Anda di halaman 1dari 63

NO PROGRAM HASIL PKP HASIL IKHM SPM RENSTRA PIS-PK

1. Promkes Poskestren purnama dan Untuk kegiatan PHBS Desa Siaga Tahap mandiri 0% Pada dasarnya
mandiri 0 % dari target 90 % tatanan rumah tangga yang Pada dari target 30 % semua kegiatan PIS -
tidak sehat, sebagian besar dasarnya PK didukung oleh
menyatakan butuh terhadap semua promosi kesehatan
upaya penyuluhan yaitu kegiatan SPM
sebesar 52,2% didukung oleh
promosi
kesehatan
Untuk kegiatan koordinasi
dengan lintas sektor terkait
upaya penyelesaian masalah
kesehatan, sebagian besar
menyatakan butuh terhadap
kegiatan MMD yaitu sebesar
94,8%

Untuk kegiatan
meningkatkan kualitas
posyandu, sebagian besar
menyatakan butuh terhadap
kegiatan refreshing kader
yaitu sebesar 43,3%,

2. Kesling 1.Rumah tangga yang memiliki Untuk program pemicuan - Persentase Rumah Tangga Keluarga tidak
akses jam ban sehat kurang STBM, sebagian besar memiliki akses terhadap sanitasi menggunakan
dari target dar target 77 % menyatakan perlu yaitu dasar/jamban sehat kurang dari jamban sehat (32%)
mencapai 27,61
2. Rendahnya %
kegiatan STBM sebesar 99%, 80% Tidak terpenuhi
dari target 68 % tercapai 33.33 Untuk Inspeksi sanitasi, Jumlah Desa/Kelurahan yang
% sebagian besar menyatakan melaksanakan STBM kurang dari
perlu yaitu sebesar 99% 99%
3. rendahnya rumah yang
memenuhi syarat kesehatan
dari target 71.5 % tercapai
30.64 %
3. kia 1. kurangnya pencapain k4 ibu pelayanan Cakupan K4 (pelayanan ANC
gamil dari target 89% tercapai kesehatan ibu paripurna) kurang dari 90 %
79,9 % hamil 79,86 %
Untuk alasan ibu hamil tidak
segera memeriksakan
kehamillannya saat
mengetahui dirinya hamil,
sebagian besar menyatakan
malu sebesar 49,1%
2. kurangnya pencapai nifas butuh terhadap kegiatan pelayanan Pelayanan Nifas kurang dar 95 %
oleh tenaga kesehatan dari penyuluhan pada calon kesehatan ibu
target 96 % tercapai 85.7 % pengantin tentang kehamilan bersalain
sebesar 40,2%, 99,23 %
3. pelayanan anak balita ( 22 pelayanan Cakupan Pelayanan Anak Balita
*59 bulan ) kirang dari target kesehatan kurang dar 87 %
darai target 84 % tercapai 70.5 memantau ibu hamil beresiko bayi baru lahir
% tinggi, sebagian besar 99,12 %
menyatakan pendampingan
dilakukan oleh anggota
keluarga terdekat yaitu
sebesar 63,5%,

pelayanan
kesehatan
balita 91,41 %
4. kb PUS dengan 4 T ber KB pemeriksaan kesehatan bagi
Pelayanan
Pelayanan KB aktif >70 % Keluarga mengikuti
dengan target 80 % tercapai Catin, sebagian besar terpenuhi program KB 87 %
Kesehatan
18,3% menyatakan perlu sebesar
pada usia
93%
produktif
100%
sebesar 93% perlu
pemeriksaan IVA

pengetahuan kesehatan
reproduksi pada remaja,
sebagian besar menyatakan
perlu yaitu sebesar 92%
5. uks Murid kelas I setingkat - Penjaringan siswa SD/MI 100 %
SD/MI/SDLB yang diperiksa Pelayanan tercapai
penjaringan kesehatan dari Kesehatan
target 100% tercapai 99,4 % pada usia
pendidikan
dasar 100 %
tercapai
NO PROGRAM HASIL PKP HASIL IKHM SPM RENSTRA PIS-PK
6. gizi Balita naik berat badannya - tercapai
(N/D) dari target 60 % tercapai peran serta masyarakat
45,19 % dalam penanganan gizi
buruk, sebagian besar
menyatakan dibutuhkan
penyuluhan yaitu sebesar
54%

pemberian tablet Fe selain


Rumah Tangga mengkonsumsi pada Bumil, sebagian besar
garam beryodium tsrget 90 % menjawab remaja yaitu
pencapai 0 % sebesar 63%
7. p2. diare
1. rendahnya pencapaian
pelayanan diare pada balita dar
target 100% tercapai 11,97 % - - -
2. rendahnya cakupan penderita
diare balita yang diberi target
zinc dari target 80 % tercapai
10 %
8. p2. ispa
Persentase Puskesmas yang
rendahnya cakupan penemuan melakukan pemeriksaan dan
penderita pnemonia balita dari tatalaksana Pneumonia melalui
target 80 % tercapai 0,3 % - - program MTBS kurang dari 50 %
9. p2 kusta tercapai Persentase cakupan penemuan
kunjungan rumah pada
kasus baru kusta tanpa cacat 95
pasien drop out kusta
% tercapai
sebagian besar menyatakan
sangat perlu yaitu sebesar
57,6%, -
penyuluhan penyakit kusta,
sebagian besar menjawab
sangat perlu yaitu sebesar
60%,
10. p2 tb tercapai screening TB pada pasien
Pelayanan Angka keberhasilan
batuk lama sebagian besar pengobatan TB paru BTA
Kesehatan
menyatakan tidak usah positif (Succes Rate) .85%
orang dengan
periksa yaitu sebesar 84%, tercapai
TB tercapai
68,85%
penyakit TB Paru, sebagian
besar menjawab
kutukan/guna-guna yaitu
sebesar 94,3%,
gejala TB Paru, sebagian
besar menjawab BB
menurun sebesar 74,6%
11. p2 hiv/aids Anak sekolah (SMP dan - Pelayanan Persentase kasus HIV yang
SMA/sederajat) yang sudah Kesehatan diobati < 55% terpenuhi
dijangkau penyuluhan HIV/AIDS orang dengan
target 100% tercapai 37,5 % risiko terinfeksi
HIV 100%
terpenuhi

Presentase Penemuan Penderita


HIV Baru <89% terpenuhi
12. p2 DBD angka bebas jentik kurang dar Incidence Rate DBD per 100.000
target 95 % terjapai 88,6 % penduduk < 49 % sudah terpenuhi

penderita DBD yang ditangi


target 100 % hanya mencapai
52,6 %
13 p2 malaria tercapai semua
14 survailans tercpai
15 PTM Perempuan usia 30 – 50 tahun Melaksanakan kebijakan tidak ada anggota
yang di deteksi dini kanker Untuk pertanyaan tentang Kawasan Tanpa Rokok(KTR) di keluarga yang
cervix dan payudara target 30% infomasinya tentang adanya sekolah dengan target 60% tidak merokok
tercapai 4.63 % Posbindu sebagian besar Pelayanan tercapai pencapainaya 27 %
menyatakan tahu yaitu Kesehatan
sebesar 71,5% dan, penderita
menyatakan tidak tahu hipertensi
28,5% tercapai 25 %
NO PROGRAM HASIL PKP HASIL IKHM SPM RENSTRA PIS-PK
Pelayanan Persentase Desa/kelurahan yang
Kesehatan melaksanakan kegiatan Pos
Untuk pertanyaan tentang penderita Pembina Terpadu (Posbindu )
sasaran Posbindu, sebagian Diabetes PTM taget 60% tercapai
besar menjawab usia >15 Melitus 19,6%
tahun yaitu sebesar 57,6%,
sedangkan yang menjawab
usia 5-10 tahun sebesar
Sekolah yang ada di wilayah 29,4%, dan yang menjawab
Puskesmas melaksanakan KTR usia 10-14 tahun sebesar
dari target 30% tercapai 0% 13%.
Persentase perempuan usia 30
sampai 50 tahun yang dideteksi
Untuk pertanyaan tentang dini kanker serviks dan payudara
kegiatan yang dilakukan di dengan target 60% rtidak tercapai
Posbindu, sebagian besar
menjawab melakukan
Penduduk usia lebih dari 18 tensi,TB, BB, LP dan cek
tahun yang melakukan laborat sebesar 65,65%. Dan
pemeriksaan gula darah dari menjawab melakukan tensi,
taget 30% terapai 18,6% TB, BB, LP sebesar 34,35%.

Untuk pertanyaan tentang


adanya kawasan tanpa
rokok, sebagian besar
menjawab ya sebesar
91,5%,dan menjawab tidak
sebesar 8,5%
15 CHN Rasio Kunjungan Rumah (RKR) membutuhkan kegiatan
dengan target 60% hanya pengobatan 44,5%,
tercapai 48,6% sedangkan yang menyatakan
dengan kunjungan rumah
yaitu sebesar 37,2%, dan
yang menyatakan dengan
pendampingan kader
sebesar 18,4%.

16 jiwa Penanganan kasus jiwa pendampingan oleh kader Pelayanan Gangguan jiwa berat
( gangguan perilaku, gangguan dan keluarga pada penderita Kesehatan tidak ditelantarkan
jiwa, gangguan psikosomatik, gangguan jiwa sebagian orang dengan pencapaianya 65%
masalah napza dll ) yang besar menyatakan perlu gangguan jiwa
datang berobat ke Puskesmas yaitu sebesar 88,3%, dan berat tercapai
40% tercapai 15,03 % menyatakan tidak perlu 40,66%
sebesar 11,7%.

Penanganan kasus kesehatan penyuluhan kesehatan jiwa,


jiwa melalui rujukan ke RS / sebagian besar menjawab
Specialis dengan target 25% sangat penting yaitu sebesar
tercapai 6,62 % 76%, sedangkan yang
menjawab penting sebesar
18,2%, dan yang menjawab
tidak penting sebesar 5,8%.

Kunjungan rumah pasien jiwa penemuan kasus baru


dengan target 25% tercapai penderita gangguan jiwa,
1,22% sebagian besar menjawab
kader/masyarakat dan tokoh
masyarakat sebesar
68,4%,sedangkan yang
menjawab kader/masyarakat
sebesar 21,4%, dan yang
menjawab tokoh masyarakat
sebesar 10,2%.
NO PROGRAM HASIL PKP HASIL IKHM SPM RENSTRA PIS-PK
17 gilut tercapai penyuluhan dan pemeriksaan
gigi dan mulut, sebagian
besar menjawab TK usia 5-6
tahun yaitu sebesar 97,65%,
menjawab murid SMA usia
16-19 tahun sebesar 5,88%,
sedangkan yang menjawab
murid SD usia 7-12 tahun,
dan yang menjawab murid
SMP usia 13-15 tahun
sebesar 0,23%.

penyuluhan dan pemeriksan


gigi dan mulut pada ibu
hamil, sebagian besar
menjawab perlu yaitu
sebesar 93,65%, dan
menjaab tidak perlu sebesar
12,23%.

18 hatra Penyehat Tradisional ramuan Efektifitas pengobatan


yang memiliki STPT dari target tradisional, sebagian besar
65% tercapai 0% menjawab tidak efektif yaitu
sebesar 52%, sedangkan
yang menjawab efektif
sebesar 48%.

Hatra denganketrampilan yang penyehat tradisional,


memiliki STPT dari target 65% sebagian besar menjawab
tercapai 18,75% tidak mengetahui entang
penyehat tradisional yaitu
sebesar 52%, sedangkan
yang menjawab mengetahui
sebesar 48%

Fasilitas Yankestrad yang berijin Kelompok Hatra dengan Ijin


0% Praktik, sebagian besar
menjawab dibutuhkan ijin
praktik yaitu sebesar 89%,
sedangkan yang menjawab
tidak perlu ijin praktik
sebesar 11%.

19 olah raga tercapai Kebutuhan Olahraga,


sebagian besar menjawab
sangat penting yaitu sebesar
96%, sedangkan yang
menjawab penting sebesar
1,17%,dan yang menjawab
biasa saja sebesar 4,23%.

meningkatkan kesehatan
olahraga, sebagian besar
menjawab olahraga bersama
dengan rutin yaitu sebesar
86 %, sedangkan yang
menjawab melalui konsultasi
kesehatan sebesar 10%, dan
menjawab melalui
pembinaan kelompok
sebesar 4%

20 indra Penemuan dan penanganan pengetahuan tentang


Kasus refraksi dari target 70% kesehatan indera, sebagian
tercapai 57,85% besar menjawab ya yaitu
sebesar 70%, dan yang
menjawab tidak sebesar
30%.
NO PROGRAM HASIL PKP HASIL IKHM SPM RENSTRA PIS-PK
Penemuan kasus buta katarak pengobatan penyakit Indera,
pada usia diatas 45 tahun dari sebagian besar menjawab
target 35% tercapai 29 % rujuk RS yaitu sebesar 99 %,
dan menjawab diobati sendiri
sebesar 1%.

Penyuluhan Kesehatan Mata


dari target 90% tercapai 72,73%

21 lansia tercapai kemandirian dalam Pelayanan


pelayanan Lansia, sebagian Kesehatan
besar menyatakan pelu yaitu pada usia
sebesar 99,3%, dan yang lanjut tecapai
menyatakan tidak perlu 56,61%
sebesar 0,7%

pelayanan kesehatan untuk


lansia, sebagian besar
menjawab perlu yaitu
sebesar 100%.

22 ukk tercapai Penyuluhan UKK, sebagian


besar menjawab sangat perlu
yaitu sebesar 48%, yang
menjawab perlu sebesar 47,
5%,sedangkan yang
menjawab tidak perlu
sebesar 4,23%, dan yang
menjawab sangat tidak perlu
sebesar 0,23%

Pos UKK, sebagian besar


menjawab sangat perlu yaitu
sebesar 52,94 %,
sedangkan yang menjawab
perlu sebesar 44,70%, dan
menjawab tidak perlu
sebesar 2,35%.

23 matra tercapai Tes Kebugaran Jamaah haji,


sebagian besar menjawab
sangat perlu yaitu sebesar
60,47%, sedangkan yang
menjawab perlu sebesar
37,65%, dan yang menjawab
tidak perlu sebesar 1,88%

Pelacakan Kesehatan
Jamaah Haji, sebagian besar
menjawab sangat perlu yaitu
sebesar 53,88 %, sedangkan
menjawab perlu sebesar
40%, dan menjawab tidak
perlu sebesar 6,12%.

24 pelayanan kurangnya pencapaian


rawat jalan kelengkapan pengisian rekam
medis dari target 100% hanya
tercapai 98,13%
25 pelayanan
gawat darurat tidak tercapainya kompetensi
SDM yang memenuhi standar
dari target 100% tercapai 38%
ketersediaan peralatan sarana
prasarana dan obat belum
memenuhi standrt dari taget
100% tercapai 50%
26 pelayanan tercapai
kefarmasian
27 pelayanan tidak tercapainya kesesuaian
laboratorium hasil pemeriksaan baku mutu
internal dari target 100%
tercapai 7,14%
NO PROGRAM HASIL PKP HASIL IKHM SPM RENSTRA PIS-PK
28 survei tercapai
kepuasan
masyarakat
29
survei tidak tercapainya survai kepuasan
kepuasan pasien pada tahun 2018 denfgan
pasien target >80 % hanya tercapia 64 %
30 penanganan tercapai
pengaduan
31 KP
( KESELAMATA
N PASIEN )
32 PPI
berdasarkan analisa setahun
kepatuhan petugas trhadap
SOP cuci tangan sebesar 83%

berdasarkan analisa setahun


kepatuhan petugas trhadap
SOP pemakaian APD sebesar
84%

berdasarkan analisa setahun


kepatuhan terhadap SOP DTT
dan sebesar 100% tetapi krn
adanya bangunan baru dan
bahan DTT yang ada berbeda
dari yang lama

berdasarkan analisa setahun


terhadap tindakan asepsis dan
aspirasi sebelum menyuntik
sebesar 100%

berdasarkan analisa setahun


pemberian KIE etika Batuk
sebesar 100%
berdasarkan analisa
pembuangan jarum suntik
memenuhi standar setahun
sebesar 87.5%

Belum ada registrasi pkm di PKM


33 M. UMUM ( belum bisa menunjukkan )
Tercapai
M.
Pemberdayanan
34 masyarakat

35
m. peralatan Sop peralatan
Analisa belum
sebagian datalengkap
ada, analisai
aspak belum, RTL belum ada

tidak ada analisa pemenuhan


standar, kondisi dan kecukpan
36 m. sapras saprasada
tidak serta TL
monitoring saran
prasarana , evaluasi dan TL
Ada sk, tetapi belum ada uraian
37 m. keuangan tugas keungan

tidak ada rencana TL


pengembangan kompetensi
petugas
38

Capaian 60 %, terdapat
kesenjangan sebesar 40 %; 1).
Tidak dilakukan pengecekan
dan pencatatan tanggal
kedaluwarsa dan nomor batch
barang yang diterima, 2). Masih
m. pel. menerima barang yang
Kefarmasian mendekati masa kedaluwarsa
NO PROGRAM HASIL PKP HASIL IKHM SPM RENSTRA PIS-PK

Capaian 25 %,terdapat
kesenjangan sebesar 75 %; 1).
Tidak dilakukan pemantauan
pengelolaan Obat dan BMHP di
unit pelayanan, 2). Tidak ada
evaluasi hasil pemantauan, 3).
Hasil evaluasi tidak dilaporkan
Capaian 50 %, terdapat
kesenjangan sebesar 50 %; 1).
Tidak tersedia tempat untuk
melakukan konseling

Capaian 33,3 %, terdapat


kesenjangan sebesar 66,7 %;
1). Tidak dilakukan PTO baik
rawat inap maupun rawat jalan,
2). Tidak ada dokumen
pencatatan PTO

Capaian 50 %, terdapat
kesenjangan sebesar 50%; 1).
Resep disimpan lebih dari 5
tahun, 2). Resep yang sudah
tersimpan > 5 tahun belum
dimusnahkan dengan disertai
dokumentasi dan berita acara
pemusnahan resep, 3). Resep
dimusnahkan tanpa mengikuti
ketentuan (tanpa dokumentasi
& berita acara pemusnahan)
40 m. sik Pencatatan dan pelaporan 25%
tidak lengkap
41 m. ukm ess

Monitoring RTL dan pelaksanaan


TL dan evaluasi serta hasil TL
perbaikan pelaksanaan program
esensial hanya dilakukan 3-4
program saja
42 25% pedoman eksternal belum
tersedia
m. UKM
pengembangan
43 m. UKP 50% pencatatan dan pelaporan
belum ada
Ada analisa, 50% programukp rtl
nya

masing pl ukp melakukan evaluasi


namun dokumenbelum lengkap
Menetapan indikator mutu tidak
44 M. MUTU lengkap
Rencana program mutu dan KP
tidak lengkap
Pencatatan dan pelaporan mutu
dan KP tidak lengkap
IDENTIFIKASI MASALAH
NO. PROGRAM
KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN
1 PROMKES Poskestren Purnama 90% 0%
dan mandiri

30% 0%
desa siaga tahap
mandiri

2 KESLING Kegiatan STBM 77% 33.33 %

Rumah tangga memiliki 68% 27.61%


akses terhadap jamban
3 KIA Pencapaian K4 89% 79.90%

kesehatan ibu nifas 96% 85.70%

Pelayanan anak balita 84% 70.50%

4 KB PUS dengan 4 T 80% 18%


5 UKS Penjaringan kesehatan 100% 99.40%
murid SD Kelas I

Rumah tangga yang


mengkonsumsi garam
6 GIZI beryodium 100% 0%

N/D 60% 45.19%


Pelayanan diare pada
7 P2 DIARE balita 100% 11.97%

Pelayanan pemberian zinc 80% 10%

8 P2 ISPA Penemuan Pnemonia 0% 0.30%

kunjungan rumah pasien - -


9 P2 KUSTA DO
- -
Penyuluhan penyakit kusta

10 P2 TB Pemahaman TB
- -

Pelayanan kesehatan TB 100% 68.85%

11 P2 HIV/AIDS Penyuluhan HIV/AIDS 100% 37.50%

Angka bebas jentik 95% 88.60%

12 P2 DBD
Penanganaan DBD 100% 52.60%

13 PTM Deteksi dini knker serviks 30% 4.63%

KTR 30% 0%

Pemeriksaan gula darah 30% 18.60%


14 CHN Rasio kunjungan rumah 60% 48.6%

Penanganan kasus jiwa 40% 15.03%

15 JIWA
Penanganan kasus jiwa 25% 6.62%
yang di rujuk

kunjungan kasus jiwa 25% 1.22%

16. gilut penyuluhan gigi dan mulut - -

17 hatra Ijin hatra 65% 0%


18 indra penemuan kasus mata 70% 57.85%

19 olah raga kebutuhan olah raga

- -

20 lansia pelayanan kesehatan - -


untuk lansia
21 ukk pengadaan pos UKK - -

22 Pelayanan rawat jalan 100% 98.13%


kelengkapan pengisian
rekam medik

23 pelayanan kegawat kompetensi SDM 80% 38%


daruratan

ketersedian sapras 100% 50%

24 pelaynan laboratorium
pemeriksaan baku mutu
internal (PMI) 100% 7.14%

100% 100%
survei kepuasan
26 mutu pelayanan masyarakat
> 80 % 64%

survei kepuasan pasien


KP ( KESELAMATAN PASIEN
) 100% 100%
PPI 100% 83%

100% 84%

100% 100%

100% 100%

100% 100%

100% 87.5%
27 M. UMUM Registrasi pkm 10 0

28 M. Pemberdayaan Tercapai - -
Masyarakat

Sop peralatan

29 m. peralatan 10 4
Analisa pemenuhan
standar peraltan, kondisi
alat, kecukupan
pemeliharaan alat
10 4
Analisa pemenuhan
standar, kondisi dan
kecukpan sapras serta TL

30 m. sapras 10 0
Monitoring saran
prasarana , evaluasi dan TL
10 0

Sk dan uraian tugas PJ


31 m. keuangan pengelola keuangan 10 4

Rencana TL
pengembangan
32 m. sdm kompetensi petugas 10 0
33 m. pel. Kefarmasian Penerimaan 10 4

Pemantauan dan 10 4
Evaluasi

Konseling 10 4
Pemantauan terapi obat 10 4
(PTO)

Pengelolaan resep 10 4

34 m. sik Pencatatan dan pelaporan 10 7


35 m. ukm ess ensial
Monitoring RTL dan
pelaksanaan TL dan
evaluasi serta hasil TL
perbaikan pelaksanaan
program esensial 10 7

Tersedia pedoman
36 m. UKM pengembangan eksternal 10 7

Pencatatan dan pelaporan


program ukp

37 m. UKP 10 4

Analisa pelaksanaan
program ukp serta RTL
10 4
Monitoring RTL ,
pelaksanaan TL dan
evaluasi hasil TL perbaikan
pelaksanaan program UKP

10 4

Menetapan indikator mutu


38 M. MUTU 10 4
Rencana program mutu
dan KP
10 4
Pencatatan dan pelaporan
mutu dan KP
10 4
ASALAH
PRIORITAS MASALAH
KESEJANGAN
Tidak tercapainya Poskestren Tidak tercapainya Poskestren
Purnama dan mandiri Purnama dan mandiri

Tidak tercapainya desa siaga Tidak tercapainya desa siaga


tahap mandiri tahap mandiri

Rendahnya kegiatan STBM Rendahnya kegiatan STBM

Rendahnya rumah tangga Rendahnya rumah tangga


memiliki aksues terhadap memiliki aksues terhadap
jamban sehat jamban sehat
Kurangnya pencapaian K4 ibu Kurangnya pencapaian K4 ibu
hamil hamil

kurangnya pencapai nifas oleh kurangnya pencapai nifas oleh


tenaga kesehatan tenaga kesehatan

kurangnya pencapaian pelayanan kurangnya pencapaian pelayanan


anak balita anak balita

rendahnya pencapaian PUS rendahnya pencapaian PUS


dengan 4T ber KB dengan 4T ber KB
Tidak tercapainya pencapaian Tidak tercapainya pencapaian
penjaringan murid SD kelas I penjaringan murid SD kelas I

tidak tercapainya rumah tangga tidak tercapainya rumah tangga


yang mengkonsumsi garam yang mengkonsumsi garam
beryodium beryodium

rendahnya pencapaian N/D rendahnya pencapaian N/D


rendahnya pencapaian pelayanan rendahnya pencapaian pelayanan
diare pada balita diare pada balita

rendanya cakupan penderita rendanya cakupan penderita diare


diare balita yang diberi zinc balita yang diberi zinc

rendahnya cakupan penemuan rendahnya cakupan penemuan


pnemonia balita pnemonia balita

perlunya kunjungan rumah pada perlunya kunjungan rumah pada


pasien DO pasien DO
perlunya dilakukan penyuluhan perlunya dilakukan penyuluhan
penyakit kusta kepada petugas penyakit kusta kepada petugas dan
dan masyarkat masyarkat

kurangnya pemahaman kurangnya pemahaman masyarkat


masyarkat terkaitan terkaitan penaggulangan penyakit
penaggulangan penyakit TB TB
masih ada penderita tb positif masih ada penderita tb positif
yang menolak pemerikasaan TB/ yang menolak pemerikasaan TB/
TB dots TB dots

Rendahnya cakupan penyuluhan Rendahnya cakupan penyuluhan


anak sekolah (SMP dan SMA anak sekolah (SMP dan SMA
sederajat) tentang HIV/ AIDS sederajat) tentang HIV/ AIDS

Tidak tercapainya angka brbas Tidak tercapainya angka brbas


jentik jentik
Rendahnya pencapaian penderita Rendahnya pencapaian penderita
DBD yang tertangani DBD yang tertangani

rendahnya pencapaian deteksi Tidak tercapaian sekolah yang ada


dini kanker servik dan payudara di wilayah puskesmas yang
pada perempuan usia 30-50 melaksanakan KTR
tahun

Tidak tercapaian sekolah yang rendahnya pencapaian deteksi dini


ada di wilayah puskesmas yang kanker servik dan payudara pada
melaksanakan KTR perempuan usia 30-50 tahun

