Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KIMIA DASAR

Disusun Oleh :

Edi Susanto (23230110062S)

Dosen Pengampu :

Aulia Dewi Rosanti, S.Si., M.Sc

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM KEDIRI

2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji Dan Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Allah Swt, Yang Telah
Memberikan Rahmat Dan Karunia-Nya, Sehingga Saya Dapat Menyelesaikan
Makalah Ini Dengan Judul, Pertanian Berkelanjutan.

Makalah Ini Disampaikan Untuk Memenuhi Kelengkapan Syarat Penilaian


Mata Kuliah Kimia Dasar. Kami Mengharapkan Semoga Makalah Ini Dapat
Menambah Lebih Banyak Wawasan Dan Pengetahuan Bagi Pembaca. Penulis
Menyadarai Banyak Kekurangan Dalam Penulisan Makalah Ini. Kritik Dan Saran
Yang Sifatnya Membangun, Sangat Penulis Harapkan Demi Kesempurnaan Makalah
Ini.

Kediri, 23 Januari 2024

Penyusun

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................... I

Daftar isi.............................................................................................. II

Bab I Sifat Kimia Tanah Dan Perannya Dibidang Pertanian....... 1

Bab II Pencemaran Lingkungan....................................................... 2

2.1 Pencemaran Air............................................................................... 2

2.2 Pencemaran Udara ......................................................................... 2

2.3 Pencemaran Tanah.......................................................................... 3

2.4 Pencemaran Suara ......................................................................... 4

Bab III Riview Jurnal Penelitian Tanah........................................... 5

Bab IV Riview Jurnal Penelitian Pencemaran Lingkungan ......... 8

Daftar Pustaka....................................................................................11

II
BAB I
SIFAT KIMIA TANAH DAN PERANNYA DI BIDANG PERTANIAN

1.1 Latar Belakang


Tanah merupakan salah satu komponen lahan yang mempunyai peranan
penting terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi tanaman, karena tanah selain
berfungsi sebagai tempat/media tumbuh tanaman, menahan dan menyediakan air
bagi tanaman juga berperan dalam menyediakan unsur hara yang diperlukan tanaman
untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Pembentukan tanah dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti, iklim, bahan induk, topografi/relief, organisme dan waktu.
Perbedaan pengaruh dari berbagai faktor pembentuk tanah tersebut akan
menghasilkan karakteristik tanah baik karakteristik fisik, kimia maupun biologi yang
pada akhirnya berpengaruh terhadap kesuburan tanah bersangkutan. Oleh karena itu,
generalisasi status kesuburan tanah pada suatu lahan dengan lingkungan fisik yang
berbeda sangat tidak relevan.( Rahmi dkk, 2014 )

Setiap daerah dengan karakteristik morfologi yang berbeda juga memiliki


perbedaan karakteristik tanah. Kerakteristik tanah secara fisik dapat dilihat dari
teksturnya, warnanya, ukuran butirannya dan banyak karakteristik yang lainnya.
Faktor factor alam sangat menentukan keadaan tanah suatu wilayah. Faktor alam
yang juga berpengaruh penting dalam karakteristik tanah adalah sifat kimia dan
biologi tanah. ( Rahmi dkk, 2014 )

1
BAB II

PENCEMARAN LINGKUNGAN

Pencemaran adalah perubahan yang tak dikehendaki dari lingkungan yang


sebagian besar akibat dari kegiatan manusia. Perubahan ekosistem atau habitat dapat
berupa perubahan fisik, kimia, atau perilaku biologis yang akan mengganggu
kehidupan manusia, spesies, biota bermanfaat, proses- proses industri, kondisi
kehidupan, dan aset kultural. Selain itu perubahan ekosistem akibat kegiatan manusia
yang merusak atau menghamburkan secara sia-sia sumber daya yang ada di alam.
Pencemaran lingkungan hidup menurut undang-undang No.23 tahun 1997, yaitu
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain
ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitas lingkungan
menurun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Sumber pencemaran adalah setiap kegiatan
yang membuang bahan pencemar. Bahan pencemar tersebut dapat berbentuk padat,
cair, gas atau partikel tersuspensi dalam kadar tertentu ke dalam lingkungan, baik
melalui udara, air maupun daratan pada akhirnya akan sampai pada manusia. Daur
pencemaran lingkungan akan memudahkan di dalam melakukan penelitian dan
pengambilan contoh lingkungan serta analisis contoh lingkungan (Hari, 2016).

2.1 Pencemaran air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat


penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Danau, sungai, lautandan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan
manusia dan merupakansalah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan
air juga mengalirkan sedimendan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat
membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar danau, sungi, lautan dan air
tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran
pembuangan air hujan dan air limbah, bahkansebenarnya berpotensi sebagai objek
wisata. (Abdullah, 2015 ).

2
2.2 Pencemaran Udara
Pencemaran Udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan
(unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat
mengakibatkan menurunnya kualitasudara (lingkungan). Pencemaran udara diartikan
sebagai keadaan atmosfir, dimana satu atau lebih bahan-bahan polusi yang jumlah
dan konsentrasinya dapat membahayakan kesehatan mahluk hidup, merusak properti,
mengurangi kenyamanan diudara. Berdasarkan definisi ini maka segala bahan padat,
gas dan cair yang ada di udara yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman disebut
polutan udara. Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat
asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari
keadaan normalnya. Jadi, Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya
unsur-unsur berbahaya kedalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya
kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta
menurunkan kualitas lingkungan. Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa
gas dan asap. Gas dan asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan
bakar yang tidak sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit
listrik dan kendaraan bermotor. ( Gusnita, 2012 )

2.3 Pencemaran tanah

Pencemaran tanah adalah suatu kondisi masuknya satu atau banyak benda
kimia, fisik, atau biologis ke dalam tanah di mana benda-benda tersebut bisa merusak
struktur tanah dan membuat tanaman menjadi sulit untuk beradaptasi. Pencemaran
tanah adalah kerusakan (kehancuran) dari permukaan tanah bumi, sering langsung
atau tidak langsung sebagai akibat dari kegiatan manusia dalam penyalah gunaan
sumber daya lahan. Pencemaran tanah terjadi ketika limbah tidak dibuang dengan
benar atau dapat terjadi ketika manusia membuang bahan kimia kepada tanah dalam
bentuk pestisida, insektisida dan pupuk dalam kegiatan praktek pertanian. Eksploitasi
mineral (kegiatan pertambangan) juga telah memberikan kontribusi terhadap
kerusakan tanah. ( Chrishty angelina, 2015 )

3
2.4 Pencemaran suara

Pencemaran suara adalah keadaan di mana masuknya suara yang masuk


terlalu sehingga Pencemaran mengganggu suara cukup kenyamanan menjadi
lingkungan ancaman serius manusia. bagi kualitas lingkungan terutama dibagian
suasana. Sumber pencemaran suara adalah kebisingan, yaitu bunyi atas suara yang
dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia. Bunyi disebut bising apabila
inetensitasnya telah melampaui 50 desibel. Suara dengan intensitas tinggi, seperti
yang dikeluarkan oleh banyak mesin industri, kendaraan bermotor, dan pesawat
terbang bila berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat
mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat yang permanen. (Dewanti, 2015 )

4
BAB III
REVIEW JURNAL
ANALISIS SIFAT KIMIA TANAH GAMBUT YANG DIKONVERSI
MENJADI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN KAMPAR

Judul Peran Sifat Kimia Tanah Gambut Yang Dikonversi Menjadi


Perkebunan Kelapa Sawit Di Kabupaten Kampar.

Nama Jurnal Peran Sifat Kimia Tanah

Volume dan Halaman Vol. 4 No. 1 Halaman 25-30

Tahun 2013

Penulis Tri Cahyo Nugroho, Oksana, Ervina Aryanti

Link Download https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/agroteknologi/


article/viewFile/60/50

Reviewer Edi Susanto

Tanggal Reviewer 17 Januari 2024

Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki areal gambut


terluas di zona tropis , yakni mencapai 70%. Luas gambut di
Indonesia mencapai 21jt ha, yang tersebar di pulau Sumatra
(35%), Kalimantan (32%), Papua (30%), dan pulau lainnya 3%.
Provinsi riau memiliki lahan gambut terluas di Sumatra yakni
mencapai 56,1%. Lahan gambut merupakan lahan yang kaya
akan bahan organik, namun proses pelapukannya belum terjadi
secara sempurna

Permasalahan Dalam penelitian kali ini pasti ada permasalahan yang dihadapi,
permasalahan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
konversi hutan gambut sekunder menjadi perkebunan kelapa

5
sawit menyebabkan banyaknya perbahan.

Tujuan penelitian Dapat mengetahui perubahan sifat kimia tanah gambut yang
dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit sehingga dalam
budidaya dapat mendapat hasil yang maksimal.

