Anda di halaman 1dari 21

Tugas UAS Kimia Lingkungan

PENCEMARAN TANAH

OLEH

Muqsitul Akhsan (17010107014)

Sindi Sabrianti (17010107023)

DOSEN PENGAMPUH ZUL ARHAM, S.SI., M.SI

PROGRAM STUDI TADRIS IPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

KENDARI

2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi
Taufik dan Hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tanpa suatu
halangan dan rintangan yang berarti.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad


SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari
jalan kegelapan menuju jalan Islami.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada semua pihak yang terlibat hingga terselesaikannya KIMIA
LINGKUNGAN yang berjudul “PENCEMARAN TANAH” ini, terutama kepada
Dosen Pengampuh Mata Kuliah kimia lingkungan, Bapak Zul Arham, S.Si., M.Si.
Penulis menyadari walaupun telah berusaha semaksimal mungkin dalam
menyusun makalah ini tetapi masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan, dan semoga dapat
bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kendari, Januari 2020

Penulis

ii
DAFAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I......................................................................................................................1

PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................2

C. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

PEMBAHASAN....................................................................................................3

A. Pengertian pencemaran tanah...................................................................3

B. Sumber Pencemaran Tanah.......................................................................5

C. Dampak Pencemaran Tanah......................................................................9

D. Langkah Penyelesaian dari Pencemaran Tanah.....................................12

E. Pencegahan Pencemaran Tanah................................................................14

F. Penanggulangan Komponen Bahan Pencemaran Tanah......................15

BAB III.................................................................................................................19

PENUTUP............................................................................................................19

A. Kesimpulan................................................................................................19

B. Saran..........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................21

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah sebagai bagian yang penting dalam menunjang kehidupan
makhluk hidup di bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari
tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan
dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita
berasal dari permukaan tanah.. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban
kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan
di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan
udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga.
Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan
sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut,Indonesia memiliki
tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih
muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang
mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur
hara.

Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh


tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa
memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan
tanah tersebut.
Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan di Tanah
Air tidak bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai dampak positif
bagi masyarakat luas, seperti pembangunan industri dan pertambangan
telah menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk di sekitarnya.
Namun keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak negatif yang
merugikan masyarakat dan lingkungan.
Dampak pencemaran semula tidak begitu kelihatan. Namun setelah
menjalani waktu yang relatif panjang dampak pencemaran kelihatan nyata
dengan berbagai akibat yang ditimbulkan. Unsur-unsur
lingkungan,mengalami perubahan kehidupan habitat. Tanaman yang

1
semula hidup cukup subur menjadi gersang dan digantikan dengan
tanaman lain. Jenis binatang tertentu yang semula berkembang secara
wajar beberapa tahun kemudian menjadi langka, karena mati atau mencari
tempat lain. Kondisi kesehatan manusia juga menunjukkan perubahan;
misalnya, timbul penyakit baru yang sebelumnya tidak ada.Kondisi air,
mikroorganisme, unsur hara dan nilai estetika mengalami perubahan yang
cukup menyedihkan.
Berdasarkan fakta tersebut, sangat diperlukan pengkajian khusus
yang membahas mengenai pencemaran tanah beserta dampaknya terhadap
lingkungan di sekitarnya

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini yaitu :
1. Bagaimana Pengertian Pencemaran Tanah ?
2. Apa Saja yang Menjadi Sumber Pencemaran Tanah ?
3. Bagaimana Dampak Pencemaran Tanah ?
4. Bagaimana Langkah Penyelesaian dari Pencemaran Tanah ?
5. Bagaimana Pencegahan Pencemaran Tanah ?
6. Bagaimana Penanggulangan Komponen Bahan Pencemaran Tanah ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam pemuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pencemaran Tanah.
2. Untuk Mengetahui Sumber Pencemaran Tanah.
3. Untuk Mengetahui Dampak Pencemaran Tanah.
4. Untuk Mengetahui Langkah Penyelesaian Dari Pencemaran Tanah.
5. Untuk Mengetahui Pencegahan Pencemaran Tanah.
6. Untuk Mengetahui Penanggulangan Komponen Bahan Pencemaran
Tanah.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian pencemaran tanah
Tanah merupakan sumberdaya alam yang mengandung benda
organik dan anorganik yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman.
Sebagai faktor produksi pertanian tanah mengandung hara, dan air, yang
perlu ditambah untuk pengganti yang habis dipakai. Erosi tanah dapat
terjadi karena curah hujan yang tinggi yang mempengaruhi fisik, kimia,
dan biologi tanah. Erosi perlu dikendalikan dengan memperbaiki yang
hancur, menutup permukaannya, dan mengatur aliran permukaan sehingga
tidak rusak.
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan
manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini
biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri
atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida secara berlebihan,
penggunaan pupuk secara berlebihan, kecelakaan kendaraan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah, air limbah dari tempat penimbunan
sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat. Pencemaran dapat juga dapat melalui udara. Udara yang
tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemarini,
akibatnya tanah akan tercemar juga.

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan


tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam
tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai

3
zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak
langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air
tanah dan udara di atasnya.
Selain udara dan air, tanah juga bisa terkena pencemaran oleh
setiap aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh manusia modern bagi
kehidupan. Tanah sangatlah penting, terutama bagi kehidupan semua
makhluk hidup, karena tanah berfungsi sebagai penyedia papan maupun
pangan bagi kehidupan makhluk hidup. Sebaliknya tanah juga berfungsi
sebagai media bagi penyebaran penyakit-penyakit yang dapat mengganggu
kesehatan makhluk hidup dan lingkungan di sekitarnya.
Segumpal tanah seberat 0,5 kg mengandung sekitar 1 triliun
bakteri, 200 juta jamur, 25 juta alga.
Sumber-sumber yang menyebabkan tanah tidak subur adalah
sebagai berikut :

Ø  Limbah pertanian
Ø  Limbah pabrik/industri
Ø  Rumah tangga
Ø  Bahan-bahan yang tak dapat diuraikan oleh microorganism misalnya
plastik.

Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul


sangat besar. Plastik tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme, akibatnya
sampah plastik tidak bisa dibusukkan dan akan menumpuk sehingga
mengganggu kesuburan tanah. Pada gambar disamping tampak sampah-
sampah plastik dan kaleng, hal itu akan sangat mengganggu kesuburan
tanah karena tidak bisa diuraikan dan dibusukkan oleh mikroorganisme.
Begitu juga dengan penggunaan pupuk dan pestisida yang
berlebihan, ternyata dapat menimbulkan pencemaran tanah. Beberapa
tumbuhan justru tidak dapat tumbuh dengan subur lantaran pH tanah yang
berubah akibat penambahan pupuk yang tidak sesuai. Selain itu sebagian

4
sisa dari pupuk akan hanyut terbawa air sehingga mencemarkan air sungai
atau danau.

B. Sumber Pencemaran Tanah


1. Limbah domestik 
Limbah domestik dapat berasal dari daerah pemukiman
penduduk, perdagangan, pasar,tempat usaha, hotel, kantor-kantor
pemerintahan dan swastam dan tempat wisata, dapat berupa limbah
padat dan cair.
a. Limbah Padat

Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat


dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik,
serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan,
menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu
akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus
plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin
akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun
kemudian.

Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang


menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar
tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral
yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme
di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh

5
bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk
berkembang.

b. Limbah cair
Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap
kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat
membunuh mikro-organisme di dalam tanah. Timbulan sampah
yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu/ mencemari
karena lindi (air sampah), bau dan estika. Timbulan sampah juga
menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa
dimanfaatkan. Selain itu, timbunan sampah dapat menghasilkan
gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zatmercury, chrom dan
arsen pada timbunan sampah dapat menimbulkan gangguan
terhadap biotanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan
tekstur tanah. Limbah lain seperti oksida logam, baik yang terlarut
maupun tidak pada permukaan tanah menjadi racun.

Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang


menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar
tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral
yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme
di dalam tanah pun akan berkurang akibatnya tanaman sulit
tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan
untuk  berkembang. Limbah cair rumah tangga berupa; tinja,
deterjen, oli bekas, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak

6
kandungan air tanah bahkan zat-zat kimia yang terkandung di
dalamnya dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.

2. Limbah Industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industry.
a. Limbah Industri Padat
Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil
buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari
proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, kertas,
rayon, plywood, pengawetan buah, ikan, daging. Penimbunan
limbah padat mengakibatkan pembusukan yang menimbulkan bau
disekitarnya karena adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas
tertentu. Dengan tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu
lama, permukaan tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke
dalam tanah terkontaminasi dengan bakteri tertentu yang
mengakibatkan turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau.
Selain itu timbunan akan mengering dan mengundang bahaya
kebakaran.

7
b. Limbah Industri Cair
Limbah industri cair yang merupakan hasil pengolahan
dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan
industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga,
timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang
dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb,
Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun
terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan
mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki
fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.

3. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk
menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida
pemberantas hama tanaman, misalnya DDT. Penggunaan pupuk yang
terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang
menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami
jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang.
Penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga
mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan
tanah tergantung pada jumlah organisme didalamnya. Selain itu
penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama
tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.

8
C. Dampak Pencemaran Tanah
Tanah yang terkontaminasi dapat menyebabkan masalah pada
manusia melalui sistem pernapasan, kulit, maupun sistem pencernaan.
Melalui sistem pernafasan misalnya, tanah yang tercemar bisa
menyebabkan bau yang tidak sedap terhirup oleh manusia atau adanya
partikel pada udara menyebabkan kesehatan pernafasan jadi memburuk.
Melalui kulit, tanah yang tercemar akan membuat air tanah ikut
terkontaminasi bahan berbahaya dan bila digunakan untuk mandi, air ini
tentu akan membuat masalah pada kulit.

1. Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada
tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang
terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan
bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya
pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta
kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada
konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena
leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat
menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati.
PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan
karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai

9
pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan
ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam
dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih,
iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di
atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat
menyebabkan kematian.

2. Menurunkan Kesuburan Tanah


Dampak pertama dari pencemaran tanah yang terjadi di suatu
daerah tentu akan lebih dahulu dirasakan oleh ekosistem darat di
sekitarnya secara langsung. Di beberapa daerah pencemaran tanah
akan menurunkan tingkat kesuburan tanah itu sendiri. Tanaman akan
sulit hidup di tanah yang tercemar dan meskipun hidup ia akan
menghasilkan produk yang belum tentu aman untuk dikonsumsi.
Selain itu, fauna tanah yang selama ini tinggal pasti juga akan terusik
keberadaannya.

3. Pencemaran Udara
Sampah yang mencemari tanah secara perlahan akan
terdekomposisi oleh bakteri dekomposer. Proses ini akan berlangsung
dalam waktu yang lama dan membuat udara di sekitarnya menjadi
tidak nyaman untuk dihirup. Seperti kita ketahui bahwa proses
dekomposisi akan membuat sampah jadi membusuk dan mengeluarkan
gas-gas berbau menyengat.

4. Wabah Penyakit
Dampak pencemaran tanah selanjutnya adalah penyebaran
wabah penyakit berbahaya. Ya, betapapun tanah yang tercemar adalah
tempat hidup yang nyaman bagi banyak pathogen penyebab penyakit.
Sampah-sampah yang ada di atas permukaan juga adalah habitat bagi

10
hewan penyebar penyakit seperti tikus dan serangga. Baik patogen
maupun hewan penyebar tersebut, keduanya adalah kombinasi tepat
untuk menularkan wabah penyakit dari tanah yang tercemar ke seluruh
komponen biotik, termasuk manusia.

5. Merusak Estetika
Di banyak kota dan negara, pencemaran tanah telah berdampak
pada rusaknya estetika atau keindahan ekosistem yang ada. Sampah
yang menumpuk dan tersebar tentu tak sedap di pandang mata. Hal ini
selain mengganggu bagi penghuni di sekitar tempat itu, tentu juga akan
membuat wisatawan tidak tertarik untuk berkunjung ke daerah tersebut
sehingga membuat mereka kehilangan pendapatan dari sektor
pariwisata.

6. Merusak Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap
ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari
adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah
sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme
dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan
tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa
spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang
besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan
tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah
tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan
kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-
makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat
pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan
rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan
kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

11
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme
tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil
pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada
konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan
tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh
yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan
terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

D. Langkah Penyelesaian dari Pencemaran Tanah


Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan
penanggulangan terhadap pencemaran tersebut. Tindakan penanggulangan
pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar tanah atau mengolah bahan
pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat. Tanah
dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang
dapat ditanami dan terdapat mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak
punahnya hewan tanah. Ada beberapa langkah penangan untuk
mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah.
Diantaranya adalah :

1. Remidiasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan
tanah yangtercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau
on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah,
terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang
tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di
daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya
yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat
pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan

12
instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal
dan rumit.
2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah
dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi
bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi
bahan yang kurang beracunatau tidak beracun (karbon dioksida dan
air).

Kita juga dapat melakukan penanganan-penanganan seperti:


- Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan
(berada dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu
kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau
dilakukan daur ulang menjadi barangbarang lain yang
bermanfaat, misal dijadikan mainan anak-anak, dijadikan
bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau
kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur
ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi
ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang
sampah.

- Bekas bahan bangunan (seperti  keramik, batu-batu, pasir,


kerikil, batu bata, berangkal) yang dapat menyebabkan tanah
menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara
berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan
penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir,
melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan
tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam
sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.

13
- Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak
sesuai lagi untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah
dengan kapur agar pH asam berkurang.

E. Pencegahan Pencemaran Tanah


Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap
terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai
dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi. Pada umumnya
langkah pencegahan adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya
pencemaran, misalnyamengurangi terjadinya bahan pencemar, langkah
pencegahan itu antara lain:
1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh
mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur
sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian
dapat diolah sebagai kompos/pupuk.
2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat
dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara
membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan
serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat
yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah
pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat
digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian
dikubur.
3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat
yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke
tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
4. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan
namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
1) Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa
organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh
mikroorganisme.

14
2) Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada
sumursumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama
sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh
dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni
atau ke dasar lautan yang sangat dalam.

F. Penanggulangan Komponen Bahan Pencemaran Tanah


Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan
penanggulangan terhadap pencemara tersebut. Tindakan penanggulangan
pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar tanah atau mengolah bahan
pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat. Tanah
dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang
dapat ditanami dan terdapat mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak
punahnya hewan tanah. Langkah tindakan penanggulangan yang dapat
dilakukan antara lain dengan cara:
1) Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada
dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup
serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur ulang
menjadi barangbarang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan
anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan
kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di
daur ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi
ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah.
2) Bekas bahan bangunan (seperti  keramik, batu-batu, pasir, kerikil,
batu bata, berangkal) yang dapat menyebabkan tanah menjadi
tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara berlapis-lapis yang
dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak
menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah
dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam
sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.

15
3) Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi
untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH
asam berkurang.
4) Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh
mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan mendaur
ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa
dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri,
cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah
tersebut sebelum dibuang kesungai atau kelaut. Limbah pertanian,
yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan
berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida
diganti dengan penggunaan pupuk kompos.

Dengan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan


terhadap terjadinya pencemaran lingkungan hidup (pencemaran udara,
pencemaran air dan pencemaran tanah) berarti kita melakukan
pengawasan, pengendalian, pemulihan, pelestarian dan pengembangan
terhadap pemanfaatan lingkungan udara, air dan tanah.

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan


manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini
biasanya:

1. Kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri juga fasilitas


komersial.
2. Masukknya permukaan tanah tercemar kedalam lapisan sub
permukaan.
3. Penggunaan pestisida.
4.  Air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri
yang langsung dibuang ke tanah secara tidakmemenuhi syarat

Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran


tanah, di antaranyadengan remidasi, dan bioremidasi. Remidasi yaitu
dengan cara membersihkan permukaan tanahyang tercemar. Sedangkan
bioremidasi dengan cara proses pemberihan pencemaran tanahdengan
menggunakan mikroorganisme(jamur, bakteri)

B. Saran

Agar pencemaran tanah tak ada lagi, saran kami adalah:.

1. Jagalah kebersihan di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih


dan terhindar dari pencemaran tanah.
2. Buanglah sampah pada tempatnya agar tidak terjadi pencemaran
tanah.
3. Untuk limbah industri, sebelum dibuang sebaiknya diolah terlebih
dahulu.
4. Hindari pemakaian obat pemberantas hama dan serangga secara
berlebihan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Kasmidjo, R.B. 1990. penanganan limbah pertanian,perkebunan dan industri


pangan. Yogyakarta: UGM Press.
Rizky.M. (2013). Pencemaran Tanah [Online]. Tersedia:

http://pollutiononmyearth.weebly.com/pencemaran-tanah.html [10 Maret 2016]

Sugeng. (2013). Akibat dan Dampak Pencemaran Tanah [Online]. Tersedia:

http://www.ebiologi.com/2015/07/akibat-dan-dampak-pencemaran-tanah.html
[10 Maret 2016]

Sitompul, S. M. dan Bambang Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman.


UGM Press. Yogyakarta.
Soekarto.S.T.1985.Penelitian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil
Pertanian. Bhatara Karya Aksara,Jakarta.122 hal.

Sugeng. (2013). Akibat dan Dampak Pencemaran Tanah [Online]. Tersedia:


http://www.ebiologi.com/2015/07/akibat-dan-dampak-pencemaran-tanah.html
[10 Maret 2016]

18

Anda mungkin juga menyukai