Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan
Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah. Pedoman ini kami susun sebagai salah
satu upaya untuk memberikan acuan dan kemudahan dalam menciptakan kelancaran
komunikasi tulis yang berdaya guna dan berhasil guna dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan di lingkungan UPTD
Puskesmas Japah.
Akreditasi mempersyaratkan adanya pembuktian pelaksanaan seluruh kegiatan
pelayanan melalui dokumentasi dan penelusuran, karena pada prinsip akreditasi,
seluruh kegiatan harus tertulis dan apa yang tertulis harus dikerjakan dengan sesuai.
Hal ini berkaitan erat dengan tata naskah yang mengatur bagaimana menciptakan
kelancaran komunikasi intern maupun ekstern yang efektif dan efisien dalam rangka
mendukung tertib administrasi pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan UPTD
Puskesmas Japah. Pedoman ini berisi contoh-contoh dokumen yang dapat
digunakan dalam menyusun dokumen akreditasi.
Pada kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan ucapan terima kasih
dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas
Japah. Semoga dengan digunakannya pedoman ini dapat mempermudah pembaca
dalam menyiapkan dan menyusun naskah/dokumen di lingkungan UPTD Puskesmas
Japah.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 2
Japah, Januari 2022
Plt. Kepala UPTD Puskesmas Japah
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................1
B. MAKSUD & TUJUAN.............................................................................1
C. SASARAN..............................................................................................2
BAB II DOKUMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS......................................5
A. JENIS DOKUMEN BERDASARKAN SUMBER....................................5
B. JENIS DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS...................................5
C. JENIS DOKUMEN YANG PERLU DISEDIAKAN..................................6
D. PENYIMPANAN DOKUMEN/ARSIP.....................................................8
E. PENGENDALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS.....................................10
F. KETENTUAN DALAM PEMBUATAN DOKUMEN.................................14
BAB III PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI..........................................21
A. KEBIJAKAN...........................................................................................21
B. MANUAL MUTU.....................................................................................24
C. RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS..........................................27
D. PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS...........................................31
E. PEDOMAN/PANDUAN..........................................................................34
F. PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN PROGRAM/KEGIATAN............37
G. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR.............................................40
H. PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS....................................................48
I. PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN..........................................50
J. REKAM IMPLEMENTASI......................................................................53
BAB IV. PENUTUP...........................................................................................54
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 4
DAFTAR LAMPIRAN
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan
akreditasi adalah bagaimana mengatur sistem pendokumentasian dokumen.
Pengaturan sistem dokumentasi dalam suatu pedoman untuk proses
implementasi akreditasi UPTD Puskesmas Japah dianggap penting karena
dokumen merupakan acuan kerja, bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan,
program dan kegiatan, serta bagian dari salah satu persyaratan Akreditasi UPTD
Puskesmas Japah. Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik dalam suatu
institusi/organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun bagian-bagian
dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan bersama dalam upaya
mewujudkan kinerja yang optimal.
Dokumen yang dimaksud dalam Akreditasi UPTD Puskesmas Japah
secara garis besar dibagi atas dua bagian yaitu dokumen internal dan eksternal.
Dokumen tersebut digunakan untuk membangun dan membakukan sistem
manajemen mutu dan sistem manajemen pelayanan. Dokumen internal tersebut
berupa Kebijakan, Pedoman/Panduan, Standar operasional prosedur (SOP) dan
dokumen lain disusun berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-pedoman
(regulasi) eksternal yang berlaku.
Agar para pemangku kepentingan Akreditasi UPTD Puskesmas Japah
memiliki acuan dan memudahkan dalam melakukan dokumentasi perlu disusun
Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 6
a. Tersedianya pedoman bagi Kepala, penanggung jawab dan pelaksana
upaya kesehatan di UPTD Puskesmas Japah dalam menyusun dokumen-
dokumen yang dipersyaratkan dalam standar akreditasi,
b. Tersedianya Pedoman bagi pendamping akreditasi di Dinas Kesehatan
Kabupaten untuk melakukan pendampingan pada Puskesmas Japah,
c. Tersedianya pedoman bagi Surveior dalam melakukan penilaian akreditasi
UPTD Puskesmas Japah,
d. Tersedianya pedoman penyusunan dokumen untuk pelatihan akreditasi
UPTD Puskesmas Japah.
C. SASARAN
1. Pelatih akreditasi.
2. Pendamping dan surveior akreditasi Puskesmas Japah
3. Kepala UPTD Puskesmas Japah, Penanggungjawab Mutu, pelaksana, dan
Tim Akreditasi UPTD Puskesmas Japah.
4. Pemerhati akreditasi UPTD Puskesmas Japah.
D. DASAR HUKUM
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 24;
11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
193;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 148 Tahun 2010
tentang Izin dan Penyelenggaraan PraktikPerawat;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464 Tahun 2010
tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2052 Tahun 2011
tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
18. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 Tahun 2012
tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan;
19. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Klinik;
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 8
dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
24. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 432 Tahun 2016 tentang Komisi
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 9
BAB II
2. Dokumen Eksternal
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 10
2. Dokumen terkendali
Dokumen yang didistribusikan kepada sekretariat/ tiap unit/
pelaksana, terdaftar dalam Daftar Distribusi Dokumen Terkendali,
dan menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan dapat ditarik
bila ada perubahan (revisi). Dokumen ini harus ada tanda/stempel
“TERKENDALI”.
3. Dokumen tidak terkendali
Dokumen yang didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau atas
permintaan pihak di luar Puskesmas digunakan untuk keperluan
insidentil, tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan pekerjaan dan memiliki tanda/stempel “TIDAK
TERKENDALI” .(diberi stempel warna merah, nomor dan tanggal
stempel ditulis sesuai nomor dan tanggal dokumen). Yang berhak
mengeluarkan dokumen ini adalah Penanggung jawab Manajemen
Mutu dan tercatat pada Daftar Distribusi Dokumen TidakTerkendali.
4. Dokumen Kedaluwarsa
Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah
mengalami perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi menjadi
acuan dalam melaksanakan pekerjaan. Dokumen ini harus ada
tanda/stempel “KEDALUWARSA”. Dokumen induk diidentifikasi dan
dokumen sisanya dimusnahkan. SEMUA STEMPEL BERADA DI
LEMBAR PERTAMA/ PENGESAHAN SEBELAH KANAN ATAS
OLEH OPERATOR/ADMEN.
c. Pedoman/manual mutu,
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 11
f. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP):
2. Rencana tahunan,
4. Pedoman/panduan mutu,
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 12
6. Panduan-panduan teknis,
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 13
SOP adalah acuan pelayanan yang disepakati dan disesuaikan
dengan kondisi.
d) Dokumen level 4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman dan prosedur
3. Dokumen implementasi
Semua dokumen implementasi sebagai akibat dari hasil atau
rekaman kegiatan disimpan dalam dokumen induk
4. Penyimpanan dokumen dengan kode yang ditetapkan untuk
memudahkan pengambilan, pengembalian dokumen ke tempat
penyimpanan
5. Penyimpanan dokumen ditempatkan pada galeri dokumen
Dokumen yang lebih dari 5 tahun dianggap dokumen kadaluwarsa
yang perlu disimpan dalam tempat terpisah/ tersendiri dalam ruang
terpisah/ tersendiri untuk menjaga kerahasiaannya atau
dimusnahkan.
6. Pendistribusian
a. Sebelum didistribusikan, dokumen dikaji dan disetujui oleh
Penanggung Jawab masing-masing pokja/ unit dalam bentuk
paraf.
b. Dokumen Puskesmas dibuat rangkap 2 : 1 dokumen induk yang
berada di sekretariat, 1 dokumen terkendali yang disimpan di
masing – masing unit.
c. Setiap pengambilan dokumen dengan bukti tertulis dan
sepengetahuan penanggungjawab Admen dan buku kendali.
d. Dokumen terkendali yang sudah tidak sesuai di tarik dari unit oleh
managemen dan diganti dengan dokumen yang baru, melalui
proses audit internal di catat dalam rekaman historis perubahan
dan dokumen baru di sahkan oleh Kepala Puskesmas untuk
kemudian di kendalikan oleh bagian admen.
e. Dokumen tidak terkendali yang sudah tidak sesuai diganti dengan
yang baru.
f. Dokumen eksternal yang sudah tidak relefan karena adanya
referensi yang lebih baru, akan dilakukan pergantian sesuai
dengan keperluan.
7. Pengendalian rekam implementasi: Semua rekam implementasi
yang merupakan rekaman yang disimpaan di galeri dikendalikan
oleh Admen.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 14
E. Pengendalian Dokumen Rekam Medis
Lembar pengesahan sebagai berikut
1. Pengendalian Rekam Medis :
Penulisan Family Folder Pasien antara lain :
a. Penomoran rekam medis
Berikut ini kode desa yang ada di wilayah UPTD Puskesmas
Japah yaitu :
1) Desa Japah : 01
2) Desa Pengkolrejo : 02
3) Desa Bogorejo : 03
4) Desa Ngiyono : 04
5) Desa Sumberjo : 05
6) Desa Wotbakah : 06
7) Desa Harjowinangun : 07
8) Desa Ngrambitan : 08
9) Desa Padaan : 09
10) Desa Tengger : 10
11) Desa Beganjing : 11
12) Desa Bogem : 12
13) Desa Tlogowungu : 13
14) Desa Dologan : 14
15) Desa Ngapus : 15
16) Desa Krocok : 16
17) Desa Kalianans : 17
18) Desa Gaplokan : 18
19) Luar Wilayah Kecamatan : 19
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 15
Contoh penulisan Family Folder
X X - X X X
NAMA :
NAMA PASIEN :
ALAMAT :
DUKUH :
Keterangan :
XX ( dua digit depan ) : Nomor urat desa
- : jeda
XXX ( tiga digit belakang) : Nomor urut pasien di tiap desa
2. Jenis dan Isi Rekam Medis
a. Rekam medis pasien dikelompokan dalam Family Folder
b. Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap, dan jelas
c. Semua Rekam medis dibuat secara manual dan elektronik .
Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan memuat:
1) Identitas pasien
2) Tanggal dan waktu
3) Hasil anamnesa, mencakup sekurang- kurangnya keluhan
dan riwayat penyakit.
4) Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
5) Diagnosis
6) Rencana pelaksanaan
7) Pengobatan dan/ atau tindakan
8) Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 16
9) Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik,
dan
10)Persetujuan tindakan bila diperlukan
Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari
sekurang kurangnya memuat :
1) Identitas pasien
2) Tanggal dan waktu
3) Hasil anamnesa, mencakup sekurang- kurangnya keluhan
dan riwayat penyakit.
4) Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
5) Diagnosis
6) Rencana pelaksanaan
7) Pengobatan dan/ atau tindakan
8) Persetujuan tindakan bila diperlukan
9) Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan
10)Ringkasan pulangh ( discharge summary )
11)Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kese
hatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan
12)Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu
13)Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik.
Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat, sekurang-
kurangnya berisi:
1) Identitas pasien
2) Kondisi saat pasien tiba disarana pelayanan kesehatan
3) Identitas pengantar pasien
4) Tanggal dan waktu
5) Hasil anamnesis, mencakup sekurang- kurangnya keluhan
dan riwayat penyakit
6) Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
7) Diagnosis
8) Pengobatan dan/ atau tindakan,
9) Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan
unit gawat darurat dan rencana tindak lanjut
10) Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, dan atau tenaga
kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan
11) Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan
dipindahkan ke sarana pelayanan kesehatan lain, dan
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 17
12) Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
d. Penyimpanan, pemusnahan dan kerahasiaan:
1) Rekam medis disimpan sekurang- kurangnya untuk jangka
waktu 2 tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat
2) Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud terlampaui,
rekam medis dapat dimusnahkan
3) Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat
pemeriksaan dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga
kerahasiaanya oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan
tertentu, petugas pengelola dan pimpinan sarana pelayanan
kesehatan.
4) Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat
pemeriksaan dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal:
a) Untuk kepentingan kesehatan pasien
b) Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam
rangka penegakkan hukum atas permintaan pengadilan.
c) Permintaan dan/ persetujuan pasien sendiri
d) Permintaan institusi/ lembaga berdasarkan ketentuan
perundang- undangan, dan
e) Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis,
sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien
5) Permintaan rekam medis untuk tujuan sebagaimana dimaksud
pada poin diatas, harus dilakukan secara tertulis kepada
pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
6) Penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan
oleh dokter atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin
tertulis pasien atau berdasarkan peraturan perundang-
undangan
7) Kepala puskesmas dapat menjelaskan isi rekam medis secara
tertulis atau langsung kepada pemohon tanpa seizin pasien
berdasarkan peraturan perundang- undangan
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 18
4) Ringkasan rekam medis dapat diberikan, dicatat, dan dicopy
oleh pasien atau orang yang diberi kuasa atau atas
persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien yang berhak
untuk itu.
5) Pemanfaatan rekam medis dapat dipakai sebagai:
a) Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien
b) Alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin
kedokteran dan kedokteran gigi dan penegakkan etika
kedokteran dan etika kedokteran gigi
c) Keperluan pendidikan dan penelitian
d) Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan, dan
e) Data statistik kesehatan
6) Pemanfaatan rekam medis yang mengharuskan menyebutkan
identitas pasien harus mendapatkan persetujuan secara
tertulis dari pasien atau ahli warisnya dan harus dijaga
kerahasiaannya.
7) Pemanfaatan rekam medis untuk kepentingan pendidikan dan
penelitian tidak diperlukan persetujuan pasien, bila dilakukan
untuk kepentingan negara.
8) Kepala puskesmas bertanggung jawab atas hilang, rusak,
pemalsuan, dan/ penggunaan oleh orang atau badan yang
tidak berhak terhadap rekam medis.
9) Pengelolaan rekam medis dilaksanakan sesuai dengan
organisasi dan tata kerja sarana pelayanan kesehatan.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 19
b. Naskah Dinas adalah Informasi tertulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dibuat dan atau dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang di UPTD Puskesmas Japah.
c. Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata letak dan
redaksional, serta penggunaan lambang/logo dan cap dinas.
d. Stempel/cap dinas adalah tanda identitas dari suatu jabatan atau
instansi
e. Kop naskah dinas adalah kop surat yang menunjukan nama
instansi
f. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan.
g. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari
pejabat ke pejabat lain atau pejabat dibawahnya.
h. Mandat adalah pelimpahan wewenang yang diberikan oleh
atasan kepada bawahan untuk melakukan suatu tugas tertentu
atas nama yang memberi mandat.
i. Penandatanganan naskah dinas adalah hak, kewajiban dan
tanggungjawab yang ada pada seorang pejabat untuk
menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas dan
kewenangan pada jabatannya.
j. Keputusan kepala adalah naskah dinas dalam bentuk dan
susunan produk hukum yang bersifat penetapan, individual,
konkrit dan final.
k. Surat biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan,
pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
l. Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan,
pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
m. Surat izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap
suatu permohonan yang dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang.
n. Surat perintah tugas adalah naskah dinas dari atasan yang
ditujukan kepada bawahan yang berisi perintah untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya.
o. Surat perintah perjalanan dinas adalah naskah dinas dari pejabat
yang berwenang kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk
melaksanakan perjalanan dinas.
p. Surat undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang berisi undangan kepada pejabat/pegawai yang
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 20
tersebut pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara
kedinasan.
q. Lembar disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang berisi petunjuk tertulis kepada bawahan.
r. Surat kuasa adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
kepada bawahan berisi perintah wewenang dengan atas namanya
untuk melakukan suatu tindakan tertentu dalam rangka kedinasan.
s. Berita acara adalah naskah dinas yang berisi keterangan atas
sesuatu hal yang ditandatangani oleh para pihak.
t. Surat pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah
barang yang berfungsi sebagai tanda terima.
u. Notulen adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
catatan tertentu.
v. Daftar hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang
berisi keterangan atas kehadiran seseorang.
2. Asas Naskah Dinas, terdiri atas :
Asas efisien dan efektif, Asas pembakuan, Asas akuntabilitas, Asas
keterkaitan, Asas kecepatan dan ketepatan, Asas keamanan.
3. Prinsip Naskah dinas : ketelitian, kejelasan, singkat dan padat, logis
dan meyakinkan.
4. Penyelenggaraan naskah dinas : pengelolaan surat masuk dan
keluar, tingkat keamanan, kecepatan proses, penggunaan kertas
surat, pengetikan sarana administrasi dan komunikasi perkantoran,
warna dan kualitas kertas.
5. Kecepatan proses surat : kilat (batas waktu 1 x 24 jam setelah surat
diterima), segera (batas waktu 2 x 24 jam setelah surat diterima),
penting (batas waktu 3 x 24 jam setelah surat diterima), dan biasa
(batas waktu maksmum 5 hari kerja setelah surat diterima).
6. Pengetikan :
a. Ukuran kertas
Ukuran kertas yang digunakan adalah Folio/F4 (215 x 330 mm)
b. Bentuk Huruf (fonts)
1) Setiap tulisan naskah dinas termasuk SK dan dokumen
lainnya menggunakan bentuk huruf Arial ukuran 12 dan
spasi 1,5 atau disesuaikan dengan kebutuhan
2) Untuk tulisan cover judul depan menggunakan bentuk huruf
kapital Arial ukuran 22 bold spasi 1,5
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 21
c. Ruang Tepi (Margin) Demi keserasian dan kerapian (estetika)
dalam penyusunan naskah dinas, diatur supaya tidak seluruh
permukaan kertas digunakan secara penuh. Oleh karena itu, perlu
ditetapkan batas antara tepi kertas dan naskah, baik pada tepi
atas, kanan, bawah, maupun pada tepi kiri sehingga terdapat
ruang yang dibiarkan kosong. Penentuan ruang tepi dilakukan
berdasarkan ukuran yang terdapat pada peralatan yang
digunakan untuk membuat naskah dinas, yaitu: Ruang tepi atas:
apabila menggunakan kop naskah dinas, 2 spasi di bawah kop,
dan apabila tanpa kop naskah dinas, sekurangkurangnya 2,5 cm
dari tepi atas kertas;
1) Ruang tepi bawah: sekurang-kurangnya 3,5 cm dari tepi bawah
kertas;
2) Ruang tepi kiri: sekurang-kurangnya 4 cm dari tepi kiri kertas;
3) Ruang tepi kanan: sekurang-kurangnya 3 cm dari tepi kanan
kertas.
Catatan: Dalam pelaksanaannya, penentuan ruang tepi seperti
tersebut di atas bersifat fleksibel, disesuaikan dengan banyak
atau tidaknya isi suatu naskah dinas. Penentuan ruang tepi
(termasuk juga jarak spasi dalam paragraf) hendaknya
memperhatikan aspek keserasian dan estetika.
d. Format kepala naskah
Format kepala naskah diperuntukkan terhadap dokumen surat
keputusan, sedangkan format kepala naskah Standar Prosedur
Operasional (SOP) mengikuti aturan pedoman penyusunan
akreditasi UPTD Puskesmas Japah.
Catatan:
Dalam pelaksanaannya, penggunaan format kepala naskah
seperti tersebut di atas bersifat fleksibel, sesuai keperluan
dokumennya.
Untuk contoh format kepala naskah yaitu kop surat keputusan
Puskesmas Japah beserta cara pembuatan isinya, susunannya
adalah sebagai berikut :
Keterangan pada kop surat keputusan : kop surat keputusan
menggunakan spasi 1, garis bawah kop surat keputusan ukuran 2
1/4 pt, Pemerintah Kabupaten Blora dan Dinas Kesehatan
menggunakan Arial 14, UPTD Puskesmas Japah menggunakan
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 22
Arial 18 dengan bold/ditebalkan, alamat dan telephone Arial 12,
email menggunakan Arial 11, sedangkan kode pos menggunakan
Arial 11.
Contoh :
7. Metode Penomoran
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 23
822 Kenaikan Gaji Berkala
1. Pegawai Golongan 1
2. Pegawai Golongan II
3. Pegawai Golongan III
4. Pegawai Golongan IV
850 Cuti, meliputi:
Cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit,cuti hamil, cuti
naik haji,cuti di luar tanggungan Negara dan cuti
alasan lain
862 Hukuman
1. Tegoran/peringatan
2. Penundaan kenaikan gaji
3. Penurunan pangkat
4. Pemindahan
900 Keuangan
921 Rutin
1. Standar Operasional Prosedur
Contoh : SK/KMP/01/I/2022
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 24
c. Penomeran ditulis secara konsisten dari awal sampai akhir
naskah. Cara yang digunakan adalah gabungan nama angka
Romawi dan Arab, seperti contoh berikut :
I.
A.
1.
a.
1).
a).
(1).
(a).
d. Halaman ditulis di kanan bawah.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 25
BAB III
PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI
A. Kebijakan
Kebijakan adalah Peraturan/ Surat Keputusan yang ditetapkan
oleh Kepala Puskesmas yang merupakan garis besar yang bersifat
mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun
pelaksana. Berdasarkan kebijakan tersebut, disusun pedoman/ panduan
dan standar operasional prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan
langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi.
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus
didasarkan pada peraturan perundangan, baik Undang-undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan
Kepala Daerah, Peraturan Menteri dan pedoman-pedoman teknis yang
berlaku seperti yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan,
Kementerian Dalam Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas
KesehatanKabupaten/Kota.
Peraturan/ Surat Keputusan Kepala Puskesmas dapat
dituangkan dalam pasal-pasal dalam keputusan tersebut, atau
merupakan lampiran dari peraturan/ keputusan.
Format Peraturan/ Surat Keputusan disesuaikan dengan Peraturan
Daerah yang berlaku atau dapat disusun sebagai berikut:
1. Pembukaan ditulis dengan huruf kapital:
2. Konsideran, meliputi:
a. Menimbang :
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang
menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan,
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 26
huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital
diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di
bagian kiri,
b. Mengingat :
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan
yang memerintahkan pembuat Peraturan/Surat Keputusan
tersebut,
5) ……………….
3. Diktum:
4. Batang Tubuh.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 27
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat
Keputusan yang dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya:
KESATU : ………………………………………………...………(.)
KEDUA : ………………………………………………………...(,)
DST : ………………………………………………………...(,)
b. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan,
perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan
lainnya, dan
5. Kaki:
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 28
a. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul
Peraturan/ Surat Keputusan;
b. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala Puskesmas.
4. Penandatanganan:
B. Manual Mutu
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang
konsisten ke dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu.
Manual mutu disusun, ditetapkan, dan dipelihara oleh organisasi. Manual
mutu tersebut meliputi:
Kata Pengantar
I. Pendahuluan
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan (ProsesBisnis)
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 29
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan
Pelayanan:
A. Persyaratan umum
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian rekaman
C. Kebijakan mutu
G. Komunikasi internal
C. Luaran tinjauan
C. Infrastruktur
D. Lingkungan kerja
VI. PenyelenggaraanPelayanan:
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas:
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 30
2. Proses Yang Berhubungan dengan sasaran :
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM :
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
f. Manajemen resiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja
UKM :
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran :
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit Internal
3) Penilaian Kinerja Puskesmas :
a) Pemantauan dan pengukuran proses
b) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
B. Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan) :
1. Perencanaan pelayanan klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/ pengadaan barang terkait dengan pelayanan
klinis :
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis :
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 31
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesimen, rekam
medis, dsb)
f. Manajemen resiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan
pasien :
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen resiko
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan :
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran :
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja.
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
VII. Penutup
Lampiran (jika ada)
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 32
Dalam menyusun rencana lima tahunan, Kepala Puskesmas beserta
seluruh jajaran karyawan yang bertugas di UPTD Puskesmas Japah
melakukan analisis situasi yang meliputi analisis pencapaian kinerja,
mencari faktor-faktor yang menjadi pendorong maupun penghambat
kinerja, sehingga dapat menyusun program kerja lima tahunan yang
dijabarkan dalam kegiatan dan rencana anggaran.
1. Sistematika Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas
Sistematika Rencana Kerja Lima Tahunan Puskesmas dapat
disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Kata Pengantar
Bab I. Pendahuluan
A. Keadaan umum Puskesmas
B. Tujuan Penyusunan rencana lima tahunan
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 33
1. Penjadwalan
2. Pengalokasian sumber daya
3. Pelaksanaan Kegiatan
4. Penggerak Pelaksanaan
D. Penyusunan Pelengkap Dokumen
Bab III Indikator dan standar kinerja untuk tiap upaya dan
jenis pelayanan Puskesmas
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 34
Lampiran : matriks rencana kerja lima tahunan Puskesmas.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 35
f. Kolom 6. Target diisi dengan target pencapaian setiap indikator
kinerja yang telah ditetapkan
g. Kolom 7. Rincian kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari
masing masing upaya yang harus dilaksanakan dalam rangka
mencapai targetyang telah ditetapkan. Rincian kegiatan akan
menjadi bahan dalam penyusunan rencana tahunan puskesmas.
h. Kolom 8. Kebutuhan anggaran diisi dengan perkiraan anggaran
yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang telah
dirumuskan.
3. Penutup
Panduan ini disusun dengan harapan akan membantu Kepala
Puskesmas dalam menyusun rencana kinerja lima tahunan, yang
kemudian diuraikan dalam rencana tahunan dalam bentuk Rencana
Usulan Kegiatan dan Rencana Pencapaian Kegiatan.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 36
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) memperhatikan
berbagai kegiatan yang berlaku, baik secara global, nasional maupun
daerah sesuai dengan hasil kajian data dan informasi yang tersedia di
Puskesmas. Puskesmas perlu mempertimbangkan masukan dari
masyarakat melalui kajian maupun asupan dari lintas sektoral
Puskesmas.
Rencana Usulan Kegiatan harus dilengkapi usulan pembiayaan
untuk kebutuhan rutin, sarana, prasarana dan operasional Puskesmas.
RUK yang disusun merupakan RUK tahun mendatang (H+1).
Penyusunan RUK tersebut dilakukan pada bulan Januari tahun
berjalan (H) berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan tahun
sebelumnya (H-1) dan diharapkan proses penyusunan RUK telah
selesai dilaksanakan di Puskesmas pada akhir bulan januari tahun
berjalan (H). RUK kemudian dibahas di Dinas Kesehatan kabupaten
selanjutnya terangkum dalam usulan Dinas Kesehatan kabupaten
akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh persetujuan pembiayaan
dan dukungan politis. Setelah mendapatkan persetujuan, selanjutnya
diserahkan ke Puskesmas melalui dinas Kesehatan Kabupaten.
Berdasarkan alokasi biaya yang telah disetujui tersebut, secara rinci
RUK dijabarkan ke dalam rencana pelaksanaan kegiatan (RPK).
Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan
dalam forum Lokakarya Mini yang pertama.
2. Tahap Penyusunan Rencana Tahunan
a. Tahap Persiapan
Tahap ini tim mempelajari:
1) Rencana lima tahunan Puskesmas
2) Penjabaran tahunan rencana capaian target standart
pelayanan minimal Kabupaten
3) Target yang disepakati denga DKK yang menjadi tanggungan
Puskesmas
4) Pedoman umum PIS PK
5) Penguatan manajemen Puskesmas dengan pendekatan
keluarga
6) NSPK lain yang dianggap perlu untuk diketahui oleh timdi
dalam penyususnan perencanaan Puskesmas
b. Tahap Analisis Situasi
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 37
Tahap ini dimaksudkan memperoleh informasi mengenai keadaan
dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas melalui proses
analisis terhadap data yang dikumpulkan tim yang telah ditunjuk
oleh Kepala Puskesmas. Data-data tersebut mencakup data
umum, dan data khusus (hasil penilaian kinerja puskesmas).
1) Mengumpulkan data kinerja Puskesmas
2) Analisis data
3) Analisis masalah dari sisi pandang masyarakat yang dilakukan
melalui survey mawas diri / CSS
c. Perumusan masalah
1) Identifikasi masalah
2) Menetapkan urutan prioritas masalah
3) Mencari akar penyebab masalah
4) Menetapkan cara pemecahan masalah
d. Tahap Penyusunan RUK
Penyusunan RUK memperhatikan hal-hal untuk mempertahankan
kegiatan yang sudah dicapai pada periode sebelumnya dan
memperhatikan program/upaya yang masih bermasalah,
menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi
kesehatan di wilayah tersebut dan kemampuan Puskesmas.
Penyusunan RUK terdiri dua tahap, yaitu :
1) Analisis Masalah dan Kebutuhan Masyarakat.
Analisis masalah dan kebutuhan masyarakat dilakukan melalui
kesepakatan Tim Penyusun PTP dan lintas sektoral
Puskesmas melalui :
a) Idntifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan, melalui analisis kebutuhan
masyarakat (community health analysis),
b) Menetapkan urutan prioritas masalah,
c) Merumuskan masalah,
d) Mencari akar penyebab, dapat mempergunakan diagram
sebab akibat, pohon masalah, curah pendapat, dan lain-
lain yang dapat digunakan.
2) Penyusunan RUK
Penyusunan RUK meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat
pertama, UKM esensial dan pengembangan yang meliputi :
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 38
a) Kegiatan tahun yang datang
b) Kebutuhan sumber daya
c) Rekapitulasi rencana usulan kegiatan.
e. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
Rencana Pelaksanaan Kegiatan baik Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
tingkat pertama, UKM esensial dan pengembangan secara
bersama-sama, terpadu dan terintegrasi, dengan langkah-langkah :
1) Mempelajari alokasi kegiatan,
2) Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RUK,
3) Menyusun rancangan awal secara rinci,
4) Mengadakan lokakarya mini
5) Membuat Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 39
E. Pedoman/Panduan
Pedoman/ panduan adalah : kumpulan ketentuan dasar yang memberi
arah langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar
untuk menentuan dan melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk
dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan pedoman mengatur
beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan.
Pedoman/ panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui
penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/ panduan
maka Puskesmas menyusun/ membuat sistematika buku pedoman/
panduan sesuai kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau
panduan yaitu :
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 40
1. Setiap pedoman/panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau
keputusan Kepala Puskesmas untuk pemberlakuan pedoman/
panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi
pergantian Kepala Puskesmas.
3. Setiap pedoman/ panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal
setiap 2-3 tahun sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/ panduan
untuk suatu kegiatan/ pelayanan tertentu, maka Puskesmas dalam
membuat pedoman/ panduan wajib mengacu pada pedoman/ panduan
yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
5. Format baku sistematika pedoman yang lazim digunakan sebagai
berikut :
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
Kata Pengantar
Bab I Pendahuluan
Bab II Gambaran Umum Puskesmas
Bab III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan tujuan Puskesmas
Bab IV Struktur Organisasi Puskesmas
Bab V Struktur Organisasi Unit Kerja
Bab VI Uraian Jabatan
Bab VII Tata Hubungan Kerja
Bab VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
Bab IX Kegiatan Orientasi
Bab X Pertemuan/ Rapat
Bab XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
b. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 41
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/ PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
c. Format Panduan Pelayanan
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
Sistematika pedoman/panduan pelayanan Puskesmas dapat
dibuat sesuai dengan materi/ isi pedoman/panduan.
Pedoman/panduan yang harus dibuat adalah pedoman/panduan
minimal yang harus ada di Puskesmas yang dipersyaratkan
sebagai dokumen yang diminta dalam elemen penilaian. Bagi
puskesmas yang telah menggunakan e-file tetap harus mempunyai
hard copy peoman/panduan yang dikelola oleh tim akreditasi
Puskesmas atau bagian Tata Usaha Puskesmas.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 42
Pencegahan Kebakaran, kegiatan pelatihan Triase Gawat Darurat dan
sebagainya.
Dalam menyusun kerangka acuan harus jelas tujuan dan kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan. Tujuan dibedakan
atas tujuan umum yang merupakan tujuan secara garis besar dari
keseluruhan program/kegiatan, dan tujuan khusus yang merupakan tujuan
dari tiap-tiap kegiatan yang akan dilakukan. Dalam kerangka acuan harus
dijelaskan bagaimana cara melaksanakan kegiatan agar tujuan tercapai,
dengan penjadwalan yang jelas dan evaluasi serta pelaporan.
Kerangka acuan dapat menggunakan format yang diterapkan di Dinas
Kesehatan Kabupaten masing-masing atau contoh Sistematika Kerangka
Acuan sebagai berikut :
I. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum
yang masih terkait dengan upaya/kegiatan.
II. Latar Belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa
program tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data
sehingga alasan diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
III. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum
adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah
tujuan secara rinci.
IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan
yang harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan program/kegiatan.
Oleh karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan
sejalan.
V. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan
kegiatan pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain
dengan membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit dan lain-
lain.
VI. Sasaran
Sasaran program adalah target per tahun yang spesifik dan terukur
untuk mencapai tujuan-tujuan upaya/kegiatan.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 43
Sasaran rogram/ kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan
untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu :
1) Spesific :
Spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada
kemungkinan kesalahan interpretasi/ tidak multitafsir dan
menjawab masalah.
2) Measurable :
Dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif, yaitu dua atau lebih mengukur indikator kinerja
mempunyai kesimpulan yang sama.
3) Achievable :
Dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia, penting dan
harus berguna menunjukkan keberhasilan masukan, keluaran,
hasil, manfaat, dan dampak serta proses.
4) Relevan/Realistic :
Indikator kinerja harus sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
5) Timely
Timely menekankan pada pentingnya menempatkan target dengan
kerangka waktu, yaitu memberikan deadline pencapaian target.
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian
kegiatan yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk
bagan Gantt.
VIII. Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Yang dimaksud dengan monitoring adalah melaksanakan pemantuan
terhadap pelaksanaan program/kegiatan agar tidak terjadi
penyimpangan, sementara evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah
evaluasi pelaksanaan kegiatan terhadap jadwal yang direncanakan.
Jadwal tersebut akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun
waktu tertentu), sehingga apabila dari evaluasi diketahui ada
pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal, maka dapat segera
diperbaiki sehingga tidak mengganggu program/kegiatan secara
keseluruhan. Karena itu yang ditulis dalam kerangka acuan adalah
kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan
kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 44
Yang dimaksud dengan pelaporan adalah bagaimana membuat
laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan
tersebut harus dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan
adalah cara bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan laporan
tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa.
IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka
acuan adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau
membuat dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan
laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut
harus diserahkan. Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan
program/kegiatan secara menyeluruh. Jadi yang ditulis dalam
kerangka acuan, bagaimana melakukan evaluasi dan kapan evaluasi
harus dilakukan. Jika diperlukan, dapat ditambahkan butir-butir lain
sesuai kebutuhan, tetapi tidak diperbolehkan mengurangi, misalnya
rencana pembiayaan dan anggaran.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 45
4. Istilah Standar Prosedur Operasional (SOP) digunakan di UU Nomor
29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan UU Nomor 36 tahun
2009 tentang Kesehatan dan UU Nomor 44 Tahun 2009, tentang
Rumah Sakit.
5. Beberapa istilah Prosedur yang sering digunakan yaitu :
a. Prosedur yang telah ditetapkan disingkat Protap,
b. Prosedur untuk panduan kerja (prosedur kerja, disingkat PK),
c. Prosedur untuk melakukan tindakan,
d. Prosedur penatalaksanaan,
e. Petunjuk pelaksanaan disingkat Juklak,
f. Petunjuk pelaksanaan secara teknis, disingkat Juknis,
g. Prosedur untuk melakukan tindakan klinis: protokol klinis,
Algoritma/ Clinical Pathway.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 46
c. Memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan
pekerjaannya.
Contoh :
8. Format SOP
a. Jika sudah terdapat Format baku SOP berdasarkan Peraturan
Daerah (Perda) masing-masing, maka format SOP dapat
disesuaikan dengan Perda tersebut.
b. Jika belum terdapat Format baku SOP berdasarkan Perda maka
SOP dapat dibuat mengacu Permenpan No. 35/2012 atau pada
contoh format SOP yang ada dalam buku Pedoman Penyusunan
Dokumen ini.
c. Prinsipnya adalah “Format” SOP yang digunakan dalam satu
institusi harus “SERAGAM”
d. Contoh yang dapat digunakan di luar format SOP Permenpan
terlampir dalam Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi
Puskesmas ini.
e. Format merupakan format minimal oleh karena itu format ini dapat
diberi tambahan materi/kolom misalnya, nama penyusun SOP, unit
yang memeriksa SOP. Untuk SOP tindakan agar memudahkan di
dalam melihat langkah-langkahnya dengan bagian alir, persiapan
alat dan bahan dan lain-lain, namun tidak boleh mengurangi item-
item yang ada di SOP.
1) Kop/Heading SOP
a) Puskesmas
Judul
No. Dok. :
No. Revisi:
SOP
Tgl.Terbit:
Halaman
Nama Ttd Ka. Puskesmas Nama Ka.
Puskesmas Puskesmas
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 47
NIP
b) Jika SOP disusun lebih dari satu halaman pada halaman kedua
dan seterusnya SOP dibuat tanpa menyertakan kop/heading.
2) Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/Langkah-
langkah
6. Diagram alir (Jika
dibutuhkan)
7. Unit terkait
8. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
9. Dokumen Terkait
10. Rekam historis No Yang Isi Tanggal mulai
perubahan diubah Perubahan diberlakukan
Penjelasan :
Penulisan SOP yang harus tetap di dalam tabel/kotak adalah :
nama Puskesmas dan logo, judul SOP, nomor dokumen,
tanggal terbit dan tanda tangan Kepala Puskesmas, sedangkan
untuk pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur/langkah-langkah,
dan unit terkait boleh tidak diberi tabel/kotak.
f. Petunjuk Pengisian SOP
1) Logo :
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 48
c) Kotak judul diberi Judul/ nama SOP sesuai proses
kerjanya.
d) Nomor dokumen : diisi sesuai dengan ketentuan
penomeran yang berlaku di Puskesmas yang
bersangkutan, dibuat sistematis agar ada keseragaman.
e) No Revisi : diisi dengan status revisi, dapat menggunakan
huruf.
Contoh : dokumen baru diberi huruf A, dokumen revisi
pertama diberi huruf B dst. Tetapi dapat juga dengan angka
misalnya untuk dokumen baru dapat diberi nomor 0,
sedangkan dokumen revisi pertama diberi nomor 1, dst.
f) Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau
tanggal diberlakukannya SOP tersebut.
g) Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan
juga total halaman untuk SOP tersebut (misal 1/5). Namun
di tiap halaman selanjutnya dibuat footer misalnya pada
halaman kedua : 2/5, halaman terakhir : 5/5.
h) Ditetapkan Kepala Puskesmas : diberi tanda tangan Kepala
Puskesmas dan nama jelasnya.
3) Isi SOP
Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut :
a) Pengertian : diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan
dan atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit
dipahami atau menyebabkan salah pengertian /
menimbulkan multi persepsi.
b) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifi.
Kata kunci : “Sebagai acuan penerapan langkah-langkah
untuk.....”.
c) Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang
menjadi dasar dibuatnya SOP tersebut, misalnya untuk
SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan dituliskan :
Keputusan Kepala Puskesmas No 005/2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
d) Referensi : berisi dokumen eksternal sebagai acuan
penyusunan SOP, bisa berbentuk buku, peraturan
perundang-undangan, ataupun bentuk lain sebagai bahan
pustaka.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 49
e) Langkah-langkah Prosedur : bagian ini merupakan bagian
utama yang menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk
menyelesaikan proses kerja tertentu.
f) Unit terkait : berisi unit-unit terkait dan atau prosedur terkait
dalam proses kerja tersebut. Dari kenam isi SOP
sebagaimana diuraikan di atas, dapat ditambahkan antara
lain : bagan alir, dokumen terkait.
g) Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart) :
Di dalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja
sebaiknya dalam langkah-langkah kegiatan dilengkapi
dengan diagram alir/bagan alir untuk memudahkan dalam
pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir
secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu
diagram alir makro dan diagram alir mikro.
(1) Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan
secara garis besar dari proses yang ingin kita
tingkatkan hanya mengenal satu simbol, yaitu
(2) simbul balok :
o Awal kegiatan :
o Akhir kegiatan :
o Simbol keputusan :
ya
?
Tidak
o Penghubung :
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 50
o Dokumen :
o Arsip
g. Syarat Penyusunan SOP
1) Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang
melakukan pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut.
Tim atau panitia yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas hanya
untuk menanggapi dan mengoreksi SOP tersebut. Hal tersebut
sangatlah penting karena komitmen terhadap pelaksanaan
SOP hanya diperoleh dengan adanya keterlibatan personel/unit
kerja dalam penyusunan SOP.
2) SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan.
Pelaksana atau unit kerja agar mencatat proses kegiatan dan
membuat alurnya kemudian Tim mutu diminta memberikan
tanggapan.
3) Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa
melakukan apa, dimana, kapan, dan mengapa.
4) SOP jangan menggunakan kalimat majemuk. Subjek, predikat
bdan objek SOP harus jelas.
5) SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi
pelaksana dengan bahasa yang dikenal pemakai.
6) SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk
SOP pelayanan pasien maka harus memperhatikan aspek
keselamatan, keamanan dan kenyamanan pasien. Untuk SOP
profesi harus mengacu kepada standar profesi, standar
pelayanan, mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) kesehatan, dan memperhatikan aspek
keselamatan pasien.
h. Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP
1) Evaluasi penerapan/ kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan
dengan menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah
dalam SOP. Untuk evaluasi ini dapat dilakukan dengan menilai
tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 51
Untuk evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar
tilik/check List :
a) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang
dikerjakan secara konsisten diikuti dalam pelaksanaan suatu
rangkaian kegiatan, untuk diingat, dikerjakan, dan diberi
tanda (check-mark).
b) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem managemen mutu
untuk mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
c) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
d) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah
pelaksanaan, dan memonitor SOP, bukan untuk
menggantikan SOP itu sendiri.
e) Langkah-langkah menyusun daftar tilik :
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan
identifikasi prosedur yang membutuhkan daftar tilik untuk
mempermudah pelaksanaan monitoringnya.
(1) Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut.
(2) Buat daftar kerja yang harus dilakukan.
(3) Susun urutan kerja yang harus dilakukan
(4) Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format
tertentu
(5) Lakukan uji coba
(6) Lakukan perbaikan daftar tilik
(7) Standarisasi daftar tilik
f) Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam
langkah-langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut :
Jumlah Ya
Compliance rate = __________ ______ x 100%
Jumlah ya+tidak
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 52
b) Hasil evaluasi : SOP masih tetap bisa dipergunakan atau
SOP tersebut perlu diperbaiki/direvisi. Perbaikan/revisi isi
SOP bisa dilakukan sebagian atau seluruhnya.
c) Perbaikan/revisi perlu dilakukan bila :
Alur SOP sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada.
Adanya perkembangan ilmu dan teknologi (IPTEK)
pelayanan kesehatan.
Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru
Adanya perubahan fasilitas.
d) Peraturan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun
terjadi pergantian Kepala Puskesmas.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pengertian Penilaian Kinerja Puskesmas
C. Tujuan Dan Manfaat
D. Ruang Lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas
E. Landasan Hukum
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 53
A. Gambaran Umum Puskesmas
1. Lokasi
2. Wilayah
3. Jumlah Penduduk
4. Sarana dan Prasarana
5. Sumber Daya Manusia
B. Penetapan Target Puskesmas
1. Manajemen Administras.
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial, Perkesemas
dan Pengembangan.
3. Upaya Kesehatan Perorangan.
4. Indikator Mutu
C. Pengumpulan Data Hasil Kegiatan
1. Cara Pengumpulan Data
2. Sumber Data
3. Jenis Data
4. Variabel penilaian
D. Pengolahan Data
1. Metoda Penghitungan Data
2. Penilaian Akhir Kinerja Puskesmas
E. Pelaksanaan Dan Langkah Penilaian
BAB III PENYAJIAN, ANALISIS DATA DAN IDENTIFIKASI
KESENJANGAN PENCAPAIAN HASIL CAKUPAN,
IDENTIFIKASI FAKTOR KELEMAHAN, PENDUKUNG,
PELUANG, DAN ANCAMAN MASALAH KEGIATAN
PELAYANAN KESEHATAN DAN PERUMUSAN
MASALAH ANALISIS SEBAB AKIBAT
A. Penyajian Hasil Kegiatan
B. Analisis Data Dan Identifikasi Kesenjangan Pencapaian Hasil
Cakupan.
