(PROSES KA)
Konsep Dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(Environmental Impact Assessment- EIA)
Identifikasi
1 PROSES
2 Dampak Lingkungan
(biogeofisik-kima &
Prediksi Sosial-Ekonomi) dari
Rencana Pembangunan
3 Pengambilan
Keputusan
Evaluasi 4
Mitigasi
Sumber: International Association for Impact Assessment (IAIA), 1999
Kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
KERANGKA PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL
AMDAL
• PENGUMUMAN
• KONSULTASI PUBLIK
DAMPAK Prakiraan= Besaran & sifat
POTENSIAL
A penting dampak untuk setiap
RENCANA DPH PENILAIAN
KELAYAKAN
KEGIATAN DAMPAK
POTENSIAL DAMPAK
P- LINGKUNGAN
DAMPAK
B PENTING
KOMPONEN KEGIATAN PENTING
HIPOTETIK
HIPOTETIK
1 1
DAMPAK
POTENSIAL
IDENTIFIKASI
C
EVALUASI DAMPAK
PENTING
PRAKIRAAN
DAN
DAMPAK
PENTING
P+ RENCANA
DAMPAK DAMPAK HIPOTETIK PENGELOLAAN DAMPAK
EVALUASI HIPOTETIK
POTENSIAL DAMPAK POTENSIAL 2 2 LINGKUNGAN
POTENSIAL
DAMPAK
D
DAMPAK TP +
KOMPONEN LINGKUNGAN DAMPAK
PENTING
HIPOTETIK
DAMPAK
PENTING • Dampak Penting
POTENSIAL
E
3 HIPOTETIK
3 • Dampak
RONA
LINGKUNGAN lingkungan
Evaluasi = telaahan terhadap
DAMPAK
lainnya
POTENSIAL
F keterkaitan dan interaksi seluruh
DPH karekterisk dampak
Surat Persetujuan KA lingkungan Surat Kelayakan Lingkungan
PERENCANAAN
PELINGKUPAN ANALISIS
PENGENDALIAN
SK KA
PENGUMUMAN (KORAN DAN PAPAN PENGUMUMAN
Penilaian KA
DI KELURAHAN/DESA)
PENYUSUNAN DOKUMEN KA
Pengikutsertaan Masyarakat dalam Amdal
Pemrakarsa, dalam menyusun dokumen Amdal
mengikutsertakan masyarakat:
1• terkena dampak;
2• Pemerhati lingkungan hidup
3• Yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan
dalam proses Amdal
1 Pengumuman
10 HARI [SPT
Pengumuman] 2 Konsultasi Publik
Pengikutsertaan
masyarakat
dilakukan sebelum
penyusunan
Pemrakarsa dokumen kerangka
acuan
Saran, pendapat, dan tanggapan disampaikan secara tertulis kepada
pemrakarsa, Menteri, gubernur, dan/atau bupati/walikota
Sumber: Pasal 9 PP 27/2012 Izin Lingkungan Ketentuan lebih lanjut Peraturan MENLH
Pengumuman Rencana Usaha dan/atau kegiatan dalam Amdal
1. Nama dan alamat
pemrakarsa; • SPT pemrakarsa dan Menteri,
2. Lokasi dan luas gubernur, atau bupati/walikota
rencana usaha sesuai dengan kewenangannya;
dan/atau kegiatan, • Dokumentasi dan pengolahan SPT;
3. Jenis usaha dan/atau Pemrakarsa • SPT masukan penyusunan KA
kegiatan;
4. Produk yang Muatan
dihasilkan • SPT 10 hari kerja;
5. Dampak potensial • SPT: informasi
yang akan timbul lingkungan, nilai-nilai Masyarakat
6. Tanggal lokal dan aspirasi;
pengumuman • Bahasa Indonesia dan
tersebut mulai
Bahasa Lokal
dipasang dan batas
waktu pemberian
saran, pendapat, dan
tanggapan (SPT) dari Media
masyarakat
7. Nama dan alamat Durasi
pemraksarsa dan
instansi lingkungan
hidup yang
menerima saran,
pendapat, dan • Media wajib: Surat Kabar &
tanggapan dari Papan Pengumuman;
warga masyarakat • Media pendukung lainnya:
Pelaksanan Konsultasi Publik dalam AMDAL
Muatan Informasi Konsultasi Publik
1. Nama dan alamat pemrakarsa;
2. Jenis rencana usaha dan/atau Kegiatan;
3. Skala/besaran rencana usaha dan/atau
kegiatan
4. Lokasi dan luas rencana usaha dan/atau
kegiatan
5. dampak lingkungan yang berpotensi akan
timbul
6. Komponen lingkungan yang sangat penting
diperhatikan Masyarakat
PENGELOLAAN YG
DISKRIPSI
SDH DISIAPKAN
KEGIATAN
DPH
TDPH1 (DIKELOLA&DIPANTAU
TDPH2(TIDAK DIKELOLA&DIPANTAU
Tujuan pelingkupan
Rancangan kajian ANDAL itulah yang dikenal sebagai ‘lingkup studi ANDAL’
dan merupakan hasil proses pelingkupan.
