Anda di halaman 1dari 103

PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA SELATAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MAESAAN KEC. MAESAAN
Jl. Desa Tumani Jaga II. Kec. Maesaan,
Telp - Fax -, email : puskesmasmaesaan.minsel@gmail.com

BAB I
STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN JABATAN

A. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas Kotabunansaat ini didasarkan pada
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.

B. Uraian Jabatan Kepala Puskesmas


Uraian jabatan dibuat sendiri oleh Kepala Puskesmas Kotabunan untuk
memastikan tidak terjadi tumpang tindih uraian jabatan dan tugas yang ada
menjadi terbagi habis. Uraian jabatan kepala puskesmas dijelaskan pada bagian
ini, sedangkan uraian jabatan yang lain akan dijelaskan berdasarkan bidang
masing – masing. Uraian jabatan kepala puskesmas adalah sebagai berikut:
Uraian Jabatan Kepala Puskesmas
a) Nama Jabatan: Kepala Puskesmas
b) Atasan Langsung: Kepala Dinas Kesehatan
c) Bawahan Langsung:
i. Kasubag Tata usaha.
ii. Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat (Pemberdayaan ).
iii. Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat (Pengendalian dan
Surveilans).
iv. Koordinator Upaya Kesehatan Perseorangan.
v. Koordinator Rawat Jalan.
vi. PJ Pustu.
d) Tugas Pokok:
i. Memimpin perencanaan kegiatan Puskesmas.
ii. Mengorganisir dan mengendalikan sumber daya dan kegiatan
Puskesmas sehingga berpadu dalam melaksanakan tugas – tugas
Puskesmas.
iii. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Puskesmas.
iv. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
Puskesmas berikut sumber daya yang ada.
v. Mengupayakan terjalinnya koordinasi dengan lintas sektor.
vi. Mengupayakan terciptanya lingkungan kerja yang kondusif
dalam melaksanakan tugas Puskesmas.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terselenggaranya perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan fungsi kontrol terhadap sumber daya dan kegiatan di
Puskesmas.
ii. Terselenggaranya fungsi Puskesmas sebagai pusat pembangunan
berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan masyarakat,
dan sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
iii. Terciptanya lingkungan kerja yang kondusif dalam melaksanakan
tugas Puskesmas.
f) Kewenangan:
i. Berinisiatif untuk melakukan kegiatan perencanaan Puskesmas
secara umum.
ii. Mengajukan perencanaan puskesmas kepada dinas kesehatan atau
instansi lain yang terkait dengan perencanaan puskesmas.
iii. Menyetujui atau menolak suatu draft perencanaan dimasukkan
dalam perencanaan Puskesmas.
iv. Bila diperlukan dapat melakukan inisiatif untuk mengubah
perencanaan Puskesmas yang telah ditetapkan.
v. Menempatkan sumber daya Puskesmas pada posisi di Puskesmas.
vi. Memerintahkan sumber daya manusia di Puskesmas untuk
melaksanakan kegiatan dalam rangka penyelenggaraan fungsi
Puskesmas.
vii. Menilai dan Mengevaluasi kegiatan dan kinerja sumber daya
Puskesmas.
viii. Memberikan penghargaan atau sanksi terhadap sumber daya
manusia di Puskesmas atas kinerjanya.
ix. Mengusulkan kepada Dinas Kesehatan untuk memberikan promosi,
mutasi, atau sanksi kepada pegawai Puskesmas.
x. Menyetujui dan mengesahkan standar prosedur operasional di
lingkungan puskesmas.
xi. Dalam kondisi tertentu mengambilalih kewenangan bawahan
langsung / penanggungjawab program / pegawai puskesmas lainnya
disertai berita acara pelimpahan kewenangan.
xii. Melakukan kewenangan lainnya di lingkungan Puskesmas sesuai
kebutuhan.
g) Hubungan Kerja / Kemitraan:
i. Kepala dinas kesehatan.
ii. Bawahan langsung.
iii. Sub bagian di ketatausahaan.
iv. Bendahara.
v. Penanggungjawab program.
vi. Pustu.
vii. Polindes.
viii. Pegawai puskesmas lainnya.
ix. Dinas kesehatan.
x. Muspika dan instansi lain di wilayah kerja.
xi. Kepala puskesmas lain di lingkungan dinas kesehatan.
xii. Organisasi kesehatan swasta, lembaga non pemerintah, dan
perseorangan yang menjalankan kegiatan – kegiatan di bidang
kesehatan di dalam wilayah kerja Puskesmas.
xiii. Auditor negara.
h) Spesifikasi Jabatan:
i. Pendidikan: Sarjana di bidang kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Pelatihan manajemen pelayanan kesehatan.
➢ Pelatihan pelayanan prima.
➢ Pelatihan perencanaan.
iii. Pengalaman kerja: Minimal tiga tahun di institusi kesehatan milik
pemerintah ( dinas kesehatan dan jaringannya, atau rumah sakit ).
BAB II
KETATAUSAHAAN PUSKESMAS

A. Ruang Lingkup Ketatausahaan Puskesmas


Dalam menjalankan kegiatan – kegiatan puskesmas maka diperlukan
sebuah unit pendukung yang bertugas mengelola administrasi perkantoran
puskesmas. Unit pendukung tersebut adalah ketatausahaan puskesmas. Fungsi
ketatausahaan puskesmas adalah mempermudah tugas setiap elemen di
puskesmas dalam pengurusan administrasi. Dengan adanya ketatausahaan
sebagai pengelola administrasi perkantoran diharapkan setiap elemen di
puskesmas dapat lebih fokus dan berkonsentrasi dalam melaksanakan tugasnya
masing – masing. Dengan demikian definisi dan ruang lingkup ketatausahaan
puskesmas adalah sebagai berikut:
1. Definisi ketatausahaan puskesmas adalah segala bentuk kegiatan
administrasi perkantoran sebagai pendukung kegiatan – kegiatan puskesmas
untuk mencapai tujuannya.
2. Ruang lingkup ketatausahaan puskesmas adalah sebagai berikut;
a) Pengaturan kegiatan di puskesmas, baik puskesmas induk maupun
jaringannya, sehingga tercipta lalu lintas kegiatan puskesmas yang
saling harmonis, serasi, dan saling mendukung.
b) Pengelolaan puskesmas induk sebagai kantor kesehatan sehingga
tercipta suasana perkantoran yang bersih, indah, tertib, nyaman, dan
aman.
c) Koordinasi dan pendampingan dengan Pustu, Polindes, bidang ,dan
penanggungjawab program di puskesmas dalam rangka melakukan
ketatausahaan di lingkungan bidang dan program masing - masing.
d) Pengelolaan arsip, dokumen, dan surat puskesmas.
e) Pengelolaan pegawai.
f) Pengelolaan keuangan puskesmas.
g) Pengelolaan aset puskesmas.
h) Pendokumentasian, pencatatan, dan pelaporan kegiatan puskesmas.
Ketatausahaan di puskesmas dipimpin oleh penanggungjawab tata usaha,
dan terdiri dari sub bagian keuangan, sub bagian umum dan kepegawaian, dan
sub bagian sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas. Selain ketiga
sub bagian tersebut, dalam ketatausahaan puskesmas terdapat bendahara
pemasukan pembantu, bendahara pengeluaran pembantu, dan bendahara
jamkesmas. Ketiga bendahara tersebut berada di bawah sub bagian keuangan.

B. Uraian Jabatan Ketatausahaan Puskesmas


Ketatausahaan puskesmas dipimpin oleh penanggungjawab tata usaha,
yang membawahi sub bagian keuangan, sub bagian kepegawaian dan umum,
dan sub bagian sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas. Uraian
jabatan ketatausahaan puskesmas diuraikan di bawah ini:

B.1. Uraian Jabatan Penanggung Jawab Tata usaha


a) Nama Jabatan: Penanggung Jawab Tata usaha
b) Atasan Langsung: Kepala Puskesmas
c) Bawahan Langsung:
i. Sub Bagian Keuangan.
ii. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.
iii. Sub Bagian Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
Puskesmas.
d) Tugas Pokok:
i. Membuat perencanaan kegiatan ketatausahaan puskesmas.
ii. Memimpin dan mengawasi pengelolaan ketatausahaan
puskesmas.
iii. Mengorganisir kegiatan ketatausahaan yang ada di puskesmas.
iv. Mengorganisir lalu-lintas kegiatan puskesmas sehingga antar
kegiatan dapat terlaksana dengan harmonis dan bersinergi.
v. Menyelenggarakan pelaksanaan lokakarya mini.
vi. Menyelenggarakan rapat perencanaan puskesmas (RPP).
vii. Menyelenggarakan rapat pelaksanaan RPP setiap bulan.
viii. Menyelenggarakan rapat evaluasi RPP tri bulanan.

5
ix. Memimpin pengelolaan puskesmas induk sebagai kantor
dan sekretariat kegiatan kesehatan di wilayah kerja
puskesmas.
x. Memimpin pembuatan standar prosedur operasional di
bidang ketatausahaan puskesmas.
xi. Mengawasi pelaksanaan standar prosedur operasional di
bidang ketatausahaan puskesmas.
xii. Mengevaluasi standar prosedur operasional di bidang
ketatausahaan yang telah ada.
xiii. Membuat peta masalah, solusi, dan kebutuhan
ketatausahaan di puskesmas.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Tersedianya perencanaan ketatausahaan puskesmas yang tepat
ii. Terciptanya pengelolaan ketatausahaan puskesmas yang
baik dalam rangka mendukung kegiatan puskesmas.
iii. Terlaksananya lalu-lintas kegiatan puskesmas yang harmonis
dan bersinergi.
iv. Terselenggaranya kegiatan perkantoran dan kesekretariatan
yang baik dalam rangka mendukung kegiatan Puskesmas.
v. Terselenggaranya kegiatan perkantoran dan kesekretariatan
kesehatan di puskesmas induk yang bersih, indah, tertib,
nyaman, dan aman.
vi. Tersedianya standar prosedur operasional bidang
ketatausahaan.
vii. Tersedianya peta masalah, solusi, dan kebutuhan
ketatausahaan di puskesmas.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan perencanaan ketatausahaan.
ii. Mengambil inisiatif untuk melakukan tindakan di
bidang ketatausahaan.
iii. Membagi tugas ketatausahaan kepada bawahan langsung.
iv. Menentukan jadwal lokakarya mini.
v. Menentukan jadwal RPP.
vi. Menentukan jadwal rapat pelaksanaan RPP setiap bulan.
vii. Menentukan jadwal evaluasi RPP tri bulanan.
viii. Turut serta mengatur jadwal dan tata lokasi kegiatan
yang dilaksanakan di puskesmas.
ix. Melakukan audit keuangan dan barang puskesmas.

6
x. Mengajukan standar prosedur operasional di bidang
ketatausahaan.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Bawahan langsung.
iii. Koordinator program / pelayanan.
iv. Penanggungjawab program / pelayanan.
v. Bendahara.
vi. Petugas kebersihan puskesmas.
vii. Petugas keamanan puskesmas.
viii. Juru masak puskesmas.
ix. Kepanitiaan acara di puskesmas.
x. Pustu.
xi. Polindes.
xii. Kesekretariatan Dinas Kesehatan.
xiii. Badan Kepegawaian Daerah.
xiv. Badan Keuangan Daerah.
xv. Auditor negara
xvi. Kecamatan.
xvii. Instansi lain di kecamatan.
h) Spesifikasi Jabatan:
i. Pendidikan: Minimal SMA.
ii. Pelatihan:
➢ Pelatihan manajemen perkantoran.
➢ Pelatihan ketatausahaan puskesmas.
➢ Pelatihan pengelolaan keuangan di puskesmas.
➢ Pelatihan pengelolaan aset puskesmas.
➢ Pelatihan perencanaan.
iii. Pengalaman Kerja: Minimal lima tahun di bagian
ketatausahaan / kesekretariatan / keuangan di institusi
pemerintah.
iv. Spesifikasi lainnya: Menguasai program komputer Ms office,
minimal Ms Word dan Ms Excel.

B.2. Uraian Jabatan Sub Bagian Keuangan


a) Nama Jabatan: Sub Bagian Keuangan
b) Atasan Langsung: Penanggungjawab Tata usaha
c) Bawahan Langsung:
i. Bendahara pengeluaran pembantu
7
ii. Bendahara pemasukan pembantu
iii. Bendahara Jamkesmas
d) Tugas Pokok:
i. Mengkoordinir kegiatan perencanaan pengelolaan keuangan
puskesmas.
ii. Mengkoordinir kegiatan pengelolaan keuangan dan kegiatan
pertanggungjawaban keuangan puskesmas.
iii. Melakukan pendampingan kepada bendahara dan pengguna
dana perihal perencanaan, pencatatan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban keuangan.
iv. Melakukan pengawasan penggunaan dana puskesmas.
v. Melakukan audit keuangan terhadap bendahara operasional,
bendahara jamkesmas, bendahara lainnya, dan pengguna dana
di puskesmas.
vi. Melakukan monitoring dan evaluasi sumberdaya keuangan
puskesmas dan melaporkan hasilnya kepada atasan langsung
dan kepala puskesmas.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Tersedianya perencanaan pengelolaan keuangan yang tepat.
ii. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang efektif, efisien,
dan dapat dipertanggungjawabkan.
iii. Terselenggaranya pengawasan penggunaan keuangan yang
baik.
iv. Terselenggaranya sistem pencatatan dan pelaporan keuangan
yang sesuai aturan yang berlaku, tertib, akurat, seketika, dan
dapat dipertanggungjawabkan.
v. Tersedianya laporan gambaran keuangan puskesmas yang
cepat dan akurat.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan perencanaan pengelolaan keuangan.
ii. Meminta perencanaan kegiatan yang menggunakan dana
puskesmas dan penjelasannya kepada koordinator program /
pelayanan, penanggungjawab program, atau panitia kegiatan.
iii. Mengajukan saran kepada kepala puskesmas dan pengguna
dana puskesmas tentang besaran anggaran penggunaan dana.
iv. Memeriksa buku bantu, dokumen penerimaan uang, bukti
penggunaan uang, dokumen pertanggungjawaban, atau
salinannya, disertai penjelasannya dari bendahara dan
pengguna dana puskesmas.
8
v. Mendapatkan informasi setiap penerimaan keuangan
puskesmas dan penggunaannya.
vi. Memberi ijin pengeluaran penggunaan dana di puskesmas
dibawah Rp. 50.000,- ( Limapuluh Ribu Rupiah ).
vii. Mengajukan standar prosedur operasional di bidang keuangan.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Penanggungjawab ketatausahaan puskesmas.
iii. Sub bagian lain di ketatausahaan.
iv. Bendahara pengeluaran pembantu.
v. Bendahara pemasukan pembantu.
vi. Bendahara Jamkesmas.
vii. Koordinator program / pelayanan.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan.
ix. Loket puskesmas induk.
x. Pustu.
xi. Polindes.
xii. Pengguna lainnya dana di Puskesmas.
xiii. Dinas Kesehatan.
xiv. Auditor Negara.
h) Spesifikasi Jabatan:
i. Pendidikan: Minimal SMA.
ii. Pelatihan: Pengelolaan , pencatatan, dan pertanggungjawaban
keuangan di pemerintahan.
iii. Pengalaman Kerja: Dua tahun sebagai bendahara
puskesmas ( bendahara operasional atau bendahara jaminan
kesehatan masyarakat miskin ).
iv. Spesifikasi lainnya: menguasai program komputer Ms office,
minimal Ms Excel dan Ms Word.

