Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunianya
sehingga makalah yang berjudul “TANAH” dapat kami selesaikan pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Geologi Rekayasa yang telah memberi
tugas makalah ini.
Saya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik atau saran dari para pembaca sekalian. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua.

Kendari, 05 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 2

1.3 Tujuan................................................................................................................... 2

BAB II URAIAN MATERI..............................................................................................

2.1 Pengertian Tanah.................................................................................................

2.2 Tekstur Tanah......................................................................................................

2.3 Hubungan Antar Tanah.......................................................................................

2.4 Struktur Tanah.....................................................................................................

2.5 Mineral Pembentukan Tanah.............................................................................

2.6 Klasifikasi Tanah..................................................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................

DAFTAR PUSATAKA......................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari tanah tidak terlepas dari pandangan, sentuhan dan perhatian kita.
Kita melihatnya, menginjaknya,menggunakannya dan memperhatikannya. Kita bergantung dari
tanah dan sebaliknya tanah-tanah yang baik dan subur tergantung dari cara kita
menggunakannya.
Tanah merupakan salah satu komponen abiotik pada permukaan bumi yang sangat penting bagi
makhluk hidup.  Tanah menjadi sangat penting karena tanah menyediakan unsur hara, seperti
mineral, bahan organik, air dan udara bagi tumbuhan untuk proses fotosintesis. Suatu tanah
tersusun atas partikel-partikel tanah itu sendiri. Perbandingan partikel-partikel tanah itu disebut
dengan tekstur tanah.  Tekstur tanah lalu dibagi kembali menjadi 3, yaitu pasir, debu dan liat.
Tekstur-tekstur tanah tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda begitu juga dengan tingkat
kesuburannya. Dengan mengetahui telstur tanah, maka kita akan menyadari bahwa sebenarnya
tanah memiliki keragaman yang sangat penting bagi kehidupan saat ini dan masa yang akan
datang.
Ciri-ciri alam sering kurang dimengerti. Bagi kita tanah merupakan salah satu ciri tersebut yang
ditemukan di mana saja dan kelihatannya selalu dekat dengan kita. Oleh karena hal itu maka kita
tidak berusaha menjawab pertanyaan apa itu tanah,bagaimana struktur dan teksturnya serta apa
saja komponen penyusunnya. Mungkin kita tidak menyadari bahwa sebetulnya tanah di suatu
tempat berbeda dengan tanah di tempat lain. Dan barangkali sebagian besar dari kita tidak
mengetahui, apa yang menyebabkan adanya perbedaan tersebut.

B.     Rumusan Masalah


           1.      Bagaimana pengertian dari tanah ?
           2.      Bagaimana tekstur dari tanah ?
           3.      Bagaimana struktur dari tanah ?
           4.      Bagaimana komponen dari tanah ?
           5.      Bagaimana air dan larutan tanah ?
           6.      Bagaimana pengukuran air tanah ?

1
C.     Tujuan
          1.      Mengetahui pengertian dari tanah.
          2.      Mengetahui tekstur dari tanah.
          3.      Mengetahui struktur dari tanah.
          4.      Mengetahui komponen dari tanah.
          5.      Mengetahui air dan larutan tanah.
          6.      Mengetahui pengukuran air tanah.

D.  Manfaat Penulisan
1.    Untuk memberikan gambaran tentang komponen-komponen penyusun tanah serta
struktur dan tekstur tanah.
2.   Sebagai bahan masukan untuk memperluas dan memperdalam pemahaman
tentang tanah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Tanah

      1.      Pendekatan Geologi (Akhir Abad XIX)


      Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami
serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit(lapisan partikel halus).

      2.      Pendekatan Pedologi (Dokuchaev 1870)


Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari material induk yang telah mengalami
proses lanjut, karena perubahan alami dibawah pengaruh air, udara, dan macam - macam
organisme baik yang masih hidup maupun yang telah mati. Tingkat perubahan terlihat pada
komposisi, struktur dan warna hasil pelapukan.

     3.  Pendekatan Edaphologis (Jones dari Cornel University Inggris)Kata Edaphos =


    

bahan tanah subur.T anah adalah media tumbuh tanaman

Perbedaan Pedologis dan Edaphologis


Kajian Pedologis
Mengkaji tanah berdasarkan dinamika dan evolusi tanah secara alamiah atau berdasarkan
Pengetahuan Alam Murni.Kajian ini meliputi: Fisika Tanah, Kimia Tanah, Biologi
tanah, Morfologi Tanah,Klasifikasi Tanah, Survei dan Pemetaan Tanah, Analisis Bentang
Lahan, dan IlmuUkur Tanah.
Kajian Edaphologis
Mengkaji tanah berdasarkan peranannya sebagai media tumbuh tanaman.Kajian ini
meliputi: Kesuburan Tanah, Konservasi Tanah dan Air, Agrohidrologi,Pupuk dan Pemupukan,
Ekologi Tanah, dan Bioteknologi Tanah.
Paduan antara Pedologis dan Edaphologis
Meliputi kajian: Pengelolaan Tanah dan Air, Evaluasi Kesesuaian Lahan, Tata GunaLahan,
Pengelolaan Tanah Rawa, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan.

3
     4.      Menurut Kamus Umum
Tanah adalah lapisan permukaan tanah yang gembur, seperti halnya lahan, debu dengan bumi.

     5.      Menurut Ensiklopedi Indonesia


Tanah adalah campuran bagian - bagian batuan dengan material serta bahan organik yang
merupakan sisa kehidupan yang timbul pada permukaan bumi akibat erosi dan pelapukan karena
proses waktu.

     6 .      Menurut Marbut (ahli tanah Amerika Serikat)


Tanah adalah bagian terluar dari kulit bumi yang biasanya dalam keadaan lepas - lepas,
lapisannya bisa sangat tipis dan bisa sangat tebal, perbedaannya dengan lapisan di bawahnya
adalah hal warna, struktur, sifat fisik, sifat biologis, komposisi kimia, proses kimia dan
morfologinya.

     7.      Menurut Hilgard (ahli tanah dari Amerika)


Tanah adalah material lepas - lepas dan agak kering yang dipakai untuk tempat akar tanaman
dalam mencari makanan dan sarana pertumbuhan tanaman.

     8.      Menurut Ramann


Tanah adalah lapisan terluar dari bumi yang padat yang terdiri dari campuran material batuan
dengan sisa - sisa bahan organik.

     9.      Menurut Jafee


Tanah adalah benda alam yang berlapis - lapis yang disusun dari mineral dan bahan organik,
biasanya dalam keadaan lepas - lepas pada kedalaman yang macam - macam, morfologinya
berbeda dengan material induknya yang terletak di bawahnya, berbeda - beda dengan sifat dan
susunannya, sifat kimia, komposisi, dan sifat biologisnya.

     10.  Definisi Tanah (Berdasarkan Pengertian yang Menyeluruh)


Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempattumbuh &
berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman danmenyuplai kebutuhan air dan

4
udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa
organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn,
Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang
berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi)
bagi tanaman,yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah
untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan,industri
perkebunan, maupun kehutanan.
Fungsi Tanah
1.        Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
2.        Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3.        Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan
asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan
hara.
4.        Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak
langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang
berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.

B.     Tekstur Tanah


      Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya
perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah (Badan
Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter
paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 - 0.002 mm dan liat dengan ukuran <
0.002 mm (penggolongan berdasarkan USDA). keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh
terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas
dan lain-lain.
      Segitiga tekstur merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur tanah. ada
12 kelas tekstur tanah yang dibedakan oleh jumlah persentase ketiga fraksi tanah tersebut,
misalkan hasil analisis lab menyatakan bahwa persentase pasir (X) 32%, liat (Y) 42% dan debu
(Z) 26%, berdasarkan diagram segitiga tekstur maka tanah tersebut masuk kedalam golongan
tanah bertekstur pasir.

5
      Menurut Hardjowigeno (1992) tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah. Tekstur
tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur tanah
dikelompokkan dalam 12 klas tekstur. Kedua belas klas tekstur dibedakan berdasarkan
prosentase kandungan pasir, debu dan liat.

