Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Rabbil Alamin, kata terindah sebagai ungkapan rasa syukur penulis atas
petunjuk dan rahmat Allah SWT, sehingga penulis mampu menyelesaikan Makalah
ini. Kesempurnaan hanyalah milik yang Maha Sempurnah, Allah SWT, oleh karena itu Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritikan dan saran yang bersifat membangun sangatlah penulis perlukan demi kesempurnaan
penulisan Makalah ini.
Penulis menyadari pula bahwa dalam penyusunan Makalah tidak terlepas dari
dukungan, bimbingan dan bantuan dari semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih dan penghargaan kepada yang terhormat :
1. Guru Pembimbing yang telah membantu dalam penyusunan tema makalah ini.
2. Orang tua kami yang senantiasa memberi dukungan moral maupun materi kepada kami.
3. Teman-teman yang telah banyak memberikan masukan dalam menyusun Makalah ini,
dan
4. Semua pihak yang bersedia kami wawancarai guna meminta pendapat dan sarannya
dalam menyusun karya ilmiah ini.
Dan akhirnya kepada Allah jualah penulis memohon balasan yang berlipat ganda, semoga
Makalah ini dapat berguna dalam perkembangangan kreativitas dan peningkatan aktivitas bagi
kita semua.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2
A. Pengertian Abiotik ............................................................................................ 2
B. Faktor Abiotik Tanah ....................................................................................... 2
C. Fungsi Tanah .................................................................................................... 3
D. Kelembapan Tanah ........................................................................................... 3
E. Tekstur Tanah ................................................................................................... 4
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 6
B. Saran .................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia hidup di bumi tidaklah sendirian, melainkan bersama mahkluk lain yaitu
tumbuhan, hewan dan jasad renik. Mahkluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar kawan
hidup yang hidup bersama secara netral atau pasif terhadap manusia, melainkan hidup
manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa mereka manusia tidaklah dapat hidup.
Kenyataan ini dapat kita lihat dengan mengandaikan di bumi ini tidak ada hewan dan
tumbuhan. Dari manakah kita mendapat oksigen dan makanan? Sebaliknya seandainya
tidak ada manusia, tumbuhan, hewan dan jasad renik akan dapat melangsungkan
kehidupannya seperti terlihat dari sejarah bumi sebelum ada manusia. Karena itu anggapan
bahwa manusia adalah mahkluk yang paling berkuasa sebenarnya tidak benar.
Seharusnya kita menyadari bahwa kitalah yang membutuhkan mahkluk hidup yang
lain untuk kelangsungan hidup kita dan bukannya mereka yang membutuhkan kita untuk
kelangsungan hidup mereka. Secara umum di masyarakat sering disebut istilah
lingkungan hidup cukup dengan lingkungan saja. Anda tentu bertanya apa sih yang
dimaksud dengan lingkungan hidup?

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian Abiotik?
2. Jelaskan Faktor Abiotik Tanah?
3. Jelaskan Fungsi Tanah?
4. Jelaskan tentang tekstur tanah?

C. Tujuan Penulisan
Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai tugas Mata Kuliah Kajian
Lingkungan Hidup. Yang juga sekaligus sebagai bahan diskusi bersama dalam proses
pembelajaran. Adapun judul yang diangkat dalam makalah ini yaitu Abiotik.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Abiotik
Abiotik (bahasa Inggris: Abiotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam
lingkungan. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah,
udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Pengertian komponen abiotik yang tepat
adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup, komponen lingkungan yang
terdiri atas makhluk tak hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas manusia dan
tumbuhan, serta komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup dan mkhluk tak
hidup.
Komponen abiotik dapat kita temui dimana saja. Komponen abiotik sama seperti
komponen biotik, dimana juga berfungsi bagi kehidupan manusia.
Abiotik tidak memiliki ciri sebagaimana faktor biotik, yaitu :
1) Bernapas.
2) Tumbuh.
3) Berkembang biak.
4) Iritabilita.
5) Makan dan minum.
6) Melakukan ekskresi.
7) Beradaptasi dgn lingkunagnnya.
Faktor abiotik adalah faktor pendorong untuk biotik sehingga biotik dapat hidup dan
melakukan aktivitas.

B. Faktor Abiotik Tanah


Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh
& berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai
kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara
atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti:
N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat
biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat
aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu
menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman
pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.
2
Larutan tanah adalah air yang terdapat di antara pori-pori tanah. Larutan ini mengandung
ion-ion terlarut yang dapat diserap oleh akar tanaman. Di antaranya terdapat juga ion-ion
yang tidak berguna atau bersifat racun bagi tanaman, seperti aluminium. Larutan tanah
identik dengan larutan garam yang mudah berubah konsentrasi (kepekatan) dan susunan
kimianya.

