Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN PENYUSUNAN

PEDOMAN, PANDUAN,
KERANGKA ACUAN, SOP
DAN SK

UPTD PUSKESMAS KAMPUNG BARU


KABUPATEN BANGGAI
PANDUAN PENYUSUNAN
PEDOMAN, PANDUAN, KERANGKA
ACUAN, SOP DAN SK
No. Dokumen :

No. Revisi :
PAND
Tanggal Terbit :
UAN
Halaman : 1 dari 13

UPTD Puskesmas drg.Sri Dewi Susanti


Kampung Baru Nip.19750202 200501 2009

I. DEFINISI
1. Pedoman
Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-langkah
yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan melaksanakan
kegiatan.
2. Panduan
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan pedoman
mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan. Pedoman/
panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui penerapan SOP.
3. Kerangka acuan
Kerangka acuan adalah Petunjuk dalam melakukan program/kegiatan yang memuat dengan jelas
tujuan (tujuan umum dan tujuan khusus), cara melaksanakan kegiatan, tujuan yang dicapai,
penjadualan yang jelas dan evaluasi serta pelaporan
4. SOP
Istilah prosedur ada beberapa pengertian, diantaranya:
a. Standard Operating Procedures (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan
mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintah, (Kepmenpan No.021
tahun 2008).
b. Instruksi kerja adalah petunjuk kerja terdokumentasi yang dibuat secara rinci, spesifik dan
bersifat instruktif, yang dipergunakan oleh pekerja sebagai acuan dalam melaksanakan
suatu pekerjaan spesifik agar dapat mencapai hasil kerja sesuai persyaratan yang telah
ditetapkan (Susilo, 2003).
c. Langkah didalam penyusunan instruksi kerja sama dengan penyusunan prosedur, namun
ada perbedaan, instruksi kerja adalah suatu proses yang melibatkan satu bagian/unit/
profesi, sedangkan prosedur adalah suatu proses yang melibat lebih dari satu bagian/ unit/
profesi. Prinsip dalam penyusunan prosedur dan instruksi kerja adalah kerjakan yang
ditulis, tulis yang dikerjakan, buktikan dan tindak-lanjut, serta dapat ditelusur hasilnya.
d. Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah suatu perangkat instruksi/langkah-langkah
yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu. Istilah ini digunakan di
Undang-undang No. 29 Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran dan Undang-undang No.
44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit,
5. Surat Keputusan
Surat Keputusan adalah surat yang berisi suatu keputusan yang dibuat oleh pimpinan suatu
organisasi atau lembaga pemerintahan berkaitan dengan kebijakan organisasi atau lembaga
tersebut. Surat Keputusan memiliki dua bagian pokok, yaitu :
a. Konsideran : landasan atau dasar hukum dibuatnya keputusan tersebut.
b. Diktum keputusan : isi keputusan tersebut.
6. Nomor urut penomoran diurutkan untuk tiap masing-masing dokumen, misal untuk dokumen
diurutkan mulai dari nomor 1, untuk panduan diurutkan dari nomor 1, dan seterusnya.
7. Penulisan naskah pedoman, panduan, kerangka acuan dan SOP menggunakan kertas F4 70 gsm,
jenis hurus Times New Roman ukuran 12 spasi 1,5 margin 2.5 cm.
8. Penulisan naskah SK menggunakan kertas F4 70 grm jenis huruf Bookman Old Style ukuran 12
spasi 1,5 margin 2,5 cm.

II. RUANG LINGKUP


Ruang lingkup panduan ini meliputi seluruh dokumen pedoman, panduan, kerangka acuan
program/kegiatan dan SOP di UPTD Puskesmas Kampung Baru Kecamatan Luwuk Kabupaten
Banggai.

