Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji sukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, taopik, beserta hidayah-Nya sehinga makalah yang berjudul tanah
dan tanah humus ini bisa terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang
telah di tentukan .

Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekeliruan dan kekurangan


serta masih jauh dari kesempurnaan oleh karena iti kami sangat mengharapkan
kritik dan saran daripada pemmbaca yang bersifat konstruktif dan membangun demi
kesempuraan penyusunan ke depanya .

Tugas makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan,


arahan,serta bimbingan dari berbagai pihak. Maka, dari itu izin kan kami
menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya bagi penyusun.

Mataram April 2012

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................................. 1
C. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori.................................................................................... 2
a. Pengertian Tanah.......................................................................... 2
b. Pengertian Tanah Humus.............................................................. 2
c. Ciri-ciri Tanah Humus.................................................................... 2
d. Profil Tanah................................................................................... 3
e. Karakteristik Tanah........................................................................ 3
f. Tekstur Tanah............................................................................... 5
g. Jenis-jenis Tanah.......................................................................... 5
B. Mamfaat Tanah................................................................................... 7
C. Mamfaat Tanah Humus....................................................................... 8
D. Pengaruh Tanah Bagi Kehidupan....................................................... 8
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak
bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah berasal dari pelapukan
batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan.
Proses pembentukan tanah dikenal sebagai ''pedogenesis''. Proses yang unik ini
membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut
sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-
prosesfisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.
B. Tujuan
Makalah ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas praktikum pengganti
respon awal sebagai tiket masuk mengikuti praktikum.
C. Rumusan Masalah
Dari materi tentang tanah ini, munculah berberapa masalah antara lain :
a. Apa yang dimaksud dengan tanah dan tanah humus
b. Apa yang dimaksud dengan profil tanah
c. Bagaimana tekstur tanah
d. Apa saja jenis-jenis tanah
e. Apa manfaat tanah
f. Apakah pengaruh tanah terhadap kehidupan

1
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
a. Pengertian Tanah
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi
sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak
tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara
kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa
organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K,
Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai
habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara
tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang
ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk
menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-
obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.
b. Pengertian Tanah Umus
Tanah Humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan
daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat. Humus dikenal
sebagai sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengalami perombakan oleh
organisme dalam tanah, berada dalam keadaan stabil, berwarna coklat
kehitaman. Secara kimia, humus didefinisikan sebagai suatu kompleks
organik makromolekular yang mengandung banyak kandungan seperti fenol,
asam karboksilat, dan alifatik hidroksida.
c. Ciri-ciri tanah humus
Humus biasanya berwarna gelap dan dijumpai terutama pada lapisan
tanah atas sehingga tidak stabil terutama apabila terjadi perubahan regim
suhu, kelembapan dan aerasi. Humus bersifat koloidal seperti liat tetapi
amorfous, luas permukaan dan daya jerap jauh melebihi liat dengan
kapasitas tukar kation 150-300 me/100 g, liat hanya 8-100 me/100 g. Humus
mempunyai kemampuan meningkatkan unsur hara tersedia seperti Ca, Mg,
dan K, humus juga merupakan sumber energi jasad mikro serta memberikan
warna gelap pada tanah.

2
d. Profil Tanah
Profil tanah merupakan kumpulan berbagai macam lapisan tanah.
Horison-horison tanah diberi tanda dengan huruf, dari lapisan atas sampai
dibawah dengan huruf : O, A, B, C dan R. Horison O adalah profil tanah
bagian atas yang terdiri dari seresah tanah atau bahan organik tanah yang
masih segar, lapisan ini merupakan guguran dari daun-daun dan ranting
pohon yang menutupi lapisan atas tanah. Bagian horison O merupakan
horison "Organik" yang terdiri dari beberapa lapisan L = litter, F =
Fermentation, dan H = Humus.
Horison A merupakan hasil pelapukan dari horison O, disini terjadi pelarutan
unsur-unsur hara dan senyawa lain yang dibawa air infiltrasi ke lapisan
dibawahnya. Terjadi proses leaching yaitu proses pencucian unsur hara oleh
air. Horison B merupakan horison yang miskin bahan organik. Kegiatan
mikrobia hampir tidak ada, lebih padat dan warnannya lebih merah. Sebagai
horison akumulasi unsur-unsur hara dan senyawa-senyawa horison
pencucian yang tercuci.Horison C adalah horison yang terdiri dari bahan
induk tanah, merupakan batuan yang sebagian sudah mengalami pelapukan.
Bagian terakhir adalah R atau Rock merupakan batu-batuan lapisan keras
yang sulit untuk ditembus.
e. Tekstur Tanah
Tubuh tanah (solum) tidak lain adalah batuan yang melapuk dan
mengalami proses pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan saat
ini tidak ada yang lebih tua daripada periode Tersier dan kebanyakan
terbentuk dari masa Pleistosen. Tubuh tanah terbentuk dari campuran bahan
organik dan mineral. Tanah non-organik atau tanah mineral terbentuk dari
batuan sehingga ia mengandung mineral. Sebaliknya, tanah organik
(organosol/humosol) terbentuk dari pemadatan terhadap bahan organik yang
terdegradasi. Tanah organik berwarna hitam dan merupakan pembentuk
utama lahan gambut dan kelak dapat menjadi batu bara. Tanah organik
cenderung memiliki keasaman tinggi karena mengandung beberapa asam
organik (substansi humik) hasil dekomposisi berbagai bahan organik.
Kelompok tanah ini biasanya miskin mineral, pasokan mineral berasal dari
aliran air atau hasil dekomposisi jaringan makhluk hidup. Tanah organik

3
dapat ditanami karena memiliki sifat fisik gembur (sarang) sehingga mampu
menyimpan cukup air namun karena memiliki keasaman tinggi sebagian
besar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah
capaian optimum. Tanah non-organik didominasi oleh mineral. Mineral ini
membentuk partikel pembentuk tanah. Tekstur tanah demikian ditentukan
oleh komposisi tiga partikel pembentuk tanah: pasir, lanau (debu), dan
lempung. Tanah pasiran didominasi oleh pasir, tanah lempungan didominasi
oleh lempung. Tanah dengan komposisi pasir, lanau, dan lempung yang
seimbang dikenal sebagai geluh (loam). Warna tanah merupakan ciri utama
yang paling mudah diingat orang. Warna tanah sangat bervariasi, mulai dari
hitam kelam, coklat, merah bata, jingga, kuning, hingga putih. Selain itu,
tanah dapat memiliki lapisan-lapisan dengan perbedaan warna yang kontras
sebagai akibat proses kimia (pengasaman) atau pencucian (leaching). Tanah
berwarna hitam atau gelap seringkali menandakan kehadiran bahan organik
yang tinggi, baik karena pelapukan vegetasi maupun proses pengendapan di
rawa-rawa. Warna gelap juga dapat disebabkan oleh kehadiran mangan,
belerang, dan nitrogen. Warna tanah kemerahan atau kekuningan biasanya
disebabkan kandungan besi teroksidasi yang tinggi; warna yang berbeda
terjadi karena pengaruh kondisi proses kimia pembentukannya. Suasana
aerobik/oksidatif menghasilkan warna yang seragam atau perubahan warna
bertahap, sedangkan suasana anaerobik/reduktif membawa pada pola warna
yang bertotol-totol atau warna yang terkonsentrasi. Struktur tanah
merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari komposisi antara
agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat. Tanah tersusun dari tiga fase:
fase padatan, fase cair, dan fase gas. Fasa cair dan gas mengisi ruang
antaragregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor
penyusun ini. Ruang antaragregat disebut sebagai porus (jamak pori).
Struktur tanah baik bagi perakaran apabila pori berukuran besar (makropori)
terisi udara dan pori berukuran kecil (mikropori) terisi air. Tanah yang gembur
(sarang) memiliki agregat yang cukup besar dengan makropori dan mikropori
yang seimbang. Tanah menjadi semakin liat apabila berlebihan lempung
sehingga kekurangan makropori.

4
f. Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah banyaknya setiap bagian tanah menurut ukuran
partikel-partikelnya ditentukan oleh besarnya butiran tanah. Sehingga
pengertian dan definisinya adalah perbandingan antara banyaknya liat,
lempung dan pasir yang terkandung dalam tanah. Badan Pertanahan
Nasional mendefinisikan bahwa tekstur tanah adalah keadaan tingkat
kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi
kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah. Dari
ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling
besar yaitu 2 – 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 – 0.002 mm dan liat
dengan ukuran < 0.002 mm. Maka dapat terjadi bahwa pada suatu tanah,
butiran pasir merupakan penyusun yang dominan, pada kasus lain liat
merupakan penyusun tanah yang terbesar. Sebaliknya pada tempat lain,
kandungan pasir, liat dan lempung terdapat sama banyaknya.
g. Jenis-jenis Tanah
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan
jenis tanah yang berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-macam / jenis-
jenis tanah yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1. Tanah Organosol
Tanah ini terjadi akibat pelapukan bahan-bahan organik. Tanah ini
biasanya bersifat subur. Organosol terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Tanah Gambut merupakan tanah hasil pembusukan yag tidak
sempurna dari di daerah yang kadang-kadang tergenang oleh air
(rawa). Tanah ini kurang baik untuk pertanian karena sifatnya
yang terlalu basah (tergenang air). Jenis tanah ini banyak terdapat
di daerah kalimantan Barat, Pantai timur sumatera, dan pantai
selatan Barat Papua.
b. Tanah Humus merupakan tanah hasil pembusukan bahan-bahan
organik yang mempunyai sifat sangat subur. Tanah ini berwarna
kecoklatan dan cocok di tanami tanaman padi, kelapa, dan nanas.
Tanah jenis ini banyak terdapat di daerah Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

5
2. Tanah Vulkanik
Tanah ini terjadi akibat pelapukan abu vulkanik dari gunung berapi.
Tanah jenis ini dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Regosol merupakan tanah dengan ciri ciri : berbutir kasar,
berwarna kelabu sampai kuning dan sedikit berbahan organik.
Jenis tanah ini sangat cocok untuk menanam tanaman palawija
seperti ketela, jagung dll. Tanah ini banyak terdapat di daerah
Sumatera, Jawa, dan Papua.
b. Latosol merupakan tanah dengan ciri-ciri mempunyai warna
merah hingga kuning. Kandungan bahan organiknya sedang.
Jenis tanah ini cocok untuk menanam tanaman palawija, padi
ketela dll. Tanah latosol banyak di jumpai di daerah Sumatera,
Jawa, Bali, dan Papua.
3. Tanah Aluvium (aluvial)
Tanah aluvium merupakan tanah yang diendapkan dari hasil erosi di
dataran rendah. Jenis tanah ini mempunyai ciri-ciri berwarna kelabu dan
subur Tanaman yang cocok ditanam di tanah jenis ini adalah palawija,
tebu,kelapa, tembakau dll. Tanah jenis ini banyak ditemukan didaerah
Sumatera bagian timur, Jawa bagian utara dan kalimantan bagian
selatan dan barat.
4. Tanah Podzol
Tanah ini terbentuk akibat curah hujan yang tinggi dan suhunya yang
rendah. Tanah ini mempunyai ciri-ciri yaitu miskin akan unsur hara, tidak
subur dan berwarna merah sampai kuning. Tanah jenis ini cocok untuk
tanaman kelapa dan jambu mente. Tanah jenis ini banyak terdapat di
daerah dataran tinggi jawa barat, sumatera, maluku, kalimantan dan
puapua.
5. Tanah Laterit
Tanah Laterit merupakan tanah hasil cucian, kurang subur karena
kehilangan unsur hara dan tandus. Awalnya tanah ini subur, namun
karena unsur haranya dilarutkan oleh air maka menjadi tidak subur.
Warna tanah ini kekuningan sampai merah dan cocok untuk tanaman

