Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS KUALITAS

PENCEMARAN TANAH

Dosen Pengajar :

Demes Nurmayanti, ST., M.Kes

Penyusun:
1. Arinda Oktavia Rahmawati [P278331006]
2. Dimas Yudha Agung Prasetiyo [P27833122010]
3. Erina Ellicia Putri [P27833122013]
4. Nadia Fahma Mazaya Putri [P27833122020]
5. Zahrah Aurelia Handoko [P27833122036]

KEMENTERIAN KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI SANITASI PROGRAM DIPLOMA III
TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pencemaran Tanah berakibat terhadap kesehatan manusia,tata kehidupan, pertumbuhan


flora dan fauna yang berada dalam jangkauan pencemaran, karena tanah menghasilkan makanan
bagi makhluk hidup. Gejala pencemaran dapat terlihat pada jangka waktu singkat maupun
panjang, yaitu pada tingkah laku dan pertumbuhan. Pencemaran dalam waktu relatif singkat,
terjadi seminggu sampai dengan setahun sedangkan pencemaran dalam jangka panjang terjadi
setelah masa 20 tahun atau lebih.

Gejala pencemaran yang terjadi dalam waktu singkat dapat diatasi dengan melihat
sumber pencemaran lalu mengendalikannya. Tanda-tanda pencemaran ini gampang terlihat pada
komponen lingkungan yang terkena pencemaran. Berbeda halnya dengan pencemaran yang
terjadi dalam waktu yang cukup lama. Bahan pencemar sedikit demi sedikit berakumulasi.
Dampak pencemaran semula tidak begitu kelihatan. Namun setelah menjalani waktu yang relatif
panjang dampak pencemaran kelihatan nyata dengan berbagai akibat yang ditimbulkan.

Unsur-unsur lingkungan, mengalami perubahan kehidupan habitat. Tanaman yang semula


hidup cukup subur menjadi gersang dan digantikan dengan tanaman lain. Jenis binatang tertentu
yang semula berkembang secara wajar beberapa tahun kemudian menjadi langka, karena mati
atau mencari tempat lain.

Kondisi kesehatan manusia juga menunjukkan perubahan; misalnya, timbul penyakit baru
yang sebelumnya tidak ada.Kondisi air, mikroorganisme, unsur hara dan nilai estetika
mengalami perubahan yang cukup menyedihkan.

Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka
bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuban. Manusia, hewan hidup dari
tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari
makanan kita berasal dari permukaan tanah. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita
menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan
tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan
manusia juga.

B. Tujuan

1. Mengetahui gambaran pencemaran tanah oleh sabun bubuk

2. Mengetahui dampak tercemar tanah dari sabun bubuk

3. Mengetahui cara penanggulangan pencemaran tanah akibat sabun bubuk.


C. Manfaat

1. Menambah pengetahuan tentang bahaya penggunaan sabun bubuk berlebihan bagi tanah

2. Menambah pengetahuan mengenai cara penanggulangan pencemaran tanah akibat


sabun bubuk
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pencemaran Tanah

Tanah merupakan bagian terpenting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka
bumi. Seperti kita ketahui, rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia dan hewan hidup
dari tumbuhan. Sebagai produsen, tumbuhan memerlukan tempat yang cocok untuk berkembang
biak, tumbuhan memerlukan unsur-unsur hara yang tersedia dalam tanah. Oleh sebab itu, sudah
menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah, sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di
muka bumi ini. Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami.

Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan
tanah untuk produksi bio massa: "Tanah adalah salah satu komponen lahan berupa lapisan teratas
kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia,
biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya.
Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah. Di dalam PP
No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa "Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah
berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah".

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat
berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan
udara di atasnya.

a. Tanah yang Tercemar


Tanah indonesia terkenal dengan kesuburanya. Fenomena sekarang lain lagi. Sebagian
tanah Indonesia tercemar olch polusi yang diakibatkan oleh kegiatan manusia. Kalau
sudah begitu maka tanah akan sulit untuk dimanfaatkan, adapun ciri-ciri tanah tercemar
adalah :

1) Tanah tidak subur

2) pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)


3) Berbau busuk

4) Kering

5) Mengandung logam berat

6) Mengandung sampah anorganik

b. Tanah tidak tercemar


Tanah yang tidak tercemar adalah tanab yang masih memenuhi unsur dasarnya sebagai
tanah. Tanah tersebut tidak mengandung zat-zat yang merusak keharaannya. Ciri-ciri
tanah yang tidak tercemar adalah :

1) Tanahnya subur

2) Trayek pH minimal 6, maksimal 8

3) Tidak berbau busuk

4) Tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal

5) Tidak Mengandung logam berat

6) Tidak mengandung sampah anorganik

Tanah yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat kemaslahatan umat manusia.
Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda.

B. Faktor Penyebab Pencemaran Tanah

Ada dua faktor yang mempengarubi pencemaran tanah, yaitu:

a. Faktor Alami
Faktor alami merupakan pencemaran tanah yang disebabkan olch peristiwa alam
atau identik dengan teradinya bencana alam. Kerusakan tanah selain diakibatkan oleh
sinar matahari, air hujan juga dapat menyebabkan kerusakan tanah. Pencucian tanah oleh
air hujan banyak terjadi di daerah tropis yang menutupi sebagian besar permukaan tanah-
tanah yang menjadi tanah kurus. Pencemaran tanah akibat faktor alam, seperti
pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi, terbakarnya semak-semak dan
halilintar ini tidak terlalu menimbulkan beban dalam kehidupan manusia karena dianggap
sebagai musibah alam atau bencana alam yang dampaknya masih dapat ditanggulangi.
b. Faktor Buatan
Faktor buatan merupakan faktor yang diakibatkan oleh aktivitas atau kegiatan
manusia yang tidak bertanggung jawab. Pencemaran yang diakibatkan oleh faktor buatan
ini perlu mendapat perhatian dan penanganan khusus karena dapat menyebabkan kerugian
bagi manusia sendiri. Adapun yang termasuk faktor buatan adalah:

1) Limbah Domestik
Limbah domestik yang bisa menyebabkan pencemaran tanah bisa berupa limbah
padat dan cair, limbah padat berbentuk sampah anorganik, jenis sampah ini tidak bisa
diuraikan oleh mikroorganisme, misalnya kantong plastik, bekas kaleng minuman, bekas
botol plastik air mineral dan sebagainya, sedangkan limbah cair berbentuk tinja, deterjen,
oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah dan bisa
membunuh mikroorganisme di dalam tanah.
2) Limbah Industri
Limbah industri yang bisa menyebabkan pencemaran tanah bisa berupa limbah
padat dan cair. Limbah industri yang padat atau limbah padat adalah hasil buangan
industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan, misalnya
sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, pengawetan buah, ikan, daging dan lain-
lain. Limbah cair adalah hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-
sisa pengolahan industri, pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal,
perak, khrom, arsen dan boron adalah zat hasil dari proses industri pelapisan logam.
3) Limbah Pertanian
Limbah pertanian yang bisa menyebabkan pencemaran tanah merupakan sisa-sisa
pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida
pemberantas hama tanaman.

C. Solusi untuk Menanggulangi Pencemaran Tanah

Tanah sangat vital peranannya bagi seluruh organisme yang ada di bumi, terutama
organisme yang hidup di darat. Tanah yang dibutuhkan organisme untuk menunjang
kehidupannya haruslah tanah yang subur dan tidak tercemar. Tetapi pada kenyataannya di zaman
sekarang, tanah yang masih subur dan tidak tercemar cukup sulit ditemukan terutama di kota-
kota besar. Oleh sebab itu, perlu dilakukan tindakan yang dapat merubah tanah tercemar menjadi
tanah yang subur dan tidak tercemar untuk kemaslahatan semua organisme yang hidup di darat.

