Anda di halaman 1dari 26

Suhu, Pemuaian, dan Kalor

Kelompok : 1
Galis Nurlia
Ira Haripah
Analisis buku
Daftar Pustaka : Wahono widodo, Fida Rachmadiarti,
dan Siti Nurul Hidayati
Kesesuaian Buku : Buku yang kami baca dan kami
analisissudah sesuai dengan silabus
Kekurangan : Tidak ada kekurangannya, semua telah
sesuai dengan silabus
KD 3.4 : Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor,
perpindahan kalor dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga
kesetabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan
KD 4.3 : Melakukan percobaan untuk menyelidiki
pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda serta
perpindahan kalor.
Peta konsep
JENIS-JENIS TERMOMETER
SUHU
TERMOMETER ZAT CAIR

TERMOMETER
BIMETAL

TERMOMETER
KRISTAL CAIR
SKALA SUHU

KALOR
TRANSFOR KALOR DAN
ENERGI PERUBAHAN
SUHU BENDA

KALOR PADA
PERUBAHAN
WUJUD BENDA
PERPINDAHAN
KONDUKSI
KALOR
KONVEKSI
PEMUAIAN ZAT
PADAT RADIASI
PERUBAHAN
AKIBAT
SUHU PEMUAIAN ZAT
CAIR DAN GAS
Suhu
Suhu didefinisikan sebagai derajat panas dinginnya
suatu benda. Alat untuk mengukur suhu adalah
termometer,termometer ini memiliki sifat
termometrik zat yang berubah jika dipanaskan.
Termometer yang umum digunakan adalah
termometer zat cair dengan pengisi pipa
kapilernya adalah raksa atau alkohol.
Termometer zat cair

Secara umum, benda-benda di alam


akan memuai (ukurannya
bertambah besar ) jika suhunya
naik. Kenyataan ini
dimanfaatkan untuk membuat
termometer dari zat cair. Cairan
terletak pada tabung kapiler dati
kaca yang memiliki bagian
penyimpanan.
Termometer Bimetal

Perhatiakan dua logam yang jenisnya berbeda dan


diletakan menjadi satu jika suhunya
berubah,bimetal akan melengkung. Mengapa?
Karena logam yang satu memuai lebih panjang
dibanding yang lain. Hal ini dimanfaatkan untuk
membuat termometer.
Termometer Kristal Cair

Terdapat kristal cair yang warnanya dapat


berubah jika suhu berubah. kristal ini
dikemas dalam plastik tipis, untuk
mengukur suhu tubuh, suhu akuarium, dan
sebagainya.
Skala Suhu

Huruf C kependekan dari celcius,salah satu


contoh satuan suhu atau skala suhu. Saat
ini,dikenal beberapa skala suhu,misalnya
celcius,farenheit,reamur dan lelvin. Kelvin
merupakan skala suhu dalam SI. Skala
kelvin menggunakan nol mutlak,tidak
menggunakan “derajat”. Pada suhu
nol,tidak ada energi panas yang dimiliki
benda. Perbedaan anatara skala itu adalah
angka pada titik tetap bawah dan titik tetap
atas pada skala termometer tersebut.
Perbandingan skala termometer
1. Termometer celcius
(anders celcius dari swedia 1701-1744)

✖Titik tetap atas menggunakan air yang


sedang mendidih (100⁰c)
✖Titik tetap bawah menggunakan air yang
membeku atau es yang sedang mencair
(0⁰c)
✖Perbandingan skalanya 100
2. Termometer reamur
(reamur dari perancis 1731)

✖Titik tetap atas menggunakan air yang


mendidih (80⁰R)
✖Titik tetap bawah menggunakan es yang
mencair (0⁰R)
✖Perbandingan skalanya 80
3. Termometer fahrenheit
(daniel gabriel fahrenheit dari jerman
1986-1736)

✖Titik tetap atas menggunakan air yang


mendidih (212⁰F)
✖Titik tetap bawah menggunakan es yang
mencair (0⁰F)
✖Perbandingan skalanya 180
4. Termometer kelvin
(kelvin dari inggris 1848-1954)

✖Titik tetap atas menggunakan air yang


mendidih (373⁰K)
✖Titik tetap bawah menggunakan es yang
mencair (273⁰K)
✖Perbandingan skalanya 100
2.pemuaian
Berubahnya ukuran suatu benda karena pengaruh suhu.
Memuai adalah lawan kata dari mengkerut.
1. Pemuaian zat padatt

Zat padat mengalami pemuaian. Gejala ini memang sulit


untuk diamati secara langsung, tetapi seringkali kamu
dapat melihat pengaruhnya. Misalnya, saat kamu
menuangkan air panas kedalam gelas, tiba-tiba gelas
itu retak. Retaknya gelas ini karena terjadinya
pemuaian yang tidak merata pada gelas itu.
2. Pemuaian zat cair dan gas

Sebagaimana zat padat, zat cair juga memuai jika


dipanaskan. Bahkan, pemuaian zat cair relatif lebih
mudah atau lebih cepat teramati dibandingkan
dengan pemuaian zat padat. Gas juga memuai jika
dipanaskan. Sifat pemuaian gas harus diperhatikan
dalam kehidupan sehari-hari, misalnya memompa
ban sepeda jangan terlalu keras, seharusnya sesuai
ukuran.
Penerapan pemuaian
dalam kehidupan
Masalah yang
sehari-hari ditimbulkan
✖Penggelingan ✖Pemasangan kaca
✖Keping bimetal jendela
✖Pemasangan ✖Celah pemuaian pada
bingkai roda sambungan jembatan
logam pada pedati ✖Sambungan rel kereta
api
dan kereta api
✖Kawar telepon atau
kawat listrik
3.kalor
• Kalor adalah salah satu bentuk energi yang
mengalir karena adanya perbedaan suhu dan
atau karena adanya usaha atau kerja yang
dilakukan pada sistem.
• Kalor mempunyai satuan kalori, satu kalori
didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan
1 gram air untuk menaikkan suhunya 1OC.
Dalam sistem SI satuan kalor adalah Joule.
Satu kalori setara dengan 4,18 joule.
• Kalor jenis (c) adalah kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu setiap 1kg massa
benda dan setiap 1 °C kenaikan suhu.
• Kapasitas kalor ( C ) adalah banyaknya kalor
yang digunakan untuk menaikkan suhu
benda setiap 1 °C.
Kalor dan perubahan suhu benda

Pada kegiatan sebelumnya, kamu telah


mengamati bahwa air jika diberi panas dari
pembakar spirtus yang menyala, ternyata
suhunya naik. Secara umum, suhu benda
akan naik jika benda itu mendapatkan
kalor. Sebaliknya, suhu benda akan turun
jika kalor dilepaskan dari benda itu. Air
panas jika dibiarkan lama- kelamaan akan
mendingin mendekati suhu ruang. Hal ini
menunjukan bahwa sebagian kalor
dilepaskan benda tersebut ke lingkungan.
Kalor pada perubahan wujud benda

Terjadinya perubahan wujud sering diamati


dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya pada air
mendidih kelihatan gelembung-gelembung uap
air yang menunjukan adanya perubahan wujud
dari air menjadi uap. Untuk mendidihkan air ,
diperlukan kalor. Jadi, untuk mengubah wujud
zat cair menjadi gas diperlukan kalor.
PERINDAHAN KALOR
1. Konduksi
Perambatan kalor secara konduksi terjadi pada logam
yang dipanaskan. Partikel-partikel logam tidak
berpindah, perpindahan kalornya terjadi secara
berantai oleh partikel yang bergetar semakin cepat
pada saat kalor yang masuk logam semakin besar dan
getaran partikel akan memindahkan kalor pada
partikel disampingnya, demikian dan seterusnya.
Formula:
Q k.A
 (T2  T1 )
t L
(Q/t)= laju perpindahan kalor (J/s=W)
A = luas penampang (m2)
L = panjang bahan (m)
K = kondusivitas bahan (W/m.K)
Δ T = selisih suhu (OC atau K)
2. Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan
gas. Pada perpindahan kalor ini bagian yang mendapat kalor
partikel-partikelnya akan berpindah ke suhu yang lebih
rendah, demikian dan seterusnya sehingga terjadi arus
konveksi.Formula:
Q
 h. A.(T2  T1 )
t

(Q/t)= laju perpindahan kalor (J/s=W)


A = luas penampang (m2)
h = koef. konveksi (W/m2.K)
Δ T = selisih suhu (OC atau K)

❤ Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai