Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan kebudayaan masyarakat banyak membawa

perubahan dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi

kehidupan baik positif maupun negatif dapat mempengaruhi

keseimbangan fisik, mental dan psikososial seperti bencana dan konflik

yang dialami sehingga berdampak sangat besar terhadap kesehatan jiwa

seseorang yang berarti akan meningkatkan jumlah pasien gangguan jiwa.

(Keliat, 2011).

Kesehatan jiwa merupakan keadaan well-being, dimana setiap

individu menyadari potensinya, dapat mengatasi stres yang normal dalam

kehidupan sehari-hari, dapat bekerja dengan produktif dan bermanfaat,

serta mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya (WHO dalam

Depkes, 2014).

Kesehatan jiwa masih menjadi persoalan serius kesehatan global.

Demikian pula di Indonesia, masalah kesehatan jiwa dari tahun ke tahun

semakin serius. Data Riset Kesehatan Dasar 2013 mencatat prevalensi

gangguan jiwa berat di Indonesia mencapai 1,7 per mil. Artinya, 1-2 orang

dari 1.000 penduduk di Indonesia mengalami gangguan jiwa berat

(Riskesdas, 2013).

1
2

Di Jawa Tengah sendiri berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar

oleh Badan Penelitian Kesehatan Nasional tahun 2013, menempati posisi

kelima setelah Bali. Jumlah penderita gangguan jiwa di Jawa Tengah dari

tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dinas kesehatan mencatat pada

tahun 2015 jumlah penderita 317.504 jiwa, dari 260.247 jiwa pada tahun

2014 dan 121.962 jiwa ditahun 2013 (suaramerdeka.com, 2016).

Dari data laporan Rekam Medik Rumah Sakit Jiwa Daerah

Surakarta pada bulan Januari- Oktober 2016, pasien yang masuk ke RSJD

Surakarta berjumlah 82.793 pasien, dengan harga diri rendah menduduki

urutan kelima dengan jumlah 2.391 pasien, halusinasi 43.531 pasien,

resiko perilaku kekerasan 26.124 pasien, isolasi sosial 6.651 pasien, dan

deficit perawatan diri berjumlah 4.096 pasien.

Salah satu penyebab gangguan jiwa diantaranya adalah jika konsep

diri seseorang terganggu. Dijelaskan oleh Teguh Purwanto (2015, p. 73),

konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang

mempengaruhi dirinya dalam berhubungan dengan orang lain. Konsep diri

terdiri dari lima komponen yaitu citra tubuh, ideal diri, harga diri, identitas

diri, dan peran.

Gangguan konsep diri; harga diri rendah dapat terjadi apabila salah

satu dari komponen konsep diri terutama pada komponen harga diri

individu terganggu. Keliat, Akemat (2009, p. 83), menyatakan bahwa

gangguan harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti

dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri
3

sendiri dan kemampuan diri. Harga diri rendah yang tidak ditangani

dengan baik akan mengakibatkan seseorang memiliki gangguan isolasi

sosial seperti menarik diri, hingga gangguan persepsi sensori halusinasi

yang menyebabkan orang itu beresiko untuk mengalami perilaku

kekerasan baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Memberikan asuhan keperawatan pada kilen dengan harga diri

rendah yang diintegrasikan secara komprehensif, melalui intervensi utama

yaitu membina hubungan saling percaya antara klien dengan perawat,

membantu klien mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki, mengajarkan

klien untuk melaksanakan aspek positif atau kemampuan yang dimiliki

dalam kegiatan sehari-hari, mengembalikan kepercayaan diri klien,

membantu klien memanfaatkan sistem pendukung yang dimiliki, serta

memberikan penghargaan atas keberhasilan klien, diharapkan dapat

berperan serta agar self care dan family support terwujud sehingga

gangguan konsep diri harga diri rendah dapat ditangani dengan baik.

Maka dari itu berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik

untuk mengelola Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan

konsep Diri Harga Diri Rendah sebagai Karya Tulis Ilmiah.

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah peningkatan harga diri dan kualitas diri pada klien


4

dengan gangguan jiwa setelah diberikan Asuhan Keperawatan pada

Schizophrenia Paranoid dengan Fokus Studi Pengelolaan Konsep Diri

Harga Diri Rendah di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta

C. Tujuan

1. Tujuan Umumtentang Asuhan Keperawatan pada Schizophrenia

Paranoid dengan Fokus Studi Pengelolaan Konsep Diri Harga Diri

Rendah di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta melalui pendekatan

proses keperawatan.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada gangguan konsep diri

harga diri rendah.

b. Penulis mampu menganalisa dan merumuskan diagnosa

keperawatan pada gangguan konsep diri harga diri rendah.

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada

gangguan konsep diri harga diri rendah.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada gangguan konsep

diri harga diri rendah.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada gangguan konsep diri

harga diri rendah.

f. Penulis mampu menerapkan teori serta mampu mengidentifikas

dan menganalisis kesenjangan antara teori dan fakta dalam


5

pemberian asuhan keperawatan pada gangguan konsep diri harga

diri rendah.

g. Penulis mampu melakukan pendokumentasian pada gangguan

konsep diri harga diri rendah.

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan mampu menjadi salah satu

sumber informasi yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu

keperawatan yang membahas mengenai peningkatan harga diri atau

kualitas diri dengan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan

konsep diri: harga diri rendah.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi Institusi Pendidikan

Untuk menambah wacana dan pengetahuan tentang asuhan

keperawatan pada klien gangguan konsep diri: harga diri rendah

dengan latihan asertif di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta.

b. Manfaat bagi Rumah Sakit

Untuk menambah pengetahuan dan informasi mengenai

asuhan keperawatan pada klien gangguan konsep diri: harga diri

rendah di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta.


6

c. Manfaat bagi Penulis

Untuk menambah pengalaman dalam melaksanakan studi

kasus keperawatan dan dapat berguna untuk peneliti selanjutnya,

khususnya penelitian tentang pemberian asuhan keperawatan pada

klien dengan gangguan konsep diri: harga diri rendah.

d. Manfaat bagi Masyarakat

Sebagai pengobatan dirumah sehingga mampu

meningkatkan harga diri dan kualitas diri pada salah satu anggota

keluarga yang pernah mengalami gangguan jiwa karena harga diri

rendah.

Anda mungkin juga menyukai