Sumber data Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Juni 2013
di PT. Tambang hijau dan kebun kelapa sawit PT.PN Kebun
Sei galuh yang berada di Desa Sungai Pinang Kecamatan
Tambang Kabupaten Kampar. Analisis sifat kimia tanah
dilakukan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Jawa Tengah, BPTP riau, Laboratorium industri pakan,
agrostologi dan ilmu tanah Fakultas Pertanian dan Peternakan
UIN SUSKA RIAU dan Laboratorium Oseanografi Kimia
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.

Metode penelitian Penelitian yang akan dilakukan ialah penelitian observasi yang
diperoleh dari hasil pengamatan langsung pada lokasi penelitian
seperti vegetasi dominan, curah hujan serta sejarah pengolahan
lahan dan pemupukan yang dilakukan pada lokasi pengambilan
sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode zig zag
pada kedalaman 50cm-100cm.

Objek penelitian Penelitian ini menggunakan tanaman kelapa sawit sebagai


objek penelitan.

Hasil penelitian Konversi hutan gambut sekunder menjadi perkebunan kelapa


sawit menyebabkan perubahan diantaranya sebagai berikut:

1. Peningkatan Ph (1,19%)
2. Penurunan C-organik (17,94%), N-total (0,23%), Mg-
dd(62,54%), dan Na-dd (0,13%).
3. Peningkatan terjadi pada kelapa sawit usia 6 tahun dan
penurunan pada kelapa sawit usia 26 tahun untuk KTK
sebesar (11,87% dan 3,44%), K-dd (0,05% dan 0,09%),

6
dan Ca-dd (13,89% dan 63,2%)

Kelebihan penelitian Penelitian ini memberikan informasi yang relavan analisis sifat
kimia tanah yang dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit.

Kekurangan penelitian Penelitian ini tidak memberikan informasi tentang pH tanah


yang baik untuk ditanami kelapa sawit dan tidak memberikan
informasi tentang cara mengatasi tanah yang terlalu asam yang
akan ditanami kelapa sawit.

Diskusi / Berdasarkan hasil riviev jurnal kali ini, disarankan untuk lanjut
Rekomendasi melakukan penelitian dengan lebih fokus pada cara mengatasi
PH tanah yang terlalu asam dan dengan bahan apa untuk
menaikkan PH tanah yang terlalu asam.

7
BAB IV
REVIEW JURNAL
ANALISIS PENCEMARAN TANAH OLEH PESTISIDA DIPERKEBUNAN
SAYUR KELURAHAN EKA JAYA KECAMATAN JAMBI SELATAN KOTA
JAMBI
Judul Analisis Pencemaran Tanah Oleh Pestisida di Perkebunan
Sayur Kelurahan Eka Jaya Kecamatan Jambi Selatan Kota
Jambi

Nama Jurnal Analisis Pencemaran Tanah

Volume dan Halaman Vol 21, No. 1, Halaman 460-466

Tahun 2021

Penulis Supriatna, Sondang Siahaan, Indah Restiaty

Link Download http://phosphateindo.com/article/13157/peran-dan-


prospekmikoriza.html

Reviewer Edi Susanto

Tanggal Reviewer 23 Januari 2024

Latar Belakang Makanan sehat seharusnya memiliki beragam kandungan


nutrisi dalam jumlah yang memadai, termasuk mineral dan
vitamin. Diantara jenis makanan, sayuran hijau adalah makanan
sehat peringkat pertama karena memiliki kandungan dan nutrisi
yang lengkap. Sayuran hijau tersebut seperti sawi hijau, bayam
dan juga brokoli dengan kandungan serat yang tinggi. Sayuran
yang sehat hanya didapat dari tanah pertanian yang sehat dan
bebas pencemaran, termasuk pencemaran pestisida.

Permasalahan Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari


permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujandan
atau masuk kedalam tanah. Pencemaran yang masuk kedalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun ditanah. Zat

8
beracun ditanah tersebut dapat berdampak langsung kepada
manusia Ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah
dan udara diatasnya.

Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran


pencemaran tanah oleh pestisida dan keberadaan cacingtanah
serta jamur mikoriza dalam tanah

Sumber data Menggunakan rancangan penelitian Diskriptif dengan


pendekatan studi kasus.

Metode penelitian Rancangan penelitian menggunakan rancangan penelitian


diskriptif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus
merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang
penelaahanya kepada stu kasus dilakukan secara intensif,
mendalam, mendetail dan komprehensif.

Objek penelitian Penelitian dilakukan diperkebunan sayur kelurahan Eka Jaya


Kota Jambi, dengan cara mengambil sampel sebanyak 6 buah
dengan Teknik pemeriksaan dilaboratorium tanah Balitbang
Pertanian dan Perkebunan kota Jambi

Hasil penelitian Pencemaran tanah oleh pestisida pada petani sayur kelurahan
Eka Jaya Kota Jambi terjadi pada lokasi B dan E sehingga
masih terdapat jamur mikoriza sebagai indicator tidak terjadi
pencemaran tanah oleh pestisida pada petani sayur kelurahan
Eka Jaya Kota Jambi kecuali lokasi E. Masih ditemui
keberadaan cacing tanah sebagai indicator tidak terjadi
pencemaran tanah oleh pestisida pada petani asyur kelurahan
Eka Jaya kota Jambi namun kepadatan terendah pada lokasi E

Kelebihan penelitian Kita dapat mengetahui diwaktu kapan dan kenapa pencemaran
itu bisa terjadi sehingga kita dapat meminimalisir pencemaran
tersebut dengan penggunaan pestisida yang ramah lingkungan.

Kekurangan penelitian Kekurangan dalam penelitian ini penulis atau peneliti tidak

9
menuliskan cara pencegahan secara mendetail karena hanya
meminimalisir penggunaan pestisida saja bukan menghentikan
dalam penggunaan pestisida

Diskusi / Rekomendasi untuk penelitian kali ini agar lebih memanfaatkan


Rekomendasi kemajuan teknologi yang berkembang saat ini untuk meneliti
kandungan yang ada didalam tanah sehingga dapat diperoleh
hasil yang lebih cepat, tepat dan akurat untuk hasil yang
didapat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, 2015. ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR


SUNGAI ... - Neliti https://media.neliti.com/media/publications/173218-ID-
analisis-sistem-pengendalian-pencemaran.pdf
Christy, Angelia. 2015. Pencemaran Tanah. https://www.scribd.com/doc/98554139/
Makalah-Pencemaran-Tanah
Dewanty, R.A& Sudarmadji. 2015. Analisis dampak intensitas kebisingan terhadap
gangguan pendengaran. Jurnal kesehatan lingkungan, 229-237
https://www.scribd.com/document/546923260/Pencemaran-Suara
Gustina, Dessy. 2012. Pencemaran logam berat timbal (pb) dimudara dan upaya
penghapusan bansin bertimbal.
https://www.scribd.com/doc/291843610/Makalah-Pencemaran -Udara
Hari Sutrisno, D.S, 2016. PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN.
https://ejournal.itka.ac.id/index/php/saintekes/article/download/2/9
Nurdin Zakaria, R. Aziziah, 2013. ANALISIS PENCEMARAN UDARA (SO 2),
KELUHAN IRITASI TENGGOROKAN DAN KELUHAN KESEHATAN
IRITASI MATA PADA PEDAGANG MAKANAN DISEKITAR
TERMINAL JOYOBOYO SURABAYA. The indonesian journal of
occupational safety and health, Vo.2, No. 1 jan-jun 2013: 75-81
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/k3193b0bd8a2full.pdf
Rahmi, Abdul dan Maya, P.B. 2014. Karakteristik sifat kimia tanah dan status
kesuburan tanah. http://repository.ub.ac.id/13781/1/Oktari%20Hermita
%20Putri.pdf
Tri Cahyo Nugroho, Oksana, Ervina Aryanti, 2013. ANALISIS SIFAT KIMIA
TANAH GAMBUT YANG DIKONVERSI MENJADI PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT DIKABUPATEN KAMPAR.Jurnal agroteknologi, Vol. 4
No. 1, SEPTEMBER 2013: 25-30
https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/agroteknologi/article/viewFile/
60/50
Supriatna, Sondang Siahaan, Indah Restianty, 2021. PENCEMARAN TANAH
OLEH PESTISIDA DI PERKEBUNAN SAYUR KELURAHAN EKA
JAYA KECAMATAN JAMBI SELATAN KOTA JAMBI. Jurnal
Agroteknologi Vol. 4 No.1 FEBRUARI 2021: 460-466
http://phosphateindo.com/article/13157/peran-dan-prospekmikoriza.html

11
12

Anda mungkin juga menyukai