Anda di halaman 1dari 10

PENGENALAN ALAT DAN PENGUKURAN FAKTOR LINGKUNGAN

Nazifah Rahmi1)*, Luthfi Fauzya2), Fauzan Rahman3), 4) Rahma Dwi Umami, 5) Eka Wulandari, 6) Cleopatra

1)
BP 1810421002 , Kelompok IIIB, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
2)
BP 1810421023 , Kelompok IIIB, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
3)
BP 1810421033 , Kelompok IIIB, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
4)
BP 1810422016 , Kelompok IIIB, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
5)
BP 1810422067 , Kelompok IIIB, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
6)
BP 1810423014, Kelompok IIIB, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
*Koresponden: nazifahrahmi197@gmail.com

Abstrak

Praktikum Pengenalan Alat dan Pengukuran Faktor Lingkungan dilaksanakan pada Rabu, 12 Februari 2020 di
Laboratorium Teaching I, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas.
Adapun tujuan di lakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui dan memahami alat-alat yang digunakan dalam
ruang lingkup ekologi hewan beserta fungsi dan cara kegunaannya. Hasil yang didapat dari praktikum yaitu, Pada faktor
lingkungan tanah terdapat alat-alat untuk mengambil data dari sampel tanah seperti termometer tanah dan bor tanah. Pada
faktor lingkungan dan iklim terdapat alat-alat yang dapat mengukur faktor lingkungan abiotik seperti sling psychometer,
lux meter, anemometer, termometer suhu, termometer maximum-minimum, dan refractometer. dan cara penghitungan
kadar O2 dan CO2 dalam air yang bernilai 02 = 8,06 ml dan CO2 = 1,76 ml. Pada faktor lingkungan perairan terdapat alat-
alat untuk mengambil data sampel seperti larutan kimia, eickmen grab, surber net, saringan bertingkat, keping secchi.
Beberapa macam faktor lingkungan seperti di tanah, iklim, faktor kimia dalam peraian dan pengambilan sampel sampling
di perairan memiliki alat – alat yang berfungsi untuk mengukur suatu keadaan sesuai dengan lingkunganya.

