Anda di halaman 1dari 33

Lampiran 3.

Analisa Akar Penyebab Masalah

I. Tata Usaha
A. Data SistimInformasi UPTD PuskesmasMataram
1. Berkurangnya Logistik, sarana dan prasarana untuk pembuatan laporan triwulan, laporan tahunan dan profil UPTD Puskesmas Mataram
2. Berkurangnya Logistik, sarana dan prasaranan untuk pelaporan SP2TP
3. Pengentry an data P-Care dan e-Puskesmas di Loket belum maksimal
4. Kurangnya sarana untuk pelaksanaan PIC danPengaduan Kontak person
B. KeuangandanRumahTangga
1. Masih belum maksimal pengelolaan penerimaan keuangan puskesmas, dan bukti terima dari penerimaan dari layanan loket dan poli
2. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang layanan kesehatan dasar
3. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang layanan kesehatan dasar
C. BagianUmum Dan Kepegawean
1. Kurangnya tempat penyimpanan berkas, kursi dan meja untuk tamu kondisinya sudah tidak layak
2. Ruangan tidak nyaman karena suhu udara yang panas ketika menampung orang banyak
3. Kursi pegawai sudah tidak layak digunakan, mesin printer sudah rusak
4. Ruangan tidak nyaman karena suhu udara yang panas
5. Lemari arsip kepala tata usaha tidak memadai
6. Antrian pasien yang masih belum teratur
7. Kurangnya persediaan lampu untuk setiap ruangan, kurang maksimal pengamanan gedung
8. Belum maksimal pengelolaan kendaraan roda 4 puskesmas
Lampiran 3. Analisa Akar Penyebab Masalah

UKM
1. UKM Esensial
A. PROMKES

Masihada 26,1% penyuluhankelompoktentangkesehatanbelumdilaksanakan

Petugas kesehatan yg
kompeten kurang
Inovasi
penyuluhan Kurangnya ide dalam
kurang optimal melaksanakan program
Beum semua petugas kes
mendapat pelatihan penyuluhan Beban Kerja
Waktu yang kurang krn banyak
Petugas Tinggi
pekerjaan

Kurangnya peran Belum


Kurangnya pendekatan
serta masyarakat tercapainya
dengan tokoh masyarakat
target
penyuluhan
Kurangnya media kelompok
Fotocopy media Partisipasi masyarakat
penyuluhan PHBS
promosi kurang kurang

Kurangnya sarana
penyuluhan : mobil puskel,
poster, brosur, lembar balik Sikap dan perilaku
masyarakat kurang
Mobil puskel pengeras
suaranya rusak Pandemi covid-19
petugastdkbisaturun
DANA kelapangan lingkungan
BAHAN
2. Masih ada 41 % sasaran belum mendapatkan pembinaan PHBS

Kurangnya motivasi
CARA petugas/kader ORANG

Belum adanya Kurangnya komitmen


regulasi tk. desa petugas/kader untuk
utk pengawasan melakukan pembinaan
pelaksanaan dan
pembinaan PHBS
Terbatasnya jumlah
petugas /kader
Terbenturnya kegiatan
pembinaan dengan kegaiatn
lainnya Kurangnya pemanfaatkan kesempatan
oleh petugas/kader
Belum
tercapainya
target
Kurangnya dukungan pembinaan
ormas/kelompok PHBS RT
potensial/LSM
Terbatasnya jumlah
dana
Kurangnya kerjasama
lintas sektor

Terjadinya bencana alam


gempa bumi

ALAT BAHAN
LINGKUNGAN
B. KESEHATAN LINGKUNGAN
1. 5 Kelurahan yang belum ODF

Pengetahuanmasyara
Advokasi katmasihkurang
/koordinasi kurang CARA ORANG
Kurangnya
kepedulianmasya
Kesulitanmengum
pulkanmasyarakat rakatttgkebersiha

Keterbatasan
SDM Puskesmas

Pemicuan tidak Petugas


bisamaksimal sanitarian
dilaksanakan rangkaptugas Kurangnya peran
serta masyarakat
Tehnik pemicuan sesuai
Kurangnya peran
pedoman kurang efektif
serta toga
1. Belumtercap
ainya target
kelurahanOD
Ekonomi masyarakat
masih kurang F

Kurangnya Lahan yang terbatas


kerjasama
linsek

Penataan lingkungan
/pembangunan tidak
Kurangnya
teratur
komitmen
stake holder
ALAT BAHAN Regulasi tidak ada/ tidak lingkungan
dilaksanakan
2. Masihada 1,1% belummendapatkanpembinaanperumahandansanitasidasar

