhadap
lingkungan, dimana lingkungan mempunyai penyimpangan akibat
pencemar itu. Setiap pencemar berasal dari sumber tertentu. Sumber ini
penting dipahami, karena merupakan pilihan utama untuk melenyapkan
pencemar tersebut. Setelah pencemar ini dibebaskan oleh sumber
kemudian sampai kepada penerima. Penerima inilah yang dipengaruhi
oleh pencemar.

Menurut Situmorang (2017), secara umum pencemaran tanah


disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal
Penyebab yang disebabkan oleh faktor internal adalah pencemaran tanah
yang diakibatkan oleh aktivitas alam (secara alamiah) yang sulit diduga
maupun dikendalikan dan bahkan tidak dapat atau sukar diukur.
Sedangkan pencemar eksternal adalah pencemaran tanah yang
disebabkan oleh aktivitas manusia baik yang disengaja maupun yang
tidak disengaja. Berikut ini mari sama-sama kita bahas sumber pencemar
tanah tersebut.

1. SUMBER PENCEMAR ALAMIAH

Pencemar alamiah adalah pencemaran yang terjadi karena proses


alam. Sumber pencemar alami merupakan istilah untuk menunjuk
pencemaran yang dilakukan oleh alam dan di luar campur tangan
manusia seperti akibat letusan gunung berapi, kebakaran hutan,
dekomposisi biotik, debu, dan spora tumbuhan. Pencemaran yang terjadi
secara alamiah tidak dapat kita prediksi kapan akan terjadi dan seperti
apa pencemaran tersebut akan berlangsung. Karna sumber pencemar ini
tidak dapat diukur, maka ketika adanya pencemaran tanah yang terjadi
secara alamiah, maka sulit untuk dibatasi bahkan tidak bisa dicegah
apabila suatu tanah tercemar karena kondisi alam. Jenis cemaran alamiah
yang terjadi pada tanah tergantung dari aktivitas alam yang terjadi,
sehingga bisa berbagai macam jenis pencemar yang ada, misalnya jenis
organik, anorganik maupun radioaktif.

a. Akibat letusan gunung berapi

Salah satu gas pencemar yang dihasilkan oleh gunung berapi


adalah SOx. Sebagian besar pencemaran udara oleh gas belerang oksida
(SOx) berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, terutama batu bara.
Adanya uap air dalam udara akan mengakibatkan terjadinya reaksi
pembentukan asam sulfat maupun asam sulfit. Apabila asam sulfat
maupun asam sulfit tersebut ikut berkondensasi di udara dan kemudian
jatuh bersama-sama air hujan sehingga pencemaran berupa hujan asam
tidak dapat dihindari lagi. Hujan asam ini dapat merusak tanaman,
terkecuali tanaman hutan. Kerusakan hutan ini akan mengakibatkan
terjadinya pengikisan lapisan tanah yang subur.

Gambar Letusan Gunung Merapi

Sumber Mount Merapi, diunduh tanggal 9 Maret 2018

b. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan bisa terjadi secara alami atau disebabkan perbuatan
manusia. Kebakaran yang ditimbulkan akibat aktivitas manusia pun bisa terjadi
secara sengaja tau tak sengaja. Kebakaran hutan secara alami banyak dipicu oleh
petir, lelehan lahar gunung api, dan gesekan antara pepohonan. Sambaran petir
dan gesekan pohon bisa berubah menjadi kebakaran bila kondisi hutannya
memungkinkan, seperti kekeringan yang panjang. Namun di hutan hujan tropis
seperti Indonesia, hal ini sedikit mustahil. Karena terjadinya petir biasanya akan
diiringi oleh turunnya hujan atau petir terjadi di sepanjang hujan. Sehingga
sangat tidak mungkin menimbulkan kebakaran. Pemicu alamiah lainnya adalah
gesekan antara cabang dan ranting pepohonan.

c. Gempa bumi

Gempa bumi merupakan sebuah fenomena alam yang berupa


getaran yang terasa hingga ke permukaan Bumi. Terjadinya gempa bumi
akibat adanya aktivitas dari lempeng- lempeng bumi (faktor dari dalam
bumi) maupun faktor- faktor yang berasal dari luar Bumi itu sendiri.

d. Banjir dan Tanah Longsor

Banjir dan tanah longsor sudah tidak asing lagi di tengah


pembicaraan masyarakat. Kedua bencana alam tersebut sudah seringkali
melanda daerah-daerah yang ada di indonesia. Bencana-bencana tersebut
datang ketika musim hujan mulai datang. Banyak faktor-faktor yang
mengakibatkan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Dalam
bentuk penyebabnya, ada dua faktor yang menjadikan banjir dan tanah
longsor datang, yakni faktor yang terjadi karena alam dan faktor dari
aktivitas manusia itu sendiri. Beberapa factor alaminya adalah hujan,
gelombang laut besar, angin ribut.

2. SUMBER PENCEMAR BUATAN

Sumber pencemaran tanah buatan n terjadi atau disebabkan oleh


aktivitas yang dilakukan oleh manusia yang dapat menimbulkan
dampak pencemaran terhadap tanah. Kemajuan Ilmu pengetahuan dan
teknologi menyebabkan manusia berlomba melakukan aktivitas sesuai
dengan era atau zamannya. Manusia dalam melakukan aktivitasnya pasti
membutuhkan sarana atau produk yang dibutuhkan, untuk melakukan hal
tersebut maka dibutuhkan lahan ataupun sarana. Pada kenyataanya ada
beberapa aktivitas manusia yang menimbulkan efek samping atau
berdampak pada lingkungan salah satunya pada tanah. Menurut
Notodarmojo (2013), sumber pencemar tanah dapat digolongkan menjadi
lima sumber yaitu:

a.Sumber yang berasal dari tempat atau kegiatan yang dirancang untuk
membuang dan mengalirkan (discharge) zat atau substansi

b. Sumber yang berasal dari tempat atau kegiatan yang dirancang untuk
mengolah atau membuang (dispose) zat atau substansi

c. Sumber yang berasal dari tempat atau kegiatan transportasi zat atau
substansi

d. Sumber yang berasal dari konsekuensi suatu kegiatan yang terencana

e. Sumber yang berasal dari kegiatan yang menyebabkan adanya jalan


masuk bagi air terkontaminasi masuk ke dalam akifer

Sumber yang pertama yaitu sumber pencemaran tanah yang berasal dari
tempat atau kegiatan yang dirancang untuk membuang dan mengalirkan
(discharge) zat atau substansi, beberapa contoh sumber pencemar ini antara lain
adalah tangki septik, sumur injeksi dan land application. Pada sumber pencemar
kedua dapat dicontohkan antara lain, landfill, tempat pembuangan limbah
pertambangan, kolam penampungan dan tempat penyimpanan atau pembuangan
limbah berbahaya dan material radioaktif. Sumber pencemar Ketiga, dapat
dilihat contoh saluran riol (sewer) atau saluran limbah adalah contoh dari
sumber yang termasuk sumber pencemar 3. Selain itu jaringan pipa gas atau
pipa minyak juga termasuk kategori ini. Walaupun direncanakan dengan baik
untuk tidak bocor, tetapi resiko kebocoran tetap saja terjadi, baik karena kualitas
pekerjaan ataupun juga faktor diluar dugaan seperti bencana alam. Pada sumber
pencemar keempat contohnya Air irigasi yang berlebihan mengandung pupuk,
akan merembes ke dalam tanah dan mencemari tanah. Hal ini merupakan salah
satu contoh sumber pencemar ini. sumber pencemar kelima adalah sumur bor
untuk produk atau eksplorasi minyak, gas dan panas bumi. Pencemar berupa
senyawa kimia yang digunakan dalam pemboran ataupun air yang digunakan
dalam pemboran dapat masuk ke dalam tanah.
5. IDENTIFIKASI PENCEMARAN TANAH

A. PENCEMAR ALAMI

Pencemaran alami adalah sumber pencemar yang berasal dari


aktifitas alam. Sumber pencemar ini sudah terjadi sejak dulu kala dan
tidak bisa diintervensi oleh manusia. Yang termasuk sumber pencemar
alami : Lahar panas gunung berapi meletus, awan panas dari gunung
berapi, panas bumi, tsunami, banjir, tanah longsor dan lain-lain.

