Anda di halaman 1dari 99

Lampiran

POLA
Surat KETENAGAAN
Keputusan DANKesehatan
Kepala Dinas URAIAN Kota
JABATAN
Bima STRUKTUR
ORGANIASASI
Nomor : ...... TahunPKM
...... PARADO TAHUN 2018

1
BAB I
STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN JABATAN

A. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas saat ini didasarkan pada Peraturan Menteri
Kesehatan nomor .... Tahun ...... dan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor ....
Tahun......

B. Uraian Jabatan Kepala Puskesmas


Uraian jabatan dibuat untuk memastikan tidak terjadi tumpang tindih uraian
jabatan dan tugas yang ada menjadi terbagi habis. Uraian jabatan kepala Puskesmas
dijelaskan pada bagian ini, sedangkan uraian jabatan yang lain akan dijelaskan
berdasarkan bidang masing – masing. Uraian jabatan kepala Puskesmas adalah sebagai
berikut:
Uraian Jabatan Kepala Puskesmas
a) Nama Jabatan: Kepala Puskesmas
b) Atasan Langsung: Kepala Dinas Kesehatan
c) Bawahan Langsung:
i. Kasubag Tata usaha.
2
ii. Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat.
iii. Koordinator Upaya Kesehatan Perseorangan.
iv. Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
d) Tugas Pokok:
i. Memimpin perencanaan kegiatan Puskesmas.
ii. Mengorganisir dan mengendalikan sumber daya dan kegiatan Puskesmas
sehingga berpadu dalam melaksanakan tugas – tugas Puskesmas.
iii. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Puskesmas.
iv. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Puskesmas
berikut sumber daya yang ada.
v. Mengupayakan terjalinnya koordinasi dengan lintas sektor.
vi. Mengupayakan terciptanya lingkungan kerja yang kondusif dalam
melaksanakan tugas Puskesmas.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terselenggaranya perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan fungsi
kontrol terhadap sumber daya dan kegiatan di Puskesmas.
ii. Terselenggaranya fungsi Puskesmas sebagai pusat pembangunan
berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, dan
sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh,
terpadu, dan berkesinambungan.
iii. Terciptanya lingkungan kerja yang kondusif dalam melaksanakan tugas
Puskesmas.
f) Kewenangan:
i. Berinisiatif untuk melakukan kegiatan perencanaan Puskesmas secara
umum.
ii. Mengajukan perencanaan Puskesmas kepada Dinas Kesehatan atau
instansi lain yang terkait dengan perencanaan Puskesmas.
iii. Menyetujui atau menolak suatu draft perencanaan yang dimasukkan dalam
perencanaan Puskesmas.
iv. Bila diperlukan dapat melakukan inisiatif untuk mengubah perencanaan
Puskesmas yang telah ditetapkan.
v. Menempatkan sumber daya Puskesmas pada posisi di Puskesmas.
vi. Memerintahkan sumber daya manusia di Puskesmas untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka penyelenggaraan fungsi Puskesmas.
vii. Menilai dan Mengevaluasi kegiatan dan kinerja sumber daya Puskesmas.
viii. Memberikan penghargaan atau sanksi terhadap sumber daya manusia di
Puskesmas atas kinerjanya.
3
ix. Mengusulkan kepada Dinas Kesehatan untuk memberikan promosi,
mutasi, atau sanksi kepada pegawai Puskesmas.
x. Menyetujui dan mengesahkan standar prosedur operasional di lingkungan
Puskesmas.
xi. Dalam kondisi tertentu mengambilalih kewenangan bawahan langsung/
penanggungjawab program/pegawai Puskesmas lainnya disertai berita
acara pelimpahan kewenangan.
xii. Melakukan kewenangan lainnya di lingkungan Puskesmas sesuai
kebutuhan.
g) Hubungan Kerja / Kemitraan:
i. Kepala Dinas Kesehatan.
ii. Bawahan langsung.
iii. Sub bagian ketatausahaan.
iv. Bendahara.
v. Penanggungjawab program.
vi. Pustu.
vii. Polindes.
viii. Pegawai Puskesmas lainnya.
ix. Dinas Kesehatan.
x. Muspika dan instansi lain di wilayah kerja.
xi. Kepala Puskesmas lain di lingkungan Dinas Kesehatan.
xii. Organisasi kesehatan swasta, lembaga non pemerintah, dan perseorangan
yang menjalankan kegiatan-kegiatan di bidang kesehatan di dalam wilayah
kerja Puskesmas.
xiii. Auditor negara.
h) Spesifikasi Jabatan:
i. Pendidikan: Sarjana di bidang kesehatan.
ii. Pelatihan:
 Pelatihan manajemen pelayanan kesehatan.
 Pelatihan pelayanan prima.
 Pelatihan perencanaan.
iii. Pengalaman kerja: Minimal tiga tahun di institusi kesehatan milik
pemerintah (Dinas Kesehatan dan jaringannya, atau rumah sakit).

4
BAB II
KETATAUSAHAAN PUSKESMAS

A. Ruang Lingkup Ketatausahaan Puskesmas


Dalam menjalankan kegiatan Puskesmas diperlukan sebuah unit pendukung yang
bertugas mengelola administrasi perkantoran Puskesmas. Unit pendukung tersebut adalah
ketatausahaan Puskesmas. Fungsi ketatausahaan Puskesmas adalah mempermudah tugas
setiap elemen di Puskesmas dalam pengurusan administrasi. Dengan adanya
ketatausahaan sebagai pengelola administrasi perkantoran diharapkan setiap elemen di
Puskesmas dapat lebih fokus dan berkonsentrasi dalam melaksanakan tugasnya masing –
masing. Dengan demikian definisi dan ruang lingkup ketatausahaan Puskesmas adalah
sebagai berikut:
1. Definisi ketatausahaan Puskesmas adalah segala bentuk kegiatan administrasi
perkantoran sebagai pendukung kegiatan Puskesmas untuk mencapai tujuannya.
2. Ruang lingkup ketatausahaan Puskesmas adalah sebagai berikut;
a) Pengaturan kegiatan di Puskesmas, baik Puskesmas induk maupun
jaringannya, sehingga tercipta lalu lintas kegiatan Puskesmas yang saling
harmonis, serasi, dan saling mendukung.
b) Pengelolaan Puskesmas induk sebagai kantor kesehatan sehingga tercipta
suasana perkantoran yang bersih, indah, tertib, nyaman, dan aman.
c) Koordinasi dan pendampingan dengan Pustu, Polindes, bidang, dan
penanggungjawab program di Puskesmas dalam rangka melakukan
ketatausahaan di lingkungan bidang dan program masing - masing.
d) Pengelolaan arsip, dokumen, dan surat Puskesmas.
e) Pengelolaan pegawai.
f) Pengelolaan keuangan Puskesmas.
g) Pengelolaan aset Puskesmas.
h) Pendokumentasian, pencatatan, dan pelaporan kegiatan Puskesmas.

B. Uraian Jabatan Ketatausahaan Puskesmas


Kasubag Tata Usaha, membawahi beberapa kegiatan diantaranya Sistem
Informasi Puskesmas, kepegawaian, rumah tangga, dan keuangan.
B.1. Uraian Jabatan Kepala Sub Bagian Tata usaha
a) Nama Jabatan: Kepala Sub Bagian Tata usaha
b) Atasan Langsung: Kepala Puskesmas
c) Bawahan Langsung:
i. Sub Bagian Sistem Informasi Puskesmas.
ii. Kepala Urusan Kepegawaian.
5
iii. Kepala Urusan Rumah Tangga.
iv. Kepala Urusan Keuangan.
d) Tugas Pokok:
i. Membuat perencanaan kegiatan ketatausahaan Puskesmas.
ii. Memimpin dan mengawasi pengelolaan ketatausahaan Puskesmas.
iii. Mengorganisir kegiatan ketatausahaan yang ada di Puskesmas.
iv. Mengorganisir lalu-lintas kegiatan Puskesmas sehingga antar kegiatan
dapat terlaksana dengan harmonis dan bersinergi.
v. Menyelenggarakan pelaksanaan lokakarya mini.
vi. Menyelenggarakan rapat perencanaan Puskesmas (RPP).
vii. Menyelenggarakan rapat pelaksanaan RPP setiap bulan.
viii. Menyelenggarakan rapat evaluasi RPP tri bulanan.
ix. Memimpin pengelolaan Puskesmas induk sebagai kantor dan
sekretariat kegiatan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
x. Memimpin pembuatan standar prosedur operasional di bidang
ketatausahaan Puskesmas.
xi. Mengawasi pelaksanaan standar prosedur operasional di bidang
ketatausahaan Puskesmas.
xii. Mengevaluasi standar prosedur operasional di bidang ketatausahaan
yang telah ada.
xiii. Membuat peta masalah, solusi, dan kebutuhan ketatausahaan di
Puskesmas.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Tersedianya perencanaan ketatausahaan Puskesmas yang tepat
ii. Terciptanya pengelolaan ketatausahaan Puskesmas yang baik dalam
rangka mendukung kegiatan Puskesmas.
iii. Terlaksananya lalu-lintas kegiatan Puskesmas yang harmonis dan
bersinergi.
iv. Terselenggaranya kegiatan perkantoran dan kesekretariatan yang baik
dalam rangka mendukung kegiatan Puskesmas.
v. Terselenggaranya kegiatan perkantoran dan kesekretariatan kesehatan
di Puskesmas induk yang bersih, indah, tertib, nyaman, dan aman.
vi. Tersedianya standar prosedur operasional bidang ketatausahaan.
vii. Tersedianya peta masalah, solusi, dan kebutuhan ketatausahaan di
Puskesmas.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan perencanaan ketatausahaan.

6
ii. Mengambil inisiatif untuk melakukan tindakan di bidang
ketatausahaan.
iii. Membagi tugas ketatausahaan kepada bawahan langsung.
iv. Menentukan jadwal lokakarya mini.
v. Menentukan jadwal RPP.
vi. Menentukan jadwal rapat pelaksanaan RPP setiap bulan.
vii. Menentukan jadwal evaluasi RPP tri bulanan.
viii. Turut serta mengatur jadwal dan tata lokasi kegiatan yang
dilaksanakan di Puskesmas.
ix. Melakukan audit keuangan dan barang Puskesmas.
x. Mengajukan standar prosedur operasional di bidang ketatausahaan.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Bawahan langsung.
iii. Koordinator program / pelayanan.
iv. Penanggungjawab program / pelayanan.
v. Bendahara.
vi. Petugas kebersihan Puskesmas.
vii. Petugas keamanan Puskesmas.
viii. Juru masak Puskesmas.
ix. Kepanitiaan acara di Puskesmas.
x. Pustu.
xi. Polindes
xii. Poskesdes
xiii. Kesekretariatan Dinas Kesehatan.
xiv. Badan Kepegawaian Daerah.
xv. Badan Keuangan Daerah.
xvi. Auditor negara
xvii. Kecamatan.
xviii. Instansi lain di kecamatan.
h) Spesifikasi Jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sarjana.
ii. Pelatihan:
 Pelatihan manajemen perkantoran.
 Pelatihan ketatausahaan Puskesmas.
 Pelatihan pengelolaan keuangan di Puskesmas.
 Pelatihan pengelolaan aset Puskesmas.
 Pelatihan perencanaan.
7
iii. Pengalaman Kerja: Minimal lima tahun di bagian ketatausahaan /
kesekretariatan / keuangan di institusi pemerintah.
iv. Spesifikasi lainnya: Menguasai program komputer Ms office, minimal
Ms Word dan Ms Excel.

B.2. Uraian Jabatan Urusan Sistem Informasi Puskesmas


a) Nama jabatan: Urusan Sistem Informasi Puskesmas.
b) Atasan Langsung: Kasubag Tata Usaha
c) Bawahan Langsung: Penanggung Jawab SP2TP
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan kegiatan pengumpulan, pengarsipan, dan pelaporan terpadu
kepada kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan tentang kegiatan, hasil
kegiatan, dan kejadian di wilayah kerja Puskesmas, baik laporan
mingguan, bulanan, tri bulanan, semester, dan tahunan.
ii. Mendistribusikan laporan dari pustu, Poskesdes dan polindes kepada
penanggungjawab program / pelayanan.
iii. Mengkoordinir dan membantu koordinator program / pelayanan dan
penanggunjawab program dalam pembuatan grafik pencapaian
Puskesmas.
iv. Mengkoordinir kegiatan penilaian kinerja Puskesmas.
v. Melakukan dokumentasi dan publikasi terhadap kegiatan-kegiatan
Puskesmas.
vi. Menyediakan data dasar Puskesmas dan data kegiatan serta hasil
kegiatan Puskesmas yang akan digunakan oleh Dinas Kesehatan
maupun Puskesmas dalam rangka penyusunan kegiatan.
vii. Membuat profil tahunan Puskesmas dan pencapaian standar pelayanan
minimal.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terselenggaranya kegiatan pengumpulan, pengarsipan, dan pelaporan
terpadu Puskesmas yang lengkap, akurat, dan cepat.
ii. Terselenggaranya kegiatan penilaian kinerja Puskesmas yang lengkap,
akurat, dan tepat waktu.
iii. Terselenggaranya kegiatan dokumentasi dan publikasi kegiatan dan
hasil kegiatan Puskesmas.
iv. Tersedianya data dasar, data kegiatan, dan data hasil kegiatan
Puskesmas yang akan digunakan untuk evaluasi dan penyusunan
rencana kegiatan.
v. Tersedianya profil tahunan Puskesmas.
8
f) Kewenangan:
i. Meminta dan mengarsip data dasar, catatan dan laporan hasil kegiatan
kepada pelaksana kegiatan Puskesmas (Kasubag Tata Usaha dan
bawahannya, koordinator program/pelayanan, penanggungjawab
program/pelayanan, pustu, poskesdes dan polindes ).
ii. Melaporkan data dasar, catatan, dan laporan hasil kegiatan kepada
kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
iii. Mempublikasikan data dasar, catatan, dan laporan hasil kegiatan
kepada publik dengan seizin kepala Puskesmas.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Kasubag Tata Usaha.
iii. Urusan di ketatausahaan.
iv. Bendahara.
v. Koordinator program/pelayanan.
vi. Penanggungjawab program/pelayanan.
vii. Penanggungjawab pustu.
viii. Penanggungjawab polindes.
ix. Dinas Kesehatan.
x. Kecamatan.
xi. Kepala desa.
xii. Kader posyandu.
xiii. Masyarakat.
xiv. Auditor negara.
h) Spesifikasi Jabatan:
i. Pendidikan: Minimal SMA.
ii. Pelatihan:
 Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas.
 Penyusunan penilaian kinerja Puskesmas.
 Penyusunan profil Puskesmas.
Pengalaman: -
Spesifikasi lainnya:
 Harus menguasai program komputer Ms Office, terutama Ms
Word, Ms Excel, dan Ms Acces.
 Harus menguasai pengetahuan dasar komputer, terutama perawatan
komputer, back up data, dan proteksi komputer terhadap virus.

9
B.3. Uraian Jabatan Urusan Keuangan
a) Nama Jabatan: Kepala Urusan Keuangan
b) Atasan Langsung: Kasubag Tata Usaha
c) Bawahan Langsung:
i. Bendahara Pendapatan Asli Daerah (PAD),
ii. Bendahara pengeluaran pembantu Dana Alokasi Umum,
iii. Bendahara Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
iv. Bendahara Jamkesda Kartu Jujur Sehati
d) Tugas Pokok:
i. Mengkoordinir kegiatan perencanaan pengelolaan keuangan
Puskesmas.
ii. Mengkoordinir kegiatan pengelolaan keuangan dan kegiatan
pertanggungjawaban keuangan Puskesmas.
iii. Melakukan pendampingan kepada bendahara dan pengguna dana
perihal perencanaan, pencatatan, pelaporan, dan pertanggungjawaban
keuangan.
iv. Melakukan pengawasan penggunaan dana Puskesmas.
v. Melakukan audit keuangan terhadap bendahara dan pengguna dana di
Puskesmas.
vi. Melakukan monitoring dan evaluasi sumberdaya keuangan Puskesmas
dan melaporkan hasilnya kepada atasan langsung dan kepala
Puskesmas.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Tersedianya perencanaan pengelolaan keuangan yang tepat.
ii. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang efektif, efisien, dan
dapat dipertanggungjawabkan.
iii. Terselenggaranya pengawasan penggunaan keuangan yang baik.
iv. Terselenggaranya sistem pencatatan dan pelaporan keuangan yang
sesuai aturan yang berlaku, tertib, akurat, seketika, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
v. Tersedianya laporan gambaran keuangan Puskesmas yang cepat dan
akurat.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan perencanaan pengelolaan keuangan.
ii. Meminta perencanaan kegiatan yang menggunakan dana Puskesmas
dan penjelasannya kepada koordinator program / pelayanan,
penanggungjawab program, atau panitia kegiatan.

