PENCEMARAN TANAH
DISUSUN OLEH :
2. M. ROYHAN FAIQ
3. M. REIHAN AL-FATHIR
GURU PEMBIMBING :
Sumaisarah, S.P., M.M
0
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb, Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana ini.
Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, karena itu kritik dan
saran akan sangat berguna bagi kami guna memperbaiki karya tulis selanjutnya. Demikianlah
karya tulis ini kami susun, semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan kondisi
tata lingkungan (tanah, udara, dan air) yang tidak menguntungkan (merusak dan merugikan
kehidupan manusia, binatang, dan tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran benda-benda
asing (seperti sampah, limbah industri, minyak, logam berbahaya dan sebagainya). Hal ini
salah satunya sebagai akibat perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan lingkungan
tersebut tidak berfungsi seperti semula (Susilo, 2003). Kontaminasi pada tanah diakibatkan
oleh banyak penyebab termasuk limbah industri, limbah pertambangan, residu pupuk dan
pestisida hingga bekas instalasi senjata kimia.
Bentuk kontaminasi berupa berbagai unsur dan substansi kimia berbahaya (Squires
2001; Matsumoto 2001; Wise dkk, 2000) yang mengganggu keseimbangan fisik, kimia, dan
biologi tanah. Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah,
maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di
tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Pada dasarnya kontaminasi logam dalam tanah pertanian bergantung pada: 1) Jumlah
logam yang ada pada batuan tempat tanah terbentuk, 2) Jumlah mineral yang ditambahkan
pada tanah sebagai pupuk, 3) Jumlah deposit logam dari atmosfer yang jatuh ke dalam tanah,
dan 4) Jumlah yang terambil pada proses panen ataupun merembes ke dalam tanah yang lebih
dalam (Darmono, 2001). Kandungan logam dalam tanah sangat berpengaruh terhadap
kandungan logam pada tanaman yang tumbuh di atasnya, kecuali terjadi interaksi diantara
logam itu sehingga terjadi hambatan penyerapan logam tersebut oleh tanaman.
iii
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini
adalah :
1.3 Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah :
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Dikutip dari Conservation Institute, definisi pencemaran tanah adalah kerusakan dan
kontaminasi tanah melalui tindakan langsung dan tidak langsung manusia. Pencemaran
menyebabkan perubahan tanah baik bersifat sementara maupun permanen. Pencemaran tanah
berarti degradasi atau kerusakan permukaan dan tanah bumi. Berakibat pada berkurangnya
kualitas atau produktivitas tanah sebagai tempat ideal untuk kegiatan konstruktif seperti
pertanian, kehutanan, dan lain-lain.
Tanah yang memiliki derajat keasaman (pH) sangat tinggi tidak dapat digunakan untuk
menanam tanaman yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, hewan, dan makhluk hidup
lainnya. pH yang tinggi justru akan merusak bagian-bagian dari tanaman
Tanah yang subur menjadi tempat tinggal yang baik untuk mikroorganisme dan jamur.
Salah satu ciri tanah yang tercemar adalah tidak adanya pertumbuhan mikroorganisme dan
jamur, baik di permukaan maupun di dalam tanah.
Selain dapat menyuburkan tanah, unsur hara juga berperan penting dalam
perkembangan dan pertumbuhan mikroorganisme dan tanaman. Jika unsur hara hilang,
pertumbuhan dan perkembangan tersebut tidak akan terjadi. Hilangnya salah satu bagian
penting dari tanah ini dapat terjadi karena adanya logam di dalam tanah, kontaminasi dari
pestisida, dan limbah cair, baik dari industri maupun rumah tangga.
4. Tanah Mengandung Plastik Dan Bahan Lain Yang Tidak Dapat Diuraikan
v
Semakin banyak sampah plastik yang tertimbun di dalam tanah, maka semakin buruk
kondisi tanah tersebut karena plastik dan bahan yang tidak dapat terurai akan menyebabkan
kontaminasi tanah dalam jangka waktu yang lama. Plastik dan bahan tersebut akan
mengontaminasi tanah dalam jangka waktu lama sehingga membuat kondisi tanah sangat
buruk.
Tanah yang baik dan subur pasti mengandung banyak mineral yang dibutuhkan oleh
tumbuhan dan hewan tanah untuk hidup, seperti C-organik, fosfor, kalium, kalsium,
magnesium, nitrogen, dan oksigen. Tetapi jika sudah tercemar, jumlah kandungan mineral-
mineral tersebut sangat sedikit dan digantikan oleh zat polutan yang kadarnya melebihi batas.
1. Bencana Alam
Saat banjir, lapisan unsur hara tanah akan hilang terbawa arus air sehingga membuat
tanah tersebut tercemar. Saat gunung berapi meletus, tanah akan tertutup abu vulkanik, pasir,
dan material lainnya yang membuat tanah menjadi kering. Tetapi saat kembali ke keadaan
normal, tanah yang tertutup tersebut akan menjadi subur.
2. Kebakaran Hutan
Selain dapat menyebabkan pencemaran udara dan air, kebakaran hutan jyga dapat
menyebabkan pencemaran udara. Hutan yang sudah terbakar akan sulit ditanami kembali
karena unsur-unsur penting dalam tanah sudah hilang, rusak, bahkan mati.
3. Limbah Anorganik
Limbah anorganik adalah limbah yang sulit untuk diuraikan. Meskipun dapat
diuraikan, waktu yang dibutuhkan sangatlah lama. Contoh dari limbah anorganik adalah
segala macam plastik, kaleng, botol bekas dan lain sebagainya yang bukan berasal dari
material organik.
4. Limbah Organik
Meskipun lebih mudah diurai dan tidak membutuhkan waktu lama, limbah yang
banyak berasal dari aktivitas industri kecil dan rumah tangga ini tetap saja dapat mencemari
tanah. Dalam jumlah yang besar, limbah ini akan memengaruhi pertumbuhan tanaman.
Contohnya, pencemaran tanah yang disebabkan feses bisa membuat kualitas air tanah
menurun dan mengandung bakteri penyebab penyakit. Oleh karena itu, meskipun bisa terurai
sendiri, tapi jumlah limbah organik yang terlalu banyak tetap bisa mencemari.
vi
5. Limbah Industri
Limbah industri berasal dari aktivitas industry pabrik dan aktivitas industry masyarakat
sehingga jumlahnya sangat banyak. Limbah ini jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan
limbah-limbah lainnya karena mengandung zat-zat kimia yang lebih berbahaya. Biasanya
disebabkan dari limbah pabrik gula, pabrik kertas, pabrik tekstil, pabrik obat-obatan kimia,
dan lain-lain.
Limbah yang disebut juga dengan limbah domestik ini berasal dari kegiatan rumah
tangga, seperti memasak dan mencuci. Limbah tersebut akan terserap dan mencemari tanah.
7. Limbah Pertambangan
8. Limbah Pertanian
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebih dapat menyebabkan tanah
tercemar. Pestisida dan pupuk tersebut akan terserap ke dalam tanah sehingga membuat tanah
menjadi tidak subur.
Pencemaran tanah terjadi karena adanya zat-zat polutan yang masuk ke dalam lapisan
tanah sehingga kualitas tanah menurun. Zat-zat polutan tersebut dapat berasal dari tumpahan
minyak, kebocoran limbah yang berbentuk cair, pestisida yang digunakan secara berlebihan,
cairan dari timbunan sampah, serta zat-zat lainnya, seperti :
vii
6. DDT (Dichloro Diphenyl Trichlorethane) yang terkandung pada pestisida
Pencemaran tanah memiliki dampak yang berbahaya bagi makhluk hidup, mulai dari
segi kesehatan hingga lingkungan. Toksin yang dilepaskan oleh polutan di tanah dapat
berinteraksi dengan ekosistem, baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya
polutan tanah yang mencemari air kemudian memengaruhi ekosistem perairan. Berikut ini
adalah beberapa dampak pencemaran tanah dari segi kesehatan dan lingkungan :
1. Kesehatan
Kerusakan Organ – Hal ini juga disebabkan oleh zat polutan tanah yang berbahaya. Salah
satu contohnya seperti kerusakan ginjal yang disebabkan oleh merkuri.
2. Lingkungan
Perubahan Struktur Tanah – Struktur tanah dapat mengalami perubahan apabila terdapat
polutan yang mematikan komponen penting dalam tanah.
viii
2.6 Upaya Pencegahan Pencemaran Tanah
Aktivitas pertanian seperti kegiatan bercocok tanam dan pencabutan rumput yang
berlebihan dapat mengakibatkan banjir dan erosi tanah.
“Waste Footprint” yang kita hasilkan dapat berupa sampah plastik, materi yang sulit
terurai, kotoran, dsb. Materi-materi tersebut dapat terakumulasi di tanah dan menjadi polutan
yang berbahaya. Kita dapat mengurangi “Waste Footprint” dengan cara melakukan 3R yaitu
Reuse, Reduce, dan Recycle.
3. Pencucian Tanah
4. Bioremediasi
Aktivitas manusia memang tidak pernah lepas dari adanya pencemaran lingkungan.
Tetapi kita bisa mengurangi pencemaran dengan menerapkan gaya hidup yang ramah
lingkungan.
ix
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pencemaran tanah adalah kerusakan dan kontaminasi tanah melalui tindakan langsung
dan tidak langsung manusia. Berakibat pada berkurangnya kualitas atau produktivitas tanah
sebagai tempat ideal untuk kegiatan konstruktif seperti pertanian, kehutanan, dan lain-lain.
Ciri-ciri tanah yang tercemar adalah derajat keasaman (pH) pada tanah yang sangat
tinggi, tidak ada pertumbuhan mikroorganisme dan jamur pada tanah, unsur hara tanah
hilang, tanah mengandung plastik dan bahan lain yang tidak dapat diuraikan, dan kandungan
mineral pada tanah yang sangat sedikit.
Penyebab pencemaran tanah biasanya terjadi karena faktor bencana alam, kebakaran
hutan, berbagai macam limbah seperti limbah anorganik, organik, limbah rumah tangga,
limbah industri, limbah pertanian, serta limbah pertambangan.
Pada tanah yang tercemar, pasti terdapat zat-zat berbahaya yang menyebabkan tanah
tersebut tercemar seperti zat Hg (raksa), Zn (seng), Pb (timbal), dan Cd (kadmium), DDT
(Dichloro Diphenyl Trichlorethane), Cr (kromium), Cl (Klorin), Organofosfat dan Karmabat,
serta PCB (Polychloro Biphenyl).
Pencemaran tanah memiliki dampak yang berbahaya bagi makhluk hidup, mulai dari
segi kesehatan seperti penyakit kanker, biokumulasi, dan kerusakan organ hingga berdampak
ke lingkungan yaitu menurunkan kesuburan tanah, perubahan struktur tanah, dan hilangnya
keanekaragaman hayati.
Pencemaran tanah juga dapat ditanggulangi dan dicegah dengan cara menghindari
aktifitas pertanian yang berlebih, mengurangi “waste footprint” manusia, pencucian tanah
atau soil washing, dan bioremediasi dan masih banyak lagi.
x
DAFTAR PUSTAKA
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SEMARANG. (2022). Ini Dia Penyebab Terjadinya
Pencemaran Tanah. https://dlh.semarangkota.go.id/ini-dia-penyebab-terjadinya-
pencemaran-tanah/ (23 Januari 2023)
xi