Anda di halaman 1dari 12

PENYEHATAN TANAH

GEYZKA SYALWA GEMA FITRI

PO7103121001

POLITEKNIK KESETAHAN KEMENKES PALU

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PRODI D-III SANITASI

TINGKAT 2

PENCEMARAN TANAH & PENYEHATAN TANAH


BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaantersebut,
Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnyamasih muda,
sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampumengembalikan permukaan
muda kembali yang kaya akan unsur hara. Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki
oleh tanah Indonesia banyakyang digunakan tidak sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan
dampak jangka panjangyang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya,
penyelenggaraan pembangunan di Tanah Air tidak bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai
dampak positif bagi masyarakat luas, seperti pembangunan industri dan pertambangan telah
menciptakanlapangan kerja baru bagi penduduk di sekitarnya. Namun keberhasilan itu seringkali diikuti
olehdampak negatif yang merugikan masyarakat dan lingkungan.Pembangunan kawasan industri di
daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran
tanah dan badan air yang dapat menurunkankualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian,
terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusiaatau makhluk hidup lain. Sedangkan kegiatan
pertambangan menyebabkan kerusakan tanah,erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan
akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape),
terutama pertambangan yangdilakukan secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang
besar di permukaan bumi. Untuk memperoleh bijih tambang, permukaan tanah dikupas dan digali
denganmenggunakan alat-alat berat. Para pengelola pertambangan meninggalkan areal bekas tambang
begitu saja tanpa melakukan upaya rehabilitasi atau reklamasi.Dampak negatif yang menimpa lahan
pertanian dan lingkungannya perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena limbah industri yang
mencemari lahan pertanian tersebutmengandung sejumlah unsur-unsur kimia berbahaya yang bisa
mencemari badan air dan merusaktanah dan tanaman serta berakibat lebih jauh terhadap kesehatan
makhluk hidup. Oleh karena itu,sangat diperlukan pengkajian khusus yang membahas mengenai
pencemaran tanah besertadampaknya terhadap lingkungan di sekitarnya.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pencemaran tanah itu?


2. Bagaimana cara menanggulangi pencemaran tanah?

C. TujuanMakalah

ini ditulis dengan tujuan sebagai berikut

:1. Sebagai bahan kajian para mahasiswa mengenai Pencemaran Tanah.

2. Sebagai cara untuk mencari berbagai cara untuk menanggulangi dampak pencemaran.
BAB IIPEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENCEMARAN TANAH

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup,zat energi, dan
atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkunganoleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagisesuai dengan peruntukannya.Tanah adalah
bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanahsangat vital peranannya bagi
semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupantumbuhan dengan menyediakan hara
dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanahyang berongga-rongga juga menjadi tempat
yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh.Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai
mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat,tanah menjadi lahan untuk hidup dan
bergerak.Pencemaran tanah adalah masuk atau dimasukannya bahan kimia buatan manusia
danmerubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cairatau
bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkutminyak, zat kimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industriyang langsung dibuang ke
tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

B. SUMBER DAN KOMPONEN BAHAN PENCEMAR TANAH

Pencemaran tanah mempunyai hubungan yang erat baik dengan pencemaran udara maupundengan
pencemaran air. Bahan pencemar yang terdapat di udara larut dan terbawa oleh air hujan, jatuh ke
tanah sehingga menimbulkan pencemaran tanah. Demikian pula bahan pencemar dalamair permukaan
tanah (air sungai, air selokan, air danau dan air payau) dapat masuk ke dalamtanah dan dapat
menyebabkan pencemaran tanah.1. Sumber Bahan Pencemar TanahKarena pencemar tanah
mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaranair, maka sumber pencemar
udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakansumber pencemar tanah. Sebagai
contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang

yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapatmenyebabkan
terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.Air permukaan tanah
yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif,logam berat dalam limbah
industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupukdan pestisida dari daerah pertanian,
limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkanterjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat
air permukaan ataupun tanah daerah yangdilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.

a. Limbah Rumah Tangga


Salah satu limbah rumah tangga adalah sampah. Sampah dalam jumlah banyak seperti di kota-
kota besar, berperan besar dalam pencemaran tanah. Tanah yang mengandung sampah di
atasnyaakan menjadi tempat hidup berbagai bakteri penyebab penyakit.Pencemaran oleh
bakteri dan polutan lainnya dari sampah akan mengurangi kualitas air tanah.Air tanah yang
menurun kualitasnya dapat terlihat dari perubahan fisiknya. Perubahan fisikmisalnya berbau,
berwarna dan berasa, bahkan terdapat lapisan seperti minyak. Beberapa jenissampah seperti
plastik dan logam, sulit terurai sehingga berpengaruh pada kemampuan tanahmenyerap air.
b. Limbah PertanianDalam kegiatan pertanian, penggunaan pupuk buatan, zat kimia pemberantas
hama (pestisida),dan pemberantas tumbuhan pengganggu (herbisida) dapat mencemari tanah.
Penggunaan pupuk buatan secara berlebihan menyebabkan tanah menjadi asam yang
selanjutnya berpengaruhterhadap produktivitas tanaman. Tanaman menjadi layu, berkurang
produksinya dan akhirnyamati.Pencemaran tanah oleh pestisida dan herbisida terjadi saat
dilakukan penyemprotan tersebutakan terbawa oleh air hujan dan akhirnya mengendap di
tanah. Pestisida dan herbisida memilikisifat sulit terurai dan dapat bertahan lama di dalam
tanah. Residu pestisida dan herbisida inimembahayakan kehidupan organisme tanah. Misalnya,
residu pestisida DDT (dikloro difeniltrikloroetana) dapat membunuh mikroorganisme yang
sangat penting bagi proses pembusukan,sehingga kesuburan tanah terganggu. Tanah yang
tercemar pupuk buatan, pestisida dan herbisidadapat mencemari sungai karena zat-zat tersebut
terbawa air hujan atau erosi.
c. Limbah PertambanganAktivitas penambangan bahan galian juga dapat menimbulkan
pencemaran tanah. Salah satukegiatan penambangan yang memiliki pengaruh besar
mencemarkan tanah adalah penambanganemas. Pada penambangan emas, polusi tanah terjadi
akibat penggunaan merkuri (Hg) dalam proses pemisahan emas dan beracun yang dapat
mematikan tumbuhan, organisme tanah, danmenggangu kesehatan manusia.
2) Komponen Bahan Pencemar Tanah
Komponen-komponen bahan pencemar yang diperoleh dari sumber-sumber bahan
pencemartersebut di atas antara lain:
a. Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme, seperti
sisa-sisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.
b. Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/ diuraikan
olehmikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan
bangunan,menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
c. Pencemar udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan
NO2),oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2), menghasilkan hujan
asam yangakan menyebabkan tanah bersifat asam dan merusak kesuburan tanah/
tanaman.
d. Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah industri seperti Hg, Zn,
Pb,Cd dapat mencemari tanah.
e. . Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari percobaan lain
yangmenggunakan atau menghasikan zat radioaktif.Komponen bahan pencemar tanah.
C. PENDUGAAN TINGKAT PENCEMARAN/KERUSAKAN TANAH
Gejala pencemaran tanah dapat diketahui dari tanah yang tidak dapat digunakan untuk keperluanfisik
manusia. Tingkat pencemaran tanah diukur dari banyak tidaknya bahan pencemar yangterkandung di
dalamnya. Bahan pencemarnya antara lain, sampah organik, sampah senyawaorganik atau sampah
anorganik, sampah dari pengelolaan limbah industri, sampah zat radioaktif, penggunaan pupuk yang
menggunakan senyawa kimia atau pestisida, dan sampah-sampah darilimbah rumah tangga.Tingkat
pencemaran/kerusakan tanah dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :

1. Pencemaran Ringan
Pencemaran ringan yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada ekosistem
lain.Contohnya tanah yang tidak dapat lagi ditumbuhi tanaman tertentu. Biasanya tanah ini
banyakterdapat sampah-sampah anorganik yang tidak dapat terurai oleh tanah dengan
sempurna,sehingga menyebabkan sebagian tanaman lain tidak dapat hidup karena kesulitan
mendapatkanmakanan didalam tanah.
2. Pencemaran Kronis
Pencemaran kronis yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis. Biasanya tanah
initercemar oleh limbah pabrik yang dapat mengkibatkan penyakit.
3. Pencemaran Akut
Pencemaran akut yaitu pencemaran yang mengakibatkan tanah tidak dapat lagi
dimamfaatkanseperti sediakala. Biasanya tanah ini terlalu banyak mengunakan pupuk yang
mengandung bahankimia dan tidak mematuhi aturan. Ciri-ciri tanah ini biasanya tanahnya
kering dan tandus.

D. KRITERIA KERUSAKAN TANAH

Untuk mengukur tingkat pencemaran disuatu tempat digunakan kriteria pencemaran. Kriteria
pencemaran digunakan sebagai indikator (petunjuk) terjadinya pencemaran dan tingkat pencemaran
yang telah terjadi. Kriteria pencemaran tanah meliputi kriteria fisik, kriteria kimia,dan kriteria biologi.

1. Kriteria Fisik
Kriteria fisik meliputi pengukuran tentang warna, bau, suhu, dan radioaktivitas.
2. 2. Kriteria Kimia
Kriteria kimia dilakukan untuk mengetahui kadar CO2, pH, keasaman, kadar logam, dan logam
berat. Sebagai contoh berikut disajikan pengukuran pH air yang terkandung dalam tanah,
kadarCO2, dan oksigen terlarut.
a. Pengukuran pH air dalam tanah
Air dalam tanah kondisi alami yang belum tercemar memiliki rentangan pH 6,5 – 8,5. Karena
pencemaran, pH air dalam tanah dapat menjadi lebih rendah dari 6,5 atau lebih tinggi dari
8,5.Bahan-bahan organik biasanya menyebabkan kondisi air tersebut menjadi lebih asam.
Kapurmenyebabkan kondisi air dalam tanah menjadi alkali (basa). Jadi, perubahan pH air
tersebuttergantung kepada macam bahan pencemarnya. Perubahan nilai pH mempunyai
arti penting bagikehidupan air. Nilai pH yang rendah (sangat asam) atau tinggi (sangat basa)
tidak cocok untukkehidupan kebanyakan organisme. Untuk setiap perubahan satu unit skala
pH (dari 7 ke 6 ataudari 5 ke 4) dikatakan keasaman naik 10 kali. Jika terjadi sebaliknya,
keasaman turun 10 kali.Keasaman air dapat diukur dengan sederhana yaitu dengan
mencelupkan kertas lakmus ke dalamair untuk melihat perubahan warnanya.
b. Pengukuran Kadar CO2
Gas CO2 juga dapat larut ke dalam tanah. Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, bahan
pencemar tanah juga terkandung dari udara. Kadar gas CO2 terlarut sangat dipengaruhi
olehsuhu, pH, dan banyaknya organisme yang hidup di dalam tanah. Semakin banyak
organisme didalam tanah, semakin tinggi kadar karbon dioksida terlarut. Kadar gas CO dapat
diukur dengancara titrimetri.
c. Pengukuran Kadar Oksigen Terlarut
Kadar oksigen terlarut dalam tanah yang alami berkisar 5 – 7 ppm (part per million atau
satu persejita; 1ml oksigen yang larut dalam 1 liter air dikatakan memiliki kadar oksigen 1
ppm).Penurunan kadar oksigen terlarut dapat disebabkan oleh tiga hal :

1. Proses oksidasi (pembongkaran) bahan-bahan organik.

2. Proses reduksi oleh zat-zat yang dihasilkan baktri anaerob.


3. . Proses pernapasan orgaisme.Pencemaran tanah dapat mengurangi persediaan oksigen
terlarut. Hal ini akan mengancamkehidupan organisme yang hidup di dalam tanah. Semakin
tercemar, kadar oksigen terlarutsemakin mengecil. Untuk dapat mengukur kadar oksigen
terlarut, dilakukan dengan metodeWinkler. Parameter kimia yang dilakukan melalui kegiatan
pernapasan jasad renik dikenalsebagai parameter biokimia. contohnya adalah pengukuran BOD
dan COD.

3. Parameter Biologi

Di tanah terdapat hewan-hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang peka dan ada pula yangtahan
terhadap kondisi lingkungan tertentu. Organisme yang peka akan mati karena pencemarandan
organisme yang tahan akan tetap hidup. Planaria merupakan contoh hewan yang peka pencemaran.
Tanah yang mengandung planaria menunjukkan tanah tersebut belum mengalami pencemaran.
Sebaliknya, cacing Tubifex (cacing merah) merupakan cacing yang tahan hidup dan bahkan berkembang
baik di lingkungan yang kaya bahan organik, meskipun spesies hewan yanglain telah mati. Ini berarti
keberadaan cacing tersebut dapat dijadikan indikator adanya pemcemaran zat organik. Organisme yang
dapat dijadikan petunjuk pencemaran dikenal sebagaiindikator biologis.Indikator biologis terkadang
lebih dapat dipercaya daripada indikator kimia. Pabrik yangmembuang limbah ke sungai dan mengenai
tanah dapat mengatur pembuangan limbahnya ketikaakan dikontrol oleh pihak yang berwenang.
Pengukuran secara kimia pada limbah pabriktersebut selalu menunjukkan tidak adanya pencemaran.
Tetapi tidak demikian dengan maklukhidup yang menghuni ekosistem air dalam tanah secara terus
menerus. Disitu terdapat hewan-hewan, mikroorganisme, bentos, mikroinvertebrata, ganggang, yang
dapat dijadikan indicator biologis.

E. DAMPAK KERUSAKAN TANAH


Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran atau kerusakan tanah, diantaranya:

1. Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk
kedalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida
danherbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya
padaanak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh
populasi.Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu
dapatmeningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal
dapatmenyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena
terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada
saraf otot.Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal
serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak
sepertisakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang
disebut diatas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan
kematian.
2. Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan
kimiawitanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan
pada dosisyang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme
dari

mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan
dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberiakibat yang
besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jikaefek kimia pada
bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanandapat menelan bahan
kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas.
Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, sepertikonsentrasi DDT pada burung menyebabkan
rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkatKematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies
tersebut.Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya
dapatmenyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan
padakonservasi tanaman di mana

tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu
paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimiaderivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.

F. PENGENDALIAN KERUSAKAN TANAH


Cara pencegahan dan penanggulangan Bahan Pencemar Tanah Pencegahan dan
penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak dapat dipisah-pisahkan dalam arti
biasanyakedua tindakan ini dilakukan untuk saling menunjang, apabila tindakan pencegahan
sudah tidakdapat dilakukan, maka dilakukan langkah tindakan. Namun demikian pada dasarnya
kita semua sependapat bahwa tindakan pencegahan lebih baik dan lebih diutamakan dilakukan
sebelum pencemaran terjadi, apabila pencemaran sudahterjadi baik secara alami maupun
akibat aktivisas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baru kita lakukan tindakan
penanggulangan.Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya
pencemaran dapatdilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang
perlu ditanggulangi.Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya
pencemaran antara laindapat dilakukan sebagai berikut :
1. Langkah Pencegahan
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak
menyebabkanterjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan
pencemar, antara lain :Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh
mikroorganisme antara lain dapatdilakukan dengan mengubur sampah-sampah dalam tanah
secara tertutup dan terbuka, kemudiandapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk
mengurangi terciumnya bau busuk dari gas-gas yangtimbul pada proses pembusukan, maka
penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapisdengan tanah.Sampah senyawa organik
atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan olehmikroorganisme dapat
dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakarseperti plastik dan
serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari
pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidakdapat
dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian
dikubur.yang Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat akan
mencemaritanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan
proses pemurnian. Sampah zat radioaktif sumur-sumur atau tangki dalamsebelum dibuang,
disimpan dahulu pada jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang
ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke
dasar lautan yang sangatdalam.Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara
sembarangan namun sesuai denganaturan dan tidak sampai berlebihan.Usahakan
membuang dan memakai detergen berupa senyawaorganik yang dapat
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
2. Langkah Penangulangan
Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap
pencemaran tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan
pencemartanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang
bermanfaat.Ada beberapa langkah penangan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan
oleh pencemarantanah. Diantaranya:
a. Remidiasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.Hal
yang perlu diketahui sebelum dilakukan remidiasi adalah sebagai berikut:
1. Jenis pencemar (organic atau anorganik), terdegradasi/tidak, berbahaya/tidak
2. Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut,
3. Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan Fosfat (P),
4. Jenis tanah
5. Kondisi tanah (basah, kering)
6. . Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut
7. Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda).Ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-
site).Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih
murah dan lebihmudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.Pembersihan off-sitemeliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itudi daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebutdisimpan di bak/tanki
yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
tersebut.Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian
diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih
mahal dan rumit.
b. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakanmikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah
atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak
beracun (karbon dioksida dan air).