10
iii. Mengajukan saran kepada kepala Puskesmas dan pengguna dana
Puskesmas tentang besaran anggaran penggunaan dana.
iv. Memeriksa buku bantu, dokumen penerimaan uang, bukti penggunaan
uang, dokumen pertanggungjawaban, atau salinannya, disertai
penjelasannya dari bendahara dan pengguna dana Puskesmas.
v. Mendapatkan informasi setiap penerimaan keuangan Puskesmas dan
penggunaannya.
vi. Memberi izin pengeluaran penggunaan dana di Puskesmas dibawah
Rp. 50.000,- ( Limapuluh Ribu Rupiah ).
vii. Mengajukan standar prosedur operasional di bidang keuangan.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Penanggungjawab ketatausahaan Puskesmas.
iii. Sub bagian lain di ketatausahaan.
iv. Bendahara pengeluaran pembantu.
v. Bendahara pemasukan pembantu.
vi. Bendahara Dana BPJS.
vii. Koordinator program / pelayanan.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan.
ix. Loket Puskesmas induk.
x. Pustu.
xi. Polindes.
xii. Pengguna lainnya dana di Puskesmas.
xiii. Dinas Kesehatan.
xiv. Auditor Negara.
h) Spesifikasi Jabatan:
i. Pendidikan: Minimal SMA.
ii. Pelatihan: Pengelolaan , pencatatan, dan pertanggungjawaban
keuangan di pemerintahan.
iii. Pengalaman Kerja: Dua tahun sebagai bendahara Puskesmas
(bendahara operasional atau bendahara jaminan kesehatan masyarakat
miskin).
iv. Spesifikasi lainnya: menguasai program komputer Ms office, minimal
Ms Excel dan Ms Word.

B.4. Uraian Jabatan Urusan Kepegawaian


a) Nama Jabatan: Kepala Urusan Kepegawaian.
b) Atasan Langsung: Kasubag Tata Usaha.
11
c) Bawahan Langsung: -
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan di bidang ketatausahaan kepegawaian.
ii. Melakukan kegiatan pencatatan, pengarsipan, pemutakhiran data dan
pelaporan di bidang kepegawaian.
iii. Mengelola kegiatan penilaian kinerja pegawai.
iv. Mengarsip dokumen penilaian kinerja pegawai minimal lima tahun
terakhir.
v. Mengelola kegiatan kenaikan pangkat, promosi, sanksi, dan mutasi
pegawai.
vi. Mengkoordinir dan membantu pegawai dalam hal urusan administrasi
dan ketatausahaan kepegawaiaan.
vii. Membuat peta kebutuhan kepegawaian dan peta keadaan kepegawaian.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terselenggaranya kegiatan administrasi dan ketatausahaan
kepegawaian yang baik.
ii. Tersedianya peta kebutuhan dan keadaan pegawai.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan kepada kepala Puskesmas standar prosedur operasional
pengelolaan kegiatan kepegawaian.
ii. Berinisiatif melakukan perencanaan kegiatan di bidang administrasi
dan ketatausahaan kepegawaian.
iii. Mengajukan kepada kepala Puskesmas nama pegawai yang akan
didistribusikan pada unit kerja di lingkungan Puskesmas.
iv. Memproses administrasi pegawai yang akan masuk di Puskesmas, di
tempatkan di unit kerja, izin atau tugas belajar, izin, cuti,
dipromosikan, atau dikenakan sanksi.
v. Menyimpan dokumen kepegawaian, baik asli atau salinan disesuaikan
dengan kebutuhan.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Atasan langsung.
iii. Urusan lain di ketatausahaan.
iv. Bendahara.
v. Pegawai Puskesmas.
vi. Pengguna aset Puskesmas.
vii. Dinas Kesehatan.
viii. Badan kepegawaian daerah.
12
ix. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset.
x. Auditor negara.
xi. Kecamatan.
h) Spesifikasi Jabatan:
i. Pendidikan: Minimal SMA.
ii. Pelatihan:
 Administrasi kepegawaian di pemerintahan.
 Manajemen pencatatan dan pengelolaan aset di pemerintahan.
iii. Pengalaman kerja: -
iv. Spesifikasi lainnya: menguasai program komputer Ms Office, minimal
Ms Excel dan Ms Word, diutamakan menguasai juga Ms Acces.
B.5. Uraian Jabatan Urusan Rumah Tangga
a) Nama Jabatan: Kepala Urusan Rumah Tangga.
b) Atasan Langsung: Kasubag Tata Usaha.
c) Bawahan Langsung: -
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan di bidang rumah tangga.
ii. Melakukan kegiatan pencatatan, pengarsipan, pemutakhiran data dan
pelaporan di bidang rumah tangga.
iii. Mengelola dan melaksanakan pemeliharaan peralatan kantor dan
gedung termasuk rumah dinas jabatan serta kendaraan dinas.
iv. Melakukan pencatatan, pengarsipan dokumen atau salinan arsip, dan
pelaporan keberadaan dan kondisi aset Puskesmas, baik aset bergerak
maupun tidak bergerak.
v. Membuat peta kebutuhan dan peta keadaan aset.
vi. Melakukan audit aset Puskesmas.
vii. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan aset Puskesmas.
viii. Mengorganisir kebutuhan dan rencana pengadaan aset Puskesmas.
ix. Mendistribusikan aset Puskesmas.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terselenggaranya kegiatan administrasi dan ketatausahaan aset yang
baik.
ii. Tersedianya peta kebutuhan dan keadaan aset.
iii. Terselenggaranya kegiatan perlindungan dan perawatan aset
Puskesmas.
iv. Terselenggaranya kegiatan distribusi aset Puskesmas yang mendukung
pelaksanaan tugas-tugas Puskesmas.

13
f) Kewenangan:
vi. Mengajukan kepada kepala Puskesmas standar prosedur operasional
pengelolaan aset.
vii. Berinisiatif melakukan perencanaan kegiatan di bidang administrasi
dan ketatausahaan rumah tangga.
viii. Menyimpan dokumen aset, baik asli atau salinan disesuaikan dengan
kebutuhan.
ix. Mengajukan kepada kepala Puskesmas perihal kegiatan perlindungan
dan perawatan aset.
x. Mendapatkan informasi tentang aset Puskesmas.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
xii. Kepala Puskesmas.
xiii. Atasan langsung.
xiv. Urusan lain di ketatausahaan.
xv. Bendahara.
xvi. Pegawai Puskesmas.
xvii. Pengguna aset Puskesmas.
xviii. Dinas Kesehatan.
xix. Badan kepegawaian daerah.
xx. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset.
xxi. Auditor negara.
xxii. Kecamatan.
h) Spesifikasi Jabatan:
v. Pendidikan: Minimal SMA.
vi. Pelatihan:
 Administrasi kepegawaian di pemerintahan.
 Manajemen pencatatan dan pengelolaan aset di pemerintahan.
vii. Pengalaman kerja: -
viii. Spesifikasi lainnya: menguasai program komputer Ms Office, minimal
Ms Excel dan Ms Word, diutamakan menguasai juga Ms Acces.

14
B.5. Uraian jabatan Bendahara BPJS
a) Nama Jabatan: Bendahara Dana BPJS
b) Atasan Langsung: Kasubag Tata Usaha
c) Bawahan Langsung: -
d) Tugas Pokok:
i. Mengajukan draft planning of action (PoA) BPJS tahunan dan tri
bulanan kepada Dinas Kesehatan.
ii. Merangkum dan menjabarkan perencanaan kegiatan yang telah dibuat
dalam RPP dan telah disetujui untuk dilaksanakan oleh kepala
Puskesmas ke dalam draft PoA bulanan Dana BPJS.
iii. Memeriksa dan merevisi besaran biaya dalam draft PoA bulanan Dana
BPJS setelah mengkomunikasikan dengan kepala Puskesmas dan
koordinator program.
iv. Membuat draft PoA bulanan Dana BPJS menjadi PoA Dana BPJS
setelah melalui proses perbaikan dan memasukkan klaim biaya
pelayanan kesehatan peserta BPJS.
v. Mengajukan PoA bulanan Dana BPJS bulan berikutnya yang sudah
ditandatangani kepala Puskesmas kepada verifikator pada awal bulan
berjalan.
vi. Memperbaiki PoA bulanan Dana BPJS bulan berikutnya sesuai
petunjuk verifikator atas seizin kepala Puskesmas paling lambat pada
tengah bulan berjalan.
vii. Meminta pengesahan PoA bulanan Dana BPJS bulan berikutnya yang
telah direvisi kepada pihak – pihak yang berwenang mengesahkan.
viii. Mengajukan PoA bulanan Dana BPJS bulan berikutnya yang telah
direvisi kepada Dinas Kesehatan paling lambat pada akhir bulan
berjalan.
ix. Melakukan pengarsipan PoA bulanan yang telah disahkan oleh pihak
berwenang.
x. Melakukan penarikan dana di bank sesuai kebutuhan dana.
xi. Melakukan pembimbingan kepada pengguna dana Dana BPJS perihal
pembuatan pertanggungjawaban.
xii. Melakukan pengawasan dan audit penggunaan dana Dana BPJS.
xiii. Menagih pertanggungjawaban pengguna dana Dana BPJS.
xiv. Melakukan pembayaran kepada pengguna dana Dana BPJS setelah
pertanggungjawaban selesai.
xv. Melakukan pencatatan dan pengarsipan bukti arus keluar masuk dana
Dana BPJS.
15
xvi. Melaporkan realisasi pelayanan Dana BPJS secara tertulis kepada
kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
xvii. Memaparkan pengelolaan keuangan Dana BPJS secara umum dalam
pertemuan lokakarya mini dan pertemuan lain yang membahas Dana
BPJS.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Tersedianya perencanaan penggunaan keuangan Dana BPJS yang
tepat.
ii. Terselenggaranya pengelolaan keuangan Dana BPJS yang efektif,
efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan.
iii. Terselenggaranya sistem pencatatan dan pelaporan keuangan Dana
BPJS yang sesuai aturan yang berlaku, tertib, akurat, seketika, dan
dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan perencanaan pengelolaan keuangan Dana BPJS kepada
kepala Puskesmas.
ii. Meminta perencanaan kegiatan yang menggunakan dana Dana BPJS
dan penjelasannya kepada koordinator program / pelayanan,
penanggungjawab program / pelayanan, atau panitia kegiatan.
iii. Mengajukan saran kepada kepala Puskesmas dan pengguna dana Dana
BPJS tentang besaran anggaran penggunaan dana Dana BPJS.
iv. Meminta laporan pertanggungjawaban beserta dokumen terkait dari
pengguna dana Dana BPJS.
v. Memeriksa buku bantu, dokumen penerimaan uang, bukti penggunaan
uang, dokumen pertanggungjawaban, atau salinannya, disertai
penjelasannya dari penguna dana Dana BPJS.
vi. Menarik dana Dana BPJS dari bank atas pendelegasian dari kepala
Puskesmas.
vii. Mengajukan standar prosedur operasional di bidang keuangan Dana
BPJS.
viii. Menolak penggunaan dana Dana BPJS bila tidak sesuai prosedur
aturan yang berlaku.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Penanggungjawab ketatausahaan Puskesmas.
iii. Sub bagian lain di ketatausahaan.
iv. Bendahara pengeluaran pembantu.
v. Bendahara pemasukan pembantu.
16
vi. Koordinator program / pelayanan.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan.
viii. Pengguna lainnya dana Dana BPJS.
ix. Bank tempat uang Dana BPJS di simpan.
x. Dinas Kesehatan.
xi. Auditor Negara.
h) Spesifikasi Jabatan:
v. Pendidikan: Minimal SMA.
vi. Pelatihan: Pengelolaan , pencatatan, dan pertanggungjawaban
keuangan Dana BPJS.
vii. Pengalaman Kerja: -
viii. Spesifikasi lainnya: menguasai program komputer Ms office, minimal
Ms Excel dan Ms Word.

B.6. Uraian jabatan Bendahara Pengeluaran Pembantu


i) Nama Jabatan: Bendahara pengeluaran pembantu
j) Atasan Langsung: Kasubag Tata Usaha
k) Bawahan Langsung: -
l) Tugas Pokok:
i. Mengajukan draft planning of action ( PoA ) operasional tahunan
kepada Dinas Kesehatan.
ii. Merangkum dan menjabarkan perencanaan kegiatan yang telah dibuat
dalam RPP dan telah disetujui untuk dilaksanakan oleh kepala
Puskesmas ke dalam draft PoA bulanan operasional.
iii. Memeriksa dan merevisi besaran biaya dalam draft PoA bulanan
operasional setelah mengkomunikasikan dengan kepala Puskesmas dan
koordinator program.
iv. Membuat draft PoA bulanan operasional menjadi PoA operasional
setelah melalui proses perbaikan.
v. Mengajukan PoA bulanan operasional bulan berikutnya yang sudah
ditandatangani kepala Puskesmas kepada Dinas Kesehatan pada awal
bulan berjalan.
vi. Memperbaiki PoA bulanan operasional bulan berikutnya sesuai
petunjuk Dinas Kesehatan atas seizin kepala Puskesmas paling lambat
pada tengah bulan berjalan.
vii. Meminta pengesahan PoA bulanan operasional bulan berikutnya yang
telah direvisi kepada pihak – pihak yang berwenang mengesahkan.

17
viii. Mengajukan PoA bulanan operasional bulan berikutnya yang telah
direvisi kepada Dinas Kesehatan paling lambat pada akhir bulan
berjalan.
ix. Melakukan pengarsipan PoA operasional bulanan yang telah disahkan
oleh pihak yang berwenang.
x. Melakukan penarikan dana operasional di Dinas Kesehatan atas
persetujuan kepala Puskesmas.
xi. Melakukan pembimbingan kepada pengguna dana operasional perihal
pembuatan pertanggungjawaban.
xii. Melakukan pengawasan dan audit penggunaan dana operasional.
xiii. Menagih pertanggungjawaban pengguna dana operasional.
xiv. Melakukan pembayaran kepada pengguna dana operasional.
xv. Melakukan pencatatan dan pengarsipan bukti arus keluar masuk dana
operasional.
xvi. Melaporkan realisasi belanja operasional secara tertulis kepada kepala
Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
xvii. Memaparkan pengelolaan keuangan dana operasional secara umum
dalam pertemuan lokakarya mini dan pertemuan lain yang membahas
hal tersebut.
m) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Tersedianya perencanaan penggunaan dana operasional yang tepat.
ii. Terselenggaranya pengelolaan dana operasional yang efektif, efisien,
dan dapat dipertanggungjawabkan.
iii. Terselenggaranya sistem pencatatan dan pelaporan dana operasional
yang sesuai aturan yang berlaku, tertib, akurat, seketika, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
n) Kewenangan:
i. Mengajukan perencanaan pengelolaan dana operasioal kepada kepala
Puskesmas.
ii. Meminta perencanaan kegiatan yang menggunakan dana operasional
dan penjelasannya kepada koordinator program / pelayanan,
penanggungjawab program / pelayanan, atau panitia kegiatan.
iii. Mengajukan saran kepada kepala Puskesmas dan pengguna dana
operasional tentang besaran anggaran penggunaan dana operasional.
iv. Meminta laporan pertanggungjawaban beserta dokumen terkait dari
pengguna dana operasional.

18
v. Memeriksa buku bantu, dokumen penerimaan uang, bukti penggunaan
uang, dokumen pertanggungjawaban, atau salinannya, disertai
penjelasannya dari penguna dana operasional.
vi. Menarik dana operasional dari Dinas Kesehatan atas pendelegasian
dari kepala Puskesmas.
vii. Mengajukan standar prosedur operasional di bidang keuangan
operasional.
viii. Menolak penggunaan dana operasional bila tidak sesuai prosedur
aturan yang berlaku.
o) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Penanggungjawab ketatausahaan Puskesmas.
iii. Sub bagian lain di ketatausahaan.
iv. Bendahara pengeluaran pembantu.
v. Bendahara Dana BPJS.
vi. Koordinator program / pelayanan.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan.
viii. Pengguna lainnya dana operasional.
ix. Dinas Kesehatan.
x. Auditor Negara.
p) Spesifikasi Jabatan:
i. Pendidikan: Minimal SMA.
ii. Pelatihan: Pengelolaan , pencatatan, dan pertanggungjawaban
keuangan operasional.
iii. Pengalaman Kerja: -
iv. Spesifikasi lainnya: menguasai program komputer Ms office, minimal
Ms Excel dan Ms Word.

B.7. Uraian jabatan Bendahara Pemasukan Pembantu


q) Nama Jabatan: Bendahara Pemasukan Pembantu
r) Atasan Langsung: Kasubag Tata Usaha
s) Bawahan Langsung: -
t) Tugas Pokok:
i. Membuat target pencapaian retribusi satu bulan dan satu tahun untuk
masing – masing unit kerja paling lambat pada akhir bulan ketiga
tahun berjalan.
ii. Menagih dan menerima uang setoran retribusi dari masing – masing
unit kerja.
19
iii. Melakukan audit penerimaan retribusi dari pemungut.
iv. Melakukan pencatatan dan pelaporan retribusi sesuai aturan yang
berlaku.
v. Melakukan pemaparan pencapaian retribusi Puskesmas dalam
lokakarya mini dan rapat lain yang membahas retribusi.
vi. Melakukan penyetoran retribusi ke Dinas Kesehatan.
vii. Melakukan monitoring dan evaluasi retribusi Puskesmas.
viii. Membuat peta potensi pendapatan dari retribusi.
u) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Tersedianya target pencapaian retribusi satu bulan dan satu tahun
untuk masing – masing unit kerja yang realistis.
ii. Terselenggaranya kegiatan penarikan dan penyetoran retribusi yang
dapat dipertanggungjawabkan.
iii. Terselenggaranya sistem pencatatan dan pelaporan keuangan retribusi
yang sesuai aturan yang berlaku, tertib, akurat, seketika, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
iv. Tercapainya target retribusi Puskesmas sesuai yang ditetapkan Dinas
Kesehatan.
v) Kewenangan:
ix. Menetapkan draft target yang akan diajukan kepada kepala Puskesmas.
x. Menentukan peta potensi retribusi untuk tiap – tiap unit kerja.
xi. Memeriksa pembukuan retribusi, melakukan pemeriksaan silang, dan meminta
informasi tentang retribusi di tiap – tiap unit kerja.
xii. Melaporkan pencapaian retribusi kepada kepala Puskesmas dan Dinas
Kesehatan.
w) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Penanggungjawab ketatausahaan Puskesmas.
iii. Sub bagian lain di ketatausahaan.
iv. Bendahara pengeluaran pembantu.
v. Bendahara Dana BPJS
vi. Unit – unit kerja.
vii. Dinas Kesehatan.
viii. Auditor Negara.
x) Spesifikasi Jabatan:
i. Pendidikan: Minimal SMA.
ii. Pelatihan: Pengelolaan retribusi Puskesmas.
iii. Pengalaman kerja: -
20
iv. Spesifikasi lainnya: menguasai program komputer Ms office, minimal
Ms Excel dan Ms Word.

21
BAB III
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESSENSIAL

A. Ruang Lingkup Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial Pemberdayaan


Dalam sistem kesehatan nasional tahun 2004 (SKN, 2004 ), disebutkan fungsi
Puskesmas adalah sebagai berikut:
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Pusat penggerakan dan pemberdayaan masyarakat.
3. Pusat pemeliharaan kesehatan strata pertama.
Fungsi pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan dan pusat
penggerak dan pemberdayaan masyarakat adalah dalam ranah upaya kesehatan
masyarakat esensial.. Adapun ruang lingkup UKM esensial adalah sebagai berikut:
1. Definisi UKM esensial adalah pengelolaan kesehatan masyarakat dimana masyarakat
secara umum dan elemen dalam masyarakat adalah sumberdaya terbesar yang harus
digunakan dengan optimal dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat itu
sendiri.
2. Ruang lingkup UKM esensial adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan peningkatan pemahaman masyarakat atau elemen masyarakat tentang
bagaimana hidup bersih dan sehat.
b. Kegiatan penyadaran masyarakat atau elemen dalam masyarakat untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat.
c. Kegiatan penggerakan masyarakat, elemen dalam masyarakat, dan instansi
terkait untuk turut serta berperan dalam meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat.
d. Kegiatan penggerakan masyarakat, elemen dalam masyarakat, dan instansi
terkait untuk turut serta berpartisipasi dalam mencegah dan menanggulangi
masalah – masalah kesehatan.
e. Kegiatan penggerakan masyarakat, elemen dalam masyarakat, dan instansi
terkait untuk turut serta melaksanakan pembangunan berwawasan kesehatan.
f. Kegiatan pembantuan bimbingan tekhnis kepada masyarakat atau elemen dalam
masyarakat.
g. Kegiatan edukasi kepada masyarakat atau elemen dalam masyarakat agar
terampil hidup bersih dan sehat.
h. Kegiatan edukasi kepada masyarakat atau elemen dalam masyarakat agar
mampu mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri.
UKM esensial dikelola oleh bidang UKM esensial yang dipimpin oleh
koordinator upaya kesehatan masyarakat. Bidang UKM esensial terdiri dari Penanggung
Jawab. upaya kesehatan sekolah / anak, remaja, dan usia lanjut, Penanggung Jawab.
22
perbaikan gizi. Penanggung Jawab. kesehatan jiwa, Penanggung Jawab. upaya kesehatan
komunitas dan kesehatan matra, Penanggung Jawab. pemberdayaan dan promosi
kesehatan, Penanggung Jawab. kesehatan keluarga, Penanggung Jawab. kesehatan
lingkungan,

B. Uraian Jabatan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial

B.1. Uraian Jabatan Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat.


a) Nama Jabatan: Koordinator UKM Esensial.
b) Atasan Langsung: Kepala Puskesmas
c) Bawahan Langsung:
i. Penanggung Jawab. Upaya kesehatan sekolah / anak, remaja, dan usia
lanjut.
ii. Penanggung Jawab. Perbaikan gizi.
iii. Penanggung Jawab. Kesehatan jiwa.
iv. Penanggung Jawab. Upaya kesehatan komunitas dan kesehatan matra.
v. Penanggung Jawab. Pemberdayaan dan promosi kesehatan.
vi. Penanggung Jawab. Kesehatan keluarga.
vii. Penanggung Jawab. Kesehatan lingkungan.
viii. Penanggung Jawab. Pos kesehatan pesantren.
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan koordinasi dalam rangka penyusunan pencatatan dan
pelaporan UKM esensial.
ii. Melakukan pengecekan pencatatan, laporan, dan pertanggungjawaban
dari bawahan langsungnya untuk memastikan laporan tersebut lengkap,
akurat, dan tepat waktu.
iii. Melakukan koordinasi dan memimpin perencanaan kegiatan UKM
esensial.
iv. Melakukan koordinasi dengan koordinator program / pelayanan
lainnya dan penanggungjawab program / pelayanan dalam rangka
pelaksanaan kegiatan pemberdayaan kesehatan masyarakat.
v. Memetakan permasalahan dan solusi di bidang pemberdayaan
kesehatan masyarakat.
vi. Melakukan monitoring dan evaluasi di bidang pemberdayaan
kesehatan masyarakat.
e) Tanggungjawab:
23
i. Terselenggaranya pencatatan, pelaporan, dan pertanggungjawaban
UKM esensial yang lengkap, akurat, dan tepat waktu.
ii. Terciptanya kegiatan pemberdayaan kesehatan masyarakat yang
terorganisasi dengan baik, efektif, dan efisien.
iii. Tersedianya peta permasalan dan solusi di bidang pemberdayaan
kesehatan masyarakat.
iv. Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi di bidang
pemberdayaan kesehatan masyarakat.
f) Kewenangan:
i. Memeriksa dan meminta arsip dan atau salinan catatan, laporan, dan
bukti pertanggungjawaban bawahan langsungnya.
ii. Melakukan pengesahan berupa paraf pada arsip, catatan, laporan, dan
bukti pertanggungjawaban sebelum dilakukan pengesahan oleh kepala
Puskesmas sebagai tanda bahwa arsip, catatan, laporan, dan bukti
pertanggungjawaban tersebut dinyatakan memenuhi syarat untuk
disyahkan oleh kepala Puskesmas.
iii. Mendapatkan informasi dan dokumentasi terkait kegiatan
pemberdayaan kesehatan masyarakat.
iv. Melakukan monitoring terkait kegiatan pemberdayaan kesehatan
masyarakat.
v. Berinisiatif untuk melakukan rapat koordinasi terkait kegiatan
pemberdayaan kesehatan masyarakat.
vi. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan kegiatan
pemberdayaan kesehatan masyarakat kepada kepala Puskesmas.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Bawahan langsung.
iii. Kasubag Tata Usaha.
iv. Sub bagian di ketatausahaan.
v. Bendahara.
vi. Koodinator program lainnya.
vii. Penanggungjawab program lainnya
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Dinas Kesehatan.
xi. Kecamatan.
xii. Instansi lainnya di kecamatan.
xiii. Auditor negara.
24
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal D1 di bidang kesehatan.
ii. Pelatihan:
 Salah satu pelatihan UKM esensial.
 Perencanaan.
iii. Pengalaman kerja: Satu tahun sebagai penanggungjawab program di
UKM esensial atau tiga tahun sebagai bidan desa.
iv. Spesifikasi lainnya: Diutamakan menguasai program komputer Ms.
Office, minimal Ms. Word, Ms. Excel, dan Ms. Power Point.

B.2. Penanggungjawab Usaha Kesehatan Sekolah dan anak, remaja, serta usia lanjut
( Penanggung Jawab. UKS dan ARU )
a) Nama jabatan: Penanggung Jawab UKS dan ARU
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM esensial.
c) Bawahan langsung: -
d) Tugas Pokok:
i. Mengajukan perencanaan di bidang UKS dan ARU.
ii. Melaksanakan kegiatan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif
pada siswa sekolah, anak – anak, remaja, dan usia lanjut.
iii. Melakukan deteksi dini permasalahan kesehatan dan faktor resiko di
bidang UKS dan ARU.
iv. Membantu penanggungjawab program / pelayanan lainnya dalam
melaksanakan kegiatan kesehatan yang bersifat kuratif dan
rehabilitiatif pada siswa sekolah, anak – anak, remaja, dan usia lanjut.
v. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan program
UKS dan ARU dalam bentuk SP2TP dan bentuk laporan yang lain
secara periodik sesuai dengan ketentuan.
vi. Membuat peta permasalan dan solusi pada program UKS dan ARU.
vii. Menyusun pertanggungjawaban kegiatan yang diberikan kepada
program UKS dan ARU.
viii. Melakukan monitoring dan evaluasi di bidang UKS dan ARU.
e) Tanggungjawab:
i. Terciptanya rancangan perencanaan dan perencanaan yang tepat pada
program UKS dan ARU yang tepat.
ii. Terselenggaranya kegiatan kegiatan yang bersifat promotif dan
preventif pada siswa sekolah, anak – anak, remaja, dan usia lanjut.

25
iii. Terselenggaranya deteksi dini dan kewaspadaan permasalahan dan
faktor resiko kesehatan pada siswa sekolah, anak – anak, remaja, dan
usia lanjut.
iv. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan, pengumpulan
data, pengarsipan, pelaporan, dan pertanggungjawaban program UKS
dan ARU yang lengkap, akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
v. Tersedianya peta masalah, solusi, dan kebutuhan pada program UKS
dan ARU.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada program
UKS dan ARU.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan pelaporan
yang berkaitan dengan program UKS dan ARU kepada
penanggungjawab program / pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan kesehatan
pada siswa sekolah, anak, remaja, dan usia lanjut.
iv. Terlibat dalam kegiatan kesehatan pada siswa sekolah, anak, remaja,
dan usia lanjut.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKM esensial.
iii. Penanggungjawab program di UKM esensial.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Dinas Kesehatan.
xii. Kecamatan.
xiii. UPTD cabang dinas pendidikan.
xiv. Sekolah.
xv. Posyandu lansia.
xvi. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
26
ii. Pelatihan: Pelatihan penjaringan kesehatan. Pelatihan komunikasi.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer Ms
Office. Minimal excel, word, power point.

B.3. Uraian Jabatan Penanggungjawab Perbaikan Gizi


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab Perbaikan Gizi
b) Atasan Langsung: Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan perbaikan dan kewaspadaan gizi.
ii. Melaksanakan kegiatan pemantauan gizi di wilayah kerja.
iii. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan
malnutrisi pada komunitas dan perseorangan.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan di bidang
perbaikan dan kewaspadaan gizi.
v. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan perbaikan dan
kewaspadaan gizi.
vi. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan perbaikan
gizi dalam bentuk SP2TP dan bentuk laporan yang lain secara periodik
sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader posyandu
terkait upaya perbaikan dan kewaspadaan gizi.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait upaya perbaikan dan
kewaspadaan gizi.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan perbaikan dan kewaspadaan gizi yang
tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan perbaikan dan kewaspadaan gizi yang efektif
dan efisien.
iii. Terciptanya sistem kewaspadaan gizi yang efektif dan efisien.
iv. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan, pengumpulan
data, pengarsipan, pelaporan, dan pertanggungjawaban di bidang
perbaikan dan kewaspadaan gizi yang lengkap, akurat, tepat waktu,
dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:

27
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada program
perbaikan dan kewaspadaan gizi.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan pelaporan
yang berkaitan dengan program perbaikan gizi kepada
penanggungjawab program / pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan perbaikan dan
kewaspadaan gizi.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait perbaikan dan kewaspadaan gizi yang
dilaksanakan di Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKM esensial.
iii. Penanggungjawab program di UKM esensial.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Dinas Kesehatan
xii. Posyandu.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala desa.
xv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Pembantu Ahli Gizi.
ii. Pelatihan:
 Surveilence gizi.
 Komunikasi.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer Ms
Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point.

B.5. Uraian Jabatan Penanggungjawab Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab Pemberdayaan dan promosi kesehatan
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM esensial
c) Bawahan Langsung:-
28
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan dan promosi kesehatan.
ii. Mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat
di bidang kesehatan.
iii. Mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan promosi kesehatan.
iv. Menampung, merespon, dan menyalurkan aspirasi masyarakat di
bidang pembangunan kesehatan.
v. Mengorganisir dan melaporkan kegiatan terkait pemberdayaan dan
promosi kesehatan yang dilakukan oleh lintas program.
vi. Memantau, melaporkan, dan membantu kegiatan terkait pemberdayaan
dan promosi kesehatan yang dilakukan oleh lintas sektor dan
masyarakat.
vii. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan di bidang
pemberdayaan dan promosi kesehatan.
viii. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pemberdayaan dan
promosi kesehatan.
ix. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan
pemberdayaan dan promosi kesehatan dalam bentuk SP2TP dan bentuk
laporan yang lain secara periodik sesuai dengan ketentuan.
x. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader posyandu
terkait upaya pemberdayaan dan promosi kesehatan.
xi. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait upaya
pemberdayaan dan promosi kesehatan.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pemberdayaan dan promosi kesehatan
yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pemberdayaan dan promosi kesehatan yang
efektif dan efisien.
iii. Terorganisasinya kegiatan terkait pemberdayaan dan promosi
kesehatan pada lintas program.
iv. Terpantaunya dan terfasilitasinya kegiatan terkait pemberdayaan dan
promosi kesehatan yang dilakukan institusi lain atau masyarakat pada
wilayah kerja.
v. Terjalinnya hubungan yang harmonis dalam pembangunan
berwawasan kesehatan antara Puskesmas, intitusi lain di kecamatan,
dan masyarakat.
29
vi. Tersalurkannya aspirasi masyarakat di bidang kesehatan pada tempat
yang tepat serta memperoleh respon yang tepat.
vii. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan, pengumpulan
data, pengarsipan, pelaporan, dan pertanggungjawaban di bidang
pemberdayaan dan promosi kesehatan yang lengkap, akurat, tepat
waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada program
pemberdayaan dan promosi kesehatan.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan pelaporan
yang berkaitan dengan program pemberdayaan dan promosi kesehatan
kepada penanggungjawab program / pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan
pemberdayaan dan promosi kesehatan.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait pemberadayaan masyarakat dan
promosi kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKM esensial.
iii. Penanggungjawab program di UKM esensial.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Penyuluh lapangan keluarga berencana.
xvi. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Lanjutan Tingkat Atas berbasis
kesehatan.
ii. Pelatihan:
 Pemberdayaan masyarakat.
30
 Komunikasi.
 Penyuluh kesehatan
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer Ms
Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point.

