Anda di halaman 1dari 22

STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS

BAB 1

Standar 1.3
Manajemen SDM
DRAFT STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS REVISI
BAB I - KMP
BAB I KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS
7 STANDAR, 23 KRITERIA, 84 ELEMEN PENILAIAN

PERAN DINAS KESEHATAN 1.7 1.1 PERENCANAAN PUSKESMAS


KAB/KOTA
 2 KRITERIA
 1 KRITERIA
 11 EP
 8 EP

1.6
PENGAWASAN, 1.2 TATA KELOLA ORGANISASI PKM
PENGENDALIAN, PENILAIAN
KINERJA  5 KRITERIA
 14 EP
 3 KRITERIA
 15 EP

1.3
1.5 1.4
MANAJEMEN KEUANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MANAJEMEN FASILITAS &
 1 KRITERIA KESELAMATAN (MFK)  6 KRITERIA
 22 EP
 2 EP
 8 KRITERIA
 30 EP
Standar 1.3
Manajemen Sumber Daya Manusia Puskesmas Dilakukan Sesuai
Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan

• 1.3.1. Tersedia Sumber Daya Manusia (SDM) dengan jenis, jumlah dan kompetensi
sesuai kebutuhan pelayanan dan ketentuan peraturan perundang-undangan. (5 EP)
• 1.3.2. Setiap pegawai Puskesmas mempunyai uraian tugas yang menjadi dasar dalam
pelaksanaan maupun penilaian kinerja pegawai (5 EP)
• 1.3.3. Setiap pegawai mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan ilmu dan
keterampilan yang diperlukan (4 EP)
• 1.3.4. Setiap pegawai mempunyai dokumen (file) kepegawaian yang lengkap dan mutakhir (2 EP)
• 1.3.5 Pegawai baru dan alih tugas wajib mengikuti orientasi agar memahami dan mampu
melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (2 EP)
• 1.3.6. Puskesmas menyelenggarakan pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3). (4 EP)
STANDAR 1.3. MANAJEMEN SDM
STANDAR 1.3
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PUSKESMAS DILAKUKAN SESUAI DENGAN KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

1.3.1 1.3.3
KETERSEDIAAN SDM 1.3.2 PENINGKATAN
SESUAI JUMLAH, KOMPETENSI
JENIS & KOMPETENSI URAIAN TUGAS
SESUAI KEBUTUHAN
& PERATURAN

1.3.5 1.3.6
1.3.4 PENYELENGGARAAN
FILE KEPEGAWAIAN ORIENTASI PEGAWAI
K3
1.3.1. KETERSEDIAAN SDM

POKOK PIKIRAN
• Pemenuhan kebutuhan SDM di Puskesmas berdasarkan jumlah, jenis dan kompetensi maka perlu
dilakukan analisis jabatan dan analisis beban kerja
• Penyusunan analisis jabatan dan analisis beban kerja mengikuti ketentuan peraturan perundang-
undangan.
• Analisis Jabatan yang dimaksud di Puskesmas merujuk pada jabatan sesuai dengan struktur
organisasi Puskesmas, jabatan fungsional tenaga Puskesmas, dan jabatan pelaksana di
Puskesmas.
1.3.1 • Pemenuhan SDM tersebut dimaksudkan untuk memberikan pelayanan sesuai kebutuhan dan harapan
KETERSEDIAAN SDM pengguna layanan dan masyarakat
SESUAI JUMLAH, JENIS
& KOMPETENSI SESUAI ELEMEN PENILAIAN
KEBUTUHAN & 1. Dilakukan analisis jabatan dan analisis beban kerja sesuai kebutuhan pelayanan dan
PERATURAN
ketentuan peraturan perundang-undangan. (R, D)
2. Disusun peta jabatan, uraian jabatan dan kebutuhan tenaga berdasar analisis jabatan
dan analisis beban kerja. (R, D, W)
3. Dilakukan upaya untuk pemenuhan kebutuhan tenaga baik dari jenis, jumlah dan
kompetensi sesuai dengan peta jabatan dan hasil analisis beban kerja, (D, W) .
4. Tersedia mekanisme yang menjamin pegawai memiliki pendidikan, keterampilan dan
kompetensi, pengalaman, orientasi dan pelatihan yang relevan dan terkini (D, W)
5. Tersedia hasil kredensialing yang mencakup sertifikasi dan lisensi (D,W)
1. Dokumen analisis kebutuhan tenaga
2. Dokumen peta jabatan dan uraian
jabatan
3. Upaya pemenuhan kebutuhan tenaga
berdasarkan peta jabatan
PETA JABATAN

Peta jabatan adalah susunan nama dan


tingkat Jabatan Struktural dan Fungsional
yang tergambar dalam suatu struktur unit organisasi
dari tingkat paling rendah sampai dengan yang tinggi.
KLS B K +/-

KLS = kelas jabatan


B = besetting
K = kebutuhan
+/- = lebih/kurang
Catatan: Kelas jabatan digunakan untuk
Melakukan penilaian untuk menentukan
TPP (tambahan penghasilan pegawai)

Acuan:
Permenpan 34/2011 tentang Pedoman Evaluasi Jabatan
Permen PANRB No 1/2020
KMK NOMOR HK. 01.07/MENKES/17/2018
1.3.2. URAIAN TUGAS
POKOK PIKIRAN
• Kepala Puskesmas menetapkan uraian tugas setiap pegawai sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan
pelayanan
• Uraian tugas pegawai berisi tugas pokok dan tugas tambahan serta kewenangan dan tanggung jawab
yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
• Kepala Puskesmas dalam menetapkan tugas pokok memperhatikan: jenis pelayanan, kegiatan dan SK
jabatan fungsional
• Bagi pegawai non ASN, tugas pokok adalah tugas yang sesuai dengan surat keputusan pengangkatan
1.3.2 sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas berdasarkan standar kompetensi lulusan
URAIAN TUGAS • Tugas tambahan adalah tugas yang diberikan kepada pegawai untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
pelayanan dan kegiatan
• Penilaian kinerja pegawai dilakukan untuk melihat capaian sasaran kerja baik ASN maupun non ASN,
mengurangi variasi pelayanan, dan meningkatkan kepuasan pengguna layanan
• Indikator penilaian kinerja setiap pegawai Puskesmas disusun dan ditetapkan berdasarkan uraian tugas dan
tata nilai yang disepakati
ELEMEN PENILAIAN
1. Ada penetapan uraian tugas yang berisi tugas pokok dan tugas tambahan untuk setiap pegawai. (R)
2. Ditetapkan indikator penilaian kinerja pegawai sebagaimana diminta dalam pokok pikiran. (R)
3. Dilakukan penilaian kinerja pegawai minimal setahun sekali dan tindak lanjut terhadap hasil penilaian kinerja pegawai
untuk upaya perbaikan. (D, W)
4. Ditetapkan indikator dan mekanisme survei kepuasan pegawai terhadap penyelenggaraan kepemimpinan dan
manajemen, UKM, UKPP dan kinerja pelayanan Puskesmas. (R)
5. Dilakukan pengumpulan data, analisis dan upaya perbaikan dalam rangka meningkatkan kepuasan pegawai. (D, W)
1. SK Penetapan Uraian Tugas
2. SK indiKator Kinerja
Pegawai
3. Dokumen hasil Penilaian
Kinerja Pegawai dan RTL
1.3.3. PENINGKATAN KOMPETENSI

1.3.3. Setiap pegawai mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan ilmu dan keterampilan yang diperlukan

POKOK PIKIRAN
• Dalam upaya peningkatan kompetensi dari semua pegawai yang ada di puskesmas, maka puskesmas perlu
merencanakan, dan memberi kesempatan bagi seluruh pegawai yang ada di puskesmas untuk meningkatkan kompetensi
melalui pendidikan dan/atau pelatihan. Selain itu peningkatan kompetensi pegawai dapat dilakukan dengan cara
1.3.3 mengikuti workshop/lokakarya, seminar, symposium, dan on the job training (OJT) baik secara daring dan atau luring.
PENINGKATAN • Puskesmas melakukan analisis gap kompetensi untuk memetakan kebutuhan peningkatan kompetensi pegawai.
KOMPETENSI • Hasil gap kompetensi dijadikan sebagai dasar dalam mengajukan peningkatan kompetensi para pegawai sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
• Puskesmas memfasilitasi pemenuhan gap kompetensi pegawai sesuai dengan mekanismeyang telah ditetapkan sebagai
bentuk dukungan dari manajemen bagi semua tenaga puskesmas.
• Puskesmas melakukan pendokumentasian hasil peningkatan kompetensi sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

ELEMEN PENILAIAN
1. Tersedia informasi mengenai peluang untuk meningkatkan kompetensi bagi semua tenaga yang ada di
Puskesmas (R,D).
2. Ada dukungan dari manajemen bagi semua tenaga Puskesmas untuk memanfaatkan peluang tersebut (D,W)
3. Jika ada tenaga yang mengikuti peningkatan kompetensi, dilakukan evaluasi penerapan terhadap hasil
peningkatan kompetensi tersebut di tempat kerja (D,W)
4. Dilakukan pendokumentasian pelaksanaan kegiatan peningkatan kompetensi yang dilakukan oleh pegawai
Puskesmas (D)
1.3.4. DOKUMEN (file) KEPEGAWAIAN

1.3.4 Setiap pegawai mempunyai dokumen (file) kepegawaian yang lengkap dan mutakhir
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas wajib menyediakan file kepegawaian untuk tiap pegawai yang bekerja di Puskesmas sebagai
bukti bahwa pegawai yang bekerja memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan dilakukan upaya
pengembangan untuk memenuhi persyaratan tersebut.
• Tenaga Kesehatan yang bekerja di Puskesmas harus mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR), dan atau
Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
• File kepegawaian tiap pegawai berisi antara lain:
• bukti pendidikan (ijazah) dan verifikasinya
• bukti surat tanda registrasi (STR) dan verifikasinya secara periodik
1.3.4 • bukti surat izin praktik (SIP) dan verifikasinya secara periodik
• uraian tugas pegawai dan/atau rincian wewenang klinis tenaga kesehatan
URAIAN TUGAS • bukti sertifikat pelatihan
• bukti pengalaman kerja jika dipersyaratkan
• hasil penilaian kinerja pegawai
• bukti kebutuhan pengembangan/pelatihan
• bukti evaluasi penerapan hasil pelatihan
• bukti pelaksaanaan orientasi.
ELEMEN PENILAIAN
1. Ditetapkan dan tersedia kelengkapan isi file kepegawaian untuk tiap pegawai yang bekerja di Pukesmas yang terpelihara
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. (R, D, O, W)
2. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut secara periodik terhadap kelengkapan dan pemutakhiran data kepegawaian. (D, W)
Dokumen File
Kepegawaian
yang termutakhir
untuk setiap
tenaga
puskesmas
Dokumen Evaluasi dan
tindak lanjut secara periodik
terhadap kelengkapan dan
pemutakhiran data
kepegawaian Puskesmas
1.3.5. ORIENTASI PEGAWAI

1.3.5 Pegawai baru dan alih tugas wajib mengikuti orientasi agar memahami dan mampu
melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
POKOK PIKIRAN
• Setiap pegawai baru dan alih tugas baik yang diposisikan sebagai Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab
Upaya Puskesmas, koordinator pelayanan, maupun pelaksana kegiatan harus mengikuti orientasi, agar
pegawai baru dan alih tugas memahami tugas, peran, dan tanggung jawab yang akan diemban
• Khusus Puskesmas yang menerima mahasiswa dengan tujuan magang maka pelaksanaan orientasi
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Puskesmas dan kurikulum dari Institusi Pendidikan
• Kegiatan orientasi umum dilaksanakan untuk mengenal secara garis besar visi, misi, tata nilai, tugas
pokok dan fungsi serta struktur organisasi Puskesmas, program mutu Puskesmas dan keselamatan pengguna
1.3.5 layanan, serta program pengendalian infeksi.
• Kegiatan orientasi khusus difokuskan pada orientasi di tempat tugas yang menjadi tanggung jawab dari
ORIENTASI
PEGAWAI
pegawai yang bersangkutan dan tanggung jawab spesifik sesuai dengan penugasan pegawai tersebut.
• Pada kegiatan orientasi khusus ini pegawai baru diberi/dijelaskan terkait apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan, bagaimana melakukan dengan aman sesuai dengan Panduan Praktik Klinis, panduan asuhan
lainnya dan pedoman program lainnya.

ELEMEN PENILAIAN
1. Kegiatan orientasi dilaksanakan sesuai kerangka acuan yang disusun. (D, W)
2. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan orientasi (D.W)
1. SK penetapan pelaksaan Orientasi

2.
KAK

3. Dokumen Bukti Pelaksanaan


Orientasi sesuai dg KAK
4. Dokumen bukti evaluasi dan
tindak lanjut terhadap
2. KAK Orientasi pelaksanaan orientasi
1.3.6. PENYELENGGARAAN K3
POKOK PIKIRAN
• Pegawai yang bekerja di Puskesmas mempunyai risiko terpapar infeksi yang dapat menimbulkan penyakit
akibat kerja, terjadinya kecelakaan kerja terkait dengan pekerjaan yang dilakukan dalam pelayanan baik
langsung maupun tidak langsung
• Program pemeriksaan kesehatan secara berkala perlu dilakukan sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas, demikian juga pemberian imunisasi bagi pegawai sesuai dengan hasil identifikasi risiko
epidemiologi penyakit infeksi, serta program perlindungan pegawai terhadap penularan penyakit infeksi proses
pelaporan jika terjadi paparan, tindak lanjut pelayanan kesehatan, dan konseling perlu disusun dan diterapkan
1.3.6 • Pegawai juga berhak untuk mendapat perlindungan dari kekerasan yang dilakukan oleh pengguna layanan,
PENYELENGGARAAN
K3
keluarga pengguna layanan, maupun oleh sesama pegawai
• Dalam Program kesehatan dan keselamatan kerja pegawai, semua staf harus memahami bagaimana cara mereka
melaporkan, cara mereka dirawat, dan cara mereka menerima konseling dan tindak lanjut akibat cedera seperti
tertusuk jarum (suntik), paparan terhadap penyakit menular, memahami identifikasi risiko dan kondisi yang
berbahaya dalam fasilitas serta masalah-masalah kesehatan dan keselamatan lainnya

ELEMEN PENILAIAN
1. Program K3 bagi pegawai disusun, ditetapkan, dilaksanakan, dan dievaluasi. (R, D, W)
2. Dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala terhadap pegawai untuk menjaga kesehatan pegawai sesuai dengan program
yang telah ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. (D, W)
3. Ada program dan pelaksanaan imunisasi bagi pegawai sesuai dengan tingkat risiko dalam pelayanan. (D, W)
4. Dilakukan konseling dan tindak lanjut terhadap pegawai yang terpapar penyakit infeksi, kekerasan, atau cedera akibat
kerja. (D, W)
STANDAR K-3
Pengenalan potensi bahaya dan pengendalian
risiko K3
SISTEM MANAJEMEN K-3
Penerapan kewaspadaan standar
KEBIJAKAN K-3 Penerapan prinsip ergonomi
PENINJAUAN KINERJA K-3

Pemeriksaan kesehatan
PERENCANAAN berkala
Pemberian imunisasi
K-3
Pembudayaan PHBS
Pengelolaan sarana dan prasarana (aspek K-3)
Pengelolaan peralatan medis (aspek K-3)
PEMANTAUAN
PELAKSANAAN Kesiapsiagaan thd kondisi darurat atau
& EVALUASI
K-3 bencana, termasuk kebakaran
KINERJA K-3
Pengelolaan bahan dan limbah B-3
REFERENSI :
Pengelolaan limbah domestik
PMK 52/2018 ttg K3 FASYANKES
Ada SK Ka
Puskesmas ttg SISTEM
Tim K3 MANAJEMEN STANDAR K-3
K-3

1.3.5.1 PROGRAM K-3


Identifikasi area berisiko
kekerasan

Dokumen Program
dan
Pelaksanaan 1.3.5.3
Program 1.3.5.2 Imunisasi 1.3.5.4
Program diprioritaskan Konseling
Pemeriksaan bagi SDM Tindak lanjut jika terjadi
kesehatan, minimal yang kekerasan di tempat
1x/th berisiko tinggi kerja
Wawancara kepada Tim K-3 dan
W petugas tentang implementasi K-3
PARAMETER PENILAIAN : PEMENUHAN SUMBER DAYA PKM
D IN KES
PE RAN N0 ELEMEN PENILAIAN KRITERIA SKORING NILAI ASESSET NILAI VALIDASI
1 Pemenuhan SDM Jenis & Jumlah SDM SDM Kes 10
PKM sesuai ABK Puskesmas
(PMK 33/2015, dan sesuai ABK
Standar Minimal 10
(PMK 43/2019)
2 SDM Kes sesuai 10
Standar
Minimal tetapi
tidak sesuai
ABK
5.

SDM PKM tdak 5


3 sesuai standar
dan/atau ABK.
0

Anda mungkin juga menyukai