B.3. Uraian Jabatan Sub Bagian Kepegawaian dan Umum


a) Nama Jabatan: Sub bagian kepegawaian dan umum.
b) Atasan Langsung: Penanggungjawab tata usaha.
c) Bawahan Langsung: -
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan di bidang ketatausahaan kepegawaian.
ii. Melakukan kegiatan pencatatan, pengarsipan, pemutakhiran
data dan pelaporan di bidang kepegawaian.
iii. Mengelola kegiatan penilaian kinerja pegawai.
9
iv. Mengarsip dokumen penilaian kinerja pegawai minimal lima
tahun terakhir.
v. Mengelola kegiatan kenaikan pangkat, promosi, sanksi, dan
mutasi pegawai. Mengkoordinir dan membantu pegawai dalam
hal urusan administrasi dan ketatausahaan kepegawaiaan.
vi. Membuat peta kebutuhan kepegawaian dan peta keadaan
kepegawaian.
vii. Melakukan pencatatan, pengarsipan dokumen atau salinan
arsip, dan pelaporan keberadaan dan kondisi aset puskesmas,
baik aset bergerak maupun tidak bergerak.
viii. Membuat peta kebutuhan dan peta keadaan aset.
ix. Melakukan audit aset puskesmas.
x. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan aset puskesmas.
xi. Mengorganisir kebutuhan dan rencana pengadaan aset
puskesmas.
xii. Mendistribusikan aset puskesmas.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terselenggaranya kegiatan administrasi dan ketatausahaan
kepegawaian yang baik.
ii. Tersedianya peta kebutuhan dan keadaan pegawai.
iii. Terselenggaranya kegiatan administrasi dan ketatausahaan
aset yang baik.
iv. Tersedianya peta kebutuhan dan keadaan aset.
v. Terselenggaranya kegiatan perlindungan dan perawatan aset
puskesmas.
vi. Terselenggaranya kegiatan distribusi aset puskesmas yang
mendukung pelaksanaan tugas – tugas puskesmas.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan kepada kepala puskesmas standar prosedur
operasional pengelolaan kegiatan kepegawaian dan
pengelolaan aset.
ii. Berinisiatif melakukan perencanaan kegiatan di bidang
administrasi dan ketatausahaan kepegawaian.
iii. Mengajukan kepada kepala puskesmas nama – nama pegawai
yang akan didistribusikan pada unit kerja di lingkungan
puskesmas.
iv. Memproses administrasi pegawai yang akan masuk di
puskesmas, di tempatkan di unit kerja, ijin atau tugas belajar,
ijin, cuti, dipromosikan, atau dikenakan sanksi.
10
v. Menyimpan dokumen kepegawaian dan aset, baik asli atau
salinan disesuaikan dengan kebutuhan.
vi. Mengajukan kepada kepala puskesmas perihal kegiatan
perlindungan dan perawatan aset.
vii. Mendapatkan informasi tentang aset puskesmas.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Atasan langsung.
iii. Sub bagian lain di ketatausahaan.
iv. Bendahara.
v. Pegawai puskesmas.
vi. Pengguna aset puskesmas.
vii. Dinas kesehatan.
viii. Badan kepegawaian daerah.
ix. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset.
x. Auditor negara.
xi. Kecamatan.
h) Spesifikasi Jabatan:
i. Pendidikan: Minimal SMA.
ii. Pelatihan:
➢ Administrasi kepegawaian di pemerintahan.
➢ Manajemen pencatatan dan pengelolaan aset di
pemerintahan.
iii. Pengalaman kerja: -
iv. Spesifikasi lainnya: menguasai program komputer Ms Office,
minimal Ms Excel dan Ms Word, diutamakan menguasai juga
Ms Acces.

B.4. Sub Bagian Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas ( SP2TP )
a) Nama jabatan: Sub Bagian SP2TP.
b) Atasan Langsung: Penanggungjawab tata usaha
c) Bawahan Langsung: -
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan kegiatan pengumpulan, pengarsipan, dan pelaporan
terpadu kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan
tentang kegiatan – kegiatan ,hasil kegiatan, dan kejadian di
wilayah kerja puskesmas, baik laporan mingguan, bulanan, tri
bulanan, semester, dan tahunan.

11
ii. Mendistribusikan laporan dari pustu dan polindes kepada
penanggungjawab program / pelayanan.
iii. Mengkoordinir dan membantu koordinator program / pelayanan
dan penanggunjawab program dalam pembuatan grafik
pencapaian puskesmas.
iv. Mengkoordinir kegiatan penilaian kinerja puskesmas.
v. Melakukan dokumentasi dan publikasi terhadap kegiatan-
kegiatan puskesmas.
vi. Menyediakan data dasar puskesmas dan data kegiatan serta
hasil kegiatan puskesmas yang akan digunakan oleh dinas
kesehatan maupun puskesmas dalam rangka penyusunan
kegiatan.
vii. Membuat profil tahunan puskesmas dan pencapaian standar
pelayanan minimal.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terselenggaranya kegiatan pengumpulan, pengarsipan, dan
pelaporan terpadu puskesmas yang lengkap, akurat, dan cepat.
ii. Terselenggaranya kegiatan penilaian kinerja puskesmas yang
lengkap, akurat, dan tepat waktu.
iii. Terselenggaranya kegiatan dokumentasi dan publikasi kegiatan
dan hasil kegiatan puskesmas.
iv. Tersedianya data dasar, data kegiatan, dan data hasil kegiatan
puskesmas yang akan digunakan untuk evaluasi dan
penyusunan rencana kegiatan.
v. Tersedianya profil tahunan puskesmas.
f) Kewenangan:
i. Meminta dan mengarsip data dasar, catatan dan laporan hasil
kegiatan kepada pelaksana kegiatan puskesmas
( Penanggungjawab tata usaha dan bawahannya, koordinator
program / pelayanan, penanggungjawab program / pelayanan,
pustu, dan polindes ).
ii. Melaporkan data dasar, catatan, dan laporan hasil kegiatan
kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan.
iii. Mempublikasikan data dasar, catatan, dan laporan hasil
kegiatan kepada publik dengan seijin kepala puskesmas.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Penanggungjawab tata usaha.

12
iii. Sub bagian di ketatausahaan.
iv. Bendahara.
v. Koordinator program / pelayanan.
vi. Penanggungjawab program / pelayanan.
vii. Penanggungjawab pustu.
viii. Penanggungjawab polindes.
ix. Dinas kesehatan.
x. Kecamatan.
xi. Kepala desa.
xii. Kader posyandu.
xiii. Masyarakat.
xiv. Auditor negara.
h) Spesifikasi Jabatan:
i. Pendidikan: Minimal SMA.
ii. Pelatihan:
➢ Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas.
➢ Penyusunan penilaian kinerja puskesmas.
➢ Penyusunan profil
puskesmas. Pengalaman: -
Spesifikasi lainnya:
➢ Harus menguasai program komputer Ms Office, terutama
Ms Word, Ms Excel, dan Ms Acces.
➢ Harus menguasai pengetahuan dasar komputer, terutama
perawatan komputer, back up data, dan proteksi komputer
terhadap virus.

B.5. Uraian jabatan Bendahara Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (


Jamkesmas )
a) Nama Jabatan: Bendahara Jamkesmas
b) Atasan Langsung: Penanggungjawab Tata usaha
c) Bawahan Langsung: -
d) Tugas Pokok:
i. Mengajukan draft planning of action ( PoA ) Jamkesmas
tahunan dan tri bulanan kepada dinas kesehatan.
ii. Merangkum dan menjabarkan perencanaan kegiatan yang telah
dibuat dalam RPP dan telah disetujui untuk dilaksanakan oleh
kepala puskesmas ke dalam draft PoA bulanan Jamkesmas.
iii. Memeriksa dan merevisi besaran biaya dalam draft PoA
bulanan Jamkesmas setelah mengkomunikasikan dengan

13
kepala puskesmas dan koordinator program.
iv. Membuat draft PoA bulanan Jamkesmas menjadi PoA
Jamkesmas setelah melalui proses perbaikan dan memasukkan
klaim biaya pelayanan kesehatan masyarakat miskin.
v. Mengajukan PoA bulanan Jamkesmas bulan berikutnya yang
sudah ditandatangani kepala puskesmas kepada verifikator
pada awal bulan berjalan.
vi. Memperbaiki PoA bulanan Jamkesmas bulan berikutnya sesuai
petunjuk verifikator atas seijin kepala puskesmas paling lambat
pada tengah bulan berjalan.
vii. Meminta pengesahan PoA bulanan Jamkesmas bulan
berikutnya yang telah direvisi kepada pihak – pihak yang
berwenang mengesahkan.
viii. Mengajukan PoA bulanan Jamkesmas bulan berikutnya yang
telah direvisi kepada dinas kesehatan paling lambat pada akhir
bulan berjalan.
ix. Melakukan pengarsipan PoA bulanan yang telah disahkan oleh
pihak berwenang.
x. Melakukan penarikan dana di bank sesuai kebutuhan dana.
xi. Melakukan pembimbingan kepada pengguna dana Jamkesmas
perihal pembuatan pertanggungjawaban.
xii. Melakukan pengawasan dan audit penggunaan dana
Jamkesmas.
xiii. Menagih pertanggungjawaban pengguna dana Jamkesmas.
xiv. Melakukan pembayaran kepada pengguna dana Jamkesmas
setelah pertanggungjawaban selesai.
xv. Melakukan pencatatan dan pengarsipan bukti arus keluar
masuk dana Jamkesmas.
xvi. Melaporkan realisasi pelayanan Jamkesmas secara tertulis
kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan.
xvii. Memaparkan pengelolaan keuangan Jamkesmas secara umum
dalam pertemuan lokakarya mini dan pertemuan lain yang
membahas Jamkesmas.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Tersedianya perencanaan penggunaan keuangan Jamkesmas
yang tepat.
ii. Terselenggaranya pengelolaan keuangan Jamkesmas yang
efektif, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan.

14
iii. Terselenggaranya sistem pencatatan dan pelaporan keuangan
Jamkesmas yang sesuai aturan yang berlaku, tertib, akurat,
seketika, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan perencanaan pengelolaan keuangan Jamkesmas
kepada kepala puskesmas.
ii. Meminta perencanaan kegiatan yang menggunakan dana
Jamkesmas dan penjelasannya kepada koordinator program /
pelayanan, penanggungjawab program / pelayanan, atau panitia
kegiatan.
iii. Mengajukan saran kepada kepala puskesmas dan pengguna
dana Jamkesmas tentang besaran anggaran penggunaan dana
Jamkesmas.
iv. Meminta laporan pertanggungjawaban beserta dokumen terkait
dari pengguna dana Jamkesmas.
v. Memeriksa buku bantu, dokumen penerimaan uang, bukti
penggunaan uang, dokumen pertanggungjawaban, atau
salinannya, disertai penjelasannya dari penguna dana
Jamkesmas.
vi. Menarik dana Jamkesmas dari bank atas pendelegasian dari
kepala puskesmas.
vii. Mengajukan standar prosedur operasional di bidang keuangan
Jamkesmas.
viii. Menolak penggunaan dana Jamkesmas bila tidak sesuai
prosedur aturan yang berlaku.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Penanggungjawab ketatausahaan puskesmas.
iii. Sub bagian lain di ketatausahaan.
iv. Bendahara pengeluaran pembantu.
v. Bendahara pemasukan pembantu.
vi. Koordinator program / pelayanan.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan.
viii. Pengguna lainnya dana Jamkesmas.
ix. Bank tempat uang Jamkesmas di simpan.
x. Dinas Kesehatan.
xi. Auditor Negara.
h) Spesifikasi Jabatan:
15
v. Pendidikan: Minimal SMA.
vi. Pelatihan: Pengelolaan, pencatatan, dan pertanggung jawaban
keuangan Jamkesmas.
vii. Pengalaman Kerja: -
viii. Spesifikasi lainnya: menguasai program komputer Ms office,
minimal Ms Excel dan Ms Word.

B.6. Uraian jabatan Bendahara Pengeluaran Pembantu


i) Nama Jabatan: Bendahara pengeluaran pembantu
j) Atasan Langsung: Penanggungjawab tata usaha
k) Bawahan Langsung: -
l) Tugas Pokok:
i. Mengajukan draft planning of action ( PoA ) operasional
tahunan kepada dinas kesehatan.
ii. Merangkum dan menjabarkan perencanaan kegiatan yang telah
dibuat dalam RPP dan telah disetujui untuk dilaksanakan oleh
kepala puskesmas ke dalam draft PoA bulanan operasional.
iii. Memeriksa dan merevisi besaran biaya dalam draft PoA
bulanan operasional setelah mengkomunikasikan dengan
kepala puskesmas dan koordinator program.
iv. Membuat draft PoA bulanan operasional menjadi PoA
operasional setelah melalui proses perbaikan.
v. Mengajukan PoA bulanan operasional bulan berikutnya yang
sudah ditandatangani kepala puskesmas kepada dinas
kesehatan pada awal bulan berjalan.
vi. Memperbaiki PoA bulanan operasional bulan berikutnya sesuai
petunjuk dinas kesehatan atas seijin kepala puskesmas paling
lambat pada tengah bulan berjalan.
vii. Meminta pengesahan PoA bulanan operasional bulan
berikutnya yang telah direvisi kepada pihak – pihak yang
berwenang mengesahkan.
viii. Mengajukan PoA bulanan operasional bulan berikutnya yang
telah direvisi kepada dinas kesehatan paling lambat pada akhir
bulan berjalan.
ix. Melakukan pengarsipan PoA operasional bulanan yang telah
disahkan oleh pihak yang berwenang.
x. Melakukan penarikan dana operasional di dinas kesehatan atas
persetujuan kepala puskesmas.
xi. Melakukan pembimbingan kepada pengguna dana operasional
16
perihal pembuatan pertanggungjawaban.
xii. Melakukan pengawasan dan audit penggunaan dana
operasional.
xiii. Menagih pertanggungjawaban pengguna dana operasional.
xiv. Melakukan pembayaran kepada pengguna dana operasional.
xv. Melakukan pencatatan dan pengarsipan bukti arus keluar
masuk dana operasional.
xvi. Melaporkan realisasi belanja operasional secara tertulis kepada
kepala puskesmas dan dinas kesehatan.
xvii. Memaparkan pengelolaan keuangan dana operasional secara
umum dalam pertemuan lokakarya mini dan pertemuan lain
yang membahas hal tersebut.
m) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Tersedianya perencanaan penggunaan dana operasional yang
tepat.
ii. Terselenggaranya pengelolaan dana operasional yang efektif,
efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan.
iii. Terselenggaranya sistem pencatatan dan pelaporan dana
operasional yang sesuai aturan yang berlaku, tertib, akurat,
seketika, dan dapat dipertanggungjawabkan.
n) Kewenangan:
i. Mengajukan perencanaan pengelolaan dana operasioal kepada
kepala puskesmas.
ii. Meminta perencanaan kegiatan yang menggunakan dana
operasional dan penjelasannya kepada koordinator program /
pelayanan, penanggungjawab program / pelayanan, atau panitia
kegiatan.
iii. Mengajukan saran kepada kepala puskesmas dan pengguna
dana operasional tentang besaran anggaran penggunaan dana
operasional.
iv. Meminta laporan pertanggungjawaban beserta dokumen terkait
dari pengguna dana operasional.
v. Memeriksa buku bantu, dokumen penerimaan uang, bukti
penggunaan uang, dokumen pertanggungjawaban, atau
salinannya, disertai penjelasannya dari penguna dana
operasional.
vi. Menarik dana operasional dari dinas kesehatan atas
pendelegasian dari kepala puskesmas.
vii. Mengajukan standar prosedur operasional di bidang keuangan

17
operasional.
viii. Menolak penggunaan dana operasional bila tidak sesuai
prosedur aturan yang berlaku.
o) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Penanggungjawab ketatausahaan puskesmas.
iii. Sub bagian lain di ketatausahaan.
iv. Bendahara pengeluaran pembantu.
v. Bendahara Jamkesmas.
vi. Koordinator program / pelayanan.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan.
viii. Pengguna lainnya dana operasional.
ix. Dinas Kesehatan.
x. Auditor Negara.
p) Spesifikasi Jabatan:
i. Pendidikan: Minimal SMA.
ii. Pelatihan: Pengelolaan , pencatatan, dan
pertanggungjawaban keuangan operasional.
iii. Pengalaman Kerja: -
iv. Spesifikasi lainnya: menguasai program komputer Ms office,
minimal Ms Excel dan Ms Word.