Kata Kunci: Iklim, Lingkungan, Perairan, Tanah, Termometer

PENDAHULUAN

Pengenalan alat alat praktikum penting dilakukan lingkungan, ekosistem memiliki komponen-
guna untuk keselamatan kerja dalam melakukan komponen tertentu yang memiliki fungsi oleh
proses penelitian selain itu pengenalan alat karena itu disebut sebagai suatu system.
praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui (Wirakusumah, 2003).
nama dan fungsi dari alat- alat tersebut Penamaan Menurut Campbell (2008) Ekologi
alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya merupakan suatu ilmu yang mempelajari interaksi
diakhiri dengan kata meter seperti thermometer antara organisme dengan lingkungannya atau suatu
dan hygrometer, dll. Alat-alat pengukur yang hubungan timbal balik organisme dan
disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi lingkungannya. Kehidupan organisme yang ada
tambahan “graph” seperti thermograph, barograph. pada wilayah atau habitat tertentu dipengaruhi oleh
Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada faktor lingkungan abiotik maupun biotik. Faktor
setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan lingkungan tersebut merupakan factor yang
alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada berpengaruh terhadap organisme dalam proses
alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada perkembangannya.
alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang Lingkungan yang baik pada sebuah habitat
khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk akan menjamin keberlangsungan hidup suatu
suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan individu. Tidak ada organisme yang mampu berdiri
khusus lebih banyak digunakan untuk suatu sendiri tanpa dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
pengukuran atau penentuan (Moningka, 2008). yang ada dan harus ada kondisi lingkungan yang
Ekologi adalah ilmu tentang hubungan ada tertentu yang berperan terhadapnya dan
timbal balik atau interaksi antara makhluk hidup menentukan kondisi hidupnya. Lingkungan
dengan lingkungannya, makhluk hidup dengan merupakan kompleks dari berbagai faktor yang
makhluk hidup lain, dan lingkungan dengan saling berinteraksi satu sama lainnya, tidak hanya
lingkungan lain. Unit utama ekologi adalah antara faktor biotik dan abiotik, akan tetapi antara
ekosistem. Ekosistem merupakan bagian dari
biotik itu sendiri dan juga antara abiotik dengan Pada daerah perairan, ada beberapa faktor
abiotic. lingkungan yang mempengaruhi kehidupan
Menurut Hanum ( 2009 ) Faktor organisme yang hidup di dalamnya. Pertama yaitu
lingkungan mencakup segala sesuatu yang ada di kekeruhan. laut yang nilai kecerahannya kurang
daratan maupun perairan. Sama seperti halnya dari satu meter dapat dikatakan rendah. Kecerahan
faktor lingkungan di daratan atau yang dikenal adalah suatu ukuran untuk menentukan daya
dengan faktor terestrial, pada daerah akuatik juga penetrasi cahaya matahari yang masuk kedalam
dipengaruhi oleh biotik dan abiotik. Faktor biotik perairan. Nilai ini berbanding terbalik dengan
yang mendomonasi adalah kehidupan hewan dan kekeruhan. Kecerahan yang produktif adalah 20-40
tumbuhan yang membutuhkan lingkungan yang cm dari permukaan air. Tingkat kecerahan perairan
stabil untuk perkembangannya dan kualitatif mempengaruhi pertumbuhan fitoplankton (Suman,
adalah factor abiotic. Sehingga dalam mencari data Subani, dan Prahoro, 2004).
kuantitatif dan kualitatif tersebut dibutuhkan alat Ekologi estuarin merupakan daerah atau
khusus atau alat tertentu lingkungan yang merupakan campuran antara air
Dalam ekosistem akuatik, air merupakan sungai dan air laut, sehingga mengakibatkan
komponen ekosistem yang terpenting. daerah estuarin ini mempunyai air yang
Pengetahuan kuantitas dan kualitas air merupakan bersalinitas lebih rendah daripada lautan terbuka.
salah satu dasar dalam mempelajari suatu Sebagian besar jenis flora dan fauna yang hidup
ekosistem akuatik. Air yang tersebar di alam didaerah estuarin tersebut adalah organisme yang
semesta ini tidak pernah terdapat dalam bentuk telah beradaptasi dengan kondisi yang terbatas
murni, namun bukan berarti bahwa semua air didaerah tersebut. Oleh karena itu, Pada daerah
sudah tercemar. Misalnya, walaupun di daerah estuarin ini selain dari turun naiknya salinitas yang
pegunungan atau hutan yang terpencil dengan disebabkan oleh air pasang juga terjadi penurusan
udara yang bersih dan bebas dari pencemaran, air salinitas yang bertahap ketika air dari mulut
hujan yang turun di atasnya selalu mengandung estuarin (muara sungai) bergerak ke arah sumber
bahan-bahan terlarut, seperti CO2, O2, dan N2, mata air ( hulu sungai) sehingga terdapat wilayah
serta bahan-bahan tersuspensi, misalnya debu dan dari flora dan fauna yang hidup di daerah ini
partikel-partikel lainnya yang terbawa air hujan (Somarwoto, 2001).
dan atmosfer. Air sering digunakan sebagai Menurut Campbell (2004). Faktor lainnya
medium pendingin dalam berbagai proses industri yaitu kendungan oksigen dan karbondioksida.
(Wirakusumah, 2003). Oksigen terlarut (DO-Dissolved Oxygen) adalah
Intensitas dan lamanya radiasi sinar jumlah oksigen terlarut yang digunakan dalam air.
matahari tidak hanya mempengaruhi variabel Oksigen terlarut dalam air dapat berasal dari proses
atmosfer seperti suhu, kelembaban dan angin, fotosintesa oleh fitoplankton atau tumbuhan air
tetapi juga memengaruhi jumlah energi untuk lainya dan difusi dari udara. DO (Dissolved
produksi bagi hewan dan tumbuhan. Pengukuran Oxygen), adalah gas yang tidak berbau, tidak
intensitas cahaya dapat dilakukan dengan berasa dan hanya sedikit larut dalam air. Jadi, kadar
menggunakan Light Meter atau Lux Meter. Lux oksigen terlarut dapat dijadikan ukuran untuk
Meter merupakan alat ukur intesitas cahaya yang menentukan kualitas air. Konsentrasi oksigen
memperlihatkan hasil pengukurannya dengan terlarut minimal untuk kehidupan biota tidak boleh
mmennggunakan format digital. Lux Meter terdiri kurang dari 6 mg/l
dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan Menurut Campbell (2004). Tanah
layar panel. Sensor tersebut diletakkan pada merupakan tempat hidup organisme. Jenis tanah
sumber cahaya yang akan diukur intensitasnya yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup
cahaya akan menyinari sel foto menjai arus listrik di dalamnya juga berbeda. Tanah juga
(Jamil, 2006). menyediakan unsur-unsur penting bagi
Temperatur dapat diukur secara kuantitatif pertumbuhan organisme. Struktur fisik, pH,
dan kualitatif. Pengukuran kuantitatif dinyatakan komposisi mineral di dalam tanah akan membatasi
dalam satuan kalori yaitu gram kalori atau persebaran tumbuhan dan hewan yang
kilogram kalori sedangkan pengukuran kualitatif memakannya, sehingga menjadi salah satu
dinyatakan dalam satuan derajat Celcius, derajat penyebab timbulnya pola mengelompok pada area
Fahrenheit, Reamur atau Kelvin. Pengukuran tertentu yang acak pada ekosistem terestrial
secara kuantitatif dilakukan dengan alat Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
termometer. Termometer bekerja berdasarkan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat
prinsip pemuaian atau pengerutan suatu zat padat laboratorium dan dapat memahami secara jelas
ataucairan akibat pemanasan atau pendinginan kegunaan alat-alat laboratorium yang akan
(Wirakusumah, 2003).
dipakai.
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Februari 2020 di Laboratorium Teaching 1, Jurusan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabung erlenmeyer, suntik, pipet tetes, surber net, eickman
grab, saringan bertingkat, keping secchi, current meter, anemometer, sling psychometer, lux meter, termometer
suhu, termometer maximum-minimum, evaporimeter, refraktometer, termometer tanah, bor tanah. Bahan yang
digunakan pada praktikum ini adalah larutan-larutan kimia pada analisis kimia air seperti NaOH, MnSO4,
Na2SO3, larutan amilum, larutan fenolftalein dan air sampel.

Cara Kerja

Adapun cara kerja praktikum pengenalan alat dan pengukuran faktor lingkungan ini adalah alat-alat disiapkan.
Praktikum dilakukan dengan cara dibagi menjadi 4 pos, pertama pos pengukuran faktor kimia lingkungan
peraian, pos 2 metode pengambilan sampel perairan, pos 3 faktor lingkungan tanah, pos 4 pengenalan alat
pengukuran terhadap factor lingkungan. Alat-alat tersebut dijelaskan satu persatu oleh asisten. Kemudian, apa
yang dijelaskan asisten dicatat dan diambil gambar dari alat-alat tersebut

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa :

1. Pengukuran factor kimia lingkungan perairan

a b c

d e
Gambar 1. a.botol terang , b. botol gelap, c. botol hasil reaksi pengukuran O2, d. bahan kimia seperti
MSO4, H2SO4, NA2S2O3, NAOH, amilum, dan fenolftalein e tabung Erlenmeyer.

Berdasarkan gambar diatas untuk pengukuran dan bahan kimia seperti MSO4, H2SO4, NA2S2O3,
kadar oksigen dan karbondioksida di dalam NAOH, amilum dan fenolftalein. Botol terang dan
perairan diperlukan alalt- alat seperti botol terang, botol gelap berfungsi untuk letakan larutan atau air
botol gelap, tabung Erlenmeyer, pipet tetes, suntik dimana botol terang untuk mengukur kadar
oksigen sedangkan botol gelap untuk mengukur kadar O2 nya diamana ml titrat didapatkan
kadar karbondioksida, pipet tets berfungsi untuk 4 ml.
pipet yang memindahkan larutan satu dengan yang Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen =DO)
lain. Tabung Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk
atau wadah zat larutan . pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran
Pada pengukuran faktor kimia pada sampel zat yang kemudian menghasilkan energi untuk
air, dapat dihitung DO (Oksigen Terlarut) dan pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu,
kadar CO2 Air. Kadar oksigen terlarut yang oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-
terdapat pada perairan dapat diukur dengan cara bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik.
titrasi idiometri metode wingkler. Bahan-bahan Sumber utama oksigen dalam suatu perairan
yang digunakan saat kita melakukan titrasi, 1 ml berasal sari suatu proses difusi dari udara bebas dan
NA2S2O3, 1 ml H2So4, MSO4 ion dan amilum. hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam
Pertama masukan mso4 ke 1 ml kedalam botol perairan tersebut (Salmin, 2000).
terang tambahkan KOHKI 1 ml sampai terbentuk Pada pengukuran kadar karbondioksida bebas
endapan dan warna coklat lalu dihomogenkan. . pertama masukan 100 ml air yang dibotol terang
Masukan H2SO4 1 ml gunanya untuk memecahkan ke tabung Erlenmeyer lalu diteteskan 10 tetes pp (
endapan dan endapan akan hilang.lalu masukkan fenolftalein )lalu dihomogenkan, jika warna tidak
ke Erlenmeyer 100 ml lalu NA2S2O3atau trisulfat berubah lansung dititrasi dengan NAOH sedang
dimasukan ke tabung erlemeyer sampai bewarna jika masih berwarna pink berarti CO2 bebas atau
kuning muda. Lalu diteteskan amilum 1 % 5 tetes tidak perlu dititrasi. Saat ditetesi Naoh kemudian
ke sampai berwarna biru muda dan di tititrasi larutan berubah menjadi warna pink jika
NA2S2O3 sampai berwarna bening. Maka hitung didapatkan NAOH yang habis terpakai 0, 12 ml.
hitung kadar karbondioksidamya.

2. Faktor Lingkungan Perairan

a b

c d
Gambar 3. a.eickmen grab, b. surber net, c. saringan bertingkat, d. keping secchi

Berdasarkan gambar diatas pada pengambilan untuk pengambilan sampel perairan dalam dengan
sampel perairan diperlukan alat – alat seperti substrat yang berlumpur dan berpasir, surber net
eickmen grap, surber net, saringan bertingkat dan digunakan untuk pengambilan sampel bentos pada
keeping secchi. eickmen grab yang digunakan perairan yang berarus dan dangkal, saringan
bertingkat digunakan untuk menyaring sampel dalam air dibaca. Kemudian keping sechi secara
yang didapatkan dari eickmen grab atau surber net, perlahan-lahan ditarik naik, tepat pada saat warna
keping sachi digunakan untuk mengukur penetrasi putih timbul, kedalamannya dibaca lagi. Angka
cahaya yang masuk ke dalam perairan dan unruk rata-rata kedalaman tersebut menunjukan derajat
melihat kejernihan air . kecerahan dan dinyatakan dalam cm Menurut
Eickmen grab adalah alat yang digunakan Menurut Hanafiah, (2005). Keping secchi
untuk pengambilan sampel perairan dalam dengan digunakan untuk melihat seberapa jauh jarak
substrat yang berlumpur dan berpasir. Cara kerja (kedalaman) penglihatan seseorang ketika melihat
alat ini adalah alat dimasukkan kedalam perairan, ke dalam perairan. Caranya, piringan diturunkan ke
lalu pemberat dilepaskan dan sampel dimasukkan dalam air secara perlahan menggunakan
ke dalam ember. Menurut Wirakusumah (2003), pengikat/tali sampai pengamat tidak melihat
berdasarkan ukuran dan cara operasional, ada dua bayangan secchi. Saat bayangan pringan sudah
jenis Eickmen grab yaitu Eickmen grab berukuran tidak tampak, tali ditahan/ berhenti diturunkan.
kecil dan besar. Eickmen grab yang berukuran Selanjutnya secara perlahan piringan diangkat
kecil dapat digunakan dan dioperasionalkan kembali sampai bayangannya tampak kembali.
dengan mudah, hanya dengan menggunakan boat Kedalaman air dimana piringan tidak tampak dan
kecil alat ini dapat diturunkan dan dinaikkan tampak oleh penglihatan adalah pembacaan dari
dengan tangan. Pengambilan sampel sedimen alat ini. Dengan kata lain, kedalaman kecerahan
dengan alat ini dapat dilakukan oleh satu orang oleh pembacaan piringan secchi adalah
dengan cara menurunkannya secara perlahan dari penjumlahan kedalaman tampak dan kedalaman
atas boat agar supaya posisi grab tetap berdiri tidak tampak bayangan secchi dibagi dua.
sewaktu sampai pada permukaan dasar perairan. Saringan bertingkat adalah alat yang
Surber net adalah alat yang digunakan digunakan untuk mengukur ukuran sampel dengan
untuk mengambil sampel perairan yang berada di cara mengayak sampel pada saringan yang
perairan dangkal dan berbatuan. Biasanya surber ukurannya bertingkat. Prinsip kerja alat ini adalah
net digunakan untuk mengambil sampel khususnya dengan memanfaatkan masa tanah atau berat
bentos yang ada pada perairan. Cara penggunaan sampel itu sendiri. Sampel yang ukuran atau
alat ini adalah surber net diletakkan berlawanan beratnya lebih kecil atau halus maka akan
arus, dengan dibuat plot 30 x 30 cm. Semua lolos/tersaring ke saringan yang ukurannya lebih
substrat yang tertangkap oleh surber net kecil, sebaliknya jika ukuran sampel besar, maka
dimasukkan ke dalam ember. Subsrat keras seperti sampel tidak akan tersaring. Setiap saringan
batu di gosok-gosok dengan sikat kawat dengan memiliki ukuran yang berbeda-beda, ukuran itu
gerakan searah agar sampel tidak hancur hal ini yang menunjukkan bahwa sampel yang tersaring
sesuai dengan pernyataan Zulkifli dan Setiawan memiliki ukuran sesuai dengan masing-masing
(2011) bahwa Surber Net digunakan untuk saringan (Muldawati, 2013).
mengambil sampel bentos didasar perairan yang Tingkat kekeruhan air di perairan
berarus atau berbatu. Surber Net tersebut berbentuk mempengaruhi tingkat kedalaman pencahayaan
alat persegi dan diletakkan dengan bagian mulut matahari, semakin keruh suatu badan air maka
jala melawan arus aliran air, dan daerah yang semakin menghambat sinar matahari masuk ke
dibatasi oleh alat ini dibersihkan sehingga bentos dalam air. Pengaruh tingkat pencahayaan matahari
yang melekat pada jala. sangat besar pada metabolisme makhluk hidup
Keping secchi adalah alat yang digunakan dalam air, jika cahaya matahari yang masuk
untuk mengukur penetrasi cahaya yang masuk ke berkurang maka makhluk hidup dalam air
dalam perairan. Cara penggunaan alat ini adalah terganggu, khususnya makhluk hidup pada
dengan memegang ujung talinya, keping sechi kedalaman air tertentu, demikian pula sebaliknya
diturunkan kedalaman air secara perlahan-lahan (Hardjojo dan Djokosetiyanto, 2005). Kecerahan
sambil terus diperhatikan, tepat pada saat warna suatu perairan menentukan sejauh mana cahaya
putih tidak dapat dibedakan lagi dari warna hitam, matahari dapat menembus suatu perairan dan
ukuran kedalaman panjang tali yang masuk ke sampai kedalaman (Malaka, 2010).
3. Analisis Lingkungan Tanah untuk sampling hewan tanah

a b
Gambar 1. a. Termometer tanah, b. bor tanah

Berdasarkan gambar diatas pada faktor mengukur suhu atau gradien suhumenggunakan
lingkungan tanah terdapat dua alat untuk berbagai prinsip yang berbeda. Termometer
metode sampling hewan tanah yaitu soil memiliki dua elemen penting yaitu sensor suhu
termometer dan bor tanah. Termoeter tanah atau dimana beberapa perubahan fisik terjadi dengan
soil thermometer merupakan alat pengukur suhu, ditambah beberapa perubahan fisik terjadi
suhu yang ada dalam tanah. Soil Termometer dengan suhu, ditambah beberapa cara
digunakan dengan cara menancapkan soil mengkonversi perubahan fisik ke dalam nilai
thermometer kedalam tanah dibenamkan numerik. Termometer tanah adalah sebuah
kemudian dibiarkan 5- 10 menit kemudian termometer yang khusus dirancang untuk
diambil di cek dan catat skalanya. Kedua bor mengukur suhu tanah. Alat ini berguna pada
tanah merupakan alat pengambilan sampel perencanaan penanaman dan juga digunakan
tanah yang digunakan dengan cara bor oleh para ilmuan iklim, petani, dan ilmuan
ditancapkan ke tanah dan didetekan susai tanah. Suhu tanah dapat memberikan banyak
ketinggian kemudian pegangan bir diputar – informasi yang bermanfaat, terutama pemetaan
putar sampai dalam setelah itu pegangan bor dari waktu ke waktu ( Wirakusumah, 2003).
diangkat ke adtas tanah yang sudah terangkat Selanjutnya ada alat yang disebut dengan
kemudian dikeluarkan lagi dengan cara bor tanah. Menurut (Irshady, 2011), bor tanah
menekan pegangan bor lagi. merupakan alat yang digunakan untuk
Termometer merupakan alat untuk pencuplikan hewan-hewan vertikal yang ada di
mengukur suhu lingkungan. Alat ini berbentuk dalam tanah. Hewan-hewan tanah contohnya
batangan yang memiliki skala pengukuran seperti hewan micro, acropoda, dll. Cara kerja
dalam satuan celcius. Cara penggunaan bor tanah adalah sebelumnya daun dan ranting
termometer suhu adalah dengan cara disekitar tanah yang akan di bor dibersihkan
menggantungkan termometer di udara, lalu bor ditekan sampai kedalaman 10 cm (SI),
ditunggu beberapa saat lalu diamati hasil seterusnya tanah dimasukkan ke dalam kantung
pengukuran. Termometer adalah alat yang dan dibawa ke laboratorium.

4. Pengenalan alat pengukuran pada faktor lingkungan

a b c
d e f
Gambar 1. a. anemometer, b. evaporimeter, c. refractometer, d . sling psicometer, e. lux meter, f.
thermometer minimum-maksimum.

Dari gambar diatas diperoleh alat-alat pengukuran dibawahnya dan air dalam tabung akan berangsur
yang dapat digunakan dalam menentukan faktor – angsur menguap. Air yang menguap selang
lingkungan untuk melakukan penelitian dalam waktu pengukuran dapat diketahuo dengan
ruang lingkup ekologi hewan yang berupa
memperhatikan turunnya permukaan air dalam
Anemometer untuk mengukur kecepatan angin,
Evaporimeter untuk mengukur penguapan tabung tersebut. Menurut pendapat Muldawati (
refraktometer untuk mengukur salinitas pada suatu 2013 ) air dalam unsur mengakibatkan jumlah
larutan, sling psychometer untuk mengukur penguapan udara yang terjadi. Evaporimeter
kelembaban udara, lux meter untuk mengukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar
intensitas cahaya, termometer suhu dan penguapan yang terjadi selama 24 jam.
termometer maximum- minimum untuk mengukur Refractometer merupakan alat yang
suhu lingkungan. digunakan untuk mengukur kadar salinitas
Menurut Irshady ( 2011 ) Anemometer perairan. Cara penggunaananya dengan
adalah alat yang digunakan kecepatan angin. Alat meneteskan larutan perairan pada kaca kemudian
ini berfungsi untuk mengukur kecepatan angin, tutup kaca arahkan ke kacayna setelah itu dibaca
satuan yang digunakan adalah knot. Mekanisme skala yang terlihat Menurut Mulyono (2015)
kerja dari alat ini yaitu angin yang bertiup akan Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk
membuat anemo meter berputar dan kecepatan mengukur kadar/ konsentrasi bahan terlarut.
Sling Psychometer merupakan alat yang
angin akan ditunjukkan oleh spidometer yang
digunakan untuk mengukur kelembaban angin
tertera pada alat. Anemomete rberupa baling- yang ada di udara. Sling psyhcrometer terdiri dari
baling yang as nya dihubungkan dengan dinamo dua pengukuran skala kelembaban, yaitu skala atas
penghasil arus listrik. Apa bilaangin bertiup baling- dan skala bawah. Skala atas menunjukkan bahwa
baling akan berputar danmemutar dinamo dan akan udara kering dan skala bawah menunjukkan udara
diperoleh arus listrik. Arus listrik ini kemudian basah atau lembab. Cara penggunan alat ini adalah
skala bawah biasanya dibalut dengan kapas yang
diconvert ke satuan kecepatan, knot atau m/detik.
basahi terlebih dahulu, kemudian sling
Alat penunjuk arah angin berupa bendera yang psychometer diputar-putar masing-masing
kaku (lempengan) yang as nya dihubungkan sebanyak 10 kali ke kanan dan kiri. Kemudian
dengan tahanan listrik geser (tahanan geser). dibaca skala yang terbaca dan dicocokkan dengan
Besarnya tahanan akan berubah-ubah seiring tabel pada buku panduan dan dibandingkan skala
dengan perubahan bendera arah penunjuk angin. tersebut dengan nilai relatif. Semakin kecil nilai
Arus listrik yang tetap dialirkan melalui tahanan yang didapat maka semakin kering kelembaban
udara pada suatu tempat. prisma dalam kondisi
geser tersebut, setelah melalui tahanan tersebut
yang kering, bidang pandang pada refeaktor analog
otomatis besarnya arus listrik akan berubah dan secara keseluruhan akan berwarna biru.
diconvert ke derajat arah angin/mata angin ( (Wihantoro, 2013).
Evaporimeter merupakan alat yang Lux meter merupakan alat yang digunakan
digunakan untuk mengukur penguapan air yang untuk mengukur intesitas cahaya. Hal ini sesuai
prinsip kerjanya memakai kertas saring. Air dalam dengan pendapat irshady (2011) yang menyatakan
tabung akan membasahi kertas saring yang ada bahwa lux meter berfungsi untuk mengukur
intensitas atau jumlah cahaya di sekitar kita. Lux Termometer dan termometer maksimum dan
meter merupakan alat yang digunakan untuk minimum merupakan alat pengukuran suhu yang
mengukur intensitas cahaya. Lux meter memiliki mana prinsip kerjanya sama yaitu pemuaian
dua komponen yaitu sensor cahaya dan skala apabila terjadi panas akan memuai sesuai dengan
pengukuran. Cara kerja lux meter adalah alat ini pendapat Wirakusuman ( 2003 ) yaitu Termometer
memiliki tombol on dan off, kemudian di merupakan alat untuk mengukur suhu lingkungan.
kalibrasikan nilai yang tertera pada layar sensor Alat ini berbentuk batangan yang memiliki skala
cahaya pada skala nol atau normal. Sebaiknya pengukuran dalam satuan celcius. Cara
intensitas cahaya dibandingkan pada daerah yang penggunaan termometer suhu adalah dengan cara
ternaungi, agar terlihat perbandingan data menggantungkan termometer di udara, ditunggu
intensitas cahaya. beberapa saat lalu diamati hasil pengukuran.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sling psychometer digunakan untuk mengukur kelembaban udara. Cara kerjanya adalah sling psychometer
diputar-putar masing-masing sebanyak 10 kali ke kanan dan kiri.
2. Lux meter digunakan untuk mengukur intensitas cahaya. Cara kerjanya adalag alat ini akan
mengkalibrasikan nilai yang tertera pada layar sensor cahaya pada skala nol atau normal.
3. Anemometer digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Cara kerjanya saat angin berhembus, baling-
baling akan beputar dan layar skala akan menunjukkan kecepatan angin.
4. Refraktometer digunakan untuk mengukur kadar/ konsentrasi bahan terlarut.
5. Termometer suhu digunakan untuk mengukur suhu udara dan prinsip pemakainannya adalah dengan
diletakan pada suatu ruangan untuk dilihat suhu ruangan tersebut.
6. Termometer tanah digunakan untuk mengukur suhu tanah. Cara kerjanya dengan menancapkan ke dalam
tanah.
7. Bor tanah merupakan alat yang digunakan untuk pencuplikan hewan-hewan vertical yang ada di dalam
tanah.
8. Pengukuran kadar CO2 pada perairan menggunakan metode titrasi winkler (ion sulfat).
9. Pengukuran kadar O2 pada perairan menggunakan metode titrasi NaOH.
10. Eickmen grab adalah alat yang digunakan untuk pengambilan sampel perairan dalam dengan substrat
yang berlumpur dan berpasir.
11. Surber net digunakan untuk mengambil sampel perairan yang berada di perairan dangkal dan berbatuan.
12. Saringan bertingkat untuk mengukur ukuran sampel dengan cara mengayak sampel pada saringan yang
ukurannya bertingkat
13. Keping secchi digunakan untuk mengukur penetrasi cahaya yang masuk ke dalam perairan.

Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya praktikan lebih memperhatikan penjelasan tentang cara
menggunakan alat dan mempelajari materi praktikum sebelum melaksanakan praktikum
DAFTAR PUSTAKA Salmin. 2000. Kadar Oksigen Terlarut di Perairan
Sungai Dadap, Goba, Muara Karang dan
Campbell, N. A. J. B Reece and L.G Mitchel. 2008. Teluk Banten. Dalam Foraminifera
Biologi. Erlangga. Jakarta Sebagai BioindikatorPencemaran,
Campbell, NA, Reece,JB dan Mitchell, LG. 2004. Hasil Studi di Perairan Estuarin Sungai
Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga. Dadap, Tangerang (Djoko P.
Jakarta Praseno, Ricky Rositasari dan S.
Hadi Riyono, eds.) P3O - LIPI hal 42 – 46
Hanafiah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT. Somarwoto, O. 1999. Ekologi Lingkungan Hidup
Radja Grafindo Persada. Jakarta. dan Pembangunan. Djambatan. Jakarta
Suman, A., W. Subani dan P. Prahoro. 1994.
Hanum, W. 2009.Ekologi. Erlangga :Jakarta Beberapa Parameter Biologi Udang Patung
(Panulirus homarus) Di Perairan
Hardjojo, B,. dan Djokosetiyanto. 2005.
Pangandaran Jawa Barat. Jurnal Penelitian
Pengukuran dan Analisis Kualitas Air. Edisi
Perikanan Laut. Balai Peneltian Perikanan
Kesatu, Modul 1-6. Universitas Terbuka.
Laut. Jakarta.
Jakarta.
Wihantoro., Aziz, Abdullah N.,Efendi,Mukhtar.,
Irshady. 2011. Ekologi. Yogyakarta: UGM Press. Raharjo, Sukmaji A. 2013. Kinerja
Malaka, S.W. 2010. Karakteristik Inkubator Bayi dengan Pemanas
Hidrografi Teluk Jakarta. Oseanologi LIPI. TanpaListrik yang Dilengkapi Unit
Jamil, M., 2006. Lingkungan Sebagai Faktor Pemantau Suhu dan Kelembaban
Pembatas. DTI. Samarinda. Udara. Indonesian Journal of Applied
Moningka, 2008. Prinsip Kerja Praktikum. PT. Physics, Vol.3, No.1
Gramedia: Jakarta Wirakusumah, S. 2003. Dasar-dasar Ekologi.
Muldawati. 2013. Jurnal Laporan Prediksi Curah Jakarta: UI Press.
Hujan Daerah Sicicin Dengan Zulkifli, H dan Setiawan, D. 2011. Struktur
Menggunakan Metode Arima. Universitas komunitas makrozoobentos di perairan
Andalas. Sumatera Barat. sungai musi. Jurnal natur Indonesia.,
Mulyono. 2015. Kamus Pintar Kimia. Jakarta: 14(1):95-99
Erlangga
LAMPIRAN

1. Rumus D O2 = ml titrat x n titrat x 8 x 1000

ml sampel( 100 ml ) x v botol(250)- 2/ 250

volume titran = 4 ml dengan n = 0,025N

Jadi D O = (4 x 0,025 x 8000) = 8,06 ml

250 – 2 / 250

Rumus CO2 bebas = ml titran x N titran x 44.000 / ml sampel air

Volume ml titran = 0,2 ml dengan N= 0,02 N

Jadi COB = (0,2 x 0,02 x 44.000)/100 = 1,76 Mg/L

Anda mungkin juga menyukai