6
Tabel : Proporsi Fraksi menurut Kelas Tekstur Tanah
Kelas Tekstur Tanah Proporsi (%) fraksi tanah
Pasir Debu Liat
1.      Pasir (Sandy) 85 15 10

2.      Pasir Berlempung (Loam 70-90 30 15


Sandy)
3.      Lempung Berpasir (Sandy 40-87,5 50 20
Loam)
4.      Lempung (Loam) 22,5-52,5 30-50 10-30

5.      Lempung Liat Berpasir  45-80 30 20-37,5


(Sandy-Clay-Loam)
6.      Lempung Liat berdebu (Sandy- 20 40-70 27,5-40
silt loam)
7.      Lempung Berliat (Clay Loam) 20-45 15-52,5 27,5-40

8.      Lempung Berdebu (Silty Loam) 47,5 50-87,5 27,5

9.      Debu (Silt) 20 80 12,5

10.    Liat Berpasir (Sandy-Clay) 45-62,5 20 37,5-57,5

11.    Liat Berdebu (Silty-Clay) 20 40-60 40-60

12.    Liat (Clay) 45 40 40

Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah
basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya yang meliputi
rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat, dengan cara sebagai berikut:

7
      1.      Apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dan
gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir (Sandy).

      2.      Apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi
mudah sekali hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir Berlempung (Loam Sandy).

      3.      Apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah hancur,
maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berpasir (Sandy Loam).

8
      4.      Apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk agak teguh, dan
dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Lempung (Loam).

     5.      Apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan dengan
permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berdebu (Silty Loam).

9
     6.      Apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat digulung
dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Debu (Silt).

     7.      Apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat
dibentuk   gulungan yang agak mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur
Lempung Berliat (Clay Loam)

10
     8.      Apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola
agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Lempung Liat Berpasir (Sandy-Clay-Loam).

    9.      Apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta dapat
dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur
Lempung Liat Berdebu (Sandy-silt loam).

11
    10.  Apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan
mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berpasir (Sandy-Clay).

    11.  Apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah
dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berdebu (Silty-Clay).

12
    12.  Apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan mudah
dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat (Clay).

Tanah bertekstur halus didominhasi oleh tanah liat dengan tekstur yang lembut dan licin yang
memiliki permukaan yang lebih halus dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar yang biasanya
berbentuk pasir. Sehingga tanah-tanah yang bertekstur halus memiliki kapasitas dalam proses
penyerapan unsur-unsur hara yang lebih besar dibandingkan dengan tanah yang bertekstur kasar.
Namun, pada tanah bertekstur lembut ini umumnya lebih subur dibandingkan dengan tanah
bertekstur kasar. Karena banyak mengandung unsure hara dan bahan organic yang dibutuhkan
oleh tanaman serta mudah dalam menyerap unsur hara. 
Sedangkan pada tanah bertekstur kasar lebih porus dan laju infiiltrasinya lebih cepat. Walaupun
demikian tanah bertekstur halus memiliki kapasitas memegang air yang lebih besar daripada
tanah pasir karena memiliki permukaan yang lebih banyak yang berfungsi dalam retensi air
(water retension). Tanah-tanah bertekstur kasar memiliki makro porus yang lebih banyak, yang
berfungsi dalam pergerakkan udara dan air.
Semakin halus tekstur tanahnya maka kapasitas adsorpsi menahan unsur – unsur hara lebih besar,
dan lebih banyak mengandung unsure hara dan bahan organik yang dibutuhkan tanaman,
kapasitas memegang air juga lebih besar sebab memiliki permukaan yang lebih luas. Sedangkan
tanah bertekstur kasar memiliki laju infiltrasi yang cepat dan lebih porus. Sehingga unsure hara
akan ikut hanyut dan yang tertahan didalam tanah semakin sedikit.

13
Perbedaan Tekstur Tanah
     1.      Kemampuan Fisik 
a.       Pasir = Tidak dapat membentuk bola gulungan, rasa kasar, tidak melekat, referansi air
rendah, drainase cepat jika pasir basah dominan, tergenang jika debu dominan.
b.      Debu = Membentuk bola yang teguh dapat sedikit digulung dengan permukaan yang
mengkilat. rasa licin sekali, agak melekat
c.       Liat = Dapat membentuk bola yang baik, rasa berat, melekat sekali

     2.      Kemampuan Kimia


a.       Pasir = Mineral yang paling umum kuarsa (S,O2), Sedikit pengaruhnya terhadap sifat kimia.
b.      Debu = Mineral kuarsa (S,O2), Ferlspar dan mika dapat melepaskan Ca, Mg dan K akibat
pelapukan.
c.       Liat = Mineral sekunder hasil pelapukan kimia mineral primer atau sintesis dan beberapa
hasil pelapukan mineral primer

     3.      Kemampuan Biologi


a.       Pasir = Ditentutak oleh komposisi bahan induk dan tingkat pelapukan
b.      Debu = Ditentukan oleh komposisi mineral bahan induk dan tingkat pelapukan (mineral
primer)
c.       Liat = Karena ukurannya kecil antara <0,002 mm maka liat ini ditentukan dari hasil
pelapukan batu yang berasal dari materi debu dengan perbandingan yang kecil.

Faktor yang Mempengaruhi tekstur dan yang Dipengaruhi Tekstur.


Faktor – Faktor yang mempengaruhi tekstur tanah yaitu :
     1.      Klim
     2.      Bahan induk
     3.      Topografi
     4.      Waktu
     5.      Organisme

14
Faktor – faktor yang dipengaruhi tekstur tanah yaitu :
     1.      Kemampuan tanah memegang dan menyimpan air
     2.      Aerasi, serta permeabilitas 
     3.      Kapasitas tukar kation
     4.      Kesuburan tanah. 
     5.      Infiltrasi 
     6.      Laju pergerakan air (perkolasi)

C.     Struktur Tanah


      Struktur tanah terbentuk melalui Agregasi berbagai partikel tanah yang menghasilkan
bentuk/susunan tertentu pada tanah.Struktur tanah juga menentukan ukuran dan jumlah rongga
antar partikel tanah yang mempengaruhi pergerakan air,udara,akar tumbuhan,dan organisme
tanah.Beberapa jenis struktur tanah adalah remah,butir(granular), lempeng, balok,prismatik, dan
tiang.
      Pembagian jenis tanah yang dilakukan oleh para ilmuan ada berbagai macam.Berikut ini
adalah beberapa jenis tanah berdasarkan USDA(United States Department of Agriculture):
1. Entisols,adalah tanah yang terbentuk dari sedimen vulkanik serta batuan kapur &
metamorf.
2. Histosols,adalah tanah yang terbentuk dari pembusukkan jaringan tanaman sehingga
mengandung banyak bahan organik.
3. Inceptisols,adalah tanah mineral yang usianya masih muda.
4. Verticols,adalah tanah mineral dengan warna abu kehitaman, mengandung lempung 30
% banyak terdapat di daerah beriklim kering dan memiliki batuan induk kaya akan
kation.
5. Oxisols,adalah tanah yang mengalami pencucian sehingga kandungan zat hara sedikit
sementara kandungan alumunium dan besi tinggi.
6. Andisols,adalah tanah berwarna gelap yang terbentuk dari endapan vulkanik
7. Mollisols,adalah tanah mineral yang serupa dgn tanah praire, terbentuk dari batuan
kapur.
8. Ultisols,adalah tanah yang berwarna kuning-merah yang telah mengalami pencucian.

15
Macam-macam struktur tanah

     1.      Struktur tanah berbutir (granular): Agregat yang membulat, biasanya diameternya tidak
lebih dari 2 cm. Umumnya terdapat pada horizon A.

     2.      Kubus (Bloky): Berbentuk jika sumber horizontal sama dengan sumbu vertikal. Jika
sudutnya tajam disebut kubus (angular blocky) dan jika sudutnya membulat maka disebut kubus
membulat (sub angular blocky). Ukuranya dapat mencapai 10 cm.

      

16
    3.      Lempeng (platy): Bentuknya sumbu horizontal lebih panjang dari sumbu vertikalnya.
Biasanya terjadi pada tanah liat yang baru terjadi secara deposisi (deposited).

    4.      Prisma: Bentuknya jika sumbu vertikal lebih panjang dari pada sumbu horizontal. Jadi
agregat terarah pada sumbu vertikal. Seringkali mempunyai 6 sisi dan diameternya mencapai 16
cm. Banyak terdapat pada horizon B tanah berliat. Jika bentuk puncaknya datar disebut prismatik
dan membulat disebut kolumner.
     

    
  

17
 Lapisan Tanah

Keterangan:
O :    Serasah / sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah
(Oa)
A :    Horison mineral ber BOT tinggi sehingga berwarna agak gelap
E :    Horison mineral yang telah tereluviasi (tercuci) sehingga kadar (BOT, liat silikat, Fe dan
Al) rendah tetapi pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral resisten lainnya tinggi,
berwarna terang
B :  Horison illuvial atau horison tempat terakumulasinya bahan-bahan yang tercuci dari
harison diatasnya (akumulasi bahan eluvial).
C :    Lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk (R) atau belum terjadi
perubahan
R :    Bahan Induk tanah 

18
D.    Komponen Tanah
4 komponen penyusun tanah :
         1.      Bahan Padatan berupa bahan mineral
         2.      Bahan Padatan berupa bahan organik
         3.      Air 
         4.      Udara
Bahan tanah tersebut rata-rata 50% bahan padatan (45% bahan mineral dan 5% bahan organik),
25% air dan 25% udara.
      Keempat penyusun saling keterkaitan sehingga sukar dipisahkan satu sama lain. Susunan isi
lapisan bawah dapat diduga akan berbeda dari lapisan olah. Dibandingkan dengan lapisan olah,
lapisan bawah mengandung lebih sedikit bahan organik dan berpersentasi pori kecil lebih tinggi.
Ini berarti mengandung lebih banyak mineral dan air.

E.     Air dan Larutan Tanah


1. Air Tanah

      Air dalam tanah merupakan komponen yang penting bagi kehidupan tumbuhan  yang tumbuh
di atasnya. Di dalam air tanah biasanya terlarut banyak mineral dan senyawa lainnya, yang
keseluruhannya disebut larutan tanah dan merupakan sumber nutrisi bagi tumbuhan.

      Tanah pada kedalaman tertentu selalu dipenuhi oleh air yang disebut dengan air tanah. Air
tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu air tanah dangkal dan air tanah dalam.Air tanah
dangkal terdapat pada bidang tanah yang mempunyai pengaruh besar terhadap proses
pembentukan tanah. Melalui profil kedalamnan tanah dapat diduga berdasarkan tinggi muka air
tanah yang selalu mengalami periode naik turun sesuai dengan keadaan musim atau faktor
lingkungan lainnya.

      Keberadaan air di dalam tanah karena ditahan oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap
air (impermeable layers) atau adanya drainase tanah yang buruk (poor drainage). Bila air tersedia
dalam keadaan cukup maka pertumbuhan dan produktivitas tanaman akan berlangsung secara
optimal bahkan maksimal. Namun bila air kelebihan atau sebaliknya kekurangan akan berakibat
buruk bagi pertumbuhan dan produktivitas tanaman atau organisme yang diusahakan pada
umumnya. Ketersediaan air di tanah dapat berasal dari curah hujan, irigasi, tingginya

19
kemampuan menahan air, besarnya penguapan langsung melalui tanah dan Vegetasi
(evapotranspirasi) dan tingginya muka air tanah. Bagi organisme atau tumbuhan air mempunyai
fungsi antara lain sebagai bahan dasar tanaman (protoplasma terdiri dari air), sebagai bahan dasar
pembentuk karbohidrat, lemak dan protein dalam metabolisme yang berlangsung pada jaringan
tanaman, serta sebagai pelarut unsur hara. Tanaman dapat mengambil unsur hara dari tanah bila
unsur hara tersebut terlarut dalam larutan tanah (Rahim, 2011).

Menurut Majid (2011) bahwa air terdapat dalam tanah karena ditahan (diserap) oleh massa tanah,
tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Air dapat
meresap atau ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi. Karena
adanya gaya-gaya tersebut maka air dalam tanah dapat dibedakan menjadi:

      1.      Air hidroskopik, adalah air yang diserap tanah sangat kuat sehingga tidak dapat
digunakan tanaman, kondisi ini terjadi karena adanya gaya adhesi antara tanah dengan air. Air
hidroskopik merupakan selimut air pada permukaan butir-butir tanah.

      2.      Air kapiler, adalah air dalam tanah dimana daya kohesi (gaya tarik menarik antara
sesama butir-butir air) dan daya adhesi (antara air dan tanah) lebih kuat dari gravitasi. Air ini
dapat bergerak secara horisontal (ke samping) atau vertikal (ke atas) karena gaya-gaya kapiler.
Sebagian besar dari air kapiler merupakan air yang tersedia (dapat diserap) bagi tanaman.

2. Larutan Tanah

      Larutan tanah adalah air yang terdapat di antara pori-pori tanah. Larutan ini mengandung ion-
ion terlarut yang dapat diserap oleh akar tanaman. Di antaranya terdapat juga ion-ion yang tidak
berguna atau bersifat racun bagi tanaman, seperti aluminium. Larutan tanah identik dengan
larutan garam yang mudah berubah konsentrasi (kepekatan) dan susunan kimianya.

      Di daerah kering, kadar garam larutan tanah lebih tinggi daripada di daerah bawah. Sering
kali kadar garam larutan tanah menghambat pertumbuhan tanaman. Kadar garam sebesar 0,5%
saja sudah berbahaya bagi tanaman.

20
F.      Pengukuran Tanah
      Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di
permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif atau absolut titik-titik pada
permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan
dan penentuan posisi relatif suatu daerah. Pengukuran tanah adalah konsep umum yang
menjelaskan teori dan penerapan pengukuran bentang alam. Pengukuran tanah adalah unsur
kualitatif yang utuh dari survey.

21
BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :


1.      Tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa padat, cair dan gas
yang terdapat di permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan batuan dan atau dekomposisi
bahan organik. Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai
tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai
kebutuhan air dan udara; secara kimiawi

2.      Komponen Tanah 4 komponen penyusun tanah :


a.       Bahan Padatan berupa bahan mineral
b.      Bahan Padatan berupa bahan organik
c.       Air
d.     Udara

3.  Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya
perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah Struktur
tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari dari butiran tanah. Gumpalan ini terjadi karena
butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh perekat seperti : Bahan organik, Oksida
besi dan lain-lain.

4.  Tanah pada kedalaman tertentu selalu dipenuhi oleh air yang disebut dengan air tanah. Air
tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu air tanah dangkal dan air tanah dalam. Larutan tanah
adalah air yang terdapat di antara pori-pori tanah. Larutan ini mengandung ion-ion terlarut yang
dapat diserap oleh akar tanaman. Di antaranya terdapat juga ion-ion yang tidak berguna atau
bersifat racun bagi tanaman, seperti aluminium.

5. Pengukuran tanah adalah konsep umum yang menjelaskan teori dan penerapan


pengukuran bentang alam. Pengukuran tanah adalah unsur kualitatif yang utuh dari survey.

B. Saran
Makalah ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk untuk memahami fisiologi tumbuhan lebih
dalam lagi terutama mengenai tanah.

22
DAFTAR PUSTAKA

Hadi Utomo, W. 1982. Dasar-Dasr Fisika Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya: Malang

Soepardi,Goeswono.  1983. Sifat dan Ciri Tanah. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Suwardi,dkk. 2000. Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Bogor:Institut Pertanian       Bogor

Agroteknologi UMPAR. 20112. Segitiga Tekstur Tanah. www.agrotekumpar.blogspot.com

Aisyah, Ayu. 2012. Tekstur Tanah. www.lilinkecil1610.blogspot.com

Anonim.2012.Air Tanah.www.wikipedia.com.23 September 2012

Dr. Ir. Madjid ,Abdul, MS. 2009. Sifat Fisika Tanah. www.dasar2ilmutanah.         blogspot.com.
9 September 2012

Hairil. 2012. Tekstur tanah. http://taeki29.blogspot.com/2010/03/struktur-   tanah.html

Siagian, Prasetyo. 2011.Tekstur Tanah.www.prasetyosiagian.blogspot.com.21        September


2012

23

Anda mungkin juga menyukai