B.7. Uraian jabatan Bendahara Pemasukan Pembantu


q) Nama Jabatan: Bendahara Pemasukan Pembantu
r) Atasan Langsung: Penanggungjawab Tata usaha
s) Bawahan Langsung: -
t) Tugas Pokok:
i. Membuat target pencapaian retribusi satu bulan dan satu tahun
untuk masing – masing unit kerja paling lambat pada akhir bulan
ketiga tahun berjalan.
ii. Menagih dan menerima uang setoran retribusi dari masing –
masing unit kerja.
iii. Melakukan audit penerimaan retribusi dari pemungut.
iv. Melakukan pencatatan dan pelaporan retribusi sesuai aturan
yang berlaku.
v. Melakukan pemaparan pencapaian retribusi puskesmas
dalam lokakarya mini dan rapat lain yang
membahas retribusi.
vi. Melakukan penyetoran retribusi ke dinas kesehatan.
18
vii. Melakukan monitoring dan evaluasi retribusi puskesmas.
viii. Membuat peta potensi pendapatan dari retribusi.
u) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Tersedianya target pencapaian retribusi satu bulan dan satu
tahun untuk masing – masing unit kerja yang realistis.
ii. Terselenggaranya kegiatan penarikan dan penyetoran retribusi
yang dapat dipertanggungjawabkan.
iii. Terselenggaranya sistem pencatatan dan pelaporan keuangan
retribusi yang sesuai aturan yang berlaku, tertib, akurat,
seketika, dan dapat dipertanggungjawabkan.
iv. Tercapainya target retribusi puskesmas sesuai yang ditetapkan
dinas kesehatan.
v) Kewenangan:
ix. Menetapkan draft target yang akan diajukan kepada kepala puskesmas.
x. Menentukan peta potensi retribusi untuk tiap – tiap unit kerja.
xi. Memeriksa pembukuan retribusi, melakukan pemeriksaan silang, dan
meminta informasi tentang retribusi di tiap – tiap unit kerja.
xii. Melaporkan pencapaian retribusi kepada kepala puskesmas dan dinas
kesehatan.
w) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Penanggungjawab ketatausahaan puskesmas.
iii. Sub bagian lain di ketatausahaan.
iv. Bendahara pengeluaran pembantu.
v. Bendahara Jamkesmas
vi. Unit – unit kerja.
vii. Dinas Kesehatan.
viii. Auditor Negara.
x) Spesifikasi Jabatan:
i. Pendidikan: Minimal SMA.
ii. Pelatihan: Pengelolaan retribusi puskesmas.
iii. Pengalaman kerja: -
iv. Spesifikasi lainnya: menguasai program komputer Ms office,
minimal Ms Excel dan Ms Word.

BAB III
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT KONSENTRASI PEMBERDAYAAN

A. Ruang Lingkup Upaya Kesehatan Masyarakat Konsentrasi


19
Pemberdayaan Pemberdayaan
Dalam sistem kesehatan nasional tahun 2004 ( SKN, 2004 ), disebutkan
fungsi puskesmas adalah sebagai berikut:

20
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Pusat penggerakan dan pemberdayaan masyarakat.
3. Pusat pemeliharaan kesehatan strata pertama.
4. Kesehatan lingkungan.
Fungsi pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan dan
pusat penggerak dan pemberdayaan masyarakat adalah dalam ranah upaya
kesehatan masyarakat konsentrasi pemberdayaan (UKM pemberdayaan ).
Adapun ruang lingkup UKM pemberdayaan adalah sebagai berikut:
1. Definisi UKM pemberdayaan adalah pengelolaan kesehatan masyarakat
dimana masyarakat secara umum dan elemen dalam masyarakat adalah
sumberdaya terbesar yang harus digunakan dengan optimal dalam
meningkatkan taraf kesehatan masyarakat itu sendiri.
2. Ruang lingkup UKM pemberdayaan adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan peningkatan pemahaman masyarakat atau elemen masyarakat
tentang bagaimana hidup bersih dan sehat.
b. Kegiatan penyadaran masyarakat atau elemen dalam masyarakat untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat.
c. Kegiatan penggerakan masyarakat, elemen dalam masyarakat, dan
instansi terkait untuk turut serta berperan dalam meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat.
d. Kegiatan penggerakan masyarakat, elemen dalam masyarakat, dan
instansi terkait untuk turut serta berpartisipasi dalam mencegah dan
menanggulangi masalah – masalah kesehatan.
e. Kegiatan penggerakan masyarakat, elemen dalam masyarakat, dan
instansi terkait untuk turut serta melaksanakan pembangunan
berwawasan kesehatan.
f. Kegiatan pembantuan bimbingan tekhnis kepada masyarakat atau
elemen dalam masyarakat.
g. Kegiatan edukasi kepada masyarakat atau elemen dalam masyarakat
agar terampil hidup bersih dan sehat.
h. Kegiatan edukasi kepada masyarakat atau elemen dalam masyarakat
agar mampu mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri.
UKM pemberdayaan dikelola oleh bidang UKM pemberdayaan yang
dipimpin oleh koordinator upaya kesehatan masyarakat ( pemberdayaan ).
Bidang UKM pemberdayaan terdiri dari Pj. upaya kesehatan sekolah / anak,
remaja, dan usia lanjut, Pj. perbaikan gizi. Pj. kesehatan jiwa, Pj. upaya
kesehatan komunitas dan kesehatan matra, Pj. pemberdayaan dan promosi.

19
Karena pertimbangan tugas Pj. kesehatan jiwa sementara ini cenderung over

lapping dengan tugas Pj. NAPZA, baik dari segi sifat tugas dan pelaporan,

maka tugas Pj. NAPZA dialihkan kepada Pj. kesehatan jiwa sampai ada

diferensiasi tugas yang jelas.

B. Uraian Jabatan Upaya Kesehatan Masyarakat Konsentrasi


Pemberdayaan

B.1. Uraian Jabatan Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat ( Pemberdayaan


)
a) Nama Jabatan: Koordinator UKM ( PD ).
b) Atasan Langsung: Kepala puskesmas
c) Bawahan Langsung:
i. Pj. Upaya kesehatan sekolah / anak, remaja, dan usia lanjut.
ii. Pj. Perbaikan gizi.
iii. Pj. Kesehatan jiwa.
iv. Pj. Upaya kesehatan komunitas dan kesehatan matra.
v. Pj. Pemberdayaan dan promosi kesehatan.
vi. Pj. Kesehatan keluarga.
vii. Pj. Kesehatan lingkungan.
viii. Pj. Pos kesehatan pesantren.
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan koordinasi dalam rangka penyusunan pencatatan
dan pelaporan UKM pemberdayaan.
ii. Melakukan pengecekan pencatatan, laporan, dan
pertanggungjawaban dari bawahan langsungnya untuk
memastikan laporan tersebut lengkap, akurat, dan tepat waktu.
iii. Melakukan koordinasi dan memimpin perencanaan kegiatan
UKM pemberdayaan.
iv. Melakukan koordinasi dengan koordinator program / pelayanan
lainnya dan penanggungjawab program / pelayanan dalam
rangka pelaksanaan kegiatan pemberdayaan kesehatan
masyarakat.
v. Memetakan permasalahan dan solusi di bidang pemberdayaan
kesehatan masyarakat.

22
vi. Melakukan monitoring dan evaluasi di bidang pemberdayaan
kesehatan masyarakat.
e) Tanggungjawab:
i. Terselenggaranya pencatatan, pelaporan, dan pertanggung
jawaban UKM pemberdayaan yang lengkap, akurat, dan tepat
waktu.
ii. Terciptanya kegiatan pemberdayaan kesehatan masyarakat
yang terorganisasi dengan baik, efektif, dan efisien.
iii. Tersedianya peta permasalan dan solusi di bidang
pemberdayaan kesehatan masyarakat.
iv. Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi di bidang
pemberdayaan kesehatan masyarakat.
f) Kewenangan:
i. Memeriksa dan meminta arsip dan atau salinan catatan,
laporan, dan bukti pertanggungjawaban bawahan langsungnya.
ii. Melakukan pengesahan berupa paraf pada arsip, catatan,
laporan, dan bukti pertanggungjawaban sebelum dilakukan
pengesahan oleh kepala puskesmas sebagai tanda bahwa
arsip, catatan, laporan, dan bukti pertanggungjawaban tersebut
dinyatakan memenuhi syarat untuk disyahkan oleh kepala
puskesmas.
iii. Mendapatkan informasi dan dokumentasi terkait kegiatan
pemberdayaan kesehatan masyarakat.
iv. Melakukan monitoring terkait kegiatan pemberdayaan
kesehatan masyarakat.
v. Berinisiatif untuk melakukan rapat koordinasi terkait kegiatan
pemberdayaan kesehatan masyarakat.
vi. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan
kegiatan pemberdayaan kesehatan masyarakat kepada kepala
puskesmas.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Bawahan langsung.
iii. Penanggungjawab tata usaha.
iv. Sub bagian di ketatausahaan.
v. Bendahara.
vi. Koodinator program lainnya.
vii. Penanggungjawab program lainnya
23
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Dinas kesehatan.
xi. Kecamatan.
xii. Instansi lainnya di kecamatan.
xiii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal D1 di bidang kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Salah satu pelatihan UKM pemberdayaan.
➢ Perencanaan.
iii. Pengalaman kerja: Satu tahun sebagai penanggungjawab
program di UKM pemberdayaan atau tiga tahun sebagai bidan
desa.
iv. Spesifikasi lainnya: Diutamakan menguasai program komputer
Ms. Office, minimal Ms. Word, Ms. Excel, dan Ms. Power Point.

B.2. Penanggungjawab Usaha Kesehatan Sekolah dan anak, remaja, serta usia
lanjut ( Pj. UKS dan ARU )
a) Nama jabatan: Pj UKS dan ARU
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM pemberdayaan.
c) Bawahan langsung: -
d) Tugas Pokok:
i. Mengajukan perencanaan di bidang UKS dan ARU.
ii. Melaksanakan kegiatan kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif pada siswa sekolah, anak – anak, remaja, dan usia
lanjut.
iii. Melakukan deteksi dini permasalahan kesehatan dan faktor
resiko di bidang UKS dan ARU.
iv. Membantu penanggungjawab program / pelayanan lainnya
dalam melaksanakan kegiatan kesehatan yang bersifat kuratif
dan rehabilitiatif pada siswa sekolah, anak – anak, remaja, dan
usia lanjut.
v. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan
hasil kegiatan program UKS dan ARU dalam bentuk SP2TP dan
bentuk laporan yang lain secara periodik sesuai dengan
ketentuan.

24
vi. Membuat peta permasalan dan solusi pada program UKS dan
ARU.
vii. Menyusun pertanggungjawaban kegiatan yang diberikan
kepada program UKS dan ARU.
viii. Melakukan monitoring dan evaluasi di bidang UKS dan ARU.
e) Tanggungjawab:
i. Terciptanya rancangan perencanaan dan perencanaan yang
tepat pada program UKS dan ARU yang tepat.
ii. Terselenggaranya kegiatan kegiatan yang bersifat promotif dan
preventif pada siswa sekolah, anak – anak, remaja, dan usia
lanjut.
iii. Terselenggaranya deteksi dini dan kewaspadaan permasalahan
dan faktor resiko kesehatan pada siswa sekolah, anak – anak,
remaja, dan usia lanjut.
iv. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban program UKS dan ARU yang lengkap,
akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
v. Tersedianya peta masalah, solusi, dan kebutuhan pada program
UKS dan ARU.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada
program UKS dan ARU.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program UKS dan ARU
kepada penanggungjawab program / pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan
kesehatan pada siswa sekolah, anak, remaja, dan usia lanjut.
iv. Terlibat dalam kegiatan kesehatan pada siswa sekolah, anak,
remaja, dan usia lanjut.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Koordinator UKM pemberdayaan.
iii. Penanggungjawab program di UKM pemberdayaan.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
25
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Dinas kesehatan.
xii. Kecamatan.
xiii. UPTD cabang dinas pendidikan.
xiv. Sekolah.
xv. Posyandu lansia.
xvi. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan: Pelatihan penjaringan kesehatan. Pelatihan
komunikasi.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal excel, word, power point.

B.3. Uraian Jabatan Penanggungjawab Perbaikan Gizi


a) Nama Jabatan: Pj Perbaikan Gizi
b) Atasan Langsung: Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan perbaikan dan kewaspadaan
gizi.
ii. Melaksanakan kegiatan pemantauan gizi di wilayah kerja.
iii. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan malnutrisi pada komunitas dan perseorangan.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan di
bidang perbaikan dan kewaspadaan gizi.
v. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan perbaikan dan
kewaspadaan gizi.
vi. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan
hasil kegiatan perbaikan gizi dalam bentuk SP2TP dan bentuk
laporan yang lain secara periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait upaya perbaikan dan kewaspadaan gizi.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait upaya
perbaikan dan kewaspadaan gizi.
26
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan perbaikan dan kewaspadaan gizi
yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan perbaikan dan kewaspadaan gizi yang
efektif dan efisien.
iii. Terciptanya sistem kewaspadaan gizi yang efektif dan efisien.
iv. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang perbaikan dan kewaspadaan
gizi yang lengkap, akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
v. Kewenangan: Mengajukan rancangan perencanaan dan
perencanaan pada program perbaikan dan kewaspadaan gizi.
vi. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program perbaikan gizi
kepada penanggungjawab program / pelayanan lain.
vii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan
perbaikan dan kewaspadaan gizi.
viii. Terlibat dalam kegiatan terkait perbaikan dan kewaspadaan gizi
yang dilaksanakan di Puskesmas.
f) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Koordinator UKM pemberdayaan.
iii. Penanggungjawab program di UKM pemberdayaan.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Dinas kesehatan
xii. Posyandu.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala desa.
xv. Auditor negara.
g) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Pembantu Ahli Gizi.
27
ii. Pelatihan:
➢ Surveilence gizi.
➢ Komunikasi.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point.

B.4. Uraian Jabatan Penanggung jawab Kesehatan Jiwa


a) Nama Jabatan: Pj kesehatan jiwa
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM pemberdayaan
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan pencegahan dan
penanggulangan masalah kesehatan jiwa.
ii. Melaksanakan kegiatan pemantauan kesehatan jiwa di wilayah
kerja.
iii. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan masalah kesehatan jiwa pada komunitas dan
perseorangan.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan di
bidang kesehatan jiwa.
v. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan kesehatan jiwa.
vi. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan
hasil kegiatan kesehatan jiwa dalam bentuk SP2TP dan bentuk
laporan yang lain secara periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait upaya pencegahan dan penanggulangan
masalah kesehatan jiwa.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait upaya
pencegahan dan penanggulangan kesehatan jiwa.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pencegahan dan
penanggulangan masalah kesehatan jiwa yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pencegahan dan penanggulangan
masalah kesehatan jiwa yang efektif dan efisien.
iii. Terciptanya sistem kewaspadaan masalah kesehatan jiwa yang
efektif dan efisien.

28
iv. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang kesehatan jiwa yang lengkap,
akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada
program kesehatan jiwa kepada atasan langsung untuk
diteruskan kepada kepala puskesmas.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program kesehatan jiwa
kepada penanggungjawab program / pelayanan lain, Pustu,
Polindes, dan pelaksana tekhnis lainnya.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan
kesehatan jiwa.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait pencegahan dan
penanggulangan kesehatan jiwa yang dilaksanakan di
Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKM pemberdayaan.
iii. Penanggungjawab program di UKM pemberdayaan.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Rumah Sakit.
xiv. Rumah Sakit Jiwa.
xv. Rumah sakit ketergantungan obat.
xvi. Tempat penanganan alternatif kecanduan obat.
xvii. Tempat penanganan alternatif gangguan kejiwaan.
xviii. Kecamatan.
xix. Kepala Desa.
xx. Auditor negara.
29
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Surveilence dan perawatan masalah kesehatan jiwa.
➢ Komunikasi.
➢ Konseling.
➢ Psikologi.
➢ Psikiatri.
➢ Pengenalan penyalahgunaan NAPZA dan
penanggulangannya.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point.

B.5. Uraian Jabatan Penanggung jawab Upaya Kesehatan Kerja dan Kesehatan
Matra
a) Nama Jabatan: Pj upaya kesehatan kerja dan matra
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM pemberdayaan
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan upaya kesehatan kerja dan
kesehatan matra.
ii. Melaksanakan kegiatan pemantauan dan penyuluhan
kesehatan pada kelompok pekerja dan kesehatan lingkungan
kerja.
iii. Melakukan kegiatan pemantauan dan penyuluhan pada aktivitas
pembuatan makananan dan minuman komersial.
iv. Melaksanakan kegiatan pemantauan dan penyuluhan pada
aktivitas pengobatan tradisional dan pengobatan lainnya.
v. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan masalah kesehatan pada pekerja dan
lingkungan kerja.
vi. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan masalah kesehatan akibat dampak aktivitas
pengobatan tradisional dan pengobatan lainnya.
vii. Mengkoordinir dan melakukan upaya pemantauan, pencegahan
dan penanggulangan keracunan akibat makanan, minuman,
dan pengobatan.

30
viii. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan di
bidang upaya kesehatan kerja dan kesehatan matra.
ix. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan upaya kesehatan
kerja dan kesehatan matra.
x. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan
hasil kegiatan kesehatan kerja dan kesehatan matra dalam
bentuk SP2TP dan bentuk laporan yang lain secara periodik
sesuai dengan ketentuan.
xi. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait upaya kesehatan kerja dan kesehatan matra.
xii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait upaya
kesehatan kerja dan kesehatan matra.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan upaya kesehatan kerja dan
kesehatan matra yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan upaya kesehatan kerja dan kesehatan
matra yang efektif dan efisien.
iii. Terciptanya sistem kewaspadaan upaya kesehatan kerja dan
kesehatan matra yang efektif dan efisien.
iv. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang upaya kesehatan kerja dan
kesehatan matra yang lengkap, akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada
program upaya kesehatan kerja dan kesehatan matra.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program upaya kesehatan
kerja dan kesehatan matra kepada penanggungjawab program /
pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan upaya
kesehatan kerja dan kesehatan matra.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait upaya kesehatan kerja dan
kesehatan matra yang dilaksanakan di Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
31
ii. Koordinator UKM pemberdayaan.
iii. Penanggungjawab program di UKM pemberdayaan.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Kelompok pekerja.
xvi. Organisasi pekerja.
xvii. Pemilik usaha.
xviii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
berbasis kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Pemantauan upaya kesehatan kerja dan kesehatan matra.
➢ Komunikasi.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point.

B.6. Uraian Jabatan Penanggung jawab Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan


a) Nama Jabatan: Pj Pemberdayaan dan promosi kesehatan
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM pemberdayaan
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat
di bidang kesehatan dan promosi kesehatan.
ii. Mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan.
iii. Mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan promosi kesehatan.

32
iv. Menampung, merespon, dan menyalurkan aspirasi masyarakat
di bidang pembangunan kesehatan.
v. Mengorganisir dan melaporkan kegiatan terkait pemberdayaan
dan promosi kesehatan yang dilakukan oleh lintas program.
vi. Memantau, melaporkan, dan membantu kegiatan terkait
pemberdayaan dan promosi kesehatan yang dilakukan oleh
lintas sektor dan masyarakat.
vii. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan di
bidang pemberdayaan dan promosi kesehatan.
viii. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pemberdayaan
dan promosi kesehatan.
ix. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan
hasil kegiatan pemberdayaan dan promosi kesehatan dalam
bentuk SP2TP dan bentuk laporan yang lain secara periodik
sesuai dengan ketentuan.
x. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait upaya pemberdayaan dan promosi kesehatan.
xi. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait upaya
pemberdayaan dan promosi kesehatan.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pemberdayaan dan promosi
kesehatan yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pemberdayaan dan promosi kesehatan
yang efektif dan efisien.
iii. Terorganisasinya kegiatan terkait pemberdayaan dan promosi
kesehatan pada lintas program.
iv. Terpantaunya dan terfasilitasinya kegiatan terkait
pemberdayaan dan promosi kesehatan yang dilakukan institusi
lain atau masyarakat pada wilayah kerja.
v. Terjalinnya hubungan yang harmonis dalam pembangunan
berwawasan kesehatan antara puskesmas, intitusi lain di
kecamatan, dan masyarakat.
vi. Tersalurkannya aspirasi masyarakat di bidang kesehatan pada
tempat yang tepat serta memperoleh respon yang tepat.
vii. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang pemberdayaan dan promosi
33
kesehatan yang lengkap, akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada
program pemberdayaan dan promosi kesehatan.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program pemberdayaan dan
promosi kesehatan kepada penanggungjawab program /
pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan
pemberdayaan dan promosi kesehatan.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait pemberadayaan masyarakat dan
promosi kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Koordinator UKM pemberdayaan.
iii. Penanggungjawab program di UKM pemberdayaan.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Penyuluh lapangan keluarga berencana.
xvi. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
berbasis kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Pemberdayaan masyarakat.
➢ Komunikasi.
➢ Penyuluh kesehatan
iii. Pengalaman kerja: -.
34
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point.

B.7. Uraian Jabatan Penanggungjawab Kesehatan Keluarga


a) Nama Jabatan: Pj Kesehatan keluarga
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM pemberdayaan
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kesehatan keluarga.
ii. Melaksanakan kegiatan pemantauan kesehatan dengan
keluarga sebagai sasaran pemantauan.
iii. Melakukan kegiatan edukasi kesehatan kepada keluarga.
iv. Melakukan upaya pemberdayaan keluarga agar dapat
mencegah dan menanggulangi permasalahan kesehatannya
secara mandiri.
v. Melakukan pembimbingan kesehatan kepada keluarga.
vi. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan masalah kesehatan pada keluarga.
vii. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan di
bidang kesehatan keluarga.
viii. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan kesehatan
keluarga. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan
hasil kegiatan kesehatan keluarga dalam bentuk SP2TP dan
bentuk laporan yang lain secara periodik sesuai dengan
ketentuan.
ix. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait kegiatan kesehatan keluarga.
x. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan
kesehatan keluarga.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kesehatan keluarga yang tepat.
ii. Terlaksananyakegiatan pemantauan dan peningkatan
kesehatan keluarga yang efektif dan efisien.
iii. Terciptanya pemberdayaan keluarga di bidang kesehatan.
iv. Terciptanya keluarga yang mampu mengatasi dan
menanggulangi kesehatannya secara tepat dan mandiri.
v. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
35
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang kesehatan keluarga yang
lengkap, akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada
program kesehatan keluarga.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program kesehatan keluarga
kepada penanggungjawab program / pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan
kesehatan keluarga atau keluarga sebagai sasaran.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait kesehatan keluarga atau
keluarga sebagai sasaran yang dilaksanakan di puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Koordinator UKM pemberdayaan.
iii. Penanggungjawab program di UKM pemberdayaan.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Penyuluh lapangan keluarga berencana.
xvi. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah lanjutan tingkat atas kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Kesehatan keluarga.
➢ Komunikasi.
➢ Konseling.
➢ Psikologi keluarga.
36
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office, minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point.

B.8. Uraian Jabatan Penanggung jawab Kesehatan Lingkungan


a) Nama Jabatan: Pj Kesehatan lingkungan
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM pemberdayaan
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan kesehatan lingkungan.
ii. Melaksanakan kegiatan pemantauan kesehatan lingkungan di
wilayah kerja.
iii. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan masalah kesehatan lingkungan pada
komunitas dan perseorangan.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan di
bidang kesehatan lingkungan.
v. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan kesehatan
lingkungan.
vi. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan
hasil kegiatan kesehatan lingkungan dalam bentuk SP2TP dan
bentuk laporan yang lain secara periodik sesuai dengan
ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan Pustu, Polindes, dan kader
posyandu terkait kesehatan lingkungan.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kesehatan lingkungan.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan kesehatan lingkungan yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan kesehatan lingkungan yang efektif dan
efisien.
iii. Terciptanya sistem pemantauan kesehatan lingkungan yang
efektif dan efisien.
iv. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang kesehatan lingkungan yang
lengkap, akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
37
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada
program kesehatan lingkungan.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program kesehatan
lingkungan kepada penanggungjawab program / pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan
kesehatan lingkungan.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait kesehatan lingkungan yang
dilaksanakan di Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Koordinator UKM pemberdayaan.
iii. Penanggungjawab program di UKM pemberdayaan.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah lanjutan tingkat atas bidang
kesehatan ( sebaiknya akademi kesehatan lingkungan ).
ii. Pelatihan:
➢ Sanitasi.
➢ Komunikasi.
iii. Pengalaman kerja: -. Spesifikasi lainnya: diutamakan
menguasasi program komputer Ms Office, minimal Ms Excel, Ms
Word, dan Ms Power Point.

B.9. Uraian Jabatan Penanggungjawab Pos Kesehatan Pesantren


a) Nama Jabatan: Pj Poskestren

38
b) Atasan Langsung: Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan upaya kesehatan di pesantren.
ii. Melaksanakan kegiatan pemantauan kesehatan di pesantren.
iii. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan masalah kesehatan pada komunitas
pesantren.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
upaya kesehatan pesantren. Melakukan monitoring dan
evaluasi kegiatan upaya kesehatan pesantren.
v. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan
hasil kegiatan pos kesehatan pesantren dalam bentuk SP2TP
dan bentuk laporan yang lain secara periodik sesuai dengan
ketentuan.
vi. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan kader
posyandu terkait upaya kesehatan pesantren.
vii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait upaya
kesehatan pesantren.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan upaya kesehatan pesantren yang
tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan upaya kesehatan pesantren yang
efektif dan efisien.
iii. Terciptanya sistem kewaspadaan masalah kesehatan di
pesantren yang efektif dan efisien.
iv. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang upaya kesehatan pesantren,
akurat, tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada
program pos kesehatan pesantren.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program pos kesehatan
pesantren kepada penanggungjawab program / pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan upaya
39
kesehatan pesantren.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait upaya kesehatan pesantren yang
dilaksanakan di puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Koordinator UKM pemberdayaan.
iii. Penanggungjawab program di UKM pemberdayaan.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Pesantren.
xvi. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah lanjutan tingkat atas bidang
kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Penjaringan kesehatan.
➢ Komunikasi.
➢ Konseling.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer
Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms Power Point.
BAB IV
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT KONSENTRASI PENGENDALIAN DAN
SURVEILANS

A. Ruang Lingkup Upaya Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Pengendalian


dan Surveilans
Perbedaan UKM konsentrasi pemberdayaan dengan upaya kesehatan
masyarakat konsentrasi pengendalian dan surveilans ( UKM pengendalian dan

40
surveilans ) adalah UKM pemberdayaan lebih menekankan bagaimana
melakukan edukasi kepada masyarakat selain tetap melakukan kegiatan
pengamatan dan penanggulangan masalah kesehatan. Sedangkan UKM
pengendalian dan surveilans kegiatannya lebih menekankan kepada bagaimana
melakukan pengamatan penyakit, membangun sistem kewaspadaan penyakit,
dan melakukan kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit pada
komunitas dan perseorangan sebagai bagian dari komunitas.
Karena perbedaan sifat ini, maka sebaiknya UKM pengendalian dan
surveilans fokus kepada tugas pengamatan penyakit, membangun sistem
kewaspadaan penyakit, distribusi logistik dan melakukan kegiatan pencegahan
dan penanggulangan. Sedangkan kegiatan edukasi dan promosi lebih kepada
bagaimana hal tersebut mendukung fokus tugas UKM pengendalian dan
surveilans. Penggerakan tugas edukasi dan promosi yang lebih luas dan intensif
sebaiknya diserahkan kepada UKM pemberdayaan. Sebaliknya UKM
pemberdayaan melibatkan penanggungjawab program di UKM pengendalian dan
surveilans dalam pelaksanaan edukasi dan promosi agar kegiatan edukasi dan
promosi dapat harmonis dan sinergis dengan tugas pengendalian dan surveilans.
1. Definisi pengendalian adalah reaksi dan pengelolaan kasus penyakit yang
dinilai berpotensi menjadi wabah.
2. Definisi surveilans adalah kegiatan pemantauan dan penyelidikan penyakit
dan faktor penyebab masalah kesehatan pada suatu daerah.
3. Deteksi dini adalah kegiatan surveilans sebelum penyakit tersebut menjadi
masalah pada suatu daerah.
4. Definisi kewaspadaan penyakit adalah kesiapan seluruh sumber daya
kesehatan untuk menanggulangi penyakit dan faktor penyebab masalah
kesehatan.
5. Definisi UKM pengendalian dan surveilans adalah kegiatan pengendalian
penyakit, penanganan penderita terpadu, surveilans, deteksi dini, dan
pencegahan penyakit yang dapat menjadi masalah pada komunitas
masyarakat.
6. Ruang lingkup UKM pengendalian dan surveilans adalah:
a. Pengendalian penyakit dan penanganan penderita yang terpadu.
b. Surveilans.
c. Deteksi dini.
d. Pencegahan penyakit.
e. Kegiatan koordinasi dan publikasi dengan lintas program, lintas
institusi, dan masyarakat dalam pelaksanaan pengendalian
penyakit, surveilans, deteksi dini, dan pencegahan penyakit.
41
UKM pengendalian dan surveilans dikelola oleh bidang UKM
pengendalian dan surveilans yang dipimpin oleh koordinator UKM pengendalian
dan surveilans. Bidang UKM pengendalian dan surveilans terdiri dari Pj.
imunisasi, Pj. pencegahan dan pengendalian demam berdarah dengue, Pj.
pencegahan dan pengendalian diare, Pj. Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
lainnya, Pj. pencegahan dan pengendalian kusta, Pj. pencegahan dan
pengendalian infeksi saluran nafas atas, Pj. wabah dan surveilans.
B. Uraian Jabatan Usaha Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Pengendalian
dan Surveilans

B1. Uraian Jabatan Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat ( Pengendalian


dan Surveilans )
a) Nama Jabatan: Koordinator UKM ( PS )
b) Atasan Langsung: Kepala Puskesmas
c) Bawahan Langsung:
i. Pj. Imunisasi.
ii. Pj. Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue.
iii. Pj. Pencegahan dan Pengendalian Diare.
iv. Pj. Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya.
v. Pj. Pencegahan dan Pengendalian Tuberkulosa.
vi. Pj. Pencegahan dan Pengendalian Kusta.
vii. Pj. Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Saluran Pernafasan
Atas.
viii. PJ. Wabah dan Surveilans.
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan koordinasi dalam rangka penyusunan pencatatan dan
pelaporan UKM pengendalian dan surveilans.
ii. Melakukan pegecekan pencatatan, laporan, dan
pertanggungjawaban dari bawahan langsungnya untuk memastikan
laporan tersebut lengkap, akurat, dan tepat waktu.
iii. Melakukan koordinasi dan memimpin perencanaan kegiatan di
bidang UKM pengendalian dan surveilans.
iv. Melakukan koordinasi dengan penanggungjawab program /
pelayanan dan koordinator program / pelayanan di puskesmas
dalam rangka pelaksanaan kegiatan di bidang UKM pengendalian
dan surveilans.
v. Memetakan permasalahan dan solusi di bidang UKM
pengendalian dan surveilans.

42
vi. Melakukan monitoring dan evaluasi di bidang UKM
pengendalian dan surveilans.
e) Tanggungjawab:
i. Terselenggaranya pencatatan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban bidang UKM pengendalian dan surveilans
yang lengkap, akurat, dan tepat waktu.
ii. Terciptanya kegiatan di bidang UKM pengendalian dan
surveilans yang terorganisasi dengan baik, efektif, dan efisien.
iii. Tersedianya peta permasalan dan solusi di bidang UKM
pengendalian dan surveilans.
iv. Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi di bidang
UKM pengendalian dan surveilans.
f) Kewenangan:
i. Memeriksa dan meminta arsip dan atau salinan catatan, laporan,
dan bukti pertanggungjawaban bawahan langsungnya.
ii. Melakukan pengesahan berupa paraf pada arsip, catatan, laporan,
dan bukti pertanggungjawaban sebelum dilakukan pengesahan
oleh kepala puskesmas, sebagai tanda bahwa arsip, catatan,
laporan, dan bukti pertanggungjawaban tersebut dinyatakan
memenuhi syarat untuk disyahkan oleh kepala puskesmas.
iii. Mendapatkan informasi dan dokumentasi terkait kegiatan
pencegahan, pemberantasan, dan pengendalian penyakit.
iv. Melakukan monitoring terkait kegiatan pencegahan, pengendalian,
dan pemantauan penyakit.
v. Berinisiatif untuk melakukan rapat koordinasi terkait kegiatan
pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit.
vi. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan kegiatan
pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Bawahan langsung.
iii. Penanggungjawab tata usaha.
iv. Koordinator program / pelayanan.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan.
viii. Pustu.
ix. Polindes.

