Kelompok 4: • Arto Parayung (M.20.02.012) • Rika Rentika (M.20.02.047) • Enceng (M.20.02.015) • Rinda Ayu Jaya (M.20.02.048) • Muh. Arief S. (M.20.02.029) • Amelia (M.20.02.008) • Nur Fadila (M.20.02.034) • Syahruni Mursaha(M.20.02.053) • Nur Halima Nasir (M.20.02.036) • Wandasari (M.20.02.057) Pokok-Pokok Bahasan 1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran tanah? 2. Apa yang bisa menyebabkan pencemaran tanah? 3. Bagaimana dampak, penanganan dan pencegahan dari pencemaran tanah? 4. Apa saja kasus pencemaran tanah yang kerap terjadi? 5. Bagaimana penanggulangan pencemaran tanah yang disebabkan oleh kasus terkait? Definisi Pencemaran Tanah • Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Definisi Pencemaran Tanah • Pencemaran ini biasanya terjadi karena terjadi kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia atau limbah, air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Definisi Pencemaran Tanah • Di dalam PP No.150 tahun 2000 disebutkan bahwa: “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah”. Penyebab Pencemaran Tanah
“Secara umum, pencemaran tanah dapat
disebabkan oleh limbah domestik, limbah industri dan limbah pertanian.” Limbah Domestik 1. Limbah domestic Limbah domestik dapat berasal dari daerah pemukiman penduduk, perdagangan/ pasar/ tempat usaha, hotel dan lain-lain, kelembagaan seperti kantor-kantor pemerintahan dan swasta, serta tempat wisata yang dapat berupa limbah padat maupun cair. Limbah Domestik • Limbah padat ini berupa sampah anorganik, yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (non- biodegradable). Contohnya kantong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastic air mineral dan sebagainya. Limbah Domestik • Limbah cair berupa tinja, deterjen, oli, cat yang mana jika meresap ke dalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikroorganisme yang ada di dalam tanah. Limbah Industri • Sama halnya dengan limbah domestik, limbah industri juga dibedakan menjadi limbah padat dan limbah cair. Limbah industri itu sendiri merupakan material sisa atau material yang sudah tida tidak digunakan lagi yang berasal dari hasil kegiatan suatu industri. Limbah Industri • Limbah industri berupa limbah padat merupakan hasil buangan industri dalam bentuk padatan, lumpur, bubur yang merupakan sisa hasil proses pengolahan .Contohnya, sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah dan lain- lain. Limbah Industri • Limbah industri berbentuk cair merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, aesen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam. Limbah Pertanian • Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida pemberantas hama tanaman misalnya DDT. Dampak Pencemaran Tanah • Semua hal yang telah mengalami pencemaran pasti ujungnya akan menimbulkan berbagai dampak negatif, tidak terkecuali pencemaran tanah. Adapun beberapa dampak negatif dari pencemaran tanah anatara lain: Dampak Pencemaran Tanah a. Mengurangi kesuburan tanah b. Membuat tanaman dan makhluk hidup lainnya mati. c. Menimbulkan wabah penyakit. Dampak Lainnya a. Matinya organism pengurai tanah akibat pembuangan limbah deterjen dan residu pestisida dalam tanah; b. Menurunnya produktivitas tanah karena terkikisnya lapisan humus dari permukaan tanah; c. Perubahan pH tanah akibat adanya deposit senyawa asam yang berasal dari hujan asam. Adapun perubahan keasaman tanah ini dapat berpengaruh buruk terhadap penyerapan hara dari tanah oleh tanaman. Pencegahan Pencemaran Tanah • Secara umum, pencegahan ini adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi adanya bahan pencemar, antara lain: Pencegahan Pencemaran Tanah a. Melakukan daur ulang sampah anorganik, seperti plastic, logam, laca, karet dan lain-lain; b. Tidak membuang sampah deterjen ke tanah atau saluran air. Sebaliknya, limbah deterjen ditampung dalam bak penampungan untuk dilakukan pengendapan, penyaringan dan penjernihan; c. Menjaga kelestarian tanaman untuk mengurangi pengikisan lapisan humus tanah oleh air hujan. Penanggulangan Pencemaran Tanah • Tanah yang telah terkontaminasi oleh berbagai jenis polutan dapat dipulihkan dengan metode pengolahan yang disebut dengan remediasi. Remediasi merupakan kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah. Sebelum melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui adalah jenis pencemar (organik atau anorganik), berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah, perbandingan karbon; nitrogen dan fosfat, jenis tanah, kondisi tanah (kering atau basah), berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut, serta kondisi pencemaran. 3 Remediasi a. Remediasi in situ, yaitu pembersihan atau pengolahan tanah terkontaminasi di lokasi. Remediasi in siru lebih murah dan lebih mudah dengan konversi biologi dan kimia. Pemisahan daerah terkontaminasi agar tidak mencemari lingkungan lainnya. 3 Remediasi b. Remediasi ex situ, yaitu pengolahan tanah yang terkontaminasi dengan digali dan diolah di suatu unit pengolahan anatara lain, dapat dilakukan dengan cara memisahkan bahan pencemar dengan tanah, penguraian kontaminan dengan mikroba, pemanfaatan energi panas yang dapat menguapkan kontaminan dengan mikroba, pemanfaatan energi panas yang dapat menguapkan kontaminan dari tanah dan ekstraksi kontaminan dari tanah. Remediasi ex situ ini jauh lebih mahal dan rumit. 3 Remediasi c. Bioremediasi, yaitu proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah, ketersediaan air, nutrient (N, P, K), perbandingan C : N kurang dari 30 : 1 dan ketersediaan oksigen. Contoh Kasus • Industri minyak bumi memiliki potensi sebagai sumber dampak terhadap pencemaran air, tanah dan udara baik secara langsung maupun tidak langsung. Minyak yang merembes ke dalam tanah dapat menyebabkan tertutupnya suplai oksigen dan meracuni mikroorganisme tersebut. Tumpahan minyak di lingkungan dapat mencemari tanah dan perairan hingga ke daerah sub-surface dan lapisan aquifer air tanah. Jumlah tanah yang terkontaminasi minyak bumi yang dihasilkan dalam proses produksi minyak telah meningkat ribuan ton setiap tahun di Indonesia. Lanjutan… Tumpahan minyak bumi pada permukaan tanah berpotensi mencemari lingkungan terutama tanah dan air. Ketika suatu tumpahan minyak telah mencemari permukaan tanah, maka tumpahan tersebut dapat menguap, tersapu air hujan dan masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian mengendap sebagai zat kimia beracun di tanah, yang dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air permukaan maupun air tanah. Selain itu, tumpahan minyak dapat menurunkan kestabilan tanah dan mendegradasi fungsitanah hingga dapat menyebabkan lahan kritis. Lanjutan… Berdasarkan beberapa penelitian yang ada, ditemukan bahwa pada setiap kegiatan penambangan di sumur bor (cutting), terdapat tumpahan minyak pada lahan sekitar akibat proses pengangkutan minyak, baik melalui pipa, alat angkut maupun ceceran akibat proses pemindahan. Pada tanah yang tercemar minyak bumi, ditemukan bahwa unsur makro yaitu karbon 8,53% (sedang), Nitrogen 0,20% (rendah), Fosfor 0,01% (sangat rendah), Kalium 0,22% (sedang dan kadar TPH yaitu 41.200 mg/kg. Dari hasil analisis tersebut, tanah ini tidak baik untuk pertanian karena hara N tergolong rendah dan senyawa hidrokarbon tergolong tinggi Penanganan Kasus Terkait… • Pencemaran Tanah Akibat Kasus Terkait Limbah minyak bumi dapat terjadi di semua lini aktivitas perminyakan, mulai dari eksplorasi sampai ke proses pengilangan dan berpotensi menghasilkan limbah berupa lumpur minyak bumi (Oily Sludge). Salah satu kontaminan minyak bumi yang sulit diurai adalah senyawa hidrokarbon. Ketika senyawa tersebut mencemari permukaan tanah, maka zat tersebut dapat menguap, tersapu air hujan atau masuk ke dalam tanah kemudian teredap sebagai zat beracun. Akibatnya, ekosistem dan siklus air juga ikut terganggu. • Secara alamiah, lingkungan memiliki kemampuan untuk mendegradasi senyawa-senyawa pencemar yang masuk ke dalamnya melalui proses biologis dan kimiawi. Namun, sering kali bahan pencemaran di lingkungan lebih besar dibandingkan dengan kecepatan proses degradasi zat pencemar tersebut secara alami. Akibatnya, zat pencemar akan terakumulasi sehingga dibutuhkan campur tangan manusia dengan teknologi yang ada untuk mengatasi pencemaran tersebut. Secara Fisik • Penanggulangan pencemaran minyak dapat dilakukan secara fisik, kimia dan biologi. Penanggulangan secara fisik umumnya digunakan pada langkah awal penanganan, terutama apabila minyak belum tersebar ke mana-mana. Namun, cara fisika memerlukan biaya yang sangat tinggi untuk pengangkutan dan pengadaan energy guna membakar materi yang tercemar. Secara Kimia • Penanggulangan secara kimia dapat dilakukan dengan bahan kimia yang mempunyai kemampuan mendispersi minyak. Terutama ketika zat pencemar tersebut dalam konsentrasi tinggi. Namun, cara ini memiliki kelemahan yaitu mahal pengoperasiannya karena memakan biaya yang cukup besar dan metode kimia memerlukan teknologi dan peralatan canggih untuk menarik kembali bahan kimia dari lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif yang lain. Bioremediasi • Meningat dampak pencemaran minyak bumi baik dalam konsentrasi rendah maupun tinggi cukup serius, maka manusia terus berusaha mencari teknologi yang paling mudah, murah dan tidak menimbulkan dampak lanjutan. Salah satu alternatif penanggulangan lingkungan tercemar minyak adalah dengan teknik bioremediasi, yaitu suatu teknologi yang ramah lingkungan, efektif dan ekonomis dengan memanfaatkan aktivitas mikroba seperti bakteri. Kesimpulan • Pencemaran tanah merupakan keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena terjadi kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia atau limbah, air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Kesimpulan • Salah satu kasus yang kerap terjadi adalah pencemaran akibat industri minyak bumi. Tumpahan minyak bumi pada permukaan tanah berpotensi mencemari lingkungan terutama tanah dan air. Ketika suatu tumpahan minyak telah mencemari permukaan tanah, maka tumpahan tersebut dapat menguap, tersapu air hujan dan masuk ke dalam tanah. Maka dari itu, sebagai upaya menanggulangi permasalahan tersebut, maka dilakukan penanggulangan secara kimia, fisika maupun biologi. Sekian & Terima Kasih