Anda di halaman 1dari 24

SUHU DAN KALOR

Disusun Oleh :
Kelompok 3:
Gilbert Napitupulu
Jody Simangunsong
Mery Saragi
Nova Siahaan
Renita Nainggolan
Regina Panjaitan
Rona Panjaitan
A.SUHU
1.Suhu dan Termometer
Suhu adalah besaran yang menunjukkan derajat atau tingkat
pada suatu benda.Semakin tinggi derajat panas suatu
benda,semakin terasa panas.Seorang yang belum ahli,tidak
dapat menentukan nilai suhu jika hanya menggunakan
tangan.Mereka membutuhkan alat ukur suhu yang dapat
menunjukkan nilai suhu suatu benda dengan tepat.Suhu benda
dapat diukur menggunakan termometer.Berbagai jenis
termometer dibuat berdasarkan sifat termometrik zat.Sifat
termometrik zat diantaranya pemuaian zat padat,pemuaian zat
cair,pemuaian gas,tekanan zat cair,tekanan udara,regangan zat
padat,hambatan zat terhadap arus listrik,dan intensitas cahaya.
Beberapa macam termometer yang bisa digunakan sebagai berikut :

a.Termometer Raksa b.Termometer Bimetal


c.Termometer Hambatan d.Termokopel
e.Termometer Gas f.Pirometer
2.Skala Termometer
Suhu suatu benda dinyatakan dengan suatu bilangan pada
skala termometer.Skala adalah garis-garis atai titik-titik
berderet-deret yang jaraknya sama dan digunakan sebagai acuan
hasil pengukuran.Skala suhu pada termometer dapat dibuat
dengan cara menetapkan dua suhu tertentu.Kedua suhu tersebut
harus memenuhi dua syarat, yaitu tidak berubah-ubah nilainya
serta mudah diadakan setiap saat dan di berbagai tempat.Kedua
suhu tersebut dinamakan titik tetap atas dan titik tetap bawah.
Beberapa jenis-jenis dari skala termometer:
1. Skala Celcius
2. Skala Kelvin
3. Skala Fahrenheit
4. Skala Reamur
1.Skala Celcius
Memiliki titik didih air 100°C dan titik bekunya 0°C. Rentang
temperaturnya berada pada temperatur 0°C – 100°C dan dibagi dalam
100 skala dan tiap bagian adalah 1oC.
2. Skala Kelvin
Memiliki titik didih air 373,15 K dan titik bekunya 273,15 K. Rentang
temperaturnya berada pada temperatur 273,15 K – 373,15 K dan dibagi
dalam 100 skala. Skala Kelvin yang disepakati sebagai satuan
Internasional.
3. Skala Fahrenheit
Memiliki titik didih air 212°F dan titik bekunya 32°F. Rentang
temperaturnya berada pada temperatur 32°F – 212°F dan dibagi dalam
180 skala.
4. Skala Reamur
Memiliki titik didih air 80°R dan titik bekunya 0°R. Rentang
temperaturnya berada pada temperatur 0°R – 80°R dan dibagi dalam 80
skala.
Skema Skala Suhu

