Disusun oleh:
Kelompok 6
1. Dwi Agustina ( 2211010067 )
2. Eka Aryani ( 2211010068 )
i
KATA PENGANTAR
penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 19
B. Saran ....................................................................................................................... 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan hidup merupakan tempat dimana makhluk hidup manusia hewan
dan tumbuhan hidup berinteraksi dan menggantungkan diri manusia hidup saling
ketergantungan dan tidak dapat terpisah dari lingkungannya, mulai dari bernafas, makan,
minum, dan melakukan aktivitas lainnya. Manusia akan hidup dengan baik dan berkualitas
apabila lingkungannya juga berkualitas. Apabila lingkungan yang berada di sekitar
tercemar atau rusak maka manusia akan kehilangan tempat bergantung dan apabila terus
berlanjut manusia dapat menghilang atau punah.
Manusia seharusnya dapat menjaga lingkungan demi kelangsungan hidupnya
dalam menjaga lingkungan manusia harus mengetahui masalah-masalah yang akan muncul
dalam lingkungan titik dengan mengetahui permasalahan yang muncul di lingkungannya
seharusnya manusia dapat mencoba untuk mencegah atau mengatasi permasalahan
lingkungan yang muncul.
Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan menjadi permasalahan lokal
regional nasional dan global pengkategorian tersebut berdasarkan pada dampak dari
permasalahan lingkungan Apakah dampaknya hanya lokal nasional regional atau global.
Manusia hendaknya dapat mengetahui berbagai permasalahan lingkungan sehingga dapat
ikut serta menjaga lingkungan titik dalam menjaga lingkungan dimulai dari lokal dan
nasional. Oleh karena itu makalah ini menyajikan tentang permasalahan lingkungan
permasalahan lingkungan secara regional dan lokal.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
2. Dapat mengetahui isu permasalahan lingkungan hidup skala regional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Kusumawati, Naniek Dkk, 2022. Pendidikan Lingkungan Hidup SD Berbasis PJBL,Jawa Timur.PT. AE Media
Grafika
3
alam yang menyebabkan kualitas air menurun dan bahkan bisa sampai pada
tingkatan
tidak bisa dimanfaatkan kembali sebagaimana mestinya. Zat pencemar atau
polutan yang dapat mencemari air misalnya tumpahan minyak, limbah industri atau
rumah tangga yang dibuang ke sungai, buangan dari daerah pertanian berupa pupuk
dan pestisida. Air yang tercemar akan menimbulkan berbagai permasalahan, salah
satunya menjadi sarang timbulnya beragam penyakit.
2) Pencemaran Udara
Masuknya zat pencemar ke dalam udara karena kegiatan manusia atau faktor
alam yang menyebabkan kualitas udara menurun dan bahkan bisa sampai pada
tingkatan tidak bisa dimanfaatkan kembali sebagaimana mestinya. Zat pencemar atau
polutan yang dapat mencemari udara misalnya asap rokok, asap kendaraan.
dan industri, asap pembakaran sampah, dll. Udara yang tercemar dapat memicu
timbulnya penyakit saluran pernapasan manusia yang biasa disebut ISPA.
3) Pencemaran Tanah
Masuknya zat pencemar ke dalam tanah karena kegiatan manusia atau faktor
alam yang menyebabkan kualitas tanah menurun dan bahkan bisa sampai pada
tingkatan tidak bisa dimanfaatkan kembali sebagaimana mestinya. Zat pencemar atau
polutan yang dapat mencemari tanah adalah tumpukan sampah, penggunaan pestisida
dan pupuk kimia dalam pertanian selain itu pencemaran tanah juga dapat berasal dari
udara dan air. Misalnya air yang tercemar ketika dibuang ke tanah maka tanahpun
akan tercemar. Begitupula udara yang tercemar, ketika terjadi hujan maka udara yang
tercemar akan masuk ke tanah melalui hujan sehingga tanah ikut tercemar.2
Permasalahan lingkungan hidup saat ini memang menjadi problem yang
paling sering terjadi di lingkungan Indonesia. Permasalahan lingkungan ini bisa
disebabkan oleh ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi dari beberapa hal, mulai
dari faktor alam atau faktor dari manusianya sendiri. Kebanyakan dari permasalahan
ini terkadang belum memiliki solusi untuk mengatasinya. Sehingga menyebabkan
kerusakan-kerusakan alam dan lingkungan terus saja terjadi. Nah berikut ini beberapa
permasalahan lingkungan hidup yang ada di Indonesia serta solusi yang tepat untuk
mengatasinya.
