Oleh
Noeraini Dias
1414111052
Kelompok 5
Asisten Dosen
Wahyu Taufiqurahman
1314111053
Macam-Macam Trematoda
1. Trematoda Hati (Clonorchis sinensis)
Cacing ini pertama kali ditemukan oleh Mc Connell tahun 1874 disaluran
empedu pada seorang cina di kalkuta.hospes dari parasit ini adalah manusia,
kucing, anjing, beruang kutub dan babi. Penyakit yang disebabkan oleh cacing
ini adalah klonorkiasis. Trematoda hati banyak di temukan di Cina, Jepang,
Korea dan Vietnam. Penyakit yang ditemukan di Indonesia bukan infeksi
autokton.
2. Trematoda Paru
Manusia dan binatang yang memakan ketam/udang batu, seperti kucing, luak,
anjing, harimau, srigala dan lain-lain merupakan hospes cacing ini. Pada
manusia parasit ini menyebabkan paragonimiasis. Cacing ini banyak
ditemukan di RRC, Taiwan, Korea, Jepang, Filipina, Vietnam, Thailand, India,
Malaysia, Afrika dan Amerika Latin. Di Indonesia ditemukan autokton pada
binatang, sedangkan pada manusi hanya sebagai kasus inpor saja.
3. Trematoda Usus
Macam-macam spesies Trematoda usus adalah: Fasiliopsis buski, H.
heterophyes, M. yokagawai, Echinostoma,
Hypoderaeum dan Gastrodiscus. F. buskiadalah suatu trematoda yang didapat
pada manusia atau hewan yang mempunyai ukuran terbesar diantara
trematoda lainnya. Cacing Hypoderaeum adalah cacing trematoda kecil
hanya kurang lebih beberapa millimeter. Manusia menjadi hospes definitifnya
dan hewan-hewan lain seperti mamalia (anjing, kucing) dan burung dapat
menjadi hospes reservoir.
4. Trematoda Darah
Pada manusia ditemukan 3 spesies penting: Schistosoma japonicum,
Schistosoma mansomi dan Schistosoma haematobium. Selain spesies yang
ditemukan pada manusia, masih banyak spesies yang hidup pada binatang
dan kadang-kadang dapat menghinggapi manusia. Hospes definitifnya adalah
manusia. Berbagai macam binatang dapat berperan sebagai hospes reservoir.
Pada manusia, cacing ini menyebabkan penyakit skitosomiasis atau
bilharziasis.
Gambar 3. SiklusClonorchis
1. Telur dilepaskan bersamaan dengan kotoran dari penderita
2. Telur akan berkembang menjadi larva mirasidium dan masuk ke inang
perantara 1, biasanya adalah siput
3. Di tubuh siput, larva myrasidiu makan bermetamorfosis menjadi sporosit
4. Sporosit ini mengandung banyak kantung embrio, yang akan tumbuh menjadi
Redia
5. Redia akan tumbuh dan mengandung embrio yang akan berkembang menjadi
Sercaria
6. Sercaria yang dihasilkan akan berpindah inang ke inang perantara 2,
biasanya ikan
7. Pada tubuh ikan, metaserkaria akan membentuk kista.
8. Ikan yang terinfeksi di makan oleh manusia, maka kista akan berkembang
menjadi cacing hati dewasa.
Sumber :
Soulsby EJL. 1982. Helmints, Arthropods and Protozoa of Domesticated Animals.
Edisike-7. London. Baillire Tindall.
5. Trichinella spiralis
Cacing ini hidup pada otot manusia dan menyebabkan penyakit trikhinosis atau
kerusakan otot.Manusia yang terinfeksi cacing ini karena memakan daging yang
tidak dimasak dengan baik.