– Pekerjaan:
• Surveior UKP FKTP
• Surveior Akreditasi RS
• Kepala Bidang Penunjang Medis RS Ken Saras
• Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS Ken Saras
• Ketua Sub Komite Mutu Profesi Komite Medik RS Ken Saras
– Pendidikan:
• FK : FK. Universitas Diponegoro Semarang : (2001 – 2007)
• Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Univ. Diponegoro Semarang : (2008 – 2012)
• No Telp : 081229099921
• Email : LA_BELLEE@yahoo.com
Standar 3.9
1. Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan untuk setiap jenis
pemeriksaan yang disediakan, dan nilai kritis pemeriksaan laboratorium. (R)
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis pelayanan yang
ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, termasuk proses untuk menyatakan jika
reagen tidak tersedia. (D, W)
3. Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a sampai dengan i,
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D, O, W)
4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal terhadap
pelayanan laboratorium sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
dilakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan (D,O,W)
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut waktu pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium.
(D,W)
No Kriteria EP Regulasi yang disusun Dokumen yang
dibutuhkan
1 3.9.1 1 -SK Pelayanan Laboratorium yang mengatur jenis-jenis pelayanan Form hasil
laboratorium yang disediakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat pemeriksaan
dan kemampuan Puskesmas, waktu penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium
laboratorium, pemeriksaan laboratorium yang berisiko tinggi, proses mencantumkan nilai
permintaan pemeriksaan, penerimaan specimen, pengambilan, dan normal dan nilai
penyimpanan specimen,pelayanan pemeriksaan di luar jam kerja rentang rujukan
pada Puskesmas rawat inap atau puskesmas yang menyediakan
pelayanan di luar jam kerja, proses pemeriksaan laboratorium
kesehatan dan keselamatan kerja dalam pelayanan laboratorium,
penggunaan alat pelindung diri, pengelolaan reagen dan terutama
menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan dan nilai kritis
- Pedoman pelayanan laboratorium
- SOP pelayanan laboratorium seperti permintaan, penerimaaan,
pengambilan dan penyimpanan spesimen, pengelolaan reagen,
pelaksanaan pemeriksaan, dan penyampaian hasil pemeriksaan
kepada pihak yang membutuhkan, serta pengelolaan limbah
medis dan bahan berbahaya dan beracun (B3).
Contoh Jenis pemeriksaan lab yang
ditetapkan dalam SK
3.9.1 Elemen Penilaian:
1. Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan untuk setiap jenis
pemeriksaan yang disediakan, dan nilai kritis pemeriksaan laboratorium. (R)
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis pelayanan yang
ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, termasuk proses untuk menyatakan jika
reagen tidak tersedia. (D, W)
3. Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a sampai dengan i,
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D, O, W)
4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal terhadap
pelayanan laboratorium sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
dilakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan (D,O,W)
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut waktu pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium.
(D,W)
No Kriteria Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang dibutuhkan
Penilaian
Kata Peringatan
Pernyataan bahaya:
Keterangan tambahan -Klasifikasi B3
- Fisik, kesehatan dan lingkungan
Identitas pemasok
Simbol dan label limbah B3
• Permen LH no 14/2013 : Simbol dan Label Limbah B3
Contoh Material Safety Data Sheet (MSDS)
Prinsip Penyimpanan B3
Tinjau symbol, label, MSDS
Secondary containment
FIFO
Monitoring
3.9.1 Elemen Penilaian:
1. Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan untuk setiap jenis
pemeriksaan yang disediakan, dan nilai kritis pemeriksaan laboratorium. (R)
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis pelayanan yang
ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, termasuk proses untuk menyatakan jika
reagen tidak tersedia. (D, W)
3. Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a sampai dengan i,
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D, O, W)
4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal terhadap
pelayanan laboratorium sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
dilakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan (D,O,W)
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut waktu pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium.
(D,W)
No Kriteria Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang dibutuhkan
Penilaian
1. Terdapat reagen Tidak dilakukan Sosialisasi 10 Mei 2021 Dilakukan Evaluasi hasil
KOH 10% dan kit FIFO ulang sosialisasi oleh monitoring
kolesterol yang pengelolaan PJ Lab terhadap pengelolaan
expired dan seluruh tenaga reagen
penyimpanan teknis lab
reagen
3. Petugas masih
melakukan
recapping
3.9.1 Elemen Penilaian:
1. Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan untuk setiap jenis
pemeriksaan yang disediakan, dan nilai kritis pemeriksaan laboratorium. (R)
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis pelayanan yang
ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, termasuk proses untuk menyatakan jika
reagen tidak tersedia. (D, W)
3. Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a sampai dengan i,
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D, O, W)
4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal terhadap
pelayanan laboratorium sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
dilakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan (D,O,W)
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut waktu pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium.