III. TATA LAKSANA


1. Tata Laksana Pedoman sebagai berikut :
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Puskesmas
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Puskesmas
BAB IV Struktur Organisasi Puskesmas
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
1) Laporan Harian
2) Laporan Bulanan
3) Laporan Tahunan
b. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
BAB I PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
2) Tujuan Pedoman
3) Ruang Lingkup Pelayanan
4) Batasan Operasional
5) Landasan Hukum
BAB II STANDAR KETENAGAAN
1) Kualifikasi Sumber Daya Manusia
2) Distribusi Ketenagaan
3) Jadual Kegiatan, termasuk Pengaturan Jaga (Rawat Inap)
BAB III STANDAR FASILITAS
1) Denah Ruang
2) Standar Fasilitas
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
c. Format Kop Pedoman UPTD Puskesmas Kampung Baru
Kotak KOP : masing-masing kotak (logo kabupaten, logo puskesmas, nama puskesmas,
judul pedoman, no. dokumen, no.revisi, halaman, pedoman, tanggal terbit, tanda tangan
kepala puskesmas, nama dan NIP kepala puskesmas) diisi sebagai berikut :
1) KOP dan kotaknya dicetak pada setiap halaman. Pada halaman pertama kotak harus
lengkap.
2) Untuk halaman-halaman berikutnya dapat hanya memuat: logo kabupaten, logo
puskesmas, judul pedoman, no. dokumen, no.revisi, halaman, pedoman, tanggal terbit.
3) Kotak nama puskesmas diberi nama UPTD PUSKESMAS Kampung Baru dan logo
pemerintah daerah Kabupaten Banggai .
4) Kotak logo puskesmas diisi logo puskesmas dan Nama Kepala UPTD Puskesmas Toili
III.
5) Judul Pedoman : diberi judul atau nama pedoman sesuai proses kerjanya.
6) No. Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang berlaku di UPTD
Puskesmas Kampung Baru dan dibuat sistematis agar ada keseragaman.
Contoh penomoran pedoman :
Keterangan
440 : Kode Derajat Pengaman Surat Dinas
004 : Nomer Urut, sesuai yang diterbitkan per tahun
Pdm : Pedoman
PKM KB : Instansi
Kode Pokja : A : Admen
B : UKM
C : UKP
IV : Bulan
2019 : Tahun penetapan pedoman
7) No. Revisi : diisi dengan status revisi menggunakan: Ref.A
dokumen revisi pertama diberi Ref.A dan seterusnya.
8) Tanggal Terbit : Di sisi sesuai tahun terbit dokumen
9) Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman untuk
pedoman tersebut. misalnya : halaman pertama : 1/5, halaman kedua: 2/5, halaman
terakhir : 5/5.
10) Tanda tangan kepala puskesmas : Di isi tandatangan kepala Puskesmas yang sedang
menjabat.
2. Tata Laksana Panduan
a. Format Panduan Pelayanan
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATALAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
b. Format Kop Panduan UPTD Puskesmas Kampung Baru
Kotak KOP : masing-masing kotak (logo kabupaten, logo puskesmas, nama puskesmas,
judul panduan, no. dokumen, no.revisi, halaman, panduan, tanggal terbit, tanda tangan
kepala puskesmas, nama dan NIP kepala puskesmas) diisi sebagai berikut :
1) KOP dan kotaknya dicetak pada setiap halaman. Pada halaman pertama kotak harus
lengkap.
2) Untuk halaman-halaman berikutnya dapat hanya memuat: logo kabupaten, logo
puskesmas, judul Panduan, no. dokumen, no.revisi, halaman, Panduan, tanggal terbit.
3) Kotak nama puskesmas diberi nama UPTD PUSKESMAS Kampung Baru dan logo
pemerintah daerah Kabupaten Banggai .
4) Kotak logo puskesmas diisi logo puskesmas dan Nama Kepala UPTD Puskesmas
Kampung Baru
5) Judul Panduan : diberi judul atau nama Panduan sesuai proses kerjanya.
6) No. Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang berlaku di UPTD
Puskesmas Kampung Baru dan dibuat sistematis agar ada keseragaman.
Contoh penomoran Panduan :
Keterangan :
440 : Kode Derajat Pengaman Surat Dinas
004 : Nomer Urut, sesuai yang diterbitkan per tahun
Pnd : Panduan
PKM KB : Instansi
Kode Pokja : A : Admen
B : UKM
C : UKP
IV : Bulan
2019 : Tahun penetapan Panduan
7) No. Revisi : diisi dengan status revisi menggunakan: Ref.A
dokumen revisi pertama diberi Ref.A dan seterusnya.
.8) Tanggal Terbit : Di sisi sesuai tahun terbit dokumen
9) Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman untuk
panduan tersebut. misalnya : halaman pertama : 1/5, halaman kedua: 2/5, halaman
terakhir : 5/5.
10) Tanda tangan kepala puskesmas : Di isi tandatangan kepala Puskesmas yang sedang
menjabat.
3. Tata Laksana Kerangka Acuan
a. Sistematika/ Format Kerangka Acuan Program/Kegiatan
Sistematika atau format kerangka acuan Program/Kegiatan adalah sebagai berikut :
1) Pendahuluan
2) Latar belakang
3) Tujuan umum dan tujuan khusus
4) Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
5) Cara melaksanakan kegiatan
6) Sasaran
7) Jadwal pelaksanaan kegiatan
8) Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
9) Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan
10) Jika diperlukan, dapat ditambahkan butir-butir lain sesuai kebutuhan, tetapi tidak
diperbolehkan mengurangi, misalnya rencana pembiayaan dan anggaran.
b. Petunjuk Penulisan
1) Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih terkait
dengan upaya/ kegiatan
2) Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program tersebut
disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukan program
tersebut dapat lebih kuat.
3) Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum adalah tujuan
secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci.
4) Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang harus
dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan. Oleh karena itu antara
tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
5) Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan
rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan membentuk tim, melakukan
rapat, melakukan audit, dan lain-lain
6) Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai
tujuan-tujuan upaya/ kegiatan .
Sasaran Program/kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk merealisir
tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu :
a) Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan, bukan
cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok ukur yang jelas
sehingga dapat dijadikan landasan untuk penyusunan strategi dan kegiatan yang
spesifik.
b) Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk memastikan
apa dan kapan pencapaiannya. Akontabilitas harus ditanamkan kedalam proses
perencanaan. Oleh karenanya meetodologi untuk mengukur pencapaian sasaran
(keberhasilan upaya/ kegiatan) harus ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait
dengan sasaran tersebut dilaksanakan.
c) Agressive but Attainable : apabila sasaran harus dijadikan standar keberhasilan,
maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh mengandung target yang tidak
layak.
d) Result oriented : sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan hasil yang ingin
dicapai. Misalnya : mengurangi komplain masyarakat terhadap pelayanan rawat
inap sebesar 50%
e) Time bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif pendek,
mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan (sebaiknya kurang dari 1
tahun). Kalau ada Program/kegiatan 5 (lima) tahun dibuat sasaran antara. Sasaran
akan lebih mudah dikelola dan dapat lebih serasi dengan proses anggaran apabila
dibuat sesuai dengan batas-batas tahun anggaran di Puskesmas.
7) Jadual pelaksanaan kegiatan
Skedul atau jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian
kegiatan yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk bagan Gantt.
8) Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan
kegiatan terhadap jadual yang direncanakan. Jadual tersebut akan dievaluasi setiap
berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga apabila dari evaluasi diketahui
ada pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal, maka dapat segera diperbaiki
sehingga tidak mengganggu Program/kegiatan secara keseluruhan. Karena itu yang
ditulis dalam kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi
pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat laporan evaluasi
pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan tersebut harus dibuat. Jadi yang
harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara bagaimana membuat laporan
evaluasi dan kapan laporan tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa.
9) Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka acuan adalah
bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan laporan harus
diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut harus diserahkan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan Program/kegiatan secara menyeluruh.
Jadi yang di tulis didalam kerangka acuan, bagaimana melakukan evaluasi dan kapan
evaluasi harus dilakukan.
10) Contoh penomoran Kerangka Acuan Kerja :
Keterangan
440 : Kode Derajat Pengaman Surat Dinas
004 : Nomer Urut, sesuai yang diterbitkan per tahun
KAK : Kerangka Acuan
PKM KB : Instansi
Kode Pokja : A : Admen
B : UKM
C : UKP
IV : Bulan
2019 : Tahun penetapan Kerangka Acuan
7) No. Revisi : diisi dengan status revisi menggunakan: Ref.A
dokumen revisi pertama diberi Ref.A dan seterusnya.
8) Tanggal Terbit : Di sisi sesuai tahun terbit dokumen
9) Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman untuk
Kerangka Acuan tersebut. misalnya : halaman pertama : 1/5, halaman kedua: 2/5,
halaman terakhir : 5/5.
10) Tanda tangan kepala puskesmas : Di isi tandatangan kepala Puskesmas yang sedang
menjabat.
4. Tata Laksana SOP
a. Format SOP sebagai berikut :
a) Pengertian
b) Tujuan
c) Kebijakan
d) Referensi
e) Prosedur/ Langkah- langkah
6) Unit terkait
b. Format Kop SOP UPTD Puskesmas Kampung Baru
Kotak KOP : masing-masing kotak (logo kabupaten, logo puskesmas, nama puskesmas,
judul SOP, no. dokumen, no.revisi, halaman, SOP, tanggal terbit, tanda tangan kepala
puskesmas, nama dan NIP kepala puskesmas) diisi sebagai berikut :
1) KOP dan kotaknya dicetak pada setiap halaman. Pada halaman pertama kotak harus
lengkap.
2) Untuk halaman-halaman berikutnya dapat hanya memuat: logo kabupaten, logo
puskesmas, judul SOP, no. dokumen, no.revisi, halaman, SOP, tanggal terbit.
3) Kotak nama puskesmas diberi nama UPTD PUSKESMAS Kampung Baru dan logo
