Assalamualaikum wr.wb
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt, kami kelompok 4 Teknik
Laboratorium telah dapat menyelesaikan makalah Design Laboratorium yang berjudul “Desain
Laboratorium Botani di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Malang” dengan tepat waktu.
Tujuan utama penyusunan makalah ini adalah selain untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Tekhnik Laboratorium, juga untuk membantu para pembaca khususnya mahasiswa
yang nantinya akan menjadi Mahasiwa di Universitas Negeri Malang dan juga calon pendidik
agar lebih mengetahui tentang desain dan fasilitas yang ada di Labaratorium Botani FMIPA UM
dan bagaimana serta apa saja yang semestinya ada di dalam laboratorium botani. Dengan
demikian, diharapkan para mahasiswi UM serta calon pendidik dapat melaksanakan tugasnya
dan memahami desain dan fasilitas laboratorium yang baik dan benar.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun mengucapkan terima kasih kepadaTim Dosen
Pengasuh Mata Kuliah Tekhnik Laboratorium , Bapak I Wayan Sumberatha dan Ibu Frida Kunti
Setiowati, staf lab botani UM, Ibu Tina dan Ibu Titin serta kedua orangtua kami yang senantiasa
memberikan dukungan dan nasihatnya, serta sahabat-sahabat kami tercinta keluarga besar prodi
S1 Pendidikan Biologi yang selalu memberikan dukungan serta semangatnya dalam penyusunan
makalah ini.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penyusun menyadari
bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang
diberikan pembaca akan penyusun terima dengan kelapangan hati guna perbaikan di masa yang
akan datang.
Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb
1
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. ….1
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….2
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……….……………………………………………………….3
I.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………. 3
I.3 Tujuan …………………………………………………………………………4
I.4 Manfaat ………………………………………………………………………..4
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Ruang – ruang dalam Laboratorium ……………………………………….....5
2.2 Fasilitas Laboratorium …………..……………………………………………7
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………..14
3.2 Saran ………………………………………………………………………....14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang penting. Untuk meningkatkan mutu
pendidikan perlu adanya fasilitas – fasilitas pendukung untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Salah satunya adalah tersedianya laboratorium. Laboratorium adalah
tempat yang digunakan orang untuk menyiapkan sesuatu dan melakukan
kegiatan percobaan atau penelitian ilmiah. Peranan laboratorium dalam
pembelajaran diantaranya adalah untuk megenal alat dan bahan,penggunaan alat
dan bahan serta pengelolaan laboratorium. Kerja di laboratorium merupakan
kegiatan utama sedangkan kegiatan dikelas merupakan kegiatan penunjang.
Untuk melakukan hal tersebut kiranya perlu kita memahami terlebih dahulu
bagaimana design dan tata letak laboratorium yang akan kita tempati untuk
melakukan penelitian atau percobaan ilmiah. Hal ini sangat penting yaitu dalam
hal membantu mahasiswa untuk mempermudah terlaksananya Praktikum yang
akan dilakukan. Laboratorium juga berperan sebagai suatu tempat untuk
memberikan kepastian atau menguatkan informasi, menentukan hubungan sebab
akibat, menunjukkan gejala,memverivikasi (konsep, teori, hukum, rumus)
mengembangkan keterampilan proses, membantu siswa belajar menggunakan
metoda ilmiah dalam memecahkan masalah dan untuk melaksanakan penelitian.
Hal ini dapat berarti bahwa peranan atau fungsi laboratorium botani adalah
sebagai salah satu sumber belajar biologi di sekolah,atau sebagai salah satu
fasilitas penunjang proses pembelajaran di kampus, dan laboratorium dapat
dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai kompetensi mahasiswa. Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai desain dan fasilitas laboratorium botani di
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana desain laboratorium botani di FMIPA UM ?
2. Apa saja fasilitas yang ada dalam laboratorium tersebut ?
3. Apakah laboratorium Botani FMIPA UM sudah sesuai dengan seharusnya?
3
I.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana design laboratorium botani FMIPA
UM
2. Mahasiswa dapat mengetahui fasilitas apa saja yang ada dalam laboratorium
FMIPA UM
3. Mahasiswa dapat mengetahui apakah Laboratorium Botani FMIPA UM sudah
sesuai dengan seharusnya
I.4 Manfaat
1. Mahasiswa mampu memahami design Laboratorium Botani FMIPA UM
2. Mahasiswa mampu memahami fasilitas apa saja yang ada di Laboratorium
Botani FMIPA UM
3. Mahasiswa mampu memahami apakah Laboratorium Botani FMIPA UM
sesuai dengan seharusnya
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
3. Laboratorium harus mempunyai saluran pembuangan tersendiri.
4. Lokasi laboratorium harus terpisah jauh dari bangunan yang lain, supaya dapat
memberikan sirkulasi udara dan penerangan cahaya yang memadai. Jarak minimal
3 meter
5. Mudah di jangkau, hal ini erat hubungannya dengan keamanan, kebakaran, dan
lain – lain.
Tata ruang laboratorium yang baik harus memiliki pintu masuk, pintu keluar,
pintu darurat, ruang persiapan, ruang alat, ruang bahan, gudang, ruang bekerja, ruang
diskusi, loker, serta ruangan AC untuk menyimpan alat-alat dengan persiapan
tertentu.
Standar ruangan yang harus dimiliki oleh sebuah laboratorium :
1. Ruang untuk kegiatan belajar mengajar
2. Ruang persiapan adalah tempat guru dan staff laboratorium melakukan
persiapan sebelum melakukan suatu kegiatan.
3. Ruang gudang adalah tempat untuk menyimpan persediaan alat-alat atau
bahan-bahan yang ada di laboratorium. Minimal luas gudang yang harus
disediakan adalah kurang lebih 20 m2
4. Ruangan harus memiliki pintu, jendela, dan lantai. Pintu laboratorium harus
lebar agar mudah memasukkan perabot dan pintu juga harus ada dua, yaitu
pintu masuk dan pintu darurat, pintu ini digunakan untuk jalan lain apabila
terjadi kecelakaan, misalnya kebakaran, kecelakaan kerja, dan lain - lain.
Jendela dan ventilasi harus dapat membuka keluar (jika ruangan tanpa AC)
agar tidak mengganggu kegiatan di dalam laboratorium. Lantai laboratorium
harus rata dan tidak licin agar tidak mudah terbakar.
6
Sedangkan kelemahannya adalah terkesan tidak rapi. Laboratorium Botani UM
terletak di gedung O5 lantai 2 di ruang 209.
Laboratorium Botani ini memiliki pintu masuk yang sekaligus digunakan sebagai
pintu keluar tetapi tidak memiliki pintu darurat. Terdapat dua ruang di Laboratorium
Botani UM, yang pertama ada ruang praktikum sebagai ruang utama dan yang kedua
ada ruang persiapan di belakang ruang praktikum sebagai ruang pelengkap. Kedua
ruang tersebut dipisahkan oleh almari-almari yang berisi tumbuh-tumbuhan yang di
awetkan atau bisa dibilang sebagai tempat penyimpanan. Untuk ukuran laboratorium
Botani UM adalah 8,25 m x 12,45 m yang terdiri dari 8,25 m x 11,25 m ukuran ruang
praktikum dan 8,25 m x 1,2 m ukuran ruang persiapan.
B. FASILITAS LABORATORIUM
Sehubungan dengan fasilitas yang ada pada laboratorium, perlengkapan dan
kelayakan dari fasilitas itu sendiri sangatlah penting. Bagaimana tidak ? jika
laboratorium yang merupakan tempat untuk membagikan ilmu, praktikum, classroom,
menguatkan informasi, membuktikan gagasan dan untuk membantu siswa belajar
untuk menggunakan metode ilmiah dalam memecahkan masalah tidak mempunyai
fasilitas yang memadai dan layak, maka proses belajar mahasiswa tidak akan
maksimal lalu apa sajakah fasilitas laboratorium yang harus diadakan dan diberikan
agar kegiatan belajar bisa aman, nyaman, dan optimal ? Berikut merupakan beberapa
fasilitas yang terdapat di dalam laboratorium botani UM :
1. Penerangan
Penerangan adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena
tanpa adanya penerangan, kegiatan yang dilakukan dilaboratorium pun akan
terganggu.
2. Instalasi Air
Air merupakan fasilitas yang penting dalam laboratorium, pasokan air
kedalam laboratorium harus cukup. Selain jumlah pasokan, kualitasnya juga
harus baik. karena jika kualitas kurang baik, dapat mempercepat kerusakan
alat - alat terutama alat - alat yang terbuat dari logam dan dalam pembuangan
7
air sisa cucian yang mengandung bahan - bahan yang berhaya wajib
diperhatikan.
8
yang memerlukan daya besar seperti Oven, furnice, autoclave dan lain- lain.
Tetapi laboratorium botani kebanyakan alat- alatnya adalah alat yang
membutuhkan daya listrik kecil. Besar daya yang terpasang di laboratorium
harus mencukupi kebutuhan alat- alat laboratorium, dan tegangannya harus
dicek apakah sudah stabil atau tidak. Karena tegangan yang tidak stabil dapat
merusak alat- alat. Untuk laboratorium botani UM pengecekan listrik
dilakukan setiap semester pada hari- hari libur yaitu pergantian semester ganjil
ke genap dan pada libur panjang semester genap. Pengecekan itu dilakukan
secara berkala tiap tahunnya. Kemudian penataan kabel- kabel harus benar,
tidak boleh didekatkan pada aliran air. Untuk pemasangan kabel bisa
ditempelkan ke tembok atau di tanam kedalam tembok. Di laboratorium UM
pemilihan instalasi yaitu dengan cara ditanam ke tembok dan tidak didekatkan
pada aliran air. Dan kabel yang dipilih adalah kabel yang memiliki kualitas
baik. Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran, sikring dipasang pada
tempat yang mudah dijangkau. Socket dan plug harus diperiksa kondisinya.
Apabila sudah rusak harus cepat diganti.Instalasi listrik juga berhubungan
dengan pencahayaan laboratorium. Walaupun bisa menggunakan pencahayaan
matahari atau cahaya lampu. Jadi lampu adalah unsur yang penting didalam
laboratorium. Di laboratorium botani UM dipasang lampu yang cukup untuk
menerangi ruangan. Untuk instalasi kabel lampu sudah ditata dengan rapi dan
tidak membahayakan pengguna laboratorium. Selain penerangan sebenarnya
juga diperlukan alat perotasi udara seperti kipas penyedot,dengan adanya
kipas penyedot (ceiling fans) ini membantu pergantian udara jadi lebih baik.
Walaupun belum ada tetapi sirkulasi udara di laboratorium botani UM sudah
cukup baik. Sehingga tidak diperlukan ceiling fans.
4. Ruang sirkulasi udara atau Ventilasi
Ruang sirkulasi udara adalah sebagai tempat pertukaran udara. Fungsi
ventilasi di ruangan laboratorium adalah untuk mendapatkan sirkulasi udara
yang baik. Oleh sebab itu, ventilasi harus didesain sedemikian rupa sehingga
memungkinkan kontaminasi udara yang terjadi di ruangan laboratorium dapat
keluar dan digantikan dengan udara segar. Kadang-kadang ventilasi tidak
9
dapat dicukupi dari jendela saja, sehingga dibutuhkan alat perotasi udara
seperti kipas penyedot (ceiling fans). Adanya kipas penyedot ini dapat
membantu pergantian udara menjadi lebih baik.
Sedangkan ruang sirkulasi udara atau ventilasi di dalam ruangan
laboratorium botani Universitas Negeri Malang, mempunyai cukup ventilasi
yang bisa menjadi tempat pertukaran udara, dimana didalam ruangan tersebut
terdapat 2 jendela yang biasa dibuka dan sebelah sisi kiri jendela tidak ada
ruangan lagi di bagian tepi laboratorium. Sehingga udara didalam ruangan
laboratorium tidak lembab dan pengap. Sinar matahari dan udara segar bisa
masuk lewat ventilasi udara yang menjadikan ruang laboratorium botani
Universitas Negeri Malang ini terang dan nyaman jika digunakan untuk
praktikum. Akan tetapi, didalam ruang laboratorium botani Universias Negeri
Malang ini belum ada alat perotasi udara atau kipas penyedot, keadaan ini
menjadikan laboratorium botani belum maksimal dalam masalah pertukaran
udara.
10
Almari adalah alat-alat yang berfungsi untuk penyimpanan alat-alat
praktikum agar tidak berceceran, rapi, dan mudah untuk dicari. Di dalam
Laboratorium Botani UM terdapat almari yang berjumlah 4 yang
diletakkan sebagai pembatas antara ruang praktikum/belajar dan ruang
persiapan yang didalamnya terdapat bnyak alat-alat praktikum dan
tumbuhan-tumbuhan yang diawetkan seperti pada Serta lemari yang
terletak di pojok dekat jendela sisi kiri.
11
Gambar 1.3 loker siswa yang disampingnya terdapat lemari penyimpanan
mikroskop
Lemari untuk menyimpan mikroskop yang terletak di sebelah loker
(seperti pada gambar 1.3)
Meja tulis untuk guru lengkap dengan lacinya.
Kursi dibedakan menjadi dua yaitu kursi biasa untuk guru dan kursi
pratikum untuk siswa. Dalam laboratorium botani UM, kursi praktikum
tidak memiliki sandaran, terdapat kursi berbentuk balok yang memiliki
ukuran 35 cm x 30 cm x 50 cm yang berjumlah 28 buah bahan terbuat dari
kayu, dan kursi yang ber-permukaan bundar yang memiliki diameter 27
cm dan tinggi 50 cm yang berjumlah 25 buah dengan bahan kayu dan besi.
12
Gambar 1.5 Meja praktikum dengan bentuk permukaan persegi panjang.
Wastafel diletakkan disisi kanan atau kiri dinding laboratorium.
Terdapat papan tulis yang berjumlah 2 buah yang memiliki dua sisi yang
berbeda namun menyatu. Yang satu papan tulis bewarna hitam, dan yang
satunya papan tulis berwarna putih.
13
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan kegiatan ilmiah seperti
penelitian/percobaan, demonstrasi, verifikasi dan sebagainya. Agar kegiatan
pembelajaran didalam laboratorium berjalan dengan nyaman, maka perlu adanya
desain laboratorium yang sesuai. Sebuah laboratorium biasanya terdiri dari
beberapa ruangan yaitu ruang praktikum, ruang Pendidik, ruang persiapan dan
ruang penyimpanan. Namun dalam ruangan Laboratorium botani UM hanya
memiliki dua ruangan yaitu ruang persiapan dan ruang praktikum dengan 4 almari
sebagai pembatas kedua ruangan tersebut. Dari kedua ruangan tersebut terdapat
satu pintu yaitu pintu keluar sekaligus pintu masuk dengan daun pintu yang
mengarah kedalam.Selain itu di dalam laboratorium juga perlu adanya beberapa
instalasi seperti instalasi air, instalasi listrik, dan instalasi udara. Dalam hal ini
laboratorium botani UM sudah memiliki fasilitas-fasilitas tersebut. Fasilitas –
fasilitas yang ada di laboratorium botani UM terdiri dari beberapa meja seperti
meja praktikum, meja demonstrasi, meja persiapan. Terdapat pula kursi, dan
beberapa lemari tumbuhan yang diawetkan, lemari administrasi, lemari untuk
menimpan mikroskop,dan loker siswa. Dipandang dari segi Laboratorium ideal
secara umum, laboratorium botani UM sudah cukup bagus.
3.2 Saran
Sebaiknya segala benda yang di dalam laboratorium botani UM untuk
ditata lebih dan rapi lagi agar dalam proses praktikum berjalan dengan lancar dan
nyaman terutama pada ruang persiapan. Serta segala fasilitas yang telah ada untuk
lebih sering dibersihkan lagi agar terawat dengan begitu jangka waktu pakai akan
labih lama , seperti bak cuci yang ada dalam laboratorium tersebut.
14
Daftar Pustaka
1. Wirjosoemarto, K.,Adisendjaja, Y.H.,Supriatno, B., dan Riandi. 2004. Teknik
Laboratorium. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UPI-IMSTEP JICA
2. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195801071986031-
SUTRISNO/Perkuliahan/Bahan_ajar/Laboratorium_Fisika_Sekolah_I/MODUL_LABOR
ATORIUM_FISIKA_SEKOLAH_I.pdf
15