B.6. Uraian Jabatan Penanggungjawab Kesehatan Keluarga


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab Kesehatan keluarga
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM esensial
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kesehatan keluarga.
ii. Melaksanakan kegiatan pemantauan kesehatan dengan keluarga
sebagai sasaran pemantauan.
iii. Melakukan kegiatan edukasi kesehatan kepada keluarga.
iv. Melakukan upaya pemberdayaan keluarga agar dapat mencegah dan
menanggulangi permasalahan kesehatannya secara mandiri.
v. Melakukan pembimbingan kesehatan kepada keluarga.
vi. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan
masalah kesehatan pada keluarga.
vii. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan di bidang
kesehatan keluarga.
viii. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan kesehatan keluarga.
Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan kesehatan
keluarga dalam bentuk SP2TP dan bentuk laporan yang lain secara
periodik sesuai dengan ketentuan.
ix. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader posyandu
terkait kegiatan kesehatan keluarga.
x. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan kesehatan
keluarga.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kesehatan keluarga yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pemantauan dan peningkatan kesehatan
keluarga yang efektif dan efisien.
iii. Terciptanya pemberdayaan keluarga di bidang kesehatan.
iv. Terciptanya keluarga yang mampu mengatasi dan menanggulangi
kesehatannya secara tepat dan mandiri.
31
v. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan, pengumpulan
data, pengarsipan, pelaporan, dan pertanggungjawaban di bidang
kesehatan keluarga yang lengkap, akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada program
kesehatan keluarga.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan pelaporan
yang berkaitan dengan program kesehatan keluarga kepada
penanggungjawab program / pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan kesehatan
keluarga atau keluarga sebagai sasaran.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait kesehatan keluarga atau keluarga
sebagai sasaran yang dilaksanakan di Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKM esensial.
iii. Penanggungjawab program di UKM esensial.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Penyuluh lapangan keluarga berencana.
xvi. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah lanjutan tingkat atas kesehatan.
ii. Pelatihan:
 Kesehatan keluarga.
 Komunikasi.
 Konseling.
 Psikologi keluarga.
32
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer Ms
Office, minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point.

B.7. Uraian Jabatan Penanggungjawab Kesehatan Lingkungan


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab Kesehatan lingkungan
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM esensial
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan kesehatan lingkungan.
ii. Melaksanakan kegiatan pemantauan kesehatan lingkungan di wilayah
kerja.
iii. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan
masalah kesehatan lingkungan pada komunitas dan perseorangan.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan di bidang
kesehatan lingkungan.
v. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan kesehatan lingkungan.
vi. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan kesehatan
lingkungan dalam bentuk SP2TP dan bentuk laporan yang lain secara
periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan Pustu, Polindes, dan kader posyandu
terkait kesehatan lingkungan.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kesehatan
lingkungan.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan kesehatan lingkungan yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan kesehatan lingkungan yang efektif dan efisien.
iii. Terciptanya sistem pemantauan kesehatan lingkungan yang efektif dan
efisien.
iv. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan, pengumpulan
data, pengarsipan, pelaporan, dan pertanggungjawaban di bidang
kesehatan lingkungan yang lengkap, akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada program
kesehatan lingkungan.

33
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan pelaporan
yang berkaitan dengan program kesehatan lingkungan kepada
penanggungjawab program / pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan kesehatan
lingkungan.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait kesehatan lingkungan yang
dilaksanakan di Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKM esensial.
iii. Penanggungjawab program di UKM esensial.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah lanjutan tingkat atas bidang kesehatan
( sebaiknya akademi kesehatan lingkungan ).
ii. Pelatihan:
 Sanitasi.
 Komunikasi.
iii. Pengalaman kerja: -. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi
program komputer Ms Office, minimal Ms Excel, Ms Word, dan Ms
Power Point.

B.9. Uraian Jabatan Penanggungjawab Pos Kesehatan Pesantren


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab Poskestren
b) Atasan Langsung: Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
34
i. Melakukan perencanaan kegiatan upaya kesehatan di pesantren.
ii. Melaksanakan kegiatan pemantauan kesehatan di pesantren.
iii. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan
masalah kesehatan pada komunitas pesantren.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan upaya
kesehatan pesantren. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan
upaya kesehatan pesantren.
v. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan pos
kesehatan pesantren dalam bentuk SP2TP dan bentuk laporan yang lain
secara periodik sesuai dengan ketentuan.
vi. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader posyandu
terkait upaya kesehatan pesantren.
vii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait upaya kesehatan
pesantren.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan upaya kesehatan pesantren yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan upaya kesehatan pesantren yang efektif dan
efisien.
iii. Terciptanya sistem kewaspadaan masalah kesehatan di pesantren yang
efektif dan efisien.
iv. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan, pengumpulan
data, pengarsipan, pelaporan, dan pertanggungjawaban di bidang upaya
kesehatan pesantren, akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada program
pos kesehatan pesantren.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan pelaporan
yang berkaitan dengan program pos kesehatan pesantren kepada
penanggungjawab program / pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan upaya
kesehatan pesantren.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait upaya kesehatan pesantren yang
dilaksanakan di Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKM esensial.
35
iii. Penanggungjawab program di UKM esensial.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Pesantren.
xvi. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah lanjutan tingkat atas bidang kesehatan.
ii. Pelatihan:
 Penjaringan kesehatan.
 Komunikasi.
 Konseling.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer Ms
Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point.

36
BAB IV
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN

A. Ruang Lingkup Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan.


Perbedaan UKM esensial dengan upaya kesehatan masyarakat konsentrasi
pengendalian dan surveilans ( UKM Pengembangan ) adalah UKM esensial lebih
menekankan bagaimana melakukan edukasi kepada masyarakat selain tetap melakukan
kegiatan pengamatan dan penanggulangan masalah kesehatan. Sedangkan UKM
Pengembangan kegiatannya lebih menekankan kepada bagaimana melakukan pengamatan
penyakit, membangun sistem kewaspadaan penyakit, dan melakukan kegiatan
pencegahan dan penanggulangan penyakit pada komunitas dan perseorangan sebagai
bagian dari komunitas.
Karena perbedaan sifat ini, maka sebaiknya UKM Pengembangan fokus kepada
tugas pengamatan penyakit, membangun sistem kewaspadaan penyakit, distribusi logistik
dan melakukan kegiatan pencegahan dan penanggulangan. Sedangkan kegiatan edukasi
dan promosi lebih kepada bagaimana hal tersebut mendukung fokus tugas UKM
Pengembangan. Penggerakan tugas edukasi dan promosi yang lebih luas dan intensif
sebaiknya diserahkan kepada UKM esensial. Sebaliknya UKM esensial melibatkan
penanggungjawab program di UKM Pengembangan dalam pelaksanaan edukasi dan
promosi agar kegiatan edukasi dan promosi dapat harmonis dan sinergis dengan tugas
pengendalian dan surveilans.
1. Definisi pengendalian adalah reaksi dan pengelolaan kasus penyakit yang dinilai
berpotensi menjadi wabah.
2. Definisi surveilans adalah kegiatan pemantauan dan penyelidikan penyakit dan
faktor penyebab masalah kesehatan pada suatu daerah.
3. Deteksi dini adalah kegiatan surveilans sebelum penyakit tersebut menjadi
masalah pada suatu daerah.
4. Definisi kewaspadaan penyakit adalah kesiapan seluruh sumber daya kesehatan
untuk menanggulangi penyakit dan faktor penyebab masalah kesehatan.
5. Definisi UKM Pengembangan adalah kegiatan pengendalian penyakit,
penanganan penderita terpadu, surveilans, deteksi dini, dan pencegahan penyakit
yang dapat menjadi masalah pada komunitas masyarakat.
6. Ruang lingkup UKM Pengembangan adalah:
a. Pengendalian penyakit dan penanganan penderita yang terpadu.
b. Surveilans.
c. Deteksi dini.
d. Pencegahan penyakit.

37
e. Kegiatan koordinasi dan publikasi dengan lintas program, lintas institusi,
dan masyarakat dalam pelaksanaan pengendalian penyakit, surveilans,
deteksi dini, dan pencegahan penyakit.
UKM Pengembangan dikelola oleh bidang UKM Pengembangan yang dipimpin
oleh koordinator UKM Pengembangan. Bidang UKM Pengembangan terdiri dari
Penanggung Jawab. imunisasi, Penanggung Jawab. pencegahan dan pengendalian demam
berdarah dengue, Penanggung Jawab. pencegahan dan pengendalian diare, Penanggung
Jawab. Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya, Penanggung Jawab. pencegahan
dan pengendalian kusta, Penanggung Jawab. pencegahan dan pengendalian infeksi
saluran nafas atas, Penanggung Jawab. wabah dan surveilans.
B. Uraian Jabatan Usaha Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Pengendalian dan
Surveilans

B1. Uraian Jabatan Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


a) Nama Jabatan: Koordinator UKM Pengembangan
b) Atasan Langsung: Kepala Puskesmas
c) Bawahan Langsung:
i. Pelayanan Kesehatan Jiwa
ii. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
iii. Pelayanan Kesehatan Tradiosional Komplementer
iv. Pelayanan Kesehatan Olahraga
v. Pelayanan Kesehatan Indera
vi. Pelayanan Kesehatan Lansia
vii. Pelayanan Kesehatan Kerja
viii. Pelayanan Kesehatan Remaja
ix. Pelayanan Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan koordinasi dalam rangka penyusunan pencatatan dan pelaporan
UKM pengembangan.
ii. Melakukan pegecekan pencatatan, laporan, dan pertanggungjawaban dari
bawahan langsungnya untuk memastikan laporan tersebut lengkap, akurat,
dan tepat waktu.
iii. Melakukan koordinasi dan memimpin perencanaan kegiatan di bidang
UKM pengembangan.
iv. Melakukan koordinasi dengan penanggungjawab program / pelayanan dan
koordinator program / pelayanan di Puskesmas dalam rangka pelaksanaan
kegiatan di bidang UKM pengembangan.
v. Memetakan permasalahan dan solusi di bidang UKM pengembangan.
38
vi. Melakukan monitoring dan evaluasi di bidang UKM pengembangan.
e) Tanggungjawab:
i. Terselenggaranya pencatatan, pelaporan, dan pertanggungjawaban bidang
UKM Pengembangan yang lengkap, akurat, dan tepat waktu.
ii. Terciptanya kegiatan di bidang UKM pengembangan yang terorganisasi
dengan baik, efektif, dan efisien.
iii. Tersedianya peta permasalan dan solusi di bidang UKM pengembangan.
iv. Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi di bidang UKM
pengembangan.
f) Kewenangan:
i. Memeriksa dan meminta arsip dan atau salinan catatan, laporan, dan bukti
pertanggungjawaban bawahan langsungnya.
ii. Melakukan pengesahan berupa paraf pada arsip, catatan, laporan, dan bukti
pertanggungjawaban sebelum dilakukan pengesahan oleh kepala
Puskesmas, sebagai tanda bahwa arsip, catatan, laporan, dan bukti
pertanggungjawaban tersebut dinyatakan memenuhi syarat untuk
disyahkan oleh kepala Puskesmas.
iii. Mendapatkan informasi dan dokumentasi terkait kegiatan pencegahan,
pemberantasan, dan pengendalian penyakit.
iv. Melakukan monitoring terkait kegiatan pencegahan, pengendalian, dan
pemantauan penyakit.
v. Berinisiatif untuk melakukan rapat koordinasi terkait kegiatan pencegahan,
pengendalian, dan pemberantasan penyakit.
vi. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan kegiatan
pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Bawahan langsung.
iii. Kasubag Tata Usaha.
iv. Koordinator program / pelayanan.
v. Urusan di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Dinas Kesehatan.
xi. Kecamatan.
xii. Kepala Desa.
39
xiii. Instansi lain di kecamatan.
xiv. Rumah sakit.
xv. Klinik dan praktek dokter swasta.
xvi. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal S1 di bidang kesehatan.
ii. Pelatihan: salah satu pelatihan di bidang pencegahan, pengendalian, dan
pemantauan penyakit.
iii. Pelatihan perencanaan.
iv. Pengalaman kerja: 1 tahun sebagai penanggungjawab program di bawah
koordinasi UKM pengembangan.

B.2. Uraian Jabatan Penanggungjawab Kesehatan Jiwa


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab kesehatan jiwa
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM esensial
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan pencegahan dan penanggulangan
masalah kesehatan jiwa.
ii. Melaksanakan kegiatan pemantauan kesehatan jiwa di wilayah kerja.
iii. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan
masalah kesehatan jiwa pada komunitas dan perseorangan.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan di bidang
kesehatan jiwa.
v. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan kesehatan jiwa.
vi. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan kesehatan
jiwa dalam bentuk SP2TP dan bentuk laporan yang lain secara periodik
sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader posyandu
terkait upaya pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan jiwa.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait upaya pencegahan
dan penanggulangan kesehatan jiwa.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pencegahan dan penanggulangan
masalah kesehatan jiwa yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pencegahan dan penanggulangan masalah
kesehatan jiwa yang efektif dan efisien.
40
iii. Terciptanya sistem kewaspadaan masalah kesehatan jiwa yang efektif
dan efisien.
iv. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan, pengumpulan
data, pengarsipan, pelaporan, dan pertanggungjawaban di bidang
kesehatan jiwa yang lengkap, akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada program
kesehatan jiwa kepada atasan langsung untuk diteruskan kepada kepala
Puskesmas.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan pelaporan
yang berkaitan dengan program kesehatan jiwa kepada
penanggungjawab program / pelayanan lain, Pustu, Polindes, dan
pelaksana tekhnis lainnya.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan kesehatan
jiwa.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait pencegahan dan penanggulangan
kesehatan jiwa yang dilaksanakan di Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKM esensial.
iii. Penanggungjawab program di UKM esensial.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Rumah Sakit.
xiv. Rumah Sakit Jiwa.
xv. Rumah sakit ketergantungan obat.
xvi. Tempat penanganan alternatif kecanduan obat.
xvii. Tempat penanganan alternatif gangguan kejiwaan.
xviii. Kecamatan.
xix. Kepala Desa.
41
xx. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
 Surveilence dan perawatan masalah kesehatan jiwa.
 Komunikasi.
 Konseling.
 Psikologi.
 Psikiatri.
 Pengenalan penyalahgunaan NAPZA dan penanggulangannya.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer Ms
Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point.
Tugas tambahan : sebagai Pewat ruang tambahan
Tugas

B.3. Uraian Jabatan Penanggungjawab Imunisasi


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab Imunisasi.
b) Atasan Langsung: Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat ( Pencegahan dan
Pengendalian ).
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan imunisasi.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan paramedis tentang imunisasi
dan KIPI.
iii. Melakukan pengecekan dan penjagaan terhadap logistik imunisasi agar
logistik memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Mengajukan permintaan logistik imunisasi kepada Dinas Kesehatan.
v. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan penyakit dengan
imunisasi, serta pencegahan dan penanggulangan KIPI ( kejadian ikutan
pasca imunisasi ).
vi. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan imunisasi.
vii. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan imunisasi.
viii. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan di bidang
imunisasi dalam bentuk SP2TP dan bentuk laporan yang lain secara
periodik sesuai dengan ketentuan.