C. Identifikasi Faktor Kelemahan, Pendukung, Peluang, Dan
Ancaman Masalah Kegiatan Pelayanan Kesehatan
D. Perumusan Masalah
BAB IV PEMBINAAN PENILAIAN KINERJA
A. Rekapitulasi Perhitungan Cakupan Komponen Kegiatan
Kinerja Puskesmas
B. Pembinaan Dinas Keshatan Kabupaten
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 54
BAB IV PENUTUP
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 55
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu
dilakukan sosialisasi dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit
maka untuk melaksanakan SOP tersebut perlu dilakukan pelatihan.
e. Pencatatan Dokumen, Distribusi dan Penarikan Dokumen
Kepala Puskesmas menunjuk salah satu anggota Tim Mutu/Tim
Akreditasi sebagai petugas pengendali dokumen.
Petugas tersebut bertanggung jawab atas :
a. Penomoran Dokumen
1) Tata cara penomoran dokumen
Penomoran diatur pada kebijakan pengendalian dokumen,
dngan ketentuan :
a) Semua dokumen harus diberi nomor,
b) Puskesmas agar membuat kebijakan tentang pemberian
nomor sesuai dengan tata naskah yang dijadikan pedoman,
c) Pemberian nomor mengikuti tata naskah Puskesmas, atau
ketentuan penomoran (bisa menggunakan garis miring atau
dengan sistem digit).
d) Pemberian nomor sebaiknya dilakukan secara terpusat.
2) Pencatatan dalam Daftar Dokumen Eksternal atau Internal
3) Menyerahkan dokumen kepada pengusul untuk menggandakan
4) Mendistribusikan dokumen yang sudah diberi stempel
terkendali
a) Tata cara pendistribusian dokumen
(1) Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan
dokumen kepada unit upaya atau elaksana yang
memerlukan dokumen tersebut agar dapat digunakan
sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatannya.
Kegiatan ini dilakukan oleh tim mutu atau bagian Tata
Usaha Puskesmas sesuai pedoman tata naskah.
(2) Distribusi harus memakai ekspedisi dan/atau formulir
tanda terima
(3) Distribusi dokumen bisa hanya untuk unit kerja tertentu
tetapi bisa juga untuk seluruh unit kerja lainnya.
(4) Bagi Puskesmas yang sudah menggunakan e-file maka
distribusi dokumen bisa melalui jejaring area lokal, dan
diatur kewenangan otoritas di setiap unit kerja, sehingga
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 56
unit kerja dapat mengetahui batas kewenangan dalam
membuka dokumen.
5) Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen
pengganti serta mengisi format usulan penambahan/penarikan
dokumen.
6) Mengarsipkan dokumen induk yang sudah tidak berlaku dengan
membubuhkan stempel “Kedaluwarsa” dan kemudian
menyimpan dokumen tersebut selama 2 (dua) tahun.
7) Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
f. Tata cara penyimpanan dokumen
1. Dokumen asli (master dokumen yang sudah dinomori dan sudah
ditandatangani) agar disimpan di sekretariat Tim Akreditasi
Puskesmas atau bagian Tata Usaha Puskesmas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di organisasi tersebut tentang tata cara
pengarsipan dokumen yang diatur dalam pedoman / tata naskah.
Penyimpanan dokumen yang asli harus rapi, sesuai metode
pengarsipan sehingga mudah dicari kembali bila diperlukan.
2. Dokumen fotocopy disimpan di masing-masing unit upaya
Puskesmas, dimana dokumen tersebut dipergunakan. Bila tidak
berlaku lagi atau tidak dipergunakan maka unit kerja wajib
mengembalikan dokumen yang sudah tidak berlaku tersebut ke
sekertariat Tim mutu atau Bagian Tata Usaha sehingga di unit
kerja hanya ada dokumen yang masih berlaku saja. Sekretariat
Tim Mutu atau Bagian Tata Usaha Puskesmas dapat
memusnahkan fotocopy dokumen yang tidak berlaku tersebut,
namun untuk dokumen yang asli agar tetap disimpan, dengan lama
penyimpanan sesuai ketentuan dalam ketentuan retensi dokumen
yang berlaku di UPTD Puskesmas Japah.
3. Dokumen di unit upaya Puskesmas harus diletakkan di tempat
yang mudah dilihat, mudah diambil, dan mudah dibaca oleh
pelaksana.
g. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan di dalam pencarian dokumen akreditasi
Puskesmas dikelompokkan masing-masing Bab/ kelompok pelayanan/
UKM dengan diurutkan setiap urutan kriteria dan elemen penilaian,
dan diberikan daftar secara berurutan.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 57
h. Revisi atau perubahan dokumen
1. Dilakukan setelah proses pengkajian serta harus mendapat
pengesahan sesuai pejabat yang berwenang.
2. Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan
3. Isi revisi atau perubahan harus tercatat pada riwayat perubahan
dokumen
4. Tanggal terbit pada sudut kanan atas cover merupakan tanggal
terbit dokumen terkini (untuk dokumen selain kebijakan dan SOP).
J. Rekam Implementasi
1. Rekam implementasi adalah dokumen yang menjadi bukti obyektif dari
kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai sesuai kegiatan yang
direncanakan.
2. Catatan/ rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga
harus dikendalikan. Organisasi harus menetapkan SOP
terdokumentasi untuk mendefinisikan pengendalian yang diperlukan
untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, lama
simpan dan permusnahan. Catatan/ rekam implementasi harus dapat
terbaca, segera dapat teridentifikasi dan dapat diakses kembali.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 58
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 59
BAB IV
PENUTUP
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 60
LAMPIRAN
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 61
1. Kerangka Acuan Program dan Kegiatan
Revisi Ke :
Berlaku Tgl :
Disahkan
Kepala UPTD Puskesmas Japah
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 62
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JAPAH
Jl. Japah-Japah No. Telp. 0296 4319544
Email: japahpuskesmas@gmail.com Kode Pos: 58257
I. Pendahuluan
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas terdiri dari
pelayanan di dalam gedung yaitu di poli gigi dan pelayanan luar gedung
yaitu program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dan Usaha
Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM). Masalah kesehatan gigi yang
paling banyak ditemukan adalah karies gigi, hal ini terjadi karena
kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya
kesehatan gigi dan mulut dari mulai bayi dalam kandungan sampai tua
(life sicle).
Program UKGM merupakan program kesehatan gigi dan mulut yang
ditujukan untuk masyarakat terutama pada kelompok rawan/resiko
tinggi, yang termasuk kelompok rawan tersebut adalah : Ibu Hamil,
Balita, Anak Pra Sekolah dan Lansia.
Pelaksanaan kegiatan program UKGM dilaksanakan sesuai visi
Puskesmas x yaitu memberikan pelayanan kesehatan paripurna melalui
pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan, pemberian
pelayanan yang cepat dan tepat sasaran sesuai dengan tata nilai UPT
Puskesmas X yang telah ditetapkan yaitu Cekatan, Informatif,
Profesional, Akurat, Handal, Optimal, Responsif, efektif
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 63
yang telah diperiksa kesehatan gigi dan mulut 20%.
Berdasarkan data tersebut di atas maka disusunlah kerangka acuan
program Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM) Puskesmas X
tahun 2017 yang disusun berdasarkan RUK/RPK Puskesmas x tahun
2017.
III. Tujuan:
A. Tujuan umum: meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya kesehatan gigi dan mulut di masyarakat khususnya
pada kelompok rawan.
B. Tujuan khusus:
1. Meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada ibu
hamil
2. Meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan
mulut pada anak para sekolah
A Pemeriksaan Penyuluhan
Kesehatan gigi
Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
dan mulut Ibu
Hamil Rujukan
B Pemeriksaan Penyuluhan
Kesehatan gigi dan
Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
mulut anak pra
sekolah Sikat gigi bersama
Rujukan
C Pemeriksaan Penyuluhan
Kesehatan gigi dan
Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
mulut Lansia
Rujukan
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 64
No Kegiatan Pelaksana Lintas program Lintas sektor Ket
Pokok Program terkait terkait
UKGM
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 65
an bahan kes. Gigi & Kurang
penyuluh Mulut pada
an anak yang
BGM dan Gizi
- Menyiapkan Kurang
alat
pemeriksaan
kes. Gigi &
Mulut
- Membuat
laporan
kegiatan
VI. SASARAN
a. Anak Pra Sekolah
b. Ibu Hamil
c. Masyarakat Lanjut Usia
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 66
VII. JADWAL KEGIATAN (GAMBARKAN DALAM BAGAN Gantt untuk
rencana satu tahun)
2016 2017
No Kegiata No De Ja Fe Ma Ap Me Ju Jul Ag Se Ok No De
n v s n b r r i n s p t v s
1 Pemeriksaa X x X X X x x X x x x x X
n Kesehatan
gigi dan
mulut Ibu
2 Pemeriksaan X x X X X x x X x x x x X
Kesehatan gigi dan
mulut anak pra
sekolah
3 Pemeriksaan X x X X X x x X x x x x X
Kesehatan gigi dan
mulut Lansia
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 67
2. Contoh Surat Keputusan
Surat Keputusan
..................................................
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Japah
Nama
NIP. ...............................
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 68
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JAPAH
Jl. Japah-Japah No. Telp. 0296 4319544
Email : japahpuskesmas@gmail.com Kode Pos: 58257
NOMOR : SK/KMP/015/I/2022
TENTANG
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 69
ada Dinas Kesehatan Kabupaten Blora;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS JAPAH TENTANG
PENUNJUKAN PJ UKM PUSKESMAS JAPAH MENUNJUK
KESATU : PJ UKM DI PUSKESMAS JAPAH
Nama :
NIP :
Pangkat/gol :
Unit jabatan :
KEDUA : Unit Organisasi :
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya,
maka akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya,
Ditetapkan di : ………………...
Pada tanggal : .........................
:
Kepala UPTD Puskesmas Japah,
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 70
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS
NOMOR : ....................................
TANGGAL : ...................................
TENTANG : .....................................
(JUDUL LAMPIRAN)
1. ...........................
2. ...............................
3. ...............................
4. dst. ......................
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 71
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JAPAH
Jl. Japah-Japah No. Telp. 0296 4319544
Email : japahpuskesmas@gmail.com Kode Pos: 58257
Surat Keputusan
..................................................
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Japah
Nama
NIP. ...............................
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 72
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JAPAH
Jl. Japah-Japah No. Telp. 0296 4319544
Email : japahpuskesmas@gmail.com Kode Pos: 58257
Nomor : SK/UKM/05/I/2020......
TENTANG
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 73
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan : …………...
Pada tanggal : …………….
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 74
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS
NOMOR : ....................................
TANGGAL : ...................................
TENTANG : .....................................
1. Langsung :
a. Pertemuan lintas sektor (Lokmin linsek) 4 kali setahun di Puskesmas;
b. Kegiatan UKM
c. Informasi langsung dari masyarakat
2. Tidak Langsung :
a. Kotak Saran
b. Surat edaran
c. Papan Informasi Puskesmas
d. Leaflet
e. Banner
f. Buku kritik dan saran
3. Survey :
a. Survey Identifikasi Kebutuhan dan Harapan
b. Survey Mawas Diri
c. Survey Kepuasan Pelanggan ( dilakukan 2 kali dalam setahun )
4. Media Sosial :
a. Facebook ( Puskesmas Japah )
b. Instagram ( @puskesmasJapah )
c. Telphone ( 0811295006 )
d. Email ( Japahpuskesmas@yahoo.com )
e. Blog ( www.puskesmasJapah.blogspot.com )
f. Media player
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 75
3. Contoh SOP
Nomor : SOP/UKP/70/X/2019
Revisi ke : 03
Berlaku Tanggal : 01 November 2022
Disahkan
Kepala UPTD Puskesmas Japah
UPTDEmail: japahpuskesmas@gmail.com
PUSKESMAS JAPAH
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 76
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
BERESIKO TINGI
No. Dok. : SOP/UKP/70/X/2019
No. revisi : 03
SOP Tgl Terbit : 01 November 2022
Halaman : ½
Anita Kusumaningrum,
UPTD PUSKESMAS SST.Keb., Bdn
JAPAH NIP: 19770527 200604 2
015
1. Pengertian Pemeriksaan laboratorium yang beresiko tinggi adalah
pemeriksaan yang dilakukan pada sampel yang mudah
menularkan mikroorganisme apabila cara pemeriksaannya tidak
sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 77
6. Diagram Alir
Menggunakan
APD
Cuci tangan
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 78
11. Daftar Tilik
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
BERESIKO TINGGI
No. Dok. : SOP/UKP/70/X/2019
No. revisi : 03
Daftar Tgl Terbit : 01 November 2022
Halaman : 1/1
Tilik
Unit:………………………………………………………………………....
Nama Petugas:…………………………………………………………….
Tanggal Pelaksanaan:……………………………………………….......
………………………
NIP:………………......
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 79
4. Contoh Pedoman Manual Mutu
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 80
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas
dalam membangun sistem manajemen mutu baik untuk
penyelenggaraan UKM maupun untuk penyelenggaraan
pelayanan klinis.
D. Landasan hukum dan acuan:
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman
mutu ini adalah: (sebutkan peraturan yang terkait dengan
Puskesmas).
Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini
adalah: standar akreditasi puskesmas.
E. Istilah dan definisi (urutkan sesuai abjad):
1. Dokumen
2. Efektivitas
3. Efisiensi
4. Kebijakan mutu
5. Kepuasan pelanggan
6. Koreksi
7. Pedoman mutu
8. Perencanaan mutu
9. Pasien
10. Pelanggan
11. Prasarana
12. Proses
13. Rekaman
14. Sarana
15. Sasaran mutu
16. Tindakan korektif
17. Tindakan preventif
18. dsb (sesuai kebutuhan)
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 81
Puskesmas X menetapkan, mendokumentasikan, memelihara sistem
manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas.
Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan
pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan
kepada masyarakat
baik penyelenggaraan upaya Puskesmas maupun pelayananan
klinis, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses
dalam penyelenggaraan pelayananan, kejelasan penanggung jawab,
penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri
mulai dari perencanaan yang berdasar kebutuhan
masyarakat/pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang disusun,
pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap proses pelayanan
dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya
penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian dokumen:
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu
yang disusun meliputi: Dokumen level 1: Kebijakan, dokumen level 2:
pedoman/manual, dokumen level 3: standar prosedur operasional,
dan dokumen level 4: rekaman- rekaman sebagai catatan sebagai
akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur. (Jelaskan
bagaimana pengendalian dokumen di Puskesmas: proses
penyusunan dokumen, pengesahan, penomoran, pemberlakukan,
distribusi, penyimpanan, pencarian kembali, proses penarikan
dokumen yang kadaluwarsa, dsb). C. Pengendalian rekam
implementasi (jelaskan bagaimana pengendalian rekam implementasi
di Puskesmas).
C. Pengendalian rekaman yaitu semua dokumen yang merupakan
rekaman yang disimpan di galeri yang dikendalikan oleh Admen.
Contoh rekam implementasi adalah Notulen ( Notulen Mutu, Admen,
UKM, UKP, Minlok Bulanan, Minlok Linsek, Apel ), hasil analisa, hasil
evalusi, dan tindak lanjut, lembar monitoring, lembar kuesioner,
intrumen, ceklist dll.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 82
III. Tanggung jawab manajemen:
A. Komitmen manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu,
penanggung jawab upaya, penanggung jawab pelayanan klinis, dan
seluruh karyawan Puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan
seluruh persyaratan yang ada pada manual mutu ini.
B. Fokus pada sasaran/pasien:
Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas dilakukan dengan
berfokus pada pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi
kebutuhan dan harapan pelanggan, perencanaan penyelenggaraan
upaya Puskesmas dan pelayanan klinis, pelaksanaan pelayanan,
monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan.
C. Kebijakan mutu:
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan
yang berfokus pada pelanggan, memperhatikan keselamatan
pelanggan, dan melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan.
Kebijakanmutu dituangkan dalam surat keputusan Kepala Puskesmas
yang meliputi kebijakan mutu pelayanan klinis dan kebijakan mutu
pelayanan UKM.
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran
Kinerja/ Mutu.
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar
pelayanan minimal yang meliputi indikator-indikator pelayanan klinis,
indikator penyelenggaraan upaya Puskesmas. Perencanaan disusun
dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan
kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja
yang ditetapkan. Perencanaan mutu Puskesmas dan keselamatan
pasien berisi program- program kegiatan peningkatan mutu yang
meliputi:
1. Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM maupun UKP.
2. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien.
3. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas.
4. Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga.
5. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien.
6. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium.
7. Peningkatan mutu pelayanan obat.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 83
8. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan
pasien.
E. Tanggung jawab, wewenang (jelaskan tangung jawab dan wewenang
mulai dari Kepala, wakil manajemen mutu/penanggung jawab mutu,
penanggung jawab UKM, tanggung jawab pelayanan klinis, dan
seluruh karyawan dalam peningkatan mutu.
F. Wakil manajemen mutu/Penanggung jawab manajemen mutu
Kepala Puskesmas menunjuk seorang wakil manajemen mutu yang
bertanggung jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di
Puskesmas:
1. Memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan,
diimplementasikan, dan dipelihara
2. Melaporkan kepada manajemen kinerja dari sistem manajemen
mutu dan kinerja pelayanan
3. Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan
harapan sasaran/pasien G. Komunikasi internal
G. Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (mini
lokakarya), pertemuan, diskusi, email, sms, memo dan media lain
yang tepat untuk melakukan komunikasi.
IV. Tinjauan Manajemen:
A. Umum: Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam
setahun.
B. Masukan tinjauan manajemen meliputi:
1. Hasil audit
2. Umpan balik pelanggan
3. Kinerja pelayanan, baik kinerja hasil maupun proses
4. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
5. Tindak lanjut tehadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
6. Kebijakan mutu dan kebijakan pelayanan UKP dan kebijakan
penyelenggaraan UKM
7. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen
mutu, sistem pelayanan UKP dan penyelenggaraan kegiatan UKM
C. Luaran tinjauan: Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah
1. Peningkatan efektivitas sistem manajemen mutu dan sistem
pelayanan UKP dan sistem penyelenggaraan kegiatan UKM
2. Peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan,
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 84
3. Identifikasi perubahan- perubahan yang perlu dilakukan baik pada
sistem manajemen mutu, sistem pelayanan UKP dan sistem
penyelenggaraan kegiatan UKM
4. Penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan untuk
melaksanakan tindak lanjut perbaikan
V. Manajemen sumber daya:
A. Penyediaan sumber daya
Kepala Puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas.
Penyediaan sumber daya meliputi: (baik untuk penyelenggaraan UKM
maupun pelayanan klinis).
B. Manajemen sumber daya manusia
Penyediaan sumber daya manusis, proses rekrutmen, proses
kredensial, proses pelatihan dan peningkatan kometensi.
C. Infrastruktur (jelaskan pengelolaan infrastruktur yang harus
dilakukan).
D. Lingkungan kerja (jelaskan bagaimana upaya memelihara lingkungan
kerja tetap aman, hijau, dan bersih, serta mengupayakan
penghematan).
VI. Penyelenggaraan Pelayanan:
A. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM):
1. Perencanaan UKM, akses, dan pengukurankinerja
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraanupaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajibansasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jikaada)
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan Sasaran Kinerja UKM:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 85
2) Kepuasan pelanggan
3) Audit internal
4) Penilaian kinerja Puskesmas
a). Pemantauan dan pengukuranproses
b). Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidaksesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
B. Pelayanan klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan):
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yangdibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayananklinis:
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekam
medis, dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatanpasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1). Kepuasan pelanggan
2). Audit internal
3). Pemantauan dan pengukuran proses,kinerja
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 86
4). Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidaksesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
VII. Penutup
Lampiran (jika ada)
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 87
5. Contoh Undangan
Japah,.......................
Nomor : Kepada
Lampiran : di-
Perihal : ...............................................
....................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
................ ..........................................................................................
........................ ...................................................................................
............................... ...........................................................................
.......................................
NAMA
1. ............................;
2. ............................;
3. .........................…
6. Contoh Surat Perjanjian
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 88
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JAPAH
Jl. Japah-Japah No. Telp. 0296 4319544
Email : japahpuskesmas@gmail.com Kode Pos: 58257
SURAT PERJANJIAN
Nomor : ……/….........../................
TENTANG
....................................
Pada hari ini ..........., Tanggal ........, Bulan ........., dan Tahun ............,
bertempat di ............., kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama ......................................................................................................
.........................................................................................................PIHAK I
2. Nama.......................................................................................................
........................................................................................................PIHAK II
Pasal...
...............................................................................................(isi perjanjian)
Pasal...
...............................................................................................(isi perjanjian)
Penutup
Surat perjanjian ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak, pada hari dan
tanggal tersebut di atas.
PIHAK II PIHAK I
MATERAI
NAMA NAMA
Pangkat Pangkat
NIP NIP
Saksi-saksi :
1. ...................(tanda tangan)
2. ...................(tanda tangan)
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 89
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JAPAH
Jl. Japah-Japah No. Telp. 0296 4319544
Email : japahpuskesmas@gmail.com Kode Pos: 58257
Nomor : ...............................................
Dasar : …………………………………………..…………………………
MENUGASKAN :
Kepada : 1. Nama :
Panggat/ gol :
NIP :
Jabatan :
2. dst
Untuk : 1. …………………………………………..………………………
2. ………………………..
…………………………………………
3. …………….……………………………………………………
Ditetapkan di : Japah
NAMA
Tembusan :
b. ……………………………..
c. ……………………………..
d. ……………………………..
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 90
8. Contoh Surat Kuasa
SURAT KUASA
Nomor : ………...........................
Nama : ...................................................................................
Jabatan : ...................................................................................
MEMBERI KUASA
Kepada :
Nama : ...................................................................................
NIP :.....................................................................................
Jabatan : ...................................................................................
Untuk :
...........................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
Japah, …………
NAMA NAMA
Pangkat Pangkat
NIP NIP
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 91
9. Contoh Surat Keterangan Melaksanakan Tugas
Nomor :...........................
Nama : ........................................................................................
NIP : ........................................................................................
Pangkat/Gol : ........................................................................................
Jabatan : ........................................................................................
Nama : ........................................................................................
NIP : ........................................................................................
Pangkat/Gol : ........................................................................................
Jabatan: ................................................................................................
Japah,
NAMA
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 92
10. Contoh Surat Keterangan
SURAT KETERANGAN
Nomor : ………............................
Nama : ........................................................................................
NIP : ........................................................................................
Pangkat/Gol : ........................................................................................
Jabatan : ........................................................................................
Nama : ........................................................................................
NIP : ........................................................................................
Pangkat/Gol : ........................................................................................
Jabatan : ........................................................................................
Maksud : ........................................................................................
Japah,
NAMA
Tembusan :
1. .............................................
2. .............................................
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 93
11. Contoh Surat Permohonan Ijin
Nomor : ……….............................
Nama : .............................................................................
NIP : .............................................................................
Pangkat/Gol : .............................................................................
Hari :
Tanggal :
Pangkat/Gol : .......................................................................................
(...............Jam............Menit)
Japah,
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 94
NAMA NAMA
Pangkat
NIP
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 95
Blora, Tgl 4 Oktober 2019
Kepada
Yth. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Blora
di
BLORA
SRI PURWATI,S.Tr.Keb
NIP. 19760914 200604 20
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 96
dr. RETNA WUWUH NUGRA
NIP : 19711213 200604 2
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JAPAH
Jl. Japah-Japah No. Telp. 0296 4319544
Email : japahpuskesmas@gmail.com Kode Pos: 58257
Nomor : …………...........................
Nama : ..............................................................................
NIP : ..............................................................................
Pangkat/Gol : ..............................................................................
Jabatan : ..............................................................................
Demikian Surat Ijin Cuti Tahunan ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Japah,
NAMA
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 97
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JAPAH
Jl. Japah-Japah No. Telp. 0296 4319544
Email : japahpuskesmas@gmail.com Kode Pos: 58257
Nomor : ……….............................
Nama : ..............................................................................
NIP : ..............................................................................
Pangkat/Gol : ..............................................................................
Jabatan : ..............................................................................
Demikian Surat Ijin Cuti bersalin ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Japah,
NAMA
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 98
12. Contoh Surat Rekomendasi
REKOMENDASI................................
Nomor : ………….............................
.................................................................................................................
..........
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
a. ..........................................................................................................
b. ……………………………………………………………………………
…………............................................................................................
..................................................................................................................
.........
...........................................................................................................................
............................................................................................................................
............
Japah,
NAMA
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 99
13. Contoh Surat Pengantar
Japah,
Kepada
Yth .................................
di- .............................
SURAT PENGANTAR
Nomor : ............................
N
Jenis Yang Dikirim Banyaknya Keterangan
o
1 2 3 4
1.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 100
14. Contoh Notulen
NOTULEN
Sidang/Rapat : ..............................................................................
Hari/Tanggal : ..............................................................................
Acara : 1.
2. dst
3. penutup
Ketua : .............................................................................
Sektetaris : .............................................................................
Pencatatat : .............................................................................
2. dst
: 2. dst
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 101
PIMPINAN PERTEMUAN
NAMA JABATAN
NAMA
NIP
LAPORAN
TENTANG
..............................................
I. Pendahuluan
A. Umum/Latar Belakang
B. Landasan Hukum
C. Maksud dan Tujuan
V. Penutup
Dibuat di : Japah
Pada Tanggal:
Nama Jabatan
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 102
NAMA
Pangkat
NIP
SURAT PANGGILAN
Japah,
Nomor : Kepada
Sifat : Yth. ……………………………………..
Lampiran : …………………………………………...
Perihal : di-
………………………………
…...
…………………………………………………………………………………..pada
Hari : ……………………………………………………
Tanggal : ……………………………………………………
Pukul : ……………………………………………………
Tempat : ……………………………………………………
Kepada : ……………………………………………………
Alamat : ……………………………………………………
Untuk : ……………………………………………………
……………………………………………………………...…
…….
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 103
Kepala Puskesmas Japah
NAMA
LEMBAR DISPOSISI
Surat dar Diterima tan
i : ggal :
No. Surat No. Agenda
: :
Tgl. Sura Sifat
t : :
Perihal
:
Diteruska Diteruskan k
n kepada 2.
epada Sdr : l
Proses
Sdr : ebih lanj
1. ut
2. 3. Koordina
3. si/konfir
masi
4. …………
………
…...........
.............
……………
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 104
……………
……………
….
Catatan : N
a
m
a
j
a
b
a
t
a
n
P
a
r
a
f
d
a
n
t
a
n
g
g
a
l
N
a
m
a
P
e
j
a
b
a
t
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 105
Rapat
PEMERINTAH KABUPATEN BL
UPTD PUSKESMAS
Jl. Japah-Japah No. Telp.
Email : japahpuskesmas@gmail.com
Hari/ Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Acara :
1
2
3
d
s
t
Japah
NAMA JABATAN
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 106
19. Contoh Berita Acara
BERITA ACARA
Nomor : / /
Dibuat di Japah
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 107
PEDOMAN
PELAYANAN LANSIA
DI ERA KEBIASAAN BARU
Revisi Ke : 00
Disahkan Oleh :
NIP.
BAB I
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 108
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan struktur penduduk tua (Aging
Population), dimana populasi lanjut usia (lansia) saat ini diproyeksikan
sebesar 27,08 juta jiwa atau 9,99% dari total penduduk Indonesia.
Permasalahan kesehatan pada populasi lansia antara lain sebanyak
63.5% lansia menderita Hipertensi, 5.7% lansia dengan Diabetes Mellitus,
4.5% lansia dengan Penyakit Jantung, 4.4% lansia dengan Stroke, 0.8%
lansia dengan Gangguan Ginjal dan 0.4% lansia menderita Kanker
(Riskesdas 2018).
Pada era pandemi saat ini, kelompok lansia merupakan kelompok
yang paling berisiko mengalami keparahan/morbiditas dan mortalitas
akibat penyakit Covid-19. Data mortalitas akibat Covid-19 di beberapa
negara lain menunjukkan peningkatan seiring dengan meningkatnya usia,
seperti di Tiongkok jumlah kematian pada populasi usia 60-69 tahun
sebesar 3.6%, pada usia 70-79 tahun sebesar 8% dan pada usia lebih
dari 80 tahun sebanyak 14.8%. Hal ini dikarenakan pasien lansia
(geriatric) umumnya memiliki berbagai komorbiditas, seperti penyakit
kardiovaskular, penyakit kencing manis, penyakit pernapasan kronik,
hipertensi dan lain-lain.
Hal ini senada dengan Indonesia, dimana angka mortalitasnya
meningkat seiring dengan meningkatnya usia yaitu pada populasi usia 45-
54 tahun adalah 8%, 55-64 tahun 14% dan 65 tahun ke atas 22%. Untuk
itu pencegahan penularan melalui upaya promotif dan preventif kepada
kelompok lansia sangat penting dilakukan, baik di tingkat keluarga,
masyarakat dan fasilitas Kesehatan. Selain pencegahan penularan
corona virus kepada kelompok lansia, perlu juga diantisipasi dampak dari
kebijakan pembatasan sosial terhadap kesehatan lansia, seperti
kesehatan mental dan kognitif lansia, meningkatnya jumlah lansia yang
menderita penyakit kronik serta meningkatnya angka komplikasi penyakit
kronik dan jumlah lansia yang mengalami ketergantungan karena akses
terhadap layanan kesehatan yang terhambat.
Lansia sebagai kelompok rentan tentu saja sangat membutuhkan
dukungan dari keluarga dan masyarakat agar kesehatan dan kualitas
hidup lansia selama masa pandemi Covid-19 dapat tetap terjaga
seoptimal mungkin. Untuk itu perlu disusun suatu pedoman yang menjadi
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 109
acuan bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Japah dalam melakukan
pelayanan kesehatan bagi lansia pada era pandemi Covid-19, dengan
prioritas pada layanan promotif dan preventif.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan dalam pelayanan kesehatan bagi lansia di
tingkat keluarga, masyarakat dan Puskesmas Japah pada masa
pandemi Covid-19.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan pemahaman tentang :
1. Meningkatkan kesadaran para usia lanjut untuk membina sendiri
kesehatannya, baik kesehatan fisik dan psikologis.
2. Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga dan
masyarakat dalam mengatasi kesehatan usia lanjut.
3. Meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan kesehatan usia
lanjut.
4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut di UPTD
Puskesmas Japah
C. Sasaran
a. Tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Japah.
b. Pengelola program Kesehatan Lansia di UPTD Puskesmas Japah.
c. Pendamping lansia (Keluarga, Kader, Relawan, Petugas Sosial/Panti)
dan lansia.
d. Lintas sektor terkait.
D. Ruang Lingkup
Pedoman ini diterapkan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Japah
E. Batasan Operasional
Lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas.
Lanjut usia didefinisikan sebagai penurunan, kelemahan, meningkatnya
kerentanan terhadap berbagai penyakit dan perubahan lingkungan,
hilangnya mobilitas dan ketangkasan serta perubahan fisiologis yang
terkait dengan usia.
BAB II
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 110
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan dan penjadwalan program lansia dikoordinir oleh
penanggungjawab program lansia sesuai dengan kesepakatan.
C. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan program lansia disepakati serta
disusun bersama dengan pelaksana dan lintas sektor terkait mulai bulan
Januari sampai dengan Desember .
BAB III
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 111
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Pelayanan Lansia di UPTD puskesmas dilaksanakan oleh petugas
program dengan Ruangan
U Ruang PU 1
Pendaftaran
Ruang PU 2 (Ramah Anak,
Disabilitas dan Santun Lansia)
Ruang Tunggu RJ
Pengkajian
P2
Farmasi
MTBS
Gizi IVA
Imunisasi
Fisioterapi S KIA
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 112
9. Poster: 6 buah
10. Flipchart : 1 buah
11. Buku register/laporan IVA : 1 buah
12. Instrumen set IVA : 2 set
13. Meja Gynekologi 1 Buah
14. Alat ukur GCU 1 Buah
15. Body fat analyzer 1 buah
16. KIE PTM 2 buah
17. Set pemeriksaan telinga / serumen 1 set
18. Garputala 1 buah .
19. Timbangan injak 1 buah
20. Troli : 1 buah
BAB IV
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 113
TATA LAKSANA PELAYANAN
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 114
b. Mensosialisasikan pendaftaran online melalui Jejaring Puskesmas
untuk selanjutnya disampaikan oleh bidan desa kepada
masyarakat di desa binaannya.
c. Tenaga kesehatan mengedukasi lansia untuk tetap menggunakan
masker selama diruang pemeriksaan dan ruang tunggu. Edukasi
dilakukan dengan sabar dan sesuai kondisi/kemampuan lansia
menangkap informasi.
d. Ruang rawat inap bagi pasien lansia dipisahkan dengan ruang
rawat inap pasien lainnya.
e. Tenaga kesehatan yang bisa melayani lansia adalah yang sehat.
f. Bila memungkinkan bagi lansia atau pendamping lansia yang
mempunyai HP/Telp bisa berkonsultasi lewat SMS/WA/Telp ke
nomor admin Puskesmas untuk selanjutnya diteruskan kepada
tenaga kesehatan terkait.
4. Pengaturan pelayanan farmasi:
Obat rutin bagi pasien lansia yang memiliki penyakit kronis/
degeneratif dengan pengobatan jangka Panjang dapat diberikan untuk
2 bulan sesuai Surat Edaran Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan
BPJS No. 14 Tahun 2020 tentang Pelayanan Kesehatan bagi Peserta
JKN Selama Masa Pencegahan Covid-19.
