Anda di halaman 1dari 10

BENTUK-BENTUK ASOSIASI BAKTERI : ANTAGONISME

(Laporan Praktikum Mikrobiologi Akuatik)

Oleh
Noeraini Dias
1414111052
Kelompok 5

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
HALAMAN PENGESAHAN

Nama Mahasiswa : Noeraini Dias


Program Studi : Budidaya Perairan
Fakultas : Pertanian
Judul Praktikum : Bentuk-bentuk Asosiasi Bakteri: Antogonisme
Tempat : Laboratorium Budidaya Perairan
Waktu Praktikum : Rabu, 04 November 2015
Kelompok : 5 (lima)

Bandar Lampung, 11 November 2015


Mengetahui,
Asisten Dosen

Diah Permatasari
1314111018

Catatan Nilai
BENTUK-BENTUK ASOSIASI BAKTERI :
ANTAGONISME

Oleh:
Noeraini Dias
1414111052

ABSTRAK

Mikroorganisme memiliki bentuk-bentuk asosiasi terhadap mikroorganisme


lainnya. Asosiasi tersebut dapat terjadi disebabkan kerena membutuhkan nutrisi
yang sama, sehingga mikroorganisme tersebut akan berkompetisi/ bersaing untuk
mendapatkan nutrisi tersebut. Selain itu, bisa terjadi persaingan karena salah satu
mikroorganisme dapat menghasilkan bahan-bahan yang bersifat toksik. Bentuk-
bentuk asosiasinya antara lain : antagonisme (bentuk asaosiasi mikroorganisme
bersifat antagonis terhadap mikroorganisme lain), sinergisme (bentuk asaosiasi
mikroorganisme mampu hidup bersama-sama dengan mikroorganisme lain),
parasitisme (bentuk asaosiasi mikroorganisme hidup di dalam mikroorganisme
lain dan dijadikan inangnya), predator (bentuk asaosiasi mikroorganisme menjadi
predator bagi mikroorganisme lain). Praktikum ini dilakukan di Laboratorium
Budidaya Perairan. Materi yang digunakan dalam praktikum ini adalah Bacillus
spp, vibrio harveyii yang ditanam pada medium TCBSA, dan medium agar
lempeng. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk dapat mengetahui bentuk-bentuk
asosiasi bakteri.

Kata Kunci : mikroorganisme, antagonisme, sinergisme, parasitisme, predator


I. PENDAHULUAN mikroorganisme lainnya. Asosiasi ini
dapat terjadi karena persaingan untuk
1.1. Latar Belakang mendapatkan nutrisi dan karena
Mikroorganisme adalah salah satu mikroorganime mampu
makhluk yang sangat kecil dan hanya menghasilkan bahan-bahan yang
dapat dilihat dibawah mikroskop. bersifat toksik.
Salah satu jenis mikroorganisme Ada beberapa bentuk asosiasi
adalah bakteri. Bakteri merupakan bakteri, antara lain adalah :
organisme uniselular yang tumbuh Antagonisme yaitu bentuk asaosiasi
dengan cara pembelahan biner yaitu mikroorganisme bersifat antagonis
satu sel membelah secara simetris. terhadap mikroorganisme lain,
Bakteri. Mikroorganisme memiliki contohnya asosiasi bakteri probiotik
bentuk-bentuk asosiasi terhadap dengan pantogen. Sinergisme yaitu
bentuk asaosiasi mikroorganisme mempengaruhi keadaan lingkungan.
mampu hidup bersama-sama dengan Faktor yang dapat mempengaruhi
mikroorganisme lain, contohnya antara lain adalah persaingan nutrisi,
Nitrosomonas dan Nitrobacter. kecepatan pertumbuhan, serta
Parasitisme yaitu bentuk asaosiasi kemampuan salah satu bakteri yang
mikroorganisme hidup di dalam dapat menghasilkan seyawa tertentu
mikroorganisme lain dan dijadikan yang bersifat toksik bagi baketri lain,
inangnya, contohnya E. Coli dengan sehingga adanya asosiasi atau
bakteriofhage. Predator yaitu bentuk kehidupan bersama antara
asaosiasi mikroorganisme menjadi mikroorganisme dalam bentuk
predator bagi mikroorganisme lain, simbiose, sinergisme, antibiose dan
contohnya Bdellovibrio sp dengan E. sintropisme (Hadioetomo, 1993).
Coli. Sehingga kita dapat mengetahui
bentuk-bentuk asosiasi bakteri yang 2.2. Bentuk-bentuk Asosiasi
terjadi antar mikroorganisme. Faktor-faktor biotik ialah faktor-
faktor yang disebabkan jasad
1.2. Tujuan (mikroba) atau kegiatannya yang
Adapun tujuan dari praktikum dapat mempengaruhi pertumbuhan
kali ini adalah mengetahui bentuk- jasad/mikroba lain. Faktor-faktor
bentuk asosiasi bakteri. tersebut antara lain ialah adanya
asosiasi atau kehidupan bersama
II. TINJAUAN PUSTAKA diantara jasad. Asosiasi dapat dalam
bentuk komensalisme, mutualisme,
2.1. Pengertian Asosiasi Bakteri parasitisme, simbiose, sinergisme,
Asosiasi bakteri adalah suatu antibiose dan sintropisme.
kumpulan bersama beberapa individu a. Komensalisme merupakan
yang memiliki ikatan, serta asosiasi yang sangat renggang,
persaingan ataupun kompetisi antar dimana salah satu jenis
mikroorganisme. Kehidupan bakteri mendapatkan keuntungan dan
tidak hanya dipengaruhi oleh faktor- lainnya tidak mendapat
faktor lingkungan, akan tetapi juga keuntungan atau kerugian.
b. Mutualisme merupakan bentuk satu pihak dalam asosiasi tersebut
assosiasi yang masing-masing terbunuh.
jenis mendapat keuntungan. g. Sintropisme disebut juga nutrisi
c. Parasitisme merupakan bentuk bersama atau mutualnutrition
assosiasi diantara parasit dengan ialah bentuk asosiasi yang lebih
jasad inang. Jasad parasit yang komplek. Hal ini disebabkan
obligat dapat merusak jasad inang karena terdiri atas berjenis-jenis
dan pada akhirnya memusnahkan. mikroorganisme yang satu dengan
d. Simbiosis ialah asosiasi antara yang lainnya akan saling
dua atau lebih jasad (mikroba) menstimulasi pertumbuhannya,
yang salah satu jenis di antara misalnya mikroba jenis pertama
jasad yang berasosiasi tersebut akan menguraikan suatu subtrat
mendapat keuntungan, Sedangkan yang hasilnya dapat digunakan
jasad yang lain mungkin dan diuraikan kembali oleh
mengalami kerugian atau tidak, mikroba jenis kedua dan
tergantung pada macamnya seterusnya yang hasil akhirnya
simbiose. Simbiose dapat dapat menstimulasi kegiatan
dibedakan tiga macam, ialah mikrobia jenis pertama (Schlegel,
komensalisme, mutualisme, dan 1994).
parasitisme. 2.3. Contoh baketri yang bersifat
e. Sinergisme ialah suatu bentuk (antagonisme, predator,
asosiasi yang menyebabkan jasad sinergisme, dan parasitisme)
memiliki kemampuan untuk Satu bentuk asosiasi antar
melakukan perubahan kimia spesies mikroba yang menyebabkan
tertentu dalam suatu subtrat atau salah satu pihak dirugikan, pihak lain
medium. diuntungkan atau tidak terpengaruh
f. Antibiosis disebut juga apapun. Misalnya dengan
antagonisme atau amensalisme menghasilkan senyawa asam, toksin,
ialah suatu bentuk asosiasi antara atau antibiotika. Contohnya adalah
jasad yang menyebabkan salah bakteri Acetobacter yang mengubah
etanol menjadi asam asetat.
Thiobacillus thiooxidans mengoksidasi nitrit menjadi nitrat
menghasilkan asam sulfat. Asam- (Lay, 1994).
asam tersebut dapat menghambat Parasitisme terjadi antara dua
pertumbuhan bakteri lain. Bakteri populasi, populasi satu diuntungkan
amonifikasi menghasilkan (parasit) dan populasi lain dirugikan
ammonium yang dapat menghambat (inang). Umumnya parasitisme
populasi Nitrobacter dan terjadi karena keperluan nutrisi dan
Pseudomonas flourescens indofit sp. bersifat spesifik. Contohnya adalah
dengan Corynebacterium sp. bakteri Bdellovibrio yang
(bakteri) (Pelczar, 1988). memparasit bakteri E. coli. Jamur
Hubungan predasi terjadi apabila Trichoderma sp. memparasit jamur
satu organisme predator memangsa Agaricus sp (Abdullah, 2006).
atau memakan dan mencerna
organisme lain (prey). Contohnya III. METODELOGI
adalah Protozoa (predator) dengan
bakteri (prey). Protozoa Didinium 3.1 Tempat dan Waktu
nasutum (predator) dengan Praktikum bentuk-bentuk
Paramaecium caudatum dan asosiasi bakteri ini dilakukan pada
Antibiosis dan alelopati (penicillium pukul 10.00 WIB di Laboratorium
sp yang dapat menghambat Budidaya Perairan Fakultas
pertumbuhan bakteri dan jamur yang Pertanian Universitas Lampung pada
ada di sekitar) (Kayser, 2005). tanggal 04 November 2015.
Suatu bentuk asosiasi yang
menyebabkan terjadinya suatu 3.2 Alat dan Bahan
kemampuan untuk dapat melakukan Alat dan bahan yang digunakan
perubahan kimia tertentu di dalam untuk praktikum ini adalah Bacillus
substrat. Contohnya antara spp, vibrio harveyii yang ditanam
Nitrosomonas yaitu bakteri yang pada medium TCBSA, dan medium
mampu mengoksidasi ammonia agar lempeng.
menjadi nitrit dengan Nitrobacter
yaitu bakteri yang mempu 3.3 Metode Kerja
Adapun metode kerja yang dapat koloni Bacillus spp yang telah
dilakuakan pada praktikum ini ditanam sebelumnya 4 kali
adalah sebagai berikut : goresan sejajar dan tidak berlawan
1. Ambil 1 ose Bacillus spp secara arah.
aseptic lalu goreskan satu arah 4. Inkubasi selama 24 jam.
pada media TSA. 5. Amati ada atau tidaknya zona
2. Diinkubasi selama 24 jam. terang.
3. Ambil 1 ose V. harveyii secara
aseptik lalu goreskan memotong

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan


Adapun hasil dari pengamatan kali ini adalah sebagai berikut :
No Kelompok Bakteri Gambar Keterangan
1 1 Aeromonas Tidak terdapat zona
salmonicida terang karena tidak
adanya asosiasi
antara bakteri
Aeromonas
salmonicida dengan
D22
2 2 Aeromonas Terjadi zona terang
hydrophila karena adanya
asosiasi antara
bakteri Aeromonas
hydrophila dengan
D22

3 3 Aeromonas Tidak terjadi zona


salmonicida terang karena tidak
adanya asosiasi
antara bakteri
Aeromonas
salmonicida dengan
D22
4 4 Vibrio Tidak terjadi zona
terang karena tidak
adanya asosiasi
antara bakteri
Vibrio dengan D22

5 5 Vibrio Tidak terjadi zona


terang karena tidak
adanya asosiasi
antara bakteri
Vibrio dengan D22

6 6 Aeromonas Terjadi zona terang


hydrophila karena adanya
asosiasi antara
bakteri Aeromonas
hydrophila dengan
D22

4.2. Pembahasan dengan menggunakan penjepit


Pada praktikum bentuk-bentuk dicelupkan ke dalam bakteri D22 dan
asosiasi bakteri, kelompok 5 diletakkan di cawan petri tadi, kertas
melakukan praktikum asosiasi cakram yang pakai sebanyak 2 dan
bakteri Vibrio dengan D22. Yang diletakkan dengan jarak yang
pertama harus dilakukan adalah berjauhan. Setelah semuanya selesai
setrilkan tangan dengan alkohol, lalu bakteri diinkubasi selama 24 jam.
mengambil bakteri vibrio yang sudah Lalu amati apakah bakteri probiotik
disediakan dengan meggunakan ose dan pathogen tersebut saling
steril kemudiaan tuang ke dalam berasosiasi atau tidak.
cwan petri yang sudah berisi medium Hasil dari pengamatan yang
TSA lalu di spread agar bakteri telah dilakukan didapatkan bahwa
tercampur rata dengan medium. pada praktikum ini bakteri vibrio dan
Satelah itu, ambil kertas cakram seba D22 belum atau kurang terbentuk
asosiasi bakteri. Hal ini dapat Faktor yang menyebabkan
disebabkan karena kurangnya kegagalan dalam praktiku karena
ketelitian dalam melakukan beberapa hal yaitu seperti kurangnya
praktikum pada saat mencampurkan ketelitian dalam melakukan
bakteri vibrio dan bakteri D22 praktikum atau tidak mengikuti
sehingga bakteri kurang berasosiasi. prosedur praktikum dengan benar,
Berdasarkan tabel diatas serta masuknya bakteri yang lain
diketahui bahwa bakteri yang hanya pada media melalui udara atau
berasosiasi dengan bakteri D22 ialah bahkan oleh tangan yang belum steril
bakteri Aeromonas hydrophilla. dan sebagainya.
Sedangkan bakteri yang lain seperti
bakteri Aeromonas salmonicida dan V. KESIMPULAN DAN SARAN
Vibrio dengan bakteri D22 belum 5.1. Kesimpulan
terjadi asosiasi. Bakteri yang dapat Adapun kesimpulan yang dapat
berasosiasi biasanya terlihat bening ditarik dari praktikum yang telah
(zona terang) disekitar bakteri dilakukan adalah praktikan dapat
patogen yang telah ditanam. mengetahui berbagai cara
Sedangkan yang tidak ataupun belum menghitung jumlah sel dari biakan
berasosiasi bakteri tersebut warnanya suatu bakteri.
tidak bening dan tidak
berubah/masih keruh. 5.2. Saran
Zona terang disekitar bakteri Adapun saran dari praktikum
tersebut menandakan bahwa bakteri kali ini adalah praktikan harus lebih
itu dapat berasosiasi. Hal ini karena teliti dan alat-alat yang dapat
bakteri yang ditanam dapat tumbuh menunjang praktikum diperbanyak
baik dengan adanya bakteri D22. agar dapat mengefisiensi waktu.
Sedangkan tidak adanya zona terang
disebabkan karena bakteri tersebut DAFTAR PUSTAKA
tidak dapat tumbuh dengan adanya
bakteri D22. Abdullah, A. 2006. Isolasi dan
identifikasi mikroba asosiasi
sponge Axinella sp. Jurnal ilmu
Pertanian Indonesia11 (3) : 1-5

Hadioetomo, R.S. 1993, Teknik dan


Prosedur Dasar Laboratorium
Mikrobiologi. Jakarta :
Gramedia.

Kayser. 2005. Medical Micobiology.


New York : Thieme Stuttgart

Lay, B. W. 1994. Analisis mikroba di


laboratorium. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.

Pelczar, M. J., Chan, E. C. S. 1988.


Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid
2. Jakarta : UI dari Elements of
Microbioloy

Schlegel, Hans. 1994. Mikrobiologi


Umum Edisi Keenam.
Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.

Anda mungkin juga menyukai