Alhamdulillah Rabbil Alamin, kata terindah sebagai ungkapan rasa syukur penulis atas
petunjuk dan rahmat Allah SWT, sehingga penulis mampu menyelesaikan Makalah
ini. Kesempurnaan hanyalah milik yang Maha Sempurnah, Allah SWT, oleh karena itu Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritikan dan saran yang bersifat membangun sangatlah penulis perlukan demi kesempurnaan
penulisan Makalah ini.
Penulis menyadari pula bahwa dalam penyusunan Makalah tidak terlepas dari
dukungan, bimbingan dan bantuan dari semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih dan penghargaan kepada yang terhormat :
1. Guru Pembimbing yang telah membantu dalam penyusunan tema makalah ini.
2. Orang tua kami yang senantiasa memberi dukungan moral maupun materi kepada kami.
3. Teman-teman yang telah banyak memberikan masukan dalam menyusun Makalah ini,
dan
4. Semua pihak yang bersedia kami wawancarai guna meminta pendapat dan sarannya
dalam menyusun karya ilmiah ini.
Dan akhirnya kepada Allah jualah penulis memohon balasan yang berlipat ganda, semoga
Makalah ini dapat berguna dalam perkembangangan kreativitas dan peningkatan aktivitas bagi
kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Atletik
atletik berasal dari kata Yunani athlon yang berarti berlomba atau
bertanding. Kita dapat menjumpai pada kata penthalton yang terdiri dari kata
pentha berarti lima atau panca dan kata athlon berarti lomba. Arti selengkapnya
adalah panca lomba atau perlombaan yang terdiri dari lima nomor.
Kita mengatakan perlombaan atletik, pengertiannya adalah meliputi
perlombaan jalan cepat, lari, lompat, dan lempar, yang dalam bahasa Inggris digunakan
istilah track and field. Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti
perlombaan yang dilakukan di lintasan (track) dan di lapangan (field). Istilah athletic
dalam bahasa Inggris dan atletik dalam bahasa jerman mempunyai pengertian yang
luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan,
termasuk renang, bola basket, tenis, sepakbola, senam dan lain-lain.
Lari ini berjarak 400 m. Lari estapet adalah lomba antar tim. Inilah satu-satunya
lomba beregu yang ada di cabang atletik. Ada 4 orang atlet lari terpilih di setiap
timnya. Pelari tercepat di tim tersebut akan mengambil posisi terakhir.
Kondisi kritis kadang terjadi ketika seorang pelari memberikan tongkat kepada
pelari berikutnya. Kalau tongkat tersebut terjatuh, maka sepersekian detik
terbuang percuma.
2
2. Lompat Gala
Walaupun cabang atletik satu ini tidak terlalu terkenal, lompat gala mempunyai
tingkat kesulitan khusus. Bila teknik melompat salah, gala yang dipakai dapat saja
mengenai tubuh atlet yang bisa menyebabkan luka serius. Gala yang mempunyai
panjang 4-5 meter terbuat dari fiberglass -dulunya terbuat dari bambu.
Setiap pelompat mempunyai kesempatan tiga kali untuk melewati mistar yang
dinaikan 8-15 cm. Bila lompatan ketiga gagal, maka pelompat tersebut
didiskualifikasi.
3. Maraton
3
4. Sprint atau Lari Jarak Dekat
5. Lompat Jauh
Olah raga satu ini sebenarnya sangat sederhana. Tapi kenyataannya tidak
mudah untuk melambungkan tubuh agar bisa mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
Atlet lompat jauh berlari dari jarak 45 meter, lalu melompat ke lintasan yang telah
ditentukan. Banyak atlet yang didiskualifikasi karena melewati garis lompatan.
4
6. Lempar Lembing
Olah raga ini tidak terlalu populer tapi tetap menarik untuk dibicarakan.
Atlet memegang lembing dan melemparkannya setelah memulai gerakan hanya
sejauh 4 meter. Panjang lembing untuk atlet pria, 260 meter, sedangkan untuk atlet
wanita, 220 meter aja. Cukup panjang. Mmebutuhkan ketahanan tubuh dan
kekuatan fisik yang sempurna untuk mampu melemparkan lembing tersebut sejauh-
jauhnya.
7. Jalan cepat
Adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan
tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki
belakang meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus berada di tanah,
maka kaki tersebut harus lurus/ lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki dalam
keadaan posisi tegak lurus.
5
8. Lari Gawang
Gerakan lari gawang, baik itu 100m, 110m, 200m, 400m putri atau 400m untuk
putra, Pada waktu pengambilan gawang atau melampaui gawang, harus dilakukan
dengan cepat dan secara berurutan, lancar dan rilaks, diusahakan tidak melayang
terlalu lama sehingga kecepatan dapat dipertahankan. Usahakan waktu diatas
gawang dalam keseimbangan yang sebaik-baiknya, dengan badan condong ke
depan.
Hal yang perlu diperhatikan pada waktu melewati gawang :
Bertolak dari jarak 1,95 2,15 m di depan gawang, kaki lurus mendarat
1,05 1,45 m di depan gawang. Ayunan kaki ke depan dengan lutut yang
tidak kaku. Lengan diayunkan sewajarnya, lengan di depan didorong ke depan
setinggi mata lainya dan dipergunakan untuk menjaga keseimbangan.
Bungkukkan badan ke depan mendapat paha dari kaki yang diayunkan ke
depan. Sehingga pada waktu di atas gawang kecondongan badan dipertahankan.
Di atas gawang kaki belakang ditarik ke depan dengan gerakan yang beruntun,
posisi kaki terlipat, paha terbuka ke samping, telapak kaki diputar kearah luar,
dan rata-rata di atas gawang. Usahakan waktu melampaui gawang titik
ketinggian berada tepat di atas gawang, tidak di depan atau dibelakang gawang.
pusatkan Posisi Pandangan ke depan bagian atas gawang.
Star dan mengambil gawang pertama merupakan hal yang menentukan
bagi seorang pelari gawang, terutama lari gawang 100 meter wanita dan 110
meter pria. Star harus dilakukan dengan kecepatan tinggi dan tidak mengurangi
kecepatan saat mengambil gawang pertama. kelancaran mengambil gawang
pertama ini sangat berpengaruh pada pengambilan gawang berikutnya.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dalam olahraga atletik banyak sekali melibatkan bagian-bagian tubuh bagian
atas dan bawah mulai dari otot, sendi, sumbu dan bidang. Hasil dari kombinasi yang
lengkap dari bagian-bagian tubuh tersebut menghasilkan suatu gerakan dan fisik yang
baik dalam atletik.
B. Saran
Untuk menyempurnakan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca atau pihak yang menggunakan makalah ini. Berpegang pada prinsip tidak
ada gading yang tidak retak dan tidak ada final dalam ilmu. Dengan kerendahan hati
penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, dengan senang hati
kritik dan saran dan pandangan dari berbagai pihak untuk menyempurnakan makalah
ini. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://muhammadthursina.blogspot.co.id/2016/03/makalah-atletik-lengkap-dengan-
gambar.html