Anda di halaman 1dari 22

ISOLASI DAN

ENUMERASI BAKTERI
Oleh:
1. M. Shobirin (12030204002)
2. Ira Ari Nuraini (12030204024)
3. Ainur Rohmah (12030204
4. Nuril Choiriyah (12030204
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
2014
Latar Belakang
Mikroorganisme hidupnya menyebar di alam,
hampir di semua lingkungan darat bahkan ditubuh
manusia juga terdapat mikroorganisme yang dapat
tumbuh dan berkembang. Mikroorganisme yang dapat
berkembang biak jika keadaan lingkungan yang
mendukung serta nutrisi yang tercukupi adalah bakteri.
Bakteri dapat dipindahkan dari media yang lama ke
media yang baru dengan tekhnik isolasi. Teknik isolasi
adalah suatu teknik yang dilakukan untuk memindahkan
mikroorganisme dari medium lama ke medium yang
baru dengan teliti dan tentunya harus memperhatikan
kesterilan dalam melakukan isolasi tersebut agar tidak
terdapat mikroorganisme lain yang masuk ke dalam
medium yang dapat membuat medium terkontaminasi
sehinga terdapat mikroorganisme yang tidak diinginkan
masuk kedalam medium (Kusnadi, dkk, 2003).

Enumerasi adalah perhitungan jumlah mikroba
yang terkandung di dalam sampel. Enumerasi
digunakan untuk mengetahui jenis dan jumlah
mikroorganisme dapat menggunakan standar yang
disebut Standar Plate Count (SPC). SPC
menjelaskan mengenai cara menghitung koloni
pada cawan serta cara memilih data yang ada untuk
menghitung jumlah koloni di dalam suatu bahan
pangan yang dianalisis (sampel).

Rumusan Masalah
1) Bagaimanakah prosedur isolasi dan
pemurnian bakteri dari lingkungan?
2) Bagaimanakah karakteristik morfologi dari
koloni bakteri dari isolasi sampel air sumur?
3) Berapakah jumlah koloni bakteri yang
terdapat pada sampel uji yang telah dibuat
berdasarkan Standart Plate Count?

Tujuan
1) Mengetahui prosedur isolasi dan pemurnian
bakteri dari lingkungan
2) Mengetahui karakteristik morfologi koloni
bakteri dari isolasi sampel air sumur
3) Mengetahui jumlah bakteri yang ada pada
cawan berdasarkan standart plate count

Kajian Pustaka
Saat ini media agar merupakan media yang
sangat umum digunakan dalam penelitian-penelitian
mikrobiologi. Media agar ini memungkinkan untuk
dilakukannya isolasi bakteri dari suatu sampel,
karakterisasi morfologi, sampai penghitungan
bakteri yang dikenal dengan nama total plate count.
Bentuk koloni bakteri dan warna-warninya mudah
sekali dikenali dengan media ini dengan cara
mengubah komposisi nutrien atau menambahkan
indikator (Achmad, 2007).
Isolasi merupakan memindahkan mikroba dari
medium lama ke medium yang baru dan dilakukan
dengan teliti. Semua alat-alat yang bersangkutan
dengan medium dan pengerjaan inokulasi benar-
benar steril. Beberapa langkah pada pengerjaan
inokulasi dan isolasi mikroba adalah menyiapkan
ruang, pemindahan dengan kawat inokulasi,
pemindahan dengan pipet, dan teknik biakan murni
(Waluyo, 2004).
Enumerasi merupakan perhitungan jumlah
mikroba yang terkandung di dalam sampel.
Enumerasi dapat dilakukan dengan menggunakan
metode-metode seperti: metode pengenceran,
metode perhitungan langsung dalam ruang
(Haemocytometer), metode membran filter, metode
berat kering dan volume sel, metode MPN (Most
Probably Number), dan lain-lain (Ramona dkk,
2007).
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam
melakukan isolasi mikroba yaitu sebagai berikut :
Sifat setiap jenis mikroba yang akan diisolasi.
Tempat hidup atau asal mikroba tersebut.
Medium untuk pertumbuhan yang sesuai.
Cara menginokulasi mikroba.
Cara inkubasi mikroba.
Cara menguji bahwa mikroba yang diisolasi
telah berupa kultur murni dan sesuai dengan
yang dimaksud.
Cara memelihara agar mikroba yang telah
diisolasi tetap merupakan kultur murni
Metode Penelitian
Waktu dan Tempat Penelitian
Pada praktikum mikrobiologi Isolasi
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 5 Maret
2014 pukul 09.00-13.00 WIB. Sedangkan
pratikum Enumerasi dilaksanakan pada hari
Kamis, 6 Maret 2014 pukul 16.00-17.30 WIB.
Kedua praktikum tersebut dilaksanakan di
Laboratorium Mikrobiologi gedung C9 lantai dua
FMIPA Universitas Negeri Surabaya.

Bahan dan Alat-Alat Penelitian

Bahan praktikum isolasi
Sampel uji air sumur 1 mL
Akuades yang sudah steril 63 mL
Media taoge agar yang sudah steril secukupnya
Alkohol secukupnya



Alat praktikum isolasi
Cawan petri steril 6
Tabung reaksi 7
Spet 1 ml 7
Vortex 1
Pembakar spirtus 1
Korek api 1
Panci 1
Kompor 1
Inkubator 1
Tali kasur secukupnya
Kain lap dan tisu secukupnya
Clean wrap secukupnya
Metode
1. Mengambil sampel cair sebanyak 1 ml kemudian memasukannya ke
dalam tabung reaksi berisi 9 ml akuades steril. Homogenisasi larutan
dan didapatkan suspensi pengenceran 10
-1
. Setiap langkah tersebut
dilakukan secara aseptis.
2. Mengambil 1 ml dari pengenceran 10
-1
kemudian memasukannya ke
dalam tabung reaksi berisi 9 ml akuades steril kedua. Homogenisasi
larutan dan didapatkan suspensi pengenceran 10
-2
. Ulangi langkah
yang sama sampai didapatkan suspensi 10
-7
dengan cara aseptis.
Mengambil suspensi pada 10
-5
, 10
-6
dan 10
-7
sebanyak 0,1 ml dan
memasukannya pada cawan petri steril secara terpisah. Melakukannya
secara duplo (satu sampel dari setiap pengenceran ditanam pada dua
cawan petri masing-masing 0,1ml).
3. Tuang media agar taoge yang sudah dicairkan kurang lebih saat
suhunya 45
o
C ke setiap cawan petri yang telah berisi sampel.
4. Mengsuspensikan secara homogen campuran sampel dengan media
tersebut.
5. Menginkubasi biakan pada posisi cawan terbalik, pada suhu 28-30
o
C
selama 24-48 jam.
6. Mengamati dan mencatat karakteristik koloni-koloni yang terbentuk
pada cawan petri

Hasil
Jumlah koloni per pengenceran
Standart plate count keterangan
10
5
10
6
10
7

24 9 39
3,5 x 10
8

Hasil perhitungan
pada pengenceran
10
7
digunakan untuk
pelaporan data
24 14 31
Tabel 1. Hasil Perhitungan Koloni
Koloni
ke-
Karakteristik
optik
Karakteristik
permukaan
pigmentasi Bentuk elevasi Bentuk tepian
1. transclucent halus putih Irregular flat erose
2. opaque halus Putih tulang Irregular raised undulate
3. opaque berkerut Putih tulang Irregular raised entire
4. transclucent halus putih Punctiform flat undulate
5. opaque halus Putih tulang irregular convex undulate
6. transclucent halus putih circular flat lobate
7. transclucent halus putih irregular flat erose
8. transclucent halus putih rizoid flat lobate
9. transclucent halus putih rizoid flat erose
10. transclucent halus putih irregular flat erose
11. opaque berkerut Putih tulang irregular raised undulate
12. transclucent halus putih Circular flat erose
13. opaque halus Putih tulang Spindle raised entire
14. opaque halus Putih tulang Filamentous raised filamentous
15. transclucent halus putih rizoid flat lobate
Tabel 2. Hasil pengamatan morfologi koloni
Pembahasan
Pada praktikum ini digunakan sampel air
sumur. Mikroorganisme dapat dihitung dengan
ketentuan jumlah mikroba sebesar 30-300 koloni.
Mikroorganisme yang dapat tumbuh pada bahan
makanan diantaranya adalah bakteri dan
kapang. Semua bakteri yang tumbuh pada
makanan bersifat heterotropik, yaitu
membutuhkan zat organik untuk
pertumbuhannya (Fardiaz, 1992). Hitungan pada
praktikum ini menggunakan metode SPC
(standart plate count) dan dengan cara hitungan
cawan menggunakan bantuan colony counter.

Pada praktikum ini, digunakan dua cawan
petri (duplo) sehingga dapat diperoleh hasil pada
pengenceran 10
5
adalah 24 koloni (cawan 1) dan
24 koloni (cawan 2), pada pengenceran 10
6
adalah
9 koloni (cawan 1) dan 14 koloni (cawan 2), pada
pengnceran 10
7
adalah 39 koloni (cawan 1) dan 31
koloni

(cawan 2). Mikroba yang tumbuh sesuai
dengan metode SPC dan digunakan untuk
pelaporan data adalah pada pengenceran 10
7
,
yang jumlah mikrobanya sebanyak 35 koloni
sehingga dapat diperoleh nilai SPC sebesar 3,5 x
10
8
.
Untuk karakterisasi koloni, dilakukan
pengamatan terhadap karakteristik optic,
karakteristik permukaan, pigmentasi, bentuk,
elevasi dan bentuk tepian. Sehingga di peroleh
15 koloni yang berbeda.

Simpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa:
Prosedur isolasi yang dilakukan yaitu dengan cara
melakukan pengenceran sampai didapat
pengenceran 10
-7
, kemudian untuk pengenceran 10
-5
,
10
-6
, dan 10
-7
dimasukkan ke dalam cawan petri steril
secara duplo yang masing-masing sebanyak 1 mL.
Kemudian dituangkan media taoge agar yang telah
dicairkan, setelah itu disuspensi dan diinkubasi
selama 24-48 jam.
Karakteristik morfologi koloni mikroorganisme yaitu
Jumlah mikroorganisme dalam suatu sampel didapat
sebesar 3,5 x 10
8


Saran
Pada praktikum isolasi mikroorganisme
diharapkan praktikan dapat menghomogenkan
campuran sampel dengan media secara
perlahan sehingga suspensi tidak terkena tutup
cawan petri. Untuk praktikum enumerasi
diharapkan praktikan dapat teliti dalam
menghitung jumlah koloni.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai