China yang diuji di Indonesia? Juru bicara tim uji klinis vaksin Sinovac Universitas
Padjajaran, Rodman Tarigan menyatakan, hasil pengujian baru akan tuntas Mei
2021 mendatang, setelah itulah pihaknya baru akan melaporkan hasil uji klinis ke
BPOM. Tapi tim akan menyampaikan laporan awal ke BPOM dan Biofarma,
memberikan laporan ke BPOM. Nanti BPOM laporkan ke WHO yang akan meng-
approve. Sampai saat ini dari tujuh kandidat vaksin belum ada yang di-
Keamanan vaksin telah dibuktikan oleh 1.620 relawan yang sudah disuntik
vaksin tahap pertama, termasuk 1.300 lebih relawan yang telah disuntik vaksin
tahap dua. Menurut Rodman, seluruh relawan tidak mengalami efek samping
Hal yang krusial dari uji klinis vaksin fase 3 ini adalah efikasi atau khasiat
vaksin, yang belum bisa diketahui hingga uji klinis selesai. "Maka di bulan
November cuma tim uji klinis, yang nanti menentukan bahwa vaksin itu diedarkan
dalam dialog di Media Center BNPB yang disiarkan secara daring, Selasa (27/10).
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga
Hartanto menyatakan Desember baru akan dimulai pengadaan vaksin jadi dari
sejumlah negara yang telah selesai melakukan uji klinis. Sementara, pelaksanaan
vaksinasi belum dapat dipastikan, menunggu izin dari BPOM. "Dalam hal
Indonesia diketahui telah memiliki komitmen pembelian vaksin jadi dari tiga
produsen vaksin Covid 19, yakni Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac. Menurut
Airlangga, Badan POM telah mengirimkan tim ke China untuk melihat langsung
Di tahap awal, lanjut Airlangga, Sinovac, dalam bentuk vaksin jadi, akan
masuk secara bertahap sebanyak tiga juta dosis. Selain vaksin jadi, pemerintah
juga akan mengimpor vaksin dalam bentuk bahan baku. "Sinovac ini dalam
bentuk jadi itu jumlahnya seitar 3 juta dan itu akan masuk bertahap, kemudian
juga akan masuk dalam bentuk bahan baku yang akan diproduksi di Biofarma.
Nah, itu tahap awalnya setara dengan 15 juta. Bapak presiden mengarahkan
bahwa ini akan bisa dimulai saat Badan POM mengeluarkan emergency use
menurutnya, akan mengacu pada hasil evaluasi Badan POM, termasuk untuk uji
"Jadi vaksin itu pintunya ada di Badan POM, FDA-nya Indonesia. Dengan
demikian prosedur dari clinical trial harus dipenuhi dan kemarin disampaikan
clinical trial yang di Bandung, interim report awal minggu pertama Desember itu
hasilnya bisa dievaluasi. "Tentunya, dengan prosedur yang dipatuhi untuk EUA,
maka tentu diharapkan Badan POM bisa melakukan evaluasi karena Badan POM
juga akan mendapatkan laporan dari clinical trial yang dilakukan di negara lain,
termasuk di Brasil.
persyaratan itu terpenuhi, baru kita bisa lakukan imunisasi dengan perencanaan
membeli vaksin Covid-19 buatan China, sehari setelah menteri kesehatan Brasil
Brasil tidak akan menjadi kelinci percobaan siapapun," sebutnya. Dalam situasi
"Namanya EUA itu ada kegentingan. Nah, kegentingannya itu apa. Kalau
meninggal, misalnya, harusnya kita juga punya angka, vaksinasi bisa menekan
hingga berapa persen. Misalnya, yang tadinya 2%, bisa gak turun jadi 0,2%.
Untuk bisa mendapatkan 0,2% vaksin mana yang akan dipakai. "Apa bukti dari
vaksin ini hingga bisa mencapai target penurunan 10 kali lipat dari paparan
terhadap nakes? Jadi kegentingan oke, karena itu hak dari pemerintah. Tetapi
karena sekarang ini kita punya konsep yang namanya target yang smart,
membuat program yang punya smart dan lain-lain tadi itu. Belum lagi kita mesti
harus tetap mengutamakan keamanan dan efektifitas dari vaksin yang akan
disuntikkan ke masyarakat.
"Kalau ini di- rollout vaksin benaran besok, lalu timbul nih di media massa,
kemarin divaksin eh dua minggu depannya kena Covid. Satu saja kenanya. Kira-
"Jadi, kita cuma berharap, jangan sampai BPOM itu terkena tekanan. Kalau
dia ditekan, harus mengeluarkan EUA. Sementara terjadi skenario, akan susah
orang-orang yang tidak percaya vaksin. "Itu tidak sedikit (jumlah antivaksin) dan
mereka cukup influencial, mereka militan sekali, dan mereka siap menunggu satu
saja insiden, dan itu bisa merusak," ujar dosen di Fakultas Kedokteran, Kesehatan
Pihak BPOM sempat dimintai penjelasan soal kriteria EUA dalam rencana
untuk saat ini dari BPOM belum bisa memenuhi permohonan wawancara secara
khusus," kata Nelly Rachman, Kepala Bagian Humas BPOM, melalui aplikasi
percakapan.
Keamanan dan efektivitas vaksin virus corona juga menjadi sorotan media
massa langkah apa yang diambil pemerintah, tentang hasil uji vaksin Sinovac, tapi
kemudian pemerintah mau mengimpor vaksin Sinovac yang sudah jadi, sebelum
pesan dua juta vaksin dan akan disuntikkan ke masyarakat terutama ke dokter
dan tenaga kesehatan. Yang mebingungkan ini mana yang mau disuntikkan,