Anda di halaman 1dari 2

TATA CARA THAHARAH

Jika dilihat dari sifat dan pembagiannya, thaharah (bersuci) dibedakan menjadi dua bagian:

1. Bersuci Lahiriah

Bersuci yang bersifat lahiriah yaitu menyucikan sesuatu yang lahir (dapat dlihat oleh mata)
seperti menyucikan badan, pakaian, atau tempat dari segala kotoran dan najis, dan bersuci
dari hadas besar maupun hadas kecil. Berikut tata cara menyucikannya:

a. Cara menyucikan najis adalah dengan air, hingga hilang bekasan najis tersebut.

b. Cara membersihkan hadas kecil adalah dengan berwudhu

c. Cara membersihkan hadas besar adalah dengan mandi.

2. Bersuci batiniah

Bersuci yang bersifat batiniah yaitu menyucikan (membersihkan) jiwa dari segala kotoran
batin yang meliputi segala perbuatan dosa dan maksiat seperti ujub, sombong, angkuh, ria,
takabbur, dendam, iri, dan lain sebagainya. Cara menyucikan (membersihkan)
batiniah tersebut adalah dengan bertaubat kepada Allah SWT dan berjanji tidak akan
mengulanginya lagi, dan memperbanyak berzikir, membaca Al-Quran, dan shalat malam
(tahajjud).

Macam-Macam Thaharah :

Thaharah (bersuci) dapat dilakukan dengan 3 macam yaitu:

1) Wudlu
Wudhu yaitu menyucikan sebagian anggota wudhu dengan air yang suci lagi menyucikan
dengan niat tertentu. Wudhu merupakan salah satu cara untuk bersuci dari hadas kecil.

2) Mandi
Mandi yaitu mengalirkan air yang suci lagi menyucikan ke seluruh tubuh hingga rata dengan
niat tertentu. Mandi merupakan salah satu cara untuk bersuci dari hadas besar.

3) Tayamum
Tayamum yaitu mengusap debu tanah pada wajah dan kedua tangan dengan niat
tertentu. Tayamum ini dilakukan sebagai pengganti air atau karena sebab tertentu. Tayamum
ini merupakan salah satu cara menyucikan hadas besar/kecil apabila air tidak ada.

Macam-Macam Alat Thaharah


Macam-macam Alat untuk bersuci diantaranya air, jadi apabila disuatu tempat tidak ada air
atau sulit ditemukan air maka boleh bersuci dengan batu, daun atau dengan benda-benda
keras lain dengan syarat-syarat tertentu.

Macam-Macam Air
Air terbagi 5 (lima) yaitu:
1) air yang suci lagi menyucikan yaitu air yang halal untuk di minum dan sah digunakan
untuk bersuci. seperti air hujan, air laut, air salju, air embun, dan air sungai, air telaga dan air
mata air.
2) air suci tetapi tidak menyucikan yaitu air yang halal untuk diminum, tetapi tidak sah untuk
bersuci. seperti air kelapa, air teh, air kopi, dan air yang di keluarkan dari pepohonan.
3) air mutanajis yaitu air yang terkena najis, seperti air yang sudah berubah warnanya,
baunya dan rasanya karena terkena najis. atau air yang kurang dari dua kulah sudah terkena
najis walaupun tidak berubah warna, rasa dan baunya maka iar tersebut tetap dikatakan air
yang mutanajis.
4) air musyammas yaitu air yang terjemur atau terkena panas matahari dalam bejana, selain
bejana emas dan perak. air ini makruh di pakai untuk bersuci.
5) air mustakmal yaitu air yang telah digunakan untuk bersuci walaupun tidak berubah
warnanya. Air ini tidak boleh digunakan untuk bersuci karena dikhawatirkan telah terkena
najis sehingga dapat mengganggu kesehatan.

Macam-Macam Najis dan Tata Cara Thaharah

Najis terbagi 3 (tiga) yaitu:


1) Najis Mugallazah (berat)
Najis mughallazah yaitu najis yang berasal dari anjing dan babi. Cara menyucikannya adalah
menghilangkan terlebih dahulu wujud benda najis itu, kemudian dicuci dengan air bersih
sebanyak tujuh kali dan salah satunya dengan tanah.

2) Najis Mukhaffafah (ringan)


Najis mukhaffafah yaitu najis yang berasal dari air kencing bayi laki-laki yang belum makan
apa-apa, kecuali air susu ibunya dan umurnya kurang dari 2 tahun. Cara menyucikan yaitu
cukup dengan memercikkan air saja pada benda yang terkena najis tersebut.

3) Najis Mutawassitah (sedang)


Najis murtawasithah yaitu semua najis yang tidak termasuk dalam dua macam najis di atas
(mugallazah dan mukhaffafah). Najis mutawassitah ada dua yaitu:

a. Mutawassitah hukmiyyah (najis yang tidak nampak)


Yaitu najis yang diyakini adanya tetapi tidak ada bau, rasa, ataupun wujudnya, seperti
kencing yang sudah kering. Cara menyucikannya yaitu cukup disiram air diatasnya saja.

b. Mutawassitah ainiyah (najis yang nampak)


Yaitu najis yang masih ada wujud, bau, atau pun rasanya. Cara menyucikannya yaitu dibasuh
sampai hilang wujud, bau, ataupun rasa (kecuali jika sangat susah untuk dihilangkan).

Anda mungkin juga menyukai