MENINGKATKAN CAKUPAN PEMBINAAN PERUMAHAN DAN SANITASI DASAR


Ishikawa Fishbone Diagram

CARA
Penjadwalanbelum ORANG
memenuhi 5 W 1 H

Bebankerja yang
tinggi
Penjadwalankurang
tepat
Petugas
sanitarian
Koordlintas
rangkaptugas
program
belummaksimal
Belum ada
SOP pembagian tugas
pembinaanbelu yang jelas
CakupanPembinaanPer
mada umahandansaranasanit
asidasarbelummencap
aitarget

Pandemi covid-19
sehinggapetugastidakbi
saturun

BAHAN lingkungan
ALAT
C. KIA/KB
Masihada 25,7%ibumelahirkanbelummendapatkan kunjungan neonatus

MANUSIA METODE

Pertemuanmll:
Mobilisasipendu 1.Klas Ibuhamil
duk yang 2.Klas Ibubalita
Bidan ASN sangattinggi
belummerata di
semuakelurahan P4K
Kesadaranmasy tidakberjalanmaksima Penggunaankantongpers
arakatuntukme Pengisiankohor l alianan dan
meriksakanbayi Tidakmaksimal kantongbayikurangaktif Masih rendahnyacakupankunjungan
nyakurang
neonates

Media
promosiku
rang Peran
Tidaktersedia linsek
Masih
transport kurang kurangnyapemahamank
untukkunjunganru eluargattgpentingyapem
Ttidaktersediatimba eriksaanbayi
nganbayiuntukkunj mah
unganrumah

BAHAN
SARANA LINGKUNGAN
D. Gizi
1. Masih ada 47,2% balita yang ditimbang tidak naik berat badannya

CARA
Pengetahuan ibu kurang

Ibu jarang ke posyandu Daya beli kurang


Belum bisa ploting kms
Penghasilan rendah
Pola asuh kurang tepat

Langkah penimbangan blm tepat Anak diasuh nenek/bibik Kurang telaten

Peran lintas sektor kurang


Salah menentukan umur
Keterampilan kader kurang
Kader baru/blm dilatih Belumtercapainy
Kader lama tapi lupa/blm paham a target
keberhasilan

Alat ukur yang Ketersediaan bahan program (N/D)


makanan di rumah Sanitasi kurang
digunkan kurang tepat
tangga kurang

Sering sakit
Alat ukur kurang akurat

ALAT BAHAN LINGKUNGAN


2. Masihada11,4 % ibuhamil yang belummendapatkan TTD minimal 90 tablet

SDM

Ibu tidak suka minum

Rasa mual
KIE daripetugas
Pengetahuan kurang

Peran keluarga kurang

Pendataan kader kurang

Mobilitas tinggi Bumil dapat


TTD 90 tablet
belum capai
target

TTD berbau besi


Proyeksi
bumil
tinggi TTD berasa besi

Kemasan lebih baik/mewah

ALAT BAHAN LINGKUNGAN


3. Masih ada 32,4% ibu hamil KEK yang tidak mendapat PMT

CARA ORANG

Pengetahuan ibu kurang

Pengolahan PMT kurang Ibu tidak suka/bosan

Bumil KEK dapat


PMT

ALAT BAHAN LINGKUNGAN

4. Masih ada 9,7 % balita yang ditimbang tidak naik berat badannya 2 kali berturut-turut (T2)
Ibu jarang ke posyandu

Pengetahuan ibu kurang


CARA
Daya beli kurang

Belum bisa ploting kms Anak diasuh nenek/bibik


Penghasilan rendah

Langkah penimbangan blm tepat Pola asuh kurang tepat

Salah menentukan umur Kurang telaten

Peran lintas sektor kurang


Keterampilan kader kurang
Kader baru/blm dilatih

Kader lama tapi lupa/blm paham Masih


adanyabalita
Ketersediaan Sanitasi kurang yang T 2
Alat ukur yang
bahan makanan di
digunkan kurang tepat
rumah tangga
kurang Sering sakit

Alat ukur kurang akurat

ALAT BAHAN LINGKUNGAN


5. Masih ada 5,4% balita stunting, 21% Ballita Underweight, 3% balita Wasting

Pengetahuan ibu kurang

CARA Penghasilan rendah

Daya beli kurang

Pola asuh kurang tepat

Kurang telaten Anak diasuh nenek/bibik

Peran lintas sektor kurang


Belum bisa ploting kms
Keterampilan kader kurang
Langkah penimbangan blm tepat
Kader baru/blm dilatih

Salah menentukan umur Kader lama tapi lupa/blm paham


Masih ada
Ketersediaan bahan Sanitasi kurang balita BGM
Alat ukur yang makanan di rumah
digunakan kurang tangga kurang
tepat