43
x. Dinas kesehatan.
xi. Kecamatan.
xii. Kepala Desa.
xiii. Instansi lain di kecamatan.
xiv. Rumah sakit.
xv. Klinik dan praktek dokter swasta.
xvi. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal D1 di bidang kesehatan.
ii. Pelatihan: salah satu pelatihan di bidang pencegahan,
pengendalian, dan pemantauan penyakit.
iii. Pelatihan perencanaan.
iv. Pengalaman kerja: 1 tahun sebagai penanggungjawab program di
bawah koordinasi UKM pengendalian dan surveilans atau tiga
tahun sebagai bidan desa.

B.2. Uraian Jabatan Penanggungjawab Imunisasi


a) Nama Jabatan: Pj Imunisasi.
b) Atasan Langsung: Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat ( Pencegahan
dan Pengendalian ).
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan imunisasi.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan paramedis tentang
imunisasi dan KIPI.
iii. Melakukan pengecekan dan penjagaan terhadap logistik imunisasi
agar logistik memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Mengajukan permintaan logistik imunisasi kepada dinas kesehatan.
v. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan penyakit dengan
imunisasi, serta pencegahan dan penanggulangan KIPI ( kejadian
ikutan pasca imunisasi ).
vi. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan kegiatan
imunisasi.
vii. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan imunisasi.
viii. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat, mengarsip,
dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan di
bidang imunisasi dalam bentuk SP2TP dan bentuk laporan yang
lain secara periodik sesuai dengan ketentuan.

44
ix. Melakukan koordinasi dengan Pustu, Polindes, dan kader
posyandu terkait kegiatan imunisasi.
x. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait kegiatan
imunisasi.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan imunisasi yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan imunisasi yang efektif dan efisien.
iii. Tersedianya logistik imunisasi yang memadai, dapat digunakan,
dan terpantau.
iv. Kepastian pelaksana imunisasi paham tentang imunisasi, sasaran
imunisasi, KIPI, penjagaan rantai dingin, dan pencatatan,
pelaporan, serta pertanggungjawaban imunisasi.
v. Terciptanya sistem kewaspadaan penyakit yang dicegah lewat
imunisasi dan kewaspadaan KIPI yang efektif dan efisien.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang imunisasi, akurat, tepat waktu, dan
dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada
program imunisasi.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program imunisasi kepada
penanggungjawab program / pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan imunisasi.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait imunisasi yang dilaksanakan di
Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Koordinator program UKM pengendalian dan surveilans.
iii. Penanggungjawab tata usaha.
iv. Sub bagian di ketatausahaan.
v. Bendahara.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Posyandu.

45
xi. Dinas kesehatan.
xii. Kecamatan.
xiii. Kepala Desa.
xiv. Cabang dinas pendidikan dan kebudayaan.
xv. Sekolah.
xvi. Pesantren.
xvii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan ( diutamakan
akademi perawat kesehatan )
ii. Pelatihan:
➢ Pemberian imunisasi.
➢ Pencatatan dan pelaporan imunisasi.
➢ Penjagaan rantai dingin.
➢ Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
➢ Surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
➢ Kejadian ikutan pasca imunisasi.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program komputer Ms
Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, dan Ms Power Point.

B.3. Uraian Jabatan Penanggungjawab Pencegahan dan Pengendalian Demam


Berdarah Dengue
a) Nama Jabatan: Pj. P2 DBD
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM pengendalian dan surveilans.
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan pencegahan
dan pengendalian demam berdarah dengue.
ii. Meningkatkan pengetahuantenaga medis dan
paramedis tentang pencegahan dan pengendalian
demam berdarah dengue.
iii. Menyediakan logistik pencegahan dan pengendalian
demam berdarah dengue, antara lain berupa media
promosi dan abate.
iv. Mengajukan permintaan logistik pencegahan dan
pengendalian demam berdarah dengue kepada Dinas
Kesehatan.

46
v. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan,
deteksi dini, dan penanggulangan demam berdarah
dengue.
vi. Melakukan pelacakan dan penyelidikan, pencatatan,
serta pelaporan penderita demam berdarah dengue di
wilayah kerja.

47
vii. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pencegahan dan pengendalian demam
berdarah dengue.
viii. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan
penanggulangan demam berdarah dengue.
ix. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan,
dan hasil kegiatan di bidang pencegahan dan
pengendalian demam berdarah dengue dalam bentuk
SP2TP dan bentuk laporan yang lain secara periodik
sesuai dengan ketentuan.
x. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pencegahan dan
pengendalian demam berdarah dengue.
xi. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pencegahan dan penanggulangan demam
berdarah dengue.
xii.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pencegahan dan
pengendalian demam berdarah dengue yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pencegahan dan pengendalian
demam berdarah dengue yang efektif dan efisien.
iii. Tersedianya logistik pencegahan dan pengendalian
demam berdarah dengue yang memadai, dapat
digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang demam
berdarah dengue, pencegahannya, dan alur
pelaporannya.
v. Terciptanya sistem kewaspadaan demam berdarah.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban di bidang pencegahan dan
pengendalian demam berdarah, akurat, tepat waktu, dan
dapat dipertanggung jawabkan.
f) Kewenangan:

i. Mengajukan rancangan perencanaan dan


48
perencanaan pada program pencegahan dan
pengendalian demam berdarah dengue.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan,
dan pelaporan yang berkaitan dengan program
pencegahan dan pengendalian demam berdarah dengue
kepada penanggungjawab program / pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
demam berdarah atau kegiatan pencegahan dan
pengendalian demam berdarah dengue.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait pencegahan dan
pengendalian demam berdarah dengue yang
dilaksanakan di Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Koordinator UKM pengendalian dan surveilans.
iii. Penanggungjawabprogram di UKM pengendalian
dan surveilans.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala desa.
xv. Rumah sakit
xvi. Klinik dan praktek dokter swasta.
xvii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Demam berdarah dengue.
➢ Pencatatan dan pelaporan demam berdarah dengue.
➢ Surveilans demam berdarah.
➢ Penyelidikan demam berdarah
49
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, dan Ms
Power Point.

B.5. Uraian Jabatan Penanggung jawab Pencegahan dan Pengendalian Diare


a) Nama Jabatan: Pj P2 Diare
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM pengendalian dan surveilans.
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan pencegahan dan
pengendalian diare.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan paramedis
tentang pencegahan dan pengendalian diare.
iii. Menyediakan logistik pencegahan dan pengendalian
diare, antara lain berupa infus set, oralit, dan media
promosi.
iv. Mengajukan permintaan logistik pencegahan dan
pengendalian diare kepada Dinas Kesehatan.
v. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan,
deteksi dini, dan penanggulangan diare.
vi. Melakukan pencatatan dan pelaporan penderita diare di
wilayah kerja.
vii. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pencegahan dan pengendalian diare.
viii. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan
dan pengendalian diare.
ix. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan,
dan hasil kegiatan di bidang pencegahan dan
pengendalian diare dalam bentuk SP2TP dan bentuk
laporan yang lain secara periodik sesuai dengan
ketentuan.
x. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pencegahan dan
pengendalian diare.
xi. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pencegahan dan pengendalian diare.

50
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pencegahan dan
pengendalian diare yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pencegahan dan pengendalian
diare yang efektif dan efisien.
iii. Tersedianya logistik pencegahan dan pengendalian
diare yang memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang diare,
pencegahannya, dan alur pelaporannya.
v. Terciptanya sistem kewaspadaan diare.

f) Kewenangan:
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang pencegahan dan
pengendalian diare, akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.

i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan


pada program pencegahan dan pengendalian diare.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program pencegahan
dan pengendalian diare kepada penanggungjawab
program / pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
diare atau kegiatan pencegahan dan pengendalian diare.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait pencegahan dan
pengendalian diare yang dilaksanakan di Puskesmas.

51
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKM pengendalian dan surveilans.
iii. Penanggung jawab program di UKM pengendalian
dan surveilans.
iv. Penanggung jawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Rumah sakit.
xvi. Klinik dan praktek dokter swasta.
xvii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Pencegahan dan pengendalian diare.
➢ Pencatatan dan pelaporan diare.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, dan Ms
Power Point.

B.6. Uraian Jabatan Penanggungjawab Pencegahan dan Pengendalian Tuberkulosa


a) Nama Jabatan: Pj P2 Tuberkulosa
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM pengendalian dan surveilans
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan pencegahan dan
pengendalian tuberkulosa.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan
paramedis tentang pencegahan dan pengendalian

52
tuberkulosa.
iii. Menyediakan logistik pencegahan dan pengendalian
tuberkulosa, antara lain berupa obat anti TB (FDC dan
Combipack) dan media promosi.
iv. Mengajukan permintaan logistik pencegahan dan
pengendalian tuberkulosa kepada dinas kesehatan.
v. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan,
deteksi dini, dan penanggulangan tuberkulosa.
vi. Melakukan pencatatan dan pelaporan penderita
tuberkulosa di wilayah kerja.
vii. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pencegahan dan pengendalian tuberkulosa.
viii. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan
dan pengendalian tuberkulosa.
ix. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan,
dan hasil kegiatan di bidang pencegahan dan
pengendalian tuberkulosa dalam bentuk SP2TP dan
bentuk laporan yang lain secara periodik sesuai dengan
ketentuan.
x. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pencegahan dan
pengendalian tuberkulosa.
xi. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pencegahan dan pengendalian tuberkulosa.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pencegahan dan
pengendalian tuberkulosa yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pencegahan dan
pengendalian tuberkulosa yang efektif dan efisien.
iii. Tersedianya logistik pencegahan dan pengendalian
tuberkulosa yang memadai, dapat digunakan, dan
terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang
tuberkulosa, pencegahannya, dan alur pelaporannya.
v. Terciptanya sistem kewaspadaan tuberkulosa.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
53
dan pertanggungjawaban di bidang pencegahan dan
pengendalian tuberkulosa, akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan
pada program pencegahan dan pengendalian
tuberkulosa.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan,
dan pelaporan yang berkaitan dengan program
pencegahan dan pengendalian tuberkulosa kepada
penanggungjawab program / pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
tuberkulosa atau kegiatan pencegahan dan pengendalian
tuberkulosa.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait pencegahan dan
pengendalian tuberkulosa yang dilaksanakan di
Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Koordinator UKM pengendalian dan surveilans.
iii. Penanggungjawabprogram di UKM pengendalian
dan surveilans
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Rumah sakit.
xvi. Klinik dan praktek dokter swasta.
xvii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.

54
ii. Pelatihan:
➢ Pencegahan dan pengendalian tuberkulosa.
➢ Pencatatan dan pelaporan tuberkulosa.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms
Power Point.

B.7. Uraian Jabatan Penanggungjawab Pencegahan dan Pengendalian Kusta


a) Nama Jabatan: Pj P2 Kusta
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM pengendalian dan surveilans.
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan pencegahan
dan pengendalian kusta.
ii. Meningkatkan pengetahuantenaga medis dan
paramedis tentang pencegahan dan
pengendalian kusta.
iii. Menyediakan logistik pencegahan dan pengendalian
kusta, antara lain berupa obat anti kusta, dan media
promosi.
iv. Mengajukan permintaan logistik pencegahan dan
pengendalian kusta kepada Dinas kesehatan.
v. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan,
deteksi dini, dan penanggulangan kusta.
vi. Melakukan pencatatan dan pelaporan penderita kusta di
wilayah kerja.
vii. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pencegahan dan pengendalian kusta.
viii. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan
dan pengendalian kusta. Mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil
kegiatan di bidang pencegahan dan pengendalian kusta
dalam bentuk SP2TP dan bentuk laporan yang lain
secara periodik sesuai dengan ketentuan.
ix. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pencegahan dan
55
pengendalian kusta.
x. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pencegahan dan pengendalian kusta.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pencegahan dan
pengendalian kusta yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pencegahan dan pengendalian
kusta yang efektif dan efisien.
iii. Tersedianya logistik pencegahan dan pengendalian
kusta yang memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang kusta,
pencegahannya, dan alur pelaporannya.
v. Terciptanya sistem kewaspadaan kusta.
vi. Terselenggaranya sistempendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban di bidang pencegahan dan
pengendalian kusta, akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan
pada program pencegahan dan pengendalian kusta.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan,
dan pelaporan yang berkaitan dengan program
pencegahan dan pengendalian kusta kepada
penanggungjawab program / pelayanan lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
kusta atau kegiatan pencegahan dan pengendalian
kusta.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait pencegahan dan
pengendalian kusta yang dilaksanakan di Puskesmas.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Koordinator UKM pengendalian dan surveilans.
iii. Penanggung jawab program di UKM
pengendalian dan surveilans.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.

56
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala Desa.
xv. Rumah sakit.
xvi. Rumah sakit kusta.
xvii. Klinik dan praktek dokter swasta.
xviii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Pencegahan dan pengendalian kusta.
➢ Pencatatan dan pelaporan kusta.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, dan Ms
Power Point.

B.8. Uraian Jabatan Penanggungjawab Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


Saluran Pernafasan Atas ( ISPA )
a) Nama Jabatan: Pj P2 ISPA
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM pengendalian dan surveilans
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan pencegahan dan
pengendalian ISPA.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan
paramedis tentang pencegahan dan pengendalian ISPA.
iii. Mengkoordinir dan melakukan upaya pencegahan dan
pengendalian ISPA.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pencegahan dan pengendalian ISPA.
v. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan
dan pengendalian ISPA.
57
vi. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan,
dan hasil kegiatan di bidang pencegahan dan
pengendalian ISPA dalam bentuk SP2TP dan bentuk
laporan yang lain secara periodik sesuai dengan
ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pencegahan dan
pengendalian ISPA.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pencegahan dan pengendalian ISPA.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pencegahan dan
pengendalian ISPA yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pencegahan dan pengendalian
ISPA yang efektif dan efisien.
iii. Tersedianya logistik pencegahan dan pengendalian
ISPA yang memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang ISPA,
pencegahannya, dan alur pelaporannya.
v. Terciptanya sistem kewaspadaan ISPA.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban di bidang pencegahan dan
pengendalian ISPA, akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:

i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan


pada program pencegahan dan pengendalian ISPA.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan,
dan pelaporan yang berkaitan dengan program
pencegahan dan pengendalian ISPA kepada
penanggungjawab program lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
ISPA atau kegiatan pencegahan dan pengendalian ISPA.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait pencegahan dan
pengendalian ISPA yang dilaksanakan di Puskesmas.

58
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Koordinator UKM pengendalian dan surveilans.
iii. Penanggungjawabprogram di UKM pengendalian
dan surveilans.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala desa.
xv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Pencegahan dan pengendalian ISPA.
➢ Surveilans pertusis.
➢ Manajemen balita pneumonia.
➢ Pencatatan dan pelaporan ISPA.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms
Power Point.

B.9. Uraian Jabatan Penanggungjawab Wabah dan Surveilans


a) Nama Jabatan: Pj WS
b) Atasan Langsung: Koordinator UKM pengendalian dan surveilans
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan pencegahan dan
pengendalian wabah dan keracunan.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan
paramedis tentang pencegahan dan pengendalian wabah

59
dan keracunan.
iii. Mengkoordinir dan melakukan upaya pemantauan,
pencegahan dan pengendalian wabah dan keracunan.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pemantauan, pencegahan dan pengendalian
wabah dan keracunan.
v. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan
pemantauan, pencegahan dan pengendalian wabah dan
keracunan.
vi. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan,
dan hasil kegiatan pemantauan, pencegahan dan
pengendalian wabah dan keracunan dalam bentuk
SP2TP dan bentuk laporan yang lain secara periodik
sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pemantauan,
pencegahan dan pengendalian wabah dan keracunan.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pemantauan, pencegahan dan pengendalian
wabah dan keracunan.
ix. Memimpin tim wabah demam berdarah dan diare.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pemantauan, pencegahan
dan pengendalian wabah yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pemantauan, pencegahan dan
pengendalian wabah yang efektif dan efisien.
iii. Tersedianya logistik pemantauan, pencegahan dan
pengendalian wabah yang memadai, dapat digunakan,
dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang wabah,
pemantauannya, pencegahannya, dan alur
pelaporannya.
v. Terciptanya sistem kewaspadaan wabah dan keracunan.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban di bidang wabah dan
keracunan yang akurat, tepat waktu, dan dapat
60
dipertanggungjawabkan.

61
f) Kewenanga
n:
i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan
program wabah dan surveilans.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan,
dan pelaporan yang berkaitan dengan kegiatan
pemantauan, pencegahan, dan pengendalian wabah dan
keracunan kepada penanggungjawab program lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
wabah dan keracunan atau kegiatan pemantauan,
pencegahan dan pengendalian wabah.
iv. Terlibat dalam kegiatan terkait pemantauan, pencegahan
dan pengendalian wabah yang dilaksanakan di
Puskesmas.

62
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Koordinator UKM pengendalian dan surveilans.
iii. Penanggungjawabprogram di UKM pengendalian
dan surveilans.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Bendahara.
vii. Koordinator program / pelayanan lainnya.
viii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas kesehatan.
xiii. Kecamatan.
xiv. Kepala desa.
xv. Auditor negara.
xvi. Rumah sakit.
xvii. Klinik dan praktek dokter swasta.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan: Wabah.
iii. Pencegahan, penanggulangan, dan penyelidikan
keracunan.
iv. Pencatatan dan pelaporan wabah dan surveilans.
v. Pengalaman kerja: -.
vi. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, dan Ms
Power Point.

BAB V
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN

A. Ruang Lingkup Upaya Kesehatan Perorangan


Dalam melaksanakan fungsi puskesmas sebagai pusat pelayanan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, maka dibuatlah
bidang yang secara khusus melayani kegiatan pelayanan pemeriksaan dan
pengobatan di dalam gedung ataupun luar gedung. Kedua bidang tersebut
adalah upaya kesehatan perorangan ( UKP ) dan rawat inap. Upaya kesehatan
perorangan melakukan pelayanan di dalam gedung ataupun di luar gedung pada
63
jam kerja yang telah ditentukan, kecuali bila situasi dan kondisi menuntut
pelayanan ekstra.
Selain sebagai pelayan kesehatan di dalam gedung ataupun luar gedung,
fungsi dari koordinator dan penanggungjawab program / pelayanan di usaha
kesehatan perorangan adalah fungsi koordinasi dan supervisi atas pelayanan
kesehatan perorangan yang dilakukan di jaringan puskesmas, yaitu pustu,
polindes, poskestren, dan sebagainya.
1. Definisi upaya kesehatan perorangan ( UKP ): adalah kegiatan pelayanan
kesehatan individual dimana individu yang menerima pelayanan diwajibkan
menanggung sebagian atau seluruh biaya pelayanan kesehatan tersebut.
Individu yang menerima pelayanan dapat dibebaskan dari kewajiban
menanggung dan membayar biaya pelayanan kesehatan bila ada pihak
ketiga yang menanggung kewajiban tersebut sesuai aturan yang berlaku.
Contoh dari pihak ketiga tersebut adalah donator, perusahaan, lembaga
asuransi, atau pemerintah lewat program jaminan kesehatan bagi masyarakat
miskin.
2. Pembayaran atas biaya pengelolaan kesehatan tersebut dapat dilakukan oleh
yang bersangkutan atau oleh pihak ketiga sesuai aturan yang berlaku.
Contoh dari pihak ketiga tersebut adalah donator, perusahaan, lembaga
asuransi, atau pemerintah lewat program jaminan kesehatan bagi masyarakat
miskin.
3. UKP bersifat pilihan individu penerima layanan. Pemberi layanan hanya
menawarkan pelayanan kesehatan yang akan diberikan. Individu penerima
layanan berhak memilih layanan yang diinginkan berdasarkan kemampuan
finansialnya dan peraturan yang berlaku. Individu yang bersangkutan juga
berhak menolak pelayanan kesehatan yang ditawarkan.
4. Ruang lingkup UKP adalah:
i. Pemeriksaan kesehatan kepada individu.
ii. Pelayanan kesehatan preventif, kuratif, dan rehabilitatif kepada individu.
iii. Edukasi kesehatan kepada individu.
iv. Kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap pelaporan pencapaian
pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya.
v. Kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap pemeriksaan kesehatan
dan pelayanan kesehatan preventif, kuratif, dan rehabilitatif di
puskesmas dan jaringannya.

B. Uraian Jabatan Upaya Kesehatan Perorangan


B.1. Uraian Jabatan Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan
a) Nama jabatan: Koordinator upaya kesehatan perorangan

64
b) Atasan langsung: Kepala puskesmas
c) Bawahan langsung:
i. Pj. Poli umum.
ii. Pj. Poli Kesehatan Ibu dan Anak / Keluarga Berencana.
iii. Pj. Poli Gigi.
iv. Pj. Pojok Gizi.
v. Pj. Public Health Nursing.
vi. Pj. Unit Gawat Darurat.
vii. Pj Poli Mata.
viii. Pj. Apotik dan Gudang Obat.
ix. Pj. Puskesmas Keliling

d) Tugas Pokok:
i. Melakukan koordinasi dalam rangka penyusunan
pencatatan dan pelaporan UKP.
ii. Melakukan pegecekan pencatatan, laporan, dan
pertanggungjawaban dari bawahan langsungnya untuk
memastikan laporan tersebut lengkap, akurat, dan tepat
waktu.
iii. Melakukan koordinasi dan memimpin perencanaan
kegiatan di bidang upaya kesehatan perorangan.
iv. Melakukan koordinasi dengan penanggungjawab
program / pelayanan dan koordinator program /
pelayanan di puskesmas dalam rangka pelaksanaan
kegiatan pelayanan kesehatan perorangan.
v. Memetakan permasalahan dan solusi di bidang
pelayanan kesehatan perorangan.
vi. Melakukan supervisi dan bimbingan tekhnis terhadap
pelayanan kesehatan perorangan di puskesmas dan
jaringannya.
vii. Melakukan monitoring dan evaluasi di bidang
pelayanan kesehatan perorangan.
e) Tanggung jawab:
i. Terselenggaranya pencatatan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban bidang upaya kesehatan
perorangan yang lengkap, akurat, dan tepat waktu.
ii. Terciptanya kegiatan pelayanan kesehatan perorangan
yang terorganisasi dengan baik, efektif, dan efisien.

65
f) Kewenangan:
i. Tersedianya peta permasalan dan solusi di bidang upaya kesehatan
perorangan.

ii. Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi di bidang upaya


kesehatan perorangan.

iii. Memeriksa dan meminta arsip dan atau salinan catatan, laporan, dan
bukti pertanggungjawaban bawahan langsungnya.

iv. Melakukan pengesahan berupa paraf pada arsip, catatan, laporan,


dan bukti pertanggungjawaban sebelum dilakukan pengesahan oleh
kepala puskesmas, sebagai tanda bahwa arsip, catatan, laporan, dan
bukti pertanggungjawaban tersebut dinyatakan memenuhi syarat
untuk disyahkan oleh kepala puskesmas.

v. Mendapatkan informasi dan dokumentasi terkait kegiatan pelayanan


kesehatan perorangan.
vi. Melakukan monitoring terkait kegiatan pelayanan kesehatan
perorangan.

vii. Berinisiatif untuk melakukan rapat koordinasi terkait kegiatan


pelayanan kesehatan perorangan.

viii. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan kegiatan


pelayanan kesehatan perorangan.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Bawahan langsungnya.
iii. Penanggungjawab tata usaha.
iv. Sub bagian di ketatausahaaan.
v. Koodinator program / pelayanan lainnya.
vi. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vii. Bendahara.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Dinas Kesehatan.
xi. Kecamatan.
xii. Instansi lainnya di kecamatan.
xiii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal D1 di bidang kesehatan.
66
ii. Pelatihan:
➢ Salah satu pelatihan di bidang upaya kesehatan
perorangan.
➢ Perencanaan.
iii. Pengalaman kerja: satu tahun sebagai penanggungjawab
program di bawah koordinasi upaya kesehatan
perorangan, atau tiga tahun sebagai bidan desa atau
perawat di puskesmas pembantu.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, dan Ms
Power Point.

B.2. Uraian Jabatan Penanggungjawab Poli Umum


a) Nama Jabatan: Pj Poli umum
b) Atasan Langsung: Koordinator UKP
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan
poli umum.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan
paramedis tentang pelayanan kesehatan perorangan di
poli umum.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas
pemberi pelayanan di poli umum.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pelayanan kesehatan perorangan.
v. Melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi kegiatan
pelayanan kesehatan perorangan di Puskesmas Induk,
Puskesmas Pembantu, dan Polindes.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan
di bidang pelayanan kesehatan perorangan dalam bentuk
rekam medik, SP2TP, buku register harian, dan bentuk
laporan yang lain secara periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pelayanan kesehatan perorangan di poli umum.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:

67
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan poli
umum yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan di poli
umum yang bermutu. Tersedianya logistik pelayanan
kesehatan di poli umum yang memadai, dapat
digunakan, dan terpantau.
iii. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan kesehatan dan pelaporannya.
iv. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan yang baik di poli umum.
v. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban di poli umum yang akurat, tepat
waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:

i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan,


dan usulan kebutuhan poli umum.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan di poli umum.
iii. Mengajukan peraturan poli umum terkait pelayanan
kesehatan di poli umum.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional di poli umum.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
yang dilayani di poli umum
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala puskesmas.
ii. Koordinator UKP.
iii. Penanggungjawab program / pelayanan di UKP.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Bendahara.
ix. Dinas kesehatan.
x. Pustu.
xi. Polindes.
xii. Rumah sakit.
xiii. Klinik dan praktek dokter swasta.
xiv. Auditor negara.
68
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Pembuatan standar prosedur operasional.
➢ Pencatatan dan pelaporan poli umum.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms
Power Point, dan Ms Acces.

B.3. Uraian Jabatan Penanggungjawab Poli Kesehatan Ibu dan Anak / Keluarga
Berencana ( KIA / KB )
a) Nama Jabatan: Pj Poli KIA / KB
b) Atasan Langsung: Koordinator UKP
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan
poli KIA / KB.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan
paramedis tentang pelayanan kesehatan perorangan di
poli KIA / KB.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas
pemberi pelayanan di poli KIA / KB.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pelayanan kesehatan di poli KIA / KB.
v. Melakukan supervisi kegiatan pelayanan KIA / KB di
Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu, dan Polindes.
i. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil
kegiatan di bidang pelayanan kesehatan di poli KIA /
KB dalam bentuk rekam medik, buku register harian,
SP2TP, dan bentuk laporan yang lain secara periodik sesuai
dengan ketentuan.
vi. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pelayanan KIA / KB.
vii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pelayanan KIA / KB.

69
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan poli
KIA / KB yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan di poli
KIA / KB yang bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan kesehatan di poli KIA /
KB yang memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan kesehatan di poli KIA / KB dan
pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan di poli KIA / KB yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban di poli KIA / KB yang akurat,
tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:

i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan,


dan usulan kebutuhan poli KIA / KB.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan di poli KIA / KB.
iii. Mengajukan peraturan poli KIA / KB terkait pelayanan
kesehatan di poli KIA / KB.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional di poli KIA / KB.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
yang dilayani di poli KIA / KB.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKP.
iii. Penanggungjawab program / pelayanan di UKP.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Bendahara.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas kesehatan.
70
xiii. Badan keluarga berencana dan keluarga sejahtera.
xiv. Pengawas lapangan keluarga berencana.
xv. Rumah sakit.
xvi. Klinik dan praktek dokter swasta.
xvii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan: Pendidikan:
i. Minimal lulusan P2B (diutamakan lulusan Akademi
Kebidanan
).
ii. Pelatihan:
➢ Pembuatan standar prosedur operasional.
➢ Pencatatan dan pelaporan poli KIA / KB.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms
Power Point, dan Ms Acces.

B.4. Uraian Jabatan Penanggungjawab Poli Gigi


a) Nama Jabatan: Pj Poli Gigi
b) Atasan Langsung: Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan
poli gigi.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan
paramedis tentang pelayanan kesehatan di poli gigi.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas
pemberi pelayanan di poli gigi.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pelayanan kesehatan di poli gigi.
v. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan melaporkan
sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan di bidang
pelayanan kesehatan di poli gigi dalam bentuk rekam medik,
SP2TP, buku register harian, dan bentuk laporan yang lain
secara periodik sesuai dengan ketentuan.
vi. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pelayanan kesehatan

71
gigi.
vii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pelayanan kesehatan gigi.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan poli
gigi yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan di poli gigi
yang bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan kesehatan di poli gigi
yang memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan kesehatan di poli gigi dan
pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan di poli gigi yang baik.
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan,
dan usulan kebutuhan poli gigi.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan di poli gigi.
iii. Mengajukan peraturan poli gigi terkait pelayanan
kesehatan di poli gigi.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional di poli gigi.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
yang dilayani di poli gigi.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKP.
iii. Penanggungjawab program / pelayanan di UKP.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Bendahara.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Rumah sakit.
72
xiv. Klinik dan praktek dokter swasta.
xv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan: Pendidikan:
i. Minimal lulusan Sekolah Pembantu Rawat Gigi
(diutamakan lulusan Akademi Kesehatan Gigi atau
Dokter Gigi ).
ii. Pelatihan:
➢ Pembuatan standar prosedur operasional.
➢ Pencatatan dan pelaporan kesehatan gigi.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal excel, word, power point,
acces.

B.5. Uraian Jabatan Penanggungjawab Poli Mata


a) Nama Jabatan: Pj Poli Mata
b) Atasan Langsung: Koordinator UKP
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan
poli mata.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan
paramedis tentang pelayanan kesehatan di poli mata.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas
pemberi pelayanan di poli mata.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pelayanan kesehatan di poli mata.
v. Melakukan supervisi kegiatan pelayanan mata di
Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu, dan Polindes.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan melaporkan
sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil kegiatan di bidang
pelayanan kesehatan mata dalam bentuk rekam medik,
SP2TP, buku register harian, dan bentuk laporan yang lain
secara periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pelayanan kesehatan
mata.
73
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pelayanan kesehatan mata.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan poli
mata yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan di poli
mata yang bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan kesehatan di poli mata
yang memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan kesehatan di poli mata dan
pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan di poli mata yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban di poli mata yang akurat, tepat
waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenanga
n: i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan, dan
usulan kebutuhan poli mata.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan di poli mata.
iii. Mengajukan peraturan poli mata terkait pelayanan
kesehatan di poli mata. Mengajukan standar prosedur
operasional di poli mata.
iv. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
yang dilayani di poli mata.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKP.
iii. Penanggungjawab program / pelayanan di UKP.
iv. Penanggungjawab tata.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.

74
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Bendahara.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Rumah sakit.
xiv. Klinik dan praktek dokter swasta.
xv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan Sekolah Perawat Kesehatan
yang telah dilatih pelayanan kesehatan mata ( mahir
mata ).
ii. Pelatihan: Pembuatan standar prosedur operasional.
Pencatatan dan pelaporan kesehatan mata.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms
Power Point, Ms Acces.

B.6. Uraian Jabatan Penanggungjawab Pojok Gizi


a) Nama Jabatan: Pj Pojok Gizi
b) Atasan Langsung: Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan
pojok gizi.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan
paramedis tentang pelayanan kesehatan di pojok gizi.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas
pemberi pelayanan di pojok gizi.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pelayanan kesehatan di pojok gizi.
v. Melakukan supervisi kegiatan pelayanan kesehatan gizi
di Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu, dan
Polindes.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
75
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil
kegiatan di bidang pelayanan kesehatan di pojok gizi
dalam bentuk rekam medik,
SP2TP, register harian, dan bentuk laporan yang lain
secara periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pelayanan kesehatan
gizi.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pelayanan kesehatan gizi.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan
pojok gizi yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan di pojok
gizi yang bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan kesehatan di pojok yang
memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan kesehatan di pojok gizi dan
pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan di pojok gizi yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban di pojok gizi yang akurat,
tepat waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:

i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan, dan


usulan kebutuhan pojok gizi.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan di pojok gizi.
iii. Mengajukan peraturan pojok gizi terkait pelayanan
kesehatan di pojok gizi. Mengajukan standar prosedur
operasional di pojok gizi.
iv. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
yang dilayani di pojok gizi.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.

