Anda di halaman 1dari 25

Apakah yang dimaksud dengan tanah?

Akibat kegiatan manusia, banyak terjadi


kerusakan tanah.

PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa


Pencemaran Tanah
Peristiwa masuknya zat atau komponen lainnya
ke dalam suatu area tanah. Akibatnya dapat
mengubah atau mempengaruhi keseimbangan
ekologis di areal tersebut
Keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami.
Penyebab Pencemaran Tanah

berasal :
1. Pemukiman penduduk
2. Perdagangan/pasar/tempat usaha hotel

3. Wisata
Limbah domestik dapat berupa limbah padat dan cair
Limbah padat berupa sampah
anorganik; tidak dapat diuraikan
oleh mikroorganisme
(non-biodegradable)
Contoh : plastik, kaleng, dsb.

Limbah cair berupa; faeses,


deterjen, oli, cat.

Jika meresap kedalam tanah akan


merusak kandungan air tanah
bahkan dapat membunuh mikro-
organisme di dalam tanah
Limbah padat ; hasil buangan industri
berupa padatan, lumpur, bubur yang
berasal dari proses pengolahan.
Misalnya sisa pengolahan pabrik gula,
pulp, kertas, rayon, plywood,
pengawetan buah, ikan daging dll.

Limbah cair; hasil pengolahan dalam suatu


proses produksi,
misalnya sisa-sisa pengolahan industri
pelapisan logam dan industri kimia lainnya.
Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-
zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam
sisa-sisa pupuk sintetik untuk
menyuburkan tanah/tanaman,

misalnya : pupuk urea

Pestisida pemberantas hama tanaman,

misalnya : pestisida
Dampak Pencemaran Tanah
Pada Lingkungan
Timbulan sampah yang berasal dari
limbah domestik dapat
mengganggu/ mencemari karena:
lindi (air sampah), bau dan estetika.
Timbulan sampah juga menutupi
permukaan tanah sehingga tanah
tidak bisa dimanfaatkan.

Selain itu, timbunan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen


dan asam sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada
timbunan sampah dapat menimbulkan gangguan terhadap bio
tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur
tanah. Limbah lain seperti oksida logam, baik yang terlarut
maupun tidak pada permukaan tanah menjadi racun.
Sampah anorganik ; lapisan tanah
tidak dapat ditembus oleh akar
tanaman dan tidak tembus air
sehingga peresapan air dan mineral
yang dapat menyuburkan tanah hilang
dan jumlah mikroorganisme di dalam
tanahpun akan berkurang

Limbah cair rumah tangga berupa;


tinja, deterjen, oli bekas, cat, jika
meresap kedalam tanah akan
merusak kandungan air tanah
bahkan zat-zat kimia yang
terkandung di dalamnya dapat
membunuh mikro-organisme di
dalam tanah.
Limbah industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal
dari proses pengolahan. Penimbunan limbah padat mengakibat-kan
pembusukan yang menimbulkan bau di sekitarnya karena adanya
reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu.

Dengan tertimbunnya limbah


dalam jangka waktu lama,
permukaan tanah menjadi rusak
dan air yang meresap ke dalam
tanah terkontaminasi dengan
bakteri tertentu yang
mengakibatkan turunnya
kualitas air tanah pada musim
kemarau.
Selain itu timbunan akan mengering dan mengundang bahaya kebakaran.
Limbah Industri Cair; sisa hasil
industri pelapisan logam yang
mengandung zat-zat seperti
tembaga, timbal, perak,khrom,
arsen dan boron merupakan zat
yang sangat beracun terhadap
mikroorganisme.

Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi


mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap
kesuburan tanah.
Limbah Pertanian
Penggunaan pupuk yang terus
menerus dalam pertanian akan
merusak struktur tanah, yang
menyebabkan kesuburan tanah
berkurang dan tidak dapat
ditanami jenis tanaman tertentu
karena hara tanah semakin
berkurang
Penggunaan pestisida :
mematikan mikroorganisme
yang berguna di dalam tanah.
terus menerus akan meng-
akibatkan hama tanaman
kebal
Dampak Pencemaran Tanah
Pada Kesehatan
Tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan
kerentanan populasi yang terkena.

Kromium, berbagai macam


pestisida dan herbisida
merupakan bahan karsinogenik
untuk semua populasi.

Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat


menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada
seluruh populasi.
Paparan terus menerus benzena pada konsentrasi tertentu
dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat
menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat
diobati.
PCB dan siklodiena dapat menyebabkan keracunan hati.
Organofosfat dan karbamat dapat dapat menyebabkan
ganguan pada saraf otot.
Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang
perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf
pusat.
Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala,
pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut
di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan
kematian.
Dampak Pencemaran Tanah
Terhadap Ekosistem
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya
bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah
sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan
metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang
hidup di lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari
rantai makanan, yang berakibat besar terhadap predator atau
tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek
kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian
bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang
lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk
penghuni piramida atas.
Dampak Pencemaran Tanah
Pada Pertanian

Tanaman mengalami perubahan metabolisme yang pada akhirnya


dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana
tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang
panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan
terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
PENANGANAN

1. PENGOLAHAN SAMPAH

Sampah dibagi menjadi sampah


organik dan sampah anorganik

Cara penanggulangan yang bisa di lakukan adalah :


sampah organik dijadikan sebagai pupuk ortanik
sampah anorganik seperti plastik dapat di daur ulang (reuse)
.
Proses pengelolaan Sampah
2. REMEDIASI
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan
tanah yang tercemar.

Ada dua jenis remediasi tanah :


1. in-situ (on-site)
adalah pembersihan di lokasi, pembersihan ini lebih murah
dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi),
dan bioremediasi

2. ex-situ (off-site)
Meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian
dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman,
tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Sebelum melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui:
1. Jenis pencemar (organic atau anorganik), terdegradasi/tidak,
berbahaya/tidak,
2. Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah
3. Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan Fosfat (P),
4. Jenis tanah,
5. Kondisi tanah (basah, kering),
6. Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut,
7. Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan
segera/bisa ditunda).
3. BIOREMEDIASI

Proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan


mikroorganisme (jamur, bakteri).

Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat


pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak
beracun (karbon dioksida dan air).
Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi :

1. stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar)


dengan penambahan nutrien, pengaturan kondisi redoks,
optimasi pH, dsb
2. inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar,
yaitu mikroorganisme yang memiliki kemampuan
biotransformasi khusus
3. penerapan immobilized enzymes
4. Penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk
menghilangkan atau mengubah pencemar.

Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah,


ketersediaan air, nutrien (N, P, K), perbandingan C : N kurang
dari 30:1, dan ketersediaan oksigen.
4. REBOISASI

Penanaman kembali hutan yang gundul. Dalam hal ini termasuk


pula tanah yang sudah rusak.

Ada beberapa tanaman yang dapat menyerap radiasi / bahkan


polusi dari suatu ekosistem yang rusak. Pada saat tanah masih
rusak kita dapat mengusahakan untuk menetralisir tanah terlebih
dahulu sebelum di Tanami. Kemudian berikan pupuk alami agar
tanah lebih subur, setelah tanah mulai netral dan subur maka
baru bisa ditanami lagi
Remediasi ex-situ (off-site)

Caranya tanah disimpan di bak/tanki yang kedap,


kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan
keluar dari bak yang kemudian diolah dengan
instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini
jauh lebih mahal dan rumit.

Anda mungkin juga menyukai