Bagi lansia dengan resiko tinggi, obat dapat dititipkan kepada
Bidan Desa tempat domisili lansia tersebut, dengan catatan lansia
sudah melakukan pemeriksaan sebelumnya atau bidan desa
melakukan kunjungan rumah lansia dengan resiko tinggi kemudian
melaporkan keadaan lansia kepada dokter untuk segera
ditindaklanjuti (baik itu pemberian obat maupun pemeriksaan langsung
ke Puskesmas).
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 115
dinilai memungkinkan dengan memperhatikan aturan dan komando
Pemerintah, baik Pusat maupun daerah, dengan penerapan protokol
pencegahan penularan Covid-19.
2. Selama penundaan posyandu lansia dan kelas lansia, optimalisasi
peran kader dalam pemantauan kesehatan lansia dengan komunikasi
jarak jauh kepada lansia atau keluarga/pendamping lansia, misalnya
WhatsApp atau SMS.
3. Pemantauan kesehatan lansia oleh kader yang dapat dilakukan antara
lain berupa pemantauan kondisi kesehatan lansia secara umum dan
keluhan terkait kesehatan bila ada dan edukasi informasi kesehatan
dan gizi dibawah pembinaan tenaga kesehatan puskesmas (bina
wilayah).
4. Jika pada pemantauan kesehatan lansia oleh kader tersebut
ditemukan keluhan dan atau masalah kesehatan, maka kader dapat
melaporkan kepada tenaga kesehatan puskesmas untuk ditindaklanjuti
oleh tenaga kesehatan, bila perlu dengan melakukan kunjungan
rumah.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 116
kesehatan, penyediaan dan pemanfaatan jaringan telekomunikasi untuk
pemantauan kesehatan lansia, dan kegiatan lainnya.
BAB V
LOGISTIK
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 117
Kebutuhan logistik untuk pelaksanaan pelayanan di dalam gedung di
Ruang Santun Lansia, Ramah Anak dan Disabilitas) Puskesmas Japah
direncanakan dalam Perencanaan Puskesmas. Pengadaan logistik berasal
dari pengadaan logistik Bendahara Barang Puskesmas Japah. Untuk
pengadaan logistik, petugas pelayanan setiap awal tahun membuat
pengajuan logistik yang dibutuhkan.
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksaan kegiatan program Lansia di
luar gedung direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program
dan lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 118
Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk
mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien.
Untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran
terhadap sasaran-sasaran keselamatan pasien. Indikator pengukuran
sasaran keselamatan pasien baik di dalam maupun di luar gedung pada
Program Lansia ialah sebagai berikut:
1. Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi efektif
3. Pengurangan terjadinya risiko infeksi di puskesmas
a. Dalam pelaksanaan kegiatan perlu penerapan protokol kesehatan
pencegahan Covid-19 dengan mengatur persiapan kegiatan dengan
minimal resiko penularan / penyebaran Covid-19.
b. Keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi resiko terhadap
kemungkinan yang dapat terjadi saat pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan resiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap
kegiatan yang akan dilaksanakan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 119
Untuk keamanan dan kenyamanan bagi setiap petugas yang
memberikan pelayanan kesehatan, terutama untuk mencegah tertularnya
Covid-19 dan penyakit lainnya, maka petugas dalam melaksanakan
pelayanan diwajibkan memperhatikaan keamanan diri dengan menerapkan
prinsip PPI.
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan perlu
diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dengan pengunaan
APD dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 saat
pelaksanaan kegiatan Program Lansia serta melakukan identifikasi resiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi saat pelaksanaan kegiatan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 120
Pelaksanaan kegiatan Program Lansia dimonitor dan dievaluasi
dengan menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
Indikator tersebut dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
BAB IX
PENUTUP
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 121
Lansia merupakan kelompok rentan yang sangat berisiko terhadap
morbiditas dan mortalitas akibat Covid-19, karena lansia mayoritas memiliki
penyakit kronis/degeneratif sebagai penyakit komorbid. Oleh karena itu
pelayana kesehatan lansia di tingkat masyarakat dan di fasiitas kesehatan
haruslah menjadi prioritas. Para lansia membutuhkan kemudahan akses dan
keamanan dalam mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas dan
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lansia tersebut.
Diharapkan pedoman ini dapat memenuhi terlaksananya pelayanan
kesehatan yang berkualitas, mudah diakses, aman dan memberikan
perlindungan bagi lansia dengan tetap memenuhi prinsip PPI dalam rangka
pencegahan penularan Covid-19 bagi lansia di UPTD Puskesmas Japah.
REFERENSI
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 122
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 123
PANDUAN
PELAYANAN LANSIA DI ERA PANDEMI
Revisi Ke : 00
Disahkan Oleh :
NIP.
BAB I
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 124
DEFINISI
BAB II
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 125
RUANG LINGKUP
BAB III
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 126
TATA LAKSANA
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 127
12. Lansia yang mempunyai penyakit kronis (seperti Hipertensi, Diabetes
atau penyakit menahun lainya) dapat melakukan pemantauan
kesehatan mandiri di rumah menggunakan alat 10 kesehatan
sederhana, seperti alat tensimeter digital, thermometer digital, alat cek
darah sederhana. Selain itu pastikan obat-obatan rutin yang harus
diminum setiap hari dalam jangka waktu lama tetap cukup
persediaannya di rumah.
13. Lansia dianjurkan untuk tidak pergi berobat ke Puskesmas atau ke
Rumah Sakit, kecuali mengalami tanda-tanda kegawatdaruratan,
meliputi:
a. Perubahan kesadaran (bicara meracau, tidak nyambung, lebih
sering mengantuk, tiba-tiba mengompol).
b. Nyeri dada yang memberat.
c. Diare, muntah-muntah, tidak mau makan, lemas yang memberat,
demam tinggi ≥ 38 C.
d. Jatuh yang menyebabkan nyeri hebat/kecurigaan patah tulang/
pingsan.
e. Nyeri yang memberat.
f. Perdarahan yang sukar berhenti.
g. Sesak napas yang memberat.
h. Gangguan saraf mendadak (kelemahan anggota badan, sakit
kepala hebat, bicara pelo, kejang).
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 128
protokol pencegahan penularan dengan ketat.
3. Pastikan ketersediaan masker, sabun, alat-alat disinfektan untuk
kebersihan tempat tinggal Lansia.
4. Pastikan ketersediaan makanan bergizi dan kalau perlu minum
multivitamin bagi Lansia dan pendamping Lansia.
5. Jadilah pendengar yang baik apabila Lansia membutuhkan teman
bercerita. Arahkan untuk bercerita mengenai hal-hal yang
menyenangkan dan positif. Sambil tetap memperhatikan jarak fisik.
6. Bila mungkin dapat mengajarkan Lansia cara menggunakan alat
komunikasi jarak jauh seperti telepon selular, serta menggunakan
sarana pertemuan virtual seperti video call menggunakan aplikasi
zoom, skype, cisco webex dan lainnya.
7. Ajak, temani dan dukung lansia untuk melakukan senam atau latihan
fisik dengan memanfaatkan video tutorial senam dan sejenisnya.
8. Ketahui hobi Lansia dan fasilitasi Lansia agar dapat melakukan
hobinya didalam rumah atau di sekeliling/halaman rumah.
9. Apabila Lansia tinggal sendiri:
a. Buatlah jadwal tetap kontak per hari menggunakan alat komunikasi
jarak jauh, agar keluarga dapat tetap memantau Lansia secara
teratur,
b. Keluarga dapat mengkontak ketua RT/RW setempat untuk minta
dibantu memantau
c. Penuhilah kebutuhan dasar Lansia (sandang, pangan, papan), dan
kebutuhan preventif lansia terhadap Covid-19, dengan tetap
memperhatikan protokol pencegahan penularan.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 129
Salah satu upaya promotif dan preventif bagi Pralansia dan
Lansia di wilayah kerja Puskesmas Japah adalah kegiatan
pemberdayaan masyarakat melalui Posyandu Lansia dan Kelas
Lansia. Pada masa pandemi ini, maka adaptasi untuk pelaksanaan
posyandu lansia dan kelas lansia adalah:
a. Pelaksanaan Posyandu Lansia dan Kelas Lansia ditunda dan
informasi penundaan disampaikan melalui jejaring Puskesmas.
Posyandu lansia dan kelas lansia dapat diselenggarakan kembali
apabila situasi sudah dinilai memungkinkan dengan
memperhatikan aturan dan komando Pemerintah, baik Pusat
maupun daerah, dengan penerapan protokol pencegahan
penularan Covid-19.
b. Selama penundaan posyandu lansia dan kelas lansia, optimalisasi
peran kader dalam pemantauan kesehatan lansia dengan
komunikasi jarak jauh kepada lansia atau keluarga/pendamping
lansia, misalnya WhatsApp atau SMS sangat diperlukan.
2. Kunjungan Lansia dengan Resti (Resiko Tinggi)
Kegiatan kunjungan lansia oleh petugas kesehatan, terutama
bagi lansia risiko tinggi (risti), lansia yang tinggal sendirian dan lansia
dengan ketergantungan sedang, berat dan total melalui kunjungan
rumah, namun dilakukan dengan tetap mematuhi protokol pencegahan
penularan Covid-19. Layanan yang diberikan pada homecare sesuai
kebutuhan individu pasien lansia, baik terkait tindakan Perawatan
Jangka Panjang pada Lansia dan edukasi tentang upaya pencegahan
penularan Covid-19 bagi lansia dan pendamping lansia. Untuk Lansia
dengan kegawatdaruratan/ dengan kondisi tertentu yang
mengharuskan lansia sesegera mungkin diberikan tindakan, maka
lansia/keluarga/pendamping lansia harus memperhatikan:
a. Pastikan lansia mengerti bagaimana cara menggunakan masker
yang baik dan mengapa harus menggunakan masker.
b. Pastikan lansia tidak memegang wajahnya dan tidak memegang
benda-benda umum apapun selama di rumah sakit.
c. Seringlah membersihkan tangan lansia dengan hand sanitizer atau
mintalah lansia untuk cuci tangan menggunakan sabun dengan air
mengalir bila lansia masih bisa melakukannya.
d. Jagalah jarak dengan orang lain lebih dari satu meter.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 130
e. Mintalah nomor antrean oleh pengantar dan bawalah pasien lansia
beberapa waktu sebelum nomor antrian dipanggil agar
meminimalkan kontak dengan yang lain.
f. Saat bertemu dengan dokter, jangan membuka masker dan jangan
menyentuh apapun. Ingat ruangan dokter sama infeksiusnya
dengan tempat lain.
g. Bawa makanan dan minuman dari rumah dan tidak mampir ke
tempat-tempat lain, termasuk menunggu di apotek/farmasi.
h. Jelaskan secara detail keluhan yang ada, termasuk jika terdapat
kecurigaan adanya kontak dengan orang yang terpapar Covid-19,
misalnya dari orang yang berkunjung, atau lansia telah melakukan
perjalanan ke daerah lain. (disebutkan juga pada saat proses
triase/skrining oleh petugas Puskesmas sebelum lansia memasuki
ruang pemeriksaan)
i. Sebelum ke Puskesmas siapkan semua dokumen yang diperlukan
dan catatan pertanyaan-pertanyaan yang ingin ditanyakan.
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 131
BAB IV
DOKUMENTASI
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 132
21. Contoh Rencana Lima Tahunan Puskesmas
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 133
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Tata Naskah dan Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Japah | 134