Anda di halaman 1dari 49

Pedoman Penyusunan AMDAL

(PROSES KA)
Konsep Dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(Environmental Impact Assessment- EIA)
Identifikasi
1 PROSES
2 Dampak Lingkungan
(biogeofisik-kima &
Prediksi Sosial-Ekonomi) dari
Rencana Pembangunan
3 Pengambilan
Keputusan

Evaluasi 4
Mitigasi
Sumber: International Association for Impact Assessment (IAIA), 1999

Kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
KERANGKA PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL
AMDAL
• PENGUMUMAN
• KONSULTASI PUBLIK
DAMPAK Prakiraan= Besaran & sifat
POTENSIAL
A penting dampak untuk setiap
RENCANA DPH PENILAIAN
KELAYAKAN
KEGIATAN DAMPAK
POTENSIAL DAMPAK
P- LINGKUNGAN
DAMPAK
B PENTING
KOMPONEN KEGIATAN PENTING
HIPOTETIK
HIPOTETIK
1 1
DAMPAK
POTENSIAL

IDENTIFIKASI
C
EVALUASI DAMPAK
PENTING
PRAKIRAAN
DAN
DAMPAK
PENTING
P+ RENCANA
DAMPAK DAMPAK HIPOTETIK PENGELOLAAN DAMPAK
EVALUASI HIPOTETIK
POTENSIAL DAMPAK POTENSIAL 2 2 LINGKUNGAN
POTENSIAL
DAMPAK
D
DAMPAK TP +
KOMPONEN LINGKUNGAN DAMPAK
PENTING
HIPOTETIK
DAMPAK
PENTING • Dampak Penting
POTENSIAL
E
3 HIPOTETIK
3 • Dampak
RONA
LINGKUNGAN lingkungan
Evaluasi = telaahan terhadap
DAMPAK
lainnya
POTENSIAL
F keterkaitan dan interaksi seluruh
DPH  karekterisk dampak
Surat Persetujuan KA lingkungan Surat Kelayakan Lingkungan

PERENCANAAN
PELINGKUPAN ANALISIS
PENGENDALIAN

Dokumen Dokumen Dokumen


KERANGKA ACUAN (KA) ANALISIS DAMPAK RKL-RPL
LINGKUNGAN (ANDAL)
KERANGKA ACUAN

• Kerangka Acuan selanjutnya disebut KA adalah ruang


lingkup studi analisis dampak lingkungan hidup yang
merupakan hasil pelingkupan yang disepakati oleh
Pemrakarsa / Penyusun AMDAL dan Komisi Penilai
AMDAL.

Tujuan Penyusunan Kerangka Acuan

 Merumuskan lingkup dan kedalaman studi ANDAL;


 Mengarahkan studi ANDAL agar berjalan secara

efektif dan efisien sesuai dengan biaya, tenaga, dan


waktu yang tersedia.
Fungsi Kerangka Acuan

• Sebagai rujukan penting bagi pemrakarsa,


instansi yang membidangi rencana usaha
dan/atau kegiatan, dan penyusun studi
AMDAL tentang lingkup dan kedalaman studi
ANDAL yang akan dilakukan;
• Sebagai salah satu bahan rujukan bagi penilai
dokumen ANDAL untuk mengevaluasi hasil
studi ANDAL.
Hasil Pelingkupan

 Apa yang dikaji?


Dampak penting hipotetik
 Dimana dilakukan kajian ?
Lingkup wilayah studi
 Kapan kajian dilakukan?
Batas waktu kajian
 Siapa saja yang terlibat dalam kajian?
Kedalaman studi antara lain mencakup metode
yang digunakan, jumlah sampel yang diukur, dan
tenaga ahli yang dibutuhkan sesuai dengan sumber
daya yang tersedia
memastikan bahwa lokasi rencana usaha dan kegiatan sesuai
dengan Tata Ruang,PIPIB dan telah mendapat persetujuan
prinsip dari pihak yang berwenang

PRA SURVEY LAPANGAN &


PENGUMPULAN DATA DESKRIPSI RENCANA
KEGIATAN DARI PEMRAKARSA RKL

SK KA
PENGUMUMAN (KORAN DAN PAPAN PENGUMUMAN
Penilaian KA

DI KELURAHAN/DESA)

KONSULTASI PUBLIK DI KANTOR KELURAHAN/DESA


(PERMEN LH NO.17 THN 2012)

PENYUSUNAN DOKUMEN KA
Pengikutsertaan Masyarakat dalam Amdal
Pemrakarsa, dalam menyusun dokumen Amdal
mengikutsertakan masyarakat:
1• terkena dampak;
2• Pemerhati lingkungan hidup
3• Yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan
dalam proses Amdal
1 Pengumuman
10 HARI [SPT
Pengumuman] 2 Konsultasi Publik
Pengikutsertaan
masyarakat
dilakukan sebelum
penyusunan
Pemrakarsa dokumen kerangka
acuan
Saran, pendapat, dan tanggapan disampaikan secara tertulis kepada
pemrakarsa, Menteri, gubernur, dan/atau bupati/walikota
Sumber: Pasal 9 PP 27/2012 Izin Lingkungan Ketentuan lebih lanjut  Peraturan MENLH
Pengumuman Rencana Usaha dan/atau kegiatan dalam Amdal
1. Nama dan alamat
pemrakarsa; • SPT  pemrakarsa dan Menteri,
2. Lokasi dan luas gubernur, atau bupati/walikota
rencana usaha sesuai dengan kewenangannya;
dan/atau kegiatan, • Dokumentasi dan pengolahan SPT;
3. Jenis usaha dan/atau Pemrakarsa • SPT masukan penyusunan KA
kegiatan;
4. Produk yang Muatan
dihasilkan • SPT 10 hari kerja;
5. Dampak potensial • SPT: informasi
yang akan timbul lingkungan, nilai-nilai Masyarakat
6. Tanggal lokal dan aspirasi;
pengumuman • Bahasa Indonesia dan
tersebut mulai
Bahasa Lokal
dipasang dan batas
waktu pemberian
saran, pendapat, dan
tanggapan (SPT) dari Media
masyarakat
7. Nama dan alamat Durasi
pemraksarsa dan
instansi lingkungan
hidup yang
menerima saran,
pendapat, dan • Media wajib: Surat Kabar &
tanggapan dari Papan Pengumuman;
warga masyarakat • Media pendukung lainnya:
Pelaksanan Konsultasi Publik dalam AMDAL
Muatan Informasi Konsultasi Publik
1. Nama dan alamat pemrakarsa;
2. Jenis rencana usaha dan/atau Kegiatan;
3. Skala/besaran rencana usaha dan/atau
kegiatan
4. Lokasi dan luas rencana usaha dan/atau
kegiatan
5. dampak lingkungan yang berpotensi akan
timbul
6. Komponen lingkungan yang sangat penting
diperhatikan Masyarakat

Bentuk Konsultasi • Tanggung jawab pemrakarsa;


Publik • Sebelum, bersamaaan atau
setelah pengumuman;
1. lokakarya, • Target: 3 kelompok masyarakat:
2. seminar, terkena dampak, pemerhati,
3. focus group discussion, dan
4. temu warga,
terpengaruh atas segala bentuk
5. forum dengar pendapat, keputusan dalam proses Amdal
6. dialog interaktif • Pemrkarsa berkoordinasi dengan
7. metode lain yang dapat instansi terkait dan tomas;
dipergunakan untuk
Pemrakarsa berkomunikasi secara dua arah
HASIL PELIBATAN MASYARAKAT
• Informasi deskriptif tentang keadaan lingkungan sekitar
• Nilai-nilai lokal terkait dengan rencana usaha dan/atau
kegiatan yang diusulkan.
• Kebiasaan adat setempat terkait dengan rencana usaha
dan/atau kegiatan yang diusulkan.
• Aspirasi masyarakat terkait dengan rencana usaha
dan/atau kegiatan yang diusulkan, antara lain
kekhawatiran tentang perubahan lingkungan yang
mungkin terjadi (”jangan sampai kita kekurangan air” atau
”tidak senang adanya tenaga kerja dari luar”); dan
harapan tentang perbaikan lingkungan atau kesejahteraan
akibat adanya rencana kegiatan (”minta disediakan air
bersih” atau ”minta pemuda setempat diperkerjakan”).
Deskripsi Rencana Kegiatan :
• Rencana kegiatan adalah obyek yang
diperkirakan akan menimbulkan dampak
terhadap lingkungan sekitarnya
Esensi Mengenal deskripsi rencana kegiatan