76
ii. Koordinator UKP.
iii. Penanggungjawab program / pelayanan di UKP
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Bendahara.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Rumah sakit.
xiv. Klinik dan praktek dokter swasta.
xv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan Sekolah Pembantu Ahli Gizi
atau Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Pembuatan standar prosedur operasional.
➢ Pencatatan dan pelaporan di pojok gizi.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms
Power Point, Ms Acces.

B.7. Uraian Jabatan Penanggungjawab Public Health Nursing ( PHN )


a) Nama Jabatan: Pj PHN
b) Atasan Langsung: Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan
pelayanan perawatan kesehatan masyarakat.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan
paramedis tentang pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat.
iii. Mengkoordinir, mengatur, melakukan, dan mengontrol
kegiatan kunjungan rumah, perawatan di rumah, kontrol
pasien keluar rawat inap, pemeriksaan kesehatan untuk

77
persyaratan tertentu, surat keterangan sehat / sakit, surat
istirahat, pemeriksaan kesehatan haji, dan visum et
repertum.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat.
v. Melakukan supervisi kegiatan pelayanan perawatan
kesehatan masyarakat di Puskesmas Induk, Puskesmas
Pembantu, dan Polindes.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil
kegiatan di bidang pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat dalam bentuk rekam medik, SP2TP, buku
register harian, dan bentuk laporan yang lain secara
periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pelayanan perawatan
kesehatan masyarakat.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan
pelayanan perawatan kesehatan masyarakat yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat yang bermutu, terutama kegiatan kunjungan
rumah, perawatan di rumah, kontrol pasien keluar rawat
inap, pemeriksaan kesehatan untuk persyaratan tertentu,
surat keterangan sehat / sakit, surat istirahat,
pemeriksaan kesehatan haji, dan visum et repertum.
iii. Tersedianya logistik perawatan kesehatan masyarakat
yang memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat
dan pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan pada pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
78
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban pelayanan perawatan
kesehatan masyarakat yang akurat, tepat waktu, dan
dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:

i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan,


dan usulan kebutuhan pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan kunjungan
rumah dan perawatan di rumah. Mengajukan peraturan
perawatan kesehatan masyarakat terkait pelayanan
perawatan kesehatan masyarakat.
iii. Mengajukan standar prosedur operasional pelayanan
perawatan kesehatan masyarakat.
iv. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
yang dilayani atau akan dilayani kunjungan rumah dan
perawatan di rumah.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKP.
iii. Penanggungjawab program / pelayanan di UKP.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Posyandu.
xi. Dinas Kesehatan.
xii. Kecamatan.
xiii. Kepala Desa.
xiv. Rumah sakit.
xv. Klinik dan praktek dokter swasta.
xvi. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:

79
➢ Pembuatan standar prosedur operasional.
➢ Pencatatan dan pelaporan perawatan kesehatan
masyarakat.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms
Power point, dan Ms Acces.

B.8. Uraian jabatan Penanggungjawab Apotik dan Gudang Obat


a) Nama Jabatan: Pj Apotik dan Gudang Obat
b) Atasan Langsung: Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan pengelolaan dan
pertanggungjawaban logistik farmasi dan aset non
farmasi di apotik dan gudang obat.
ii. Menetapkan kebutuhan unit puskesmas pengguna
logistik farmasi.
iii. Mendistribusikan logistik farmasi kepada unit puskesmas
pengguna logistik farmasi.
iv. Mengkoordinir dan melakukan kegiatan pengelolaan dan
kegiatan pertanggungjawaban logistik farmasi dan aset
non farmasi di Apotik dan gudang obat dalam bentuk
SP2TP, buku register, dan dalam bentuk lain
v. Melakukan audit penggunaan logistik farmasi.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terselenggaranya pengelolaan logistik farmasi dan aset
non farmasi di apotik dan gudang obat yang efektif,
efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan.
ii. Tersedianya peta masalah dan kebutuhan logistik farmasi
dan penunjang kegiatan farmasi.
iii. Ketersediaan dan terdistribusinya logistik farmasi kepada
unit pengguna logistik farmasi.
iv. Terselenggaranya sistem pencatatan dan pelaporan
logistik farmasi yang sesuai aturan yang berlaku, tertib,
akurat, seketika, dan dapat dipertanggungjawabkan.

80
f) Kewenangan:
i. Menetapkan dan mengajukan kebutuhan logistik farmasi.
ii. Menetapkan besaran logistik farmasi yang istribusikan
kepada unit pengguna logistik farmasi.
iii. Melakukan audit logistik farmasi pada unit pengguna
logistik farmasi.
iv. Melaporkan pengelolaan dan pertanggungjawaban
logistik farmasi di lingkungan Puskesmas.
v. Mengajukan standar prosedur operasional di apotik dan
gudang obat.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKP.
iii. Penanggungjawab program / pelayanan di UKP.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Dinas Kesehatan.
xi. Auditor negara.
h) Spesifikasi Jabatan:
i. Pendidikan: Minimal SMA
ii. Pelatihan: Pengelolaan , Pencatatan, dan
Pertanggungjawaban logistik farmasi di Puskesmas.
iii. Pengalaman Kerja: - Spesifikasi lainnya: diutamakan
menguasasi program komputer Ms Office. Minimal Ms
Excel, Ms Word, Ms Power Point, dan Ms Acces.

B.9. Uraian Jabatan Penanggungjawab Puskesmas Keliling ( Pusling )


a) Nama Jabatan: Pj Pusling
b) Atasan Langsung: Koordinator UKP
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan
kegiatan pusling.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan

81
paramedis tentang kegiatan pusling.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas
pusling.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pusling.
v. Melakukan koordinasi dengan Pustu, Polindes,
Kecamatan, dan Kepala Desa terkait kegiatan pusling.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil
kegiatan pusling dalam bentuk rekam medik, SP2TP,
buku register harian, dan bentuk laporan yang lain secara
periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pusling.
viii. Melakukan koordinasi dengan koordinator dan
penanggungjawab program lainnya terkait kegiatan
pusling.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan
kegiatan pusling yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pusling yang bermutu.
iii. Tersedianya logistik pusling yang memadai, dapat
digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan pusling dan pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan di pusling yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban pusling yang akurat, tepat
waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.

82
f) Kewenangan:
i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan,
dan usulan kebutuhan pusling.
ii. Menjadwalkan petugas pusling.
iii. Mengajukan peraturan terkait pelayanan kesehatan
pusling.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional di pusling.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
yang dilayani di pusling.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator UKP
iii. Penanggungjawab program / pelayanan di UKP.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Sub bagian di ketatausahaan.
vi. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vii. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Posyandu.
xi. Dinas Kesehatan.
xii. Kecamatan.
xiii. Kepala Desa.
xiv. Rumah sakit.
xv. Klinik dan praktek dokter swasta.
xvi. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Pembuatan standar prosedur operasional.
➢ Pencatatan dan pelaporan pusling.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms
Power Point, dan Ms Acces.

83
BAB VI
RAWAT INAP

A. Ruang Lingkup Rawat Inap


Dalam melaksanakan fungsi puskesmas sebagai pusat pelayanan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, maka dibuatlah
bidang yang secara khusus melayani kegiatan pelayanan pemeriksaan dan
pengobatan di dalam gedung ataupun luar gedung. Kedua bidang tersebut
adalah upaya kesehatan perorangan (UKP) dan rawat inap. Rawat inap adalah
pelayanan kesehatan perorangan dengan jam pelayanan non stop duapuluh
empat jam dan tetap melakukan pelayanan walaupun dalam hari libur.
1. Definisi rawat inap: adalah kegiatan pelayanan kesehatan individu di dalam
gedung, dengan pola pembiayaan sebagaimana yang ada di usaha
kesehatan perorangan, dimana kegiatan pelayanan tersebut dilaksanakan
terus menerus selama duapuluh empat jam dalam sehari, tujuh hari dalam
seminggu, dan kegiatan pelayanan tersebut tetap dilaksanakan walaupun hari
libur.
2. Ruang lingkup rawat inap adalah:
i. Pemeriksaan kesehatan kepada individu di luar jam pelayanan
puskesmas.
ii. Penanganan medis gawat darurat selama duapuluh empat jam.
iii. Pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan pemeriksaan kesehatan diluar
poli.
iv. Penanganan persalinan normal.
v. Penanganan kehamilan dan persalinan kegawatdaruratan.
vi. Pelayanan transportasi medis.
vii. Pelayanan administrasi dan pendukung terkait poin i sampai dengan
poin vi diatas.

B. Uraian Jabatan Rawat Inap

B.1. Uraian Jabatan Koordinator Rawat Inap


a) Nama Jabatan: Koordinator Rawat Inap
b) Atasan Langsung: Kepala Puskesmas
c) Bawahan Langsung: Pj. PONED. Pj. Radiologi. Pj. Ambulan. Pj.
Keperawatan. Pj. Laboratorium.
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan koordinasi dalam rangka penyusunan
pencatatan dan pelaporan rawat inap.

84
ii. Melakukan pegecekan pencatatan, laporan, dan
pertanggungjawaban dari bawahanlangsungnya untuk
memastikan laporan tersebut lengkap, akurat, dan tepat
waktu.
iii. Melakukan koordinasi dan memimpin perencanaan
kegiatan rawat inap.
iv. Melakukan koordinasi dengan penanggungjawab
program dan koordinator di Puskesmas dalam rangka
pelaksanaan kegiatan rawat inap.
v. Memetakan permasalahan dan solusi di bidang
pelayanan rawat inap.
vi. Melakukan monitoring dan evaluasi di bidang pelayanan
rawat inap.
e) Tanggungjawa
b: i. Terselenggaranya pencatatan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban bidang rawat inap yang
lengkap, akurat, dan tepat waktu.
ii. Terciptanya kegiatan pelayanan rawat inap yang
terorganisasi dengan baik, efektif, dan efisien.
iii. Tersedianya peta permasalan dan solusi di bidang rawat
inap. Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi
di bidang rawat inap.
f) Kewenanga
n:
i. Memeriksa dan meminta arsip dan atau salinan catatan,
laporan, dan bukti pertanggungjawaban bawahan
langsungnya.
ii. Melakukan pengesahan berupa paraf pada arsip,
catatan, laporan, dan bukti pertanggungjawaban sebelum
dilakukan pengesahan oleh kepala puskesmas, sebagai
tanda bahwa arsip, catatan, laporan, dan bukti
pertanggungjawaban tersebut dinyatakan memenuhi
syarat untuk disyahkan oleh kepala puskesmas.
iii. Mendapatkan informasi dan dokumentasi terkait kegiatan
rawat inap.
iv. Melakukan monitoring terkait kegiatan pelayanan rawat
inap.
v. Berinisiatif untuk melakukan rapat koordinasi terkait
kegiatan rawat inap.
vi. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan
kegiatan pelayanan rawat inap.
85
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Bawahan langsungnya.
iii. Koodinator program / pelayanan lainnya.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vi. Sub bagian di ketatausahaan.
vii. Bendahara.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Dinas Kesehatan.
xi. Kecamatan.
xii. Instansi lainnya di Kecamatan.
xiii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal D1 di bidang Kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Salah satu pelatihan di bidang rawat inap.
➢ Perencanaan.
iii. Pengalaman kerja: 1 tahun sebagai penanggungjawab
program di bawah koordinasi rawap inap, atau tiga tahun
sebagai bidan desa atau perawat di Puskesmas
Pembantu.

B.2. Uraian Jabatan Penanggungjawab Unit Gawat Darurat ( UGD )


a) Nama Jabatan: Pj Poli UGD
b) Atasan Langsung: Koordinator rawat inap
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan
UGD.
ii. Meningkatkan pengetahuantenaga medis dan
paramedis tentang pelayanan kesehatan
di UGD.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas
pemberi pelayanan di UGD.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pelayanan kesehatan di UGD.
v. Melakukan supervisi kegiatan pelayanan

86
kegawatdaruratan di Puskesmas Induk, Puskesmas
Pembantu, dan Polindes.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil
kegiatan di bidang pelayanan kesehatan di UGD dalam
bentuk rekam medik, SP2TP, buku register harian, dan
bentuk laporan yang lain secara periodik sesuai dengan
ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pelayanan
kegawatdaruratan.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pelayanan kegawatdaruratan.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan
UGD yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan di UGD
yang bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan kesehatan di UGD yang
memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan kesehatan di UGD dan
pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan di UGD yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban di UGD yang akurat, tepat
waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenanga
n: i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan,
dan usulan kebutuhan UGD.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan di UGD.
iii. Mengajukan peraturan terkait pelayanan kesehatan di
UGD.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional di UGD.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
yang dilayani di UGD.

87
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator rawat inap.
iii. Penanggungjawab pelayanan di rawat inap.
iv. Penanggungjawab tata.
v. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vi. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vii. Bendahara.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Posyandu.
xi. Dinas Kesehatan.
xii. Rumah sakit.
xiii. Klinik dan praktek dokter swasta.
xiv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Pembuatan standar prosedur operasional.
➢ Pencatatan dan pelaporan kegawatdaruratan.
iii. Pengalaman kerja: -. Spesifikasi lainnya: diutamakan
menguasasi program komputer Ms Office. Minimal Ms
Excel, Ms Word, Ms Power Point, dan Ms Acces.

B.3. Uraian Jabatan Penanggungjawab Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency


Dasar (PONED)
a) Nama Jabatan: Pj PONED
b) Atasan Langsung: Koordinator rawat inap.
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan
PONED.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan
paramedis tentang pelayanan kegawatdaruratan
kandungan dan kebidanan.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas
pemberi pelayanan di tempat PONED.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan

88
kegiatan pelayanan kesehatan di tempat PONED.
v. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil
kegiatan di bidang pelayanan kesehatan di tempat
PONED dalam bentuk rekam medik, SP2TP, buku
register, dan bentuk laporan yang lain secara periodik
sesuai dengan ketentuan.
vi. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pelayanan PONED.
vii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan pelayanan PONED.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan
PONED yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan PONED yang bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan kesehatan PONED
yang memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan kesehatan PONED dan
pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan PONED yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban PONED yang akurat, tepat waktu,
dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenanga
n: i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan,
dan usulan kebutuhan PONED.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan PONED.
iii. Mengajukan peraturan terkait pelayanan kesehatan di
PONED.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional PONED.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
yang dilayani di PONED.

89
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator rawat inap.
iii. Penanggungjawab pelayanan rawat inap lainnya.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vi. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vii. Bendahara.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Posyandu.
xi. Dinas Kesehatan.
xii. Rumah sakit.
xiii. Klinik dan praktek dokter swasta.
xiv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan P2B atau sekolah perawat
kesehatan (diutamakan lulusan Akademi Kebidanan ).
ii. Pelatihan:
➢ Pembuatan standar prosedur operasional.
➢ Pencatatan dan pelaporan PONED.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms
Power Point, dan Ms Acces.

B.4. Uraian Jabatan Penanggungjawab Radiologi


a) Nama Jabatan: Pj Radiologi
b) Atasan Langsung: Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan
pelayanan radiologi, USG ( ultra sonografi ), dan ECG
( electro cardiografi ).
ii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas
pemberi pelayanan di fasilitas pelayanan radiologi, USG,
dan ECG.
iii. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan

90
kegiatan pelayanan radiologi, USG, dan ECG.
iv. Menyiapkan fasilitas pelayanan radiologi, USG, dan ECG.
v. Melakukan perawatan fasilitas pelayanan radiologi, USG,
dan ECG.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil
kegiatan di bidang pelayanan kesehatan di tempat
pelayanan radiologi, USG, dan ECG dalam bentuk rekam
medik, buku bantu, dan bentuk laporan yang lain secara
periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan pelayanan radiologi,
USG, dan ECG.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain dan pelayan
kesehatan lain terkait kegiatan pelayanan radiologi, USG,
dan ECG.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan
pelayanan radiologi, USG, dan ECG yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan radiologi, USG, dan ECG yang
bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan radiologi, USG, dan ECG
yang memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan radiologi, USG, dan ECG dan
pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan radiologi, USG, dan ECG yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban pelayanan radiologi, USG, dan
ECG yang akurat, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f) Kewenangan:

i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan,


dan usulan kebutuhan pelayanan radiologi, USG, dan

91
ECG.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan di fasilitas
pelayanan radiologi, USG, dan ECG.
iii. Mengajukan peraturan terkait pelayanan radiologi,
USG, dan ECG.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional kegiatan
radiologi, USG, dan ECG.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
yang dilayani radiologi, USG, dan ECG.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:

i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator rawat inap.
iii. Penanggungjawab pelayanan lainnya di rawat inap.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vi. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vii. Sub bagian di ketatausahaan.
viii. Bendahara.
ix. Pustu.
x. Polindes.
xi. Posyandu.
xii. Dinas Kesehatan.
xiii. Rumah sakit.
xiv. Klinik dan praktek dokter swasta.
xv. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan Sekolah Perawat Kesehatan
yang telah dilatih radiologi, USG, dan ECG.
ii. Pelatihan: Pembuatan standar prosedur operasional.
Pencatatan dan pelaporan radiologi, USG, dan ECG.
iii. Pengalaman kerja: -. Spesifikasi lainnya: diutamakan
menguasasi program komputer Ms Office. Minimal Ms
Excel, Ms Word, Ms Power Point, Ms Acces.

B.5. Uraian Jabatan Penanggung jawab Keperawatan


a) Nama Jabatan: Pj Keperawatan
b) Atasan Langsung: Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan
c) Bawahan Langsung:-
92
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan
keperawatan.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan
paramedis tentang pelayanan keperawatan.
iii. Melakukan pengaturan dan pengawasan kondisi ruang
perawatan, lingkungan sekitar keperawatan, dan ruangan
tenaga medis / paramedis.
iv. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas
pemberi pelayanan keperawatan, termasuk petugas
administrasi / pendukung.
v. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pelayanan keperawatan.
vi. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil
kegiatan keperawatan dalam bentuk rekam medik,
SP2TP, buku register, dan bentuk laporan yang lain
secara periodik sesuai dengan ketentuan.
vii. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan keperawatan.
viii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan keperawatan.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan
keperawatan yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan keperawatan yang bermutu.
iii. Terciptanya iklim kerja yang kondusif dalam melakukan
tugas keperawatan.
iv. Tersedianya logistik pelayanan keperawatan yang
memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
v. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan keperawatan dan pelaporannya.
vi. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan keperawatan yang baik.

93
vii. Terselenggaranya sistem pendokumentasian, pencatatan,
pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban keperawatan yang akurat, tepat
waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenanga
n: i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan,
dan usulan kebutuhan keperawatan.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan keperawatan.
iii. Mengajukan peraturan terkait pelayanan kesehatan di
keperaawatan.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional keperawatan.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
yang dilayani di keperawatan.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator rawat inap.
iii. Penanggungjawab pelayanan di rawat inap.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vi. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vii. Bendahara.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Posyandu.
xi. Dinas Kesehatan.
xii. Auditor negara.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan Sekolah Perawat Kesehatan.
ii. Pelatihan: Pembuatan standar prosedur operasional.
Pencatatan dan pelaporan keperawatan.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms
Power Point, dan Ms Acces.

B.6. Uraian Jabatan Penanggungjawab Laboratorium


a) Nama Jabatan: Pj Laboratorium
b) Atasan Langsung: Koordinator rawat inap.

94
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan dan usulan kebutuhan
lanoratorium.
ii. Meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan
paramedis tentang pelayanan laboratorium.
iii. Mengkoordinir, mengatur, dan mengontrol petugas
laboratorium.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
kegiatan pelayanan laboratorium.
v. Melakukan koordinasi dalam mendokumentasikan,
mengumpulkan data, mencatat, mengarsip, dan
melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan, dan hasil
kegiatan laboratorium dalam bentuk rekam medik,
SP2TP, dan bentuk laporan yang lain secara periodik
sesuai dengan ketentuan.
vi. Melakukan koordinasi dengan bidan desa, Pustu, dan
kader posyandu terkait kegiatan laboratorium.
vii. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
kegiatan laboratorium.
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan dan usulan kebutuhan
laboratorium yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan laboratorium yang bermutu.
iii. Tersedianya logistik pelayanan laboratorium yang
memadai, dapat digunakan, dan terpantau.
iv. Kepastian petugas puskesmas paham tentang cara
melakukan pelayanan laboratorium dan pelaporannya.
v. Terselenggaranya sistem rujukan medis dan rujukan
kesehatan di laboratorium yang baik.
vi. Terselenggaranya sistem pendokumentasian,
pencatatan, pengumpulan data, pengarsipan, pelaporan,
dan pertanggungjawaban laboratorium yang akurat, tepat
waktu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Kewenanga
n: i. Mengajukan rancangan perencanaan, perencanaan,
dan usulan kebutuhan laboratorium.
ii. Menjadwalkan petugas pemberi layanan di laboratorium.
95
iii. Mengajukan peraturan terkait pelayanan kesehatan di
laboratorium.
iv. Mengajukan standar prosedur operasional laboratorium.
v. Meminta informasi atau diberi informasi terkait penderita
yang ditangani di laboratorium.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Koordinator rawat inap.
iii. Penanggungjawab pelayanan lainnya di rawat inap.
iv. Penanggungjawab tata usaha.
v. Koordinator program / pelayanan lainnya.
vi. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vii. Bendahara.
viii. Pustu.
ix. Polindes.
x. Dinas Kesehatan.
xi. Auditor negara.
xii. Rumah sakit.
xiii. Klinik dan praktek dokter swasta.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal lulusan D III analis medis.
ii. Pelatihan:
➢ Pembuatan standar prosedur operasional.
➢ Pencatatan dan pelaporan laboratorium.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, Ms
Power Point, dan Ms Acces.

BAB VII
JARINGAN PUSKESMAS

A. Ruang Lingkup Jaringan Puskesmas


Agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat lebih mudah diakses,
maka puskesmas membuat jaringan di desa. Jaringan puskesmas di desa
tersebut adalah puskesmas pembantu ( pustu ), pos kesehatan desa (
poskesdes ), pondok bersalin desa ( polindes ), dan apotik rakyat. Pustu adalah
96
koordinator kesehatan dari jaringan puskesmas dalam beberapa desa yang
berdekatan dan telah ditentukan. Oleh karena itu pustu harus berperan sebagai
sekretariat kesehatan dari desa yang berada dalam koordinasinya.
3. Definisi pustu: adalah lembaga di bawah puskesmas yang melaksanakan
fungsi puskesmas dengan sebagaimana yang disebutkan dalam Kepmenkes
no 128 tahun 2004. Sasaran pustu adalah beberapa desa berdekatan yang
telah ditentukan. Pustu adalah lembaga koordinasi dari beberapa jaringan
puskesmas yang ada di desa yang telah ditentukan, sehingga kegiatan
kesehatan dalam desa yang berdekatan terlaksana secara harmonis dan
bersinergi.
4. Definisi polindes: adalah tempat pelayanan kesehatan ibu dan anak dalam
suatu desa. Polindes dikelola oleh bidan desa.
5. Definisi bidan desa: adalah bidan yang ditempatkan di desa berdasarkan
surat keputusan bupati, yang melaksanakan fungsi utama sebagai pelayan
kesehatan ibu dan anak dan melaksanakan fungsi puskesmas di desa
tersebut. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut bidan desa harus
melakukan koordinasi dengan pustu yang bersangkutan.
6. Definisi poskesdes: adalah sekretariat desa siaga di desa tersebut.
7. Definisi desa siaga: adalah desa yang melaksanakan kegiatan kesiapsiagaan
terhadap masalah kesehatan dan mengatasi masalah kesehatan tersebut
secara mandiri dengan sumberdaya yang ada di masyarakat.
8. Apotik rakyat:-
9. Ruang lingkup pustu dan polindes adalah:
i. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan di pustu dan polindes.
ii. Pelaksanaan program upaya kesehatan masyarakat di desa yang
telah ditentukan.
iii. Pelaksanaan program upaya kesehatan perorangan.
iv. Fasilitator desa siaga.
v. Fasilitator poskesdes.

B. Uraian Jaringan Puskesmas di Desa

B.1. Uraian Jabatan Penanggungjawab Pustu


a) Nama Jabatan: Pj. Pustu
b) Atasan Langsung: Kepala Puskesmas
c) Bawahan Langsung: Pj. Polindes. Pj. Poskesdes. Pj. Apotik Rakyat
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan pegecekan pencatatan, laporan, dan
pertanggungjawaban dari bawahan langsungnya untuk
97
memastikan laporan tersebut lengkap, akurat, dan tepat
waktu.
ii. Melakukan koordinasi dan memimpin perencanaan
kegiatan di wilayah kerja Pustu.
iii. Melakukan koordinasi dengan penanggungjawab
program dan koordinator di Puskesmas dalam rangka
pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan Pustu.
iv. Memetakan permasalahan dan solusi di bidang
kesehatan di wilayah kerja.
v. Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan
di wilayah kerja.
vi. Melakukan pengamatan dan pencatatan, dan pelaporan
penyakit dan faktor resiko di wilayah kerja.
e) Tanggungjawab:

i. Tersedianya perencanaan dan usulan kebutuhan


kegiatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja.
ii. Terselenggaranya pencatatan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban kegiatan pelayanan yang lengkap,
akurat, dan tepat waktu.

98
iii. Terciptanya kegiatan pelayanan kesehatan di wilayah
kerja yang terorganisasi dengan baik, efektif, dan efisien.
iv. Tersedianya peta permasalan kesehatan dan solusi di
wilayah kerja.
v. Terselenggaranya kegiatan monitoring dan evaluasi
pelayanan kesehatan di wilayah kerja.
vi. Terselenggaranya sistem kewaspadaan masalah
kesehatan dan faktor resiko di wilayah kerja.
f) Kewenangan:

i. Memeriksa dan meminta arsip dan atau salinan


catatan, laporan, dan bukti pertanggungjawaban
bawahan langsungnya.
ii. Melakukan pengesahan berupa paraf pada arsip,
catatan, laporan, dan bukti pertanggungjawaban sebelum
dilakukan pengesahan oleh Koordinator Program /
Kepala Puskesmas, sebagai tanda bahwa arsip, catatan,
laporan, dan bukti pertanggungjawaban tersebut
dinyatakan memenuhi syarat untuk disyahkan oleh
Koordinator Program / Kepala Puskesmas.
iii. Mendapatkan informasi dan dokumentasi terkait kegiatan
pelayanan kesehatan di wilayah kerja. Melakukan
monitoring terkait kegiatan kesehatan di wilayah kerja.
Berinisiatif untuk melakukan rapat koordinasi terkait
kegiatan kesehatan di wilayah kerja.
iv. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan
kegiatan kesehatan di wilayah kerja.
g) Hubungan kerja / kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Bawahan langsung.
iii. Koodinator program / pelayanan.
iv. Penanggungjawab program / pelayanan.
v. Penanggungjawab tata usaha.
vi. Sub bagian di ketatausahaan.
vii. Bendahara.
viii. Pustu dan Polindes lain di Puskesmas Rasanae Timur.
ix. Dinas Kesehatan.
x. Kecamatan.
xi. Kepala Desa.
99
xii. Perangkat desa.
xiii. Badan permusyawaratan desa.
xiv. Masyarakat desa.
xv. Instansi lainnya di Kecamatan dan di desa.
xvi. Auditor negara.
xvii. Lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di desa
tersebut.
xviii. Klinik dan praktek dokter swasta di desa tersebut.
xix. Bidan swasta di desa tersebut.
xx. Rumah sakit.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal D1 di bidang Kesehatan.
ii. Pelatihan:
➢ Salah satu pelatihan di bidang pencegahan,
pengendalian, dan pemantauan penyakit.
➢ Salah satu pelatihan di bidang pemberdayaan
kesehatan masyarakat.
➢ Perencanaan.
iii. Pengalaman kerja: satu tahun sebagai penanggungjawab
program di bawah koordinasi Upaya Kesehatan
Masyarakat atau tiga tahun sebagai petugas pustu /
polindes.

B.2. Uraian Jabatan Penanggungjawab Pondok Bersalin Desa ( Polindes ) / Bidan


Desa
a) Nama Jabatan: Pj Polindes / Bidan Desa
b) Atasan Langsung: Penanggungjawab Pustu
c) Bawahan Langsung:-
d) Tugas Pokok:
i. Melakukan perencanaan kegiatan pemberdayaan
kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan ibu dan
anak di wilayah kerja.
ii. Melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan dan pelayanan kesehatan ibu dan
anak di wilayah kerja.
iii. Mengkoordinir kader posyandu di wilayah kerja dalam
melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan.
iv. Memetakan permasalahan, solusi, dan kebutuhan
10
0
kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
dan kesehatan ibu dan anak di wilayah kerja.
v. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dan
pelayanan kesehatan ibu dan anak.
vi. Melakukan rujukan medis dan rujukan kesehatan
terhadap masalah kesehatan yang ditemui di wilayah
kerja.
vii. Melakukan koordinasi dengan perangkat desa terkait
kegiatan kesehatan di wilayah kerja.
viii. Melakukan pemantauan dan pelaporan masalah
kesehatan dan faktor resiko di wilayah kerja.
ix. Mendokumentasikan, mengumpulkan data, mencatat,
mengarsip, dan melaporkan sasaran, kejadian, kegiatan,
dan hasil kegiatan kesehatan di wilayah kerja dalam
bentuk rekam medik, buku bantu, SP2TP dan bentuk
laporan yang lain secara periodik sesuai dengan
ketentuan.
x. Melakukan pembinaan desa siaga
e) Tanggungjawab dan hasil pekerjaan:
i. Terciptanya rencana kegiatan pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan dan pelayanan kesehatan ibu dan
anak yang tepat.
ii. Terlaksananya kegiatan pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan dan pelayanan kesehatan ibu dan
anak yang efektif dan efisien.
iii. Terciptanya sistem kewaspadaan masalah kesehatan di
wilayah kerja. Terselenggaranya sistem
pendokumentasian, pencatatan, pengumpulan data,
pengarsipan, pelaporan, dan pertanggungjawaban
kegiatan kesehatan yang lengkap, akurat, tepat waktu,
dan dapat dipertanggungjawabkan.
iv. Terlaksananya desa siaga.

10
1
f) Kewenangan:

i. Mengajukan rancangan perencanaan dan perencanaan pada


program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dan
pelayanan kesehatan ibu dan anak.
ii. Meminta dokumentasi, arsip atau salinannya, catatan, dan
pelaporan yang berkaitan dengan program kesehatan
lingkungan kepada penanggungjawab program lain.
iii. Meminta informasi atau diberi informasi terkait kegiatan
kesehatan di wilayah kerja. Terlibat dalam kegiatan
kesehatan di wilayah kerja.
g) Hubungan kerja / Kemitraan:
i. Kepala Puskesmas.
ii. Penanggungjawab pustu yang bersangkutan.
iii. Penanggungjawab tata usaha.
iv. Koordinator program / pelayanan.
v. Penanggungjawab program / pelayanan lainnya.
vi. Pustu.
vii. Polindes.
viii. Posyandu.
ix. Dinas Kesehatan.
x. Kecamatan.
xi. Kepala Desa.
xii. Perangkat desa.
xiii. Badan permusyawaratan desa.
xiv. Masyarakat.
xv. Auditor negara.
xvi. Bidan swasta di desa tersebut.
xvii. Lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di desa
tersebut.
xviii. Rumah sakit.
xix. Klinik dan praktek dokter swasta.
h) Spesifikasi jabatan:
i. Pendidikan: Minimal P2B.
ii. Pelatihan:
➢ Kesehatan ibu dan anak.
➢ Desa siaga.
➢ Komunikasi.
iii. Pengalaman kerja: -.
iv. Spesifikasi lainnya: diutamakan menguasasi program
10
2
komputer Ms Office. Minimal Ms Excel, Ms Word, dan Ms
Power Point.

10
3

Anda mungkin juga menyukai