1. Letusan Gunung Berapi

Saat terjadi letusan gunung berapi akan terjadi awan panas dan
muntahan lahar panas yang mengalir keseluruh permukaan tanah yang
dilalui. Saat melalui permukaan tanah akan merusak semua ekosistem
tanah, karena suhu lahar yang sangat tinggi sehingga tumbuh -
tumbuhan, hewan dan biota tanah lainnya akan mati. Disamping suhu
yang secara fisik telah menimbulkan gangguan lahar gunung berapi
juga membawa bahan-bahan yang memiliki unsur tertentu seperti sufur,
nikel dan lain-lain yang akan menimbulkan gangguan keseimbangan
unsur yang terkandung dalam tanah pula.

Gambar Pencemaran Tanah oleh Lahar Panas

Sumber :
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180825160307-113-324
891/gunung-meletus-di-papua-nugini-warga-melarikan-diri
2. Tsunami

Kejadian tsunami merupakan bencana naiknya air laut ke


permukaan daratan dengan gelambang yang tinggi serta membawa
semua material yang di laut. Dengan naiknya air laut yang merupakan
air asin sehingga saat mengenai permukaan tanah akan menutupi
seluruh permukaan tanah dan menimbulkan kerusakan dipermukaan
tanah. Di samping permukaan tanah yang rusak air laut akan meresap
pula ke dalam tanah. Sehingga keseimbangan unsur - unsur dalam
tanah juga akan terganggu. Untuk bisa memanfaatkan lagi tanah yang
tergenang air dari bencana tsunami memerlukan waktu yang sangat
lama.

Gambar Pencemaran Tanah Karena Tsunami di Aceh

Sumber :
https://nasional.kontan.co.id/news/tsunami-aceh-bencana-alam-terbesar
-16-tahun-lalu

3. Banjir

Banjir sudah menjadi langganan daerah-daerah tertentu di


Indonesia. Bahkan ada wilayah yang setiap tahun menjadi langganan
banjir. Banjir merupakan sumber pencemar tanah pula karena saat
banjir keseimbangan air dalam tanah berlebihan sehingga banyak
tanaman dan biota tanah yang mati. Kadar air yang berlebihan akan
sangat kaitannya dengan pH tanah. Sementara pH tanah merupakan
kondisi yang sangat menentukan terhadap kesuburan tanah, berkaitan
dengan kemampuan tanah menyerap unsur-unsur penting zat penyusun
tanah yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan baik tanaman maupun
biota tanah. Kalsium sangat dibutuhkan oleh tanah dan dimanfaatkan
oleh tumbuhan namun saat jumlahnya kurang atau berlebihan
menimbulkan gangguan keseimbangan sehingga tumbuhan tidak dapat
hidup secara optimal.

Gambar Pencemaran Tanah Akibat Banjir

Sumber :
https://www.radioidola.com/2021/bagaimana-mengantisipasi-agar-tak-t
erjadi-lagi-banjir-bandang-seperti-di-batu-malang/

B. PENCEMAR BUATAN

Pencemaran tanah adalah keadaan saat bahan kimia buatan


manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami (Zulkifli,2014).
Sedangkan yang termasuk pencemaran tanah karena buatan manusia
dapat berupa limbah pada dan limbah cair. Pencemaran tanah ini terjadi
karena rendahnya pemahaman masyarakat akan pentingnya kesehatan
lingkungan dan juga karena keterbatasan lahan untuk menampung
sampah dan limbah cair yang dihasilkan masyarakat. Sehingga tidak
jarang masyarakat membuang sampah di tempat - tempat kosong seperti
di lahan tidur, di pekarangan kosong, di pinggir jalan, di pinggir sungai
dan lain-lain.
Adapun berbagai kejadian pencemaran tanah yang berkaitan
dengan limbah padat dapat berasal dari :

1. Limbah Padat (Sampah)

Limbah padat yang tidak dikelola dengan baik dan benar akan
menimbulkan pencemaran. Limbah padat merupakan bahan buangan
yang berupa padatan yang dihasilkan dari aktifitas manusia yang
berasal dari rumah tangga, perkantoran, pusat perdagangan dan
industri.

a. Limbah padat rumah tangga, merupakan sisa-sisa aktivitas di


rumah tangga dapat berupa sisa makanan, sisa bangunan,
pakaian yang tidak dipakai lagi, perabot rumah tangga, daun
dan potongan pohon, dan lain-lain. Sampah rumah tangga
sering menimbulkan permasalahan di lingkungan khususnya
tanah disekitar rumah yang sering dibuang disembarang tempat.
Sehingga tanah yang ditimbun dengan berbagai sampah rumah
tangga sehingga tanah tersebut menjadi tidak produktif.

Gambar Pencemaran Tanah Oleh Sampah Rumah Tangga

Sumber : https://www.zonareferensi.com/contoh-limbah/

b. Limbah padat perkantoran, merupakan sisa-sisa aktivitas


perkantoran dapat berupa kertas, plastic, meja kursi, peralatan
kantor yang rusak, rongsokan bangunan yang rusak, kendaraan
yang rusak dan lain - lain.
c. Limbah padat pusat perdagangan, dari pusat perdagangan
memiliki berbagai macam bahan buangan yang dapat pula
mencemari tanah seperti plastic, kertas, sisa-sisa bangunan,
kayu-kayu bekas pengepakan barang, potongan potongan kain,
potongan kayu dan lain-lain.

d. Limbah padat industri, dari aktifitas industri yang


memanfaatkan berbagai macam bahan sesuai dengan jenis
industrinya, yang berupa bahan sisa dan bahan-bahan yang
terbuang dari aktifitas industri seperti kertas, kayu, besi, plastik,
rongsokan kendaraan, rongsokan mesin pengolah, rongsokan
peralatan kantor, rongsokan bangunan dan lain - lain.

Gambar Pencemaran Tanah Akibat Industri

Sumber :
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fmesi
npencacahplastik.id%2Fcara-penanganan-limbah-padat%2F&ps
ig=AOvVaw1Sen8AtpH1hWAyLHp2xegl&ust=165244833076
2000&source=images&cd=vfe&ved=0CAkQjRxqFwoTCJiqgo
eI2vcCFQAAAAAdAAAAABAW

e. Limbah padat dari tempat-tempat rekreasi, banyak


tempat-tempat rekreasi yang saat ini merupakan tempat orang
banyak melakukan aktivitas rekreasi. Dari aktivitas yang
dilakukan pasti menghasilkan sampah. Seperti aktifitas di
gunung, di pantai, di kolam renang, di hutan dan lain-lain.
Semua memiliki potensi untuk menghasilkan sampah yang
dapat menyebabkan pencemaran tanah. Di tempat rekreasi para
pengunjung melakukan aktivitas makan dan minum, dan
apabila tidak dikelola secara benar sampah akan berserakan di
sembarang yang akan menjadi sumber pencemaran tanah.

2. Limbah Cair

Aktifitas kehidupan disamping menghasilkan limbah padat pasti


juga akan diikuti timbulnya limbah cair. Limbah cair merupakan
sumber pencemar tanah yang potensial, karena berupa cairan yang akan
meresap ke dalam tanah saat dibuang dari sumbernya. Adapun sumber
limbah cair yang dapat mencemari tanah dapat berasal dari limbah cair
rumah tangga, limbah cair perkantoran, limbah cair rumah sakit,
limbah cair industri, limbah cair tempat rekreasi, limbah cair pasar,
limbah cair terminal, limbah cair dari bandara, limbah cair pelabuhan
dan lain-lain.

a. Limbah cair rumah tangga

Aktivitas rumah tangga seperti mencuci, mandi dan kakus


akan selalu menghasilkan limbah cair yang mengandung
berbagai bahan kimia yang potensial sebagai sumber
pencemaran tanah, masih banyak masyarakat yang membuang
limbah cair rumah tangganya langsung kelingkungan tanpa
pengolahan sehingga menimbulkan kerusakan tanah. Oleh
karena itu limbah cair rumah tangga harus dikelola secara baik
dan benar sebelum dibuang ke lingkungan agar tidak mencemari
tanah.

b. Limbah Cair Perkantoran

Di perkantoran pun tidak terlepas dari aktivitas yang dapat


menghasilkan limbah cair karena semua perkantoran akan
dihuni banyak orang yang melakukan aktivitas seperti mandi,
cuci dan juga kakus. Maka di perkantoran pun merupakan
sumber potensial untuk mencemari tanah apabila limbah cair
perkantoran tidak dikelola secara baik dan benar limbah cairnya
sebelum dibuang ke lingkungan.

c. Limbah Cair Rumah Sakit

Rumah sakit merupakan sumber limbah yang kompleks


karena aktivitas rumah sakit yang kompleks pula, disamping ada
aktivitas mandi, cuci, kakus di rumah sakit ada aktivitas
pengobatan, laboratorium, linen dan lain-lain. Yang apabila
limbah cairnya tidak dikelola akan menimbulkan pencemaran
tanah yang potensial.

d. Limbah Cair Industri

Aktifitas industri sangatlah kompleks tergantung dari jenis


industrinya. Saya umum limbah cair industri berasal dari
aktifitas mandi, cuci, kakus dan proses industrinya.
Kesemuanya merupakan sumber potensial untuk mencemari
tanah.

6. Pencegahan Pencemaran Tanah

Setelah saudara mempelajari mekanisme pencemaran tanah selanjutnya


saudara perlu juga mempelajari bagaimana cara pencegahan tanah. Pencemaran tanah
dapat memberikan dampak yang sangat buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup
yang ada disekitarnya. Tanah yang tercemar dapat mengganggu kesuburan tanah dan
membunuh organisme yang ada dan beraktivitas di dalam tanah. Tanah yang sudah
tercemar ditandai dengan penurunan kualitas tanah yang tidak dapat lagi digunakan
untuk keperluan fisik manusia seperti untuk pertanian, perkebunan, perikanan,
peternakan dan juga untuk pemukiman. Tanah tidak dapat lagi ditumbuhi tumbuhan
karena unsur hara atau nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuhan tidak ada lagi dalam
tanah. Biasanya tanah yang tercemar terlihat tandus dan gersang serta kurang
mengandung air tanah. Besarnya dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah,
tentunya perlu dilakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap hal
tersebut sedini mungkin. Adapun cara pencegahan pencemaran tanah yaitu sebagai
berikut: pencemaran tanah yang disebabkan aktivitas alam tidak dapat dicegah, yang
dapat dicegah adalah pencemaran akibat aktifitas manusia.

Untuk mencegah terjadinya pencemaran tanah dapat dilakukan sesuai dengan


bahan pencemarnya.

