Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH PENYEHATAN TANAH DAN PENGELOLAAN SAMPAH A

SIFAT-SIFAT FISIK TANAH DAN SAMPAH

Nama : Rahmat Hamdhani

NIM : P21335120031

Kelompok 2 :

1. Haerlintiniyah Huriyandah (P21335120017)


2. Isyfalana Noor Islam (P21334120019)
3. Rahmat Hamdhani (P21335120031)
4. Rosanti Rakan Kinanthi (P21335120034)

Jurusan D-IV Sanitasi Lingkungan


Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

Jakarta, Agustus 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Sifat-Sifat Fisik Tanah dan Sampah”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada Dosen Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah A yang telah
membimbing kami. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa nya.

Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah
dengan judul “Sifat-Sifat Fisik Tanah dan Sampah” ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 28 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
2.1 Pengertian dan Peranan Sifat Fisik Tanah dan Sampah...............................................................3
2.2 Sifat Fisik Tanah dan Sampah.......................................................................................................6
2.3 Pengambilan Sampel Untuk Sifat Fisik Tanah dan Sampah..........................................................8
2.4 Pengukuran Sifat Fisik Tanah dan Sampah.................................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................13
3.2 Saran..........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah merupakan faktor penting bagi kehidupan manusia, diantaranya untuk usaha
pertanian. Tanah menyediakan nutrisi yang diperlukan tanaman untuk tumbuh dan dapat
menyimpan air. Tanah dalam definisi ilmiah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan
bumi yang tersusun dalam horizon, terdiri atas campuran yang terbuat dari bahan mineral,
bahan organik, air dan udara sebagai media untuk tumbuhnya tanaman (Hardjowigeno,
2007). Karena itu diperlukan usaha untuk melestarikannya. Kelestarian tanah perlu
diperhatikan dari segi sifat fisiknya (Sarief, 1986)

Sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang
berbentuk padat (UU Nomor 81, 2012). Besarnya sampah yang dihasilkan dalam suatu
daerah tertentu sebanding dengan jumlah penduduk, jenis aktivitas, dan tingkat konsumsi
penduduk tersebut terhadap barang atau material. Semakin besar jumlah penduduk atau
tingkat konsumsi terhadap barang maka semakin besar pula volume sampah yang dihasilkan
(Sucipto, 2012).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dan peranan sifat fisik tanah dan sampah?
2. Bagaimana sifat fisik tanah dan sampah?
3. Bagaimana cara mengambil untuk sifat fisik tanah dan sampah
4. Bagaimana cara mengukur sifat fisik tanah dan sampah?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk memahami pengertian dan peranan sifat fisik tanah dan sampah
2. Untuk mengetahui sifat fisik tanah dan sampah
3. Untuk cara mengambil untuk sifat fisik tanah dan sampah
4. Untuk memahami cara mengukur sifat fisik tanah dan sampah

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Peranan Sifat Fisik Tanah dan Sampah


A. Pengertian Sifat Fisik Tanah dan Sampah

Tanah merupakan suatu benda alam yang sangat kompleks, sehingga mengandung
pengertian yang sangat bervariatif tergantung darimana orang memandangnya. Pengertian
yang dipahami oleh orang menekuni bidang pertanian akan berbeda dengan pengertian yang
digunakan oleh orang yang menekuni bidang teknik dan berbeda pula dengan orang
menekuni keramik. Orang penekun pertanian memahami tanah adalah media untuk
perkecambahan, pertumbuhan, perkembangan dan produksi tanaman, sedangkan orang
teknik memahami tanah sebagai tempat untuk mendirikan bangunan-bangunan keteknikan
seperti jembatan, jalan raya, gedung, lapangan olah raga dan lapangan udara. Orang penekun
keramik memahami tanah sebagai bahan baku untuk membuat barang-barang keramik.

Tanah sebagai tubuh alami dapat dipelajari dari segi sifat kimia, biologi dan fisika. Sifat-
sifat tersebut akan mempengaruhi kemampuan atau daya dukung tanah, tetapi sifat yang
mana lebih dominan, tergantung dari tujuan penggunaan tanah tersebut. Kemampuan atau
daya dukung tanah pada umumnya lebih banyak dibatasi oleh sifat fisik tanah. Ditinjau dari
segi pengelolaan, pengelolaan sifat fisik tanah relatif lebih sulit/sukar dibandingkan dengan
pengelolaan sifat kimia tanah, sehingga sifat fisik tanah dikatakan sebagai faktor pembatas
yang permanen (tetap). Apabila kita bandingkan antara perkembangan pengetahuan sifat fisik
tanah dan sifat kimia tanah, maka pengetahuan kita tentang sifat fisik tanah masih sangat
terbatas. Keterbatasan pengetahuan sifat fisik tanah disebabkan juga oleh kerusakan yang
disebabkan oleh sifat fisik tanah sulit untuk dikenali dan biasanya baru bisa diketahui setelah
menunjukkan gejala yang lebih lanjut, sehingga sudah tidak dapat atau sulit untuk diperbaiki.

Sifat fisika tanah merupakan unsur lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap
tersedianya air, udara tanah dan secara tidak langsung mempengaruhi ketersediaan unsur hara
tanaman. Sifat ini juga akan mempengaruhi potensi tanah untuk berproduksi secara maksimal
(Naldo, 2011). Menurut Rosyidah dan Wirosoedarmo (2013), Sifat fisik tanah yang perlu
diperhatikan adalah terjadinya masalah degradasi struktur tanah akibat fungsi pengelolaan.

3
Selain itu pada lahan budidaya yang tidak tererosi, bahan organic hilang secara cepat. Hal
tersebut ditemukan di Missouri Agricultural Experiment Station bahwa sebagai hasil
budidaya lebih dari 60 tahun, tanah pada keadaan yang tidak tererosi, bahan organic hilang
sepertiganya, kehilangan tersebut lebih besar pada awal budidaya dibandingkan budidaya
selanjutnya. Kehilangan bahan organic sekitar 25% pada 20 tahun awal, sekitar 10% pada 20
tahun kedua dan hanya sekitar 7% pada 20 tahun ketiga.

Berdasarkan dari hasil penelitian Kurnia, dkk (2006), Menyatakan bahwa beberapa kasus
di lapang menunjukan bahwa karakteristik tanah dapat berubah dalam rentang waktu yang
sempit. Hal ini menunjukkan bahwa dalam satuan lahan yang sama dapat dijumpai
keragaman karakteristik tanah yang berbeda-beda, bahkan seringkali dijumpai bahwa di
dalam satuan peta lahan yang dihasilkan masih memiliki keragaman karakteristik tanah yang
tinggi..

B. Peranan Sifat Fisik Tanah dan Sampah

Setiap partikel tanah memberikan peran yang sangat pentig bagi sifat tanah secara
keseluruhan. Liat dan bahan organik memegang peran sangat penting dalam menahan air
tanah serta ketersediaan hara bagi tanaman. Partikel yang halus juga berperan sebagai agen
perekat partikel tanah yang lebih kasar untuk membentuk agregat atau struktur tanah.
Sementara itu, partikel tanah yang lebih besar berperan sebagai penyusun kerangka tubuh
tanah, mempertahankan permeabilitas tanah, serta meningkatkan aerasi tanah. Selain itu,
partikel yang lebih besar ini juga membuat tanah menjadi lebih tahan terhadap gaya berat
yang terjadi di atas permukaan tanah. Tanah berpasir bersifat sangat permeabel terhadap air,
udara, dan akar tanaman. Namun, tanah ini biasanya memiliki daya menahan air tanah rendah
dan kemampuannya dalam hal penyediaan hara bagi tanaman pun rendah. Agar menjadi
lebih produktif, tanah ini harus seringkali ditambahkan air serta hara bagi tanaman. Selain
itu, jika kandungan bahan organik tanah cukup tinggi, maka akan mampu menggantikan
peran liat dalam hal menahan air tanah serta ketersediaan hara. Sayangnya, biasanya tanah ini
miskin akan bahan organik.

Rendahnya kemampuan tanah pasir dalam hal menahan air tanah serta hara tanaman ini
sangat erat kaitannya dengan rendahnya luas permukaan partikel tanah karena ukurannya
4
yang kasar. Luas permukaan per gram fraksi tanah adalah berbanding terbalik dengan
diameter partikel fraksi tanah tersebut. Sebagai contoh, jika sebuah kubus yang sisinya
berukuran 1 cm, maka luas permukaan totalnya adalah 6 cm2. Apabila kubus tersebut dibagi
menjadi kubus yang sisinya berukuran 0,2 cm, maka akan terbentuk 125 kubus yang luas
permukaan totalnya menjadi 30 cm2. Jika kubus ini dibagi menjadi kubus yang sisinya
adalah 0,001 cm, maka akan terbentuk 109 kubus dengan luas total permukaan adalah 6000
cm2. Dengan demikian, jelaslah mengapa tanah liat yang tersusun oleh fraksi berukuran jauh
lebih kecil daripada tanah pasir memiliki kemampuan menahan air tanah serta hara tanaman
yang jauh lebih besar dibandingkan dengan tanah pasir.

Liat bukan hanya memiliki luas permukaan yang luas, tetapi liat juga memiliki muatan
listrik. Muatan listrik membantu menahan ion yang diperlukan oleh tanaman, sebaliknya
pasir tidak memiliki muatan listrik. Selain mampu menahan ion, liat juga mampu menahan
air tanah karena luas permukaan yang mengadakan kontak (singgungan) langsung dengan air
tanah lebih besar dibandingkan dengan pasir. Tanah yang terlalu banyak mengandung liat
memiliki kemampuan menahan air tanah yang tinggi, tetapi tanah ini biasanya tidak memiliki
aerasi yang baik. Masalah ini sebenarnya dapat ditanggulangi dengan pemberian bahan
organik. Bahan organik mampu membantu penggabungan partikel liat bersama-sama dan
membentuk rongga udara di antara partikel tersebut. Salah satu masalah pada tanah yang
berliat ini adalah tingkat kelekatannya yang tinggi pada kondisi basah. Sebaliknya, tanah ini
akan keras pada kondisi kering. Kedua sifat ini sangat menyulitkan pengolahan tanah
terutama dengan mesin-mesin pertanian. Inilah sebabnya kenapa tanah berliat ini dikatakan
dengan tanah berat, sedangkan tanah pasir dikatakan sebagai tanah ringan.

Tanah lempung dan lempung berdebu merupakan tanah yang sangat diinginkan bagi
pertumbuhan tanaman yang baik. Tanah ini cukup memiliki liat untuk dapat menyimpan air
serta hara tanaman, sementara itu kadar liat yang tidak terlalu tinggi masih memungkinkan
terbentuknya aerasi tanah yang baik serta tidak menghambat pengolahan tanah dengan mesin
pertanian. Tanah yang mengandung 7 hingga 27% liat dan memiliki perbandingan yang
hampir sama antara pasir dan debu merupakan tanah yang bertekstur lempung. Tanah
lempung yang mengandung bahan organik sangat sesuai sebagai tanah pertanian. Sekalipun
demikian, bukan berarti bahwa tanah yang lain kurang sesuai bagi pertanian. Suatu tanah
5
yang mengandung 50% liat pun akan dapat berproduksi tinggi apabila tanah tersebut
mengandung bahan organik yang cukup tinggi untuk membantu terbentuknya struktur tanah
yang baik sehingga aerasi tanahnya pun baik. Tekstur tanah bervariasi berdasarkan
kedalaman profilnya. Horizon B yang lebih kaya akan liat dibandingkan dengan horizon A
biasanya memiliki aerasi yang kurang baik dibandingkan dengan horizon A. Selain itu,
perbandingan kandungan liat antara horizon A dan B pada tanah muda, dewasa, dan tanah tua
sangat berbeda. Pada tanah muda, kandungan liat ini relatif homogen. Perbandingan ini akan
semakin nyata dengan semakin dewasanya tanah oleh karena terjadinya pencucian dan
terbentuknya horison iluviasi.

2.2 Sifat Fisik Tanah dan Sampah


1. Bahan induk tanah

Bahan induk merupakan materi utama dari tanah yang dibentuk oleh berbagai faktor
melalui proses kimiawi, biologis dan fisika. Bahan induk tanah secara umum adalah Quartz
(SiO2), Kalsit (CaCO3), Feldspar dan Biotit.

2. Tekstur tanah

Komponen mineral dari tanah adalah pasir, lumpur dan tanah liat, proporsi dari
kombinasi ketiga bahan tersebut akan menentukan tekstur tanah (menyerupai kombinasi
antara tepung, air dan telur). Hal yang dipengaruhi oleh tesktur tanah mencakup porositas,
permeabilitas (kemampuan menyerap), infiltrasi, dan kapasitas kandungan air. Tanah dan
Pasir dan lumpur merupakan produk dari material induk yang mengalami proses fisika dan
kimiawi. Tanah liat merupakan produk dari pengendapan material induk yang larut sebagai
material sekunder.

3. Kepadatan tanah

Tingkat kepadatan tanah umumnya berkisar antara 2,6 hingga 2,75 gram per cm3 dan
biasanya tidak dapat berubah. Kepadatan partikel tanah yang banyak mengandung material
organic lebih rendah daripada tanah yang sedikit mengandung material organic. Tanah
dengan kepadatan rendah dapat menyimpan air lebih baik namun bukan berarti cocok untuk

6
pertumbuhan tanaman. Tanah dengan kepadatan tinggi menunjukkan tingkat kandungan pasir
yang tinggi.

4. Porositas tanah

Porositas mirip seperti kepadatan, hanya saja porositas berarti ruang kosong (pori pori)
diantara tekstur tanah yang tidak terisi dengan mineral atau bahan organic namun terisi oleh
gas atau air. Semakin tinggi kepadatan tanah maka semakin rendah porositasnya dan
sebaliknya semakin rendah kepadatan tanah semakin rendah porositasnya. Idealnya, total
porositas dari tanah adalah sekitar 50% dari total volume tanah. Ruang untuk gas dibutuhkan
tanah untuk menyediakan oksigen yang berguna untuk organisme dalam menguraikan
material organic, humus dan akar tanaman. Porositas juga mendukung pergerakan serta
penyimpanan air serta nutrisi.

Tingkat porositas tanah dibagi menjadi 4 kategori yaitu sangat baik dengan tingkat
porositas kurang dari 2 mikro meter, baik dengan tingkat porositas 2-20 mikro meter, sedang
dengan tingkat porositas 20-200 mikro meter dan kasar dengan porositas 200 mikro meter
hingga 2 mili meter.

5. Temperatur tanah

Tanah memiliki temperatur yang bervariasi mulai dari tingkat dingin ekstrim -20 derajat
celcius hingga tingkat panas ekstrim mencapai 60 derajat celcius. Temperatur tanah penting
bagi germinasi biji tanaman, pertumbuhan akar tanaman serta menyediakan nutrisi bagi
tanaman tersebut. Tanah yang berada 50cm dibawah permukaan cenderung memiliki
temperatur yang lebih tinggi sekitar 1,8 derajat celcius.

6. Warna tanah

Warna tanah seringkali menjadi faktor paling dasar bagi kita untuk membedakan jenis
jenis tanah. Umumnya, warna tanah ditentukan oleh kandungan material organic, kondisi
drainase, minearologi tanah dan tingkat oksidasi. Pengembangan dan distribusi warna tanah
berasal dari proses kimiawi dan tingkat pelapukan material organic. Ketika mineral primer
dalam bahan induk lapuk, elemen tanah akan dikombinasikan pada senyawa dan warna yang
baru. Mineral besi merupakan mineral sekunder yang akan menghasilkan warna kuning atau
7
kemerahan pada tanah, material organic akan menghasilkan warna hitam kecoklatan atau
coklat (warna subur). Manggan, sulphur dan nitrogen akan menghasilkan warna hitam.

7. Konsistensi tanah

Konsistensi tanah berarti kemampuan tanah untuk menempel pada objek lain dan
kemampuan tanah untuk menghindari deformasi atau berpisah. Konsistensi diukur dengan 3
kondisi kelembapan yaitu: kering, lembap dan basah. Konsistensi tanah bergantung pada
tingkat banyaknya tanah liat.

2.3 Pengambilan Sampel Untuk Sifat Fisik Tanah dan Sampah

1. Pengambilan Sampel Tanah

a. Alat
1. Alat untuk mengambil contoh tanah seperti bor tanah (auger, tabung), cangkul, sekop.
2. Alat untuk membersihkan bor, cangkul dan sekop seperti pisau dan sendok tanah
untuk mencampur atau mengaduk
3. Ember plastic untuk mengaduk kumpulan contoh tanah individu
4. Kantong plastic agak tebal yang dapat memuat 1 kg tanah, dan kantong plastic untuk
label.
5. Kertas manila karton untuk label dan benang kasur untuk mengikat label luar
6. Spidol (water proof) untuk menulis isi label
7. Lembaran informasi contoh tanah yang diambil.
b. Bahan
Contoh tanah terganggu yang telah diambil dari lapang dan sudah dikeringkan
selama kurang lebih satu minggu.
8
c. Cara Kerja
 Sampel Sesaat (Grab Sample) : Sampel yng diambil secara langsung dr badan
tanah yang sedang dipantau. Sampel ini hanya menggmbarkan karakteritik
tanah pada saat pengambilan sampel.
 Sampel komposit (Compsite sample) : Sampel campuran dari beberapa waktu
pengambilan. Pengambilan sampel komposit dapat dilakukan secara manual
ataupun secara otomatis dgn menggunakan peralatan yang dapat mengambil air
pada waktu-waktu tertentu. Pengambilan sampel scara otomatis hanya dilakukan
jika ingi mengetahui gambaran tentang karakteristik kualitas tanah secara terus-
menerus
 Sampel gambungan tempat (integrated sample) : sampel gabungan yang
diambil secara terpisah dari beberpa tempat, dengan volume yang sama. Selain itu
ada juga satu metode yang biasa digunakan dalam pengammbilan sampel
penelitian yaitu:
 Automatic Sampling (Pengambilan Contoh Otomatis), Cara ini dikembangkan
untuk memenuhi program pengamatan kualias sampel secara penyeluruh.
Peralatan memerlukan bangunan khusus dengan penampungan dan pemeliharaan
yang baik alat mengambil contoh otomatis biasanya bekerja dalam 24 jam.
2. Pengambilan Sampel Fisik sampah

1. tentukan lokasi pengambilan contoh;


2. tentukan jumlah tenaga pelaksana;
3. siapkan peralatan;
a. alat pengambil contoh berupa kantong plastik dengan volume 40 liter; b. alat
pengukur volume contoh berupa kotak berukuran 20 cm x 20 cm x 100 cm
b. timbangan (0 – 5) kg dan (0 – 100) kg;

9
c. alat pengukur, volume contoh berupa bak berukuran (100 cm x 50 cm x 100 cm)
d. perlengkapan berupa alat pemindah (seperti sekop) dan sarung tangan.
4. laksanakan pengambilan dan pengukuran contoh timbulan sampah sebagai berikut:
 bagikan kantong plastik yang sudah diberi tanda kepada sumber sampah 1 hari
sebelum dikumpulkan;
 catat jumlah unit masing-masing penghasil sampah;
 kumpulkan kantong plastik yang sudah terisi sampah;
 angkut seluruh kantong plastik ke tempat pengukuran;
 timbang kotak pengukur;
 tuang secara bergiliran contoh tersebut ke kotak pengukur 40 l;
 hentak 3 kali kotak contoh dengan mengangkat kotak setinggi 20 cm. Lalu
jatuhkan ke tanah;
 ukur dan catat volume sampah (Vs);
 timbang dan catat berat sampah (Bs);
 timbang bak pengukur 500 l;
 campur seluruh contoh dari setiap lokasi pengambilan dalam bak pengukur 500l;
 ukur dan catat berat sampah;
 timbang dan catat berat sampah;
 pilah contoh berdasarkan komponen komposisi sampah;
 timbang dan catat berat sampah;
 hitunglah komponen komposisi sampah Bila akan dibawa ke laboratorium uji
(pengujian karakteristik sampah) lakukan sub butir berikut ini:
 ambil dari tiap komponen contoh
 aduk merata contoh-contoh tersebut dan dimasukkan dalam kantong plastik ditutup
rapat dan diangkut ke laboratorium.

2.4 Pengukuran Sifat Fisik Tanah dan Sampah


A. Metode Pengukuran Permukaan Tanah

Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui banyaknya masa tanah yang telah tererosi
dari jalur-jalur aliran permukaan tanah di suatu lahan. Penetapan tebal lapisan tanah di jalur
aliran permukaan tanah yang telah tererosi dilakukan berdasarkan perbesaan ketinggian
10
antara titik pengamatan di dasar alur erosi. Penetapan tebal lapisan tanah disekitar pohon
yang telah tererosi dilakukan berdasarkan perbedaan ketinggian antar titik pengamatan di
lokasi yang searah dengan pangkal akar pohon dengan beberapa titik pengamatan di
permukaan tanah yang terpampang saat ini

B. Berat Volume Tanah

Berat volume tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang paling sering ditentukan,
karena keterkaitannya yang erat dengan kemudahan penetrasi akar di dalam

tanah, drainase dan aerasi tanah, serta sifat fisik tanah lainnya. Seperti sifat tanah yang
lainnya, berat volume mempunyai variabilitas spasial (ruang) dan temporal (waktu). Nilai
berat volume, Db, bervariasi antara satu titik dengan titik yang lain disebabkan oleh variasi
kandungan bahan organik, tekstur tanah, kedalaman perakaran, struktur tanah, jenis fauna,
dan lain-lain. Nilai Dbsangat dipengaruhi oleh pengelolaan yang dilakukan terhadap tanah.
Nilai Db terendah biasanya didapatkan di permukaan tanah sesudah pengolahan tanah.
Bagian tanah yang berada di bawah lintasan traktor akan jauh lebih tinggi berat volumenya
dibandingkan dengan bagian tanah lainnya.

Pada tanah yang mudah mengembang dan mengerut, Dbberubah-ubah seiring dengan
berubahnya kadar air tanah. Oleh sebab itu, untuk tanah yang mengembang mengerut, nilai
Db perlu disertai dengan data kadar air. Tanah dengan bahan organik yang tinggi mempunyai
berat volume relatif rendah. Tanah dengan ruang pori total tinggi, seperti tanah liat,
cenderung mempunyai berat volume lebih rendah. Sebaliknya, tanah dengan tekstur kasar,
walaupun ukuran porinya lebih besar, namun total ruang porinya lebih kecil, mempunyai
berat volume yang lebih tinggi. Komposisi mineral tanah, seperti dominannya mineral
dengan berat jenis partikel tinggi di dalam tanah, menyebabkan berat volume tanah menjadi
lebih tinggi pula (Grossman dan Reinsch, 2002).

Berat volume tanah mineral berkisar antara 0,6 - 1,4 g cm-3. Tanah Andisols mempunyai
berat volume yang rendah (0,6 - 0,9 g cm-3), sedangkan tanah mineral lainnya mempunyai
berat volume antara 0,8 - 1,4 g cm-3. Tanah gambut mempunyai berat volume yang rendah
(0,4 - 0,6 g cm-3).

11
Berat volume didefinisikan sebagai masa fase padat tanah, Ms dibagi dengan volume
total tanah, Vt.

Volume total tanah adalah jumlah volume dari fase padat, cair dan gas di dalam tanah. Nilai
Db yang umum untuk tanah pasir adalah sekitar 1,4 - 1,7 g cm-3 sedangkan untuk tanah liat
adalah antara 0,95 - 1,2 g cm-3.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tanah dalam definisi ilmiah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang
tersusun dalam horizon, terdiri atas campuran yang terbuat dari bahan mineral, bahan
organik, air dan udara sebagai media untuk tumbuhnya tanaman. Sampah merupakan sisa
kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat. Sifat fisika tanah
merupakan unsur lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap tersedianya air, udara tanah
dan secara tidak langsung mempengaruhi ketersediaan unsur hara tanaman. Sifat ini juga

12
akan mempengaruhi potensi tanah untuk berproduksi secara maksimal. Sifat fisik tanah yang
perlu diperhatikan adalah terjadinya masalah degradasi struktur tanah akibat fungsi
pengelolaan

3.2 Saran
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

DAFTAR PUSTAKA

Puspawati, Catur, Fitri Andayani dan Tugiyo. 2012 Buku Ajar “Penyehatan Tanah dan
Pengelolaan Sampah Padat (A)”. Poltekkes Jakarta II: Jakarta.

Hadi Utomo, W. 1982. Dasar-Dasr Fisika Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya: Malang
13
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-10/20248554-S50657-Nurul%20Annisa%20Ayu
%20Satyani.pdf

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1132/2/3%20BAB%20I.pdf

Anonim,2012/06/. Pengambilan Sampel tanah. Di unduh dari:

(http://www.slideshare.net/novidwiazhar/daftar-isi-tabel-gambar-lampiran-istilah-26295639)

nocovar.blogspot.2012/05/laporan-sample-tanah.html

http://nocovar.blogspot.com/2012/05/laporan-sample-tanah.html

file:///C:/Users/BAYMAX/Downloads/Minggu%203%20Sampling%20Timbulan-2018-04-
02T03_00_33.705Z.pdf

https://studylibid.com/doc/4297161/makalah-sifat-fisik-tanah-ptps

14

Anda mungkin juga menyukai