Anda di halaman 1dari 18

PEMURNIAN BAKTERI

(Laporan Praktikum Penyakit dan Parasit Organisme Akuatik)

Oleh
Alviansya Pratama Putra
1714111006
Kelompok 2

LABORATORIUM PERIKANAN DAN KELAUTAN


PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Inokulasi dan Pemurnian Bakteri


Waktu Praktikum : 24 September 2018
Tempat Praktikum : Laboratorium Perikanan dan Kelautan
Nama : Alviansah Pratama Putra
NPM : 1754111006
Kelompok : 2 (Dua)
Program Studi : Budidaya Perairan
Jurusan : Perikanan dan Ilmu Kelautan
Fakultas : Pertanian
Universitas : Universitas Lampung

Bandar Lampung, 1 Oktober 2018


Mengetahui,
Asisten Dosen.

Harsi Dwi Widyastuti


1614111046
INOKULASI DAN PEMURNIAN BAKTERI

Oleh

Alviansah Pratama Putra


1754111006

ABSTRAK
Isolasi merupakan cara memisahkan atau memindahkan mikroorganisme, Inokulasi
merupakan proses pemindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang
baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Pengenceran adalah melarutkan
atau melepasan mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah
penanganannya. Tujuan praktikum ini adalah mahasiswa diharapkan mampu
mengisolasi dan menginokulasi bakteri dari lingkungannya di alam. Praktikum ini
dilaksanakan pada Senin, 24 September 2018 pukul 17.00 sampai dengan
20.00WIB di Laboratorium Perikanan dan Kelautan Universitas Lampung. Pada
praktikum ini teknik yang dilakukan teknik streak, teknik dilusi. Alat yang
digunakan pada praktikum ini adalah cawan petri, tabung reaksi, pipet tetes, jarum
ose, plastic wrap, bunsen, dan nampan. Bahan yang digunakan pada praktikum ini
yaitu ikan sampel sakit, sampel air tawar, sampel air laut, media TSA, dan media
Zobell 2216E. Bakteri yang telah diisolasi diambil menggunakan ose dan kemudian
distreak kedalam cawan petri menggunakan pola yang ditentukan. Faktor kegagalan
pada praktikum ini adalah mudahnya terjadi kontaminasi dan tidak sterilnya
ruangan, alat, bahan dan manusianya.

Kata kunci: Isolasi, Inokulas, Pemurnian, Pengenceran Dan Bakteri.

I. PENDAHULUAN kembangkan dari bakteri yang


1.1 Latar Belakang dihomogenkan dengan kata lain
Isolasi merupakan cara untuk bakteri di isolasikan agar didapatkan
memisahkan atau memindahkan bakteri murni yang dibutuhkan
mikroorganisme, dalam teknik biakan nantinya dalam kegiatan praktikum.
murni tidak saja diperlukan Objek yang harus diperhatikan adalah
bagaimana memperoleh suatu biakan bakteri.
yang murni, tetapi juga bagaimana
memelihara serta mencegah Isolasi merupakan cara untuk
pencemaran dari luar. Kultur murni memisahkan atau memindahkan
adalah kultur yang sel-sel mikrobanya mikroba tertentu dari lingkungan,
berasal dari pembelahan dari satu sel sehingga diperoleh kultur murni atau
tunggal, artinya mikroba ditumbuh biakkan murni. Kultur murni ialah
kultur yang sel-sel mikrobanya dan menumbuhkan mikrobia pada
berasal dari pembelahan dari satu sel medium biakan serta syarat-syarat
tunggal. Cara isolasi bakteri lain untuk pertumbuhannya.
dilakukan dengan metode tuang (pour Memindahkan bakteri dari medium
plate), metode goresan (streak plate), lama kedalam medium yang baru
metode miring (slant culture), dan diperlukan ketelitian dan pengsterilan
metode tegak (stab culture). alat-alat yang digunakan, supaya
dapat dihindari terjadinya
Bakteri yang kemudian ditemukan kontaminasi. Pada pemindahan
akan diidentifikasi bentuk pinggiran, bakteri dicawan petri setelah agar
warna, bentuk permukaan dan lain- baru, maka cawan petri tersebut harus
lainnya. Bakteri yang akan diisolasi dibalik, hal ini berfungsi untuk
atau diinokulasi harus steril tidak menghindari adanya tetesan air yang
boleh terkontaminasi dengan yang mungkin melekat pada dinding tutup
lainnya karena akan menyebabkan cawan petri (Alam dkk. 2013)
kegagalan dalam praktikum inokulasi
dan pemurnian bakteri ini. Isolasi adalah mengambil mikro
organisme yang terdapat di alam
1.2 Tujuan Praktikum danmenumbuhkannya dalam suatu
Tujuan praktikum ini adalah medium buatan. Prinsip dari isolasi
mahasiswa diharapkan mampu mikroba adalahmemisahkan satu
mengisolasi dan menginokulasi jenis mikroba dengan mikroba
bakteri dari lingkungannya di alam. lainnya yang berasal dari campuran
bermacam-macam mikroba. Hal ini
II. TINJAUAN PUSTAKA dapat dilakukan dengan
2.1 Definisi Isolasi menumbuhkannya dalam
Isolasi suatu mikrobia adalah media padat sel-sel mikroba akan
memisahkan mikrobia tersebut dari membentuk suatu koloni sel yang
lingkungannya di alam dan tetap pada tempatnya. Isolasi bakteri
menumbuhkannya sebagai biakan atau biakan yang terdiri dari satu jenis
murni dalam medium buatan. Isolasi mikroorganisme (bakteri) dikenal
harus diketahui cara-cara menanam sebagai biakan murni atau biakan
aksenik. Biakan yang berisi lebih dari memungkinkan setiap selnya
satu macam mikroorganisme berhimpun membentuk koloni, yaitu
(bakteri) dikenal sebagai biakan sekelompok massa sel yang dapat
campuran, jika hanya terdiri dari dua dilihat dengan mata telanjang. Bahan
jenis mikroorganisme, yang dengan yang diinokulasikan pada medium
sengaja dipelihara satu sama lain disebut inokulum, dengan
dalam asosiasi, dikenal menginokulasi medium agar nutrient
sebagai biakan dua-jenis (Adams, dengan metode cawan gores atau
2010) media cawan tuang, sel-sel
mikroorganisme akan terpisah
Prinsip dari isolasi mikroba sendiri-sendiri. Setelah inkubasi, sel-
adalah memisahkan satu jenis sel mikroba individu memperbanyak
mikroba dengan mikroba lainnya diri secara cepat sehingga dalam
yang berasal dari waktu 18-24 jam terbentuklah massa
campuran bermacam-macam sel yang dapat dilihat dan dinamakan
mikroba. Cara isolasi bakteri koloni. Koloni dapat terlihat oleh
dilakukan dengan metode tuang (pour mata telanjang. Setiap koloni
plate), metode goresan (streak plate), merupakan biakan murni satu macam
metode miring (slant culture), dan mikroorganisme (Joddi, 2016).
metode tegak (stab culture)
(Suriawiria, 2015). Ada beberapa cara yang digunakan
untuk bakteri, fungi, dan khamir
2.2 Teknik Isolasi dengan metode garis, metode tuang,
Media agar merupakan substrat yang metode sebar, metode penuangan,
sangat baik untuk memisahkan serta micromanipulator. Dua
campuran mikroorganisme sehingga diantaranya yang paling sering
masing-masing jenisnya menjadi banyak digunakan adalah teknik
terpisah-pisah. Teknik yang cawan tuang dan cawan gores. Kedua
digunakan untuk menumbuhkan metode ini didasarkan pada prinsip
mikroorganisme pada media agar yang sama yaitu mengencerkan
memungkinkannya tumbuh dengan organisme sedemikian rupa sehingga
agak berjauhan dari sesamanya, juga
individu species dapat dipisahkan 2. Metode tuang atau pour
(plezar, 2016) plate dilakukan dengan 2 cara,
yaitu dengan mencampur suspensi
Mikroba yang hidup di alam terdapat bakteri dengan medium agar pada
sebagai populasi campuran dari suhu 50ºC kemudian
bebagai jenis mikrobia yang berbeda menuangkannya pada petridisk
prinsip dari isolasi mikrobia dalam atau dengan menyemprotkan
memisahkan satu jenis mikroba suspensi pada dasar petridisk,
dengan mikroba lainnya dari kemudian menuang medium agar
lingkungannya dialam dan keatasnya dan diaduk. Setelah agar
ditumbuhkan dalam medium buatan. mengeras, bakteri akan berada
Pertumbuhan mikroba dapat pada tempatnya masing-masing
dilakukan dalam medium padat, dan diharapkan bakteri tidak
karena dalam medium padat sel-sel mengelompok sehingga terbentuk
mikroba akan terbentuk suatu koloni koloni tunggal.
sel yang tetap pada tempatnya, ada 3. Metode sebar atau spread
beberapa teknik isolasi mikroba plate dilakukan dengan
yakni; menyemprotkan suspensi ke atas
1. Metode gores atau streak medium agar kemudian
plate menggunakan loop ose dan menyebarkannya secara merata
menggoreskannya ke permukaan dengan trigalski. Dengan ini
medium agar dengan pola tertentu diharapkan bakteri terpisah secara
dengan harapan pada ujung individual, kemudian dapat
goresan, hanya sel-sel bakteri tumbuh menjadi koloni
tunggal yang terlepas dari ose dan tunggal (Wati, 2013)
menempel ke medium. Sel-sel
bakteri tunggal ini akan 2.3 Definisi Pemurnian Bakteri
membentuk koloni tunggal yang Pemurnian merupakan cara untuk
kemudian dapat dipindahkan ke memisahkan atau memindahkan
medium selanjutnya agar mikroba tertentu dari lingkungannya,
didapatkan biakan murni. sehingga diperoleh kultur murni atau
biakan murni. Kultur murni ialah
kultur yang sel-sel mikrobanya industri maupun dalam kehidupan
berasal dari pembelahan dari satu sel sehari-hari, dalam banyak kasus kita
tunggal (Suriawiria, 2015). dapat menggunakan material tanpa
pemurnian, baik material itu dari alam
Dalam pemurnian mikroba dikenal (misalnya minyak tanah) atau yang
istilah yaitu isolasi mikroba dan disintesis di laboratorium, Pemisahan
kultur murni. Isolasi mikroba adalah atau pemurnian dengan metode
memindahkan mikroba dengan tertentu perlu dilakukan. Demikian
lingkungannya dengan mengisolasi pula dalam pekerjaan di laboratorim
mikroba bakteri yang diperlukan atau maupun dalam proes industi banyak
dengan kata lain mikroba yang tidak yang melibatkan pemisahan dan
kita butuhkan segera di singkirkan, pemurnian. (Ali, 2009)
sehingga diperoleh kultur murni atau
biakan murni (Trianda, 2011). 2.4 Teknik Pemurnian Bakteri
Dalam teknik pemeliharaan bakteri,
Pemisahan dan pemurnian sangat perlu diperhatikan dalam
merupakan suatu cara yang dilakukan masalah pemenuhan nutrisi bagi
untuk memisahkan atau memurnikan bakteri dan mikroba lainnya agar
suatu senyawa atau sekelompok dapat terus survive dan tumbuh
senyawa yang mempunyai susunan optimal pada suatu lingkungan,
kimia yang berkaitan dari suatu sehingga perlu ditemukannya media
bahan, baik dalam skala laboratorium yang cocok dan bagus untuk
maupun skala industri. Pada pertumbuhan bakteri. Media tersebut
prinsipnya, pemisahan dilakukan dikenal sebagai media agar. Media
untuk memisahkan dua zat atau lebih agar memungkinkan suatu bakteri
yang saling bercampur, sedangkan tetap tumbuh dengan baik di koloni
pemurnian dilakukan untuk yang telah ada dan sejenis dengan
mendapatkan zat murni dari suatu zat diriya. Sehingga dalam kultur bekteri,
yang telah tercemar oleh zat satu koloni dianggap sebagai satu
lain. Pemisahan dan pemurnian organisme yang sejenis. Namun
campuran memiliki manfaat yang dalam isolasi dan pemurnian bekteri,
sangat penting dalam ilmu kimia, perlu adanya teknik teknik yang
dipelajari dan dikuasai. Yakni teknik dengan cara menambahkan pelarut
dilusi, teknik pour plate, serta teknik agar diperoleh volume akhir yang
streak plate. Dalam isolasi kultur lebih besar. Jika suatu larutan
murni bakteri, perlu diperhatikan senyawa kimia yang pekat
komponen komponen yang diencerkan, kadang-kadang sejumlah
dibutuhkan untuuk menunjang panas dilepaskan. Hal ini terutama
kehidupan bakteri itu sendiri ( Gobel, dapat terjadi pada pengenceran asam
Risco, B., dkk., 2008 ). sulfat pekat (Tortora, 2012).

Dalam teknik pemeliharaan bakteri, Pengenceran adalah melarutkan atau


sangat perlu diperhatikan dalam melelurkan mikroba dari substratnya
masalah pemenuhan nutrisi bagi ke dalam udara yang lebih mudah
bakteri dan mikroba lainnya agar penanganannya. Tujuan pengenceran
dapat terus survive dan tumbuh adalah untuk mengurangi kepadatan
optimal pada suatu lingkungan, kepadatan bakteri yang ditanam (Fais,
sehingga perlu ditemukannya media 2009).
yang cocok dan bagus untuk
pertumbuhan bakteri. Media tersebut Pengenceran yaitu suatu cara atau
dikenal sebagai media agar. Dalam metoda yang diterapkan pada suatu
isolasi dan pemurnian bekteri, perlu senyawa dengan jalan menambahkan
adanya teknik teknik yang dipelajari pelarut yang bersifat netral, lazim
dan dikuasai. Yakni teknik dilusi, dipakai yaitu aquadest dalam jumlah
teknik pour plate, serta teknik streak tertentu. Penambahan pelarut dalam
plate. Dalam isolasi kultur murni suatu senyawa dan berakibat
bakteri, perlu diperhatikan komponen menurunnya kadar kepekatan atau
komponen yang dibutuhkan untuk tingkat konsentrasi dari senyawa yang
menunjang kehidupan bakteri itu dilarutkan/diencerkan (Rusmana,
sendiri (Suryanto, 2009). 2009).

2.5 Definisi Pengenceran Pengenceran merupakan proses yang


Pengenceran adalah mencampur dilakukan untuk menurunkan atau
larutan pekat (konsentrasi tinggi) memperkecil konsentran larutan
dengan menambah zat pelarut ke
dalam larutan, sehingga volume Menurut Gunawan (2008) Metode
berubah (Pujiyanto, 2008). pengenceran yang dilakukan yaitu
dengan menambahkan 0,1 ml air
2.6 Teknik Pengenceran sampel kedalam 0,9 ml akuades yang
Teknik pengenceran ini adalah sudah disterilkan. Ulangi sampai
melarutkan atau melepaskan mikroba sampel benar benar jernih. Rumus
dari substratnya ke dalam air pengenceran yaitu :
sehingga mudah penanganannya. M1.V1 = M2.V2
Sampel yang telah diambil kemudian Ket:
disuspensikan dalam aquades steril. M1 = molaritas awal larutan
Teknik dilusi sangat penting dalam V1 = volume awal larutan
analisa mikrobiologi karena hampir M2 = molaritas akhir larutan
semua metode penelitian dan V2 = volume akhir larutan
perhitungan jumlah sel mikroba
menggunakan teknik ini, seperti TPC 2.7 Fungsi Pemurnian bakteri Dan
(Total Plate Count). Nurohaianah et Pengenceran
al, 2008). Kultur murni atau biakan sangat
berguna dalam mikrobiologi, yaitu
Pada metode perhitungan cawan untuk menelaah dan menemukan
dilakukan pengenceran yang jenis mikroorganisme, termasuk
bertingkat yang mana ditujukan untuk penelaahan ciri-ciri morfologis,
membentuk konsentrasi dari suatu fisiologis, atau serologis, yang berarti
suspensi bakteri. Sampel yang telah di popolasi yang terdiridari satu macam
encerkan ini di hitung ke dalam mikroorganisme saja (Hadioetomo,
cawan baru kemudian di tuang ke 2013).
mediumnya (metode tuang).
Kemudian setelah diinkubasi selama Pemurnian bakteri berfungsi untuk
24- 48 jam, amati koloni yang tumbuh untuk mengembangbiakkan mikroba
dan koloni yanng diamati hanyalah murni atau mikroba homogen yang
koloni yang berjumlah 30- 300 koloni dimaksudkan bakteri yang
(Gobel, 2008). terkandung adalah sejenis, dalam
praktikumnya kita disiapkan untuk
steril dan higienis dari mikroba agar III. METODOLOGI
media pemurnian mikroba tidak 3.1 Waktu dan Tempat
terkontaminasi (Trianda, 2011). Praktikum ini mulai dilaksanakan
pada hari Rabu tanggal 23 September
Fungsi dari pengenceran bertingkat 2018 pukul 17.00 WIB sampai
yaitu memperkecil atau mengurangi dengan selesai di Laboratorium
jumlah mikroba yang tersuspensi Perikanan dan Kelautan Universitas
dalam cairan. Penentuan besarnya Lampung.
atau banyaknya tingkat pengenceran
tergantung kepada perkiraan jumlah 3.2 Alat dan Bahan
mikroba dalam sampel. Digunakan Alat yang digunakan pada praktikum
perbandingan 1 : 9 untuk sampel dan ini adalah cawan petri, tabung reaksi,
pengenceran pertama dan seterusnya, pipet tetes, jarum ose, plastic wrap,
sehingga pengenceran berikutnya bunsen, dan nampan.
mengandung 1/10 sel mikro Bahan yang digunakan pada
organisma dari pengenceran praktikum ini yaitu ikan sampel sakit,
sebelumnya (Dwidjoseputro, 2010). sampel air tawar, sampel air laut,
media TSA, dan media Zobell 2216E.
Dalam kimia, pengenceran diartikan
pencampuran yang bersifat homogen 3.3 Cara Kerja
antara zat terlarut dan pelarut dalam 3.3.1 Inokulasi dan Pemurnian
larutan. Zat yang jumlahnya lebih Bakteri Air Tawar
sedikit di dalam larutan disebut (zat) Diambil air sampel sebanyak 25µl
terlarut atau solut, sedangkan zat yang menggunakan mikropipet, teteskan
jumlahnya lebih banyak daripada zat- pada permukaan media agar lempeng
zat lain dalam larutan disebut pelarut lalu diratakan dengan spreder. Diberi
atau solven, atau dengan kata lain label nama, sumber sampel, dan
pengenceran adalah mencampur tanggal. Diinkubasi secara terbalik
larutan pekat (konsentrasi tinggi) pada suhu 30oC selama 24 jam.
dengan cara menambahkan pelarut Kemudian diamati koloni yang
(Waluyo, 2009). tumbuh dan cari koloni yang
memiliki morfologi berbeda, diambil label nama, sumber sampel, dan
koloni tersebut dengan ose dan tanggal. Diinkubasi secara terbalik
digores pada permukaan agar pada suhu 30oC selama 4 hari.
lempeng, kemudian diinkubasi pada Kemudian diamati koloni yang
suhu 30oC selama 24 jam . koloni tumbuh dan cari koloni yang
yang telah murni dapat ditanam memiliki morfologi berbeda, diambil
dalam media agar miring dengan cara koloni tersebut dengan ose dan
goresan. digores pada permukaan agar
lempeng, kemudian diinkubasi pada
3.3.2 Inokulasi dan Pemurnian suhu 30oC selama 24 jam . koloni
Bakteri Air Laut yang telah murni dapat ditanam
Diambil air sampel sebanyak 25µl dalam media agar miring dengan cara
menggunakan mikropipet, teteskan goresan.
pada permukaan media agar lempeng
lalu diratakan dengan spreder. Diberi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
Pada praktikum ini didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Data Hasil Inokulasi

N
Kel Gambar Sampel Warna Bentuk Tekstur
o
Tidak
1 Kuning Cembung
Beraturan
Tidak Cembung
2 Kuning
Beraturan
1 3 Air PAM Kuning Bulat Cembung
Tidak Cembung
4 Kuning
Beraturan
Tidak Cembung
5 Kuning
Beraturan
Tidak Cembung
6 Kuning
Beraturan
Tidak Cembung
7 Kuning
Beraturan
8 Kuning Bulat Cembung
Putih Cembung
1 Bulat
Susu
Putih Bulat Cembung
2
Susu
Putih Bulat Cembung
3
Susu
Putih Bulat Cembung
4
Kolam Susu
2
Budidaya Putih Bulat Cembung
5
Susu
Putih Bulat Cembung
6
Susu
Putih Bulat Cembung
7
Susu
Putih Bulat Cembung
8
Susu
Kekuni Bulat Cembung
1
ngan
Kekuni Bulat Cembung
2
ngan
3 Air Sungai
Kekuni Bulat Cembung
3
ngan
Kekuni Bulat Cembung
4
ngan
Putih Tidak
4 1 Ikan Mas Cembung
Keruh Beraturan
Putih
2 Kekuni Bulat Datar
ngan

Putih Bulat
1 Kekuni tidak Datar
ngan beraturan
Putih
2 Kekuni Bulat Cembung
ngan
Putih
3 Kekuni Bulat Cembung
ngan
Putih
4 Kekuni Oval Datar
ngan
5 Ikan Nila
Putih
5 Kekuni Bulat Cembung
ngan
Putih
6 Kekuni Lonjong Datar
ngan
Putih
7 Kekuni Bulat Cembung
ngan
Putih
8 Kekuni Bulat Datar
ngan
Putih
6 1 Ikan Lele Kekuni Bulat Datar
ngan
Putih
dengan
2 Sedikit Bergerigi Cembung
Kekuni
ngan

Putih
1 Kekuni Bulat Cembung
ngan
Putih
Tidak
2 Kekuni Cembung
Beraturan
ngan
Putih
Tidak
3 Kekuni Cembung
Beraturan
ngan
Putih
4 Kekuni Bulat Cembung
Ikan ngan
7
Cupang Putih
5 Kekuni Bulat Datar
ngan
Putih
Tidak
6 Kekuni Cembung
Beraturan
ngan
Putih
7 Kekuni Bulat Cembung
ngan
Putih
8 Kekuni Bulat Datar
ngan

4.2 Pembahasan
Praktikum ini dilakukan teknik Isolasi Menurut Gunawan (2008) Metode
bakteri yang dilakukan pada air pengenceran yang dilakukan yaitu
sampel maupun ikan sampel yang dengan menambahkan 0,1 ml air
sama, yaitu menggunakan teknik sampel kedalam 0,9 ml akuades yang
gores, atau pengerikan yaitu dengan sudah disterilkan. Ulangi sampai
cara menggores loop ose yang sudah sampel benar benar jernih. Rumus
berisi bakteri keatas permukaan pengenceran yaitu :
media agar lempeng. Hal ini M1.V1 = M2.V2
diperkuat oleh penelitian Wati, Ket:
(2013). Berdasasakan teknik isolasi M1 = molaritas awal larutan
ada beraneka macam cara yaitu gores, V1 = volume awal larutan
sebar, dan tuang. Pada metode gores M2 = molaritas akhir larutan
yang kita lakukan sama seperti V2 = volume akhir larutan
literature yaitu menggunakan loop
ose dan menggoreskannya ke Pada teknik pemurnian bakteri yang
permukaan medium agar dengan pola dilakukan teknik streak, teknik dilusi.
tertentu dengan harapan pada ujung Bakteri yang telah diisolasi diambil
goresan, hanya sel-sel bakteri tunggal menggunakan ose dan kemudian
yang terlepas dari ose dan menempel distreak kedalam cawan petri
ke medium. menggunakan pola yang ditentukan.
Tujuan dari pemurnian itu sendiri
Teknik pengenceran yang dilakukan adalah mendapatkan bakteri murni
pada praktikum ini yaitu dengan cara dari zat/larutan yang telah tercemar
mencampurkan air sampel dengan zat lain. Cara lain untuk tidak
NaCl atau aquades. Hal ini terjadi terkontaminasi dengan udara maupun
karena tujuan dari pengenceran yaitu organisme yang merugikan
memperkecil konsentrasi pada suatu seharusnya alat dan bahan yang
larutan dengan menambah zat pelarut sebelum digunakan di pananaskan
sehingga volume larutan berubah hal terlebih dahulu.
ini juga menyebabkan bakteri pada air Dapat dilihat pada hasil tabel yang
tersebut tidak terlalu padat dan telah di peroleh bahwa hasil dari
bakteri akan terpecah tidak berkoloni. setiap kelompok tidak sama atau
berbeda, setiap kelompok memiliki Kesimpulan pada praktikum ini
koloni bakteri yang bervariasi. Ada adalah mengisolasi dan
banyak koloni yang dapat ditemukan menginokulasi mempunyai beberapa
pada praktikum inokulasi ini. Pada teknik yaitu teknik gores, teknik
setiap kelompok ada yang dilusi dan teknik strake plate dengan
menemukan hanya sedikit koloni menggunakan media agar lempeng
bakteri dan ada juga yang dan media agar miring.
menemukan banyak jenis bakteri.
Koloni yang ditemukan berbeda 5.2 Saran
karena sampel yang digunakan pada Saran yang dapat diberikan pada
setiap kelompok berbeda, sehingga praktikum ini diharapkannya
hasil yang diperoleh memiliki praktikan lebih kondusif agar
keriteria hasil yang berbeda secara praktikum berjalan dengan lancar
teoretis dan seknifikan. dan asisten lebih memperhatikan
dan membimbing praktikan agar
Penyebab kegagalan pada praktikum praktikan lebih paham dengan
ini kemungkinan terbesar adalah praktikum ini serta diharapkannya
terjadinya kontaminasi pada media praktikan dan asisten memiliki
atau bakteri yang telah diamati. Selain komunikasi yang baik.
itu factor kesterilan ruangan, alat dan
bahan juga sangat mempengaruhi DAFTAR PUSTAKA
kegagalan praktikum ini. Kesalahan Wati, Prasetyani. 2013. Pembuatan
dalam menggunakan teknik-teknik Biogas dari Limbah Cair Industri
inokulasi juga berpengaruh terhadap Bioetanol Melalui Proses
keberhasilan praktikum ini. Ada juga Anaerob (Fermentasi).
faktor praktikan yang belum Universitas Diponegoro :
mengetahui teknik dengan baik Semarang.
sehingga mudah gagal. Gobel, Risco, B. 2008. Mikrobiologi
Umum Dalam Prakte.
V. PENUTUP Universitas Hasanuddin:
5.1 Kesimpulan Makassar.
Alam dkk. 2013. Molecular and Adams , I. M. 2010. Isolasi Bakteri
Biotechnological Aspects of dan Uji Aktifitas Kitinase
Microbial Proteases Microb. Termofilik Kasar dari Sumber
Mol. Biol.Rev.62. Air Panas Tinggi Raja,
Tortora Gerard J, 2012 Microbiology: Simalungun, Sumatera Utara.
An Introduction, Books a la Tesis. Sekolah Pascasarjana
Carte Edition, 11 edition. Universitas Sumatera Utara,
Benjamin Cummings. Medan.
Rusmana A.I 2009. “Isolation and Suryanto, D. dan Munir, E. 2009.
characterization of Potensi Pemanfaatan Isolat
methanotrophic bacteria from Bakteri Kitinolitik Lokal untuk
rice fields. ”Biotropia, vol. 16, Pengendali Hayati Jamur.
pp. 71–78. Prosiding Seminar Hasil-Hasil
Suriwirya 2015. Buku Pegangan Penelitian USU, Medan. Hal: 15-
Kuliah Patologi Klinik I Jilid 1. 25.
Bagian Patologi Klinik Fakultas Pelezar, C. 2016. Dasar-dasar
Mikrobiologi. UI Press: Jakarta.
Kedokteran Universitas
Diponegoro: Semarang.
Joddi Iryadi. 2016. Isolasi dan
Pujiyanto, S., Kusdiyantini, E. dan Karakteristik Bakteri Asam
Laktat Dari Praduk Bekasam
Hadi, M. 2008. Isolasi dan
Ikan Bandeng (Chanos chanos).
Seleksi Bakteri Kitinolitik Isolat Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Lokal yang Berpotensi untuk
Dwijosaputro, D. 2010. Dasar-dasar
Mengendalikan Larva Nyamuk Mikrobiologi. Djambatan:
Malang.
Aedes aegypti L. Jurnal
Trianda, 2011. Pakan Ikan dan
Biodiversitas. 9 (1): 5-8. Perkembangannya. Penerbit
Kansius. Jakarta.
Rochima, E. 2009. Pemurnian dan
Ali, 2009. Isolasi Bakteri Selulotik
Karakterisasi Kitin Deasetilase Termofilik Kompos Pertanian
Desa Bayat, Klaten, Jawa
Termostabil dari Bacillus
Tengah. Universitas Diponegoro:
papandayan Asal Kawah Semarang.
Fais, 2009. Identifikasi Jamur dan
Mojang, Jawa Barat. Makalah
Bakteri dalam Buku Mikrobiologi
Seminar Nasional dan Kongres Dasar Jilid I. Cahaya Pustaka:
Bandung.
PA TPI, Jakarta. Hal: 193-209
Gunawan, 2008. Mikrobiologi Tanah.
Rineka Cipta: Jakarta.

Hadieotomo, 2013. Dunia Mikroba I.


Bharta Karya Aksara: Jakarta

Nuronainanah et all, 2008. Isolasi


Bakteri dan Uji Aktivitas
Protease Termofilik dari Sumber
Air Panas Sipoholon Tapanuli
Sumatera Utara. Sekolah Pasca
Sarjana Universitas Sumatera
Utara: Medan.
Waluyo, L. 2009. Mikrobiologi
Umum. MM Press: Malang.

Anda mungkin juga menyukai