1. Pencemaran karena plastik kresek

Plastik kresek bila langsung dibuang di alam akan memerlukan waktu


puluhan tahun untuk perombakannya, bila pembuangan sampah plastik tidak
tangani secara tepat akan mengakibatkan penumpukan di permukaan tanah
yang membuat tanah tidak dapat ditanami lagi, untuk itu maka plastik kresek
dapat dimanfaatkan menjadi kerajinan atau barang yang bermanfaat.
Gambar 6.1 Pemanfatan Plastik Kresek Bekas
Sumber: diruang tamu Jurusan Kesling Poltekkes Yogyakarta

Gambar 6.2 Confortable Sandal Terbuat dari Plastik Kresek


Sumber: http://nakedplaindesigner.blogspot.co.id/2010/10/plastic-in-design.html

2. Botol air mineral

Saat ini produksi botol air mineral sangat banyak karena semua
masyarakat memanfaatkan air kemasan dalam botol plastik untuk memenuhi
ketuhan minum sehari-hari. Karena air mineral dalam botol praktis membawa
dan mudah memperolehnya sehingga sampah botol air mineral ini menjadi
melimpah dan bila tidak dikelola akan menyebabkan kerukan kualitas tanah.
Karena sampah botol air minum mineral termasuk non degradable waste, tetapi
termasuk combustable wastes. Agar tidak meni mbulkan pencemaran tanah
maka botol air mineral dapat dimanfaatakan menjadi ecobric seperti gambar di
bawah ini.
Gambar 6.3 Pembatas Taman Terbuat dari Ecobric Botol Plastik Diisi
Potongan Plastik
Sumber: diambil di halaman kampus Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Botol air mineral bekas diisi dengan plastic bekas yang


dipotong-potong dimasukkan kedalam botol plastik bekas dan dipadatkan
kemudian dimanfaat sebagai pagar taman.

Plastik botol mineral disamping untuk ecobrik dapat pula dibuat


campuran aspal, dibuat bahan bakar, didaur ulang menjadi barang- barang
yang bermanfaat seperti ember, sendok serok sampah, pot-pot bungan dan
lain-lain.

3. Styroform

Saat ini penggunaan styroform dalam kehidupan masyarakat cukup


tinggi baik untuk pelindung barang-barang electronik maupun sebagai tempat
makanan siap saji. Styroform merupakan bahan yang tidak dapaat diurai oleh
mikroorganisme yang ada didalam tanah, sehingga akan tetap dalam
bentuknya. Namun streform termasuk combustable waste yaitu sampah yang
dapat terbakar. Styroform yang berada dalam tanah akan merusak komposisi
tanah dan juga akan menghambat akar untuk mengaambil unsur-unsur yang
ada didalaam tanah. Dengan demikian akan menimbulkan penceran tanah.

Styroform yang tidak dapat terurai dapat dimanfaatkan sebagai batako


yang dapat dimanfaatkan untuk bangunan seperti pagar lingkungan, dinding
rumah dan lain-lain.
Gambar 6.4 Batako Terbuat dari Styroform
Sumber: Bank sampah Gemah Ripah

4. Botol kaca

Botol kaca merupakan bahan yang banyak dipergunakan dalam


kehidupan sehari-hari, baik untuk tempat minuman, parfume, obat-obatan dan
lain-lain. Botol–botol kaca yang dibuang secara sembarangan di atas
permukaan akan membahayakan bagi keselamatan masyarakat karena dapat
melukai orang yang melalui tempat itu. Di samping itu botol kaca juga susah
diurai oleh mikroorganisme tanah sehingga akan terjadi penumpukan dan
mengganggu kesuburan tanah. Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang
dengan dibuat sebuah karya seni tertentu seperti terlihat di bawah ini.

Gambar 6.5 Pemanfaatan Botol Untuk Hiasan


Sumber: Tribun Jambi news.com

5. Menumbuhkan kesadaran pada masyarakat untuk membuang sampah pada


tempatnya

Sebelum dibuang, sampah harus dipisahkan antara sampah organik dan


sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari
tumbuhan dan hewan yang cepat busuk dan dapat didaur ulang menjadi
kompos. Sampah anorganik seperti plastik, baterai, dan kaleng bekas, tidak
dapat diurai oleh mikroorganisme sehingga harus dipisahkan.
Di rumah tangga dapat dibudayakan untuk memanfaatkan sampah
organik sisa-sisa sayuran, makanan, dau daun, dll yang dapat membusuk
dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kompos. Dengan cara diimasukkan
kedalam tempat tertentu yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung dan
menguarai bahan-bahan organik seperti tersebut di bawah ini.

Gambar 6.6 Pembuatan Kompos Skala Rumah Tangga Menggunakan


Komposter
Sumber: koleksi gambar bank sampah badegan

6. Limbah deterjen

Sebaiknya sebelum dibuang ke lingkungan dilakukan pengelolaan


terlebih dahulu dengan melakukan penampungan yang kemudian dilakukan
pengolahan seperti pengendapan, pematangan, penyaringan, dan penjernihan.

Metode pengolahan limbah cair yang mengandung deterjen dapat


dilakukan dengan pemberian tumbuhan-tumbuhan yang mampu menyerap
posphat yang terkandung dalam limbah detergen. Tumbuh-tumbuhan tersebut
antara lain enceng gondok, bambua air, Teratai dan lain-lain.

7. Penggunaan pestisida

Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan dan hanya


pada keadaan yang sangat mendesak kalau memungkinkan menggunakan
metode alami untuk mengendalikan hama tanaman.

Menurut Sastrawijaya, 2000, cara yang dapat ditempuh untuk


mencegah pencemaran tanah oleh pestisida adalah:

a. Pengaturan jenis tanaman dan waktu tanam,


b. Memiih varietas tanaman yang tahan hama,
c. Menggunakan musuh alami untuk hama,
d. Menggunakan hormon serangga,
e. Memanfaatkan daya tarik seks untuk serangga,
f. Pemandulan (strerelisasi),

Di samping itu apabila harus mempergunakan pestisida memperhatikan


hal-hal tersebut di bawah ini:

a. Memahami kegunaan pestisida yang bersangkutan,


b. Mengikui petunjuk pemakaian,
c. Mematuhi perizinan,
d. Hati-hati dalam penyimpanannya,
e. Menggunakan dosis yang tepat saat melakukan penyeprotan.
8. Penggunaan pupuk anorganik

Penggunaan pupuk anorganik secukupnya sesuai kebutuhan sehingga


tidak berlebihan yang dapat mengakibatkan penimbunan sisa-sisa pupuk di
tanah yang lama kelamaan menimbulkan kerusakan tanah.

Dengan pengelolaan sampah dan limbah cair secara baik dan benar
maka pencemaran tanah dapat di cegah.
RANGKUMAN

1. Pencemaran tanah merupakan keadaan dimana adanya berbagai bahan


substansi kimia yang masuk ke dalam lapisan tanah sehingga mengubah
struktur dan lingkungan di dalam tanah. Terjadinya pencemaran tanah
disebabkan oleh masuknya komponen pencemar yang melebihi daya dukung
tanah, sehingga terjadi pergeseran fungsi tanah.
2. Tanah yang tercemar akan mengalami kerusakan dan akan mengakibatkan
berkurangnya fungsi tanah. Pencemaran tanah akibat dari aktivitas alam dan
dari aktivitas manusia. Pencemaran alami adalah sumber pencemar yang
berasal dari aktifitas alam.
3. Pencemaran dapat terjadi karena kegiatan rutin manusia maupun akibat
kecerobohan, seperti kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau
fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan yang
tercemar dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan armada pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah
serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi
syarat (illegal dumping) Penyebab pencemaran tanah dapat berupa bahan
organik dan anorgani.
4. Tanah yang tercemar dapat mengganggu kesuburan tanah dan membunuh
organisme yang ada dan beraktivitas didalam tanah. Tanah yang sudah
tercemar ditandai dengan penurunan kualitas tanah yang tidak dapat lagi
digunakan untuk keperluan fisik manusia seperti untuk pertanian, perkebunan,
perikanan, peternakan dan juga untuk pemukiman. Tanah tidak dapat lagi
ditumbuhi tumbuhan karena unsur hara atau nutrisi yang dibutuhkan untuk
tumbuhan tidak ada lagi dalam tanah.
5. Untuk mencegah terjadinya pencemaran tanah perlu adanya
pengelolaan sumber pencemar dengan baik dan benar.
Sampah-sampah dari bahan organik yang berupa sisa-sisa
makanan, daun-daunan, sisa pertanian dapat dikelola dengan
dibuat kompos baik sekala rumah tangga maupun kelompok.
Sampah-sampah dari bahan anorganik yang termasuk bahan
yang tidak dapat terurai seperti plastik kresek, botol air mineral,
botol kaca dan styroform dapat dimanfaatkan sebagai hiasan
seperti bunga plastik, anyaman tempat pakaian, hiasan dari
botol kaca dan lain-lain.
LATIHAN SOAL
1. Bahan pencemar yang paling banyak digunakan untuk membasmi serangga
adalah....
A. DDT
B. PCB
C. Dioxin
D. Nitrogen

2. Jenis limbah yang tidak bisa diuraikan oleh organisme dinamakan…

A. Incineration

B. Polutan

C. Limbah organik

D. Limbah anorganik

E. Landfill

3. Berikut ini merupakan salah satu contoh limbah rumah tangga yaitu...

A. DDT

B. Logam berat

C. Kebocoran minyak di perairan

D. Pemakaian pestisida

E. Dapur dan air kakus


4. Sumber pencemar yang berupa sampah rumah tangga sisa-sisa makanan dan
dedaunan dapat dimanfaatkaan sebagai bahan pembuataan kompos, karena
sampah rumah tangga termasuk...
A. sampah tidak dapat terurai
B. sampah anorganik
C. sampah organik
D. sampah non degradable

5. Styroform merupakan sampah yang banyak dihasilkanaa dari masyarakat,


untuk menghindari pembuangan styroform ke lingkungan maka strereform
dimanfaatakan sebagai bahan pembuatan batako. Hal ini dilakukan karena
styroform termasuk...
A. sampah yang dapat terurai
B. sampah non degradable
C. sampah organik
D. sampah degradable

6. Berikut ini adalah pencemar tanah yang berasal dari logam berat
yang bersifat karsinogenik, yaitu....

A. Mn
B. Cd
C. Fe
D. SO2

7. Sumber pencemar buatan yang berasal dari tempat atau kegiatan yang
dirancang untuk mengolah atau membuang (dispose) zat atau substansi....
A. Land aplication

B. Landfill
C. Air Irigasi
D. Saluran Rioll
8. Sumber yang berasal dari tempat atau kegiatan transportasi zat atau
substansi....
A. Land Aplication
B. Landfill
C. Air Irigasi
D. Saluran rioll
DAFTAR PUSTAKA
Arif Zulkifli, Dasar-dasar Ilmu Lingkungan, Salemba Teknika, Jakarta, 2014.

Foth, Henry, 1994, Dasar-dasar Ilmu Tanah, Erlangga, Jakarta.

Hanafiah, Kemas Ali, dkk, 2005, Biologi Tanah, Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Harjdjowigeno, Sarwono, 2003, Ilmu Tanah, Akademika Pressindo, Jakarta.

Mul Mulyani, Analisis Tanah, air dan Jaringan tanaman, Rineka Cipta, 1989.

Notodarmojo, Suprihanto, 2005, Pencemaran Tanah & Air Tanah, ITB, Bandung.

Rahayu, dkk, 2014, Dampak Erupsi Gunung Merapi Terhadap lahan dan Upaya-upaya
Pemulihannya, Caraka Tani, Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian Vol XX, IX No. 1 Maret 2014

Sitomorang, Manihar, 2017, Kimia Lingkungan, PT Rajagrafindo Persada, Depok

Sastrawijaya, Tresna, 1991, Pencemaran Lingkungan, Rieneka Cipta

Sutanto, Rachman, 2005, Dasar-dasar Ilmu Tanah : Konsep dan Kenyataan, Kanisius,
Yogyakarta.
Utomo, Muhajir, dkk, 2016, Ilmu Tanah : Dasar-dasar dan Pengelolaan, Pernadamedia Group,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai