Anda di halaman 1dari 8

TUGAS IPA

TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN

Dibuat oleh:
ALFIAN WIBOWO LAKSONO

Kelas:
9H

Sekolah:
MTsN 2 PROBOLINGGO

1
KATA PENGANTAR

Atas berkat rahmat Allah swt. Yang telah memberikan nikmat sehat kepada
penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik guna
melengkapi Tugas Mata Pelajaran IPA yang berjudul “Tnah dan Keberlangsungan
Kehidupan”
Dengan rasa bangga pula penulis sajikan Makalah ini dengan semaksimal
mungkin agar dalam penyajian Makalah ini benar-benar memuaskan, cukup
memadai, mudah dipahami, dan ada manfaat.
Walaupun demikian penulis memaklumi bahwa Makalah yang penulis sajikan
belum sempurna. Meaki penulis telah beusaha semaksimal mungkin, Penulis
berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan akan
menambah pengetahuan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan atas segala
kekurangannya penulis mohon saran dan kritiknya yang dapat memperbaiki
pembuatan makalah lainnya.

2
DAFTAR ISI

Cover ……………………………………………………………………………..
Kata Pengantar ……………………………………………………………………
Daftar Isi ……………………………………………………………………………
Bab I
A. Latar Belakang ……………………………………………………………
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………….
Bab II
Bab III
A. Kesimpulan ……………………………………………………………….
B. Saran ………………………………………………………………………
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah merupakan komponen yang penting bagi keberlangsungan
kehidupan di bumi. Tumbuhan memperoleh air dan nutrisi dari tanah,
emudian diolahnya sehingga dapat dimanfaatan oleh organisme lain
termasuk manusia. Begitu penting peran tanah bagi kehidupan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran tanah bagi kehidupan?
2. Bagaimana peran organism tanah?
3. Bagaiman proses pembentukan tanah?
4.Bagaimana komponen tanah?

4
A. Struktur Penyusun Tanah
Tanah merupakan campuran dari batuan yang telah lapuk, penguraian
bahan organic, mineral, air, dan udara. Tanah terbentuk karena adanya
pelapukan fisikawi, kimiawi, dan pelapukan biologis. Ketika tsnsh digali
sampai dalam, biasanya akan tampak lapisan-lapisan tanah (horizon tanah)

Horizon A merupakan lapisan teratas, terdiri atas campuran dari


pelapukan batuan dengan berbagai tekstur, organisme hidup, dan zat
organic.
Horizon B merupakan lapisan yang memiliki kandungan zat organic
lebih sedikit dibandingkan dengan lapisan di atasnya
Horizon C merupakan lapisan yang tersusun atas batuan, yang
berperan sebagai penyedia material untuk tanah bagian paling atas.
Horizon D merupakan lapisan tanah yang tersusun atas bebatuan yang
padat, keras, dan sulit mengalami perubahan

B. Unsur yang Terkandung dalam Tanah


1. Batuan
Batuan merupakan bahan padat yang terbentuk secara alami yang
tersususn atas campuran mineral dan senyawa lain dengan berbagai
komposisi. Para ahli geologi mengelompokkan batuan menjadi tiga jenis
berdasarkan proses terjadinya batuan beku, sedimen , dan metamorf
2. Udara
Selain diantara butiran tanah, rongga udara juga terdapat di antara
batuan yang terdapat di tanah, di antara batuan dan butiran tanah, diantara
butiran tanah dengan akar tumbuhan, ataupun di antara akar tanaman
dengan batu.
3. Humus
Humus adalah komponen organic yang dihasilkan dari proses
dekomposisi hewan atau tumbuhan yang telah mati, daun yang gugur,
ataupun kotoran hewan oleh bakteri dan jamur.

5
4. Air
kelembapan tanah disebabkan keberadaan air di dalam tanah. Tumbuhan
juga memerlukan air. Air diserap oleh tumbuhan setelah air menembus
tanah dan mencapai akar.
5. Mineral
di dalam tanah terdapat berbagai macam ion positif dan negatif. Ion-ion
tersebut merupakan nutrisi bagi tumbuhan yang diserap melalui akar.
6. Komponen Organik
Organisme tanah tersebut menguraikan bahn-bahan yang berasal dari
sisa makhluk hidup menjadi material organik

C. Jenis-Jenis Tanah

1. Tanah Aluvial
Tanah alluvial merupakan tanah yang berasal dari sedimen lumpur
yang dibawa oleh air sungai. Tanah ini merupakan hasil erosi yang
kemudian diendapkan bersama dengan lumpur sungai. Ciri khas dari
tanah alluvial adalah memiliki warna yang kelabu dan sifatnya subur.

2. Tanah Vulkanis
Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari abu gunung api
atau vulkanis atau material letusan gunung api yang sudah mengalami
pelapukan. Tanah vulkanis mengandung banyak unsur hara sehingga
sifatnya sangat subur.

3. Tanah Humus
Tanah humus adalah jenis tanah yang muncul akibat tumbuh-tumbuhan
yang membusuk. Berbagai tumbuhan yang membusuk ini membuat
tanah humus mengandung unsur hara yang tinggi. Artinya, tanah ini
pun bersifat sangat subur.

4. Tanah Gambut
Tanah organosol juga sering dikenal dengan sebutan tanah gambut.
Tanah ini terbentuk dari proses pelapukan bahan -bahan organik,
seperti dari sisa pembusukan tanaman rawa. Pembusukan bahan
organik yang terjadi pada tanaman ini terjadi kurang sempurna karena
selalu tergenang air.

5. Tanah Kapur
Tanah kapur merupakan jenis tanah di Indonesia yang berasal dari
batuan kapur. Tanah kapur bersifat tidak subur. Meski demikian, tanah
ini masih bisa ditanami tanaman seperti pohon jati.

6
6. Tanah Laterit
Tanah laterit merupakan jenis tanah yang sifatnya tidak subur, atau
bahkan dapat dikatakan sudah hilang kesuburannya. Ini karena dalam
tanah laterit, banyak terkandung zat besi dan alumunium. Kandungan
unsur hara dalam tanah ini sudah hilang karena terlarut oleh curah
hujan yang tinggi.

D. Fungsi Tanah

a. Tempat Hidup Hewan dan Bakteri


Tanah berfungsi sebagai tempat hidup berbagai macam hewan. Selain hewan,
dalam tanah juga terdapat bakteri, meskipun tidak dapat kamu lihat pada saat
pengamatan. Bermiliar miliar hewan dan bakteri hidup di atas tanah dan di
dalam tanah.
b. Penunjang Kesehatan dan Penyedia Keperluan Manusia
Berbagai aktivitas manusia dilakukan di atas tanah. Tumbuhan yang
merupakan sumber pangan utama bagi hampir semua makhluk hidup, tumbuh
di tanah. Selain mengandung nutrisi yang penting bagi tumbuhan, tanah juga
menyimpan berbagai macam logam, batu bara, dan minyak bumi yang
dibutuhkan oleh manusia untuk penunjang kehidupannya.
c. Penyedia dan Penyaring Air
Beberapa bahan penyebab polusi (polutan) yang masuk ke tanah melalui air,
atau secara langsung masuk ke tanah, dapat dinetralkan oleh tanah dan
menjadi bahan yang tidak membahayakan lingkungan. Oleh karena, di dalam
tanah terdapat bakteri atau mikroorganisme yang berfungsi menguraikan
senyawa kompleks atau senyawa yang berbahaya, menjadi senyawa yang
lebih sederhana dan tidak merusak lingkungan.

E. Gambar Tanah

7
8

Anda mungkin juga menyukai