DISUSUN OLEH :
Kelompok 8 A1 :
Dosen pengampu :
UNIVERSITAS ANDALAS
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas izin-Nya kami dapat meny
elesaikan makalah yang berjudul “Analisis Kualitas Tanah” ini tepat pada waktunya. Tidak lu
pa sholawat serta salam kami junjungkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fea Firdani, SKM.,MKM selaku dosen
pengampu mata kuliah ekonomi kesehatan yang telah memberi tugas ini sehingga kami dapat
menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang studi ini. Terima kasih juga kami ucapka
n kepada seluruh anggota kelompok 8 yang telah bekerja sama dengan baik dan saling memb
eri semangat satu sama lain dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami selaku penyusun makalah berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan dapa
t digunakan sebagai referensi untuk mempelajari Analisi Kualitas Lingkungan. Kami menyad
ari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat m
enghargai setiap kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sehingga dapat men
yempurnakan makalah ini.
Kelompok 8
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
BAB III....................................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11
3.2 Saran...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa konsep kualitas tanah?
2. Apa saja parameter sifat tanah?
3. Apa saja jenis pencemaran tanah?
4. Bagaimana dampak terjadinya pencemaran tanah?
5. Bagaimana contoh studi kasus pencemaran tanah?
1.3 Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui konsep kualitas tanah
2. Untuk dapat mengetahui parameter sifat tanah
3. Untuk dapat mengetahui jenis pencemaran tanah
4. Untuk dapat mengetahui dampak dari pencemaran tanah
5. Untuk dapat mengetahui contoh kasus pencemaran tanah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kualitas tanah sangat erat hubungannya dengan lingkungan, yaitu tanah tidak
hanya dipandang sebagai produk transformasi mineral, bahan organik dan sebagai me
dia pertumbuhan tanaman tingkat tinggi, tetapi dipandang secara menyeluruh, yaitu m
encakup fungsi-fungsi lingkungan dan kesehatan.
Kualitas tanah diukur berdasarkan pengamatan kondisi dinamis indikator-indi
kator kualitas tanah. Pengukuran indikator kualitas tanah menghasilkan indeks kualita
s tanah.Indeks kualitas tanah merupakan indeks yang dihitung berdasarkan nilai dan b
3
obot tiap indikator kualitas tanah. Indikator-indikator kualitas tanah dipilih dari sifat-s
ifat yang menunjukkan kapasitas fungsi tanah (Partoyo, 2005).
4
Nilai pH tanah dapat digunakan sebagai indikator dalam menentukan k
esuburan tanah. Tanah yang subur memiliki pH antara 6 – 7. Pada kisaran ters
ebut unsur hara tersedia bebas di dalam tanah dan mudah larut dalam air. Kead
aan yang demikian memudahkan tanaman untuk menyerap unsur hara yang ter
sedia dalam tanah.
Pada tanah asam (pH < 4,5), tanah banyak mengandung ion Al, Fe, dan
Mn. Ion-ion ini akan mengikat unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman, te
rutama unsur P (fosfor), K ( kalium), S (sulfur), Mg (magnesium) dan Mo (mo
libdenum) sehingga tanaman tidak dapat menyerap makanan dengan baik mes
kipun kandungan unsur hara dalam tanahnya banyak. Selain itu, tanah asam ju
ga banyak mengandung logam berat seperti Al dan Cu yang dapat meracuni ta
naman.
Pada tanah basa dengan nilai derajat keasaman (pH>7) unsur P (fosfor)
akan banyak terikat oleh Ca (kalsium), sementara unsur mikro molibdenum
(Mo) berada dalam jumlah banyak. Unsur Mo pada tanah basa menyebabkan t
anaman keracunan. Selain itu tanah basa juga akan mengakibatkan pertumbuh
an tanaman terganggu karena tumbuhan kekurangan unsur hara yang terdapat
pada tanah seperti seng, tembaga, mangan, dan besi
2. Bahan Organik
3. N-total (%)
4. C-Organik (%)
5. Kapasitas tukar kation (KTK,Cmol.Kg)
6. Kejenuhan Basa (%)
7. Tekstur (pasir, debu, liat, kelas)
Pasir memiliki partikel yang berukuran paling besar yaitu 2 – 0,05 mm, liat me
miliki partikel yang berukuran paling kecil yaitu < 0,002 mm. Keadaan struktu
r tanah sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat fisik tanah yang lain seperti str
uktur tanah , porositas tanah, dan warna tanah.
b. Parameter Sifat Fisika Tanah
1. Porositas
Porositas tanah berpengaruh pada daya simpan air tanah dan kemampuan tana
h dalam mempertukarkan udara. Hal-hal tersebut sangat penting, karena tanam
an sangat membutuhkan udara dan air. Porositas juga memberikan ruang bagi
akar tanaman untuk tumbuh dan mencari unsure hara dengan lebih leluasa. Ta
5
nah yang kualitasnya baik memiliki porositas yang tidak terlalu sedikit dan tid
ak juga terlalu besar. Porositas yang kecil akan menyebabkan aerasi tanah terg
anggu dan mengganggu pertumbuhan akar. Sedangkan porositas yang terlalu b
esar akan menyebabkan tanah sulit mengikat air sehingga tanaman akan kekur
angan air. Menurut PP No 150 tahun 2000 , porositas tanah lahan kering yang
memiliki tidak kurang dari 30% dan tidak lebih dari 70% dapat dikatakan kual
itas tanah baik.
2. Berat isi
Bobot jenis partikel (particle density) dari suatu tanah menunjukkan kerapatan
dari partikel dapat secara keseluruhan. Hal ini ditunjukkan sebagai perbanding
an massa total dari partikel padatan dengan total volume tidak termasuk ruang
pori antarpartikel. Berat jenis partikel ini penting dalam penentuan laju sedime
ntasi, pergerakan partikel oleh air dan angin.
3. Berat jenis
Menurut Lembaga Penelitian Tanah (1979), definisi berat isi tanah adalah bera
t tanah utuh (undisturbed) dalam keadaan kering dibagi dengan volume tanah,
dinyatakan dalam g/cm3 (g/cc). Nilai berat isi tanah sangat bervariasi antara sa
tu titik dengan titik lainnya karena perbedaan kandungan bahan organik, tekstu
r tanah, kedalaman tanah,jenis fauna tanah, dan kadar air tanah (Agus et al . 20
06). Bobot isi tanah dapat digunakan untuk menunjukkan nilai batas tanah dala
m membatasi kemampuan akar untuk menembus (penetrasi) tanah, dan untuk
pertumbuhan akar tersebut (Pearson et al., 1995). Berat isi merupakan suatu sif
at tanah yang menggambarkan taraf kemampatan tanah. Tanah dengan kemam
patan tinggi dapat mempersulit perkembangan perakaran tanaman, pori makro
terbatas dan penetrasi air terhambt (Darmawijaya,1997).Tanah lahan kering m
emiliki berat isi yang baik yaitu dengan nilai < 1,4 g/cm³. (PP no 150 tahun 20
00)
4. Permeabilitas
5. Kemantapan agregat
Kemantapan agregat adalah ketahanan rata-rata agregat tanah melawan pendis
persi oleh benturan tetes air hujan atau penggenangan air. Agregat dapat menci
ptakan lingkungan fisik yang baik untuk perkembangan akar tanaman melalui
pengaruhnya terhadap porositas, aerasi dan daya menahan air. Pada tanah yang
6
agregatnya kurang stabil bila terkena gangguan maka agregat tanah tersebut ak
an mudah hancur. (Hardjowigeno,1987)
6. Tekstur
Tektur juga menentukan porositas tanah. tanah yang didominasi fraksi pasir ce
ndrung lebih porus datau memiliki porositas yang besar. Tanah dengan tekstur
seperti ini akan sulit menahan air. Karena jumlah pori mikro yang berfungsi m
enahan air sangat sedikit.namun jika tanah yang didominasi oleh liat akan me
miliki jumlah pori mikro yang bersar dan jumlah pori makro yang sedikit. Hal
ini akan menghambat aerasi tanah sehingga tidak terjadi pertukaran udara yan
g akan menghambat respirasi akar dan mirobia tanah.
c. Parameter Sifat Biologi Tanah
1. Biomas mikroba
2. Berat molekul bahan organic
3. Biodiversitas
4. Populasi makro dan mikro organisme
d. Parameter Sifat Lingkungan Tanah
1. Panas (warmth)
2. Suhu (temperature)
3. Kelembaban (moisture)
4. Erosi (erosion)
5. Pencemaran (pollution)
7
c. Hujan asam berupa sulfur oksida (SOx) dan nitrogen oksida (NOx).
Berdasarkan sifatnya polutan pencemaran tanah dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Biogradable, yaitu polutan yang dapat diuraikan oleh proses alam misalnya: ka
yu, kertas, sisa makanan, dedaunan.
b. Nonbiodegradable, yaitu polutan yang aktif dapat diuraikan oleh proses alam,
misalnya: plastic, gelas, pestisida, radioaktif, logam toksit.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain:
a. Terganggunya kehidupan organism, terutama mikro organisme dalam tanah.
b. Berubahnya sifat kimia dan fisik tanah.
c. Merubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologis. (Dinas Lingkungan Hid
up dan Kehutanan Provinsi Banten, 2021)
8
ya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat me
mberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. B
ahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah pirami
da makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada
makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, se
perti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tin
gkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut. Dampak pada pertanian t
erutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan
hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di man
a tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini mem
iliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahanbahan kimia derivatif akan terbentu
k dari bahan pencemar tanah utama.
Sayuran yang sehat hanya di dapat dari tanah pertanian yang sehat dan bebas pencema
ran, termasuk pencemaran pestisida. Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemar
i permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tan
ah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuh
an atau dapat mencemari air tanah sehingga menurunkan fungsi tanah sebagai tempat tumbuh
dan berkembangnya tanaman. Penggunaan pestisida yang tidak sesuai dengan aturan dan for
mulasinya menyebabkan terjadinya pencemaran terhadap sayuran dan lingkungan seperti tana
h dan air. Dengan mengambil sampel tanah dan melakukan pemeriksaan kandungan pestisida
dapat diketahui apakah pestisida yang digunakan telah mencemari tanah. Keberadan cacing d
an mikoriza akan semakin sedikit bahkan tidak ada sama sekali pada tanah yang telah tercem
ar.
Hasil penelitian memperlihatkan, dari enam lokasi pengambilan sampel tanah ditemuk
an dua lokasi terjadi pencemaran pestisida karbamat (33,3%), tidak ditemukan jamur mikoriz
a pada satu lokasi (15,6%) dan cacing tanah ditemukan pada seluruh lokasi (100%). Pencema
ran terjadi karena petani sayur dan palawija menggunakan pestisida melebihi dosis yang dianj
9
urkan dan terjadi pengulang dalam rentang waktu yang berdekatan. Jamur mikoriza banyak di
temukan dalam bentuk spora, spora jamur memiliki kemampuan bertahan yang lebih kuat di
bandingkan batang utuh dari jamur mikoriza tersebut. Cacing tanah berasal dari pupuk kanda
ng yang digunakan sebagai pupuk, selain kemampuanya menghindari tanah beracun keberada
an lendir pada tubuhnya dapat melindungi cacing tanah dari paparan pestisida.
BAB III
PENUTUP
10
3.1 Kesimpulan
Kualitas tanah adalah kapasitas tanah yang berfungsi mempertahankan produktivitas t
anaman, mempertahankan dan menjaga ketersediaan air serta mendukung kegiatan manu
sia. Kualitas tanah mengintegrasikan komponen fisik, kimia dan biologi tanah serta inter
aksinya. Kualitas tanah diukur berdasarkan pengamatan kondisi dinamis indikator-indika
tor kualitas tanah. Pengukuran indikator kualitas tanah menghasilkan indeks kualitas tana
h.Indeks kualitas tanah merupakan indeks yang dihitung berdasarkan nilai dan bobot tiap
indikator kualitas tanah. Indikator kualitas tanah adalah sifat, karakteristik atau proses fis
ika, kimia dan biologi tanah yang dapat menggambarkan kondisi tanah.
Untuk menilai kualitas tanah digunakan parameter sifat tanah. Dalam menilai atau me
mbandingkan kualitas tanah, maka setiap parameter tanah harus diketahui, diantaranya p
arameter sifat kimia, biologi, dan fisika tanah harus diketahui. Semua sifat tersebut akan
menentukan apakah tanah tersebut merupakan media tumbuh yang baik. Tanah yang ber
kualitas baik adalah tanah yang mampu menyediakan hara yang dibutuhkan oleh tanama
n, mampu menyediakan air, serta bebas dari unsure pencemar yang dapat menghambat p
ertumbuhan serta produksi tanaman budidaya serta memberi ruang yang leluasa bagi aka
r tanaman untuk berkembang.
Pencemaran pada tanah menyebabkan kualitas tanah di areal lahan kualitasnya menur
un atau membahayakan makhluk hidup yang memanfaatkan tanah. Jenis bahan pencemar
tanah dapat berupa bahan kimia, mikroorganisme, bahan radioaktif. Pencemaran tanah
dapat memberikan dampak terhadap kesehatan dan ekosistem. Dampak pencemaran tana
h terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan keren
tanan populasi yang terkena. Sedangkan, dampak pencemaran tanah terhadap ekosistem
atau terjadinya perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan ki
mia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat m
enyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang h
idup di lingkungan tanah tersebut.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai Pencemaran Tanah. Kami penyusun b
anyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepad
a kami demi kesempurnaan makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan berikutnya.
11
Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami penyusun dan juga khususnya para pembac
a.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten (2021) “Pencemaran Lingkungan d
an
12
Solusinya,” Dlhk.Bantenprov.Go.Id, hal. 6. Tersedia pada: https://dlhk.bantenprov.go.
id/upload/article/2021/Pencemaran_Lingkungan_dan_Solusinya.pdf.
Juarti (2016) “Analisi Kualitas Tanah,” Jurnal pendidikan geografi, hal. 58–71. Tersedia pad
a:
http://journal.um.ac.id/index.php/ pendidikan-geografi/index.
Reda Rizal (2017) Analisis Kualitas Lingkungan, Pencemaran Udara, Pencemaran Air,
Suleman, S., Rajamuddin, U. A. dan Isrun (2016) “Penilaian Kualitas Tanah Pada Beberapa
Tipe
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Tanah%20dan%20Kehidup
an_IK/Sifat-tanah.html. Diakses pada 31 Maret 2023 pukul 15.10
Peraturan Pemerintahan Nomor 150 Tahun 2000 . Pengendalian Kerusakan Tanah Productivi
ty.
FAO: Rome
Muslimah, M. S., and S. Si. "Dampak pencemaran tanah dan langkah pencegahan." J. Penelit.
Agrisamudra 2.1 (2017): 11-20.
Supriatna, Supriatna, Sondang Siahaan, and Indah Restiaty. "Pencemaran tanah oleh pestisida
di perkebunan sayur Kelurahan Eka Jaya Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi (Studi kebera
daan jamur makroza dan cacing tanah)." Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi 21.1 (2
021): 460-466.
13
14