Rendahnya pencapaian penduduk Rendahnya pencapaian penduduk


usia lebih dari 18 tahun yang usia lebih dari 18 tahun yang
melakukan pemeriksaan gula melakukan pemeriksaan gula
darah darah
Rendahnya pencapaian rasio Rendahnya pencapaian rasio
kunjungan rumah (RKR) kunjungan rumah (RKR)

penganan kasus jiwa baik penganan kasus jiwa baik


penemuan, rujukan dan penemuan, rujukan dan kunjungan
kunjungan rumah kurang dari rumah kurang dari target
target

kurangnya penyuluhan kurangnya penyuluhan


pemeriksaan gigi mulut usia pemeriksaan gigi mulut usia
sekolah dan ibu hamil sekolah dan ibu hamil

tidak tercapainya penyehata tidak tercapainya penyehata


tradisional yang memilik SPPT tradisional yang memilik SPPT
kuraang penemaun kasus mata kurang penemaun kasus mata

kebutuhan olah raga masyarkat kebutuhan olah raga masyarkat


tinggi tinggi

perlunya pelaynan kesehatan perlunya pelaynan kesehatan


untuk lansia untuk lansia
perlu adanya pos UKK perlu adanya pos UKK

kurangnya pencapaian kurangnya pencapaian


kelengkapan pengisian rekam kelengkapan pengisian rekam
medis medis

kompetensi SDM dipuskesmas kompetensi SDM dipuskesmas


kalisat belum semuanya kalisat belum semuanya
memenuhi sandart memenuhi sandart

kertesedian sapras dan obat kertesedian sapras dan obat


belum memenuhi target belum memenuhi target

kesesuaian hasil pemeriksaan kesesuaian hasil pemeriksaan baku


baku mutu internal belum mutu internal belum memenuhi
memenuhi target target

- -

tidak tercapainya survai kepuasan tidak tercapainya survai kepuasan


pasien pada tahun 2018 pasien pada tahun 2018
masih ada resiko keselamatan masih ada resiko keselamatan
pasien di puskesmas kalisat pasien di puskesmas kalisat

berdasarkan analisa setahun berdasarkan analisa setahun


kepatuhan petugas trhadap kepatuhan petugas trhadap
SOP cuci tangan sebesar 83% SOP cuci tangan sebesar 83%

berdasarkan analisa setahun berdasarkan analisa setahun


kepatuhan petugas trhadap kepatuhan petugas trhadap
SOP pemakaian APD sebesar SOP pemakaian APD sebesar
84% 84%

berdasarkan analisa setahun berdasarkan analisa setahun


kepatuhan terhadap SOP DTT kepatuhan terhadap SOP DTT
dan sebesar 100% tetapi krn dan sebesar 100% tetapi krn
adanya bangunan baru dan adanya bangunan baru dan
bahan DTT yang ada berbeda bahan DTT yang ada berbeda
dari yang lama dari yang lama

berdasarkan analisa setahun berdasarkan analisa setahun


terhadap tindakan asepsis dan terhadap tindakan asepsis dan
aspirasi sebelum menyuntik aspirasi sebelum menyuntik
sebesar 100% sebesar 100%
berdasarkan analisa setahun berdasarkan analisa setahun
pemberian KIE etika Batuk pemberian KIE etika Batuk
sebesar 100% sebesar 100%

berdasarkan analisa berdasarkan analisa


pembuangan jarum suntik pembuangan jarum suntik
memenuhi standar setahun memenuhi standar setahun
sebesar 87.5% sebesar 87.5%
Belum ada registrasi pkm di PKM Belum ada registrasi pkm di PKM
( belum bisa menunjukkan ) ( belum bisa menunjukkan )

- -

Belum lengkap sop peralatan Belum lengkap sop peralatan

Analisa sebagian data ada, Analisa sebagian data ada, analisai


analisai aspak belum, RTL belum aspak belum, RTL belum ada
ada

tidak ada Analisa pemenuhan tidak ada Analisa pemenuhan


standar, kondisi dan kecukpan standar, kondisi dan kecukpan
sapras serta TL sapras serta TL
tidak ada monitoring saran tidak ada monitoring saran
prasarana , evaluasi dan TL prasarana , evaluasi dan TL

Ada sk, tetapi belum ada uraian Ada sk, tetapi belum ada uraian
tugas keungan tugas keungan

tidak ada rencana TL tidak ada rencana TL


pengembangan kompetensi pengembangan kompetensi
petugas petugas
Capaian 60 %, terdapat Capaian 60 %, terdapat
kesenjangan sebesar 40 %; 1). kesenjangan sebesar 40 %; 1).
Tidak dilakukan pengecekan Tidak dilakukan pengecekan
dan pencatatan tanggal dan pencatatan tanggal
kedaluwarsa dan nomor batch kedaluwarsa dan nomor batch
barang yang diterima, 2). barang yang diterima, 2). Masih
Masih menerima barang yang menerima barang yang
mendekati masa kedaluwarsa mendekati masa kedaluwarsa

Capaian 25 %,terdapat
kesenjangan sebesar 75 %; 1). Capaian 25 %,terdapat
Tidak dilakukan pemantauan kesenjangan sebesar 75 %; 1).
pengelolaan Obat dan BMHP Tidak dilakukan pemantauan
di unit pelayanan, 2). Tidak pengelolaan Obat dan BMHP di
ada evaluasi hasil unit pelayanan, 2). Tidak ada
pemantauan, 3). Hasil evaluasi evaluasi hasil pemantauan, 3).
tidak dilaporkan Hasil evaluasi tidak dilaporkan

Capaian 50 %, terdapat Capaian 50 %, terdapat


kesenjangan sebesar 50 %; 1). kesenjangan sebesar 50 %; 1).
Tidak tersedia tempat untuk Tidak tersedia tempat untuk
melakukan konseling melakukan konseling
Capaian 33,3 %, terdapat Capaian 33,3 %, terdapat
kesenjangan sebesar 66,7 %; kesenjangan sebesar 66,7 %;
1). Tidak dilakukan PTO baik 1). Tidak dilakukan PTO baik
rawat inap maupun rawat rawat inap maupun rawat jalan,
jalan, 2). Tidak ada dokumen 2). Tidak ada dokumen
pencatatan PTO pencatatan PTO

Capaian 50 %, terdapat Capaian 50 %, terdapat


kesenjangan sebesar 50%; 1). kesenjangan sebesar 50%; 1).
Resep disimpan lebih dari 5 Resep disimpan lebih dari 5
tahun, 2). Resep yang sudah tahun, 2). Resep yang sudah
tersimpan > 5 tahun belum tersimpan > 5 tahun belum
dimusnahkan dengan disertai dimusnahkan dengan disertai
dokumentasi dan berita acara dokumentasi dan berita acara
pemusnahan resep, 3). Resep pemusnahan resep, 3). Resep
dimusnahkan tanpa mengikuti dimusnahkan tanpa mengikuti
ketentuan (tanpa dokumentasi ketentuan (tanpa dokumentasi
& berita acara pemusnahan) & berita acara pemusnahan)

Pencatatan dan pelaporan 25% Pencatatan dan pelaporan 25%


tidak lengkap tidak lengkap
Monitoring hanya dilakukan 3-4 Monitoring hanya dilakukan 3-4
program saja program saja

25% pedoman eksternal belum 25% pedoman eksternal belum


tersedia tersedia

50% pencatatan dan pelaporan 50% pencatatan dan pelaporan


belum ada belum ada

Ada analisa, 50% programukp rtl Ada analisa, 50% programukp rtl
nya nya
masing pl ukp melakukan evaluasi masing pl ukp melakukan evaluasi
namun dokumenbelum lengkap namun dokumenbelum lengkap

tidak lengkap menetapan tidak lengkap menetapan indikator


indikator mutu mutu
tidak lengkap rencana program tidak lengkap rencana program
mutu dan KP mutu dan KP

tidak lengkap pencatatan dan tidak lengkap pencatatan dan


pelaporan mutu dan KP pelaporan mutu dan KP

pelaporan mutu tidak berjalan pelaporan mutu tidak berjalan


AKAR PENYEBABA MASALAH PEMECAHAN MASALAH

kurangnya kerjasama multi lintas sektoral meningkatkan kerjasama multi linsek


dalam penanganan poskestren dan meningkatkan pemberdayaan
masyarakat mengenai program
poskestren purnama mandiri

banyaknya pesantren yang ada di wilayah meningkatakan komunikasi dan


kkerja puskesmas kalisat koordinasi dengan multi linsek serta
sulitnya menjalin komunikasi dan pendekatan
menentukandengan pihak ponpes
target untuk
koordinasi dengan pihak pimbina pembentukan poskestren agar
pesantren
kurangya kaderilisasi petugas mengenai semua ponpes wewenang
pendelegasian memiliki poskestren
kepada
masalah poskestren yang dibina oleh
bidan wilayah nakes
bukan menjadi masalah prioritas utama melakukan kaji bandi ke puskesmas
petugas yang telah berhasil membangun
poskestren

Pembinaan atau pendampingan


masyarakat, kelompok masyakata
Kuarangnya
Tidak kesiapan
berjalannya sumberdesa
8 indikator daya, dalam meningkatkan
kemampuan dan kemauan masyarakat meningkatakan
siaga perkembangan desa
peransiaga
aktif multi
sektor dalam pemningkatan strata
Kurangnya kemampuan kader desa siaga
melakukan kaji bandi ke puskesmas
yang telah berhasil meningkatan
strata desa siaga
tidak adanya organisasi STBM tingkat ikut serta peran aktif dalam
kecamatan dan kurangnya kerjasama lintas pemberdayaan masyarakat dalam
sektor, dan kuranya pemberdayaan kesehatan
masyarakat
melakukan koordinasi dan advokasi
pengelolaan organisasi STBM tingkat
kecamatan
kurannya sarana dan prasara STBM ( sanitasi
KIDS) pengusulan pengadaan sanitasi KIDS
tpetugas double jobs Pendelegasian wewenang
budaya/ kebiasaan BAB di sungai masih melakukan sosialisasi pentingnya
ketat / kental di masyarakt dan budaya kepemilikan jamban dimasyarkat
masyarakat masih kurang sehat dalam
pemakaian jamban
respon time pelaporan kemiliki jamban dari melakukan pendelegasian
wilayah kurang wewenang petugas kesling agar
respon time pelaporan cepat,
pembentukan kader kesling setiap
wilayah kerja