Di daerah kering, kadar garam larutan tanah lebih tinggi daripada di daerah bawah.
Sering kali kadar garam larutan tanah menghambat pertumbuhan tanaman. Kadar garam
sebesar 0,5% saja sudah berbahaya bagi tanaman.

C. Fungsi Tanah
1.Tempat tumbuh dan berkembangnya perakara
2.Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3.Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin,
dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat
meningkatkan kesediaan hara)
4.Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau
tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun
yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.
Dua Pemahaman Penting tentang Tanah
1.Tanah sebagai tempat tumbuh dan penyedia kebutuhan tanaman, dan
2.Tanah juga berfungsi sebagai pelindung tanaman dari serangan hama & penyakit dan
dampak negatif pestisida maupun limbah industri yang berbahaya.

D. Kelembapan Tanah
Merupakan salah satu komponen abiotik di udara dan tanah . Kelembaban di udara berarti
kandungan uap air di udara,sedangkan kelembaban di tanah berarti kandungan air dalam
tanah . Kelembaban diperlukan oleh mahluk hidup agar tubuhnya tidak cepat kering karena
penguapan. Kelembaban yang diperlukan setiap mahluk hidup berbeda-beda, sebagai
contoh jamur dan cacing memerlukan habitat yang sangat lembab.
Daerah yang berhawa dingin seperti pegunungan lebih lembab daripada daerah yang
berhawa panas seperti pantai. Tumbuhan yang hidup di dua daerah tersebut juga berbeda.
Pada daerah lembab, lebih banyak terdapat tumbuhan yang memerlukan sedikit sinar
matahari, seperti paku-pakuan, lumut, dan anggrek-anggrekan yang biasanya hidup secara

3
epifit pada batu-batu lembab, batang kayu basah, dan lainnya. Di daerah panas, misalnya
pantai, lebih banyak ditumbuhi tumbuhan, seperti bakau, pohon kelapa dan tumbuhan yang
lain yang lebih butuh sinar.

E. Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena
terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung
pada tanah (Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir
mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 -
0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan USDA).
keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain
seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain.
Segitiga tekstur merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur tanah.
Ada Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat
tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai
kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau
nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P,
K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota
(organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif
(pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu
menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman
pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.

F. Struktur Tanah
Struktur tanah terbentuk melalui Agregasi berbagai partikel tanah yang menghasilkan
bentuk/susunan tertentu pada tanah.Struktur tanah juga menentukan ukuran dan jumlah
rongga antar partikel tanah yang mempengaruhi pergerakan air,udara,akar tumbuhan,dan
organisme tanah.Beberapa jenis struktur tanah adalah remah,butir(granular), lempeng,
balok,prismatik, dan tiang.
Pembagian jenis tanah yang dilakukan oleh para ilmuan ada berbagai macam.Berikut
ini adalah beberapa jenis tanah berdasarkan USDA(United States Department of
Agriculture):
1. Entisols,adalah tanah yang terbentuk dari sedimen vulkanik serta batuan kapur &
metamorf.
4
2. Histosols,adalah tanah yang terbentuk dari pembusukkan jaringan tanaman
sehingga mengandung banyak bahan organik.
3. Inceptisols,adalah tanah mineral yang usianya masih muda.
4. Verticols,adalah tanah mineral dengan warna abu kehitaman, mengandung lempung
30 % banyak terdapat di daerah beriklim kering dan memiliki batuan induk kaya akan
kation.
5. Oxisols,adalah tanah yang mengalami pencucian sehingga kandungan zat hara sedikit
sementara kandungan alumunium dan besi tinggi.
6. Andisols,adalah tanah berwarna gelap yang terbentuk dari endapan vulkanik
7. Mollisols,adalah tanah mineral yang serupa dgn tanah praire, terbentuk dari batuan
kapur.
8. Ultisols,adalah tanah yang berwarna kuning-merah yang telah mengalami pencucian.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa padat, cair
dan gas yang terdapat di permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan batuan dan atau
dekomposisi bahan organik. Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara
fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak
tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi.

B. Saran
Makalah ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk untuk memahami fisiologi
tumbuhan lebih dalam lagi terutama mengenai tanah.

6
DAFTAR PUSTAKA

Hadi Utomo, W. 1982. Dasar-Dasr Fisika Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya: Malang

Soepardi,Goeswono. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Suwardi,dkk. 2000. Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Bogor:Institut Pertanian Bogor

Agroteknologi UMPAR. 20112. Segitiga Tekstur Tanah. www.agrotekumpar.blogspot.com

Aisyah, Ayu. 2012. Tekstur Tanah. www.lilinkecil1610.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai