Anda di halaman 1dari 33

Perubahan Fisika dan

Perubahan Kimia
Oleh:
Alia Nafis Fardiani
Eka Widyastuti
A. Karakteristik Zat Berdasarkan Wujud
dan Komposisinya

1. Sifat dan Perubahan Fisika


 Sifat Fisika
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali peristiwa yang
berkaitan dengan sifat fisika zat. Adapun sifat fisika zat
meliputi perubahan wujud zat, pembuatan larutan, dan
kelarutan.
Perubahan fisika dapat terjadi karena pemanasan dan pendinginan. Es batu berubah
menjadi air (mencair) jika dipanaskan. Air berubah menjadi uap air (menguap) jika
dipanaskan. Sebaliknya, uap air berubah menjadi air jika di dinginkan. Air akan
berubah menjadi Es batu (membeku) jika disimpan di freezer. Tahukah kapan zat
cair menjadi gas atau padat? Kapan zat padat menjadi cair? Perubahan itu berkaitan
dengan pengertian titik didih, titik lebur, dan titik beku.
2. Larutan
Dalam kehidupan sehari-hari kalian sering
membuat larutan, misalnya membuat air manis.
Kemudian pernahkah kalian merasakan air laut?
Air laut terasa asin menunjukan bahwa didalamnya
terlarut garam. Oleh karena itu larutan disebut juga
sebagai campuran homogeny. Dalam suatu larutan
selalu ada zat terlarut (solut) dan zat pelarut
(solven). Biasanya jumlah zat pelarut lebih banyak
daripada zat terlarut.
3. Kelarutan
Kemampuan suatu zat untuk melarutkan
dinamakan kelarutan. Karena mudah
melarutkan, air memiliki kelarutan yang
sangat besar.
Jadi sifat fisika adalah sifat yang
berkaitan dengan penampilan atau
keadaan suatu benda. Contoh sipat fisika
yang lain adalah bentuk, ukuran,
kepadatan, titik didih, titik lebur.
 Perubahan Fisika
Perubahan fisika yang perlu diketahui adalah
perubahan wujud. Jika mengalami peristiwa
membeku, mencair, mendidih, menguap,
mengembun, dan menyublim, suatu benda
mengalami perubahan fisika. Dalam
kehidupan sehari-hari, perubahan tersebut
dapat diamati pada kejadian-kejadian berikut
ini:
1). Air yang berwujud cair jika dimasukan ke dalam lemari Es berubah
menjadi es yang padat. Perubahan benda cair menjadi padat disebut
membeku.
2). Es batu yang berwujud padat jika dibiarkan di udara terbuka akan
berubah menjadi air yang cair. Perubahan benda padat menjadi cair disebut
mencair.
3). Baju basah yang akan kering setelah dijemur. Air yang membasahi baju
telah berubah menjadi uap air. Perubahan benda cair menjadi gas disebut
menguap.
4). Uap air yang berasal dari air panas dalam gelas akan berubah menjadi
cair setelah menyentuh tutup gelas. Perubahan benda gas menjadi cair
disebut mengembun.
5). Kapur barus yang dibuka kemasaanya lama-kelamaan akan habis
karena berubah menjadi gas. Perubahan benda padat menjadi gas disebut
menyublim.
2.Sifat dan perubahan Kimia
 Sifat Kimia
Dalam kehidupan sehari-hari, sifat kimia zat banyak
dimanfaatkan. Contoh pemanfaatan sifat kimia zat adalah
mencegah besi berkarat, mengawetkan makanan, dan
memadamkan api kebakaran.
1) Mencegah Besi Berkarat
2) Mengawetkan Bahan Makanan
3) Memedamkan Api
 Perubahan Kimia
Perubahan suatu zat menjadi zat yang berbeda disebut Perubahan
Kimia. Banyak tanda yang menunjukan telah terjadi perubahan kimia.
Misalnya, bau busuk di pembuangan sampah. Tanda terjadiya
perubahan kimia kadang-kadang terjadi dengan cepat. Misalnya,
bunyi dan cahaya pada saat petasan meledak.
Besi yang dibiarkan di udara terbuka akan berkarat. Besi akan
berkarat karena bersentuhan dengan oksigen dan uap air. Setelah
dibakar kayu bakarv berubah menjadi abu dan asap. Perkaratan dan
pembakaran merupakan perubahan kimia karena menghasilkan zat
baru. Perubahan kimia terjadi karena materi mempunyai sifat-sifat
kimia. Perubahan kimia terjadi disebut juga Reaksi kimia.
Gejala-gejala atau tanda tanda yang menyertai reaksi kimia pada zat
adalah sbb:
1. Terjadi perubahan warna, misalnya buah menjadi masak, besi
berkarat, dan roti menjadi gosong.
2. Terjadi perubahan suhu, misalnya singkong menjadi tape dan
kedelai menjadi tempe.
3. Terbentuk gas, misalnya kertas dibakar, kompor menyala, karbit
disiram air, dan sampah membusuk.
4. Terbentuk endapan, misalnya susu menjadi basi, minyak menjadi
tengik, dan batu kapur disiram air.
Berlangsungnya reaksi kimia dapat diketahui berdasarkan cirinya
yaitu timbul gelembung, endapan, perubahan warna, atau perubahan
suhu.
B. Identifikasi Sifat Larutan
 Identifikasi Larutan Asam, Basa da Garam
Suatu larutan dapat bersifat asam, basa, atau netral.
Sifat larutan tersebut dapat diidentifikasi dengan
menggunakan indicator asam basa, yaitu zat yang
memiliki warna berbeda dalam larutan asam, basa,
dan netral. Indikator asam basa dapat berupa kertas
lakmus, larutan indicator, atau indicator alami.
a.Kertas lakmus
Merupakan indicator yang paling umum digunakan. Kertas lakmus memiliki warna
yang berbeda pada larutan asam, basa, dan netral.

Indikator Larutan asam Larutan basa Larutan netral

Lakmus merah Merah Biru Merah

Lakmus biru Merah Biru Biru


b. Larutan Indikator
Larutan indicator adalah zat yang memiliki warna berbeda pada
larutan yang bersifat asam, basa, dan netral. Akibatnya, larutan
tersebut dapat digunakan untuk membedakan larutan asam, basa,
dan netral. Beberapa larutan indicator yang biasa digunakan dalam
laboratorium, antara lain larutan fenolftalein (pp), metil merah, dan
metil jingga. Ketiga indicator tersebut memiliki warna sebagai
berikut.
indikator Larutan asam Larutan basa Larutan netral

Fenolftalin Tidak berwarna Merah Tidak berwarna


Metil merah Kuning Merah Kuning
Metil jingga Merah Kuning Kuning
c. Indikator Alami
Banyak bahan disekitar kalian yang dapat digunakan untuk indicator. Misalnya, daun, mahkota
bunga (seperti bunga sepatu, mawar, dan bougenvil), kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu. Hal
itu dsebabkan larutan bahan-bahan tersebut memberikan warna berbeda pada larutan asam dan
basa. Untuk membuktikan hal itu cobalah haluskan kulit manggis, kemudian tambahkan sedikit
air. Dalam keadaan netral, warna larutan kulit manggis adalah ungu. Jika ditambahkan larutan
asam, warna larutan kulit manggis berubah dari ungu menjadi coklat kemerahan. Sebaliknya,
jika ditambahkan larutan basa, warna larutan manggis berubah dari ungu menjadi kebiru
kehitaman. Dengan adanya perubahan warna tsb larutan kulit manggis dapat berfungsi sebagai
indicator asam basa.
Ekstrak Kubis Ungu dalam Larutan Asam, Basa, dan Netral

Warna indikator Sifat larutan


Merah tua Asam kuat
Merah Asam pertengahan
Merah keuunguan Asam lemah
Ungu Netral
Biru kehijauan Basa lemah
Hijau Basa pertengahan
kuning Basa kuat
 Sifat Asam, Basa, dan Garam
Sifat Asam
Asam dapat mengubah lakmus biru menjadi biru. Selain itu, asam juga berasa masam, bereaksi dengan
logam menghasilkan gas hidrogen., dan bereaksi dengan logam karbonat menghasilkan gas karbon
dioksida.
1). Asam berasa Masam
Asam merupakan bahan yang berasa masam. Jeruk, lemon, dan manga merupakan contoh bahan yang
mengandung asam. Akan tetapi, mencicipi, rasa bahan dengan lidah merupakan cara yang tidak aman. Hal
itu disebabkan banyak bahan kimia yang beracun atau bersifat korosif.
2) Bereaksi dengan Logam Menghasilkan Gas Hidrogen
Jika asam sulfat dimasukan kedalam tabung reaksi yang berisi pita magnesium, terbentuklah gelembung
udara. Gelembung itu mengandung gas hidrogen. Kalian dapat mengetes adanya gas hidrogen dengan cara
mendekatkan bara api di mulut tabung reaksi. Hidrogen mempunyai sifat mudah terbakar, ketika melewati
bara api, hidrogen langsung terbakar dengan disertai bunyi ledakan kecil.
3) Bereaksi dengan Logam Karbonat Menghasilkan Gas Karbonat Dioksida
Jika larutan asam klorida ditambahkan kedalam tabung reaksi yang berisi serbuk kalsium karbonat,
terbentuklah gas karbon dioksida. Hal itu dapat diuji dengan menggunakan air kapur. Nama kimia
kapur adalah larutan kalsium hidroksida. Gas karbon dioksida akan mengeruhkan air kapur.
Beberapa asam yang dapat kalian temukan dalam kehidupan sehari-hari sb:

Nama Asam Terdapat dalam


Asam asetat Larutan cuka
Asam askorbat Jeruk, tomat, dan sayuran
(vitamin C)
Asam sitrat Jeruk
Asam Borat Larutan pencuci mata

Asam karbonat Minuman berkarbonasi

Asam klorida Asam lambung dan obat tetes mata

Asam nitrat Pupuk


Asam fosfat Pupuk dan detergen
Asam tartrat anggur
Asam malat Apel
Asam formiat Sengatan lebah
Asam laktat Keju
Asam benzoat Bahan pengawet makanan
 Sifat Basa
Basa merupakan bahan yang berasa pahit, licin seperti sabun, dan mengubah
lakmus merah menjadi biru. Namun sentuhan merupakan cara yang tidak aman
untuk mengenali sifat basa. Larutan basa dapat merusak kulit. Bahkan, larutan
soda api (natrium hidroksida) dapat menyebabkan luka bakar jika mengenai kulit.
Beberapa basa yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah sb:

Nama Basa Terdapat dalam


Aluminium hidroksida Deodoran dan obat sakit mag
Kalsium hidroksida Plester dan mortar
Magnesium hidroksida Obat mag dan obat urus-urus
Natrium hidroksida Bahan sabun dan pembersih saluran air
 Sifat Garam
Garam merupakan hasil reaksi asam dengan basa. Reaksi
asam dan basa banyak terjadi dalam kehidupan,
lingkungan, dan proses industry. Reaksi asam dengan basa
membentuk air yang bersifat netral. Oleh karena itu, reaksi
asam dengan basa disebut juga Reaksi netralisasi.
Garam yang ada dalam kehidupan sehari-hari:
Nama Rumus Nama dagang Kegunaan

Natrium klorida NaCl Garam dapur Memasak

Natrium hidrogen NaHC03 Natrium Memasak (baking soda)


karbonat bikarbonat

Kalsium karbonat CaCO3 Kalsit Pembuatan cat dan bahan karet

Kalium nitrat KNO3 Saltpeter pembuatan pupuk dan bahan peledak

Kalium karbonat k2CO3 Potash Pembuatan sabun dan kaca

Natrium posfat Na3pO4 TSP Pembuatan detegen

Amonium klorida NH4OH salmaniak Pembuatan baterai


C. Pemisahan Campuran
Pemisahan Campuran dilakukan untuk membersihkan zat berguna
dari pengotorannya. Misalnya, perusahann air minum memisahkan
zat-zat pengotor untuk mendapatkan air layak dikonsumsi.
Pemisahan campuran juga dilakukan berdasarkan dari manfaat zat
penyusunnya. Mosalnya proses pengolahan minyak bumi
memisahkan bensin, splar, minyak, tanah, dan penyusun minyak
bumi laiinya.
Pada dasarnya pemisahan campuran dapat dilakukan berdasarkan
sifat fisika, misalnya ukuran partikel, titik didih, dan kelarutan.
Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan cara penyaringan,
penyulingan, pengkristalan, penyubliman, dan kromatografi. Selain
berdasarkan sifat fisika, pemisahan campuran juga dapat dilakukan
berdasarkan sifat kimia.
Pemisahan Campuran Berdasarkan sifat
Fisika
Berdasarkan sifat fisiknya, campuran dapat dipisahkan dengan cara pengayakan,
penyaringan, sentrifugasi, penguapan, distilasi, dan sublimasi.
A. Pengayakan
Pernahkah kalian melihat tukang bangunan mengayak pasir? Pada pengayakan
tersebut pasir dipisahkan dari krikil. Pasir dan krikil dapat dipisahkan
berdasarkan perbedaan ukurannya. Peristiwa itu merupakan contoh pemisahan
campuran berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pemisahan tersebut disebut
pengayakan karena dilakukan dengan ayakan. Pasir yang berukuran lebih kecik
dapat lolos dari ayakan, sedangkan krikil yangberukuran lebih besar akan
tertinngal pada ayakan. Pengayakan dapat digunkan untuk memisahkan padatan
yang berukuran berbeda.
B. Penyaringan
Pemisahan ini didasarkan pada perbedaan jenis zat atau besar
kecilnya zat yang ada dalam campuran. Didalam laboratorium
pemisahan ini biasanya menggunakan corong dan kertas saring.
Contoh:
1. pemisahan kotoran yang ada pada larutan gula
2. Menyaring air sungai untuk keperluan air bersih.
zat hasil penyaringan disebut fitrat. Zat sisa dari penyaringan disebut
residu.
C. Sentrifugasi
Pemisahan suspense dalam jumlah sedikit dapat dilakukan
dengan sentrifugasi. Pemisahan ini dilakukan dengan cara
memasukan suspense kedalam tabung reaksi, kemudian
disentrifugasi (dipusing/diputar dengan kecepatan
tertentu). Pemusingan yang sangat cepat menyebabkan
partikel tesuspensi mengendap didasar tabung reaksi.
Selanjutnya cairan dapat di dekantasi (dituang secara hati-
hati) atau diambil dengan menggunakan pipet sehingga
dapat terpisah dengan zat padat yang mengendap.
d. Kristalisasi
Pemisahan camputran dengan kristalisasi dilakukan untuk
memisahkan zat padat dari pengotornya. Mula-mula zat
padat dilarutkan. Setelah larut, yang terbentuk disaring.
Pemisahan campuran dengan kristalisai diperoleh padatan
yang lebih murni karena komponen lain yang kadarnya
lebih kecil tidak ikut mengkristal. Misalnya, kita
memisahkan campuran air dan garam. Jika airnya
diuapkan, larutan garam akan membentuk larutan lewat
jenuh.
Pemisahan dengan kristalisasi juga terjadi pada proses
pemurnian gula tebu dari berbagai macam pengotor
laiinya.
E. Penyulingan/distilasi
Merupakan pemisahan campuran yang dilakukan
berdasarkan perbedaan titik didih. Metode ini dapat
digunkan untuk memisahkan campuran yang memiliki titik
didih berbeda. Dengan menggunakan alat distilasi, kalian
dapat memisahkan campuran minyak tanah dengan bensin.
Pemisahan dengan cara distilasi juga dapat digunakan
untuk membuat air murni dari air kotor. Misalnya kalian
akan membuat air murni dari air laut yang banyak
mengandung garam.
F. Sublimasi
Adalah proses perubahan benda padat menjadi gas atau
sebaliknya. Pemisahan campuran dengan sublimasi
dilakukan jika ada zat padat yang menyublim bercampur
dengan zat yang tidak dapat menyublim. Contoh zat yang
mudah menyublim adalah kapur barus, iodin, dan kafein.
G. Kromatografi
Pemisahan dengan kromatografi dilakukan pada campuran
yang memiliki perbedaan lecepatan merambat antara zat
terlarut dengan mediumnya. Dalam kehidupan sehari-hari
pemisahan kromatografi dapat kalian lihat rembesan tinta
hitam pada kertas basah sehingga dihasilkan garis-garis
dengan jarak tertentu.
H. Ektraksi
Pada dasarnya, ekstraksi adalah memisahkan campuran
dengan menggunakan dua pelarut yang tidak saling
bercampur. Pemisahan dua jenis larutan yang tidak saling
bercampur dapat dilakukan dengan corong pisah.
Hasil analisis materi Karakteristik Zat
Dari buku IPA terpadu SMP/MTs kelas VII K13 edisi revisi 2016(Penerbit ERLANGGA)
Silabus:
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

3.3 menjelaskan Zat dan • Mengamatiberbagai benda dalam kehidupan sehari-


konsep campuran dan Karakteristiknya hari yang mengalami perubahan, misalnya air
zat tunggal (unsur • Zat padat, Cair dan menjadi es, es menjadi air, air menjadi uap, kertas
dan senyawa), sifat Gas dibakar menjadi abu, besi berkarat, dan makanan
fisika dan kimia, • Unsu, Senyawa, dan menjadi basi
perubahan fisika dan Campuran • Melakukan penyelidikan karakteristik zat (padat,
kimia dalam • Sifat Fisika dan Kimia cair, dan gas) serta mengumpulkan informasi
kehidupan sehari-hari • Perubahan fisika dan mengenai unsur, senyawa, dan campuran
4.3 menyajikan hasil Kimia • Melakukan penyelidikan asam, basa, dan garam
penyelidikan atau menggunakan indikator buatan dan alami
karya tentang sifat • Melakukan percobaan teknik pemisahan campuran,
larutan, perubahan misalnya melalui penyulingan, kromatografi, atau
fisika dan perubahan penyubliman
kimia, atau • Menyajikan hasil penyelidikan sifat fisika dan kimia
pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari dan
mendiskusikannya dengan teman
Kesimpulan dalam menganalisis ;
 Hasil analisis materi Karakteristik Zat dari buku IPA terpadu SMP/MTs kelas
VII K13 edisi revisi 2016(Penerbit ERLANGGA) sesuai silabus, tetapi dalam
pembahasan materi masih kurang lengkap ( dipersingkat) tidak terlalu di
jabarkan, sehingga guru yang bersangkutan harus mencari sumber dari
buku lain untuk melengkapinya dan tidak terpaku pada satu buku saja.

Anda mungkin juga menyukai