PO7103121001
TINGKAT 2
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaantersebut,
Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnyamasih muda,
sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampumengembalikan permukaan
muda kembali yang kaya akan unsur hara. Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki
oleh tanah Indonesia banyakyang digunakan tidak sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan
dampak jangka panjangyang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya,
penyelenggaraan pembangunan di Tanah Air tidak bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai
dampak positif bagi masyarakat luas, seperti pembangunan industri dan pertambangan telah
menciptakanlapangan kerja baru bagi penduduk di sekitarnya. Namun keberhasilan itu seringkali diikuti
olehdampak negatif yang merugikan masyarakat dan lingkungan.Pembangunan kawasan industri di
daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran
tanah dan badan air yang dapat menurunkankualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian,
terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusiaatau makhluk hidup lain. Sedangkan kegiatan
pertambangan menyebabkan kerusakan tanah,erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan
akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape),
terutama pertambangan yangdilakukan secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang
besar di permukaan bumi. Untuk memperoleh bijih tambang, permukaan tanah dikupas dan digali
denganmenggunakan alat-alat berat. Para pengelola pertambangan meninggalkan areal bekas tambang
begitu saja tanpa melakukan upaya rehabilitasi atau reklamasi.Dampak negatif yang menimpa lahan
pertanian dan lingkungannya perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena limbah industri yang
mencemari lahan pertanian tersebutmengandung sejumlah unsur-unsur kimia berbahaya yang bisa
mencemari badan air dan merusaktanah dan tanaman serta berakibat lebih jauh terhadap kesehatan
makhluk hidup. Oleh karena itu,sangat diperlukan pengkajian khusus yang membahas mengenai
pencemaran tanah besertadampaknya terhadap lingkungan di sekitarnya.
B. Rumusan Masalah
C. TujuanMakalah
2. Sebagai cara untuk mencari berbagai cara untuk menanggulangi dampak pencemaran.
BAB IIPEMBAHASAN
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup,zat energi, dan
atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkunganoleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagisesuai dengan peruntukannya.Tanah adalah
bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanahsangat vital peranannya bagi
semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupantumbuhan dengan menyediakan hara
dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanahyang berongga-rongga juga menjadi tempat
yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh.Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai
mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat,tanah menjadi lahan untuk hidup dan
bergerak.Pencemaran tanah adalah masuk atau dimasukannya bahan kimia buatan manusia
danmerubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cairatau
bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkutminyak, zat kimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industriyang langsung dibuang ke
tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Pencemaran tanah mempunyai hubungan yang erat baik dengan pencemaran udara maupundengan
pencemaran air. Bahan pencemar yang terdapat di udara larut dan terbawa oleh air hujan, jatuh ke
tanah sehingga menimbulkan pencemaran tanah. Demikian pula bahan pencemar dalamair permukaan
tanah (air sungai, air selokan, air danau dan air payau) dapat masuk ke dalamtanah dan dapat
menyebabkan pencemaran tanah.1. Sumber Bahan Pencemar TanahKarena pencemar tanah
mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaranair, maka sumber pencemar
udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakansumber pencemar tanah. Sebagai
contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang
yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapatmenyebabkan
terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.Air permukaan tanah
yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif,logam berat dalam limbah
industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupukdan pestisida dari daerah pertanian,
limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkanterjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat
air permukaan ataupun tanah daerah yangdilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.
1. Pencemaran Ringan
Pencemaran ringan yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada ekosistem
lain.Contohnya tanah yang tidak dapat lagi ditumbuhi tanaman tertentu. Biasanya tanah ini
banyakterdapat sampah-sampah anorganik yang tidak dapat terurai oleh tanah dengan
sempurna,sehingga menyebabkan sebagian tanaman lain tidak dapat hidup karena kesulitan
mendapatkanmakanan didalam tanah.
2. Pencemaran Kronis
Pencemaran kronis yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis. Biasanya tanah
initercemar oleh limbah pabrik yang dapat mengkibatkan penyakit.
3. Pencemaran Akut
Pencemaran akut yaitu pencemaran yang mengakibatkan tanah tidak dapat lagi
dimamfaatkanseperti sediakala. Biasanya tanah ini terlalu banyak mengunakan pupuk yang
mengandung bahankimia dan tidak mematuhi aturan. Ciri-ciri tanah ini biasanya tanahnya
kering dan tandus.
Untuk mengukur tingkat pencemaran disuatu tempat digunakan kriteria pencemaran. Kriteria
pencemaran digunakan sebagai indikator (petunjuk) terjadinya pencemaran dan tingkat pencemaran
yang telah terjadi. Kriteria pencemaran tanah meliputi kriteria fisik, kriteria kimia,dan kriteria biologi.
1. Kriteria Fisik
Kriteria fisik meliputi pengukuran tentang warna, bau, suhu, dan radioaktivitas.
2. 2. Kriteria Kimia
Kriteria kimia dilakukan untuk mengetahui kadar CO2, pH, keasaman, kadar logam, dan logam
berat. Sebagai contoh berikut disajikan pengukuran pH air yang terkandung dalam tanah,
kadarCO2, dan oksigen terlarut.
a. Pengukuran pH air dalam tanah
Air dalam tanah kondisi alami yang belum tercemar memiliki rentangan pH 6,5 – 8,5. Karena
pencemaran, pH air dalam tanah dapat menjadi lebih rendah dari 6,5 atau lebih tinggi dari
8,5.Bahan-bahan organik biasanya menyebabkan kondisi air tersebut menjadi lebih asam.
Kapurmenyebabkan kondisi air dalam tanah menjadi alkali (basa). Jadi, perubahan pH air
tersebuttergantung kepada macam bahan pencemarnya. Perubahan nilai pH mempunyai
arti penting bagikehidupan air. Nilai pH yang rendah (sangat asam) atau tinggi (sangat basa)
tidak cocok untukkehidupan kebanyakan organisme. Untuk setiap perubahan satu unit skala
pH (dari 7 ke 6 ataudari 5 ke 4) dikatakan keasaman naik 10 kali. Jika terjadi sebaliknya,
keasaman turun 10 kali.Keasaman air dapat diukur dengan sederhana yaitu dengan
mencelupkan kertas lakmus ke dalamair untuk melihat perubahan warnanya.
b. Pengukuran Kadar CO2
Gas CO2 juga dapat larut ke dalam tanah. Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, bahan
pencemar tanah juga terkandung dari udara. Kadar gas CO2 terlarut sangat dipengaruhi
olehsuhu, pH, dan banyaknya organisme yang hidup di dalam tanah. Semakin banyak
organisme didalam tanah, semakin tinggi kadar karbon dioksida terlarut. Kadar gas CO dapat
diukur dengancara titrimetri.
c. Pengukuran Kadar Oksigen Terlarut
Kadar oksigen terlarut dalam tanah yang alami berkisar 5 – 7 ppm (part per million atau
satu persejita; 1ml oksigen yang larut dalam 1 liter air dikatakan memiliki kadar oksigen 1
ppm).Penurunan kadar oksigen terlarut dapat disebabkan oleh tiga hal :
3. Parameter Biologi
Di tanah terdapat hewan-hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang peka dan ada pula yangtahan
terhadap kondisi lingkungan tertentu. Organisme yang peka akan mati karena pencemarandan
organisme yang tahan akan tetap hidup. Planaria merupakan contoh hewan yang peka pencemaran.
Tanah yang mengandung planaria menunjukkan tanah tersebut belum mengalami pencemaran.
Sebaliknya, cacing Tubifex (cacing merah) merupakan cacing yang tahan hidup dan bahkan berkembang
baik di lingkungan yang kaya bahan organik, meskipun spesies hewan yanglain telah mati. Ini berarti
keberadaan cacing tersebut dapat dijadikan indikator adanya pemcemaran zat organik. Organisme yang
dapat dijadikan petunjuk pencemaran dikenal sebagaiindikator biologis.Indikator biologis terkadang
lebih dapat dipercaya daripada indikator kimia. Pabrik yangmembuang limbah ke sungai dan mengenai
tanah dapat mengatur pembuangan limbahnya ketikaakan dikontrol oleh pihak yang berwenang.
Pengukuran secara kimia pada limbah pabriktersebut selalu menunjukkan tidak adanya pencemaran.
Tetapi tidak demikian dengan maklukhidup yang menghuni ekosistem air dalam tanah secara terus
menerus. Disitu terdapat hewan-hewan, mikroorganisme, bentos, mikroinvertebrata, ganggang, yang
dapat dijadikan indicator biologis.
1. Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk
kedalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida
danherbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya
padaanak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh
populasi.Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu
dapatmeningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal
dapatmenyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena
terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada
saraf otot.Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal
serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak
sepertisakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang
disebut diatas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan
kematian.
2. Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan
kimiawitanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan
pada dosisyang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme
dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan
dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberiakibat yang
besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jikaefek kimia pada
bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanandapat menelan bahan
kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas.
Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, sepertikonsentrasi DDT pada burung menyebabkan
rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkatKematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies
tersebut.Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya
dapatmenyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan
padakonservasi tanaman di mana
tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu
paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimiaderivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.
Transformasi kimia dari bahan pencemar pestisida melalui proses bioremediasi ini meliputi beberapa
proses, yaitu
1). Detoksikasi, yaitu konversi dari molekul yang bersifat toksik menjadi produk yang tidak bersifat
toksik.
2). Degradasi, yaitu transformasi dari substrat kompleks menjadi produk yang lebih sederhana.