C : R : (F-32) : (K-273) = 100 : 80 : 180 : 100 =


5 :4 : 9 : 5
C = 5/4 R = 5/9 (F-32) = K-273
3.Zat Pengisi Termometer
Perubahan suhu pada skala termometer dapat dilihat dengan
naiknya zat cair pengisi termometer tersebut.Termometer yang
biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu
termometer yang berisi alkohol dan termometer yang berisi
raksa.
Konvensi suhu antarskala termometer dapat dirumuskan
sebagai berikut :
a.Konversi skala celcius dan reamur
T0C = 5/4 T0R
b.Konversi skala celcius dan fahrenheit
T0C = 5/9 (T0F-32)
c.Konversi skala celcius dan kelvin
T0C = T K - 273
Adapun persamaan-persamaan konversi skala suhu diperoleh
dari persamaan berikut :
A-B = D-E
A-C = D-F
Keterangan:
A = titik didih air pada termometer X
B = suhu yang diketahui pada termometer X
C = titik beku es pada termometer X
D = titik didih air pada termometer Y
E = suhu yang diketahui pada termometer Y
F = titik beku es pada termometer Y
Pemuaian
Suatu zat jika dipanaskan pada umumnya akan memuai dan
menyusut jika didinginkan.
• L =  Lo T
• A =  Ao T  = 3 dan  = 2
• V =  Vo T
Keterangan :
• L, A, V = Perubahan panjang, luas dan volume
• L0, Ao, Vo = Panjang, luas dan volume awal
• T = Perubahan suhu (0C)
• , ,  = Koefisien muai panjang, luas dan volume (0C-1)
B.KALOR
Kalor merupakan bentuk energi yang dipindahkan karena perbedaan
suhu.Kalor berpindah dari suhu tinggi ke benda bersuhu rendah.Benda
yang menerima kalor, suhunya akan naik atau wujudnya akan
berubah.Benda yang melepas kalor, suhunya turun atau wujudnya
berubah.Alat untuk mengukur kalor disebut kalorimeter.Besarnya kalor
yang dilepas atau diserap oleh suatu benda adalah:

Q = m c T
Keterangan:
• m = massa (gr)
• c = kalor jenis (kal/g0C)
• T = Perubahan suhu (0C)
Dalam satuan internasional, satuan kalor = Joule
1 Joule = 4,2 kalori
1 Kalori = 0,24 joule
1 kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu10C air murni yang bermassa 1 gram.

 Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang diserap atau
dilepaskan tiap 1kg massa zat itu sebesar 10K.

 Kapasitas kalor suatu benda adalah banyaknya kalor yang diserap atau
dilepaskan benda itu untuk menaikkan atau menurunkan suhunya
sebesar 10C atau 10K.
Asas Black
Jika dua buah zat yang suhunya berbeda dicampur hingga tercapai
keseimbangan termal pada suhu tertentu, maka zat yang bersuhu tinggi
akan melepas kalor dan diserap oleh zat yang bersuhu lebih rendah.

Prinsip dari Asas Black :


“Besarnya kalor yang dilepaskan oleh zat bersuhu tinggi sama dengan
jumlah kalor yang diserap oleh zat bersuhu rendah”

Jika terdapat dua materi dengan suhu berbeda dicampurkan menjadi


satu, asas black dapat digunakan untuk mengetahui suhu akhir campuran.
Penerapannya secara matematis adalah sebagai berikut.
Keterangan:
m1 = Massa materi bersuhu lebih tinggi
c1 = Kalor jenis materi bersuhu lebih tinggi
T1 = Suhu materi bersuhu lebih tinggi
m2 = Massa materi bersuhu lebih rendah
c2 = Kalor jenis materi bersuhu lebih rendah
T2 = Suhu materi bersuhu lebih rendah
Tm = Suhu akhir campuran
Perambatan Kalor
1.Konduksi
Perambatan kalor secara konduksi terjadi pada logam yang
dipanaskan. Partikel-partikel logam tidak berpindah, perpindahan
kalornya terjadi secara berantai oleh partikel yang bergetar semakin cepat
pada saat kalor yang masuk logam semakin besar dan getaran partikel
akan memindahkan kalor pada partikel disampingnya, demikian dan
seterusnya.
Q k.A
 (T2  T1 )
t L Q/t)= laju perpindahan kalor (J/s=W)
A = luas penampang (m2)
L = panjang bahan (m)
K = kondusivitas bahan (W/m.K)
Δ T = selisih suhu (OC atau K)
2. Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas. Pada
perpindahan kalor ini bagian yang mendapat kalor partikel-partikelnya
akan berpindah ke suhu yang lebih rendah, demikian dan seterusnya
sehingga terjadi arus konveksi.
Q
 h. A.(T2  T1 ) (Q/t)= laju perpindahan kalor (J/s=W)
t
A = luas penampang (m2)
h = koef. konveksi (W/m2.K)
Δ T = selisih suhu (OC atau K)
3.Radiasi
Radiasi adalah penghantaran energi panas tanpa dibutuhkan
penghantar. Panas ditransmisikan dengan emisi gelombang
elektromagnetik. Pada level molekular, radiasi panas terjadi karena
pergerakan acak momentum dan atom akibat radiasi elektromagnetik.
Setiap benda akan mengeluarkan radiasi termal, bergantung dari panas
yang dimiliki. Semakin panas objek tersebut makan semakin besar
radiasinya. Salah satu contoh radiasi panas adalah perpindahan energi
panas dari matahari ke bumi dan benda-benda antariksa lainnya.
Perubahan Wujud Zat
Zat yang melepas atau menyerap kalor maka suhu benda akan berubah
atau wujudnya berubah.Zat yang mengalami perubahan wujud tidak akan
mengalami perubahan suhu.Demikian sebaliknya,zatyang mengalami
perubahan suhu wujudnya tetap.Kalor yang digunakan untuk mengubah
wujud zat disebut kalor laten(L).
Q
L= L = kalor laten (J/KG)
m
Q = kalor yang diserap atau dilepas bendam (J)
M= massa zat/benda (kg)
Kalor laten ada beberapa jenis,yaitu:
1.Kalor lebur ,yaitu banyaknya kalor yang diperlikan oleh tiap 1kg zat
itu untuk melebur pada titik leburnya.
2.Kalor beku,yaitu banyaknya kalor yangdiprlukan oleh tiap 1kg zat itu
untuk membeku pada titik bekunya.
3.Kalor uap,yaitu banyaknya kalor yang diperlukan oleh tiap 1kg zat
untuk menguap pada titik didihnya.
4.Kalor embun

Untuk suatu zat pada tekanan yang tetap:


Kalor lebur = Kalor beku
Kalor uap = Kalor embun
Perubahan Wujud
• Menguap
Apabila sejumlah air dipanaskan terus-menerus, air akan menguap. Hal
ini menunjukkan bahwa menguap memerlukan kalor. Untuk
menunjukkan bahwa pada waktu menguap zat memerlukan kalor.
• Mengembun
Mengembun adalah proses perubahan wujud dari gas menjadi cair. Zat
dapat mengembun apabila suhu turun, sedangkan suhu turun terjadi
apabila zat itu melepaskan kalor.
• Mendidih
Mendidih adalah proses perubahan wujud dari zat cair menjadi gas
(uap). Mendidih terjadi pada seluruh bagian zat cair. Zat cair dikatakan
menguap apabila molekul-molekulnya sebagian meninggalkan
permukaan zat cair tersebut. Apabila suhu zat cair dinaikkan, penguapan
dapat terjadi di seluruh bagian zat cair. Molekul-molekul zat cair
membentuk uap dalam bentuk gelembung-gelembung udara.
Gelembung-gelembung ini dapat terjadi di seluruh bagian zat cair.
Apabila pemanasan dilanjutkan, gelembung-gelembung udara
akan naik ke permukaan zat cair dan akhirnya pecah. Apabila
hal ini terjadi, zat cair dikatakan mendidih. Jadi, zat cair
dikatakan mendidih apabila gelembung-gelembung uap terjadi
di seluruh bagian zat cair dan meninggalkan zat cair.
• Melebur
Melebur adalah proses perubahan wujud zat dari padat
menjadi cair. Pada saat melebur, zat memerlukan kalor.
• Membeku
Membeku adalah proses perubahan wujud zat dari cair
menjadi padat. Pada saat membeku, zat melepaskan kalor.

Anda mungkin juga menyukai