Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM IPA

Acara 4. Tanah dan Keberlangsungan Hidup (Kegiatan 2)

Disusun Oleh :

Nama : Nadyatus Sholihah (1820600008)

Semester : IV

Kelompok : 4 (Empat)

Anggota Kelompok : Asna Maulina Nihayah (1820600019)

Zakaria Dafa Nugroho (1820600010)

PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

2022
PERCOBAAN 5
TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN HIDUP (KEGIATAN 2)

I. TUJUAN
Pada praktikum ini bertujuan untuk :
a. Mengetahui Sifat Tanah

II. DASAR TEORI


2.1 Pengertian Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup, termasuk
tempat hidup bagi tumbuhan. Tumbuhan misalnya pohon jeruk tidak mampu
berpindah- pindah untuk mencari kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, tanah
harus dapat menyediakan segala keperluan hidup bagi pohon jeruk tersebut
sehingga dapat terus tumbuh dan menghasilkan buah sehingga dapat kita
nikmati.
Tumbuhan memerlukan unsure hara atau nutrisi pada tanah yang berupa
mineral-mineral dan air yang terkandung dalam tanah. Beberapa tumbuhan,
misalnya tanaman polong-polongan dan kacang-kacangan membutuhkan
bakteri yang ada di tanah untuk membantu akar melakukan penyerapan dan
pengolahan zat hara.
Beberapa peran tanah, diantaranya:
1. Tempat Hidup Hewan dan Bakteri
2. Penunjang Kesehatan dan Penyedia Keperluan Manusia
3. Penyedia dan Penyaring Air

2.2 Peran Organisme Tanah


Tanah menyimpan milyaran organisme di dalamnya. Selain makhluk
hidup yang tampak secara kasat mata, di dalam tanah juga terdapat milyaran
organisme yang tinggal di dalamnya. Sayangnya, dari sekian banyak
organisme tanah hanya sedikit yang sudah mampu dikenali oleh para ahli.
Organisme tanah pada umumnya berada pada lapisan tanah bagian atas,
kurang lebih 10 cm di bawah permukaan tanah. Aktivitas biologis yang ada di
tanah 80-100% dilakukan oleh jamur dan bakteri. Hasil dari aktivitas biologis
yang dilakukan oleh hewan, jamur, dan mikroorganisme inilah yang dapat
mempengaruhi kesuburan, tekstur tanah, dan kegemburan tanah. Berikut ini
uraian lebih lanjut tentang beberapa peranan organisme tanah.
1. Dekomposer
Organisme tanah melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap
bahan- bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya,
daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan
yang telah mati menjadi materi organik yang lebih sederhana. Selain
menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat membantu
pelapukan bantuan menjadi bahan-bahan anorganik atau yang biasa kita
sebut mineral tanah. Materi organik dan mineral yang ada di tanah inilah
yang disebut dengan zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan
organisme tanah sebagai decomposer dimanfaatkan untuk membuat
pupuk kompos, yaitu pembuatan pupuk dari bahan organik.
2. Periksa Kimia dalam Tanah
Bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi
organik. Misalnya bakteri Nitrosomonas yang terlibat dalam reaksi
penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk
hidup menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Mikoriza,
yaitu jamur yang mampu membantu tanaman untuk meningkatkan
kemampuannya menyerap unsur hara berupa fosfor.
3. Pengurai Polutan dalam Tanah
Organisme tanah dapat berperan sebagai agen biologis yang mampu
membersihkan polutan dalam tanah. Organisme tanah menguraikan
bahan kimia yang masuk ke tanah misalnya herbisida dari hasil
pertanian. Penguraian herbisida dapat dilakukan dengan lebih cepat jika
aktivitas organisme tanah semakin tinggi. Unsur racun dan polutan
seperti arsenik, kromium, dan merkuri dapat “terkunci” di tanah karena
terakumulasi di dalam tubuh bakteri. Polutan-polutan tersebut tidak
menyebabkan polusi bertambah parah.
4. Pencegah Penyakit Tanah
Pada kondisi normal ketika tanah memiliki jumlah senyawa organik dan
aktivitas organisme yang tinggi maka organisme tanah dapat melawan
organisme penyakit yang masuk ke tanah. Kondisi tanah yang normal
dapat tercipta ketika aktivitas pertanian dan perkebunan tidak berlebihan
dan tidak banyak menggunakan bahan kimia untuk pupuk dan pestisida.
Secara alami, organisme yang ada di tanah memanfaatkan prinsip
pengendalian biologis, yaitu predator dan mangsa sehingga organisme
yang mengganggu tanah dapat terkendali.
5. Pemberi Pengaruh pada Tekstur Tanah
Tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan
teksturnya. Jenis tanah dapat ditentukan berdasarkan jumlah partikel
penyusun yang paling banyak terdapat pada tanah tersebut. Partikel
yang terdapat di dalam tanah adalah pasir, liat, dan debu. Tekstur tanah
secara sederhana dapat ditentukan berdasarkan “Uji Rasa”.
Tanah memiliki ukuran partikel yang berbeda-beda, oleh karena
itu kita mengolongkan tanah menjadi beberapa jenis tanah seperti tanah
lempung, tanah liat dan pasir, ataupun tanah campuran dari ketiganya.
Jenis tanah dapat diberi nama berdasarkan ukuran partikel utama atau
kombinasi dari ukuran partikel yang paling melimpah. Sebagai contoh,
kita dapat menyebut “tanah liat berpasir” ketika tanah tersebut dapat
dibuat menjadi pita yang tipis dan panjang, serta terasa berpasir. Oleh
karena itu kita dapat mengetahui bahwa tanah tersebut tersusun atas
tanah liat dan pasir.
Pembentukan tekstur tanah ini tentunya tidak lepas dari bantuan
beberapa makhluk hidup seperti cacing atau akar tumbuhan yang
mampu mempercepat pemecahan partikel-partikel tersebut dari batuan.
Akar tumbuhan mampu menembus batuan karena akar mampu
mengeluarkan zat asam sehingga secara kimiawi dapat membatu
pelapukan batuan

III. ALAT DAN BAHAN


Alat dan Bahan yang digunakan :
a. Tanah lempung dan pasir
b. Air
c. Botol plastik bekas ukuran sedang
d. Gunting atau cutter
e. Paku besar

IV. PROSUDER PERCOBAAN


Cara Kerjanya yaitu :
1. Potong botol plastik menjadi dua bagian
2. Lubangi ujung botol dengan menggunakan paku/peniti. Perhatikan
bahwa jumlah dan besarnya lubang harus sama pada setiap botol.
3. Memasukkan kedua jenis tanah pada bagian atas masing-masing botol
dengan volume yang sama.
4. Beri air sebanyak 100 mL pada masing-masing botol, kemudian amati air
yang tertampung selama 15 menit.
5. Setelah 15 menit ukur volume air yang tertampung ke dalam gelas ukur
dengan cermat, kemudian tulis hasil pengamatan.

V. DATA / HASIL PERCOBAAN


5.1 Tabel Pengamatan

No Jenis Tanah Volume Air Awal Volume Air yang


Tertampung
1. Taah Lempung 100 ml 80 ml
2. Pasir 100 ml 90 ml

5.2 Gambar Pengamatan


Tanah Pasir

HASIL

Tanah Lempung

HASIL

VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


5.1 ANALISIS
Pada percoaban ini menggunakan alat dan bahan seperti 2 botol bekas, air
serta jenis tanah seperti tanah liat dan pasir. Percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan air sebanyak 50 ml kemudian mengamati air yang tertampung
selama 15 menit, dengan melakuka percobaan sebanyak 2 kali
menggunakan jenis tanah yang berbeda, percobaan pertama menggunakan
jenis tanah lempung, dan percobaan kedua menggunakan jenis tanah pasir.
Pada percobaan pertama selama 15 menit air yang tertampung sebanyak 80
ml, dan Pada percobaan kedua selama 15 menit yang tertampung sebanyak
90 m.

5.2 PEMBAHASAN
Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup, termasuk
tempat hidup bagi tumbuhan. Tumbuhan misalnya pohon jeruk tidak mampu
berpindah- pindah untuk mencari kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, tanah
harus dapat menyediakan segala keperluan hidup bagi pohon jeruk tersebut
sehingga dapat terus tumbuh dan menghasilkan buah sehingga dapat kita
nikmati.
Pada percobaan ini yaitu mengetahui sifat tanah, berdasarkan hasil
percobaan pertama menggunakan jenis tanah lempung menghasilkan sedikit
menampung air yaitu sebesar 80 ml, maka dapat dikatakan percobaan ini
sesuai dengan teori, menurut teori yang paling sedikit menampung air adalah
tanah lempung, hal ini tanah lempung memiliki ukuran partikel kecil dan
tampak padat,sehingga air akan sulit melewati tanah lempung. Namun, jika
telah berada diantara partikel tanah lempung air akan tersimpan atau
tertahan, oleh karena itu percobaan ini dikatakan berhasil, volume air yang
didapat dari tanah lempung sebesar 80 ml lebih sedikit dari tanah berpasir.
Berdasarkan hasil percobaan kedua menggunakan jenis tanah pasir yang
dapat menampung banyak air yaitu sebesar 90 ml, maka dapat dikatakan
percobaan ini sesuai dengan teori, menurut teori yang paling banyak
menampung air adalah tanah pasir, hal ini dikarenakan tanah pasir memiliki
ukuran partikel lebih bedar dan pori-pori anta artikel yang longgar sehingga
air tidak tersimpan pada tanah pasir.oleh karena itu itu percobaan ini
dikatakan berhasil, volume air yang didapat dari tanah pasir sebesar 90 ml
lebih banyak dari tanah lempung.
Sehingga berdasakan percobaan diatas masing-masing tanah memiliki
sifat sebagai berikut:
1. Tanah lempung : ukuran partikelnya kecil,padat,berwarna gelap,sulit
ditembus air dan mampu menahan air
2. Tanah pasir : ukuran partikelnya besar,berpori,mudah tembus
air,tidak bisa menanahan air dalam waktu yang lama.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN


7.1 KESIMPULAN
Pada percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa tanah yang
paling sedikit menampung air adalah tanah lempung dengan air yag
tertampung sebesar 80 ml, hal ini dikarenakan tanah lempung memiliki sifat,
ukuran partikelnya kecil, padat, berwarna gelap, sulit ditembus air, mampu
menahan air. Sedangkan tanah yang paling banyak menampung air adalah
tanah pasir dengan air yang tertampung sebesar 90 ml, hal ini dikarenakan
tanah pasir memiliki sifat, ukuran partikelnya besar, berpori, mudah ditembus
air, tidak bisa menahan air dalam waktu yang lama.

7.2 SARAN
praktikan harus memahami lebih dalam tentang berbagai jenis macam tanah
yang berada di bumi,untuk menghindari kesalahan pengamatan juga
dibutuhkan ketelitian dalam menentukan sifat tanah, selain itu untuk bahan
dan alat praktikum diharuskan sudah lebih baik agar daya penunjang untuk
hasil praktikum lebih akurat.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Mobinta Kusuma,M.Pd, Yuni Arfiani,M.Pd.Buku DIKTAT PRAKTIKUM ILMU
PENGETAHUAN ALAM (IPA)
Murtilaksono, K., & Wahyuni, E. D. (2004). Hubungan Ketersediaan Air
Tanah dan Sifat-Sifat Dasar Fisika Tanah. Jurnal Ilmu Tanah dan
Lingkungan, 6(2), 46-50.
Andika,surjaro .2002”studi sifat fisis tanah pada daerah rawan longsor”jurnal
taksonomis,volume 7 No.2 :165-166.

IX. JAWABAN PERTANYAAN


1. Jenis tanah manakah yang paling sedikit menampung air? jelaskan?
Jawaban : Jenis Tanah lempung. Karena tanah lempung memiliki ukuran
partikel kecil dan tampak padat. Sehingga air akan sulit melewati tanah
lempung. Namun, jika telah berada diantara partikel tanah lempung air
akan tersimpan/tertahan. Oleh karenanya volume air yang tertampung di
botol lebih sedikit (80 mL).
2. Jenis tanah manakah yang paling banyak menampung air? jelaskan?
Jawaban : Jenis Tanah pasir. Karena tanah pasir memiliki ukuran partikel
lebih bedar dan pori-pori antar partikel yang longar sehingga mudah
dilewati oleh air sehingga air tidak tersimpan pada tanah pasir. Oleh
karenanya volume cairan yang tertampung dibotol lebih banyak (90 mL).
3. Berdasarkan percobaanmu tuliskan bagaimanakah sifat masing-masing
tanah!
Jawaban :
 Tanah lempung: ukuran partikelnya kecil, padat, berwarna gelap,
sulit ditembus air, mampu menahan air
 Tanah pasir: ukuran partikelnya besar, berpori, mudah ditembus air,
tidak bisa menahan air dalam waktu yang lama.

Tegal, 16 April 2022

NILAI PARAF DOSEN

(Nadyatus Sholihah)
LAMPIRAN

Alat dan Bahan yang digunakan

Proses penampungan air selama 15 menit dengan jenis tanah pasir

Proses Penampungan air selama 15 menit dengan jenis tanah lempung

Hasil Percobaan

Anda mungkin juga menyukai