• Tujuan langkah ini adalah untuk


mengidentifikasi komponen kegiatan yang
mungkin menjadi sumber dampak.
• Pada langkah ini, pelaksana kajian harus dapat
mengenal seluruh komponen kegiatan dan
mengidentifikasi setiap komponen atau aktifitas
yang mungkin akan menimbulkan buangan atau
, karena keberadaannya, akan mengubah
bentuk atau fungsi lingkungan sekitar
Identifikasi sumber dampak
• Bentuk dan karakteristik komponen kegiatan
tersebut (aktivitas, fasilitas atau sarana tertentu)
• Tahap tahap dimana kegiatan itu akan
mengeluarkan buangan atau menimbulkan
perubahan dalam lingkungan.
• Lazimnya suatu rencana kegiatan yang terbagi
menjadi tahap prakonstruksi, kontruksi, operasi dan
pasca operasi, masing masing tahap mempunyai
sumber sumber dampak yang perlu dicermati.
• Letak komponen kegiatan tersebut (di dalam tapak
proyek)
Informasi Tentang Rencana Kegiatan
• Diskripsi ringkas rencana kegiatan
• Rencana lokasi kegiatan, termasuk estimasi luas
lahan yang dibutuhkan
• Deskripsi proses utama termasuk prakiraan
besarannya, kapasitas, input dan output
• Sumber daya yang digunakan (bahan, air, energy, dlll
) dan prakiraan besarnya
• Limbah yang akan dihasilkan, jenis dan perkiraan
besarnya
• Rencana mitigasi dampak yang sudah direncanakan
dan awal (terintegrasi dalam rencana kegiatan).
RONA LINGKUNGAN HIDUP

Pengenalan rona lingkungan  Komponen geofisik-kimia, yang


hidup bertujuan untuk meliputi air permukaan dan air
mengidentifikasi komponen bawah-permukaan, udara, lahan, dan
lingkungan hidup yang lain sebagainya;
berpotensi terkena dampak  Komponen biologis, yang meliputi
akibat rencana kegiatan dan flora dan fauna;
dan kegiatan lain di sekitar  Komponen sosial ekonomi dan sosial
lokasi (pola pemanfaatan budaya, yang meliputi
sumber daya alam, dan ketenagakerjaan, perekonomian lokal,
dampak yang ditimbulkan) demografi, hubungan sosial, pola
hidup, dan sebagainya; dan
 Komponen kesehatan masyarakat,
yang meliputi prevalensi penyakit,
perubahan tingkat kesehatan
• Informasi sekunder masyarakat, dan sebagainya.
• Tinjauan lapangan singkat
• Hasil konsultasi masyarakat
RONA LINGKUNGAN
HIDUP

PENGELOLAAN YG
DISKRIPSI
SDH DISIAPKAN
KEGIATAN
DPH
TDPH1 (DIKELOLA&DIPANTAU
TDPH2(TIDAK DIKELOLA&DIPANTAU

KEGIATAN LAIN SPT, SOSIALISASI


DISEKITAR KONSULTASI PUBLIK
Muatan KERANGKA ACUAN
dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan
PENDAHULUAN
• Latar Belakang
• Tujuan
• Pelaksana Studi (pemrakarsa & tim penyusun dok Amdal, tenaga ahli dan asisten
penyusun)
PELINGKUPAN
• Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan fokus pada kegiatan yang berpotensi
menimbulkan dampak lingkungan beserta alternatif, termasuk pengelolaan LH
yang sudah ada/tersedia;
• Deskripsi umum rona lingkungan hidup awal (environmental setting): Komponen
lingkungan terkena dampak dan usaha/kegiatan disekitar lokasi rencana
usaha/kegiatan beserta dampak lingkungannya;
• Hasil pelibatan masyarakat
• Dampak penting hipotetik (DPH)
• Batas wilayah studi dan batas waktu kajian
METODE STUDI
• Metode pengumpulan dan analisi data;
• Metode prakiraan dampak penting dan
• Metode evaluasi secara holitistik terhadap dampak lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KA: Pendahuluan
a. Justitifikasi dilaksanakanya
a. Tujuan dilaksanakannya rencana rencana usaha dan/atau
usaha dan/atau kegiatan; dan 1.Latar kegiatan ini, termasuk
b. justifikasi manfaat (masyarakat sekitar Belakang persetujuan prinsip;
dan peranannya terhadap b. Mengapa wajib amdal Permen
pembangunan nasional dan daerah) LH 5/2012 dan pendekatan
studi yang digunakan (tunggal,
KA: terpadu atau kawasan)
Pendahuluan pp27/2012;
c. Mengapa ini dinilai oleh KPA
2.Tujuan Pusat, Provinsi atau Kab/Kota
PermenLH8/2013

a. Pemrakarsa dan penanggung jawab


rencana usaha dan/atau kegiatan; dan
b. Pelaksana studi amdal yang terdiri dari
3.Pelaksana
(Ps10 (2) & Ps11(1)PP27 /2012 : Studi
• tim penyusun dokumen amdal (1
KTPA dan 2 ATPA);
• tenaga ahli, dan ;
• asisten penyusun dokumen amdal
3 (TIGA) Pendekatan Amdal
Kriteria Amdal Amdal Terpadu Amdal Kawasan
Tunggal
jenis usaha 1 (satu) lebih dari 1 (satu) jenis lebih dari 1 (satu)
dan/atau usaha dan/atau kegiatan usaha dan/atau
kegiatan kegiatan
Kewenangan 1 (satu) lebih dari 1 (satu) K/LPNK
pembinaan K/LPNK atau atau SKPD
dan/atau SKPD
pengawasannya
Keterkaitan antar perencanaan dan perencanaan dan
Usaha dan/atau pengelolaannya saling pengelolaannya
Kegiatan terkait saling terkait

Ruang/Lokasi Satu hamparan Satu kesatuan zona


ekosistem rencana
pengembangan
kawasan
Pengelola Ada Pengelola
Kawasan Kawasan

Sumber: Pasal 8 PP 27/2012 Izin Lingkungan


KA: Pelingkupan
• Status studi Amdal: terintegrasi, peta-peta yang relevan yang memenuhi kaidah-
bersamaan,setelah FS;
• Kesesuaian dengan RTRW & PIPIB; kaidah kartografi dan/atau layout dengan skala
• Komponen kegiatan yang berpotensi yang memadai
penyebabkan dampak & Pengelolaan
LH yang sudah disiapkan/direncanakan
+ ALTERNATIF Menggunakan metode-metode
ilmiah yang berlaku secara Setiap DPH yang
nasional dan/atau internasional
di berbagai literatur yang sesuai dikaji memiliki
Deskripsi Komponen Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan Penyebab Dampak
dengan kaidah ilmiah metode batas waktu
penentuan dampak penting
Lingkungan hipotetik dalam Amdal. kajian tersendiri

Deskripsi Rona LH Awal Batas


(Environmental Setting): Dampal Penting Wilayah
waktu
• Komponen Lingkungan Hidup Hipotetik (DPH) Studi
Kajian
yang terkena dampak;
• Usaha dan/atau kegiatan disekitar
• Identifikasi
dampak potensial, 1.Batas project;
Hasil Pelibatan Masyarakat • evaluasi dampak 2.Batas ekologis,
potensial 3.Batas Sosial,
• Daftar DPH 4.Batas Adm
informasi apa yang dibutuhkan oleh
pengambil keputusan terkait dengan hasil Esensi dasar pelingkupan: membatasi kajian ANDAL pada hal
pelibatan masyarakat ini yang penting untuk pengambilan keputusan
KETAJAMAN LINGKUP KAJIAN
• Kelengkapan dan ketepatan deskripsi rencana kegiatan;
• Ketajaman dan komprehensifitas Rona lingkungan hidup awal;
• Kelengkapan informasi kegiatan lain di sekitar lokasi rencana
kegiatan;
• Kelengkapan informasi dari masyarakat;
• Ketajaman identifikasi dampak potensial dan evaluasi dampak
potensial;
• Ketajaman penentuan batas wilayah studi;
• Ketepatan pemilihan metode studi;
• Ketepatan pemilihan penyusun studi.
PELINGKUPAN
Pelingkupan (scoping) diartikan sebagai pemusatan pandangan. Dalam
AMDAL pelingkupan dapat diartikan sebagai proses untuk menemukan atau
menetapkan dampak penting atau sering disebut pula sebagai masalah
utama (main issue) dari suatu proyek terhadap lingkungan

Tujuan pelingkupan

 Rancangan kajian ANDAL itulah yang dikenal sebagai ‘lingkup studi ANDAL’
dan merupakan hasil proses pelingkupan.
 Pelingkupan bertujuan untuk merancang kajian ANDAL agar menjadi
kajian yang tepat sasaran.
Tata Laksana Pelingkupan
PELINGKUPAN ESENSI PROSES PELINGKUPAN
INPUT PELINGKUPAN
1. DESKRIPSI RENCANA KEGIATAN IDENTIFIKASI KOMPONEN KEGIATAN YG
MUNGKIN MENJADI SUMBER DAMPAK
2. RONA LINGKUNGAN AWAL MENGENAL KOMPONEN LINGKUNGAN
(RONA DAN KEGIATAN LAIN SEKITAR HIDUP YANG MUNGKIN TERKENA DAMPAK
KEGIATAN
3. SARAN, PENDAPAT, TANGGAPAN MENGETAHUI NILAI NILAI LOKAL,
MASYARAKAT (PELIBATAN MASYARAKAT) KEBIASAAN, KEKAWATIRAN, HARAPAN
PROSES PELINGKUPAN
A. PELINGKUPAN DAMPAK PENTING
1. IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL MENDUGA SEMUA DAMPAK POTENSIAL
2. EVALUASI DAMPAK POTENSIAL MENENTUKAN DAMPAK YANG AKAN DIKAJI
B. PELINGKUPAN BATAS WILAYAH DAN WAKTU KAJIAN
1. PENENTUAN LINGKUP WILAYAH STUDI MENENTUKAN LOKASI KAJIAN
2. PENENTUAN LINGKUP WAKTU KAJIAN MENENTUKAN WAKTU YANG DIPAKAI
DALAM KAJIAN
Input dan Output Pelingkupan
Tabel. Unsur Informasi Dalam Pernyataan
Dampak Serta Manfaatnya

Sumber : Panduan Pelingkupan Dalam AMDAL (KLH, 2007)


ALTERNATIF RENCANA KEGIATAN DALAM
PELINGKUPAN
Alternatif rencana kegiatan yang dimaksud dapat terdiri
dari alternatif:
• proses atau teknologi yang digunakan;
• input atau bahan yang digunakan;
• tata-letak bangunan atau sarana pendukung;
• pendekatan pengendalian atau pengelolaan dampak;
dan
• penjadwalan atau pentahapan kegiatan.
Kajian alternatif dalam pelingkupan harus meliputi:
• Identifikasi sumber dampak untuk setiap alternatif komponen
kegiatan;
• Pengenalan komponen lingkungan yang mungkin terkena
dampak untuk setiap sumber dampak dari setiap alternatif;
• Pendugaan dampak potensial untuk semua alternatif
komponen rencana kegiatan dan komponen lingkungan
terkena dampak; dan
• Evaluasi dampak potensial untuk mengidentifikasi dampak-
dampak yang akan dikaji dalam andal terkait dengan
alternatif-alternatif yang masih dipertimbangkan
Alternatif Lokasi Kegiatan dalam Implikasi alternatif lokasi pada
Pelingkupan proses pelingkupan.

• Lokasi fasilitas atau kegiatan


 Konsultasi masyarakat pada tahap
utama. pelingkupan harus dilakukan
• Lokasi fasilitas pendukung. dengan komponen masyarakat di
• Lokasi pengambilan bahan
masing-masing lokasi tersebut
baku.  Proses identifikasi dampak
• Lokasi pembuangan limbah. potensial juga harus dibuat per
• Lokasi fasilitas pengendalian calon lokasi
atau pengelolaan dampak  Proses penentuan dampak yang
akan dikaji juga harus dibuat per
calon lokasi
Komponen
Rencana
Kegiatan

Komponen
Lingkungan
Hidup Dampak Dampak Penting
Potensial Hipotetik (DPH)
Kegiatan Lain
di Sekitarnya
Saran, Pendapat Evaluasi
dan Tanggapan Dampak
(SPT) Masyarakat Potensial

Identifikasi
Dampak Bukan Dampak
Potensial Penting Hipotetik
(DTPH)

Tidak Dikelola dan Dikelola dan


Dipantau Dipantau

Proses Pelingkupan dalam Kerangka Acuan (KA)


CONTOH TABEL
RINGKASAN
PROSES
PELINGKUPAN
KA: Metode Studi
Bagian ini berisi metode pengumpulan Metode-metode ilmiah
data primer dan sekunder yang sahih
serta dapat dipercaya (reliable) untuk
Metode pengumpulan yang berlaku secara
nasional
digunakan dalam penyusunan rona dan analisis data dan/atau internasional
lingkungan hidup awal yang rinci dan di berbagai literatur
sebagai masukan dalam melakukan
prakiraan besaran dan sifat penting
dampak 1
2
Metode
metode untuk mengevaluasi
keterkaitan dan interaksi dampak Metode
lingkungan yang diprakirakan
Prakiraan
Studi
timbul (seluruh dampak penting
hipotetik) secara keseluruhan
dalam rangka penentuan Dampak Penting
karakteristik dampak rencana
usaha dan/atau kegiatan secara
total terhadap lingkungan hidup
3 metode untuk memprakirakan
besaran dan sifat penting dampak
dalam studi Andal untuk masing-
masing DPH, termasuk rumus-rumus
Metode Evaluasi Secara Holistik dan asumsi prakiraan dampaknya
disertai argumentasi/alasan pemilihan
terhadap Dampak Lingkungan metode tersebut
Konsep Dasar Metode Studi
Data &
Metode Metode
DPH Informasi Metode
Pengumpulan Prakiraan
1 yang Analis data
data Dampak
dibutuhkan

Data &
Metode Metode
DPH Informasi Metode
Pengumpulan Prakiraan
2 yang Analis data
data Dampak
dibutuhkan

Data &
Metode Metode
DPH Informasi Metode
Pengumpulan Prakiraan
3 yang Analis data
data Dampak
dibutuhkan

Keterkaitan dan
interaksi antar Metode Evaluasi secara Holistik
dampak terhadap Dampak Lingkungan
lingkungan
Efektivitas & Efisiensi Pengumpulan Data
Dampak Penting
yang telah
diidentifikasi dalam
Proses Pelingkupan Pengumpulan
Jenis Data
yang data
diperlukan yang Efektif &
Model Prakiraan Efisien
Dampak
dari masing-masing
dampak penting

Soemarwoto (1999): “...agar pengumpulan data dapat efektif, pengumpulan harus


dilakukan berdasarkan:
i. Dampak penting yang telah diidentifikasi dalam pelingkupan;
ii. Model prakiraan masing-masing dampak penting’.”
Sumber: Soemarwoto, Otto. 1999. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, Hal 167
CONTOH TABEL METODE STUDI
Metode Evaluasi
(Tidak Per Individu
Data dan Informasi yang Metode Pengumpulan Data Untuk Metode Analisis Data
No. DPH Metode Prakiraan Dampak Dampak Melainkan
Relevan dan Dibutuhkan Prakiraan Untuk Prakiraan
Secara
Keseluruhan)
Peningkatan air Q = CAI a. Curah hujan a. Thornwaithe a. sohyet Menggunakan
larian ΔQ =(Cp-Ch) x I x A b. Jumlah hari hujan b. Data sekunder dari BMG b. Professional metode bagan alir
permukaan dari c. Koefisien air larian c. Data sekunder dari buku judgment oleh Keterangan:
kegiatan per jenis bukaan Chay Asdak pakar hidrologi metode ini
pembukaan lahan (untuk area d. Lokasi titik-titik Dr. Joko Tingkir digunakan untuk
lahan terbangun dan area pengumpulan data adalah: c. Hasil menelaah
non terbangun) 1) Desa U perhitungan hubungan holistik
d. Luas masing- 2) Desa V ditransfer dalam antar seluruh
masing jenis 3) Desa W bentuk dampak
tataguna lahan Tiga desa ini dipilih karena geospasial
lokasinya berada di elevasi menggunakan
yang lebih rendah dari tapak ARCGIS
kegiatan, sehingga ada
kemungkinan besar air larian
akan mengalir ke desa
tersebut.
e. Lokasi titik pengumpulan
data digambarkan pada
peta sampling (lihat peta
pada lampiran….)

Terbentuknya Menggunakan metode analogi a. Medan magnet yang a. Data medan magnet dan Dilakukan dengan
Medan Magnet terhadap timbulnya medan dihasilkan medan listrik alami akan membandingkan data
dan Medan magnet dan medan listrik dari operasional SUTT menggunakan data medan magnet dan
Listrik kegiatan serupa dan b. Medan listrik yang sekunder dari buku”medan medan listrik
membandingkannya dengan dihasilkan listrik dan magnet dari operasional SUTT
standar WHO dan SNI untuk operasional SUTT SUTT, karya Prof. Gundala dengan standar WHO
ambang batas medan magnet dan Putra Petir, 1965) dan SNI untuk ambang
medan listrik b. Data sekunder hasil batas medan magnet
(catatan: pemantauan berkala dan medan listrik
Kegiatan yang dijadikan acuan operasional SUTT yang
adalah: pembangunan dan dianalogikan
pengoperasian SUTT 175 kV dari
Kab X ke Kota Y, telah disetujui
berdasarkan SKKL nomor …
tahun 200x oleh Gubernur
Provinsi Y. Catatan: Rona untuk
kegiatan ini serupa dengan
rencana kegiatan yang diusulkan,
sehingga dapat digunakan sebagai
analogi)
CONTOH TABEL RINGKASAN METODE STUDI

Data dan Informasi yang Metode Pengumpulan Data untuk Metode Analisis Data untuk
No. DPH Metode Prakiraan Dampak Metode Evaluasi Holistik
Relevan Dibutuhkan Prakiraan Prakiraan
1 Penurunan Faktor emisi dari WHO Offset Jumlah bahan bakar yang a. Titik pengambilan sampel Metode analisis komparatif,
Kualitas Udara Publication No.62, 1982. dibakar (m3/hari) yaitu membandingkan data
(1) tapak proyek
hasil prakiraan kualitas udara
(2) permukiman penduduk ambien setelah ada proyek
sekitar, dengan baku mutu kualitas
udara ambien menurut
(3) sekitar JL. Brigjen Sudiato Keputusan Gubernur Jawa
Semarang depan tapak Tengah Nomor 8 Tahun 2001
proyek.
a. Sampling gas dilakukan
menggunakan alat Multiple
Impinger dan debu
menggunakan alat Dust
Sampler atau Hi-Volt.
b. Selanjutnya gas dan debu
dianalisis di laboratorium Menggunakan Metode
Matriks Fisher And
2 Peningkatan L2 = L1 – 10 log R2/R1 –Ae, dBA Data tingkat bising sumber a. Titik pengukuran bising Metode analisis komparatif, Davies
Intensitas (bising diam) bising pada jarak R1 pada yaitu membandingkan data
(1) tapak proyek rencana
Kebisingan kondisi rona lingkungan hidup hasil prakiraan tingkat
L2 = L1 – 20 log R2/R1 –Ae, dBA (2) permukiman penduduk kebisingan ambien setelah
awal
(bising bergerak) sekitar, ada proyek dengan baku
tingkat kebisingan menurut
L2 = Tingkat bising pada jarak R2 (3) sekitar JL. Brigjen Sudiato
Semarang depan tapak Kep. MENLH No. 48 Tahun
dari tapak proyek, dBA
proyek. 1996
L1 = Tingkat bising sumber bising
a. Pengukuran tingkat bising
pada jarak R1, dBA
menggunakan alat Sound
R1,R2 = Jarak dari sumber bising, Level Meter
m
Ae = Atenuasi bising kerena
kelembaban udara, dBA ,
diabaikan
Sumber: Mc. Graw Hill, 1995.
Daftar Pustaka dan Lampiran
Daftar Pustaka
Pada bagian daftar pustaka, penyusun menguraikan pustaka atau literatur yang digunakan
untuk keperluan penyusunan dokumen KA. Pengambilan (pencuplikan) sumber referensi
harus mengikuti tata cara penulisan akademis yang dikenal secara luas
Lampiran
Pada bagian lampiran, penyusun dokumen Amdal melampirkan informasi tambahan
yang terkait dengan:
a. Bukti Formal yang menyatakan bahwa jenis usaha kegiatan tersebut secara prinsip
dapat dilakukan;
b. copy sertifikat kompetensi penyusun Amdal;
c. copy tanda registrasi lembaga penyedia jasa penyusunan (LPJP)
d. Amdal untuk dokumen Amdal yang disusun oleh LPJP atau tanda registrasi
penyusun perorangan, untuk dokumen amdal yang disusun oleh tim penyusun
perorangan;
e. Keputusan Pembentukan Tim Pelaksana Studi Amdal, untuk dokumen amdal yang
disusun oleh tim penyusun perorangan;
f. biodata singkat personil penyusun Amdal;
g. surat pernyataan bahwa personil tersebut benar-benar melakukan penyusunan
dan ditandatangani di atas materai;
h. Informasi detail lain mengenai rencana kegiatan (jika dianggap perlu);
terimakasih
• TUJUAN PELINGKUPAN UNTUK MERANCANG KAJIAN ANDAL
AGAR MENJADI KAJIAN YANG TEPAT SASARAN. KARENA
SEBAGAIMANA KAJIAN ILMIAH LAINYA , ANDAL HARUS
MEMPUNYAI ARAH, FOCUS, DAN LINGKUP YANG TEPAT
• PELINGKUPAN MENGHASILKAN SEJUMLAHPERNYATAAN:
– DPH, DUGAAN AWAL YG MENUNJUKAN DAMPAK DAMPAK TSB
AKAN TERJADI DAN MEMERLUKAN KAJIAN YG MENDALAM
– WILAYAH KAJIAN DAN WAKTU KAJIAN
• PERNYATAAN DAMPAK BERISI:
– KOMPONEN RENCANA KEGIATAN
– KOMPONEN LINGKUNGAN HIDUP TERKENA DAMPAK
– PARAMETER
– LOKASI DAN WAKTU
PELINGKUPAN WAKTU KAJIAN
Waktu Kajian digunakan untuk membenahi dua hal
dalam studi-studi AMDAL:
• Kecenderungan bahwa prakiraan dampak dilakukan
dengan membandingkan perubahan kualitas lingkungan
akibat rencana kegiatan dengan rona lingkungan awal
(saat studi ANDAL dilakukan)
• Kurangnya informasi tentang rentang waktu terjadinya
dampak. Rentang waktu dampak perlu diketahui karena
dapat mempengaruhi evaluasi dampak penting serta
rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan
Masyarakat terkena dampak adalah masyarakat yang berada dalam batas wilayah
studi amdal (yang menjadi batas sosial) yang akan merasakan dampak dari adanya
rencana usaha dan/atau kegiatan, terdiri dari masyarakat yang akan mendapatkan
manfaat dan masyarakat yang akan mengalami kerugian.

Masyarakat pemerhati lingkungan adalah masyarakat yang tidak terkena dampak


dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, tetapi mempunyai perhatian terhadap
rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut, maupun dampak-dampak lingkungan
yang akan ditimbulkannya.

Masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses amdal
adalah masyarakat yang berada di luar dan/atau berbatasan langsung dengan
batas wilayah studi amdal yang terkait dengan dampak rencana usaha dan/atau
kegiatan.
Sebuah checklist (atau daftar pertanyaan)
• Apakah komponen lingkungan di sekitar tapak proyek yang
dapat dipengaruhi oleh rencana kegiatan ? termasuk
– Kawasan yang dilindungi oleh peraturan setempat, nasional atau
internasioanal, katrean nilai ekologis, budaya, estetika, sejarah atau
lainnya
– Kawasan lain yang penting atau peka secara ekologis, seperti : lahan
basah, badan air, pesisir pantai, pegunungan, hutan dlll
– Kawasan yang digunakan spesies (flota atau fauna) yang penting atau
sensitive, seperti untuk berkembang biak, mencari makan, migrasi
– Jalur atau sarana yang digunakan oleh masyarakat untuk mengakses
lokasi rekreasi atau prasarana lainya
– Jalur transportasi yang cenderung mengalami kemacetan atau di mana
masalah lingkungan dapat terjadi
• Apakah tapak proyek terletak di lokasi yang
banyak menarik perhatian masyarakat
• Apakah tapak proyek terletak di lokasi yang
sampai dengan saat ini masih dan atau
merupakan jalur hijau
• Apakah ada tataguna lahan yang akan
terganggangu di atau sekitar tapak proyek
yang dapat dipengaruhi oleh rencana kegiatan
Contoh :
– Perumahan, atau lahan lahan milik pribadi
– Industry
– Perdagangan
– Rekreasi dan wisata
– Ruang dan prasarana public
– Pertanian
– Kehutanan
– petamabangan
• Apakah ada kawasan di atau sekitar tapak
proyek dimana terdapat sumberdaya alam
yang penting, bernilai tinggi atau langka, yang
dapat dipengaruhi oleh rencana kegiatan?
Contoh
– Air bawah tanah
– Air permukaan
– Hutan
– Pertanian
– Perikanan
– Mineral atau minyak/gas bumi
• Apakah ada kawasan di atau sekitar tapak
proyek dimana sudah terjadi pencemaran atau
kerusakan lingkungan (yaitu dimana baku
mutu lingkungan sudah terlampaui), yang
dapat dipengaruhi oleh rencana kegiatan?
• Apakah lokasi tapak proyek rawan terhadap
gempa bumi, tanah longsor, erosi, banjir atau
kondisi cuaca yang ekstrim (seperti kabut,
angin ribut, dsb), yang dapat menyebabkan
kondisi dimana proyek menimbulkan masalah
lingkungan
• Apakah ada kawasan di atau sekitar tapak
proyek dimana warganya mempunyai
karakteristik yang khusus) termasuk
– Budaya atau nilai nilai tradisional yang perlu
dilestarika
– Kondisi kesehatan masyarakan yang
memprihatinkan
– Kondisi ekonomi yang perlu mendapat perhatian,
seperti tingkat pengangguran yang tinggi, tingkat
pendidikan yang rendah, dsb.
Kriteria Kelayakan Lingkungan Hidup
• Rencana tata ruang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta sumber daya
alam yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
• Kepentingan pertahanan keamanan.
• Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak dari aspek
biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan kesehatan masyarakat pada
tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi Usaha dan/atau Kegiatan.
• Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak penting sebagai sebuah
kesatuan yang saling terkait dan saling mempengaruhi sehingga diketahui perimbangan
dampak penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negative.
• Kemampuan pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung jawab dalam
menanggulanggi dampak penting negatif yang akan
• ditimbulkan dari Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan dengan pendekatan
teknologi, sosial, dan kelembagaan.
• Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menganggu nilai-nilai sosial atau pandangan
masyarakat (emic view).
Kriteria Kelayakan Lingkungan Hidup

• Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak akan mempengaruhi


dan/atau mengganggu entitas ekologis yangmerupakan.
1) entitas dan/atau spesies kunci (key species);
2) memiliki nilai penting secara ekologis (ecological importance);
3) memiliki nilai penting secara ekonomi (economic importance); dan/atau
4) memiliki nilai penting secara ilmiah (scientific importance).
• Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menimbulkan gangguan
terhadap usaha dan/atau kegiatan yang telah berada di sekitar
rencana lokasi usaha dan/atau kegiatan.
• Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
dari lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan, dalam hal terdapat
perhitungan daya dukung dan daya tampung lingkungan dimaksud.

Anda mungkin juga menyukai