3). Konjugasi, yaitu pembentukan senyawa kompleks, atau reaksi penambahan, dimana
suatuorganisme dapat menghasilkan substrat yang lebih kompleks dan mengkombinasikannya
dengan pestisida dengan sel metabolis.Konjugasi atau pembentukan senyawa pengkompleks
dapat dihasilkan dari organisme yangmenghasilkan suatu asam amino, asam organik, methyl
atau senyawa lain yang bereaksi dengan polutan membentuk substrat lainnya. Konjugasi adalah
salah satu bentuk bioremediasi darimetabolisme mikroorganisme terhadap fungisida sodium
dimethyldithiocarbamate, dimanamikroorganisme mengkompleks pestisida dengan asam amino
pada sel.
4. Aktivasi, yaitu konversi substrat yang nontoksik menjadi molekul toksik seperti bahan
aktifawal dari pestisida. Sebagai contoh, herbisida 4- (2,4-dichlorophenoxy) butyric
acidditransformasi dan diaktivasi oleh mikroorganisme dalam tanah menghasilkan senyawa
yang bersifat toksik terhadap gulma dan serangga. Proses aktivasi ini lebih menekankan
proses aktivasi secara enzimatik, menjadi produk nontoksik yang tidak lagi dalam
prosesenzimatik
5. Proses defusi, yaitu konversi molekul nontoksik berasal dari pestisida yang sedang dalam
proses aktivasi secara enzimatik, menjadi produk nontoksik yang tidak lagi dalam
prosesenzimatik
6. Perubahan spektrum toksisitas. Contoh bioremediasi bagi lingkungan yang tercemar minyak
bumi. Yang pertama dilakukan adalah mengaktifkan bakteri alami pengurai minyak bumi
yangada di dalam tanah yang mengalami pencemaran tersebut. Bakteri ini kemudian
akanmenguraikan limbah minyak bumi yang telah dikondisikan sedemikian rupa sehingga
sesuaidengan kebutuhan hidup bakteri tersebut. Dalam waktu yang cukup singkat
kandungan minyakakan berkurang dan akhirnya hilang, inilah yang disebut sistem
bioremediasi.
1. Bidang Lingkungan
Pengolahan limbah yang ramah lingkungan dan bahkan mengubah limbah tersebut
menjadiramah lingkungan. Contoh bioremediasi dalam lingkungan yakni telah
membantu mengurangi pencemaran dari pabrik, misalnya saat 1979, supertanker Exxon
Valdez di Alaska, lebih dari11juta gallon oli mentah mengalir, tetapi bakteri pemakan oli
membantu mengurangi pencemaran laut yang lebih jauh lagi.
2. Bidang Industri
Bioremediasi telah memberikan suatu inovasi baru yang membangkitkan semangat
industrisehingga terbentuklah suatu perusahaan yang khusus bergerak dibidang
bioremediasi, contohnyaadalah Regenesis Bioremediation Products, Inc., di San
Clemente, Calif.
3. Bidang Ekonomi
4. Bioremediasi menggunakan bahan bahan alami yang hasilnya ramah lingkungan,
sedangkanmesin-mesin yang digunakan dalam pengolahan limbah memerlukan modal
dan biaya yang jauhlebih, sehingga bioremediasi memberikan solusi ekonomi yang lebih
baik.
4. Bidang Pendidikan
Penggunaan microorganisme dalam bioremediasi, dapat membantu penelitian
terhadapmikroorganisme yang masih belum diketahui secara jelas.Pengetahuan ini akan
memberikansumbangan yang besar bagi dunia pendidikan sains.
5. Bidang Teknologi
Bioremediasi memberikan tantangan baru bagi teknologi untuk terus memberikan inovasi
yanglebih baik bagi lingkungan.
6. Bidang Sosial
Bioremediasi memberikan solusi ekonomi yang mudah dijangkau dan mudah dilakukan baik bagi
rumah tangga dan industri. Dengan begini, limbah rumah tangga dapat dikelola jauh lebih baik.
7. Bidang Kesehatan
Dengan pengelolaan limbah yang baik, pencemaran dapat diminimalisir sehingga kualitas
hidupmanusia jauh meningkat
8. Bdang Politik
9. Isu lingkungan dapat lebih ditekan sehingga para petinggi dapat memfokuskan masalah
kelingkup lain, Bahkan bioremediasi dapat membantu memperbaiki masalah yang
berkesinambungan didalamnya.
Perlindungan kesehatan masyarakat yang berjangka panjang Proses pelaksanaan dapat dilakukan
langsung di daerah tersebut dengan lahan yang sempitsekalipun.
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubahlingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau
bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaantanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zatkimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yanglangsung dibuang ke
tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak
dari pencemaran tanah, diantaranya dengan
remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan permukaan tanah
yangtercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses pembersihan pencemaran tanah
denganmenggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).B. SaranUntuk lebih memahami semua tentang
pencemaran tanah, disarankan para pembaca mencarireferensi lain yang berkaitan dengan materi pada
makalah ini. Selain itu, diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari