Disusun oleh:
Kelompok 2
Crisna Maulana 172154061
Kulsum Musfiroh 192154031
Noni Azzahra 192154064
Seni Rahmawati 192154092
Amely Sarah Kamal 192154113
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan Makalah.............................................................................................
D. Manfaat Makalah...........................................................................................
BAB II ISI
A. Definisi Pencemaran Tanah...........................................................................
B. Zat Organik, Air dan Udara dalam Tanah......................................................
C. Perubahan dalam Tanah sebagai Akibat dari Pencemaran.............................
D. Metode Analisis dan Tingkat Pencemaran Tanah..........................................
E. Dampak Pencemaran Tanah..........................................................................
F. Penanggulangan serta Pencegahan Pencemaran Tanah................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara
yang sangat kaya akan sumber daya alam. Salah satu kekayaan tersebut yakni
Indonesia memilki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang
umumnya masih muda, sehingga didalamnya banyak terapat gunung-gunung
berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya
akan unsur hara.
Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah
Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa
memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan oleh pengolahan
tanah tersebut.
Terlepas dari hal tersebut aspek industri memegang peranan penting
dalam terjadinya pencemaran tanah yang mana diantaranya proses eksplorasi
dan produksi minyak bumi melalui tumpahan minyak bumi ke lingkungan
pada sumur produksi.
Hidrokarbon Aromatik Polisiklik (HAP) atau Polycylic Aromatic
Hydrocarbons (PAHs) merupakan polutan di udara, tanah, dan padatan yang
mengendap pada fase cair dan sedimen. Pencemaran utama HAP terjadi pada
proses eksplorasi dan produksi minyak bumi melalui tumpahan minyak bumi
ke lingkungan pada sumur produksi, jaringan pemipaan, tangki pengumpul,
hingga proses transportasi minyak bumi menuju kilang pengolahan.
Kebocoran dan pencemaran minyak bumi di lingkungan disebabkan intensitas
penggunaan melebihi batas umur peralatan dan proses pemeliharaan buruk.
Johnsen et al. (2005) menyatakan HAP adalah kontaminan unik di lingkungan
akibat pembakaran material organik tidak lengkap, seperti kebakaran hutan,
pemanas rumah, transportasi, atau pembakaran sampah. Selain itu, HAP
dihasilkan dari aktivitas vulkanologi, proses industri, gasifikasi, dan insinerasi
limbah plastik.
Berdasarkan gambaran umum sumber dan permasalahan di atas, HAP
memiliki dampak negatif bagi lingkungan bila tidak ditangani secara tepat
sehingga proses bioremediasi merupakan salah satu alternatif teknologi untuk
meminimalisasi dan memulihkan lahan tercemar dengan bantuan aktivitas
mikroorganisme.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka kami akan menyusun
makalah Pencemaran Lingkunag ini dan memilih unsur udara sebagai konsep
masalah yang diangkat dengan judul “Pencemaran Tanah”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka kami
menyusun rumusan masalah yaitu sebagi berikut:
1. Apa Definisi Pencemaran Tanah?
2. Bagaimana Zat Organik, Air dan Udara dalam Tanah?
3. Bagaimana Perubahan dalam Tanah sebagai Akibat dari Pencemaran?
4. Bagaimana Metode Analisis dan Tingkat Pencemaran Tanah?
5. Bagaimana Dampak Pencemaran Tanah
6. Bagaimana Penanggulangan serta Pencegahan Pencemaran Tanah?
C. Tujuan Makalah
Dari rumusan masalah di atas, tujuan yang diharapkan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui Definisi Pencemaran Tanah
2. Untuk mengetahui Zat Organik, Air dan Udara dalam Tanah
3. Untuk mengetahui Perubahan dalam Tanah sebagai Akibat dari
Pencemaran
4. Untuk mengetahui Metode Analisis dan Tingkat Pencemaran Tanah
5. Untuk mengetahui Penanggulangan serta Pencegahan Pencemaran Tanah
D. Manfaat Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun praktis. Secara teoritis makalah ini memberikan kegunaan
memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai pencemaran tanah. Secara
praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis, sebagai wahana menambah penambah pengetahuan dan wawasan
mengenai konsep keilmuan khususnya mengenai pencemaran udara.
2. Pembaca, sebagai media informasi mengenai pencemaran udara
BAB II
ISI
2). Fitoremediasi
Fitoremediasi berasal dari dua kata yaitu “fito” yang artinya
tumbuhan dan “remediate” yang berarti penyelesaian masalah,
jadi fitoremediasi adalah penyelesai masalah pencemaran
dengan menggunakan bantuan tumbuhan seperti pohon,
rerumputan, atau tumbuhan air. Contohnya seperti Nicothiana
Tobaco penyerap Mercur; Alyssum murale penyerap petroleum
hydrocarbon, PCBs, PAHs, TCE, TNT; Thlaspi caerulescens
penyerap Zink (Zn) ,Kadmium (Cd), Berkheya Sp penyerap
Nikel; Oryza sativa penyerap bahan organic. Berikut ini jenis-
jenis Proses yang terjadi dalam Fitoremediasi:
a. Phytoacumulation : tumbuhan menarik zat kontaminan
sehingga berakumulasi disekitar akar tumbuhan
b. Rhizofiltration : proses adsorpsi/pengendapan zat
kontaminan oleh akar dimana bahan kontaminan menempel
pada akar.
c. Phytostabilization : penempelan zat-zat contaminan tertentu
pada akar yang tidak mungkin terserap kedalam batang
tumbuhan.
d. Rhyzodegradetion : penguraian zat-zat kontaminan oleh
aktivitas microba
e. Phytodegradation : penguraian zat kontamin oleh akar
sehingga mudah diserap oleh akar
f. Phytovolatization : transpirasi zat contaminan oleh
tumbuhan dalam bentuk yang telah menjadi larutan terurai
sebagai bahan yang tidak berbahaya.
Kelebihan dari proses fitoremediasi yaitu lebih hemat biaya,
dapat menangani pencemaran secara alami, tanah menjadi subur,
mampu menyerap kandungan logam berat dengan jumlah
banyak, tanamannya dapat menambah nilai estetika terhadap
lingkungan, dan lainnya.
2. Upaya penyuburan tanah
Kesuburan pada tanah adalah salah satu indikator yang dapat
menunjukkan bahwa tanah di daerah tersebut tidak tercemar. Tanah
yang subur dapat ditanami oleh berbagai jenis tumbuhan dengan
masa panen paling lama dua tahun sekali. Berbagai metode yang
dapat dilakukan untuk menyuburkan tanah seperti :
a. Penyuburan tanah dengan bantuan cacing. Cacing tanah
berperan sebagai decomposer makrofauna karena dapat
menguraikan zat organic sisa makhluk hidup sehingga dapat
menjadi zat organik yang dapat diserap produsen.
b. Penyuburan tanah dengan bantuan garam mineral. Garam
bermanfaat untuk mendekomposer atau demineralisasi senyawa
kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup (dedaunan, ranting
dan batang tanaman juga bagian tubuh hewan yang mati) dan
kotoran (tinja dan urin) menjadi mineral/unsur /zat yang lebih
sederhana untuk diserap oleh akar tanaman. Berbagai macam
manfaat garam dalam penyuburan tanah adalah: Menetralkan tanah
alkali atau basa, Sumber unsur mikro kebutuhan tanaman, Sumber
pengganti kalium, Menyuburkan tanah pertanian, Meningkatkan
ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit, Sebagai penyubur
tanah alami jangka panjang, dan lainnya.
Pencegahan pencemaran tanah dapat dilakukan oleh siapapun, seperti
mahasiswa, peneliti, pemerintah, masyarakat, bahkan oleh petani
sekalipun. Berikut ini upaya-upaya untuk melakukan pencegahan
pencemaran tanah :
a. Tanah diolah seperlunya tergantung pada kondisi sifat fisik tanah.
b. Menggunakan pupuk sewajarnya
c. Melakukan pengolahan tanah berdasarkan kontur tanah.
d. Melakukan peningkatan kandungan bahan organik tanah.
e. Membatasi penggunaan kendaraan.
f. Melakukan kegiatan daur ulang plastic agar limbah plastic tidak
tertimbun di dalam tanah
g. Membangun saluran irigasi agar limbah cair tidak langsung
mengkontaminasi tanah.
h. Mengganti bahan-bahan kimiawi menjadi bahan organic agar unsur-
unsur dalam tanah dapat terkendali.
i. Menggunakan pupuk kimia dengan sewajarnya.
j. Membuat saluran limbah agar tidak mencemari tumbuhan.
k. Mengelola botol air mineral untuk membuat ecobric.
l. Mengelola Styroform yang tidak dapat terurai dapat dimanfaatkan
sebagai batako yang dapat dimanfaatkan untuk bangunan seperti pagar
lingkungan, dinding rumah dan lain-lain.
m. Membuat sebuah karya seni dari bahan-bahan didaur ulang
n. Memilih dan memilah antara sampah organik dan sampah anorganik
saat dibuang.
o. Melakukan pengelolaan detergen sebelum dibuang ke lingkungan
dengan melakukan penampungan yang kemudian dilakukan
pengolahan seperti pengendapan, pematangan, penyaringan, dan
penjernihan.
p. Penggunaan pupuk anorganik secukupnya sesuai kebutuhan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanah adalah salah atu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak
bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai
sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya. Tanah mengandung komposisi sekitar
45% bahan organik, 5 % zat anorganik, 25% air dan 25% udara. Sumber
pencemar tanah terdiri dari senyawa organik, senyawa anorganik, Pencemar
Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan
NO2), Limbah cair dan lain-lain. Perubahan dalam Tanah sebagai Akibat dari
Pencemaran yaitu diantaranya hilangnya mikrobia dalam tanah. Pertumbuhan
bakteri pada kultur tercampur melalui tahap tiga fase, yaitu fase eksponensial,
fase pertumbuhan pseudolinear, dan fase pseudo-stasioner. Dampak dari
pencemaran tanah ini tergantung berdasarkan jenis pencemarnya, semakin
berbahaya pencemar semakin fatal dampak yang dapat ditimbulkan terhadap
kesehatan. Salah satu upaya penyuburan tanah yang dapat dilakukan yaitu
melalui organisme penyuburan cacing, menggunakan garam mineral, dan lain
sebagainya.
B. Saran
Makalah ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan
terhadap penulis maupun pembaca, mengenai konsep dasar pencemaran tanah
hingga implikasinya di kehidupan kita. Penulis menyadari, tentunya masih
banyak kekurangan dari berbagai segi penulisan, ataupun materi yang
disampaikan dalam makalah ini. Maka dari itu, diharapkan tanggapan dan
saran yang membangun agar makalah ini bisa di buat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?
option=com_content&view=article&id=735:pengaruh-kondisi-
tanah-bagi-tanaman&catid=15:benih&Itemid=
59
Perwira, Mufti, and Muli Edwin. 2016. “Analisis Status Kerusakan Tanah Pada
Lahan Kering Di Kampung Jawa Dusun Kabo Jaya, Sangatta.” Jurnal
Pertanian Terpadu 6(2):109–20.