6
kelapa dan jambu mente. Tanah jenis ini banyak terdapat di daerah Jawa
Tengah. Lampung, Jawa Barat.
6. Tanah Litosol
Tanah litosol adalah hasil pelapukan batuan beku dan batuan
sedimen yang baru terbentuk sehingga mempunyai butiran yang besar.
Ciri-ciri tanah jenis ini adalah miskin akan unsur hara dan mineralnya
masih terikat pada butiran yang besar-besar. Tanah litosol kurang subur
sehingga tanaman yang cocok dengan tanah ini adalah tanaman-
tanaman yang besar di hutan. Jenis tanah ini banyak terdapat di
Sumatera, jawa , maluku, dan nusa tenggara.
7. Tanah Kapur
Tanah kapur merupakan jenis tanah akbiat dari pelapukan batuan
kapur. Jenis tanah ini dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Renzina merupakan tanah hasli pelapukan batuan kapur di
daerah dengan curah hujan tinggi. Tanah ini mempunyai ciri-ciri
berwarna hitam dan miskin akan unsur hara. Tanah renzina
banyak terdapa di daerah kapur gunung kidul (yogyakarta).
b. Mediteran merupakan tanah dari hasil pelapukan batuan kapur
keras dan bauan sedimen. Warna tanah ini kemerahan hingga
coklat. Jenis tanah ini Cocok untuk tanaman palawija.
c. Tanah pasir merupakan tanah yang bersifat kurang baik bagi
pertanian yang terbentuk dari batuan beku dan batuan sedimen
dengan butiran sangat kasar dan berkerikil. Jenis tanah ini banyak
di jumpai dimana-mana.
B. Mamfaat Tanah
Manfaat tanah dalam kehidupan bukan saja untuk manusia tetapi juga
mahluk hidup yang lain seperti hewan dan tumbuhan. Berbagai sudut pandang
dari manfaat tanah tergantung kepentingan orang yang memanfaatkannya.
Untuk seorang petani tradisional memanfaatkan tanah sebagai lingkungan
tempat tinggal dan sebagai sumber penghidupan, karena dengan demikian
petani tersebut dapat menanam serta memungut hasilnya sebagai bahan
makanan maupun bahan dagang. Hasil ini bisa dimanfaatkan sendiri sebagai
pola hidup subsisten ataupun dijual untuk memenuhi kepentingan yang lain.

7
Pengusaha batu merah, genting dan keramik memanfaatkan tanah sebagai
bahan baku produksi untuk pengembangan usaha, terutama tanah liat yang
dimanfaatkan untuk menghasilkan barang-barang produksi dalam
mendatangkan keuntungan. Ahli Pertanian memandang tanah sebagai benda
yang lunak menempati kulit bumi bagian atas yang terdiri dari bahan organik dan
anorganik sebagai media pertumbuhan tanaman. Bagi yang tidak tahu menahu
tentang tanah menganggap tanah sebagai benda yang kotor karena becek
(nggak ada ojek) dan dapat melekat pada apa saja. Para ahli pedologi
mempelajari asal dan perkembangan tanah dan faktor-faktor serta proses
pembentukan tanah yang memenuhi sebagian besar kebutuhan tanamannya.
C. Mamfaat Tanah Humus
Tanah Humus memiliki kontribusi terbesar terhadap kebertahanan dan
kesuburan tanah. Humus merupakan sumber makanan bagi tanaman dan akan
berperan baik bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah. Senyawa humus
juga berperan dengan sangat memuaskan terutama dalam pengikatan bahan
kimia toksik dalam tanah dan air. Selain itu humus dapat meningkatkan
kapasitas kandungan air tanah, membantu dalam menahan pupuk anorganik
larut-air, mencegah penggerusan tanah, menaikan aerasi tanah, dan juga dapat
menaikkan fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik
toksik. Dengan demikian sudah selayaknya pupuk-pupuk organik yang kaya
akan humus ini menggantikan peran dari pupuk-pupuk sintesis dalam menjaga
kualitas tanah.
D. Pengaruh Tanah Bagi Kehidupan
Tanah berperan sebagai :
a. Lahan untuk tempat tinggal dan tempat melakukan kegiatan.
b. Tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi kepentingan hidup
manusia.
c. Sumber barang tambang atau bahan galian yang berguna bagi manusia.
d. Tempat berkembangnya hewan yang sangat berguna bagi manusia.
e. Penyedia nutrisi bagi tanaman tersebut, sehingga produksi yang dicapai
tanaman tergantung pada kemampuan tanah dalam penyediaan nutrisi ini
(kesuburan tanah).
f. Digunakan untuk tempat tinggal dan tempat melakukan kegiatan.

8
g. Sebagai tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi kepentingan
hidup manusia.
h. Mengandung barang tambang atau bahan galian yang berguna bagi
manusia.
i. Sebagai tempat berkembangnya hewan yang sangat berguna bagi manusia.

9
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanah adalah bahan padat (mineral atau organik) yang terletak dipermukaan
bumi, yang telah dan sedang serta terus menerus mengalami perubahan yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor : Iklim, Organisme, Bahan Induk, Topografi dan
Waktu. Dari hasil diatas menjelaskan bahwa kota Depok memiliki jenis tanah
alluvial, tanah endapan yang masih muda, terbentuk dari endapan lempung, debu
dan pasir, umumnya tersingkap di jalur-jalur sungai, tingkat kesuburan sedang –
tinggi.
B. Saran
Makalah ini telah diselesaikan dengan sebaik mungkin sesuai dengan
kemampuan penulis. Apabila ada kesalahan dari segi teknik penulisan maupun
tata bahasa mohon dimaklumi.

10
DAFTAR PUSTAKA
1. http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2008/02/definisi-tanah-fungsi-dan-
profil-tanah.html
2. http://pengertian-definisi.blogspot.com/2012/01/pengertian-tekstur-
tanah.html
3. http://pengertian-definisi.blogspot.com/2011/11/manfaat-tanah.html
4. 8 Jenis Tanah Di Indonesia http://www.blogsas.com/8-jenis-tanah-
diindonesia/#ixzz1qlVWqBtV
5. http://www.irwantoshut.net/klasifikasi_jenis_tanah.html
6. http://belajargeo-erinz.comoj.com
http://green-fruit.blogspot.com
7. Buku Geografi SMA kelas x penerbit Erlangga KTSP 2004, K
Wardiyatmoko dan Prof.H.R. Bintarto
8. Buku Geografi SMA kelas x penerbit Erlangga KTSP 2006, , K
Wardiyatmoko
9. Buku Geografi SMA kelas 2 semester 3 & 4 KTSP 1984 penerbit Indah
Jaya Bandung. Drs, Syaiful Khafid
10. Buku Geografi kelas 1 penerbit Armico KTSp 1994, Drs, S Machmudi
Alimin

11
MAKALAH

TANAH DAN TANAH HUMUS

DISUSUN OLEH KELOMPOK V

No Nama Nim Kelas


1 Khairul Aziz Anwar 10.211.356
2 Suriadi 10.211.331
3 Ana Supiana 10.211.317 VG
4 Dian Neni Naelasari 10.211.367
5 Maya Irmayanti 10.211.
6 Nurjannati 10.211

LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(IKIP) MATARAM
DESEMBER 2012

12

Anda mungkin juga menyukai