Alat
ukur Sering sakit
kurang
akurat

BAHAN LINGKUNGAN

ALAT
E. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
1. Imunisasi
a. Imunisasi rutin bayi, baduta, kampanye MR dan BIAS belum mencapai target
2. Diare
Masih ada 63,5% penderita diare semua usia yang belum ditemukan
3. PTM

Masih ada 58,4% masyarakat (usia 15-59 tahun) yang belum dilakukan skrining PTM
4. IMS/HIV

Rendahnya cakupan Skrining IMS/HIV


5. TB

Cakupan penemuan semua kasus TB (Case Detection Rate / CDR) belum mencapai target.
6. Surveilance

ORANG
PTGS SDH MENGIRIM TP
CARA
TIDAK MENGECEK BALASAN
SMS DARI PUSAT

LAPORAN TELAT
PEED BACK DARI
DIKES TELAT

TIDAK ADA ALAT


CAKUPAN
/PENGINGAT YG CEPAT
PENGIRIMAN
BILA LAPORAN BELUM
LAPORAN W2
MASIH BELUM
MENCAPAI
TARGET

lingkungan

ALAT BAHAN
7. DBD
8. Haji
9. ISPA
10. IVA
Analisa Akar Penyebab Masalah

HEPATITIS

Deteksi dini Hepatitis B tahun 2021 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2020 hal ini karena pada tahun 2020 terjadi wabah virus Covid-19
sehingga jumlah kunjungan menurun karena terjadi pembatasan kegiatan masyarakat. Namun meskipun mengalami kenaikan jumlah pemeriksaan ,
deteksi dini yang dilakukan belum dapat memenuhi target yang ditentukan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa factor antara lain :
1. Masih minimnya kesadaran ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kesehatan selama kehamilan
a. Kurangnya ibu hamil yang datang melakukan pemeriksaan/deteksi dini hepatitis B dan Triple Eliminasi di Puskesmas Mataram
b. Pada saat skrining luar gedung (poskesdes) masih sedikit ibu hamil yang dating untuk melakukan pemeriksaan/deteksi dini hepatitis B dan Triple
Eliminasi sehingga cakupannya masih kurang
2. Mobilisasi penduduk yang tinggi di kota Mataram
3. Skrining pemeriksaan hepatitis B dan Triple eliminasi banyak berasal dari ibu hamil di luar wilayah puskesmas Mataram sehingga tidak dihitung
sebagai cakupan yang mengakibatkan jumlah sasaran kurang
4. Masih banyak ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kesehatan selama kehamilan pada dokter kandungan tanpa melakukan pemeriksaan Triple
Eliminasi di Puskesmas ( Faskes TK.I)
5. Masih banyak Ibu hamil yang belum mengerti tentang pentingnya melakukan Triple Eliminasi di masa Kehamilan
6. Kurangnya penyuluhan tentang Hepatitis B
7. Tidak adanya buku pedoman/juknis yang jelas bagi petugas
8. Kurangnya pemberdayaan masyarakat dan kerja sama lintas sector untuk membantu melakukan sosialisasi tentang hepatitis B dam triple eliminasi.
ORANG/MANUSIA

CARA
Minimnya
kesadaran ibu
Screening pemeriksaan hep.B
hamil untuk
masih kurang pada bumil
melakukan trple
terutama di wil.pkm mataram
Screening luar Kurangnya eliminasi
gedung namun penyuluhan
Banyak bumil diluar wil.pkm
cakupan masih petugas ttg
mataram yg dideteksi dini
rendah hepatitis B
hep.B tetapi tidak dihitung
sebagai cakupan Belum tercapainya
target
pemeriksaan
Kurangnya media deteksi dini
sebagai sarana Kurangnya hepatitis B pada
sosialisasi pemberdayaan ibu hamil.
masyarakat dan
Tidak adanya buku kerjasama lintas
buku pedoman sector.
BAHAN /juknis yang jelas
LIngkungan
bagi petugas
2. UKM Pengembangan
A. UKS
B. UKGM
C. LANSIA
Masih ada 88,3 % lansia yang belum di periksa kesehatannya
KESEHATAN REMAJA

Masih ada 86,1% remaja yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
D. JIWA
E. INDRA
II. UKP Kefarmasian dan Laboratorium
A. UGD
B. Poli Umum
C. Poli Gigi
D. Poli Executif
1. Kurangnya sarana dan prasarana
2. Pelayanan rujukan dan entry data lambat

3. Kurangnya prifasi pasien


4. Poli MTBS
5. Poli KIA
6. Persalinan
7. Laboratorium
8. Farmasi
9. Konseling Terpadu
10. Loket Pendaftaran dan Rekam Medis
III. Jaringan Layanan Puskesmas dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
A. Pustu
B. Polindes
C. Puskel
D. Jejaring Faskes Lain
E. P3K

Anda mungkin juga menyukai