1. jenis jenis biomerasi


Jenis-jenis bioremediasi adalah sebagai berikut
Biostimulasi
Nutrien dan oksigen, dalam bentuk cair atau gas, ditambahkan ke dalam air atau tanah
yangtercemar untuk memperkuat pertumbuhan dan aktivitas bakteri remediasi yang telah ada
didalam air atau tanah tersebut.
Bioaugmentasi.
Mikroorganisme yang dapat membantu membersihkan kontaminan tertentu ditambahkan
kedalam air atau tanah yang tercemar. Cara ini yang paling sering digunakan dalam
menghilangkan kontaminasi di suatu tempat. Namun ada beberapa hambatan yang ditemui
ketika cara ini digunakan. Sangat sulit untuk mengontrol kondisi situs yang tercemar agar
mikroorganisme dapat berkembang dengan optimal. Para ilmuwan belum sepenuhnya mengerti
seluruhmekanisme yang terkait dalam bioremediasi, dan mikroorganisme yang dilepaskan
kelingkungan yang asing kemungkinan sulit untuk beradaptasi.
Bioremediasi Intrinsik.
Bioremediasi jenis ini terjadi secara alami di dalam air atau tanah yang tercemar.Ada 4 teknik
dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi :
1). Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan penambahan nutrien,
pengaturan kondisi redoks, optimasi ph, dsb
2). Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme
yangmemiliki kemampuan biotransformasi khusus
3). Penerapan immobilized enzymes
4). Penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk menghilangkan atau mengubah pencemar.

b.2. Proses Biomerasi

Transformasi kimia dari bahan pencemar pestisida melalui proses bioremediasi ini meliputi beberapa
proses, yaitu

1). Detoksikasi, yaitu konversi dari molekul yang bersifat toksik menjadi produk yang tidak bersifat
toksik.
2). Degradasi, yaitu transformasi dari substrat kompleks menjadi produk yang lebih sederhana.
3). Konjugasi, yaitu pembentukan senyawa kompleks, atau reaksi penambahan, dimana
suatuorganisme dapat menghasilkan substrat yang lebih kompleks dan mengkombinasikannya
dengan pestisida dengan sel metabolis.Konjugasi atau pembentukan senyawa pengkompleks
dapat dihasilkan dari organisme yangmenghasilkan suatu asam amino, asam organik, methyl
atau senyawa lain yang bereaksi dengan polutan membentuk substrat lainnya. Konjugasi adalah
salah satu bentuk bioremediasi darimetabolisme mikroorganisme terhadap fungisida sodium
dimethyldithiocarbamate, dimanamikroorganisme mengkompleks pestisida dengan asam amino
pada sel.

4. Aktivasi, yaitu konversi substrat yang nontoksik menjadi molekul toksik seperti bahan
aktifawal dari pestisida. Sebagai contoh, herbisida 4- (2,4-dichlorophenoxy) butyric
acidditransformasi dan diaktivasi oleh mikroorganisme dalam tanah menghasilkan senyawa
yang bersifat toksik terhadap gulma dan serangga. Proses aktivasi ini lebih menekankan
proses aktivasi secara enzimatik, menjadi produk nontoksik yang tidak lagi dalam
prosesenzimatik
5. Proses defusi, yaitu konversi molekul nontoksik berasal dari pestisida yang sedang dalam
proses aktivasi secara enzimatik, menjadi produk nontoksik yang tidak lagi dalam
prosesenzimatik
6. Perubahan spektrum toksisitas. Contoh bioremediasi bagi lingkungan yang tercemar minyak
bumi. Yang pertama dilakukan adalah mengaktifkan bakteri alami pengurai minyak bumi
yangada di dalam tanah yang mengalami pencemaran tersebut. Bakteri ini kemudian
akanmenguraikan limbah minyak bumi yang telah dikondisikan sedemikian rupa sehingga
sesuaidengan kebutuhan hidup bakteri tersebut. Dalam waktu yang cukup singkat
kandungan minyakakan berkurang dan akhirnya hilang, inilah yang disebut sistem
bioremediasi.

b.3. Manfaat Biomerasi

1. Bidang Lingkungan
Pengolahan limbah yang ramah lingkungan dan bahkan mengubah limbah tersebut
menjadiramah lingkungan. Contoh bioremediasi dalam lingkungan yakni telah
membantu mengurangi pencemaran dari pabrik, misalnya saat 1979, supertanker Exxon
Valdez di Alaska, lebih dari11juta gallon oli mentah mengalir, tetapi bakteri pemakan oli
membantu mengurangi pencemaran laut yang lebih jauh lagi.
2. Bidang Industri
Bioremediasi telah memberikan suatu inovasi baru yang membangkitkan semangat
industrisehingga terbentuklah suatu perusahaan yang khusus bergerak dibidang
bioremediasi, contohnyaadalah Regenesis Bioremediation Products, Inc., di San
Clemente, Calif.
3. Bidang Ekonomi
4. Bioremediasi menggunakan bahan bahan alami yang hasilnya ramah lingkungan,
sedangkanmesin-mesin yang digunakan dalam pengolahan limbah memerlukan modal
dan biaya yang jauhlebih, sehingga bioremediasi memberikan solusi ekonomi yang lebih
baik.
4. Bidang Pendidikan
Penggunaan microorganisme dalam bioremediasi, dapat membantu penelitian
terhadapmikroorganisme yang masih belum diketahui secara jelas.Pengetahuan ini akan
memberikansumbangan yang besar bagi dunia pendidikan sains.
5. Bidang Teknologi
Bioremediasi memberikan tantangan baru bagi teknologi untuk terus memberikan inovasi
yanglebih baik bagi lingkungan.
6. Bidang Sosial
Bioremediasi memberikan solusi ekonomi yang mudah dijangkau dan mudah dilakukan baik bagi
rumah tangga dan industri. Dengan begini, limbah rumah tangga dapat dikelola jauh lebih baik.
7. Bidang Kesehatan
Dengan pengelolaan limbah yang baik, pencemaran dapat diminimalisir sehingga kualitas
hidupmanusia jauh meningkat
8. Bdang Politik
9. Isu lingkungan dapat lebih ditekan sehingga para petinggi dapat memfokuskan masalah
kelingkup lain, Bahkan bioremediasi dapat membantu memperbaiki masalah yang
berkesinambungan didalamnya.

b.4. Keunggulan BiomerasiMeminimalisasi terinfeksinya pekerja lapangan

Perlindungan kesehatan masyarakat yang berjangka panjang Proses pelaksanaan dapat dilakukan
langsung di daerah tersebut dengan lahan yang sempitsekalipun.

Menghilangkan zat-zat berbahayaMenggunakan proses yang bersifat alamiMengubah polutan bukan


hanyab memindahkannyaProses degradasi dapat dilaksanakan dalam jangka waktu yang cepat.
BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubahlingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau
bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaantanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zatkimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yanglangsung dibuang ke
tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak
dari pencemaran tanah, diantaranya dengan

remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan permukaan tanah
yangtercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses pembersihan pencemaran tanah
denganmenggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).B. SaranUntuk lebih memahami semua tentang
pencemaran tanah, disarankan para pembaca mencarireferensi lain yang berkaitan dengan materi pada
makalah ini. Selain itu, diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari

Anda mungkin juga menyukai