Anda di halaman 1dari 17

MATA KULIAH

PENYEHATAN TANAH DAN PENGELOLAAN SAMPAH – B

PENCEMARAN TANAH

Dosen Pengampu :

Catur Puspawati, ST, MKM

Disusun Oleh :

Nama : Ani Nuraini

NIM : P21335121010
Kelompok 9
1. Ani Nuraini (P21335121010)
2. Belva Sabina (P21335121019)
3. Faathir Ikmal Fatli (P21335121030)
4. Fadilla Afriantika (P21335121031)

PROGRAM SARJANA TERAPAN

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II

TAHUN AJARAN 2022-2023


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pencemaran Tanah”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Dosen Penyehatan Tanah dan
Pengelolaan Sampah-B “Catur Puspawati, ST, MKM” yang telah membimbing
kami. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.

Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata saya berharap
semoga makalah dengan judul “Pencemaran Tanah” ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 14 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................................................ii

A. PENGERTIAN PENCEMARAN TANAH........................................................................................................1

B. SUMBER PENCEMARAN TANAH...............................................................................................................1

1. SUMBER PENCEMAR ALAMIAH.......................................................................................................2

1.1 Akibat Letusan Gunung Berapi.................................................................................................2

1.2 Kebakaran Hutan......................................................................................................................4

1.3 Gempa Bumi............................................................................................................................5

1.4 Banjir dan Tanah Longsor.........................................................................................................6

2. SUMBER PENCEMAR BUATAN..........................................................................................................7

3. JENIS PENCEMARAN TANAH............................................................................................................8

4. BAHAN PENCEMAR TANAH............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................14

ii
A. PENGERTIAN PENCEMARAN TANAH

Pencemaran tanah merupakan keadaan dimana adanya berbagai bahan substansi kimia
yang masuk ke dalam lapisan tanah sehingga mengubah struktur dan lingkungan di dalam tanah.
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau
limbah kimia industri atau fasilitas komersial.

Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 Tahun 2000 tentang pengendalian kerusakan
tanah untuk produksi bio massa : “Tanah adalah salah satu komponen lahan berupa lapisan
teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organic serta mempunyai sifat fisik,
kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk
lainnya”.

Terjadinya pencemaran tanah disebabkan oleh masuknya komponen pencemar yang


melebihi daya dukung tanah. Penyebab terjadinya pencemaran tanah hampir sama dengan
penyebab terjadinya pencemaran air dan pencemaran udara. Diperkirakan banyak sekali limbah
yang dibuang ke dalam tanah setiap tahunnya di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sebagai
contoh bahan buangan yang berasal dari pembakaran senyawa anorganik seperti belerang dan
nitrogen akan berakhir di dalam tanah dalam bentuk asam sulfat dan asam nitrat. Partikel logam
seperti timbal (Pb) yang dihasilkan dari kendaraan bermotor juga akan berakhir pada tanah.

B. SUMBER PENCEMARAN TANAH

Pencemaran lingkungan kadang-kadang tampak jelas pada kita seperti timbunan sampah
di pasar-pasar, pendangkalan sungai yang penuh kotoran, atupun sesaknya napas karna asap
knalpot ataupun cerobong asap pabrik. Tetapi ada juga yang kurang Nampak misalnya
terlepasnya gas hidrogen sulfida dari sumber minyak tua. Seperti yang diketahui bahwa
pencemaran ialah bila berpengaruh jelek terhadap lingkungan, dimana lingkungan
mempunyai penyimpangan akibat pencemar itu. Setiap pencemar berasal dari sumber
tertentu.
Secara umum pencemaran tanah disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal Penyebab yang disebab kan oleh factor internal adalah pencemaran tanah

1
yang diakibatkan oleh aktivitas alam (secara alamiah) yang sulit diduga maupun
dikendalikian dan bahkan tidak dapat atau sukar diukur. Sedangkan pencemar eksternal
adalah pencemaran tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia baik yang disengaja
maupun yang tidak disengaja. Berikut ini mari sama-sama kita bahas sumber pencemar tanah
tersebut.
1. SUMBER PENCEMAR ALAMIAH

Salah satu sumber pencemaran tanah adalah sumber pencemar yang berasal dari aktivitas
alam atau yang disebut sumber pencemar alamiah. Pencemar alamiah adalah pencemaran
yang terjadi karena proses alam. Sumber pencemar alami merupakan istilah untuk
menunjuk pencemaran yang dilakukan oleh alam dan di luar campur tangan manusia
seperti akibat letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dekomposisi biotik, debu, dan spora
tumbuhan.
Pencemaran yang terjadi secara alamiah tidak dapat kita prediksi kapan aakan terjadi dan
seperti apa pencemaran tersebut akan berlangsung. Karna sumber pencemar ini tidak dapat
diukur, maka ketika adanya pencemaran tanah yang terjadi secara alamiah, maka sulit
untuk di batasi bahkan tidak bisa dicegah apabila suatu tanah tercemar karena kondisi
alam. Jenis cemaran alamiah yang terjadi pada tanah tergantung dari aktivitas alam yang
terjadi, sehingga bisa berbagai macam jenis pencemar yang ada, misalnya jenis organik, an
organik maupun radioaktif.
1.1 Akibat Letusan Gunung Berapi

Salah satu gas pencemar yang di hasilkan oleh gunung berapi adalah SOx. Sebagian besar
pencemaran udara oleh gas belerang oksida (SOx) berasal dari pembakaran bahan bakar
fosil, terutama batu bara. Adanya uap air dalam udara akan mengakibatkan terjadinya
reaksi
pembentukan asam sulfat maupun asam sulfit. Reaksinya adalah sebagai berikut:

SO2 + H2O -> H2SO3


SO3 + H2O -> H2SO4

2
Apabila asam sulfat maupun asam sulfit tersebut ikut berkondensasi di udara dan
kemudian jatuh bersama-sama air hujan sehingga pencemaran berupa hujan asam tidak
dapat dihindari lagi. Hujan asam ini dapat merusak tanaman, terkecuali tanaman hutan.
Kerusakan hutan ini akan mengakibatkan terjadinya pengikisan lapisan tanah yang subur.
Luapan Aliran Lahar ke Perkampungan Akibat Penuhnya Sungai oleh Aliran Lahar Saat
Erupsi Dampak Erupsi Gunung Meproses terbentuknya tanahkarena terjadi pembaharuan
material penutup lahan. Faktor pembentuk tanah seperti bahan induk, organisme, iklim dan
togografi menjadi tidak bekerja dalam pembentukan tanah akibat erupsi yang terus
menerus. Namun demikian dalam jangka waktu yang tidak panjang, maka pembentukan
tanah entisol pada lahan erupsi Merapidimungkinkan jika tidak mengalami penutupan
kembali oleh lahar dingin baru pada erupsi selanjutnya. Sebab, besaran erupsi gunung
Merapi yang tidak selalu sama dan juga jangkauan kerusakan lahan akibat erupsi dan banjir
lahar dingin tidak sama.
Penggunalan lahan pasiran untuk pertanian, perkebunan atau penghitanan kembali
membutuhkan tumbuhanpionir yang adaptif yang dapat hidup baik pada kondisi tanpa
naungan, seperti tumbuhan C4. Penanaman rumput zoysia natif Merapi lebih responsif dan
dapat hidup pada media pasir tambah tambahan ameliorasi tanah, dan lebih responsif jika
diberi bahan organik dibandingkan rumput perenial ryegrass yang merupakan rumput C3.
Hilangnya jalanjalan akses ke lahan pertanian dan hilangnya batas, batas kepemilihan
lahan.
Kerusakan lahan akibat erupsi sangat bervariasi, termasuk dalam hal ketebalan material
volkanik yang menutupi lahan. Tutupan material volkanik yang tebal baik dari erupsi
ataupun dari lahar dingin menyebabkan batasbatas kepemilikan lahan menjadi kabur dan
terkadang hilang, terutama lahan di bantaran sungai. Hal ini menyulitkan bagi badan
pertanahan nasional dan juga para pemilik lahan dalam menentukan batas lahan miliknya.
Pemetaan ulang diperlukan untuk memastikan kepemilikan lahan, terutama area yang
dimiliki pemerintah dan yang dimiliki oleh masyarakat setempat.

3
1.2 Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan bisa terjadi secara alami atau disebabkan perbuatan manusia. Kebakaran
yang ditimbulkan akibat aktivitas manusia pun bisa terjadi secara sengaja tau tak sengaja.
Kebakaran hutan secara alami banyak dipicu oleh petir, lelehan lahar gunung api, dan
gesekan antara pepohonan. Sambaran petir dan gesekan pohon bisa berubah menjadi
kebakaran bila kondisi hutannya memungkinkan, seperti kekeringan yang panjang. Di
hutan-hutan subtropis seperti Amerika Serikat dan Kanada, sambaran petir dan gesekan
ranting pepohonan sering memicu kebakaran. Namun di hutan hujan tropis seperti
Indonesia, hal ini sedikit mustahil. Karena terjadinya petir biasanya akan diiringi oleh
turunnya hujan atau petir terjadi di sepanjang hujan. Sehingga sangat tidak mungkin
menimbulkan kebakaran.
Pemicu alamiah lainnya adalah gesekan antara cabang dan ranting pepohonan. Hal ini
pun biasanya hanya terjadi di hutan-hutan yang kering. Hutan hujan tropis memiliki
kelembaban tinggi sehingga kemungkinan gesekan antar pohon menyebabkan kebakaran
sangat kecil. Kebakaran hutan merupakan bencana bagi keanekaragaman hayati. Tak
terhitung berapa jumlah spesies tumbuhan dan plasma nutfah yang hilang. Vegetasi yang
rusak menyebabkan hutan tidak bisa menjalankan fungsi ekologisnya secara maksimal.
Juga menyebabkan hilangnya habitat bagi satwa liar penghuni hutan.
Akibat terjadinya kebakaran hutan banyak melepaskan emisi karbon dan gas rumah kaca
lain ke atmosfer. Karbon yang seharusnya tersimpan dalam tanah hutan dan biomassa
dilepaskan dengan tiba-tiba. Terlebih di hutan gambut, dimana lapisan tanah gambut yang
kaya karbon dengan kedalamannya bisa mencapai 10 meter ikut terbakar. Pengaruh
pelepasan emisi gas rumah kaca ikut andil memperburuk perubahan iklim. Asap yang

4
ditimbulkan oleh kebakaran hutan berdampak langsung pada gangguan saluran pernapasan.
Asap mengandung sejumlah gas dan partikel kimia yang menggangu pernapasan seperti
seperti sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), formaldehid, akrelein, benzen,
nitrogen oksida (NOx) dan ozon (O3).

1.3 Gempa Bumi

Terjadinya gempa bumi akibat adanya aktivitas dari lempeng- lempeng bumi (faktor dari
dalam bumi) maupun faktor- faktor yang berasal dari luar Bumi itu sendiri. Ada banyak
faktor yang menyebabkan terjadiya gempa bumi.

Gempa bumi merupakan peristiwa yang bisa terjadi karena disebabkan oleh berbagai
faktor. Maka dari itulah gempa bumi dibedakan menjadi beragai jenis. Berbagai jenis
gempa Bumi antara lain berdasarkan penyebabnya yaitu sebagai berikut:

a. Gempa bumi tektonik, yaitu gempa bumi yang terjadi disebabkan karena aktivitas
lempeng- lempeng bumi.

b. Gempa bumi vulkanik, yaitu gempa yang terjadi akibat adanya aktivitas vulkanik
gunung berapi.

c. Gempa bumi runtuhan, yaitu gempa bumi yang disebabkan karena runtuhnya suatu

objek.

d. Gempa bumi tumbrukan, yaitu gempa bumi yang disebabkan karena tabrakan bumi

5
dengan sesuatu, misalnya meteor.

e. Gempa bumi buatan yaitu gempa bumi yang timbul karena aktivitas manusia.

1.4 Banjir dan Tanah Longsor

Dalam bentuk penyebabnya, ada dua faktor yang menjadikan banjir dan tanah longsor
datang, yakni faktor yang terjadi karna alam dan faktor dari aktivitas manusia itu sendiri.
Berikut adalah faktor alamiah penyebab banjir :

a. Hujan

Banjir terjadi karena adanya genangan air dalam jumlah besar. Tentu dalam hal ini, ada

kaitannya dengan hujan, karena sebagian besar air yang ada di daratan berasal dari air
hujan.

Tidak semua hujan kita anggap sebagai penyebab terjadinya banjir, akan tetapi hujan yang

mempunyai intensitas tinggi. Banjir akan terjadi jika terjadi hujan deras di suatu daerah
yang

sistem drainasenya tidak maksimal.

b. Gelombang Laut Besar

Ada dua jenis gelombang laut yang dapat menjadi penyebab terjadinya banjir, yaitu
gelombang pasang surut air laut (rob) dan tsunami. Gelombang pasang yaitu gelombang
laut

yang terjadi karena adanya gaya tarik matahari dan bulan. Sedangkan tsunami yaitu

gelombang laut yang terjadi karena adanya gempa bumi bawah laut atau letusan gunung

berapi.

6
c. Pendangkalan atau Sedimentasi Berlebihan pada Sungai

Saluran air yang utama dalam mengalirkan air dari daratan ke lautan adalah sungai.

Sungai dalam mengalirkan air ke laut, juga membawa lumpur dan sedimen. Lumpur
tersebut

lama kelamaan akan terakumulasi mengendap di dasar sungai sehingga sungai menjadi

dangkal. Pendangkalan pada sungai yang berlebihan akan menyebabkan sungai mudah

meluap dan mengakibatkan terjadinya banjir.

d. Angin Ribut

Angin ribut bisa menyebabkan terjadinya banjir karena angin tersebut biasa terjadi

bersamaan dengan angin kencang dan hujan deras. Angin ribut juga dapat menyebabkan

terjadinya storm surge, yaitu kenaikan air laut yang disebabkan karena permukaan air laut

terdorong oleh angin. Storm surge ini bisa menyebabkan terjadinya banjir di wilayah
pesisir.
2. SUMBER PENCEMAR BUATAN

Sumber pencemaran tanah buatan atau non alamiah, dimana pencemaran terjadi atau
disebabkan oleh aktivitas yang dilakukan oleh manusia yang dapat menimbulkan dampak
pencemaran terhadap tanah. Sumber pencemar tanah dapat digolongkan menjadi lima
sumber yaitu:

1. Sumber yang berasal dari tempat atau kegiatan yang dirancang untuk membuang
dan mengalirkan (discharge) zat atau substansi
2. Sumber yang berasal dari tempat atau kegiatan yang dirancang untuk mengolah
atau membuang (dispose) zat atau substansi
3. Sumber yang berasal dari tempat atau kegiatan transportasi zat atau substansi
4. Sumber yang berasal dari konsekuensi suatu kegiatan yang terencana

7
5. Sumber yang berasal dari kegiatan yang menyebabkan adanya jalan masuk bagi
air terkontaminasi masuk ke dalam akifer

Berdasarkan kelima sumber tersebut mari kita uraikan satu-satu dari sumber
pencemaran tanah buatan, agar kita memahami perbedaan dari kelima penggolongan
tersebut. Sumber yang pertama yaitu sumber pencemaran tanah yang berasal dari
tempat atau kegiatan yang dirancang untuk membuang dan mengalirkan (discharge)
zat atau substansi, beberapa contoh sumber pencemar ini antara lain adalah tangki
septik, sumur injeksi dan land application.

3. JENIS PENCEMARAN TANAH

Pencemaran tanah dapat terjadi karena hal-hal di bawah ini. Pertama ialah
pencemaran secara langsung. Misalnya karena menggunakan pupuk secara berlebihan,
pemberian pestisida atau insektisida, dan pembuangan limbah yang tidak dapat dicernakan
seperti plastik. Pencemaran dapat juga melalui air. Air yang mengandung bahan
pencemaran (polutan) akan mengubah susunan kimia tanah sehingga mengganggu jasad
yang hidup didalam atau di permukaan tanah. Pencemaran juga dapat melalui udara. Udara
yang tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar ini, akibatnya
tanah akan tercemar juga.Sebagian besar pencemaran tanah dikarenakan adanya kebocoran
bahan kimia baik itu yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja baik dalam skala
besar ataupun skala kecil. Penggunaan pestisida pada lahan pertanian, masuknya bahan
kimia yang terdapat didalam air ke dalam permukaan tanah, adanya kecelakaan kendaraan
pengangkut minyak yang masuk ke dalam tanah juga mampu menimbulkan pencemaran
tanah. ketika bahan kimia sudah ada di dalam tanah maka bahan kimia tersebut dapat larut
ke dalam air, terbawa air hujan dan juga mampu menguap ke dalam udara sehingga
efeknya akan menjadi efek domino dimana yang berbahaya bukan hanya pada tanah saja
melainkan juga di dalam air dan udara.

Menurut Suprihanto Notoatmojo (2005), Jenis pencemaran tanah diantaranya :

1. Pencemar Organik

8
Pencemaran organik pada umumnya senyawa kimia buatan manusia seperti pestisida atau
bahan industri lainnya yang kemungkinan sulit atau tidak terurai oleh kegiatan mikroorganisme
tanah. Hasil peruraian tersebut samapi batas tertentu juga sebagai bahan pencemar sehingga
tanah mengalami pencemaran. Walaupun bahan organik tersebut sudah mengalami peruraian
lebih lanjut, tetapi penggunaannya yang berulang-ulang menyebabkan konsentrasi di dalam
tanah meningkat. Pencemaran organik yang jadi masalah bagi lingkungan dan manusia adalah
pencemar yang berasal dari industri dan pertanian(pestisida). Masalah yang ditumbulkan oleh
kontaminan organik selain bersifat toksin, sebagian juga bersifat persisten. Pencemar organic
terdapat dalam jumlah yang sangat banyak. Hal ini disebabkan banyak sekali material baru yang
dibuat dan digunakan oleh peradaban modern. Banyak diantaranya menunjukan sifat yang
berbahaya dan tahan lama (persistent).Bahan-bahan pencemar organik persistent adalah sejumlah
bahan pencemar kimia beracun . Pencemaran akan terjadi pada tanah jika bahan-bahan organik
masuk kedalam tanah melebihi atau berlebihan yang menyebabkan tanah tidak dapat berfungsi
seperti biasanya. Pengunaan pestisida yang berlebihan menyebabkan tanah menjadi resisten
terhadap bahan pencemar tersebut. Tanpa disadari bahan-bahan kimia tersebut kemungkinan
berada disekitar kita. Sifatnya tidak mudah terurai (persisten) melalui proses kimia, fisika dan
biologi dan cenderung berakumulasi pada jaringan lemak manusia, hewan dan tumbuhan hingga
bertahun-tahun. Bahan-bahan tersebut memang bukan produk alamiah, melainkan tercipta
sebagai produk sampingan dan aktivitas industri, pertanian, perkebunan dan sebagainya. Bahan-
bahan ini mudah menyebarsehingga tanah, air, udara, pangan bahkan tubuh manusia dapat
terkontaminasi.

Ada sekitar 12 bahan pencemar organik yang presistent yang disadari atau tidak akrab dengan
kehidupan sehari-hari, yaitu:

a. Aldrin
b. Chlordane
c. DDT
d. Dieldrin
e. Endrin
f. Heptachlor

9
g. Mirex
h. Toxphene
i. HCB (Hexachlorbenzene)
j. PCB (Polychlorinated Biphenyl)
k. Dioxin
l. Furans

Kebanyakan pencemar organik hilang dari dalam tanah melalui proses votalisasi atau
terurai melalui proses dekomposisi dan hasil peruraian tersebut dapat berlaku sebagai bahan
pencemar. Apabila kita menggunakan limbah sebagai pupuk atau menggunakan pestisida, kita
harus yakin bahwa bahan tersebut tidak menimbulkan resiko terhadap badan air dan makanan.
Untuk melindungi tanah dalam waktu panjang, penggunaan limbah harus diusahakan agar tidak
mempengaruhi kehidupan organisme tanah yang secara tidak lengsung menentukan kesuburan
tanah. Jumlah dan frekuensi pemakaian limbah sebagai pupuk untuk membangun kesuburan
tanah diusahakan tidak menimbulkan pencemaran tanah.

2. Pencemar Anorganik

Pencemar anorganik terutama logam berat cenderung berada di dalam tanah dalam waktu
yang lama, meskipun status kimianya kemungkinan berubah menurut waktu. Dibagi menjadi tiga
golongan utama yaitu:

a. Garam-garam
b. Senyawa nitral dan posfat
c. Logam Berat
d. Air raksa (Merkuri)
e. Khromium (Chromium)
f. Timbal (Lead)
g. Arsenikum (Arsenic)

3. Pencemar Radioaktif

10
Material radioaktif merupakan material yang memancarkan sinar radioaktif, yaitu partikel
α, partikel β dan sunar γ. Pencemaran tanah oleh limbah radioaktif umumnya disebabkan oleh
limbah dan aktivitas pertambangan bahan radioaktif, limbah tumpahan atau kebocoran tempat
penyimpanan limbah radioaktif yang biasanya dikubur dalam tanah misalnya berasal dari PLTN,
reaktor nuklir dan Rumah sakit serta Laboratorium yang mengunakan bahan radioaktif.
Pencemaran tanah dan air tanah oleh limbah nuklir atau limbah radioaktif banyak terjadi di
negara maju dan yang mengunakan energi nuklir.

Paparan (eksposure) radioaktif menyebabkan kerusakan pada sel yang mengakibatkan


kematian atau perubahan genetis. Selain jenis dan energi radiasi, umur radioaktif akan menurun
intensitasnya sesuai dengan perjalanan waktu. Hampir semua radionuklida mempunyai waktu
paruh yang sangat lama, hal ini berarti pencemar radioaktif akan mempunyai potensi
membahayakan manusia dan lingkungannyadalam kurun waktu yang sangat lama.

4. Pencemar Mikrobiologis

Tanah secara alamiah terkandung mikroorganisme di dalamnya. Variasi jenis dan


jumlahnya sangat beragam, hal ini dikarenakan tanah merupakan lingkungan hidup bagi
mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, protozoa dan nematoda. Keberadaan
mikroorganisme dalam tanah tersebut banyak yang bersifat patogen baik terhadap manusian
maupun mahluk hidup lainnya. Konsentrasi berlebihan dari mikroorganisme biasanya merupakan
akibat kontaminasi. Bakteri bersama jamur merupakan mikroorganisme yang terpenting dalam
transformasi zat pencemar dalam tanah.

Penyebab pencemaran mikroorganisme pada tanah adalah air buangan domestik, tangka
septik, pipa riol (sewer) atau efluent pengolahan limbah yang tidak sempurna. Sedangkan
mikroorganisme patogen berasal ekskreta manusia atau mahluk hidup lainnya yang menderita
atau membawa penyakit (carrier). Sumber lainnya adalah buangan dari tempat pemotongan
hewan dan tumbuhan yang tumbuh di daerah atau tanah yang telah tercemar oleh
mikroorganisme tersebut.

Mikroba patogen mempunyai persistensi yang berbeda dalam lingkungan di luar tubuh
manusia (host). Beberapa jenis intestinal parasit dapat hidupdalam lingkungan di luar tubuh

11
manusia. Mikroorganisme seperti jamur akn membuat spora yang memungkinkan
perkembangbiakan pada kondisi yang memungkinkan. Sedangkan jenis nematoda dapat
membentuk kista yang juga tahan terhadp lingkungan yang tidak baik, kemudian akan
berkembangbiak bila lingkungannya memungkinkan.

4. BAHAN PENCEMAR TANAH

1. Pestisida, Pencemaran penggunaan bahan ini akan terjadi pada tanah jika bahan-bahan
organik masuk kedalam tanah melebihi atau berlebihan yang menyebabkan tanah tidak
dapat berfungsi seperti biasanya. Pengunaan pestisida yang berlebihan menyebabkan
tanah menjadi resisten terhadap bahan pencemar tersebut.
2. Garam-Garaman, Garam-garaman dalam tanah dapat terdisolasi menjadi kation dan
anion. konsentrasi garam tersebut dalam tanah akan berlebihan dan mengganggu
ekosistem. Untuk anion seperti sulfur dan khlorida mempunyai potensi sebagai pencemar,
sedangkan untuk katioan, sodium dan magnesium juga mempunyai potensi yang sama.
3. Nitrogen dan fosfor merupakan unsur penting bagi tumbuhan maupun mahluk hidup,
karna merupakan komponen selnya, dan sering disebut sebagai nutrient bagi tumbuhan.
Keadaan nitrogen dan fosfordalam jumlah sedikit, terutama fosfat dalam perairan terbuka
sudah cukup untuk menunjang kehidupan tumbuhan seperti alga. Dalam hal ini nitrogen
dan fosfat dalam air tanah dapat menjadi sumber pencemar penyebab terjadinya
eutrifikasi.
4. Arsen (As) merupakan metaloit, dan xseringkalin diklasifikasikan sebagai buka logam
(wet, 1998). Penggunaan dalam pertanian sebagai herbisida dan pestisida merupakan
sumber utama kontaminasi as dalam tanah atau air tanah.
5. Aktivitas Pertanian & Perkebunan
Pertanian maupun perkebunan biasanya menggunakan beberapa bahan kimia untuk
menunjang hasil panen. Bahan kimia tersebut di antaranya pestisida, pupuk kimia,
herbisida, zat kapur, kompos, dan lain sebagainya. Penggunaan bahan kimia yang
berlebihan berpotensi mencemari tanah dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Seperti
Organofosfat dan Karmabat mengakibatkan gangguan pada saraf otot, Klorin dapat
merangsang perubahan pada hati dan ginjal, juga menyebabkan penurunan sistem saraf

12
pusat, Famili hidrokarbon organoklorin dapat dibagi menjadi diklorodifeniletana (DDT),
senyawa siklodiena, dan lainnya.
6. Polutan Radioaktif
Subtansi radioaktif yang dihasilkan dari aktivitas manusia seperti nitrogen, uranium,
thorium, uranium, dan lain-lain. Zat radioaktif tersebut dapat menyumbat tanah dan
memberikan efek toksik bagi makhluk hidup di sekitarnya. Contoh pencemaran dari tipe
polutan ini dapat ditemukan di prefektur Fukushima, Jepang. Gempa bumi dan tsunami
menghantam Fukushima pada tahun 2011. Bencana tersebut menyebabkan meledaknya
reaktor nuklir di PLTN Fukushima sehingga terjadi kebocoran air radioaktif. Kemudian,
zona tersebut menjadi kawasan tertutup karena tingkat kontaminasi radiasi nuklir yang
tinggi.
7. Limbah Buangan Industri
Industri skala besar, seperti pertambangan dan pabrik produksi, dapat menyebabkan
kerusakan tanah dalam jangka panjang dan berdampak pada tubuh manusia. Limbah
industri skala besar ini di antaranya berupa :
a. Kromium - berbagai macam pestisida dan herbisida adalah bahan
karsinogenik bagi semua populasi
b. Timbal yang merupakan bahan berbahaya terutama untuk anak-anak, dapat
menyebabkan kerusakan otak dan ginjal
c. Paparan kronis terhadap benzena dapat meningkatkan terkena leukemia
d. Merkuri (Air Raksa) dan siklodiena dapat menyebabkan kerusakan ginjal
e. PCB dan Siklodiena dapat menyebabkan keracunan hati

13
DAFTAR PUSTAKA

Catur Puspawati, Buku Ajar Penyehatan Tanah, Pusdik PPSDM Kesehatan, 2019

http://lelyria.lecture.ub.ac.id/files/2015/09/P4.-Pencemaran_tanah.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai