Kompetensi Dasar :
Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan
indikator yang tepat.
Melakukan percobaan sederhana dengan bahan-bahan yang diperoleh dalam kehidupan
sehari-hari.
Indikator :
Peserta didik mampu mengidentifikasi sifat asam, basa, dan garam dengan menggunakan
indikator yang sesuai.
1. Asam
Buah-buahan yang masih muda pada umumnya berasa masam. Sebenarnya rasa masam dalam
buah-buahan tersebut disebabkan karena zat kimia yang terkandung di dalamnya yang biasa
disebut asam. Secara kimia, asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion Hidrogen
(H+). Asam akan terionisasi menjadi ion hidrogen dan ion sisa asam yang bermuatan negative.
Beberapa asam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti ditunjukkan tabel berikut ini.
2. Basa
Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH–). Ion hidroksida
terbentuk karena senyawa hidroksida dapat mengikat satu electron pada saat dimasukkan ke
dalam air. Basa dapat menetralisir asam (H+) sehingga dihasilkan air (H2O). Sabun merupakan
salah satu zat yang bersifat basa.
Sifat asam berbeda dengan sifat basa suatu zat. Perbedaan sifat asam dan basa dapat kamu lihat
pada tabel 2.3 berikut ini.
3. Garam
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Terdapat beberapa contoh
garam, antara lain: NaCl, CaCl2, ZnSO4, NaNO2, dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari
tentu kamu tidak asing dengan garam. Contoh garam adalah garam dapur (NaCl) yang biasa
digunakan untuk memasak. Selain diperoleh dari air laut, garam juga dapat diperoleh dengan
mencampur zat asam dan basa. Mengapa demikian? Asam bereaksi dengan basa membentuk zat
netral dan tidak bersifat basa maupun asam. Reaksi antara asam dan basa dinamakan reaksi
netralisasi. Sebagai contoh asam klorida bereaksi dengan natrium hidroksida akan membentuk
garam dapur dan air. Jika dengan menggunakan proses penguapan, maka air akan menguap dan
tersisa endapan garam dapur saja.
Reaksi penetralan berguna bagi manusia, antara lain produksi asam menggunakan senyawa basa
Mg(OH) . Para petani menggunakan reaksi penetralan agar tanah yang terlalu asam dan tidak
baik bagi tanaman dapat menjadi netral dengan menambahkan senyawa basa Ca(OH)2 atau air
kapur. Pasta gigi mengandung basa berfungsi untuk menetralkan mulut kita dari asam, yang
dapat merusak gigi dan menimbulkan bau mulut.
Indikator :
Berdasarkan sifat asam dan basa, larutan dibedakan menjadi tiga golongan yaitu : bersifat asam,
basa, dan netral. Sifat larutan tersebut dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-
basa, yaitu zat-zat warna yang menghasilkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa. Cara
menentukan senyawa bersifat asam, basa atau netral dapat menggunakan kertas lakmus, larutan
indikator atau larutan alami. Misal, lakmus merah dan biru. Berikut pengelompokkan jenis
indikator asam – basa dalam larutan yang bersifat asam, basa dan netral.
Tabel 2.5 Warna lakmus dalam larutan yang bersifat asam, basa, dan netral
Lakmus digunakan sebagai indikator asam-basa, sebab lakmus memiliki beberapa keuntungan,
yaitu:
1. Lakmus dapat berubah warna dengan cepat saat bereaksi dengan asam ataupun basa.
2. Lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara sehingga dapat tahan lama.
3. Lakmus mudah diserap oleh kertas, sehingga digunakan dalam bentuk lakmus kertas.
Lakmus adalah sejenis zat yang diperoleh dari jenis lumut kerak
.Selain menggunakan indikator buatan, dipakai pula indikator alami untuk mengelompokkan
bahan-bahan di lingkungan berdasarkan konsep asam, basa, dan garam. Indikator alami, seperti :
bunga sepatu, kunyit, kulit manggis, kubis ungu atau jenis bunga-bungaan yang berwarna.
Ekstrak bahan-bahan tersebut dapat memberikan warna yang berbeda dalam larutan asam dan
basa.
Perhatikan tabel 2.6 warna ekstrak kubis ungu dalam larutan asam, basa, dan netral.
Tabel 2.6 Warna ekstrak kubis ungu dalam larutan asam, basa dan netral
Sifat asam ditunjukkan oleh perubahan warna indikator buatan dan indikator alami menjadi
warna kemerahan, sedangkan sifat basa ditunjukkan oleh perubahan warna indikator buatan dan
indikator alami menjadi warna kebiruan atau kehijauan.
Indikator
Peserta didik mampu menentukan derajat keasaman dan kebasaan suatu larutan dengan
menggunakan alat sederhana.
Pada umumnya semua asam dan basa mempunyai sifat tertentu. Misal, terdapat beberapa asam
yang aman digunakan untuk obat tetes mata atau diminum, tetapi terdapat juga asam yang dapat
merusak jaringan kulit dan logam. Semua basa juga memiliki sifat tertentu, misal
kitamenggunakan pasta gigi untuk membersihkan gigi dan menghilangkan bau mulut, sebaliknya
natrium hidroksida digunakan untuk pembersihsaluran dan berbahaya jika terkena kulitmu.
Jumlah ion H+dalam air digunakan untuk menentukan sifat derajat keasaman atau kebasaan suatu
zat. Semakin zat tersebut memilikikeasaman tinggi, semakin banyak ion H+di dalam air.
Sedangkan semakintinggi kebasaan zat tersebut, semakin banyak ion OH–dalam air.
Untukmenentukan harga pH dan pOH biasa digunakan indikator universal yangdapat
memperlihatkan warna bermacam-macam untuk tiap pH. Indikatoruniversal dilengkapi dengan
cakram warna, sehingga warna dan hasilreaksi dapat ditentukan pHnya dengan mencocokkan
warna tersebut.Selain itu, pH meter juga dapat dipergunakan untuk menentukan tingkatkeasaman
atau kebasaan suatu zat.
Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macamindikator asam dan basa yang
dapat berubah warna setiap satuan pH.Terdapat dua macam indikator universal yang digunakan,
yaitu berupalarutan dan kertas. Jenis indikator universal larutan, jika dimasukkandalam larutan
yang bersifat asam, basa atau garam yang memiliki pH berbeda-beda akan memberikan warna-
warna yang berbeda pula.
Sedangkan jika menggunakan indikator universal bentuk kertas untuk mengetahui sifat asam,
basa atau garam adalah dengan cara mencelupkan kertas tersebut ke dalam larutan yang hendak
kita ketahui pHnya.Kemudian warna yang muncul dicocokkan dengan cakram warna standar
yang terdapat pada kemasan indikator tersebut. Larutan bersifat netraljika pH = 7, larutan
bersifat asam jika pH< 7, dan larutan bersifat basa jika pH > 7.
Laporan Kerja
Pengujian sifat asam-basa suatu zat dengan menggunakan indikator kertas lakmus dan indikator
alami.
Pelat tetes
Pipet tetes
Lumpang
Tabung reaksi
Lakmus merah dan biru
Bunga sepatu (boleh diganti bunga mawar, kulit manggis, kunyit, kubis ungu)
Air suling
Cuka
Air Kapur
Langkah kerja
Tumbuk daun mahkota bunga sepatu dengan sedikit air di dalam lumpang.
Gunakan pipet tetes untuk mengambil air gilingan bunga dantempatkan pada pelat tetes.
Teteskan sedikit larutan cuka pada plat tetes tersebut. Amati apa yang terjadi?
Ulangi langkah no. 3 ganti cuka dengan air kapur. Amati apa yang terjadi ?
Siapkan tiga buah tabung reaksi. Isi untuk tabung A dengan airsuling, B dengan cuka,
dan C dengan air kapur.
Celupkan kertas lakmus biru dan merah ke dalam masing-masingtabung tersebut. Amati
apa yang terjadi?
Nyatakan kesimpulanmu!
Tugas
Isilah tabel di bawah ini dengan data yang diperoleh dari percobaanmu.
Tabel 2.8 Pengamatan dengan indikator alami (bunga sepatu)
Berdasarkan hasil percobaanmu, kelompokkan zat-zat tersebut ke dalam asam , atau basa.
Buatlah laporan kerja berdasarkan hasil pengamatanmu disertai dengan pembahasan dan
kesimpulan
Uji Kompetensi 2
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (x) pada
huruf a, b, c atau d!
1. Zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen positif disebut . . .
A.Basa
B.Garam
C. Asam
D. Larutan
A. Asam
B. Basa
C. Garam
D. Larutan
B. Terasa pahiT
B. sublimasi
A. Larutan asam
B. Larutan basa
D. Air
A. produksi asam lambung yang berlebihan dapat dinetralkan menggunakan senyawa basa
Mg(OH)2
B. Para petani agar tanah yang terlalu asam dan tidak baik bagi tanaman dapat diolah sebagai
lahan pertanian dengan cara menambahkan senyawa basa Ca(OH)2
C. Sabun cuci
1. Asam adalah . . .
2. Senyawa asam bersifat ….
3. Senyawa basa bersifat ….
4. Asam + basa menghasilkan … + ….
5. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa atau netral digunakan . . . dan . . .