(D,W)
No Kriteri Eleme Regulasi yang disusun Dokumen yang
a n dibutuhkan
Penilai
an
4 Bukti pelaksanaan
PMI dan PME
Bukti pelaksanaan
perbaikan bila
terjadi
penyimpangan
Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu
eksternal terhadap pelayanan laboratorium sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan dan dilakukan perbaikan jika
terjadi penyimpangan
3.9.1 Elemen Penilaian:
1. Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan untuk setiap jenis
pemeriksaan yang disediakan, dan nilai kritis pemeriksaan laboratorium. (R)
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis pelayanan yang
ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, termasuk proses untuk menyatakan jika
reagen tidak tersedia. (D, W)
3. Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a sampai dengan i,
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D, O, W)
4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal terhadap
pelayanan laboratorium sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
dilakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan (D,O,W)
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut waktu pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium.
(D,W)
No Kriteri Eleme Regulasi yang disusun Dokumen yang dibutuhkan
a n
Penilai
an
Hasil pemeriksaan yang segera (urgent), seperti dari unit gawat darurat diberikan
perhatian khusus. Sebagai tambahan, bila pelayanan laboratorium dilakukan bekerja
sama dengan pihak luar, laporan hasil pemeriksaan juga harus tepat waktu sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan atau yang tercantum dalam kontrak.
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
• adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang
berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan
maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien.
(Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74
tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas)
Standar 3.10
3.10.1 Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
Pelayanan farmasi di Puskesmas terdiri dari:
a. Pengkajian resep dan penyerahan obat
b. Pemberian informasi obat (PIO)
c. Konseling
d. Visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap)
e. Rekonsiliasi obat
f. Pemantauan terapi obat (PTO)
g. Evaluasi penggunaan obat
Standar 3.10
3.10.1 Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
Pengelolaan sediaan farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP) terdiri dari:
Perencanaan kebutuhan
Permintaan
Penerimaan
Penyimpanan
Pendistribusian
Pengendalian
Pencatatan, pelaporan dan pengarsiapan
Pemantauan dan evaluasi pengelolaan
3.10.1 Elemen Penilaian:
Formularium obat yang merupakan daftar obat terpilih yang dibutuhkan dan harus tersedia di
Puskesmas perlu disusun sebagai acuan dalam pemberian pelayanan pada pasien, mengacu pada
formularium nasional dan pemilihan jenis obat melalui proses kolaboratif antar pemberi asuhan,
dengan mempertimbangkan kebutuhan pasien, keamanan, dan efisiensi.
3.10.1 Elemen Penilaian:
LEMBAR PENCATATAN
PEMBERIAN INFORMAS I OBAT PAS IEN
PUS KES MAS __________________________
Hari/Tg l :
PARAF PETUGAS
PARAF PASIEN
PENUNJANG
KONTRA INDIKASI
EFEK SAMPING
PENYIMPANAN
CARA PAKAI
NAMA OBAT
STABILITAS
NAMA
INTERAKSI
LAIN-LAIN
SEDIAAN
NO UMUR POLI Dx
INDIKASI
PASIEN
DOSIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst
09/16/2022 48
3.10.1 Elemen Penilaian:
Bila terjadi kegawatdaruratan pasien, akses cepat terhadap obat emergensi yang tepat adalah sangat
penting
Untuk memastikan akses ke obat emergensi bilamana diperlukan, perlu tersedia prosedur untuk
mencegah penyalahgunaan, pencurian atau kehilangan terhadap obat dimaksud.
Prosedur ini memastikan bahwa obat diganti bilamana digunakan, rusak atau kedaluarsa.
Keseimbangan antara akses, kesiapan, dan keamanan dari tempat penyimpanan obat emergensi perlu
dipenuhi.
3.10.1 Elemen Penilaian:
Selamat Berkarya
Tetap Sehat - Tetap Semangat