Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN

MITIGASI PENCEMARAN TANAH

Disusun Oleh :
1. Refita Nur Dawantri ( P1337433116075 )
2. Dhaffalia Azmy H. ( P1337433116076 )
3. Zamrohnatul M. ( P1337433116077 )
4. Dita Anggraeni ( P1337433116078 )
5. Angie Arum Dhani ( P1337433116079 )
6. Moudia Intan Purnama ( P1337433116080 )
7. Anisatul Baitinajib ( P1337433116081 )
8. Dea Asprijuni S.D. ( P1337433116082 )
9. Bunga Mutiara G.D. ( P1337433116083 )
10. Cici Dwi Sayekti ( P1337433116084 )
11. Tutut Vina Susanti ( P1337433116085 )
12. Dessi Rahayu S. ( P1337433116086 )

PRODI D III JURUSAN KESEHATAN


LINGKUNGAN PURWOKERTO
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2017
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MITIGASI PENCEMARAN TANAH

1. Pengertian Tanah
Tanah merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan
(bahan mineral dan bahan organik), cairan dan gas, yang menempati
permukaan daratan, menempati ruang, dan dicirikan oleh horison-
horison, atau lapisan-lapisan, yang dapat dibedakan dari bahan
asalnya sebagai hasil dari suatu proses penambahan, kehilangan,
pemindahan dan transformasi energi dan materi, atau berkemampuan
mendukung tanaman berakar di dalam suatu lingkungan alami.
2. Pengertian Mitigasi
Menurut UU Nomor 24 Tahun 2007, Mitigasi adalah serangkaian
upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan
fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana.
3. Pengertian Pencemaran Tanah
Menurut PP No. 20/1990 ayat 1 dan 2, Pencemaran tanah adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau
komponen lain ke dalam tanah oleh kegiatan manusia sehingga
kualitas tanah turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
tanah tidak berfungsi kembali sesuai dengan peruntukannya.
4. Pengertian Mitigasi Pencemaran Tanah
Mitigasi pencemaran tanah adalah upaya yang dilakukan untuk
mencegah atau mengurangi pencemaran tanah baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran masyarakat akan bahaya
pencemaran tanah.
B. TUJUAN MITIGASI PENCEMARAN TANAH

C. PENYEBAB PENCEMARAN TANAH

1. Limbah Padat – Limbah industri padat merupakan limbah buangan


dari hasil industri pabrik berupa padatan, bubur, atau lumpur yang
berasal dari hasil pengolahan pabrik tersebut. Misalnya limbah dari
pabrik gula, kertas, rayon, pulp, pengawet buah, ikan, daging, plywood
dan lainnya.
2. Limbah Cair –  limbah cair adalah hasil pembuangan dari industri
yang berbentuk cair. Contohnya seperti sisa dari pengolahan limbah
industri kimia dan logam. Limbah dalam bentuk cair ini sangat
berbahaya terutama jika mengandung berbagai bahan kimia yang
berpotensi menganggu kesehatan manusia.
3. Limbah anorganik – Limbah anorganik merupakan jenis limbah
yang tidak mampu mengalami penguraian yang dilakukan oleh
mikroorganisme lainnya seperti jamur dan bakteri. Contoh dari limbah
anorganik ini misalnya adalah limbah kantong plastic, kaleng bekas,
botol minuman, bekas botol air mineral dan lainnya. limbah anorganik
ini memerlukan tindakan pembuangan yang harus diatur sedemikian rupa
supaya tidak membuat kerugian pada tanah dan juga makhluk hidup
lainnya karena tanah menjadi tercemar oleh adanya limbah ini.
4. Limbah organic –  limbah yang mampu diuraikan kembali oleh
mikroorganisme di dalam tanah sehingga tidak begitu berbahaya bagi
tanah itu sendiri. Jenis limbah ini misalnya saja tinja atau feses, oli, cat,
sampah rumah tangga yang dari tumbuhan. Meskipun limbah atau
sampah organic ini tidak begitu berbahaya namun perlu diingat bahwa
jika terlalu banyak sampah organic di dalam tanah maka penguraiannya
pun akan semakin lama dan hal ini membuat pertumbuhan berbagai
tanaman di dalamnya menjadi lebih lambat dan hal ini tidak baik begitu
lingkungan.
5. Limbah industri – Limbah industri bisa berasal dari limbah indsutri
kecil , dari perumahan atau limbah industri besar berskala pabrik.Contoh
Limbah yang berasal dari dunia usaha hotel, rumah makan, pasar,
perdagangan, tempat wisata, instansi pemerintah dan swasta, dan lainnya.
limbah yang dihasilkan bisa berupa limbah padat maupun cair dan
organic maupun anorganik.
6. Limbah pertanian – misalnya penggunaan pupuk atau pestisida pada
pertanian sehingga menyebabkan tanah menjadi tercemar. Jika
penggunaan pestisida dan pupuk sudah melebihi batas wajarnya maka
akan menyebabkan hal yang tidak diinginkan termasuk rusaknya hasil
tanaman dan hasil tanaman tidak optimal lagi.

D. DAMPAK PENCEMARAN TANAH


1. Dampak pada kesehatan
Adanya pencemaran tanah sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Seberapa besar dampaknya pada kesehatan sangat tergantung pada
jenis polutan serta seberapa sering dan banyaknya polutan yang masuk
ke dalam tubuh. Semakin sering dan banyak polutan yang masuk ke
dalam tubuh maka dampak penyakit yang akan dialami akan semakin
lebih besar dan juga sebaliknya.
a. Kromium, merupakan zat kimia yang digunakan dalam berbagai
jenis pestisida dan herbisida yang dapat mengakibatkan
karsinogenik pada semua populasi bukan hanya manusia saja
namun juga makhluk hidup lainnya.
b. Zat timbale, ini sangat berbahaya jika terlalu banyak terpapar ke
dalam tubuh karena dapat mengakibatkan peningkatan resiko
terkena penyakit ginjal dan kerusakan otak.
c. Benzene, jika tubuh terus menerus mengalami paparan benzene
dalam jumlah banyak dan intensitas yang sering maka bisa
meningkatkan terkena penyakit leukemia atau kanker darah. tentu
saja penyakit ini sangat berbahaya bahkan mematikan.
d. Merkuri, tubuh yang terlalu sering mendapatkan paparan dari zat
ini akan sangat mudah mengalami gangguan pada organ ginjalnya
bahkan ada beberapa penyakit juga yang tidak bisa diobati karena
zat ini.
e. Sikoldenia, zat ini memicu timbulnya infeksi dan gangguan pada
fungsi organ hati
f. Karmabat, mampu membuat gangguan pada saraf otot sehingga
tubuh akan mengalami kesulitan dalam bergerak,
g. Klorin, zat cair ini sangat berbahaya bagi tubuh karena
mengganggu fungsi kinerja dari organ hati dan ginjal serta
menyebabkan gangguan pada saraf pusat di dalam otak.

Selain dampak pada kesehatan yang telah disebutkan di atas,


dampak pada kesehatan lainnya yang akan dirasakan oleh para
penderitanya antara lain adalah gangguan pada penglihatan,
pendengaran, ruam pada kulit, pusing, letih, lelah, dan gejala penyakit
lainnya. apabila terjadi dosis yang sangat besar pada paparan
pencemaran ke dalam tubuh bahkan bisa berakibat fatal pada
kematian.

2. Dampak pada ekosistem


a. Masuknya zat kimia ke dalam tanah sehingga kandungan kimia di
dalam tanah mengalami perubahan yang mengakibatkan perubahan
metabolisme pada organism yang hidup di dalam tanah. Dan bisa
memicu adanya putusnya rantai makanan. Jika rantai makanan
primer sudah terkontaminasi oleh pencemaran maka akan
mempengaruhi rantai makanan yang ada di atasnya sehingga bisa
memunsnahkan rantai makanan.
b. Zat kimia masuk ke dalam air tanah sehingga membuat berbagai
jenis tumbuhan akan sulit tumbuh di atasnya. Kesuburan tanah pun
akan menghilang dan ini akan sangat berbahaya bagi kehidupan
makhluk hidup di bumi ini.

3. Dampak pada pertanian


a. Perubahan metabolisme tanaman sehingga terjadi penurunan hasil
pertanian itu sendiri.
b. Tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan optimal sehingga tanah
menjadi rawan mengalami erosi karena tidak ada penahannya lagi.
c. Jika tanah mengalami pencemaran dalam jangka waktu yang lama
maka bisa menyebabkan tanah tercemar secara permanen sehingga
tidak bisa digunakan lagi sebagai lahan pertanian.

