PENYIDIKAN LINGKUNGAN
Disusun Oleh :
Rahmat Hamdhani
NIM P21335120031
Jakarta, 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan modul ini dengan
judul “ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN”. Modul ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah penyidikan lingkungan, Semester
tujuh Program Studi Sarjana Terapan jurusan Kesehatan Lingkungan.
Saya menyadari bahwa modul ini belum sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya berharap makalah ini bermanfaat khususnya bagi saya dan
pihak yang telah membacanya, serta kami mendoakan semoga segala bantuan
yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT.
14 Desember 2023
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................5
1.1 Latar Belakang......................................................................................5
1.2 Tujuan....................................................................................................6
1.3 Manfaat.................................................................................................6
BAB II......................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................7
2.1 Pengertian..............................................................................................7
2.1.1 Udara..................................................................................................7
2.1.2 Partikulat............................................................................................7
2.2 Ukuran Partikulat..................................................................................8
2.3 Proses Terbentuk Partikulat...................................................................8
2.4 Dampak Partikulat.................................................................................9
1. Gangguan Penglihatan.................................................................................9
2. Kerusakan Lingkungan................................................................................9
3. Kerusakan Bangunan.................................................................................10
4. Black Carbon.............................................................................................10
2.5 Regulasi Dan Pengelolaan...................................................................11
2.6 ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara).............................................12
BAB III..................................................................................................................13
ANALISA KASUS................................................................................................13
3.1 Kasus Particulate Matter 2.5...............................................................13
3.1.1 Inisiasi..............................................................................................13
3.1.2 Identifikasi Risiko............................................................................14
3.1.3 Estimasi Risiko................................................................................18
3.1.4 Pengendalian Risiko.........................................................................18
3.2 Kasus Particulate Matter 10................................................................19
3.2.1 Inisiasi..............................................................................................19
3.2.2 Identifikasi Risiko............................................................................20
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kategori Durasi Pajanan (Dt).................................23
Tabel 5. Hasil Perhitungan RQ..............................................................................24
Tabel 6 Rekapitulasi RQ........................................................................................25
3.2.3 Estimasi Risiko................................................................................27
3.2.4 Pengendalian Risiko.........................................................................27
BAB IV..................................................................................................................29
PENUTUP..............................................................................................................29
4.1 Kesimpulan.........................................................................................29
4.2 Saran....................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................31
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui hasil analisis risiko kesehatan lingkungan tentang particulate
matter (PM2,5) dan particulate matter (PM10)
2. Mengetahui karekteristik ririko pada kasus permasalahan Particulate
matter (PM2,5) dan particulate matter (PM10)
3. Mengetahui pengelolaan risiko pada kasus permasalahan Particulate matter
(PM2,5) dan particulate matter (PM10)
1.3 Manfaat
1. Mampu mendapatkan hasil analisis risiko kesehatan lingkungan tentang
particulate matter (PM2,5) dan particulate matter (PM10)
2. Bisa memnetukan karekteristik ririko pada kasus permasalahan Particulate
matter (PM2,5) dan particulate matter (PM10)
3. Dapat melakukan pengelolaan risiko pada kasus permasalahan Particulate
matter (PM2,5) dan particulate matter (PM10)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
2.1.1 Udara
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan
bumi. Udara tidak tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada rasanya.
Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari adanya angin yang menggerakan
benda. Udara termasuk salah satu jenis sumber daya alam karena memiliki
banyak fungsi bagi makhluk hidup.
2.1.2 Partikulat
Pencemaran udara adalah terkontaminasinya udara akibat dari adanya
substansi di atmosfer yang dapat berbahaya bagi kesehatan manusia maupun
makhluk hidup lain atau dapat menjadi penyebab terjadinya perubahan iklim.
Terdapat banyak jenis-jenis dari polutan udara, yaitu gas (termasuk di
dalamnya amonia, karbon dioksida, gas metana, karbon monoksida, sulfur
dioksida, nitrogen dioksida, dan kloroflorokarbon), partikulat, dan juga
molekul biologis.
Debu (dust)
Kotoran (dirt)
Jelaga (soot)
Asap (smoke)
Tetesan cairan (droplet)
1. Gangguan Penglihatan
2. Kerusakan Lingkungan
Partikel dapat dibawa sejauh mungkin oleh angin dan akan bertahan di
tanah atau air dalam waktu yang lama. Berdasarkan dari komposisi
kimianya, partikel tersebut dapat menyebabkan hal-hal berikut:
Partikulat dapat meninggalkan bekas dan kerusakan pada batu dan material
lainnya, termasuk di dalamnya kerusakan pada patung atau monumen.
4. Black Carbon
Black carbon (BC), disebut carbon black atau elemental carbon (EC), atau
juga dikenal sebagai jelaga (soot) terbentuk dari gugusan karbon murni, bola
kerangka dan fullerenes, yang merupakan salah satu aerosol penyerap di
atmosfer.
BC yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil diestimasikan oleh IPCC
(Intergovernmental Panel on Climate Change) dalam Fourth Assessment
Report of the IPCC, 4AR, turut berkontribusi dalam radiasi global dengan
rata-rata +0,2 W/m2 dengan range dari +0,1 W/m2 hingga +0,4 W/m2.
Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) diatur atas Keputusan Bapedal atau
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor KEP-107/Kabapedal/11/1997.
ANALISA KASUS
Pembakaran,
Asap Rokok,
Emisi
1,341
Kendaraan Udara PM2,5 0,266 mg/kg 0,958 mg/kg
mg/kg
bermotor,
Aktivitas
industri
D. Karakterisasi Risiko
1. Pengelolaan risiko
a. Menurunkan Konsentrasi
Dalam hal ini estimasi tingkat risiko kesehatan yang timbul dari akibat
dari paparan pencemaran PM2,5 berisiko terhadap penyakit non karsinogenik
dalam kurun waktu 30 tahun mendatang.
Perlibatan Pihak : Dalam hal perlibatan proses manajemen risiko dan pohak
pembuata keputusan menghubungkan antara pemangku
keentingan/stakeholder di jalan kaligawe kota Semarang. Pemerintah, peniliti
lain dan pedagang kaki lima dapat melakukan kerja sama dengan Puskesmas
untuk penyuluhan kepada pedagang untuk menggunakan APD dan
menambahkan Vegetasi di jalan Kaligawe untuk mengurangi PARTICULATE
MATTER (PM10).
Peraturan atau Regulasi Pelaksanaan : Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun
2021 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional dan Surat Keputusan
Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2001 tentang Baku Mutu
Udara Ambien di Propinsi Jawa Tengah.
Identifikasi Uraian
Agen Risiko PM10
Media Lingkungan Udara Ambien
Sifat Non Karsinogenik
Karsinogenik
Efek Akut (Short term) Batuk
Sesak nafas
Iritasi pada mata
Detak jantung tidak beraturan
Menurunkan fungsi paru dan jantung
Memperparah penyakit paru dan
jantung
Efek Kronis (Long term) Gangguan sistem syaraf dan
pembuluh darah
Memicu kematian dini pada orang
dengan penyakit paru dan jantung
Efek non karsinogenik dari PM10 dapat dilihat dari efek akut dan efek
kronik yang disebabkan oleh paparan PM10. Sebuah penelitian
menunjukkan bahwa efek akut paparan PM10 yaitu berkurangnya
kemampuan bergerak pada makrofag dan fagositosis dalam suatu cara yang
dapat membuktikan kerusakan terhadap particle clearance dari daerah
alveolar paru-paru. Penurunan particle clearance ini kemudian akan
memicu peradangan. Selain itu, efek akut dari pajanan partikel yaitu batuk,
nafas menjadi pendek, sesak nafas, nyeri pada dada, detak jantung tidak
beraturan dan iritasi pada mata.
C. Analisis Pajanan
1. Konsentrasi PM10 di Udara Hasil pengukuran konsentrasi
PM10 di Jalan Kaligawe didapatkan konsentrasi minimum
sebesar 41,97 µg/Nm3, maksimum sebesar 104,05 µg/Nm3,
dan rata- rata 72,42 µg/Nm3. Kosentrasi ini masih berada di
bawah baku mutu yang ditetapkan dalam PP No. 41 Tahun
1999 dan SK Gubernur Jawa Tengah No. 8 Tahun 2001.
2. Laju Asupan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata- rata
berat badan responden yaitu 56 kg. Angka ini berada di bawah
nilai default yang ditetapkan oleh EPA sebesar 20% sehingga
diperlukan penyesuaian nilai laju asupan. Adapun penyesuaian
nilai laju asupan menggunakan persamaan sebagai berikut:
𝑦 = 5,3 ln(𝑥) − 6,9
Nilai laju asupan yang digunakan dalam perhitungan asupan
adalah nilai yang didapatkan dari perhitungan penyesuaian
yaitu 0,60 m3/jam.
3. Lama Pajanan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kategori Lama Pajanan (tE)
Lama Pajanan Frekuensi Persentase (%)
(jam/hari)
>8 36 67,9
<8 17 32,1
4. Frekuensi Pajanan
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pajanan (fE)
Frekuensi Pajanan Frekuensi Persentase (%)
(hari/tahun)
298 3 5,7
350 50 94,3
Total 53 100
Keterangan:
Ink = intake I asupan (mg/kg/hari)
C = konsentrasi agen risiko pada median udara (mg/m3)
R = laju inhalasi (m3/jam)
tE = lama pajanan (jam/hari)
fE = frekuensi pajanan (hari/tahun)
Dt = durasi pajanan (tahun)
Wb = berat badan (kg)
tavg = periode waktu rata-rata (hari)
Perhitungan asupan rata-rata pada PKL di Jalan Kaligawe
dapat dilihat sebagai berikut:
1. Asupan pada konsentrasi minimum
D. Karakterisasi Risiko
Tabel 6 Rekapitulasi RQ
Konsentrasi PM10 RQ < 1 RQ > 1
F % f %
Cmin = 41,97 µg/Nm3 5 100 0 0
3
Cmax = 104,05 µg/Nm3 4 79,2 1 20,7
2 1
Crata-rata = 72,42 µg/Nm3 4 90,6 5 9,4
8
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Particulate matter, khususnya PM2.5, memiliki dampak serius terhadap
kesehatan manusia. Partikel-partikel ini dapat mencapai saluran pernapasan lebih
dalam dan terkait dengan penyakit pernapasan, kardiovaskular, dan bahkan
masalah kesehatan lainnya seperti kanker. PM berasal dari berbagai sumber,
termasuk transportasi, industri, pembakaran menciptakan variasi dalam komposisi
kimia dan ukuran partikel. Particulate matter tidak hanya mempengaruhi
kesehatan manusia, tetapi juga memiliki dampak lingkungan. Deposisi PM dapat
merusak kualitas air dan tanah, memengaruhi ekosistem dan keanekaragaman
hayati,
https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125375-S-5603-Hubungan%20antara-
Literatur.pdf
Inta Hestya & Corie Indria P. Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan Masyarakat
Sekitar Pabrik Gula Rejo Agung Baru Madiun. Departemen Kesehatan
Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. 2015