pemerintah daerah Kabupaten Banggai .
4) Kotak logo puskesmas diisi logo puskesmas dan Nama Kepala UPTD Puskesmas
Kampung Baru
5) Judul SOP : diberi judul atau nama Panduan sesuai proses kerjanya.
6) No. Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang berlaku di UPTD
Puskesmas Kampung Baru dan dibuat sistematis agar ada keseragaman.
Contoh penomoran SOP :
Keterangan :
440 : Kode Derajat Pengaman Surat Dinas
004 : Nomer Urut, sesuai yang diterbitkan per tahun
SOP : Standar Operasional Prosedur
Kode Pokja : A : Admen
B : UKM
C : UKP
PKM KB : Instansi
II : Bulan
2019 : Tahun penetapan SOP
7) No. Revisi : diisi dengan status revisi menggunakan: Ref.A
dokumen revisi pertama diberi Ref.A dan seterusnya.
8) Tanggal Terbit : Di sisi sesuai tahun terbit dokumen
9) Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman untuk
SOP tersebut. misalnya : halaman pertama : 1/5, halaman kedua: 2/5, halaman
terakhir : 5/5.
10) Tanda tangan kepala puskesmas : Di isi tandatangan kepala Puskesmas yang sedang
menjabat.
c. Penjelasan :
1) Penulisan SOP yang harus tetap didalam tabel/kotak adalah : nama Puskesmas dan
logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tandatangan Kepala Puskesmas,
sedangkan untuk pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur/ langkah- langkah, dan unit
terkait boleh tidak diberi kotak/ tabel.
2) Petujuk Pengisian SPO
a) No. Revisi : diisi dengan status revisi menggunakan: Ref.A
dokumen revisi pertama diberi Ref.A dan seterusnya
b) Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman untuk
SOP tersebut. misalnya : halaman pertama : 1/5, halaman kedua: 2/5, halaman
terakhir : 5/5.
c) SOP diberi penamaan sesuai ketentuan (istilah) yang digunakan Puskesmas yaitu
SOP.
d) Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut
e) Ditetapkan Kepala Puskesmas: diberi tandatangan Kepala Puskesmas,nama
jelasnya dan NIP.
3) Isi SOP :
Isi dari SOP minimal adalah sebagai berikut:
a) Pengertian :berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit
dipahami atau menyebabkan salah pengertian/menimbulkan multi persepsi.
b) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik.
c) Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar dibuatnya
SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SOP tersebut, contoh
untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan dituliskan: Keputusan Kepala
Puskesmas No. tentang Pelayanan Imunisasi.
d) Referensi: berisikan dokumen ekternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang- undangan, ataupun bentuk lain sebagai
bahan pustaka,
e) Langkah- langkah prosedur : bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja
tertentu.
f) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses
kerja tersebut.
4) Tata Cara Penyusunan SOP :
Hal-hal yang perlu diingat :
a) Siapa yang harus menulis atau menyusun SPO
b) Bagaimana merencanakan dan mengembangkan SPO
c) Bagaimana SPO dapat dikenali
d) Bagaimana memperkenalkan SPO kepada pelaksana dan unit terkait
e) Bagaimana pengendalian SPO: penomoran, revisi yang keberapa, dan distribusi
kepada siapa.
f) Syarat penyusunan SOP :
(1) Identifikasi kebutuhan, yakni mengidentifikasi apakah kegiatan yang
dilakukan saat ini sudah memiliki SOP atau belum, dan bila sudah agar
diidentifikasi apakah SOP masih efektif atau tidak, jika belum apakah
kegiatan tersebut perlu disusun prosedurnya.
(2) Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang melakukan
pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut. Tim atau panitia yang
ditunjuk oleh Kepala Puskesmas hanya untuk menanggapi dan mengkoreksi
SOP tersebut. Hal tersebut sangatlah penting, karena komitmen terhadap
pelaksanaan SOP hanya diperoleh dengan adanya keterlibatan personel/unit
kerja dalam penyusunan SOP.
(3) Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa,
dimana, kapan, dan mengapa.
(4) SOP jangan menggunakan kalimat majemuk, subjek, predikat dan objek
harus jelas.
(5) SPO harus menggunakan kalimat perintah/instruksi dengan bahasa yang
dikenal pemakai.
(6) SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP pelayanan
pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan
kenyamanan pasien. Untuk SOP profesi harus mengacu kepada standar
profesi, standar pelayanan, mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) kesehatan, dan memperhatikan aspek keselamatan
pasien.
5. Tata Laksana Surat Keputusan
a. Format Surat Keputusan
1) Kepala surat keputusan
2) Nomor surat keputusan
3) Hal atau tentang
4) Nama jabatan pejabat yang berwenang mengeluarkan surat keputusan
5) Konsideran
6) Diktum
7) Kaki surat keputusan berisi : tempat dan tanggal penetapan, pejabat yang menetapkan,
tanda tangan nama terang plus dan NIP pejabat yang menetapkan.
8) Lampiran
(a) Halaman pertama harus dicantumkan nomor danJudul Peraturan/ Surat
Keputusan,
(b) Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
Kop Surat Keputusan
PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KAMPUNG BARU
Jl.G.Lompobatang No.11 Luwuk Telp (0461) 324774

1) Logo Pemerintah Kabupaten Banggai


2) Logo Puskesmas
3) Pemerintah Kabupaten Banggai
4) Dinas Kesehatan
5) UPTD Puskesmas Kampung Baru
6) Alamat
7) Untuk point nomor 3 – 5 menggunakan huruf kapital jenis Times New Roman,
Ukuran point 3) 20 tebal, Ukuran point 4) 20, Ukuran point 5) 18 Tebal.
8) Alamat UPTD Puskesmas Toili III menggunakan huruf kapital di awal kata, jenis
Times New Roman ukuran 9 miring.
9) Garis tebal solid warna hitam ukuran 3/4 pt.
10) Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kampung Baru, menggunakan huruf
kapital jenis Times New Roman ukuran 12.

b. Penjelasan
1) Kepala Surat Keputusan, terdiri dari Logo Pemerintah Kabupaten Kab. Banggai
2) Kata keputusan berada di tengah-tengah dan dituliskan nama jabatan Kepala UPTD
Puskesmas Kampung Baru. Semuanya ditulis dengan huruf kapital.
3) Penulisan Nomor dengan ketentuan :
Contoh penomoran SK : NOMOR :
Keterangan :
440 : Kode Derajat Pengaman Surat Dinas
004 : Nomer Urut, sesuai yang diterbitkan per tahun
SK : Surat Keputusan
PKM KB : Instansi
II : Bulan
2019 : Tahun penetapan Surat Keputusan
7) No. Revisi : diisi dengan status revisi menggunakan: Ref.A
dokumen revisi pertama diberi Ref.A dan seterusnya.
Contoh : NOMOR :
4) Hal atau Tentang, bagian ini berisi intisari keputusan secara ringkas dan jelas ditulis
dengan huruf kapital.
5) Nama jabatan Kepala UPTD Puskesmas Kampung Baru ditulis dengan huruf kapital.
6) Konsideran, Konsideran berasal dari kata Considere (bahasa latin) yaitu merupakan
alasan-alasan dan pertimbangan-pertimbangan yang menjadi dasar atau
dikeluarkannya surat keputusan.
a) Diawali dengan kata menimbang, yang diikuti oleh pertimbangan, tujuan atau
alasan mengapa surat keputusan perlu dikeluarkan.
b) Mengingat, yang diikuti oleh peraturan-peraturan, oleh undang-undang atau
keputusan-keputusan dari pejabat yang lebih tinggi atau berwenang, sehingga
maksudnya surat keputusan tersebut dapat dipertanggungajawabkan dan
mempunyai landasan hukum yang kuat.
7) Diktum, berisi rumusan tentang keputusan yang diambil oleh pejabat yang berwenang
berdasarkan konsideran. DIKTUM diambil dengan kata MEMUTUSKAN (ditulis
dalam huruf kapital), disusul sebelah kirinya oleh kata Menetapkan: selanjutnya
disebutkan apa yang diputuskan itu dengan kalimat-kalimat yang diawali oleh kata-
kata pertama; kedua; ... ketiga; .... keempat, .... dan seterusnya.
8) Kaki surat keputusan, yang berfungsi sebagai salam penutup yang terdiri dari;
a) Tempat dikeluarkannya surat keputusan yang didahului dengan kata misalnya
Ditetapkan di Sindang Sari;
b) Tanggal, bulan dan tahun yang didahului dengan kata-kata pada tanggal ....
misalnya, pada tanggal 05 Oktober 2017;
c) Tanda tangan pejabat yang berwenang.
d) Nama jelas pejabat yang berwenang;
e) Nomor Induk Pegawai (NIP);
f) Cap dinas atau instansi yang bersangkutan.
9) Distribusi, adalah tembusan yang memuat daftar pihak-pihak yang menerima salinan
tersebut, karena ada kaitan dengan isi surat keputusan tersebut.
10) Lampiran, berisi hal-hal yang perlu dilampirkan dalam surat keputusan tersebut,
contoh lampiran jenis-jenis pelayanan untuk SK jenis-jenis pelayanan.
11) Catatan:
a) Dalam surat keputusan ada yang dibuat salinan dan kutipan. Salinan adalah yang
dikirimkan kepada pihak-pihak yang terkait dengan isi surat keputusan tersebut,
maka pada waktu ditulis dibuat beberapa rangkap. Rangkap yang kedua dan
ketiga inilah yang dikirimkan. Sedangkan Kutipan dikirimkan kepada pegawai
atau orang yang terkena atau mendapat keputusan tersebut. Dalam kutipan tidak
memuat konsideran secara keseluruhan atau lengkap cukup dengan:
(1) Menimbang : dan seterusnya
(2) Mengingat : dan seterusnya
kecuali kalau memang penting sekali dan perlu diketahui oleh pegawai atau
orang yang bersangkutan, surat keputusan yang asli pada pejabat yang
bersangkutan.
b) Setiap kalimat dalam konsideran dan diktum diakhiri dengan titik koma (;),
misalnya: Mengingat : Undang-undang No. 2;
c) Subjek dalam surat keputusan adalah orang ketiga, maka tidak memakai kata
ganti, kami, saya, dia, atau kita karena subjek dalam surat keputusan adalah
pejabat yang berwenang membuat dan mengeluarkan surat keputusan tersebut
maka yang dicantumkan nama jabatan pejabat tersebut, yaitu Kepala UPTD
Puskesmas Kampung Baru

IV. DOKUMENTASI
Semua Dokumen yang ada di UPTD Puskesmas Kampung Baru Kecamatan Luwuk Kabupaten
Banggai yaitu Pedoman, Panduan, Kerangka Acuan, SOP dan SK yang terdiri dari dokumen induk,
dokumen terkendali, dokumen tidak terkendali dan dokumen kadaluarsa.
1. Dokumen Induk
Dokumen Induk adalah dokumen asli yang telah disahkan oleh UPTD Puskesmas Kampung
Baru Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai di simpan oleh kepala Sub Bagian Tata Usaha
UPTD Puskesmas Kampung Baru
2. Dokumen Terkendali
Dokumen terkendali adalah salinan dokumen asli yang distempel “TERKENDALI” yang
didistribusikan ke Unit pelaksana sebagai acuan. Dokumen terkendali dapat ditarik apabila ada
revisi.
3. Dokumen tidak terkendali
Dokumen tidak terkendali adalah salinan dokumen asli yang distempel “ TIDAK
TERKENDALI” yang keluarkan dari organisasi puskesmas oleh Kepala Sub bagian Tata Usaha
UPTD Puskesmas Kampung Baru dengan dibuktikan dalam buku tanda terima.
4. Dokumen Kadaluarsa
Dokumen Kadaluarsa adalah Semua Dokumen yang ada di UPTD Puskesmas Kampung Baru
Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai yaitu Pedoman, Panduan, Kerangka Acuan, SOP dan
SK yang terdiri dari dokumen induk, Dokumen Terkendali, Dokumen Tidak terkendali yang
sudah tidak terpakai (Kadaluarsa) dan distempel “ KADALUARSA”

Anda mungkin juga menyukai