belum ada regulasi dari pemerintah untuk melakukan koordinasi dan advokasi
kegiatan jamban pengelolaan organisasi tingkat
kecamatan,
melakukan kaji banding kepada
puskesmas
Kesadaran keluarga/masyarakat tentang
pentingnya pemerksaan awal ibu hamil
kurang Penyuluhan pentingnya
pemeriksaan kehamilan sedini
mungkin kepada masyarakat/ kader
di posyandu oleh tenaga kesehatan
Mitos/budaya tentang ANC di awal Meningkatkan kerjasama lintas
kehamilan sektoral dalam sosialisasi aktif
( PKK, KUA)
Kader kurang aktif dalam pencarian K1
murni Membuat media komunikasi seperti
leaflet, flyer untuk lingkungan KUA
Kurangnya pengetahuan ibu/klg tentang
permasalahan yang dihadapi
Melakukan advokasi untuk membuat
kebijakan pemeriksaan kesehatan
bagi calon pengantin (Kebijakan
Kecamatan, KUA, PERDES)
Terbatasnya transport pencarian K1 murni
Membina kader posyandu
Pemeriksaan Laborat/ tes kencing masih Penyuluhan kepada kader tentang
memerlukan dana Pentingnya ANC sedini mungkin
Alat tes kencing terbatas Lomba penemuan K1 murni untuk
kader
ANC terpadu kurang Optimal
Pengusulan pengadaan tes kencing
Pemantauan oleh nakes kurang adekuat Kerjasama linsek/pihak terkait untuk
menggalang dana/donatur
Kurangnya koordinasi antar petugas dan
linsek
Sistem rujukan dari kader kurang baik
Petugas tidak melakukan kunjungan ibu melakukan kunjunganibu nifas
nifas secara berencana
Kurangnya stok vitamin A rencanakan perencanaan vitamin A
untuk ibu nifas agar ibu nifas
paripurna
Banyaknya ibu nifas yaang tidak berKB lakukan penyuluhan pasca salin
banyaknya balita yang tidak datang
melalukan kunjungan rumah pasca
posyandu posyandu kepada balita yang tidak
datang posyandu
kurang aktifnya petugas dalam kunjungan
rumah balita yang tidak datang posyandu melakukan peran aktif adalam
pembeerdayaan masyarkat dan kader
kurangnya kesadaran oarng tua balita
untuk datang ke posyandu melakukan sosialisasi atau penyuluhan
penting datang posyandu

Nakes kurang disiplin Monev laporan bulanan secara rutin


kaji banding puskesmas
Tidak semua PUS kontak dengan Nakes
rendahnya perananan aktif manajerial
puskesmas ( perencanaan , pengawasan , sosialiasai dan meningkatkan
pengorganisasian) pengenai program pemahaman petugas yang terlibat
dalam penjaringan anak sekolah tentang
penjaringan siswa prosedur penjaringan tersebut
kurang aktifnya multi lintas sektoral untuk
membantu penjaringan anak sekolah mulai meningkatakan peran aktif multi
linsek dan petugas wilayah
jadwal penjaringan bersamaan dengan
program yang lain
meningkatakan perencanaan
( menejerial ) dalam penjaringan baik itu
jadwal, pengajuan sapras serta
pengawasan dan pendelegasian petugas
tidak ada petugas yang mengikuti pelatihan
penjaringan anak sekolah
pengajuan pelatihan uks khususnya
penjaringan anak sekolah
kurangnya peran aktif dalam
pemberdardayaan masyarkat

kurangnya sarana dan prasarana


penjaringan anak sekolah serta banyak
petugas yang tidak mengetahui isi
pedoman teknis dari penjaringan anak
sekolah yang menyebabkan penjaringan
anak sekolah yang dilakukan salah

Pengetahuan masyarakat tentang ciri2 Menyampaikan pada masyarakat


fisik garam beryodium kurang merk dan jenis garam yang tidak
beryodium agar tidak
dikonsumsi/dibeli
Pengetahuan masyarakat tentang Penyuluhan tentang manfaat
manfaat dan cara memasak yg benar garam yodium di
garam yodium kurang posyandu/sekolah
Ada garam yodium yang ketika di test melakukan pembinaan petugas
ternyata tdk mengandung yodim kembali tentang program gizi
Sosial ekonomi kurang, sehingga
masyarakat memilih garam dg harga
murah
petugas tidak paham dengan program
binaannya dan kualitas orintasi petugas
baru kurang
Kurangnya pengetahuan ibu dan
keluarga tentang kebutuhan gizi untuk
balita dan pola Asuh
Personal Hygiene Masyarakat masih
rendah

Kurangnya pengetahuan kader tentang sosilaisai kepada kader tentang 10


10 langkah penimbangan yang tepat langkah penimbangan
Kurangnya asupan gizi
meningkatkan pemberdayaan masyarkat
tentang penting datang posyandu
meningkatkan kerjsama multi linsek
Pola makan / asuh keluarga tidak tepat
Balita menderita sakit (ISPA, Diare)
Tehnik Timbang kurang akurat
Balita tidak rutin menimbang berat
badan tiap bulan
monitoring dan evaluasi petugas kurang mengaktifkan monitoring dan evaluasi
setaip bualan
kurang tertib/ displin petugas dalam koordinasi denga penaggung jawab
pencatatan pelayanan diare jejaring dalam pelaporan diare
kurangnya pelaporan jejaring atau tertib
administrasi meningkatkan perencanaan terfokus
perencanaan program diare kurang bagus
melakukan kaji banding kepada
puskesmas yang pencapain pelayanan
diare baik
monitoring dan evaluasi petugas kurang mengaktifkan monitoring dan evaluasi
setaip bualan
kurang tertib/ displin petugas dalam
pencatatan pelayanan diare peningkatan, pemahaman tentang
penyuluhan zinc kepadaa petugas dan
masyakat
kurangnya pemanhaman petugas tentang
pemberian zinc meningkatkan perencanaan terfokus
kurangnya sosialisasi petugas tentang
penggunaan zinc kepada masyarakat
melakukan kaji banding kepada
puskesmas yang pencapain pelayanan
pemberisn zinc yang baik
perencanaan program diare kurang bagus
Ketidaktahuan masyarakatdan nakes Meningkatkan penyuluhan
tentang penyakit pnemoni sehingga tentang penyakit pnemoni pada
terlambat memeriksakan diri ke tenaga masyarakat wilayah Kalisat
kesehatan

Meningkatkan kinerja petugas


Belum optimalnya penemuan penderita dengan melaksanakan penemuan
pnemoni secara aktif dari petugas penderita secara aktif
kurangnya pelaporan jejaring atau tertib
administrasi
Sosilisasi tentang penyakit
pnemoni pada pemegang wilayah
tidak ada intervensi lanjut tetang DO penyakit
kusta membuat program kerja / perencanaan
yang bagus untuk program penyakit
kusta
tidak ada pendampingan kusus pasien kusta ikut serta dalam pemberdayaan
masyakarat terkait penyakit kusta
tidak ada petugas khusus penyakit kusta untuk
mencegah DO
kurangnya kerjasama lintas sektoral
meningkatkan kerjasa lintas sektoral
kurangnya pengetahuan masyarkat dan
petugas tentang kusta sosialisasi secara struktural sistematis
masf tentang kusta kepada petugas dan
masyarakat
petugas tidak mensosialisasi kan penyakit kusta
kepada masyarakat membuat media komunikasi tentang
penyakit kusta
banyak kegiatan petugas/ double job peningkatan pemahaman petugas
terkait penyakit kusta
program kusta tidak menjadi prioritas

Masyarakat menganggap bahwa batuk


adalah penyakit biasa yang tidak Penyuluhan pada petugas, kader
berbahaya dan masyarakat tentang tb paru
Kurangnya penyuluhan petugas tentang TB mengaktifkan pemberdayaan
paru masyakat dalam pemahaman
penyakit tb di masyaerkat
Kurangnya kerjasama dengan petugas
wilayah dan lintas sektor
Ketidak tahuan pelajar sehingga
penyuluhan perlu dilakukan
Meningkatkan penyuluhan tentang
HIV pada Pelajar SMA
Belum optimalnya kinerja petugas untuk
penyuluhan karna terbentur kegiatan lain Meningkatkan kordinasi dg pihak
sekolah
Tidak adanya rencana kerja yang baik
sehingga tidak tercapainya penyuluhan
kepda pelajar koordinasi Lintas Program
Kurangnya kerjasama dengan pihak
pemegang wlayah dalam pendelegasian
petugas penyuluhan kepada sekolah –
sekolah
Ketidak tahuan masyarakat tentang cara Meningkatkan pemahaman petugas /
PSN yang benar kader dalam melakukan PSN setaip
hari jum’at
Belum optimalnya Petugas Dan Kader Memberikan target berjalan dalam
Untuk melakukan PSN melakukan PSN
Masih banyak warga yg kurang menjaga Sosialisasi kepada petugas dalam
kebersihan lingkungan sekitar rumah melakukan PSN

Ketidaktahuan masyarakat jika kalo ada air Sosialisasi 3 M pada masyarakat


menggenang memudahkan nyamuk untuk
bertelur
Belum optimalnya pengawasan dari
petugas kesehatan dan Kader untuk
melakukan PSN
Kurangnya dukungan dari lintas sektor
untuk melakukan pengawasan PSN secara
rutin
Masih banyak warga yg kurang menjaga
kesehatan lingkungan rumah
belum optimalnya petugas dalam
penjaringan pasienDBD meningkatkan pemahaman
masyakat tentang penyakit DBD
kurangnya kerjasama dengan lintas melakukan kerjasama dengan linsel
sektoral dalam penanganan DBD dan ataupun jejaring dsan jaringan dalam
informasi pasien yang menderita DBD penanganan kasus terduga DBD di
masyarakat
masih banyak masyakat yang tidak
melaporkan dan memeriksakan diri kepada
mengoptimalkan pemeberdayaan
nakes penyakit yang di duga DBD masyakat dalam kasus penyakit DBD di
masyarkat
Ketidak tahuan pihak sekolah dalam
pelaksanaan KTR
Mensosialisasikan pelasanaan KTR
disekolah
Kurangnya sosialisasi petugas kepada
pihak sekolah dalam penyelenggaraan mengoptimalkan pemeberdayaan
KTR masyakat

melalukan kaji banding ke puskesmas


yang telah berhasil menangani KTR
Kurangnya kesadaran masyarakat
akan pentingnya pemeriksaan dini Melakukan penyuluhan tentang
kanker payudara dan serviks penting pemeriksaan dini kanker
serviks dan payudara
kurangnya sosialisasi petugas dalam
periksaaenyuyluhan pemeriksaan dini mengoptimalkan pemeberdayaan
kanker masyakat

melalukan kaji banding ke puskesmas


yang telah berhasil menangani
penanganan deteksi dini kanker serviks
Kurangnya kesadaran masyarakat
akan pentingnya pemeriksaan gula
darah kurangnya Melakukan penyuluhan tentang
penting pemeriksaan gula darah
sosialisasi petugas dalam
periksaaenyuyluhan pemeriksaan gula mengoptimalkan pemeberdayaan
darah masyakat

melalukan kaji banding ke puskesmas


yang telah berhasil menangani
penanganan pemeriksaan gula darah
Kurangnyakerjasamalintas program Melakukan kerjasamalintas program
untuk penemuan kasus keluarga rawan untuk penemuan kasus keluarga
rawan
Kurangnya kemampuan / keterampilan Menambah kemampuan /
Petugas ( Bidan & Perawat ) keterampilan Petugas ( Bidan &
Perawat ) dengan mengusulkan
pelatihan atau pembinaan tentang
program CHN / Perkesmas
Kurangnya sarana dan Prasarana Mengusulkan sarana dan Prasarana
terkait program CHN / perkesmas
( CHN Kit, Askep, Register dan
Format Pelaporan )
Kurangnya Motivasi petugas Memberikan Motivasi kepada
petugas bahwa program CHN /
Perkesmas adalah bagian dari tugas
dan pelayanan yang tidak
terpisahkan

Melakukan Monitoring dan Evaluasi


terkait program CHN / Perkesmas
masyarakat tidak tahu ada pelayanan jiwa di penyuluhan petugas tentang penyakit
puskesmas jiwa dan sosialisasi jenis - jenis pelaynan
di puskesmas kalisat baik dalam gedung
dan luar gedung kepada masyarakat dan
nakes
petugas tidak melakukan pendelegasian
wewenang keseluruh nakes untuk penemuan
kasus jiwa meningkatkan pemahaman terhadap
tokoh masyarlay sebagai pembertdayaan
masyarakat di wilayah masing - masing
tentang jenis - jenis kasus jiwa
pencatatan dan pelapiran belum baik,
kolaborasi dengan jaringan unit belum perlu pendelegasian petugas dan
ditingkatkan meningkatkan kolaborasi antar unit
untuk pencatatan dan pelaporan kasus
jiwa
kurangnya pemahaman petugas tentang kasus
gangguan jiwa
kurangnya kerjasama lintas sektoral
kurangnya informasi tentang penyakit jiwa
kepada masyarkat
petugas yang banyak mempunyai tugas pendelegasian petugas wilayah dalam
penyuluhan gigi

kurangnya keaktifan petugas perbaikan perencanaan program gigi


dan mulut
tidak adanya pendelegasian petugas wilayah peningkatan komitmen petuugas

Melakukan penyuluhan dan sosialisasi


Masih banyaknya fasilitas yankestrad yang tentang perijinan yankestrad oleh
tidak tahu menahu tentang perijinan petugas dalam pembuatan perijinan
yankestrad yankestrad
Biaya yang dianggap mahal untuk mengurusi Melakukan pembinanaan yankestrad
perijinan yanskestrad

Kurangnya sosialisasi petugas dalam


pemahaman petugas yankestrad dalam
melaukan perijinan
Sedikitnya masyarakat yang memeriksakan Melakukan penyuluhan tentang
kesehatan mata dan telinga di puskesmas kesehatan indra di puskesmas baik di
dalam gedung maupun di luar gedung

Melakukan pendelegasian wewenang


Banyaknya masyarakat yang belum mengerti dalam pemeriksaan kasus indra di
ada pemeriksaan kesehatan indra di Puskesmas wilayah
Kurangnya sosialisasi petugas dalam pelayanan Mengoptimalkan pencatatan dan
kesehatan indra di puskesmas pelaporan kasus indra
Pemberian target kasus penyakit indra di
Tidak adanya pendelegasuan wewenang dari pj wilayah
program ke petugas wilayah dalam penemuan
kasus indra

Melakukan penjaringan kasus di wilayah


masyarakat semakin mengerti dan paham
mafaat dan kebutuhan olah raga untuk
kesehatan melakukan sosialisasi kepada masyakata
tentang jenis - jenis pelayanan di
puskesmasn terkait program olah raga
sedikitnya pos pos olah raga untuk masyarakat
di wilayah kerja puskesmas kalisat kerjasama dengan lintas sektoral atau
kantor kedinasan pemerintah dalam
melakukan kegiatan olah raga rutin
setiap minggu

kurang keaktifan petugas dalam melakukan


kegiatan olah raga kepada masyarkat
program olah raga bukan merupakan program
prioritas
masyarkat belum tahu kegiatan olah raga di
puskesmas yang diadakan setiap jum'at

kurangnya sosialisasi petugas tentang kegiatan


olah raga di puskesmas ( jenis - jenis layanan )
masyakat semakin mengerti akan pelayanan memeratakan posyandu lansia di dusun
lansia setiap desa ( per posynadu balita )

banyak lansia yang belum mendapatkan melakukan kerjasama dengan lintas


pelaynan kesehatan lansia program ( PTM ) dalam pelayanan
kesehatan lansia

tidak meratanya posyandu lansia disetiap desa melakukan pendelegasian wewenang


petugas lansia ke setiap pemegang
wilayah di kecamatan kalisat
masyarakat sadar akan kesehatan pekerja itu pengadaan pos UKK di setiap
penting perusahaan yang ada di wilayah
puskesmas kalisat

kesehatan para pekerja kurang diperhatiakan melakukan pendelegasian weweng


petugas kepada petugas UKK untuk
kunjungan pos UKK di wilayah

sedikitnya perusahaan yng memiliki pos UKK kerjasama dengan lintas program
( PTM ) dalam melakukan pemeriksaan
di setaip pos UKK

terlalu banya kunjungan pesien di puskesmas melakukan sosialisasi pengisian rekam


kalisat medis secara benar kepada petugas unit

kurangnya komitmen petugas atau budaya monitoring PJ unit dikembalikan di


kerja belum terjaga dengan baik aktifkan
masih ada petugas yang belum tahu tentang pengadaan cek list kelengkapan RM di
pengisian rekam medis secara benar setiap RM pasien

kurangnya monitoring PJ unit dalam


kelengkapan rekam medis
belum adanya sosialisasi pengisian rekam
medis secara benar
pengadaan pelatihan hanya untuk pewai negri pengajuan pelatihan peningkatan SDM
saja , dipuskesmas kalisat lebib banyak petugas untuk semua karyawan puskesmas
magang ( nakes ) baik itu PNS atau non PNS

mahalnya biaya pelatihan


anggaran pelatihan terbatas
perencanaan sapras dan obat belum
memenuhi starndar
memperbaiki manajemen perencana
sapras agar pengadaan/ perencanaan
sapras dan obat sesuai dengan standart
kurangnya flesibelitas dengan sapras pengajuan pelatihan petugas dalam
penggunaan sapras ( alat )dan obat
ketidak mampuan petugas dalam pengguna
sapras yang ada
tidak adaya program yang mendukung kualitas
mutu laboratorium
refreshing auditor
kurangnya pemahaman petugas dalam tata sosialiasai PJ UKP tentang pentingnya
laksana PMI rutin PMI
-
perlu dilakukan survai kepuasan
masyarkat setahun 2 kali
adanya proses pembangunan gedung
puskesmas yang baru
pembentukan pj dan tim khusus survai
kepuasan pasien
belum terbentunya PJ dan tim khusus survai
kepuasan pasien
membuat perencanaan tim khusus
survai kepuasan pasien
kurangnya sistem perencanan/ tidak adanya
matrix kegiatan tim survai

sebagian besar petugas malas cuci tangan


sebelum memegang pasien dan sebelum merefresing tentang 6 langkah cuci
melakukan tindakan terhadap pasien.tetapi tangan dan 5 moment cuci tangan saat
pada point setelah melakukan tindakan atau kelas bidan dan kelas perawat
terkena cairan pasien petugas selalu cuci
tangan.

intruksi agar petugas mengubah


petugas tidak melakukan tahap 6 langkah cuci perilakunya sesuai dengan standar
tangan prosedur yang berlaku
monitoring di periode selanjutnya
ketersediaan APD yang terbatas pada masing-
masing unit pelayanan pengusulan pengadaan APD melalui
dana JKN

refresing tentang pentingnya pemakaian


perilaku petugas yang kurang patuh untuk APD saat kelas bidan atau pelatihan
menggunakan APD berkala internal
SOP sudah tidak sesuai dgn kondisi puskesmas membuat SOP DTT dan sterilisasi yang
kalisat baru

melakukan audit sop tindakan asepsis


dan aspirasi penyuntikkan

pengusulan pembuatan poster ttg etika


batuk ke admen

masih banyak petugas yang lupa akan prosedur


pembuangan jarum suntik sesuai SOP instruksikan pada petugas agar petugas
mengubah perilakunya sesuai standar
prosedur yang berlaku

pengadaan tempat sampah tutup spuit

lanjutkan monitoring di periode


selanjutnya
ketidak pahaman dari pihak dinas kesehatan pengiriman surat ulang kepada DINKES
dalam kepengurusan registrasi yang untuk meminta bukti registrasi PKM
ditentukan, dikarenakan pergantian sraf Kalisat
DINKES oleh bupati yang menjdi fact. Reistrasi
yang tidak dapat ditunjukkan pada puskesmas (
dinkes menjadi penyimpanan data registrasi
PKM se jember )

melakukan RTL sesuai dengan indikator


senantiasa melakukan komunikasi dan M. Pemberdayaan masyarkat
koordinasi dengan desa, linsek serta masyarkat
karena perubahan/ dinamika di masyarkat
senantiasa berubah
perlu pendampingan oleh kapus/ PJ
admen/ PJ PTP pada petugas
petugas aset masih lemah dalam perencanaan
sapras, serta monevnya
kuranya pemantauan kapus dalam manajemen petugas aset untuk mempelajari
sapras dan peralatan manajemen aset ( perencanaan,
pengadaan, dan pengawasan )

sosialisasi pemeliharaan alat dan sapras


banyak dari petugas nakes unit maupun
jaringan yang belum melaksankan
pemeliharaan alat dan sapras dengan rutin dan
terdokumentasi
monev oleh PJ unit dan PJ jaringan
kurangnya pengetahuan petugas aset dan
nakes dalam tata keloladan pemeliharaan alat
kesehatan PKM

pengadaan alkes juga belum disesuaikan


dengan standart yang dibutuhkan sebagaimana
PKM observasi/ rajal
monev petugas oleh KTU tehadap uraian
tugas melalui buku harian petugas
petugas kurang memahami uraian tupoksi
dalam uraian tugas
melengkapi SOP keuangan sesuai yang
dikerjakan
SOP keuangan untuk masing - masing bidang
( pendapatan, pengeluaran , BOK, JKN ) masih
perlu ada yang dilengkapi ketersediaannya
mengoptimalkan peran PJ admen dalam
mendapingi dan membantu SDMK
petugas SDMK juga merangkap tugas
tambahan lain
Petugas SDMK melakukan pembagian
waktu dalam menyelesaian tugas
tidak efektif peran KTU di PKM kalisat karena
menuju purna tugas

lemahnya perencanaan bidan SMDK dalam


pengembangan kopetensi petugas PKM dan
standart pemenuhan tenaga kesehatan
monev rutin terkait SDMK tidak dilaksnakan
dan tidak terpanatu oleh PJ admen dan kapus
Petugas Ruang Farmasi, unit/subunit Melakukan pengecekan dan
pelayanan tidak selalu update informasi pencatatan masa kedaluwarsa &
No. Batch & masa kedaluwarsa saat obat nomor batch pada saat penerimaan
masuk/penerimaan barang

Petugas memperioritaskan pada kegiatan Melaksanakan prosedur pemisahan


pencatatan yang lain penyimpanan terhadap barang yang
diterima mendekati masa
kedaluwarsa

Petugas farmasi masih menerima barang


yang mendekati masa kedaluwarsa
Kurangnya pengetahuan petugas unit &
subunit pelayanan tentang pentingnya
administrasi pengelolaan Obat/BMHP
Kurangnya monitoring dari pengelola Obat
Puskesmas
di unit pelayanan Puskesmas yang kurang Review & revisi SOP Pemantauan &
memenuhi syarat (gedung sementara) Evaluasi pengelolaan Obat & BMHP

SOP Pemantauan & evaluasi belum


mencerminkan tahapan kegiatan sesuai
ketentuan
Belum adanya check list monitoring
pengelolaan Obat & BMHP di unit
pelayanan
Tidak tersedia tempat melakukan konseling Mengajukan usulan
sarana/prasarana untuk kegiatan
konseling pada bagian admen

Tidak adanya tenaga Apoteker sebagai pengajuan tenaga apoteker


pelaksana kegiatan farmasi klinik
(khususnya konseling farmasi)
Keterbatasan wewenang dari TTK yang
ada untuk melakukan kegiatan konseling,
pelayanan kefarmasian terbatas meliputi :
1) Pengelolaan Sediaan Farmasi dan
Bahan Medis Habis Pakai; dan Pelayanan
resep berupa peracikan Obat, Penyerahan
Obat, dan pemberian informasi Obat.
Tidak adanya tenaga Apoteker sebagai Mengajukan tenaga Apoteker kepada
pelaksana kegiatan farmasi klinik bagian Admen
(khususnya Pemantauan Terapi Obat/PTO)

Keterbatasan wewenang dari TTK yang


ada untuk melakukan kegiatan konseling,
pelayanan kefarmasian terbatas meliputi :
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai; dan Pelayanan resep
berupa peracikan Obat, Penyerahan Obat,
dan pemberian informasi Obat.
Resep disimpan lebih dari 5 tahun Memperbaiki dokumentasi
pengelolaan resep

Resep yang sudah tersimpan > 5 tahun


belum dimusnahkan dengan disertai
dokumentasi dan berita acara pemusnahan
resep
Resep dimusnahkan tanpa mengikuti
ketentuan (tanpa dokumentasi & berita
acara pemusnahan
Tidak tersedianya aplikasi SIM (Sistem
Informasi Manajemen) di Puskesmas untuk
memudahkan proses pengecekan dan merencanakan pembagian waktu dalam
pencatatan meneyelesaiakan tugas

membuata aplkikasi untuk penuimpanan


dokumen dengan menggunakan
petugas SIK merangkap tugas tambahan lain tekonolgi mutahir
penyimpanan dokumen pencatatan dan mengoptimalkan ruang arsip untuk
pelpaoran kegiatan/ program belum tertata penyimpanan dokumen dan pelaporan
dengan cukp baik karena terbatasnya tempat kegiatan

belum mengaktifkan metode penyimpanan


DOC dengan menggunakan teknologi mutahir
( paperless )
PJ UKM juga merangkap tugas tambahn lain membentuk tim monev UKM

membuat papan monev untuk


monev UKM ESENSIAL hanya dilakukan oleh PJ mempermudah pemantauan monev
saja dan tidak ada tim khusus untuk
menghandle monitoring kegiatn UKM essensial
( TIM UKM PKM . KALISAT )

Kurangnya pemahaman meklanisme evaluasi


program yang perlu dilakukan oleh para
koordinator program masing - masing

koorsdinator program masih lemah dalam


melaksanakan rutinitas pemenuhan
kelengkapan pencatatan dan pelaporan
pelaksnakan program, hanya beberapa
koordinator yang melaksankana
pedoman
pedoman eksternal tidak tersetor di bagian DC
PKM, banyak yang dipegang oleh koordinator
masing - masing melakukan review tim DC
lemahnya penyimpanan pedoman jika
disimpan sendiri - sendiri oleh koordinator melakukan review tim dan SOP DC
kurangnya pemahaman petugas terhadap Melaksankan sosialisasi pengedalian dan
peran DC PKM penyimpanan dokumen

manajemen UKP masih kurang sosialisasi


terkait pentingnya UKP dalam melakukan melakukan refhresing , pemahaman
pencatatan dan pelaporan rutin pada SIK PKM uraian tugas kepada seluruh petugas
mengaktifkan kembali tim monev dari
Petugas pelaksana layanan tidak mengetahui pihak manajemen/ admen
peran dan manfaat tupoksi terhadap
perencanaan tingkat PKM
petugas pelaksana kurang memahami uraian
tugasnya
kurangnya MONEV dari pihak manajemen /
admen

petan PJ UKP belummaksimal dalammelakukan monev capaian PJ UKP bersama Mutu


pendampingan layanan tiap unit UKP

petugas unit lemah/ tidak paham dalam pendampingan dan bimbingan langsung
membuat analisa dan RTL untuk upaya unit oleh PJ UKP dan mutu UKP untuk
masing - masing menganalisa
PJ UKP kurang menjalankan peranan sesuai kegiatan monev disertai dengan
uraian tugas yang diberikan kelengkapan checklist dokumen