Pelingkupan bertujuan untuk merancang kajian ANDAL agar menjadi
kajian yang tepat sasaran.
Tata Laksana Pelingkupan
PELINGKUPAN ESENSI PROSES PELINGKUPAN
INPUT PELINGKUPAN
1. DESKRIPSI RENCANA KEGIATAN IDENTIFIKASI KOMPONEN KEGIATAN YG
MUNGKIN MENJADI SUMBER DAMPAK
2. RONA LINGKUNGAN AWAL MENGENAL KOMPONEN LINGKUNGAN
(RONA DAN KEGIATAN LAIN SEKITAR HIDUP YANG MUNGKIN TERKENA DAMPAK
KEGIATAN
3. SARAN, PENDAPAT, TANGGAPAN MENGETAHUI NILAI NILAI LOKAL,
MASYARAKAT (PELIBATAN MASYARAKAT) KEBIASAAN, KEKAWATIRAN, HARAPAN
PROSES PELINGKUPAN
A. PELINGKUPAN DAMPAK PENTING
1. IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL MENDUGA SEMUA DAMPAK POTENSIAL
2. EVALUASI DAMPAK POTENSIAL MENENTUKAN DAMPAK YANG AKAN DIKAJI
B. PELINGKUPAN BATAS WILAYAH DAN WAKTU KAJIAN
1. PENENTUAN LINGKUP WILAYAH STUDI MENENTUKAN LOKASI KAJIAN
2. PENENTUAN LINGKUP WAKTU KAJIAN MENENTUKAN WAKTU YANG DIPAKAI
DALAM KAJIAN
Input dan Output Pelingkupan
Tabel. Unsur Informasi Dalam Pernyataan
Dampak Serta Manfaatnya
Komponen
Lingkungan
Hidup Dampak Dampak Penting
Potensial Hipotetik (DPH)
Kegiatan Lain
di Sekitarnya
Saran, Pendapat Evaluasi
dan Tanggapan Dampak
(SPT) Masyarakat Potensial
Identifikasi
Dampak Bukan Dampak
Potensial Penting Hipotetik
(DTPH)
Data &
Metode Metode
DPH Informasi Metode
Pengumpulan Prakiraan
2 yang Analis data
data Dampak
dibutuhkan
Data &
Metode Metode
DPH Informasi Metode
Pengumpulan Prakiraan
3 yang Analis data
data Dampak
dibutuhkan
Keterkaitan dan
interaksi antar Metode Evaluasi secara Holistik
dampak terhadap Dampak Lingkungan
lingkungan
Efektivitas & Efisiensi Pengumpulan Data
Dampak Penting
yang telah
diidentifikasi dalam
Proses Pelingkupan Pengumpulan
Jenis Data
yang data
diperlukan yang Efektif &
Model Prakiraan Efisien
Dampak
dari masing-masing
dampak penting
Terbentuknya Menggunakan metode analogi a. Medan magnet yang a. Data medan magnet dan Dilakukan dengan
Medan Magnet terhadap timbulnya medan dihasilkan medan listrik alami akan membandingkan data
dan Medan magnet dan medan listrik dari operasional SUTT menggunakan data medan magnet dan
Listrik kegiatan serupa dan b. Medan listrik yang sekunder dari buku”medan medan listrik
membandingkannya dengan dihasilkan listrik dan magnet dari operasional SUTT
standar WHO dan SNI untuk operasional SUTT SUTT, karya Prof. Gundala dengan standar WHO
ambang batas medan magnet dan Putra Petir, 1965) dan SNI untuk ambang
medan listrik b. Data sekunder hasil batas medan magnet
(catatan: pemantauan berkala dan medan listrik
Kegiatan yang dijadikan acuan operasional SUTT yang
adalah: pembangunan dan dianalogikan
pengoperasian SUTT 175 kV dari
Kab X ke Kota Y, telah disetujui
berdasarkan SKKL nomor …
tahun 200x oleh Gubernur
Provinsi Y. Catatan: Rona untuk
kegiatan ini serupa dengan
rencana kegiatan yang diusulkan,
sehingga dapat digunakan sebagai
analogi)
CONTOH TABEL RINGKASAN METODE STUDI
Data dan Informasi yang Metode Pengumpulan Data untuk Metode Analisis Data untuk
No. DPH Metode Prakiraan Dampak Metode Evaluasi Holistik
Relevan Dibutuhkan Prakiraan Prakiraan
1 Penurunan Faktor emisi dari WHO Offset Jumlah bahan bakar yang a. Titik pengambilan sampel Metode analisis komparatif,
Kualitas Udara Publication No.62, 1982. dibakar (m3/hari) yaitu membandingkan data
(1) tapak proyek
hasil prakiraan kualitas udara
(2) permukiman penduduk ambien setelah ada proyek
sekitar, dengan baku mutu kualitas
udara ambien menurut
(3) sekitar JL. Brigjen Sudiato Keputusan Gubernur Jawa
Semarang depan tapak Tengah Nomor 8 Tahun 2001
proyek.
a. Sampling gas dilakukan
menggunakan alat Multiple
Impinger dan debu
menggunakan alat Dust
Sampler atau Hi-Volt.
b. Selanjutnya gas dan debu
dianalisis di laboratorium Menggunakan Metode
Matriks Fisher And
2 Peningkatan L2 = L1 – 10 log R2/R1 –Ae, dBA Data tingkat bising sumber a. Titik pengukuran bising Metode analisis komparatif, Davies
Intensitas (bising diam) bising pada jarak R1 pada yaitu membandingkan data
(1) tapak proyek rencana
Kebisingan kondisi rona lingkungan hidup hasil prakiraan tingkat
L2 = L1 – 20 log R2/R1 –Ae, dBA (2) permukiman penduduk kebisingan ambien setelah
awal
(bising bergerak) sekitar, ada proyek dengan baku
tingkat kebisingan menurut
L2 = Tingkat bising pada jarak R2 (3) sekitar JL. Brigjen Sudiato
Semarang depan tapak Kep. MENLH No. 48 Tahun
dari tapak proyek, dBA
proyek. 1996
L1 = Tingkat bising sumber bising
a. Pengukuran tingkat bising
pada jarak R1, dBA
menggunakan alat Sound
R1,R2 = Jarak dari sumber bising, Level Meter
m
Ae = Atenuasi bising kerena
kelembaban udara, dBA ,
diabaikan
Sumber: Mc. Graw Hill, 1995.
Daftar Pustaka dan Lampiran
Daftar Pustaka
Pada bagian daftar pustaka, penyusun menguraikan pustaka atau literatur yang digunakan
untuk keperluan penyusunan dokumen KA. Pengambilan (pencuplikan) sumber referensi
harus mengikuti tata cara penulisan akademis yang dikenal secara luas
Lampiran
Pada bagian lampiran, penyusun dokumen Amdal melampirkan informasi tambahan
yang terkait dengan:
a. Bukti Formal yang menyatakan bahwa jenis usaha kegiatan tersebut secara prinsip
dapat dilakukan;
b. copy sertifikat kompetensi penyusun Amdal;
c. copy tanda registrasi lembaga penyedia jasa penyusunan (LPJP)
d. Amdal untuk dokumen Amdal yang disusun oleh LPJP atau tanda registrasi
penyusun perorangan, untuk dokumen amdal yang disusun oleh tim penyusun
perorangan;
e. Keputusan Pembentukan Tim Pelaksana Studi Amdal, untuk dokumen amdal yang
disusun oleh tim penyusun perorangan;
f. biodata singkat personil penyusun Amdal;
g. surat pernyataan bahwa personil tersebut benar-benar melakukan penyusunan
dan ditandatangani di atas materai;
h. Informasi detail lain mengenai rencana kegiatan (jika dianggap perlu);
terimakasih
• TUJUAN PELINGKUPAN UNTUK MERANCANG KAJIAN ANDAL
AGAR MENJADI KAJIAN YANG TEPAT SASARAN. KARENA
SEBAGAIMANA KAJIAN ILMIAH LAINYA , ANDAL HARUS
MEMPUNYAI ARAH, FOCUS, DAN LINGKUP YANG TEPAT
• PELINGKUPAN MENGHASILKAN SEJUMLAHPERNYATAAN:
– DPH, DUGAAN AWAL YG MENUNJUKAN DAMPAK DAMPAK TSB
AKAN TERJADI DAN MEMERLUKAN KAJIAN YG MENDALAM
– WILAYAH KAJIAN DAN WAKTU KAJIAN
• PERNYATAAN DAMPAK BERISI:
– KOMPONEN RENCANA KEGIATAN
– KOMPONEN LINGKUNGAN HIDUP TERKENA DAMPAK
– PARAMETER
– LOKASI DAN WAKTU
PELINGKUPAN WAKTU KAJIAN
Waktu Kajian digunakan untuk membenahi dua hal
dalam studi-studi AMDAL:
• Kecenderungan bahwa prakiraan dampak dilakukan
dengan membandingkan perubahan kualitas lingkungan
akibat rencana kegiatan dengan rona lingkungan awal
(saat studi ANDAL dilakukan)
• Kurangnya informasi tentang rentang waktu terjadinya
dampak. Rentang waktu dampak perlu diketahui karena
dapat mempengaruhi evaluasi dampak penting serta
rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan
Masyarakat terkena dampak adalah masyarakat yang berada dalam batas wilayah
studi amdal (yang menjadi batas sosial) yang akan merasakan dampak dari adanya
rencana usaha dan/atau kegiatan, terdiri dari masyarakat yang akan mendapatkan
manfaat dan masyarakat yang akan mengalami kerugian.
Masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses amdal
adalah masyarakat yang berada di luar dan/atau berbatasan langsung dengan
batas wilayah studi amdal yang terkait dengan dampak rencana usaha dan/atau
kegiatan.
Sebuah checklist (atau daftar pertanyaan)
• Apakah komponen lingkungan di sekitar tapak proyek yang
dapat dipengaruhi oleh rencana kegiatan ? termasuk
– Kawasan yang dilindungi oleh peraturan setempat, nasional atau
internasioanal, katrean nilai ekologis, budaya, estetika, sejarah atau
lainnya
– Kawasan lain yang penting atau peka secara ekologis, seperti : lahan
basah, badan air, pesisir pantai, pegunungan, hutan dlll
– Kawasan yang digunakan spesies (flota atau fauna) yang penting atau
sensitive, seperti untuk berkembang biak, mencari makan, migrasi
– Jalur atau sarana yang digunakan oleh masyarakat untuk mengakses
lokasi rekreasi atau prasarana lainya
– Jalur transportasi yang cenderung mengalami kemacetan atau di mana
masalah lingkungan dapat terjadi
• Apakah tapak proyek terletak di lokasi yang
banyak menarik perhatian masyarakat
• Apakah tapak proyek terletak di lokasi yang
sampai dengan saat ini masih dan atau
merupakan jalur hijau
• Apakah ada tataguna lahan yang akan
terganggangu di atau sekitar tapak proyek
yang dapat dipengaruhi oleh rencana kegiatan
Contoh :
– Perumahan, atau lahan lahan milik pribadi
– Industry
– Perdagangan
– Rekreasi dan wisata
– Ruang dan prasarana public
– Pertanian
– Kehutanan
– petamabangan
• Apakah ada kawasan di atau sekitar tapak
proyek dimana terdapat sumberdaya alam
yang penting, bernilai tinggi atau langka, yang
dapat dipengaruhi oleh rencana kegiatan?
Contoh
– Air bawah tanah
– Air permukaan
– Hutan
– Pertanian
– Perikanan
– Mineral atau minyak/gas bumi
• Apakah ada kawasan di atau sekitar tapak
proyek dimana sudah terjadi pencemaran atau
kerusakan lingkungan (yaitu dimana baku
mutu lingkungan sudah terlampaui), yang
dapat dipengaruhi oleh rencana kegiatan?
• Apakah lokasi tapak proyek rawan terhadap
gempa bumi, tanah longsor, erosi, banjir atau
kondisi cuaca yang ekstrim (seperti kabut,
angin ribut, dsb), yang dapat menyebabkan
kondisi dimana proyek menimbulkan masalah
lingkungan
• Apakah ada kawasan di atau sekitar tapak
proyek dimana warganya mempunyai
karakteristik yang khusus) termasuk
– Budaya atau nilai nilai tradisional yang perlu
dilestarika
– Kondisi kesehatan masyarakan yang
memprihatinkan
– Kondisi ekonomi yang perlu mendapat perhatian,
seperti tingkat pengangguran yang tinggi, tingkat
pendidikan yang rendah, dsb.
Kriteria Kelayakan Lingkungan Hidup
• Rencana tata ruang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta sumber daya
alam yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
• Kepentingan pertahanan keamanan.
• Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak dari aspek
biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan kesehatan masyarakat pada
tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi Usaha dan/atau Kegiatan.
• Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak penting sebagai sebuah
kesatuan yang saling terkait dan saling mempengaruhi sehingga diketahui perimbangan
dampak penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negative.
• Kemampuan pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung jawab dalam
menanggulanggi dampak penting negatif yang akan
• ditimbulkan dari Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan dengan pendekatan
teknologi, sosial, dan kelembagaan.
• Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menganggu nilai-nilai sosial atau pandangan
masyarakat (emic view).
Kriteria Kelayakan Lingkungan Hidup