2
Kusumawati, Naniek Dkk, 2022. Pendidikan Lingkungan Hidup SD Berbasis PJBL,Jawa Timur.PT. AE
Media Grafika
4
B. PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP SKALA REGIONAL
Saat ini memang menjadi problem yang paling sering terjadi di lingkungan
Indonesia. Permasalahan lingkungan ini bisa disebabkan oleh ciri-ciri manusia
sebagai makhluk ekonomi dari beberapa hal, mulai dari faktor alam atau faktor dari
manusia nya sendiri. Kebanyakan dari permasalahan ini terkadang belum memiliki
solusi untuk mengatasinya. Sehingga menyebabkan kerusakan-kerusakan alam dan
lingkungan terus saja terjadi. Nah berikut ini beberapa permasalahan lingkungan
hidup yang ada di Indonesia serta solusi yang tepat untuk mengatasinya.3
a) Permasalahan Sungai Yang Tercemar
3
Ayusoraya, E. (2013, Mei 18). Masalah Lingkungan Secara Global dan Nasional.
5
b) Kerusakan Hutan
4
Ayusoraya, E. (2013, Mei 18). Masalah Lingkungan Secara Global dan Nasional.
6
namun nyatanya memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan karena
menyebabkan terjadi pencemaran udara. Hal ini berpengaruh pada faktor
penghambat perubahan sosial budaya terhadap pasokan udara bersih yang
semakin berkurang.
Polusi udara, yang kini hampir sama meluasnya dengan erosi lapisan
tanah, juga tengah menurunkan produktivitas pertanian. Di beberapa bagian
dunia, polusi udara bahkan lebih banyak merugikan panen daripada erosi
lapisan tanah. Di Swedia, di mana polusi udaranya sedang-sedang saja bila
dibandingkan dengan beberapa negara industri tertentu, hasil-hasil panen dari
tanaman pangan yang lebih peka seperti kentang dan jelai sedang menderita.
Polusi udara menurunkan hasil panen semua biji-bijian dengan 350.000 ton
per tahun, 6 persen panenan setahun di sana. Di perindustrian Ceko- slowakia
yang hebat, dengan sejumlah polusi udara yang paling buruk di dunia, hasil-
hasil panen juga sedang menderita. Para ilmuwan Ceko memperkirakan
kerugian panen setahun dari semua tanaman pangan sebagai akibat polusi
udara mencapai $192 juta.5
Untuk mengatasi hal ini, berikut solusi yang bisa dilakukan.
Peran Pemerintah yang aktif menggalakkan penanaman pohon.
Mengurangi emisi atau pembuangan gas dengan cara memilih bahan
industri yang aman untuk lingkungan.
Pemasangan filter pada cerobong asap pabrik-pabrik.
Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
5
Forests, Crops Suffering Ozone Damage," Dagens Nyheter, 5 Juli 1990,
7
Dampak lanjutan dari kerusakan hutan tersebut bisa menjadi penyebab
menurunnya keaneka ragaman hayati yang ada di Indonesia. Bahkan tak hanya
itu saja, banyak sekali alat komunikasi zaman sekarang menjadi informasi
pengambilan flora dan fauna ilegal yang dijadikan sebagai barang jual beli
membuat hewan dan tumbuhan Indonesia menjadi berkurang bahkan punah.
Solusinya adalah:
Program untuk penangkaran satwa liar.
Konservasi in-situ dan konservasi ex-situ.
Memperluas habitat untuk satwa-satwa liar.
Peningkatan SDM
Penyuluhan mengenai penangkaran satwa Indonesia secara intensif
e) Permasalahan Sampah Yang Menumpuk
6
Muhammad Nasheh Ulwan, S. I. (2012). Makalah Masalah Lingkungan Hidup dan
Penanggulanngannya, Serang: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNTIRTA
8
f) Rusaknya Ekosistem Laut
7
Muhammad Nasheh Ulwan, S. I. (2012). Makalah Masalah Lingkungan Hidup dan
Penanggulanngannya, Serang: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNTIRTA
9
h) Pemanasan Global
Masalah ini sepertinya tak hanya terjadi di Indonesia saja, namun juga
di berbagai negara- negara di dunia. Bahkan dampak pemanasan global sudah
mulai terlihat di daerah kutub yang mulai mencair sehingga menyebabkan
ketidak seimbangan lingkungan. Untuk mengatasi pemanasan global, tentu
saja anda harus mengurangi penggunaan gas-gas kimia yang bisa merusak
lapisan ozon dan atmosfer seperti gas freon yang ada pada AC atau pendingin
udara.
i) Pencemaran Suara
10
Pembangunan yang semakin meningkat di kota-kota besar membuat
daerah resapan air menjadi berkurang. Hal ini tentu saja membuat banjir
menjadi keragaman suku bangsa dan budaya sering melanda daerah-daerah
tersebut. Untuk itu pentingnya peran pemerintah untuk menganggulangi
pembangunan-pembangunan agar tak mengurangi daerah resapan air. Selain
itu, pembangunan taman-taman kota sangat penting dilakukan.8
8
Ayusoraya, E. (2013, Mei 18). Masalah Lingkungan Secara Global dan Nasional
11
Saat ini masalah lingkungan cukup sering diperbincangkan. Sebagaimana telah
diketahui bersama bahwa lapisan ozon kini semakin menipis. Dengan terus menipisnya
lapisan itu, sangat dikhawatirkan bila lapisan itu tidak ada atau menghilang sama
sekali dari alam semesta ini. Tanpa lapisan ozon sangat banyak akibat negatif yang
akan menimpa makhluk hidup di muka bumi ini, antara lain: penyakit-penyakit akan
menyebar secara menjadi-jadi, cuaca tidak menentu, pemanasan global, bahkan
hilangnya suatu daerah karena akan mencairnya es yang ada di kutub Utara dan
Selatan. Jagat raya hanya tinggal menunggu masa kehancurannya saja.
Memang banyak cara yang harus dipilih untuk mengatasi masalah ini. Para
ilmuwan memberikan berbagai masukan untuk mengatasi masalah ini sesuai dengan
latar belakang keilmuannya. Para sastrawan pun tak ketinggalan untuk berperan serta
dalam menanggulangi masalah yang telah santer belakangan ini.
Contoh dan Dampak Isu Lingkungan Lokal
Ada banyak berita mengenai dampak lingkungan yang terjadi di berbagai wilayah
di Indonesia salah satunya Aceh yang terkenal dengan potensi alam dan potensi
wisata alam kini keadaanya sangat memprihatinkan. Kerusakan lingkungan sudah
menjadi pemandangan biasa dimana-mana. Eksploitasi tambang yang berlebihan,
perubahan fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit, kebakaran hutan serta
sejumlah isu lingkungan lainnya dituding menjadi penyebab utama. Aceh sendiri
tidak lepas dari akibat kerusakan lingkungan tersebut. Berikut beberapa isu
lingkungan di Aceh :
Kebakaran Hutan Di Aceh
Hutan adalah sebutan bagi sebuah kawasan luas yang dipadati dengan
tumbuh- tumbuhan. Keberadaan hutan sangat penting mengingat kawasan
hutan yang memiliki banyak manfaat, mulai dari manfaat ekologis, sosial
12
budaya, dan juga manfaat ekonomis.9
Proses kebakaran hutan dapat terjadi karena proses alami atau ulah dari
manusia. Kebakaran oleh ulah manusia biasanya bermaksud untuk pembukaan
lahan untuk perkebunan. Manusia dengan sengaja membakar hutan supaya
memudahkan proses clearing.
Di Aceh selama beberapa tahun terakhir sering terjadi kebakaran hutan, Lokasi
kebakaran lahan berada di Aceh. Kejadian ini berlangsung sporadis dan dalam
waktu yang hampir bersamaan di setiap lokasi. Pemicu kebakaran diduga
berasal dari aktivitas pembukaan lahan pertanian.
Dampak kebakaran hutan.
Dampak dari pembakaran hutan adalah memberikan kontribusi CO2 diudara,
hilangnya keanekaragaman hayati, ekonomi hasil hutan dan Asap. Asap yang
dihasilkan dapat menganggu kesehatan (system pernafasan) dan dapat
mengganggu aktivitas lainnya seperti penerbangan. Dampak asap ini tidak
hanya bersifat local akan tetapi bisa berdampak pada Negara lain.Contoh
kebakaran hutan asapnya sampai ke Negara singapura dan Malaysia.
9
Izzatul Kamilia dan Nawiyanto, Kerusakan Hutan dan Munculnya Gerakan Konservasi di Lereng Gunung
Lamongan, Jurnal Publika Budaya, Volume 1 (2015), Hlm. 73
13
Dampak terhadap Kesehatan.
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah
yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme
dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat
menjadi sumber penyebaran penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan adalah terjangkitnya penyakit diare, kolera, tifus menyebar
dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak
tepat dapat bercampur air minum, penyakit demam berdarah dapat juga
meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang
memadai.
Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Dampaknya akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi
masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena
sampah bertebaran dimana-mana. Pembuangan sampah padat ke badan air
dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas
pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. Infrastruktur
lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai,
seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana
penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung
membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering
dibersihkan dan diperbaiki.10
Kekeringan
Kekeringan adalah kekurang air yang terjadi akibat sumber air tidak dapat
menyediakan kebutuhan air bagi manusia atau mahluk hidup lainnya.
Dampak kekeringan :
10
diakses 16 Desember 2015
kamil ridwan, 2012. Isu lingkungan lokal
14
Dampak dari kekeringan bisa menyebabkan gangguan pada kesehatan,
keterancaman pangan.
Banjir
Abrasi
11
diakses 16 Desember 2015
kamil ridwan, 2012. Isu lingkungan lokal
15
Kegiatan-kegiatan seperti pengambilan pasir pantai, karang, serta
perusakan hutan-hutan bakau menjadi penyebab abrasi yang nantinya berkaitan
dengan kerusakan laut dan pantai. Tentu saja jika dibiarkan terus menerus,
maka kelestarian laut dan pantai di Indonesia semakin berkurang. Apalagi
wilayah Indonesia sebagaian besar merupakan lautan. Adapun faktor penyebab
Abrasi yaitu:
1) Faktor Alam
Faktor alam yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi antara lain seperti
pasang surut air laut, angin di atas lautan, gelombang laut serta arus laut yang
sifatnya merusak. Tentunya faktor alam yang menyebabkan abrasi ini tidak
dapat dihindari karena laut memiliki siklusnya tersendiri. Karena pada suatu
periode tertentu angin akan bertiup sangat kencang sehingga menghasilkan
gelombang dan arus laut yang besar pula yang dapat menyebabkan pengikisan
pantai.
2) Faktor Manusia
Ada beberapa perilaku manusia yang ikut menjadi penyebab terjadinya
abrasi pantai. Salah satunya adanya ketidakseimbangan ekosistem laut dimana
terjadi eksploitasi besarbesaran yang dilakukan oleh manusia terhadap
kekayaan sumber daya laut seperti ikan, terumbu karang dan biota lainnya.
Sehingga apabila terjadi arus atau gelombang besar maka akan langsung
mengarah ke pantai yang dapat menimbulkan abrasi.12
Nah untuk mengatasi hal ini, berikut beberapa solusi yang perlu diterapkan:
Pemerintah menerapkan reklamasi pantai untuk menanam kembali
hutan bakau si sekitar area pantai.
Menerapkan aturan yang ketat mengenai pengambilan batu-batu
karang.
12
2 AJK, “Abrasi”, https://kkp.go.id/djprl/p4k/page/4309-abrasi, (diakses pada 19 Maret 2023, pukul 15.17).
16
Larangan tentang penggunaan bahan peledak untuk mencari ikan.
13
Muhammad Nasheh Ulwan, S. I. (2012). Makalah Masalah Lingkungan Hidup dan
Penanggulanngannya, Serang: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNTIRTA
17
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang
AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan,
dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan
hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam
membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Berdasarkan jenis materi yang mengalami pencemaran, permasalahan
lingkungan hidup dikelompokkan menjadi 3 yaitu pencemaran air, pencemaran
udara dan pencemaran tanah.
Permasalahan lingkungan hidup skala regional sebagai berikut :
1) Permasalahan sungai yang tercemar
2) Kerusakan hutan
3) Permasalahan sampah yang menumpuk
4) Rusaknya ekosistem laut
Permasalahan lingkungan hidup skala local sebagai berikut :
1) Banjir
2) Kebakaran hutan
3) Abrasi
Usaha Mengatasi berbagai Masalah Lingkungan Hidup Pada umumnya
permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:
Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan
sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan
memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.
B. SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataanya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbarui. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai
bahan evaluasi untuk kedepannya. Sehingga bisa terus menghasilkan makalah yang
bermanfaat bagi banyak orang.
19
DAFTAR PUSTAKA
Ayusoraya, E. (2013, Mei 18). Masalah Lingkungan Secara Global dan Nasional.
Izzatul Kamilia dan Nawiyanto, Kerusakan Hutan dan Munculnya Gerakan Konservasi
di Lereng Gunung Lamongan, Jurnal Publika Budaya, Volume 1 (2015), Hlm. 73
20
21