42
ix. Melakukan koordinasi dengan Pustu, Polindes, dan kader posyandu terkait
kegiatan imunisasi.
x. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan imunisasi.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan imunisasi yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan imunisasi yang efektif dan efisien.
iii. Tersedianya logistik imunisasi yang memadai, dapat digunakan, dan
terpantau.
iv. Kepastian pelaksana imunisasi paham tentang imunisasi, sasaran
imunisasi, KIPI, penjagaan rantai dingin, dan pencatatan, pelaporan, serta
pertanggungjawaban imunisasi.
v. Terciptanya sistem kewaspadaan penyakit yang dicegah lewat imunisasi
dan kewaspadaan KIPI yang efektif dan efisien.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan, pengumpulan
data, pengarsipan, pelaporan, dan pertanggungjawaban di bidang
imunisasi, akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada program
imunisasi.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan pelaporan yang
berkaitan dengan program imunisasi kepada penanggungjawab program /
pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan imunisasi.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait imunisasi yang dilaksanakan di Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator program UKM Pengembangan.
iii. Kasubag Tata Usaha.
iv. Sub bagian di ketatausahaan.
v. Bendahara.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Posyandu.
xi. Dinas Kesehatan.
xii. Kecamatan.
xiii. Kepala Desa.
43
xiv. Cabang dinas pendidikan dan kebudayaan.
xv. Sekolah.
xvi. Pesantren.
xvii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan ( diutamakan akademi
perawat kesehatan )
ii. Pelatihan:
 Pemberian imunisasi.
 Pencatatan dan pelaporan imunisasi.
 Penjagaan rantai dingin.
 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
 Surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
 Kejadian ikutan pasca imunisasi.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer Ms Office.
Minimal Ms Excel, Ms Word, dan Ms Power Point.

B.4. Uraian Jabatan Penanggungjawab Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah


Dengue
a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab. P2 DBD
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM Pengembangan.
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan pencegahan dan
pengendalian demam berdarah dengue.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan paramedis
tentang pencegahan dan pengendalian demam berdarah dengue.
iii. Menyediakan logistik pencegahan dan pengendalian demam
berdarah dengue, antara lain berupa media promosi dan abate.
iv. Mengajukan permintaan logistik pencegahan dan pengendalian
demam berdarah dengue kepada Dinas Kesehatan.
v. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan, deteksi dini,
dan penanggulangan demam berdarah dengue.
vi. Melakukan pelacakan dan penyelidikan, pencatatan, serta
pelaporan penderita demam berdarah dengue di wilayah kerja.
vii. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
pencegahan dan pengendalian demam berdarah dengue.
44
viii. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan penanggulangan
demam berdarah dengue.
ix. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan
hasil kegiatan di bidang pencegahan dan pengendalian demam
berdarah dengue dalam bentuk SP2TP dan bentuk laporan yang
lain secara periodik sesuai dengan ketentuan.
x. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait kegiatan pencegahan dan pengendalian
demam berdarah dengue.
xi. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan
pencegahan dan penanggulangan demam berdarah dengue.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pencegahan dan pengendalian
demam berdarah dengue yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pencegahan dan pengendalian demam
berdarah dengue yang efektif dan efisien.
iii. Tersedianya logistik pencegahan dan pengendalian demam
berdarah dengue yang memadai, dapat digunakan, dan
terpantau.
iv. Kepastian petugas Puskesmas paham tentang demam berdarah
dengue, pencegahannya, dan alur pelaporannya.
v. Terciptanya sistem kewaspadaan demam berdarah.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang pencegahan dan pengendalian
demam berdarah, akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada
program pencegahan dan pengendalian demam berdarah
dengue.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program pencegahan dan
pengendalian demam berdarah dengue kepada
penanggungjawab program / pelayanan lain.

45
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
demam berdarah atau kegiatan pencegahan dan pengendalian
demam berdarah dengue.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait pencegahan dan pengendalian
demam berdarah dengue yang dilaksanakan di Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKM Pengembangan.
iii. Penanggungjawab program di UKM Pengembangan.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala desa.
xv. Rumah sakit
xvi. Klinik dan praktek dokter swasta.
xvii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
 Demam berdarah dengue.
 Pencatatan dan pelaporan demam berdarah dengue.
 Surveilans demam berdarah.
 Penyelidikan demam berdarah
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, dan Ms Power Point.

B.5. Uraian Jabatan Penanggungjawab Pencegahan dan Pengendalian Diare


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab P2 Diare
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM Pengembangan.
c) Bawahan Langsung:-
46
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan pencegahan dan
pengendalian diare.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan paramedis
tentang pencegahan dan pengendalian diare.
iii. Menyediakan logistik pencegahan dan pengendalian diare,
antara lain berupa infus set, oralit, dan media promosi.
iv. Mengajukan permintaan logistik pencegahan dan pengendalian
diare kepada Dinas Kesehatan.
v. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan, deteksi dini,
dan penanggulangan diare.
vi. Melakukan pencatatan dan pelaporan penderita diare di wilayah
kerja.
vii. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
pencegahan dan pengendalian diare.
viii. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan dan
pengendalian diare.
ix. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan
hasil kegiatan di bidang pencegahan dan pengendalian diare
dalam bentuk SP2TP dan bentuk laporan yang lain secara
periodik sesuai dengan ketentuan.
x. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait kegiatan pencegahan dan pengendalian diare.
xi. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan
pencegahan dan pengendalian diare.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pencegahan dan pengendalian
diare yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pencegahan dan pengendalian diare
yang efektif dan efisien.
iii. Tersedianya logistik pencegahan dan pengendalian diare yang
memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas Puskesmas paham tentang diare,
pencegahannya, dan alur pelaporannya.
v. Terciptanya sistem kewaspadaan diare.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
47
pertanggungjawaban di bidang pencegahan dan pengendalian
diare, akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada
program pencegahan dan pengendalian diare.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program pencegahan dan
pengendalian diare kepada penanggungjawab program /
pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita diare
atau kegiatan pencegahan dan pengendalian diare.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait pencegahan dan pengendalian
diare yang dilaksanakan di Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKM Pengembangan.
iii. Penanggungjawab program di UKM Pengembangan.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Rumah sakit.
xvi. Klinik dan praktek dokter swasta.
xvii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
 Pencegahan dan pengendalian diare.
 Pencatatan dan pelaporan diare.
iii. Pengalaman kerja: -.

48
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, dan Ms Power Point.

B.6. Uraian Jabatan Penanggungjawab Pencegahan dan Pengendalian Tuberkulosa


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab P2 Tuberkulosa
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM Pengembangan
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan pencegahan dan
pengendalian tuberkulosa.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan paramedis
tentang pencegahan dan pengendalian tuberkulosa.
iii. Menyediakan logistik pencegahan dan pengendalian
tuberkulosa, antara lain berupa obat anti TB (FDC dan
Combipack) dan media promosi.
iv. Mengajukan permintaan logistik pencegahan dan pengendalian
tuberkulosa kepada Dinas Kesehatan.
v. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan, deteksi dini,
dan penanggulangan tuberkulosa.
vi. Melakukan pencatatan dan pelaporan penderita tuberkulosa di
wilayah kerja.
vii. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
pencegahan dan pengendalian tuberkulosa.
viii. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan dan
pengendalian tuberkulosa.
ix. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan
hasil kegiatan di bidang pencegahan dan pengendalian
tuberkulosa dalam bentuk SP2TP dan bentuk laporan yang lain
secara periodik sesuai dengan ketentuan.
x. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait kegiatan pencegahan dan pengendalian
tuberkulosa.
xi. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan
pencegahan dan pengendalian tuberkulosa.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pencegahan dan pengendalian
tuberkulosa yang tepat.
49
ii. Terlaksananya kegiatan pencegahan dan pengendalian
tuberkulosa yang efektif dan efisien.
iii. Tersedianya logistik pencegahan dan pengendalian tuberkulosa
yang memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas Puskesmas paham tentang tuberkulosa,
pencegahannya, dan alur pelaporannya.
v. Terciptanya sistem kewaspadaan tuberkulosa.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang pencegahan dan pengendalian
tuberkulosa, akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada
program pencegahan dan pengendalian tuberkulosa.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program pencegahan dan
pengendalian tuberkulosa kepada penanggungjawab program /
pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
tuberkulosa atau kegiatan pencegahan dan pengendalian
tuberkulosa.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait pencegahan dan pengendalian
tuberkulosa yang dilaksanakan di Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKM Pengembangan.
iii. Penanggungjawab program di UKM Pengembangan
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Kecamatan.
50
xiv. Kepala Desa.
xv. Rumah sakit.
xvi. Klinik dan praktek dokter swasta.
xvii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
 Pencegahan dan pengendalian tuberkulosa.
 Pencatatan dan pelaporan tuberkulosa.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point.

B.7. Uraian Jabatan Penanggungjawab Pencegahan dan Pengendalian Kusta


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab P2 Kusta
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM Pengembangan.
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan pencegahan dan
pengendalian kusta.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan paramedis
tentang pencegahan dan pengendalian kusta.
iii. Menyediakan logistik pencegahan dan pengendalian kusta,
antara lain berupa obat anti kusta, dan media promosi.
iv. Mengajukan permintaan logistik pencegahan dan pengendalian
kusta kepada Dinas Kesehatan.
v. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan, deteksi dini,
dan penanggulangan kusta.
vi. Melakukan pencatatan dan pelaporan penderita kusta di
wilayah kerja.
vii. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
pencegahan dan pengendalian kusta.
viii. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan dan
pengendalian kusta. Mendokumentasikan, mengumpulkan data,
mencatat, mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian,
kegiatan, dan hasil kegiatan di bidang pencegahan dan
pengendalian kusta dalam bentuk SP2TP dan bentuk laporan
yang lain secara periodik sesuai dengan ketentuan.
51
ix. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait kegiatan pencegahan dan pengendalian kusta.
x. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan
pencegahan dan pengendalian kusta.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pencegahan dan pengendalian
kusta yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pencegahan dan pengendalian kusta
yang efektif dan efisien.
iii. Tersedianya logistik pencegahan dan pengendalian kusta yang
memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas Puskesmas paham tentang kusta,
pencegahannya, dan alur pelaporannya.
v. Terciptanya sistem kewaspadaan kusta.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang pencegahan dan pengendalian
kusta, akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada
program pencegahan dan pengendalian kusta.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program pencegahan dan
pengendalian kusta kepada penanggungjawab program /
pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita kusta
atau kegiatan pencegahan dan pengendalian kusta.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait pencegahan dan pengendalian
kusta yang dilaksanakan di Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKM Pengembangan.
iii. Penanggungjawab program di UKM Pengembangan.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
52
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Rumah sakit.
xvi. Rumah sakit kusta.
xvii. Klinik dan praktek dokter swasta.
xviii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
 Pencegahan dan pengendalian kusta.
 Pencatatan dan pelaporan kusta.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, dan Ms Power Point.

B.8. Uraian Jabatan Penanggungjawab Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran


Pernafasan Atas ( ISPA )
a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab P2 ISPA
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM Pengembangan
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan pencegahan dan
pengendalian ISPA.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan paramedis
tentang pencegahan dan pengendalian ISPA.
iii. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan dan
pengendalian ISPA.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
pencegahan dan pengendalian ISPA.
v. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan dan
pengendalian ISPA.
vi. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan
hasil kegiatan di bidang pencegahan dan pengendalian ISPA
53
dalam bentuk SP2TP dan bentuk laporan yang lain secara
periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait kegiatan pencegahan dan pengendalian ISPA.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan
pencegahan dan pengendalian ISPA.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pencegahan dan pengendalian
ISPA yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pencegahan dan pengendalian ISPA
yang efektif dan efisien.
iii. Tersedianya logistik pencegahan dan pengendalian ISPA yang
memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas Puskesmas paham tentang ISPA,
pencegahannya, dan alur pelaporannya.
v. Terciptanya sistem kewaspadaan ISPA.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang pencegahan dan pengendalian
ISPA, akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada
program pencegahan dan pengendalian ISPA.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program pencegahan dan
pengendalian ISPA kepada penanggungjawab program lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita ISPA
atau kegiatan pencegahan dan pengendalian ISPA.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait pencegahan dan pengendalian
ISPA yang dilaksanakan di Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKM Pengembangan.
iii. Penanggungjawab program di UKM Pengembangan.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
54
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala desa.
xv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
 Pencegahan dan pengendalian ISPA.
 Surveilans pertusis.
 Manajemen balita pneumonia.
 Pencatatan dan pelaporan ISPA.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point.

B.9. Uraian Jabatan Penanggungjawab Wabah dan Surveilans


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab WS
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM Pengembangan
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan pencegahan dan
pengendalian wabah dan keracunan.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan paramedis
tentang pencegahan dan pengendalian wabah dan keracunan.
iii. Mengkoordinir dan melakukan upaya pemantauan, pencegahan
dan pengendalian wabah dan keracunan.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
pemantauan, pencegahan dan pengendalian wabah dan
keracunan.
v. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pemantauan,
pencegahan dan pengendalian wabah dan keracunan.
vi. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan
hasil kegiatan pemantauan, pencegahan dan pengendalian
55
wabah dan keracunan dalam bentuk SP2TP dan bentuk laporan
yang lain secara periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait kegiatan pemantauan, pencegahan dan
pengendalian wabah dan keracunan.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan
pemantauan, pencegahan dan pengendalian wabah dan
keracunan.
ix. Memimpin tim wabah demam berdarah dan diare.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pemantauan, pencegahan dan
pengendalian wabah yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pemantauan, pencegahan dan
pengendalian wabah yang efektif dan efisien.
iii. Tersedianya logistik pemantauan, pencegahan dan
pengendalian wabah yang memadai, dapat digunakan, dan
terpantau.
iv. Kepastian petugas Puskesmas paham tentang wabah,
pemantauannya, pencegahannya, dan alur pelaporannya.
v. Terciptanya sistem kewaspadaan wabah dan keracunan.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang wabah dan keracunan yang
akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan program
wabah dan surveilans.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan kegiatan pemantauan,
pencegahan, dan pengendalian wabah dan keracunan kepada
penanggungjawab program lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
wabah dan keracunan atau kegiatan pemantauan, pencegahan
dan pengendalian wabah.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait pemantauan, pencegahan dan
pengendalian wabah yang dilaksanakan di Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
56
ii. Koordinator UKM Pengembangan.
iii. Penanggungjawab program di UKM Pengembangan.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala desa.
xv. Auditor negara.
xvi. Rumah sakit.
xvii. Klinik dan praktek dokter swasta.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan: Wabah.
iii. Pencegahan, penanggulangan, dan penyelidikan keracunan.
iv. Pencatatan dan pelaporan wabah dan surveilans.
v. Pengalaman kerja: -.
vi. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, dan Ms Power Point.
B.10. Uraian Jabatan Penanggungjawab Upaya Kesehatan Kerja dan Kesehatan Matra
a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab upaya kesehatan kerja dan matra
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM esensial
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan upaya kesehatan kerja dan kesehatan
matra.
ii. Melaksanakan kegiatan pemantauan dan penyuluhan kesehatan pada
kelompok pekerja dan kesehatan lingkungan kerja.
iii. Melakukan kegiatan pemantauan dan penyuluhan pada aktivitas
pembuatan makananan dan minuman komersial.
iv. Melaksanakan kegiatan pemantauan dan penyuluhan pada aktivitas
pengobatan tradisional dan pengobatan lainnya.

57
v. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan
masalah kesehatan pada pekerja dan lingkungan kerja.
vi. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan
masalah kesehatan akibat dampak aktivitas pengobatan tradisional dan
pengobatan lainnya.
vii. Mengkoordinir dan melakukan upaya pemantauan, pencegahan dan
penanggulangan keracunan akibat makanan, minuman, dan
pengobatan.
viii. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan di bidang
upaya kesehatan kerja dan kesehatan matra.
ix. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan upaya kesehatan kerja
dan kesehatan matra.
x. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan kesehatan
kerja dan kesehatan matra dalam bentuk SP2TP dan bentuk laporan
yang lain secara periodik sesuai dengan ketentuan.
xi. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader posyandu
terkait upaya kesehatan kerja dan kesehatan matra.
xii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait upaya kesehatan
kerja dan kesehatan matra.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan upaya kesehatan kerja dan kesehatan
matra yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan upaya kesehatan kerja dan kesehatan matra
yang efektif dan efisien.
iii. Terciptanya sistem kewaspadaan upaya kesehatan kerja dan kesehatan
matra yang efektif dan efisien.
iv. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan, pengumpulan
data, pengarsipan, pelaporan, dan pertanggungjawaban di bidang upaya
kesehatan kerja dan kesehatan matra yang lengkap, akurat, tepat waktu,
dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada program
upaya kesehatan kerja dan kesehatan matra.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan pelaporan
yang berkaitan dengan program upaya kesehatan kerja dan kesehatan
matra kepada penanggungjawab program / pelayanan lain.

58
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan upaya
kesehatan kerja dan kesehatan matra.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait upaya kesehatan kerja dan kesehatan
matra yang dilaksanakan di Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKM esensial.
iii. Penanggungjawab program di UKM esensial.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Kelompok pekerja.
xvi. Organisasi pekerja.
xvii. Pemilik usaha.
xviii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Lanjutan Tingkat Atas berbasis
kesehatan.
ii. Pelatihan:
 Pemantauan upaya kesehatan kerja dan kesehatan matra.
 Komunikasi.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer Ms
Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point.

59
BAB V
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN

A. Ruang Lingkup Upaya Kesehatan Perorangan


Dalam melaksanakan fungsi Puskesmas sebagai pusat pelayanan tingkat pertama
secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, maka dibuatlah bidang yang secara
khusus melayani kegiatan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan di dalam gedung
ataupun luar gedung. Kedua bidang tersebut adalah upaya kesehatan perorangan ( UKP )
dan rawat inap. Upaya kesehatan perorangan melakukan pelayanan di dalam gedung
ataupun di luar gedung pada jam kerja yang telah ditentukan, kecuali bila situasi dan
kondisi menuntut pelayanan ekstra.
Selain sebagai pelayan kesehatan di dalam gedung ataupun luar gedung, fungsi dari
koordinator dan penanggungjawab program / pelayanan di usaha kesehatan perorangan
adalah fungsi koordinasi dan supervisi atas pelayanan kesehatan perorangan yang
dilakukan di jaringan Puskesmas, yaitu pustu, polindes, poskestren, dan sebagainya.
1. Definisi upaya kesehatan perorangan ( UKP ): adalah kegiatan pelayanan kesehatan
individual dimana individu yang menerima pelayanan diwajibkan menanggung
sebagian atau seluruh biaya pelayanan kesehatan tersebut. Individu yang menerima
pelayanan dapat dibebaskan dari kewajiban menanggung dan membayar biaya
pelayanan kesehatan bila ada pihak ketiga yang menanggung kewajiban tersebut
sesuai aturan yang berlaku. Contoh dari pihak ketiga tersebut adalah donator,
perusahaan, lembaga asuransi, atau pemerintah lewat program jaminan kesehatan bagi
masyarakat miskin.
2. Pembayaran atas biaya pengelolaan kesehatan tersebut dapat dilakukan oleh yang
bersangkutan atau oleh pihak ketiga sesuai aturan yang berlaku. Contoh dari pihak
ketiga tersebut adalah donator, perusahaan, lembaga asuransi, atau pemerintah lewat
program jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin.
3. UKP bersifat pilihan individu penerima layanan. Pemberi layanan hanya menawarkan
pelayanan kesehatan yang akan diberikan. Individu penerima layanan berhak memilih
layanan yang diinginkan berdasarkan kemampuan finansialnya dan peraturan yang
berlaku. Individu yang bersangkutan juga berhak menolak pelayanan kesehatan yang
ditawarkan.
4. Ruang lingkup UKP adalah:
i. Pemeriksaan kesehatan kepada individu.
ii. Pelayanan kesehatan preventif, kuratif, dan rehabilitatif kepada individu.
iii. Edukasi kesehatan kepada individu.

60
iv. Kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap pelaporan pencapaian pelayanan
kesehatan di Puskesmas dan jaringannya.
v. Kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap pemeriksaan kesehatan dan
pelayanan kesehatan preventif, kuratif, dan rehabilitatif di Puskesmas dan
jaringannya.

B. Uraian Jabatan Upaya Kesehatan Perorangan


B.1. Uraian Jabatan Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan
a) Nama jabatan: Koordinator upaya kesehatan perorangan
b) Atasan langsung: Kepala Puskesmas
c) Bawahan langsung:
i. Penanggung Jawab. Poli umum.
ii. Penanggung Jawab. Poli Kesehatan Ibu dan Anak / Keluarga
Berencana.
iii. Penanggung Jawab. Poli Gigi.
iv. Penanggung Jawab. Pojok Gizi.
v. Penanggung Jawab. Public Health Nursing.
vi. Penanggung Jawab. Unit Gawat Darurat.
vii. Penanggung Jawab Poli Mata.
viii. Penanggung Jawab. Apotik dan Gudang Obat.
ix. Penanggung Jawab. Puskesmas Keliling
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan koordinasi dalam rangka penyusunan pencatatan
dan pelaporan UKP.
ii. Melakukan pegecekan pencatatan, laporan, dan
pertanggungjawaban dari bawahan langsungnya untuk
memastikan laporan tersebut lengkap, akurat, dan tepat waktu.
iii. Melakukan koordinasi dan memimpin perencanaan kegiatan di
bidang upaya kesehatan perorangan.
iv. Melakukan koordinasi dengan penanggungjawab program /
pelayanan dan koordinator program / pelayanan di Puskesmas
dalam rangka pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan
perorangan.
v. Memetakan permasalahan dan solusi di bidang pelayanan
kesehatan perorangan.
vi. Melakukan supervisi dan bimbingan tekhnis terhadap
pelayanan kesehatan perorangan di Puskesmas dan jaringannya.

61
vii. Melakukan monitoring dan evaluasi di bidang pelayanan
kesehatan perorangan.
e) Tanggungjawab:
i. Terselenggaranya pencatatan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban bidang upaya kesehatan perorangan yang
lengkap, akurat, dan tepat waktu.
ii. Terciptanya kegiatan pelayanan kesehatan perorangan yang
terorganisasi dengan baik, efektif, dan efisien.
iii. Tersedianya peta permasalan dan solusi di bidang upaya
kesehatan perorangan.
iv. Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi di bidang
upaya kesehatan perorangan.
f) Kewenangan:
i. Memeriksa dan meminta arsip dan atau salinan catatan,
laporan, dan bukti pertanggungjawaban bawahan langsungnya.
ii. Melakukan pengesahan berupa paraf pada arsip, catatan,
laporan, dan bukti pertanggungjawaban sebelum dilakukan
pengesahan oleh kepala Puskesmas, sebagai tanda bahwa arsip,
catatan, laporan, dan bukti pertanggungjawaban tersebut
dinyatakan memenuhi syarat untuk disyahkan oleh kepala
Puskesmas.
iii. Mendapatkan informasi dan dokumentasi terkait kegiatan
pelayanan kesehatan perorangan.
iv. Melakukan monitoring terkait kegiatan pelayanan kesehatan
perorangan.
v. Berinisiatif untuk melakukan rapat koordinasi terkait kegiatan
pelayanan kesehatan perorangan.
vi. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan kegiatan
pelayanan kesehatan perorangan.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Bawahan langsungnya.
iii. Kasubag Tata Usaha.
iv. Sub bagian di ketatausahaaan.
v. Koodinator program / pelayanan lainnya.
vi. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vii. Bendahara.
viii. Pustu.
62
ix. Polindes.
x. Dinas Kesehatan.
xi. Kecamatan.
xii. Instansi lainnya di kecamatan.
xiii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal D1 di bidang kesehatan.
ii. Pelatihan:
 Salah satu pelatihan di bidang upaya kesehatan perorangan.
 Perencanaan.
iii. Pengalaman kerja: satu tahun sebagai penanggungjawab
program di bawah koordinasi upaya kesehatan perorangan, atau
tiga tahun sebagai bidan desa atau perawat di Puskesmas
pembantu.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, dan Ms Power Point.

B.2. Uraian Jabatan Penanggungjawab Poli Umum


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab Poli umum
b) Atasan Langsung: Koordinator UKP
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan poli
umum.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan paramedis
tentang pelayanan kesehatan perorangan di poli umum.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas pemberi
pelayanan di poli umum.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
pelayanan kesehatan perorangan.
v. Melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi kegiatan
pelayanan kesehatan perorangan di Puskesmas Induk,
Puskesmas Pembantu, dan Polindes.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan melaporkan
sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan di bidang
pelayanan kesehatan perorangan dalam bentuk rekam medik,

63
SP2TP, buku register harian, dan bentuk laporan yang lain
secara periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan
pelayanan kesehatan perorangan di poli umum.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan poli umum
yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan di poli umum
yang bermutu. Tersedianya logistik pelayanan kesehatan di poli
umum yang memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iii. Kepastian petugas Puskesmas paham tentang cara melakukan
pelayanan kesehatan dan pelaporannya.
iv. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan kesehatan
yang baik di poli umum.
v. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di poli umum yang akurat, tepat waktu,
dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan, dan usulan
kebutuhan poli umum.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan di poli umum.
iii. Mengajukan peraturan poli umum terkait pelayanan kesehatan
di poli umum.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional di poli umum.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita yang
dilayani di poli umum
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKP.
iii. Penanggungjawab program / pelayanan di UKP.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Bendahara.
ix. Dinas Kesehatan.
x. Pustu.
64
xi. Polindes.
xii. Rumah sakit.
xiii. Klinik dan praktek dokter swasta.
xiv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
 Pembuatan standar prosedur operasional.
 Pencatatan dan pelaporan poli umum.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point, dan
Ms Acces.

B.3. Uraian Jabatan Penanggungjawab Poli Kesehatan Ibu dan Anak/Keluarga Berencana
(KIA / KB)
a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab Poli KIA / KB
b) Atasan Langsung: Koordinator UKP
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan poli
KIA / KB.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan paramedis
tentang pelayanan kesehatan perorangan di poli KIA / KB.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas pemberi
pelayanan di poli KIA / KB.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
pelayanan kesehatan di poli KIA / KB.
v. Melakukan supervisi kegiatan pelayanan KIA / KB di
Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu, dan Polindes.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan melaporkan
sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan di bidang
pelayanan kesehatan di poli KIA / KB dalam bentuk rekam
medik, buku register harian, SP2TP, dan bentuk laporan yang
lain secara periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait kegiatan pelayanan KIA / KB.
65
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan
pelayanan KIA / KB.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan poli KIA /
KB yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan di poli KIA / KB
yang bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan kesehatan di poli KIA / KB
yang memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas Puskesmas paham tentang cara melakukan
pelayanan kesehatan di poli KIA / KB dan pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan kesehatan
di poli KIA / KB yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di poli KIA / KB yang akurat, tepat
waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan, dan usulan
kebutuhan poli KIA / KB.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan di poli KIA / KB.
iii. Mengajukan peraturan poli KIA / KB terkait pelayanan
kesehatan di poli KIA / KB.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional di poli KIA / KB.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita yang
dilayani di poli KIA / KB.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKP.
iii. Penanggungjawab program / pelayanan di UKP.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Bendahara.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
66
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Badan keluarga berencana dan keluarga sejahtera.
xiv. Pengawas lapangan keluarga berencana.
xv. Rumah sakit.
xvi. Klinik dan praktek dokter swasta.
xvii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan: Pendidikan:
i. Minimal lulusan P2B (diutamakan lulusan Akademi Kebidanan
).
ii. Pelatihan:
 Pembuatan standar prosedur operasional.
 Pencatatan dan pelaporan poli KIA / KB.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point, dan
Ms Acces.

B.4. Uraian Jabatan Penanggungjawab Poli Gigi


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab Poli Gigi
b) Atasan Langsung: Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan poli
gigi.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan paramedis
tentang pelayanan kesehatan di poli gigi.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas pemberi
pelayanan di poli gigi.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
pelayanan kesehatan di poli gigi.
v. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan melaporkan
sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan di bidang
pelayanan kesehatan di poli gigi dalam bentuk rekam medik,
SP2TP, buku register harian, dan bentuk laporan yang lain
secara periodik sesuai dengan ketentuan.
vi. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait kegiatan pelayanan kesehatan gigi.
67
vii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan
pelayanan kesehatan gigi.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan poli gigi
yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan di poli gigi yang
bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan kesehatan di poli gigi yang
memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas Puskesmas paham tentang cara melakukan
pelayanan kesehatan di poli gigi dan pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan kesehatan
di poli gigi yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di poli gigi yang akurat, tepat waktu, dan
dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan, dan usulan
kebutuhan poli gigi.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan di poli gigi.
iii. Mengajukan peraturan poli gigi terkait pelayanan kesehatan di
poli gigi.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional di poli gigi.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita yang
dilayani di poli gigi.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKP.
iii. Penanggungjawab program / pelayanan di UKP.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Bendahara.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
68
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Rumah sakit.
xiv. Klinik dan praktek dokter swasta.
xv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan: Pendidikan:
i. Minimal lulusan Sekolah Pembantu Rawat Gigi (diutamakan
lulusan Akademi Kesehatan Gigi atau Dokter Gigi ).
ii. Pelatihan:
 Pembuatan standar prosedur operasional.
 Pencatatan dan pelaporan kesehatan gigi.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal excel, word, power point, acces.

B.5. Uraian Jabatan Penanggungjawab Poli Mata


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab Poli Mata
b) Atasan Langsung: Koordinator UKP
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan poli
mata.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan paramedis
tentang pelayanan kesehatan di poli mata.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas pemberi
pelayanan di poli mata.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
pelayanan kesehatan di poli mata.
v. Melakukan supervisi kegiatan pelayanan mata di Puskesmas
Induk, Puskesmas Pembantu, dan Polindes.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan melaporkan
sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan di bidang
pelayanan kesehatan mata dalam bentuk rekam medik, SP2TP,
buku register harian, dan bentuk laporan yang lain secara
periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait kegiatan pelayanan kesehatan mata.

69
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan
pelayanan kesehatan mata.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan poli mata
yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan di poli mata yang
bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan kesehatan di poli mata yang
memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas Puskesmas paham tentang cara melakukan
pelayanan kesehatan di poli mata dan pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan kesehatan
di poli mata yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di poli mata yang akurat, tepat waktu, dan
dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan, dan usulan
kebutuhan poli mata.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan di poli mata.
iii. Mengajukan peraturan poli mata terkait pelayanan kesehatan di
poli mata. Mengajukan standar prosedur operasional di poli
mata.
iv. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita yang
dilayani di poli mata.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKP.
iii. Penanggungjawab program / pelayanan di UKP.
iv. Penanggungjawab tata.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Bendahara.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
70
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Rumah sakit.
xiv. Klinik dan praktek dokter swasta.
xv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan Sekolah Perawat Kesehatan yang
telah dilatih pelayanan kesehatan mata ( mahir mata ).
ii. Pelatihan: Pembuatan standar prosedur operasional. Pencatatan
dan pelaporan kesehatan mata.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point, Ms
Acces.

B.6. Uraian Jabatan Penanggungjawab Pojok Gizi


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab Pojok Gizi
b) Atasan Langsung: Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan pojok
gizi.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan paramedis
tentang pelayanan kesehatan di pojok gizi.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas pemberi
pelayanan di pojok gizi.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
pelayanan kesehatan di pojok gizi.
v. Melakukan supervisi kegiatan pelayanan kesehatan gizi di
Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu, dan Polindes.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan melaporkan
sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan di bidang
pelayanan kesehatan di pojok gizi dalam bentuk rekam medik,
SP2TP, register harian, dan bentuk laporan yang lain secara
periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait kegiatan pelayanan kesehatan gizi.

71
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan
pelayanan kesehatan gizi.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan pojok gizi
yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan di pojok gizi yang
bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan kesehatan di pojok yang
memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas Puskesmas paham tentang cara melakukan
pelayanan kesehatan di pojok gizi dan pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan kesehatan
di pojok gizi yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di pojok gizi yang akurat, tepat waktu,
dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan, dan usulan
kebutuhan pojok gizi.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan di pojok gizi.
iii. Mengajukan peraturan pojok gizi terkait pelayanan kesehatan
di pojok gizi. Mengajukan standar prosedur operasional di
pojok gizi.
iv. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita yang
dilayani di pojok gizi.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKP.
iii. Penanggungjawab program / pelayanan di UKP
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Bendahara.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
72
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Rumah sakit.
xiv. Klinik dan praktek dokter swasta.
xv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan Sekolah Pembantu Ahli Gizi atau
Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
 Pembuatan standar prosedur operasional.
 Pencatatan dan pelaporan di pojok gizi.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point, Ms
Acces.

B.7. Uraian Jabatan Penanggungjawab Public Health Nursing ( PHN )


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab PHN
b) Atasan Langsung: Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan
pelayanan perawatan kesehatan masyarakat.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan paramedis
tentang pelayanan perawatan kesehatan masyarakat.
iii. Mengkoordinir, mengatur, melakukan, dan mengontrol
kegiatan kunjungan rumah, perawatan di rumah, kontrol pasien
keluar rawat inap, pemeriksaan kesehatan untuk persyaratan
tertentu, surat keterangan sehat / sakit, surat istirahat,
pemeriksaan kesehatan haji, dan visum et repertum.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
pelayanan perawatan kesehatan masyarakat.
v. Melakukan supervisi kegiatan pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat di Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu, dan
Polindes.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan melaporkan
sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan di bidang
pelayanan perawatan kesehatan masyarakat dalam bentuk
73
rekam medik, SP2TP, buku register harian, dan bentuk laporan
yang lain secara periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait kegiatan pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan
pelayanan perawatan kesehatan masyarakat.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan pelayanan
perawatan kesehatan masyarakat yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat yang bermutu, terutama kegiatan kunjungan rumah,
perawatan di rumah, kontrol pasien keluar rawat inap,
pemeriksaan kesehatan untuk persyaratan tertentu, surat
keterangan sehat / sakit, surat istirahat, pemeriksaan kesehatan
haji, dan visum et repertum.
iii. Tersedianya logistik perawatan kesehatan masyarakat yang
memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas Puskesmas paham tentang cara melakukan
pelayanan perawatan kesehatan masyarakat dan pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan kesehatan
pada pelayanan perawatan kesehatan masyarakat yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat yang akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan, dan usulan
kebutuhan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan kunjungan rumah dan
perawatan di rumah. Mengajukan peraturan perawatan
kesehatan masyarakat terkait pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat.
iii. Mengajukan standar prosedur operasional pelayanan perawatan
kesehatan masyarakat.

74
iv. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita yang
dilayani atau akan dilayani kunjungan rumah dan perawatan di
rumah.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKP.
iii. Penanggungjawab program / pelayanan di UKP.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Posyandu.
xi. Dinas Kesehatan.
xii. Kecamatan.
xiii. Kepala Desa.
xiv. Rumah sakit.
xv. Klinik dan praktek dokter swasta.
xvi. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
 Pembuatan standar prosedur operasional.
 Pencatatan dan pelaporan perawatan kesehatan masyarakat.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power point, dan
Ms Acces.

B.8. Uraian jabatan Penanggungjawab Apotik dan Gudang Obat


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab Apotik dan Gudang Obat
b) Atasan Langsung: Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan pengelolaan dan pertanggungjawaban
logistik farmasi dan aset non farmasi di apotik dan gudang
obat.
75
ii. Menetapkan kebutuhan unit Puskesmas pengguna logistik
farmasi.
iii. Mendistribusikan logistik farmasi kepada unit Puskesmas
pengguna logistik farmasi.
iv. Mengkoordinir dan melakukan kegiatan pengelolaan dan
kegiatan pertanggungjawaban logistik farmasi dan aset non
farmasi di Apotik dan gudang obat dalam bentuk SP2TP, buku
register, dan dalam bentuk lain
v. Melakukan audit penggunaan logistik farmasi.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terselenggaranya pengelolaan logistik farmasi dan aset non
farmasi di apotik dan gudang obat yang efektif, efisien, dan
dapat dipertanggungjawabkan.
ii. Tersedianya peta masalah dan kebutuhan logistik farmasi dan
penunjang kegiatan farmasi.
iii. Ketersediaan dan terdistribusinya logistik farmasi kepada unit
pengguna logistik farmasi.
iv. Terselenggaranya sistem pencatatan dan pelaporan logistik
farmasi yang sesuai aturan yang berlaku, tertib, akurat,
seketika, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Menetapkan dan mengajukan kebutuhan logistik farmasi.
ii. Menetapkan besaran logistik farmasi yang didistribusikan
kepada unit pengguna logistik farmasi.
iii. Melakukan audit logistik farmasi pada unit pengguna logistik
farmasi.
iv. Melaporkan pengelolaan dan pertanggungjawaban logistik
farmasi di lingkungan Puskesmas.
v. Mengajukan standar prosedur operasional di apotik dan gudang
obat.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKP.
iii. Penanggungjawab program / pelayanan di UKP.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
76
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Dinas Kesehatan.
xi. Auditor negara.
h) Spesifikasi Jabatan:
i. Pendidikan: Minimal SMA
ii. Pelatihan: Pengelolaan , Pencatatan, dan Pertanggungjawaban
logistik farmasi di Puskesmas.
iii. Pengalaman Kerja: - Spesifikasi lainnya: diutamakan
menguasasi program komputer Ms Office. Minimal Ms Excel,
Ms Word, Ms Power Point, dan Ms Acces.

B.9. Uraian Jabatan Penanggungjawab Puskesmas Keliling ( Pusling )


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab Pusling
b) Atasan Langsung: Koordinator UKP
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan
kegiatan pusling.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan paramedis
tentang kegiatan pusling.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas pusling.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
pusling.
v. Melakukan koordinasi dengan Pustu, Polindes, Kecamatan, dan
Kepala Desa terkait kegiatan pusling.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan melaporkan
sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan pusling dalam
bentuk rekam medik, SP2TP, buku register harian, dan bentuk
laporan yang lain secara periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait kegiatan pusling.
viii. Melakukan koordinasi dengan koordinator dan
penanggungjawab program lainnya terkait kegiatan pusling.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan kegiatan
pusling yang tepat.
77
ii. Terlaksananya kegiatan pusling yang bermutu.
iii. Tersedianya logistik pusling yang memadai, dapat digunakan,
dan terpantau.
iv. Kepastian petugas Puskesmas paham tentang cara melakukan
pelayanan pusling dan pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan kesehatan
di pusling yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban pusling yang akurat, tepat waktu, dan
dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan, dan usulan
kebutuhan pusling.
ii. Menjadwalkan petugas pusling.
iii. Mengajukan peraturan terkait pelayanan kesehatan pusling.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional di pusling.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita yang
dilayani di pusling.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKP
iii. Penanggungjawab program / pelayanan di UKP.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Posyandu.
xi. Dinas Kesehatan.
xii. Kecamatan.
xiii. Kepala Desa.
xiv. Rumah sakit.
xv. Klinik dan praktek dokter swasta.
xvi. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan Sekolah Perawat Kesehatan.
78
ii. Pelatihan:
 Pembuatan standar prosedur operasional.
 Pencatatan dan pelaporan pusling.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point, dan
Ms Acces.

79
BAB VI
RAWAT INAP

A. Ruang Lingkup Rawat Inap


Dalam melaksanakan fungsi Puskesmas sebagai pusat pelayanan tingkat pertama
secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, maka dibuatlah bidang yang secara
khusus melayani kegiatan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan di dalam gedung
ataupun luar gedung. Kedua bidang tersebut adalah upaya kesehatan perorangan (UKP)
dan rawat inap. Rawat inap adalah pelayanan kesehatan perorangan dengan jam
pelayanan non stop duapuluh empat jam dan tetap melakukan pelayanan walaupun dalam
hari libur.
1. Definisi rawat inap: adalah kegiatan pelayanan kesehatan individu di dalam gedung,
dengan pola pembiayaan sebagaimana yang ada di usaha kesehatan perorangan,
dimana kegiatan pelayanan tersebut dilaksanakan terus menerus selama duapuluh
empat jam dalam sehari, tujuh hari dalam seminggu, dan kegiatan pelayanan tersebut
tetap dilaksanakan walaupun hari libur.
2. Ruang lingkup rawat inap adalah:
i. Pemeriksaan kesehatan kepada individu di luar jam pelayanan Puskesmas.
ii. Penanganan medis gawat darurat selama duapuluh empat jam.
iii. Pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan pemeriksaan kesehatan diluar poli.
iv. Penanganan persalinan normal.
v. Penanganan kehamilan dan persalinan kegawatdaruratan.
vi. Pelayanan transportasi medis.
vii. Pelayanan administrasi dan pendukung terkait poin i sampai dengan poin vi
diatas.

B. Uraian Jabatan Rawat Inap

B.1. Uraian Jabatan Koordinator Rawat Inap


a) Nama Jabatan: Koordinator Rawat Inap
b) Atasan Langsung: Kepala Puskesmas
c) Bawahan Langsung: Penanggung Jawab. PONED. Penanggung Jawab. Radiologi.
Penanggung Jawab. Ambulan. Penanggung Jawab. Keperawatan. Penanggung Jawab.
Laboratorium.
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan koordinasi dalam rangka penyusunan pencatatan
dan pelaporan rawat inap.
80
ii. Melakukan pegecekan pencatatan, laporan, dan
pertanggungjawaban dari bawahanlangsungnya untuk
memastikan laporan tersebut lengkap, akurat, dan tepat waktu.
iii. Melakukan koordinasi dan memimpin perencanaan kegiatan
rawat inap.
iv. Melakukan koordinasi dengan penanggungjawab program dan
koordinator di Puskesmas dalam rangka pelaksanaan kegiatan
rawat inap.
v. Memetakan permasalahan dan solusi di bidang pelayanan rawat
inap.
vi. Melakukan monitoring dan evaluasi di bidang pelayanan rawat
inap.
e) Tanggungjawab:
i. Terselenggaranya pencatatan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban bidang rawat inap yang lengkap, akurat,
dan tepat waktu.
ii. Terciptanya kegiatan pelayanan rawat inap yang terorganisasi
dengan baik, efektif, dan efisien.
iii. Tersedianya peta permasalan dan solusi di bidang rawat inap.
Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi di bidang
rawat inap.
f) Kewenangan:
i. Memeriksa dan meminta arsip dan atau salinan catatan,
laporan, dan bukti pertanggungjawaban bawahan langsungnya.
ii. Melakukan pengesahan berupa paraf pada arsip, catatan,
laporan, dan bukti pertanggungjawaban sebelum dilakukan
pengesahan oleh kepala Puskesmas, sebagai tanda bahwa arsip,
catatan, laporan, dan bukti pertanggungjawaban tersebut
dinyatakan memenuhi syarat untuk disyahkan oleh kepala
Puskesmas.
iii. Mendapatkan informasi dan dokumentasi terkait kegiatan rawat
inap.
iv. Melakukan monitoring terkait kegiatan pelayanan rawat inap.
v. Berinisiatif untuk melakukan rapat koordinasi terkait kegiatan
rawat inap.
vi. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan kegiatan
pelayanan rawat inap.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
81
i. Kepala Puskesmas.
ii. Bawahan langsungnya.
iii. Koodinator program / pelayanan lainnya.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vi. Sub bagian di ketatausahaan.
vii. Bendahara.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Dinas Kesehatan.
xi. Kecamatan.
xii. Instansi lainnya di Kecamatan.
xiii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal D1 di bidang Kesehatan.
ii. Pelatihan:
 Salah satu pelatihan di bidang rawat inap.
 Perencanaan.
iii. Pengalaman kerja: 1 tahun sebagai penanggungjawab program
di bawah koordinasi rawap inap, atau tiga tahun sebagai bidan
desa atau perawat di Puskesmas Pembantu.

B.2. Uraian Jabatan Penanggungjawab Unit Gawat Darurat ( UGD )


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab Poli UGD
b) Atasan Langsung: Koordinator rawat inap
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan UGD.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan paramedis
tentang pelayanan kesehatan di UGD.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas pemberi
pelayanan di UGD.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
pelayanan kesehatan di UGD.
v. Melakukan supervisi kegiatan pelayanan kegawatdaruratan di
Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu, dan Polindes.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan melaporkan
82
sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan di bidang
pelayanan kesehatan di UGD dalam bentuk rekam medik,
SP2TP, buku register harian, dan bentuk laporan yang lain
secara periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait kegiatan pelayanan kegawatdaruratan.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan
pelayanan kegawatdaruratan.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan UGD yang
tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan di UGD yang
bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan kesehatan di UGD yang
memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas Puskesmas paham tentang cara melakukan
pelayanan kesehatan di UGD dan pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan kesehatan
di UGD yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di UGD yang akurat, tepat waktu, dan
dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan, dan usulan
kebutuhan UGD.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan di UGD.
iii. Mengajukan peraturan terkait pelayanan kesehatan di UGD.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional di UGD.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita yang
dilayani di UGD.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator rawat inap.
iii. Penanggungjawab pelayanan di rawat inap.
iv. Penanggungjawab tata.
v. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vi. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
83
vii. Bendahara.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Posyandu.
xi. Dinas Kesehatan.
xii. Rumah sakit.
xiii. Klinik dan praktek dokter swasta.
xiv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
 Pembuatan standar prosedur operasional.
 Pencatatan dan pelaporan kegawatdaruratan.
iii. Pengalaman kerja: -. Spesifikasi lainnya: diutamakan
menguasasi program komputer Ms Office. Minimal Ms Excel,
Ms Word, Ms Power Point, dan Ms Acces.

B.3. Uraian Jabatan Penanggungjawab Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar


(PONED)
a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab PONED
b) Atasan Langsung: Koordinator rawat inap.
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan
PONED.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan paramedis
tentang pelayanan kegawatdaruratan kandungan dan kebidanan.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas pemberi
pelayanan di tempat PONED.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
pelayanan kesehatan di tempat PONED.
v. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan melaporkan
sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan di bidang
pelayanan kesehatan di tempat PONED dalam bentuk rekam
medik, SP2TP, buku register, dan bentuk laporan yang lain
secara periodik sesuai dengan ketentuan.

84
vi. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait kegiatan pelayanan PONED.
vii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan
pelayanan PONED.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan PONED
yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan PONED yang bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan kesehatan PONED yang
memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas Puskesmas paham tentang cara melakukan
pelayanan kesehatan PONED dan pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan kesehatan
PONED yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban PONED yang akurat, tepat waktu, dan
dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan, dan usulan
kebutuhan PONED.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan PONED.
iii. Mengajukan peraturan terkait pelayanan kesehatan di PONED.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional PONED.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita yang
dilayani di PONED.
g) Hubungan kerja/Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator rawat inap.
iii. Penanggungjawab pelayanan rawat inap lainnya.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vi. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vii. Bendahara.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Posyandu.
xi. Dinas Kesehatan.
85
xii. Rumah sakit.
xiii. Klinik dan praktek dokter swasta.
xiv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan P2B atau sekolah perawat
kesehatan (diutamakan lulusan Akademi Kebidanan ).
ii. Pelatihan:
 Pembuatan standar prosedur operasional.
 Pencatatan dan pelaporan PONED.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point, dan
Ms Acces.

B.4. Uraian Jabatan Penanggungjawab Radiologi


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab Radiologi
b) Atasan Langsung: Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan
pelayanan radiologi, USG ( ultra sonografi ), dan ECG ( electro
cardiografi ).
ii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas pemberi
pelayanan di fasilitas pelayanan radiologi, USG, dan ECG.
iii. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
pelayanan radiologi, USG, dan ECG.
iv. Menyiapkan fasilitas pelayanan radiologi, USG, dan ECG.
v. Melakukan perawatan fasilitas pelayanan radiologi, USG, dan
ECG.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan melaporkan
sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan di bidang
pelayanan kesehatan di tempat pelayanan radiologi, USG, dan
ECG dalam bentuk rekam medik, buku bantu, dan bentuk
laporan yang lain secara periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait kegiatan pelayanan radiologi, USG, dan ECG.

86
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain dan pelayan
kesehatan lain terkait kegiatan pelayanan radiologi, USG, dan
ECG.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan pelayanan
radiologi, USG, dan ECG yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan radiologi, USG, dan ECG yang
bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan radiologi, USG, dan ECG yang
memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas Puskesmas paham tentang cara melakukan
pelayanan radiologi, USG, dan ECG dan pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan kesehatan
radiologi, USG, dan ECG yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban pelayanan radiologi, USG, dan ECG yang
akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan, dan usulan
kebutuhan pelayanan radiologi, USG, dan ECG.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan di fasilitas pelayanan
radiologi, USG, dan ECG.
iii. Mengajukan peraturan terkait pelayanan radiologi, USG, dan
ECG.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional kegiatan radiologi,
USG, dan ECG.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita yang
dilayani radiologi, USG, dan ECG.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator rawat inap.
iii. Penanggungjawab pelayanan lainnya di rawat inap.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vi. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vii. Sub bagian di ketatausahaan.
viii. Bendahara.
87
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Rumah sakit.
xiv. Klinik dan praktek dokter swasta.
xv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan Sekolah Perawat Kesehatan yang
telah dilatih radiologi, USG, dan ECG.
ii. Pelatihan: Pembuatan standar prosedur operasional. Pencatatan
dan pelaporan radiologi, USG, dan ECG.
iii. Pengalaman kerja: -. Spesifikasi lainnya: diutamakan
menguasasi program komputer Ms Office. Minimal Ms Excel,
Ms Word, Ms Power Point, Ms Acces.

B.5. Uraian Jabatan Penanggungjawab Ambulance


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab Ambulance
b) Atasan Langsung: Koordinator rawat inap
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Mengajukan usulan kebutuhan ambulance.
ii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol sopir dan
penggunaan ambulance. Memetakan permasalahan, solusi, dan
kebutuhan ambulance.
iii. Menyimpan dan memeriksa suku cadang, bahan bakar,
kelengkapan ambulance lainnya, dan surat tanda nomor
kendaraan ( STNK ) ambulance.
iv. Melaporkan penggunaan ambulance secara berkala.
v. Melakukan perawatan ambulance secara berkala.
vi. Melakukan koordinasi dengan penanggungjawab program dan
pelayan kesehatan lain terkait penggunaan ambulance.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya usulan kebutuhan ambulance yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan transportasi menggunakan ambulance
yang bermutu.

88
iii. Tersedianya ambulance, sopir, suku cadang, bahan bakar ,
peralatan lainnya, dan STNK yang memadai, dapat digunakan,
dan terpantau.
iv. Kepastian sopir paham tentang cara melakukan pelayanan
ambulance, perawatan, dan pelaporannya.
v. Terpantaunya kondisi dan penggunaan ambulance.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan, dan usulan
kebutuhan ambulance.
ii. Menjadwalkan tugas sopir.
iii. Mengajukan peraturan terkait pelayanan ambulance.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional ambulance.
v. Meminta informasi atau diberi informasi tujuan dan maksud
perjalanan.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator rawat inap.
iii. Penanggungjawab pelayanan kesehatan lainnya di rawat inap.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vi. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vii. Bendahara.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Dinas Kesehatan.
xi. Rumah sakit.
xii. Klinik dan praktek dokter swasta.
xiii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan SMA yang terlatih mengemudi
dan merawat ambulance.
ii. Pelatihan:
 Pembuatan standar prosedur operasional.
 Perencanaan.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: Memiliki SIM ambulance.

B.6. Uraian Jabatan Penanggungjawab Keperawatan


89
a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab Keperawatan
b) Atasan Langsung: Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan
keperawatan.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan paramedis
tentang pelayanan keperawatan.
iii. Melakukan pengaturan dan pengawasan kondisi ruang
perawatan, lingkungan sekitar keperawatan, dan ruangan tenaga
medis / paramedis.
iv. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas pemberi
pelayanan keperawatan, termasuk petugas administrasi /
pendukung.
v. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
pelayanan keperawatan.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan melaporkan
sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan keperawatan
dalam bentuk rekam medik, SP2TP, buku register, dan bentuk
laporan yang lain secara periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait kegiatan keperawatan.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan
keperawatan.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan
keperawatan yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan keperawatan yang bermutu.
iii. Terciptanya iklim kerja yang kondusif dalam melakukan tugas
keperawatan.
iv. Tersedianya logistik pelayanan keperawatan yang memadai,
dapat digunakan, dan terpantau.
v. Kepastian petugas Puskesmas paham tentang cara melakukan
pelayanan keperawatan dan pelaporannya.
vi. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan kesehatan
keperawatan yang baik.

90
vii. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban keperawatan yang akurat, tepat waktu,
dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan, dan usulan
kebutuhan keperawatan.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan keperawatan.
iii. Mengajukan peraturan terkait pelayanan kesehatan di
keperaawatan.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional keperawatan.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita yang
dilayani di keperawatan.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator rawat inap.
iii. Penanggungjawab pelayanan di rawat inap.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vi. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vii. Bendahara.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Posyandu.
xi. Dinas Kesehatan.
xii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan: Pembuatan standar prosedur operasional. Pencatatan
dan pelaporan keperawatan.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point, dan
Ms Acces.

B.7. Uraian Jabatan Penanggungjawab Laboratorium


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab Laboratorium
b) Atasan Langsung: Koordinator rawat inap.
91
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan
lanoratorium.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan paramedis
tentang pelayanan laboratorium.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas
laboratorium.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
pelayanan laboratorium.
v. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan melaporkan
sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan laboratorium
dalam bentuk rekam medik, SP2TP, dan bentuk laporan yang
lain secara periodik sesuai dengan ketentuan.
vi. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait kegiatan laboratorium.
vii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan
laboratorium.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan
laboratorium yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan laboratorium yang bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan laboratorium yang memadai,
dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas Puskesmas paham tentang cara melakukan
pelayanan laboratorium dan pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan kesehatan
di laboratorium yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban laboratorium yang akurat, tepat waktu,
dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan, dan usulan
kebutuhan laboratorium.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan di laboratorium.

92
iii. Mengajukan peraturan terkait pelayanan kesehatan di
laboratorium.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional laboratorium.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita yang
ditangani di laboratorium.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator rawat inap.
iii. Penanggungjawab pelayanan lainnya di rawat inap.
iv. Kasubag Tata Usaha.
v. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vi. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vii. Bendahara.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Dinas Kesehatan.
xi. Auditor negara.
xii. Rumah sakit.
xiii. Klinik dan praktek dokter swasta.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan D III analis medis.
ii. Pelatihan:
 Pembuatan standar prosedur operasional.
 Pencatatan dan pelaporan laboratorium.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point, dan
Ms Acces.

93
BAB VII
JARINGAN PUSKESMAS

A. Ruang Lingkup Jaringan Puskesmas


Agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat lebih mudah diakses, maka
Puskesmas membuat jaringan di desa. Jaringan Puskesmas di desa tersebut adalah
Puskesmas pembantu (pustu), pos kesehatan desa (poskesdes), pondok bersalin desa
(polindes), dan apotik rakyat. Pustu adalah koordinator kesehatan dari jaringan
Puskesmas dalam beberapa desa yang berdekatan dan telah ditentukan. Oleh karena itu
pustu harus berperan sebagai sekretariat kesehatan dari desa yang berada dalam
koordinasinya.
3. Definisi pustu: adalah lembaga di bawah Puskesmas yang melaksanakan fungsi
Puskesmas dengan sebagaimana yang disebutkan dalam Permenkes 74 tahun 2014.
Sasaran pustu adalah beberapa desa berdekatan yang telah ditentukan. Pustu adalah
lembaga koordinasi dari beberapa jaringan Puskesmas yang ada di desa yang telah
ditentukan, sehingga kegiatan kesehatan dalam desa yang berdekatan terlaksana
secara harmonis dan bersinergi.
4. Definisi polindes: adalah tempat pelayanan kesehatan ibu dan anak dalam suatu desa.
Polindes dikelola oleh bidan desa.
5. Definisi bidan desa: adalah bidan yang ditempatkan di desa berdasarkan surat
keputusan bupati, yang melaksanakan fungsi utama sebagai pelayan kesehatan ibu
dan anak dan melaksanakan fungsi Puskesmas di desa tersebut. Dalam melaksanakan
kegiatan tersebut bidan desa harus melakukan koordinasi dengan pustu yang
bersangkutan.
6. Definisi poskesdes: adalah sekretariat desa siaga di desa tersebut.
7. Definisi desa siaga: adalah desa yang melaksanakan kegiatan kesiapsiagaan terhadap
masalah kesehatan dan mengatasi masalah kesehatan tersebut secara mandiri dengan
sumberdaya yang ada di masyarakat.
8. Apotik rakyat:-
9. Ruang lingkup pustu dan polindes adalah:
i. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan di pustu dan polindes.
ii. Pelaksanaan program upaya kesehatan masyarakat di desa yang telah
ditentukan.
iii. Pelaksanaan program upaya kesehatan perorangan.
iv. Fasilitator desa siaga.
v. Fasilitator poskesdes.

94
B. Uraian Jaringan Puskesmas di Desa

B.1. Uraian Jabatan Penanggungjawab Pustu


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab. Pustu
b) Atasan Langsung: Kepala Puskesmas
c) Bawahan Langsung: Penanggung Jawab. Polindes. Penanggung Jawab. Poskesdes.
Penanggung Jawab. Apotik Rakyat
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan pengecekan pencatatan, laporan, dan
pertanggungjawaban dari bawahan langsungnya untuk
memastikan laporan tersebut lengkap, akurat, dan tepat waktu.
ii. Melakukan koordinasi dan memimpin perencanaan kegiatan di
wilayah kerja Pustu.
iii. Melakukan koordinasi dengan penanggungjawab program dan
koordinator di Puskesmas dalam rangka pelaksanaan kegiatan
pelayanan kesehatan Pustu.
iv. Memetakan permasalahan dan solusi di bidang kesehatan di
wilayah kerja.
v. Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di
wilayah kerja.
vi. Melakukan pengamatan dan pencatatan, dan pelaporan
penyakit dan faktor resiko di wilayah kerja.
e) Tanggungjawab:
i. Tersedianya perencanaan dan usulan kebutuhan kegiatan
pelayanan kesehatan di wilayah kerja.
ii. Terselenggaranya pencatatan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban kegiatan pelayanan yang lengkap, akurat,
dan tepat waktu.
iii. Terciptanya kegiatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja
yang terorganisasi dengan baik, efektif, dan efisien.
iv. Tersedianya peta permasalan kesehatan dan solusi di wilayah
kerja.
v. Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi pelayanan
kesehatan di wilayah kerja.
vi. Terselenggaranya sistem kewaspadaan masalah kesehatan dan
faktor resiko di wilayah kerja.
f) Kewenangan:

95
i. Memeriksa dan meminta arsip dan atau salinan catatan,
laporan, dan bukti pertanggungjawaban bawahan langsungnya.
ii. Melakukan pengesahan berupa paraf pada arsip, catatan,
laporan, dan bukti pertanggungjawaban sebelum dilakukan
pengesahan oleh Koordinator Program / Kepala Puskesmas,
sebagai tanda bahwa arsip, catatan, laporan, dan bukti
pertanggungjawaban tersebut dinyatakan memenuhi syarat
untuk disyahkan oleh Koordinator Program / Kepala
Puskesmas.
iii. Mendapatkan informasi dan dokumentasi terkait kegiatan
pelayanan kesehatan di wilayah kerja. Melakukan monitoring
terkait kegiatan kesehatan di wilayah kerja. Berinisiatif untuk
melakukan rapat koordinasi terkait kegiatan kesehatan di
wilayah kerja.
iv. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan kegiatan
kesehatan di wilayah kerja.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Bawahan langsung.
iii. Koodinator program / pelayanan.
iv. Penanggungjawab program / pelayanan.
v. Kasubag Tata Usaha.
vi. Sub bagian di ketatausahaan.
vii. Bendahara.
viii. Pustu dan Polindes lain di Puskesmas Rasanae Timur.
ix. Dinas Kesehatan.
x. Kecamatan.
xi. Kepala Desa.
xii. Perangkat desa.
xiii. Badan permusyawaratan desa.
xiv. Masyarakat desa.
xv. Instansi lainnya di Kecamatan dan di desa.
xvi. Auditor negara.
xvii. Lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di desa tersebut.
xviii. Klinik dan praktek dokter swasta di desa tersebut.
xix. Bidan swasta di desa tersebut.
xx. Rumah sakit.
h) Spesifikasi jabatan:
96
i. Pendidikan: Minimal D1 di bidang Kesehatan.
ii. Pelatihan:
 Salah satu pelatihan di bidang pencegahan, pengendalian, dan
pemantauan penyakit.
 Salah satu pelatihan di bidang pemberdayaan kesehatan
masyarakat.
 Perencanaan.
iii. Pengalaman kerja: satu tahun sebagai penanggungjawab
program di bawah koordinasi Upaya Kesehatan Masyarakat
atau tiga tahun sebagai petugas pustu / polindes.

B.2. Uraian Jabatan Penanggungjawab Pondok Bersalin Desa ( Polindes ) / Bidan Desa
a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab Polindes / Bidan Desa
b) Atasan Langsung: Penanggungjawab Pustu
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan pemberdayaan kesehatan
masyarakat dan pelayanan kesehatan ibu dan anak di wilayah
kerja.
ii. Melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak di wilayah
kerja.
iii. Mengkoordinir kader posyandu di wilayah kerja dalam
melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dan kesehatan ibu
dan anak di wilayah kerja.
v. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan dan pelayanan kesehatan ibu dan
anak.
vi. Melakukan rujukan medis dan rujukan kesehatan terhadap
masalah kesehatan yang ditemui di wilayah kerja.
vii. Melakukan koordinasi dengan perangkat desa terkait kegiatan
kesehatan di wilayah kerja.
viii. Melakukan pemantauan dan pelaporan masalah kesehatan dan
faktor resiko di wilayah kerja.
97
ix. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan
hasil kegiatan kesehatan di wilayah kerja dalam bentuk rekam
medik, buku bantu, SP2TP dan bentuk laporan yang lain secara
periodik sesuai dengan ketentuan.
x. Melakukan pembinaan desa siaga
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang
tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang efektif
dan efisien.
iii. Terciptanya sistem kewaspadaan masalah kesehatan di wilayah
kerja. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban kegiatan kesehatan yang lengkap, akurat,
tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
iv. Terlaksananya desa siaga.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada
program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dan
pelayanan kesehatan ibu dan anak.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program kesehatan
lingkungan kepada penanggungjawab program lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan
kesehatan di wilayah kerja. Terlibat dalam kegiatan kesehatan
di wilayah kerja.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Penanggungjawab pustu yang bersangkutan.
iii. Kasubag Tata Usaha.
iv. Koordinator program / pelayanan.
v. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vi. Pustu.
vii. Polindes.
viii. Posyandu.
98
ix. Dinas Kesehatan.
x. Kecamatan.
xi. Kepala Desa.
xii. Perangkat desa.
xiii. Badan permusyawaratan desa.
xiv. Masyarakat.
xv. Auditor negara.
xvi. Bidan swasta di desa tersebut.
xvii. Lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di desa tersebut.
xviii. Rumah sakit.
xix. Klinik dan praktek dokter swasta.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal P2B.
ii. Pelatihan:
 Kesehatan ibu dan anak.
 Desa siaga.
 Komunikasi.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, dan Ms Power Point.

Raba-Bima, ..............................
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima

Drs. Azhari, MSi

99

Anda mungkin juga menyukai