E. CARA PENANGGULANGAN PENCEMARAN TANAH


1. Remediasi
Remediasi adalah pekerjaan untuk membersihkan permukaan tanah
yang tercemar. Ada 2 jenis remediasi tanah, adalah in-situ (atau on-
site) serta ex-situ (atau off-site).
a. Pembersihan on-site adalah pembersihan dalam lokasi.
Pembersihan ini berlimpah murah dan lebih mulus, terdiri dari
pembersihan, air flow (injeksi), dan bioremediasi.
b. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
lain dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu dalam daerah aman,
tanah ini dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah
disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki.Selanjutnya zat pencemar dipompakan
keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air
limbah. Pembersihan off-site ini jauh ekstra mahal dan rumit.
2. Bioremediasi
Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah
dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi
bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi
bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan
air). Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah,
ketersediaan air, nutrien (N, P, K), perbandingan C : N kurang dari
30 : 1, dan ketersediaan oksigen. Ada 4 teknik dasar yang biasa
digunakan dalam bioremediasi yaitu :
a. Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan
penambahan nutrien, pengaturan kondisi redoks, optimasi pH, dan
sebagainya.
b. Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu
mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi
khusus.
c. Penerapan immobilized enzymes.
d. Penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk menghilangkan
atau mengubah pencemar.

F. CARA PENCEGAHAN PENCEMARAN TANAH


1. Membedakan sampah organic dan anorganik, ini sangat penting
dilakukan dengan cara memilah sampah mana yang termasuk dalam
sampah organic dan anorganik. Untuk sampah yang organic maka bisa
dibuang ke dalam tanah saja karena secara alami akan ada
mikoorganisme pengurai yang mampu menguraikan jenis sampah ini
serta beberapa jenis sampah organic juga bisa dijadikan sebagai pupuk
alami. Untuk jenis sampah anorganik bisa dibakar sampai benar-benar
habis karena sangat susah untuk diuraikan di dalam tanah. untuk jenis
sampah yang besar bisa juga dipotong-potong menjadi ukuran yang
kecil kemudian di kubur di dalam tanah. namun sebaiknya lakukan hal
ini jauh dari wilayah pemukiman tanah karena bisa membuat paparan
pencemaran ini kepada warga sekitar.
2. Melakukan pengolahan terlebih dahulu untuk jenis limbah cair
maupun padat supaya kadar kimia di dalamnya sudah aman bagi
tanah. Biasanya ini sudah diatur dalam undang-undang dalam tiap
negara mengenai masalah pembuangan limbah kimia ini. para pabrik
industri juga biasanya telah memiliki mekanisme pemurnian limbah
kimia sendiri supaya aman dibuang di dalam tanah maupun air.
3. Penggunaan pupuk dan pestisida sebaiknya sesuai dengan kadar
semestinya dan tidak berlebihan. Hal ini sangat penting dilakukan
karena bisa menyebabkan pencemaran tanah yang buruk. Untuk
mengantisipasi hal ini pemerintah bisa melakukan penyuluhan kepada
petani supaya menggunakan kadar pestisida yang sesuai dan aman.
4. Untuk para ibu rumah tangga sebaiknya tidak membuang deterjen
sembarangan.
5. Memberikan pendidikan kepada anak sejak dini mengenai bahaya
membuang sampah sembarangan dan akibat dari adanya pencemaran
tanah supaya mereka sejak dini bisa memiliki rasa cinta pada
lingkungan.
6. Membiasakan diri untuk tidak membuang sampah sembarangan
sehingga tanah menjadi lebih aman dan tidak mudah tercemar.
7. Pemerintah membuat peraturan yang ketat dengan hukuman yang
berat dan denda yang sesuai supaya tidak membuang limbah industri
langsung ke tanah, tidak semena- mena dengan lingkungan , dan
membuat efek jera pada mereka.
8. Mempelajari bagaimana cara mengelola limbah kimia yang baik dan
benar supaya tidak membuang limbah pada tanah secara langsung
dimana limbah tersebut masih sangat berbahaya bagi tanah.

G. CONTOH PENCEMARAN TANAH


1. Pertambangan batu bara di wilayah kalimantan
Wilayah Kalimantan Timur merupakan wilayah yang paling
banyak cadangan batubaranya. Di KALTIM jumlah ijin
pertambangan dinilai sangat banyak, Saat ini terdapat 1.212 kuasa
pertambangan yang diterbitkan pemerintah kabupaten/kota dan 32
izin dari pemerintah pusat. Di Kota Samarinda bahkan terbit 76 kuasa
pertambangan yang luas konsesinya menghabiskan 71 persen
wilayah. Saat ini lahan yang sedang ditambang seluas 38.814 hektar
atau separuh lebih dari 71.823 hektar luas Samarinda. Dari
pertambangan tersebut mengakibatkan pencemaran tanah seperti
terdapatnya lubang-lubang besar yang tidak mungkin ditutup kembali
yang menyebabkan terjadinya kubangan air dengan kandungan asam
yang sangat tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-mitigasi-tahap-penanganan.html

http://nurmaariska.blogspot.co.id/2012/07/upaya-menanggulangi-pencemaran-
tanah.html

http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/pencemaran-tanah

http://adithabib.blogspot.co.id/2013/11/pencemaran-tanah.html

Anda mungkin juga menyukai