Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM IPA

Acara 9. LARUTAN ASAM BASA

Disusun Oleh :

Nama : Nadyatus Sholihah (1820600008)

Semester : IV

Kelompok : 4 (Empat)

Anggota Kelompok : Asna Maulina Nihayah (1820600019)

Zakaria Dafa Nugroho (1820600010)

PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

2022
PERCOBAAN 9
LARUTAN ASAM BASA

I. TUJUAN
Pada praktikum ini bertujuan untuk :
a. Membedakan larutan asam dan basa menggunakan indicator alami dan
buatan

II. DASAR TEORI


2.1 Larutan Asam
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan
dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Selain itu,
Asam merupakan suatu zat yang jika di larutkan dalam air akan mengasilkan
ion H+ (Arrhenius: 1884). Asam juga adalah zat yang dapat memberi proton
kepada zat lain dalam hal ini zat yang bersifat basa (Bronsted-Lowry: 1923).
Spesi yang bertindak sebagai penerima pasangan elektron merupakan asam
(Lewis: 1983).
Asam banyak ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran. Contohnya,
jeruk, lemon, tomat, dan sayuran. Pada saat memasak di dapur, tentu kalian
mengenal salah satu bahan penambah rasa makanan, yaitu cuka dapur yang
mengandung asam asetat. Aki pada kendaraan bermotor mengandung asam
sulfat. Asam dalam lambung kita berfungsi membantu proses pencernaan
bahan makanan. Masih banyak contoh senyawa asam lainnya yang kita
kenal dalam kehidupan sehari-hari. Kalian dapat menemukan larutan asam
baik dalam makanan, minuman, ataupun bahan pembersih di rumah.
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1. Masam jika dilarutkan dalam air.
2. Asam terasa menyengat bia disentuh, dan dapat merusak kulit.
3. Asam bereaksi dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
4. Walaupun tidak selalu ionik tetapi merupakan cairan elektrolit.
5. Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah

Selain banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, bila tidak


berhati-hati dalam penggunaannya, larutan asam dapat menimbulkan
dampak negatif bagi lingkungan, contohnya terjadi hujan asam. Di beberapa
wilayah tertentu, terjadi hujan asam yang menyebabkan kerusakan pada
bangunan gedung dan patungpatung dalam kota. Mengapa dapat terjadi
hujan asam? Bila terdapat kadar gas belerang dioksida (SO2) dan nitrogen
oksida (NO) di atmosfer sangat tinggi, gas ini akan bereaksi dengan air di
atmosfer dan membentuk asam sulfat, asam nitrat, dan senyawa asam
lainnya. Ketika terjadi hujan, air yang dihasilkan bersifat lebih asam dari
keadaan normal. Asam inilah yang kita kenal dengan hujan asam. Gas
belerang dioksida dan gas nitrogen oksida dihasilkan dari pembakaran
minyak bumi yang berasal dari buangan industri dan kendaraan bermotor.
Selain merusak gedung dan patungpatung, hujan asam tersebut dapat
merusak tumbuh- tumbuhan dan mengganggu kehidupan makhluk hidup
lainnya seperti ikan dan insektisida.

2.2 Larutan Basa


Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam dengan melalui reaksi
penetralan dengan membentuk garam. Secara kimia, asam dan basa saling
berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam
menghasilkan ion hidrogen (H+), maka dalam hal ini basa mempunyai arti
bahwa senyawa basa dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion
hidroksida (OH–) (Arrhenius: 1884). Selain itu, basa merupakan zat yang
dapat menerima proton (Bronsted-Lowry:1923). Basa juga merupakan spesi
yang bertindak sebagai pemberi pasangan elektron (Lewis:1938).
Basa merupakan larutan yang banyak kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh benda yang mengandung basa ialah sabun mandi, sabun
cuci, sampo, pasta gigi, obat maag, dan pupuk. Dalam penggunaan sehari-
hari, pada umumnya basa dicampur dengan zat lain.
Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:
1. Kaustik
2. Rasanya pahit
3. Licin seperti sabun
4. Nilai pH lebih rendah dari air suling
5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
6. Dapat menghantarkan arus listrik

Dalam kehidupan sehari-hari, larutan asam sering direaksikan dengan


larutan basa yang menghasilkan senyawa netral atau dikenal dengan
reaksi netralisasi Larutan basa akan menetralkan larutan asam yang
membentuk air (H2O). Selain membentuk H2O, pada reaksi netralisasi
dihasilkan juga garam. Beberapa contoh penerapan reaksi netralisasi dalam
kehidupan sehari-hari adalah untuk pengobatan bagi penderita sakit
maag, pengobatan untuk sengatan serangga, melindungi kerusakan gigi,
dan pengolahan tanah pertanian.

2.3 Garam
Jenis senyawa garam yang paling kita kenal adalah garam dapur atau
nama senyawa kimianya natrium klorida (NaCl). Garam ini banyak
digunakan dalam pengolahan makanan. Salah satu reaksi yang dapat
membentuk garam adalah reaksi asam dan basa atau reaksi netralisasi.
Pada reaksi netralisasi tersebut, dihasilkan garam dan air. Garam secara
luas digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain untuk industry
pupuk, obat-obatan, pengolahan makanan, dan bahan pengawet.
2.4 Perbedaan Larutan Asam, Basa, Netral
No Larutan Asam Larutan Basa Larutan Netral
1 Rasanya Asam Rasanya pahit Rasanya
bervariasi
2 Merubah lakmus biru Merubah lakmus Tidak merubah
menjadi merah. merah menjadi biru. warna kertas
lakmus.
3 [H+] > [OH-] [H+] < [OH-] [H+] = [OH-]
4 Terurai menjadi ion [H+] Terurai menjadi ion Terurai menjadi
dan ion negatif sisa positif logam dan [H+] dan [OH-]
asam ion [OH-]
5 Bersifat korosif. Bersifat melarutkan Tidak bersifat
Contoh: cuka, air aki kulit (kaustik). korosif. Contoh:
(H2SO4), HCl, HNO3. Contoh: air sabun, NaCl, alkohol,
air kapur, air abu. urea.

2.5 Indikator Alami


Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator alami.
Tumbuhan yang termasuk indikator alami akan menunjukkan perubahan
warna pada larutan asam ataupun basa. Beberapa contoh tumbuhan yang
termasuk indikator alami adalah kunyit, bunga mawar, kubis merah, kubis
ungu, dan bunga kembang sepatu.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya,
misalnya, ekstrak kunyit akan memberikan warna kuning cerah pada larutan
asam dan dalam suasana basa akan memberikan warna jingga. Kubis (kol)
merah mengandung suatu zat indikator,yaitu antosianin. Zat ini berwarna
merah pada asam, berwarna hijau pada basa lemah, dan berwarna kuning
pada basa kuat. Ekstrak bunga kembang sepatu akan memberikan warna
merah cerah jika diteteskan dalam larutan asam. Jika diteteskan dalam
larutan basa akan dihasilkan warna hijau.

2.6 Indikator Buatan


Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di
laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah
kertas lakmus yang terdiri dari lakmus erah dan lakmus biru, kertas lakmus
kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang
berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas
lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang
mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena
adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas
lakmus.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ekstrak lamus yang berwarna
biru ke dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang
selanjutnya dikeringkan dalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas
lakmus biru. Kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap
biru, karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan
anion (OH-).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan
pembuatan kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau
asam klorida agar warnanya menjadi merah. Sehingga mekanisme reaksi
orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila kertas lakmus
merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap
merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana
asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang
bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat dan Bahan yang digunakan :
a. Air perasan jeruk
b. Larutan sabun
c. Larutan garam dapur
d. Larutan soda kue
e. Kunyit
f. Palet atau tutup botol (untuk melakukan uji coba)

IV. PROSUDER PERCOBAAN


Cara Kerjanya yaitu :
1. Buatlah air perasan jeruk, larutan sabun, larutan garam dapur, dan
larutan soda kue
2. Tuang setiap larutan dalam gelas kimia/gelas plastik (kemasan air
mineral) yang sudah tidak terpakai
3. Setiap larutan dituang ke dalam gelas yang berbeda
4. Uji semua larutan menggunakan kunyit, potonglah kunyit sekitar 2 cm
kemudian belah menjadi dua bagian. kemudian diamkan selama 30
menit
5. Amatilah perubahan yang terjadi pada indikator

V. DATA / HASIL PERCOBAAN


5.1 Tabel Pengamatan

Indikator Alami : Kunyit

No Bahan yang diuji Warna setalah dicampur Sifat Larutan


dengan Indikator
1. Air perasan jeruk nipis Kuning Asam
2. Soda kue kuning pekat atau Basa
kemerahan
3 Deterjen orange kekuningan Basa
4 Garam agak kuning kemerahan Netral

5.2 Gambar Pengamatan

VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


5.1 ANALISIS
Pada percoaban ini kita melakukan percobaan pengujian asam basa dengan
menggunakan indikator alami yaitu kunyit, untuk melakukan pengujian pada
setip larutan. Larutan yang digunakan pada proses pegujian asam basa
adalah larutan jeruk nipis, deterjen, soda kue, dan larutan garam.

5.2 PEMBAHASAN
Asam banyak ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran. Contohnya,
jeruk, lemon, tomat, dan sayuran. Pada saat memasak di dapur, tentu kalian
mengenal salah satu bahan penambah rasa makanan, yaitu cuka dapur yang
mengandung asam asetat. Aki pada kendaraan bermotor mengandung asam
sulfat. Sedangkan basa merupakan larutan yang banyak kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh benda yang mengandung basa ialah sabun
mandi, sabun cuci, sampo, pasta gigi, obat maag, dan pupuk.
Larutan asam dan basa memiliki sifat-sifat yang khas. Salah satu cara
untuk membedakan asam atau basa adalah dengan menggunakan indikator.
Suatu indikator asam-basa adalah suatu senyawa yang menunjukkan
perubahan warna apabila bereaksi dengan asam atau basa. Jenis
indikatornya yaitu ada dua yaitu, indikator alami dan buatan. Berbagai jenis
tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator alami. Tumbuhan yang
termasuk indikator alami akan menunjukkan perubahan warna pada larutan
asam ataupun basa. Indikator alami adalah indikator yang berasal drai
tumbuh-tumbuhan contohnya seperti kunyit, bunga mawar, kubis merah,
kubis ungu, dan bunga kembang sepatu. Sedangkan Indikator buatan adalah
indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat
kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus
erah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia
sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada
larutan asan maupun basa.
Asam kuat adalah asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam
larutannya (asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya) atau
menjauhi 7, contonya HCl. Sedangkan basa Kuat adalah basa yang bisa
menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar. Basa kuat biasanya disebut
dengan istilah kausatik, dengan PH medekati 14, contohnya KOH. Jadi dapat
di simpulkan bahwa pengaruh pengenceran terhadap besar pH larutan asam
basa kuat adalah dapat menurunkan jumlah ion yang dihasilkan.
Asam lemah adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam
larutannya (hanya terionisasi sebagian). Sedangkan basa Lemah adalah
basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah kecil,contoh NH3. Jadi
dapat di simpulkan bahwa pengaruh pengenceran terhadap asam dan basa
lemah adalah dapat menurunkan jumlah ion yang dihasilkan ataudengan kata
lain semakin membuat larutan tersebut menjadi asam dan basa lemah.
Pada percobaan ini kami menggunakan indikator alami yaitu kunyit
sebagai medium percobaannya didapatkan apabila larutan tersebut besifat
asam akan memberikan warna kuning cerah, seperti pada larutan air perasan
jeruk nipis. Pada air perasan jeruk nipis menghasilkan warna kuning terang
agak pucat.
Sedangkan pada larutan yang bersifat basa maka warnanya akan
berubah menjadi merah ataupun orange redup seperti pada larutan: soda kue
dengan menghasilkan perubahan warna kuning pekat atau kemerahan,
larutan deterjen dengan menghasilkan warna orange kekuningan. Dan pada
larutan yang bersifat netral warnanya berubah menjadi merah akan tetapi
tidak terlalu mencolok seperti pada larutan garam, dengan menghasilkan
warna agak kuning kemerahan.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN


7.1 KESIMPULAN
a. Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator, yaitu
zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan
basa (zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi
dengan senyawa asam maupun senyawa basa). Seperti pada pengujian
yang telah dilakukan dan memperoleh hasil yaitu pada larutan air perasan
jeruk nipis bersifat asam. Larutan soda kue, ]dan deterjen bersifat basa,
dan larutan garam bersifat netral.
b. Pada larutan air perasan jeruk nipis dihasilkan warna kuning cerah agak
pucat, pada larutan deterjen dihasilkan warna orange kekuningan, pada
soda kue menghasilkan warna kuning pekat atau kemerahan, dan pada
larutan garam dapur menhasilkan warna agak kemerahan.

7.2 SARAN
Laporan praktikum yang kami buat ini masih perlu untuk di perbaiki,karena
Pada praktikum ini di perlukan ketelitian yang tinggi sehingga mendapatkan
hasil yang baik.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Mobinta Kusuma,M.Pd, Yuni Arfiani,M.Pd.Buku DIKTAT PRAKTIKUM ILMU
PENGETAHUAN ALAM (IPA)
Syariffudin.2013.Inti Sari Kimia.Tangerang:Scientific Press.
Tim Redaksi K-13.2014.Kimia 2b.Surakarta:Putra Nugraha.
Dianti, vera. 2014. Indikator Asam Basa Alami
Dwi dkk.Larutan asam dan basa.2010 vol.2

Tegal, 22 Juni 2022

NILAI PARAF DOSEN

(Nadyatus Sholihah)
LAMPIRAN

Alat dan Bahan yang digunakan

Proses perendaman kunyit pada larutan

Hasil Percobaan

Anda mungkin juga menyukai