tidak adanya kendali penanggung jawab SIK


dalam mengontrol hasil capaian kegiatan optimmalisasi petan SIK dalam
masing - masing unit mengontrol hasil capaian kegiatan
kurangnya pemahaman petugas tentang mereview indikator mutu oleh petugas
penetapan indikator mutu bersama kapus

memperbaiki dan meningkatkan


kurangnya koordinasi antar tim mutu komunikasi efektif dalam interpersonal

pengajuan pembuatan form khusus


program mutu tidak memiliki form resmi dari untuk laporan bulanan mutu kepda
DINKES ( laporan mutu bulanan ) DINKES
kurangnya inovasi dari tim mutu
pembuatan laporan bulana sesuai
dengan indikator PKP dengan
mengetahui kepala puskesmas dan
disetorkan kepada DINKES

kurangnya pemahaman kapus dan tim mutu


dalam melaksnakan pelaporan hingga
pemberitahuan pada DINKES

mengoptimalkan peran SIK dalam


sistem pelaporan mutu di setiap bidang pengumpulan pelaporan mutu di setiap
( admen, ukm, ukp ) belum berjalan optimal bidang
PEMECAHAN TERPILIH
10 P2 TB Penyuluhan TB Meningkatkan kader, masyarakat, 12X Pj Prog ATK, Laptop. LCD Kader, Lisek, Guru, Januari-Desember mg ke 3
Paru pengetahuan anak sekolah, santri
penyakit TB
Investigasi Kontak Meningkatkan kontak TB serumah 240 OH Pj Prog ATK kader dan toma Januari-Desember mg ke 3
oleh kader penemuan pasien dan 20 rumah pada
TB tetangga
Pertemuan sharing pengalaman Pasien TB, mantan 4X Pj Prog ATK, Laptop. LCD kader, pengurus Maret Juni Septem,ber
paguyuban TB dengan sesama pasien TB, kader paguyuban TB dan Desember tiap mg ke 3
selamor pasien TB untuk TB, anggota toma
mencegah DO paguyuban TB

Pertemuan PPM untuk meningkatkan Anggota PPM TB, 4X Pj Prog ATK, Laptop. LCD Linsek Maret Juni Septem,ber
TB Kecamatan penemuan pasien PMB (Praktek Desember tiap mg ke 4
TB Mandiri Bidan), PPM
(Perawat Praktek
Mandiri), DPM
(Dokter Praktek
Mandiri), Laborat,
Apotek

Kunjungan rumah mengetahui Pasien TB yang 12X Pj Prog Pot Dahak Laborat Januari- desember
follow up perkembangan tidak datang pada
tatalaksana kasus pengobatan pasien saat follow up
TB TB

POLI TB Sosialisasi tentang mencegah pasien TB dan 6X Pj Prog Leaflet, masker Feb, April, Juni, Agustus,
penggunaan penularan TB keluarga pasien TB Oktober, Desember
masker pada
pasien TB baru
dan pasien
kunjungan ulang

Penggandaan meningkatkan leaflet TB 4X Pj Prog Leaflet Maret, Juni, Sept, Des


leaflet TB untuk pengetahuan
sarana masyarakat tentang
penyuluhan TB paru
pengadaan box meningkatkan box sputum 1X Pj Prog box sputum Januari
sputum untuk kualitas dahak agar
sarana pengiriman tidak terkena sinar
dahak matahari dan tidak
tumpah
12,600,000 Meningkatkan BOK
penemuan
suspek TB
20,400,000 Semua orang BOK
dengan TB
terlayani
4,200,000 Semua orang BOK
dengan TB
terlayani

4,200,000 Meningkatkan BOK


penemuan TB,
Jejaring bisa
melaporkan
suspek TB

1,020,000 Untuk mencegah BOK


DO

2,160,000 Semua Pasien APBD


TB dan keluarga
yang berkunjung
ke poli TB
memakai masker

400 Leaflet tercukupi BOK

375,000 Dahak Swadaya


berkualitas
NO UPAYA KESEHATAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET SASARAN
PENANGGUNG JAWAB VOLUMEN KEGIATAN JADWAL RINCIAN PELAKSANAAN
LOKASI KEGIATAN BIAYA
BAB V
ANALISA RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2018

NO. RPK DRAF RPK KESESUAIAN


TH. 2018 TH. 2018 ANGGARAN USULAN ANGGARAN PEMBIAYAADRAF RPK & RPK TH. 2018
DRAF RPK 201 PEMBIAYA RPK 2018 KEG. ANGGARAN
1 PROMKES
MMD, SMDMMD 42,000,000 BOK 42,000,000 BOK sesuai sesuai

penyegaran/
Pembinaan 17,990,000 BOK 17,990,000 BOK tidak sesuatidak sesuai

penggalangPendataan 12,600,000 BOK 12,600,000 BOK tidak sesuatidak sesuai


dukungan sehat
linsek, dunia usaha
PembinaanSuperfisi su 1,020,000 BOK 1,750,000 BOK tidak sesuatidak sesuai

penggerakaSosialisasi 9,240,000 BOK 16,210,000 BOK sesuai tidak sesuai

Belanja AT Pengadaan banner PHBS SWADAYA 4,116,000 BOK + JKN tidak sesuatidak sesuai

Pengkajian 480,000 BOK BOK tidak sesuatidak sesuai

Pengadaan arisan SWADAYA BOK sesuai tidak sesuai


jamban bergulir

PAKAPOS SWADAYA BOK tidak sesuatidak sesuai

TOTAL BIAY (Rp) 83,330,000 94,666,000 TOTAL DANA perubahan operasional (Rp)
PERUBAHAN REALISASI INDIKATORTINDAK LA HASIL ANA KESIMPULAN
OPERASIONAL ANGGARAN
ANGGARAN (Rp)

tidak ada 42,000,000 Tercapainy Diperlukan pendanaanDana yang terserap di dalam


no. 3 danbelanjaalokasi pe program promkes sebesar 81.89%
dari dana J tambahan dari total jumlah anggaran awal
tidak ada 16,240,000 Tercapainyapembinaansebesar 92 dan sekitar 18.11 % dana sisah yg
adalah ref terealisasi tidak di serap dan anggarkan untuk
dapat dijalankan den keg. lain yg mendukung kegiatan
ada 0 Tercapainy keg. pengg 0% anggaran UKM. Dana terbesar yang diserap
no. 4 usualan ke kegiatan u promkes adalah dana untuk
KIA yang diberupa kegkeg. SDM, MMD sebesar 54.17%
ada 0 TercapainyaPembinaan/0% anggaran dari jumlah dana total yang
tentang pesuperfisi s kegiatan u terserap/ realisasinya
posyandu program p berupa kegiatan penyuluhan kelompok, massal
tidak ada 12,600,000 Trrcapaian Diperlukan anggran penggerakan / masyarakat terserap
danbelanjake dana KS sebesar 77.7 %
dari dana JKN kapitasi

ada 0 Belanja AT 0% anggaran tidak terealisasikan namun pendanaan


keberhasil bahan cetak atau belanja ATK dapat menggunakan dana JKN Ka
dan dapat juga didukung oleh dana JKN kapitasi yaitu dalam pengadaan
belanaja cetak
Tercapainyakegiatan pengkajian PBHS pelaksanaanya, dapat berintegrasi dengan kegia
pendataan keluarga sehat program KIA

Tercapainyakegiatan arisan jamban begulir berintegrasi dengan kegiatan kesling


pemicuan ODF

Tercapainy Kegiatan PAKAPOS kepada masyarakat dapat berintegrasi dengan kegiatan


no. 3 Penyuluhan kelompok, massal dari perubahan dana operasional anggaran
program promkes
rubahan operasional (Rp) 70,840,000 jumlah dana perubahaSisah dana program promkes sebesar Rp. 17.141.000
esar 81.89%

ana sisah yg
ggarkan untuk
ng kegiatan
yang diserap

ompok, massal
kat terserap

namun pendanaan
pat menggunakan dana JKN Kapitasi
tasi yaitu dalam pengadaan

apat berintegrasi dengan kegiatan

dengan kegiatan kesling

t berintegrasi dengan kegiatan


an dana operasional anggaran

besar Rp. 17.141.000


UPAYA KEGIATAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET SASARAN PENANGGUNG JAWAB KEBUTUHAN SUMBER DAYA MITRA KERJA WAKTU PELAKSANAAN KEBUTUHAN ANGGARAN

POLI TB Sosialisasi tentang mencegah penularan pasien TB dan 6X Pj Prog Leaflet, masker Feb, April, Juni, 2,160,000
penggunaan masker TB keluarga pasien Agustus, Oktober,
pada pasien TB baru dan TB Desember
pasien kunjungan ulang

Penggandaan leaflet TB meningkatkan leaflet TB 4X Pj Prog Leaflet Maret, Juni, Sept, Des 400
untuk sarana penyuluhan pengetahuan
masyarakat tentang TB
paru
pengadaan box sputum meningkatkan kualitas box sputum 1X Pj Prog box sputum Januari 375,000
untuk sarana pengiriman dahak agar tidak
dahak terkena sinar matahari
dan tidak tumpah
INDIKATOR KINERJA SUMBER PEMBIAYAAN

Semua Pasien TB APBD


dan keluarga yang
berkunjung ke poli
TB memakai
masker

Leaflet tercukupi BOK

Dahak berkualitas Swadaya

Anda mungkin juga menyukai