Salah satu tindakan tersebut dilakukan dengancara mengkombinasikan teknik remediasi,


bioremediasi dan fitoremediasi sehingga menjadi teknik yang sempurna untuk merubah tanah
tercemar menjadi tanah yang tidak tercemar.
a. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan
on- site adalah pembersiban di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri
dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke
dacrah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal
dan rumit.
b. Bioremediasi
Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah, ketersediaan air, nutrien (N, P, K),
perbandingan C : N kurang dari 30 : 1 , dan ketersediaan oksigen.
c. Fitoremediasi
Fitoremediasi (Phytoremediation) merupakan suatu sistemdimana tanaman tertentu yang
bekerjasama dengan micro-organisme dalam media (tanah, koral dan air) dapat mengubah zat
kontaminan (pencemar/pollutan) menjadi kurang atau tidak berbahaya bahkan menjadi bahan
yang berguna secara ekonomi.
BAB III
METODE KERJA

A. ALAT DAN BAHAN


Remediasi
1. Pengaduk (1 buah) 4. Tanah
2. Pot tanaman (2 buah) 5. Baygon
3. Pupuk

 Destruksi
1. Hcl 15. Zink
2. HNO3 16. AgNO3 (20%)
3. Aquades 17. Alcohol
4. Labu kyedaL 18. Na2S
5. Labu ukur 100 ml 19. NaCN (10%)
6. Pipet ukur 5 ml 20. NaOH (2N)
7. Erlenmeyer 250 ml 21. H2O2
8. Corong 22. Tabung reaksi
9. Kertas whatman 23. Tanah
10. Beker glass 24. Bunsen
11. Statif 25. Hot plate
12. H2SO4 (4N) 26. Formal dehid
13. KSCN
14. Difenil-p

 Mikrobiologi
1. Petridish steril 13. Susu skin
2. Tanah 14. Amilum
3. Pipet steril 15. Natrium Agar
4. Aquadesh 16. Water bath
5. Bunsen 17. Inkubator
6. Korek 18. Erlenmeyer
7. Laminar Air Flow 19. Pengaduk
8. Handscoon 20. Gelas ukur
9. Alcohol spray 21. Timbangan analitik
10. Kapas 22. Ayakan 80 mes
11. Autoclave 23. Kertas coklat
12. Kertas timbang
B. Langkah Kerja

 Remediasi
1) Siapkan alat dan bahan
2) Masukkan pupuk dan tanah ke dalam pot, lalu aduk sampai tercampur
3) Masukkan bahan pencemar (baygon), kemudian aduk sampai merata
4) Berikan bahan pencemar ke dalam pot selama 7 hari
5) Lakukan pengecekan secara fisik, kimia, dan mikribiologi
6) Untuk pengecekan secara fisik dilakukan dengan pengecekan tekstur tanah,
Ph danhygrometer (untuk melihat kelembapan)

 Destruksi
1. Membuat asam pembilas dari HNO3 (1%)
2. Tambahkan 1gr tanah, 6 ml HNO3/nitrit asid, dan 20 ml Hcl pada labu kyedal
3. Lalu di bakar menggunakan Bunsen sampai setengah kering
4. Dinginkan lalu tambah 40 ml asam pembilas
5. Saring menggunakan kertas saring whatman yang sudah dibasahi dengan
asam pembilas
6. Panaskan aquades 20ml
7. Pada labu kyedal tambahkan 5 ml Hcl dan tambahkan 20 ml aquades yang sudah
di panaskan
8. Masukkan cacahan kertas saring whatman yang ada residu tanah
9. Lalu bakar lagi sampai setengah kering
10. Dinginkan lalu saring
11. Saring menggunakan kertas whatman yang sudah dibasahi kertas pembilas
12. Lalu isi dengan aquades hingga tanda batas dan homogenkan

 Kimia (Arsen )
1) Siapkan tabung reaksi, masukkan zinc secukupnya.
2) Masukkan 3 ml larutan sampel + 3 ml H2SO4 4N.
3) Basahi kapas dengan Pb Asetat, lalu masukkan ke ke tabung reaksi.
4) Tutup dengan kertas whatman yang telah disemprot alkohol.
5) Tetesi satu tetes AgNO3 20%
 Kimia (Pb)
1. Siapkan tabung reaksi.
2. Masukkan 1 ml sampel
3. Masukkan 2 ml NaOH 2M hingga timbul endapan
4. Masukkan 1 ml H2O2 3%
5. Diamkan hingga ada endapan
 Kimia (Cadmium)

1. Siapkan lempeng cadmium


2. Masukkan 1 tetes sampel kelempeng tetes
3. Masukkan 1 tetes NaOH 2M kelempeng tetes
4. Masukkan 1 tetes KSCN 10% kelempeng tetes
5. Masukkan 1 tetes difenil-p kambasida
6. Masukkan 1 tetes formal dehid 40% ke lempeng tetes
Mikrobiologi
a) Susu skim
1. Siapkan alat dan bahan
2. Sterilkan petridissh, pipet, aquadesh 30 ml, Na sebanyak 4 gr di larutkan
di aquadesh sebanyak 200 ml di autocalve
3. Campurkan NA 200ml ditambah susu skim 30ml
4. Ayak tanah dengan menggunakan ayakan 80 mes
5. Timbang tanah sebanyak 1 gr di tambah 9 ml NaCl (0,9%)
6. Ambil 1 ml suspensi tanah, masukkan tanah ke petridish steril
7. Tuangkan NA campuran susu skim ke petridih yang berisi tanah
8. Inkubasi selama 1x24 jam
9. Cek setelah 1x24 jam

b) Amilum
1. Siapkan alat dan bahan
2. Sterilkan petridish, pipet, aquadesh 30 ml, Na sebanyak 4 gr di larutkan di
aquadesh sebanyak 200 ml di autocalve
3. NA steril dicampur dengan kanji 4 gr aduk pada waterbath
4. Ayak tanah dengan menggunakan ayakan 80 mes
5. Timbang tanah sebanyak 1 gr di tambah 9 ml NaCl (0,9%)
6. Ambil 1 ml suspensi tanah, masukkan tanah ke petridish steril
7. Tuangkan NA campuran kanji ke petridih yang berisi tanah
8. Inkubasi selama 1x24 jam
9. Cek setelah 1x24 jam

 Bioremediasi
1. Ambil air lindi pada TPS
2. Siapkan alat dan bahan
3. Tuangkan air lindi pada polybag yang berisi tanah tercemar selama 1 minggu
berturut-turuT
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pencemaran Tanah dengan Sabun Bubuk

A) Hasil
Bahan pencemar : sabun bubuk
FISIK REMEDIASI
pH : 7 pH : 7
Kelembapan : 53% Kelembapan : 54%
Warna : coklat gelap Warna : coklat gelap
Bau : sabun Bau : sabun

B) Pembahasan
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan
pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan,
kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat.
Bahan tercemar ini menggunakan sabun bubuk, dapat menyebabkan pencemaran
tanah pada kualitasnya menurun serta mengakibatkan tanaman cepat layu dan
membunuh ekosistem dalam tanah yaitu cacing. Bahan detergen ini terbuat dari bahan
kimia karna detergen mengandung senyawa builder, pewangi, pelembut, penstabil,
enzim, dan zat lainnya agar fungsinya semakin beragam.
a. PEMERIKSAAN FISIK TANAH
No Parameter Tanah sebelum Tanah sesudah Tanah
, tercemar tercemar diremediasi
1. pH 7 7 6
2. Kelembapan 52% 53% 54%
3. Warna Coklat gelap Coklat gelap Coklat gelap
4. Bau Tanah Sabun Sabung
5. Tekstur Halus Kasar Sedikit lembek

b. PEMERIKSAAN KIMIA TANAH


No Parameter Tanah sebelum Tanah sesudah Tanah
, tercemar tercemar diremediasi
1. Arsen (AS) + + +
2. Timbal (PB) + - +
3. Cadmium + + -
(CD)
c. PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI TANAH
No Parameter Tanah sebelum Tanah sesudah Tanah
, tercemar tercemar diremediasi
1. Bakteri + - +
Proteolitik
2. Bakteri + - +
Amiliolotik

C) Hasil Fisik
Dari hasil praktikum dengan pencemaran bahan air got, mengahasilkan tanah
berstekstur lembab dan halus kering, karena bahan pencemar yang dicampurkan
dengan tanah yang sangat kering dapat menyerap air dan melembabkannya. Ini terjadi
ketika air dari got menyentuh tanah yang kering dan dicampurkan dengan bahan
pencemar. Memiliki pH 7 dan juga kelembapan 52%.
D) Pembahasan
Interaksi kimia antara bahan pencemar dan air got dapat menyebabkan perubahan
dalam sifat fisik tanah. Ini termasuk pembentukan senyawa kimia yang dapat
mengikat air, sehingga tanah menjadi lembab. Bahan pencemar mungkin larut dalam
air got, dan ketika tercampur, mereka membentuk larutan yang meresap ke dalam
tanah. Ini dapat meningkatkan kadar air dalam tanah. Dan pH 7 tersebut
menunjukkan bahwa bahan pencemar tersebut bersifat netral. Nilai pH 7 adalah titik
netral dalam skala pH, yang berarti bahwa larutan memiliki konsentrasi ion hidrogen
(H+) dan ion hidroksida (OH-) yang seimbang, dan ini menunjukkan sifat netral.
B. Pemeriksaan Remediasi Air Got

 Kimia Distruksi

A) Hasil
- Pb : Positif (menunjukkan endapan)
- Arsen : Positif (menunjukkan endapan)
- Cadmium : Negatif (tidak menunjukkan endapan)
B) Pembahasan
- Pb : Menunjukkan adanya endapan, maka dikatakaan bersih dan berhasil. Tanah
pencemaran menunjukkan adanya kandungan logam berat timbal yang melabur dan
menjadi hasil endapan berwarna kuning muda, karena tercemaar oleh air got. Tanah
yang tercemar oleh air got berdampak buruk bagi kehidupan dan mengganggu hidup
manusia dan bisa saja tanah yang tercemar dapat mematikan tanaman secara perlahan.
- Arsen : Arsen merupakan unsur alami yang berbahaya ketika seseorang terpapar
dalam kadar tinggi. Zat ini dapat ditemukan dalam air, udara, dan tanah secara alami
itu sebabnya arsen juga dapat ditemukan dalam beberapa jenis makanan seperti
makanan.
laut, susu, hingga daging. Arsen pada tanah berbahaya jika manusia mengonsumsi
makanan hasil tanamman yang ditanam ditanah serta dialiri air yang tercemar racun
arsen akan berdampak buruk dapat mengganggu pencernaan, sesak nafas, dehidrasi,
dan urin berwarna gelap atau kehitaman.
- Cadmium : Remediasi tanah dengan air got menunjukkan adanya hasil cadminum
salah satu logam paling beracun di lingkungan dan memiliki efek berbahaya terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman.

 Mikrobiologi

A) Hasil
- NA + Susu Skim : Positif
- NA + Kanji : Positif
B) Pembahasan
- NA + Susu Skim : Karena terdapatnya bakteri, dilihat dari masa inkubasi 1x24 jam
terdapat bintik putih yang dikatan bakteri mengalami pengolahan ultrafiltrasi pada
industri susu dilakukan dengan suhu 10˚C dan 50˚C. Pengolahan susu dengan suhu
tinggi pada umumnya digemari karena viskositas susu menjadi rendah sehingga
menhasilkan tumbuhnya bakteri setelah massa inkubasi tersebut.
- NA + Kanji : Karena terdapatnya bakteri, dilihat dari masa inkubasi 1x24 jam
terdapat bintik putih yang dikatan bakteri mengalami pengolahan ultrafiltrasi pada
industri kanji dilakukan dengan suhu 10˚C dan 50˚C. Pengolahan kanji dengan suhu
tinggi pada umumnya digemari karena viskositas susu menjadi rendah sehingga
menhasilkan tumbuhnya bakteri setelah massa inkubasi tersebut.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum, menunjukkan berbagai hasil sebagai berikut :


1. Pencemaran tanah menggunakan bahan pencemar sabun bubuk memperoleh
hasil negatif, karena tidak terdapat endapan. Kualitas Pb dan Arsen berdampak
bagi kesehatan manusia dan pencemaran lingkungan.
2. Pencemaran tanah menggunakan bahan air got memperoleh hasil Pb dan Arsen
yang positif dan Cadmium negatif, karena tidak menunjukkan atau adanya
endapan tetap menjadi dampak buruk bagi kesehatan manusai dan pengaruh
pada lingkungan hidup. Dapat berefek berbahaya pula bagi tanaman terutama
pada pekerja kebun dan petani, mereka akan kehilangan pekerjaan jika
penyebaran pencemaran tersebut terus menerus ada.
3. Dapat disimpulkan pencemaran tanah pada umumnya berbahaya bagi kesehatan
manusai, hewan, dan makhluk hidup lainnya. Ada kalanya pengolahan limbah
dengan baik agar lingkungan hidup bersih dari pencemaran limbah apapun. Oleh
sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga
tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana
halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan
manusia juga.
B. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai